Anda di halaman 1dari 9

Menjadi Guru Di Era Digital

Yulia Veronica Sagala

Agroekoteknologi Fakultas Pertanian

Universitas Negeri Jambi

@veronicayulia221@gmail.com

2023

Abstrak

Guru merupakan komponen pendidikan yang utama. Berbagai komponen pendidikan lainnya, seperti
kurikulum, sarana prasarana, dan lainnya tidak akan berarti apa-apa, jika tidak ada guru yang
menerapkan dan menggunakannya. Karena demikian pentingnya seorang guru, telah disepakati
bahwa guru merupakan tenaga profesional yang membutuhkan berbagai persyaratan yang
menjamin profesinya itu dapat dilaksanakan dengan baik. Persyaratan profesi tersebut terus
berkembang sesuai dengan tuntutan zaman. Dalam era digital seperti yang terjadi saat ini, guru
profesional kembali dipertanyatakan persyaratannya. Selain persyaratan-persyaratan yang telah dimiliki
sebelumnya, ia perlu ditambah dengan persyaratan lainnya yang sesuai. Dengan merujuk berbagai
literatur yang otoritatif dalam jumlah yang memadai, serta disajikan secara deskriptif analitis,
tulisan ini lebih lanjut memfokuskan pembahasannya pada persyaratan guru profesional yang
dibutuhkan di era digital

Kata kunci : Guru, Profesional,Era Digital.

Abstract

Teachers are the main component of education. Various other educational components, such as
curriculum, infrastructure, and others will be meaningless if there are no teachers who implement and
use them. Because of the importance of a teacher, it has been agreed that teachers are professionals
who need various requirements that ensure their profession can be carried out well. The requirements
for this profession continue to develop according to the demands of the times. In the current digital era,
professional teachers are again being questioned about their requirements. Apart from the pre-existing
requirements, other appropriate requirements need to be added. By referring to a sufficient amount of
authoritative literature, and presenting it in an analytical descriptive manner, this article further focuses
its discussion on the requirements for professional teachers needed in the digital era

Keywords: Teacher, Professional, Digital Era.


PENDAHULUAN metode disiplin keilmuan, teknologi atau seni
yang relevant. Selanjutnya Soetjipto
Guru adalah pendidik profesional dengan menjelaskan pengertian profesi yang ditandai
utama mendidik, membimbing, mengarahkan, oleh ciri-ciri sebagai berikut: (a)Melayani
melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik masyarakat, merupakan karier yang akan
pada pendidikan anak usia dini, jalur dilaksanakan sepanjang hayat (tidak berganti-
pendidikan formal, pendidikan dasar dan ganti pekerjaan); ((b)Memerlukan bidang ilmu
pendidikan menengah. Sebagai tenaga dan keterampilan tertentu di luar jangkauan
profesional guru wajib memiliki kualifikasi khalayak ramai (tidak setiap orang dapat
akademik, kompetensi, sertifikat pendidik, melakukannya); (c)Menggunakan hasil
sehat jasmani dan rohani, serta memiliki penelitian dan aplikasi dari teori ke praktek
kemampuan untuk mewujudkan tujuan (teori baru dikembangkan dari hasil
pendidikan nasional. Kompetensi tersebut penelitian); (d)Memerlukan latihan khusus
meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi dengan waktu yang panjang; (e)Terkendali
kepribadian, kompetensi sosial dan kompetensi berdasarkan lisensi baku dan atau
profesional. Kompetensi pedagogik meliputi mempunyai persyaratan masuk (untuk
18 butir kemampuan, yaitu:Pemahaman menduduki jabatan tersebut memerlukan izin
wwasan atau landasan pendidikan, tertentu atau ada persyaratan husus yang
pemahaman terhadap peserta didik, ditentukan untuk dapat mendudukinya);
pengembangan kurikulum atau silabus, (f)Otonomi dalam membuat keputusan tentang
perencangan pembelajaran, pelaksanaan ruang lingkup kerja tertentu (tidak diatur
pembelajaran yang mendidik dan dialogis, oleh orang luar); (g)Menerima tanggung
pemanfaatan teknologi pembelajaran, evauasi jawab terhadap keputusan ang diambil dan
hasil belajar, pengembangan peserta didik untuk kerja yang ditampilkan yang
untuk mengaktualisasikan potensi yang berhubungan dengan layanan yang diberikan
dimulikinya. Sedangkan kompetensi kepribadian (langsung bertanggung jawab terhadap apa yang
meliputi 13 butir kompetensi, yaitu: beriman dan diputuskannya, tidak dopindahkan ke atas
betakwa, berakhlak mulia, arif dan bijaksana, atasan atau instansi yang lebih tinggi;
demokratis, mantap, berwibawa, stabil, (h)Mempunyai komitmen terhadap jabatan dan
dewasa, jujur, sportif, menjadi teladan bagi klien, dengan penekanan terhadap layanan
peserta didik dan masyarakat, mengembangkan yang aan diberikan; (i)Menggunakan
diri secara mandiri dan berkelanjutan. administrasi untuk memudahkan profesinya,
Selanjutnya kompetensi sosial meliputi 13 relatif bebas dari supervisi dalam jabatannya;
kemampuan, yaitu:berkomunikasi secara lisan, (j)Mempunyai organisasi yang diatur oleh
tulisan dan/atau isyarat secara santun, anggota profesi sendiri; (k)Mempunyai asosiasi
menggunakan teknologi komunikasi dan profesi dan atau kelompok “elit” untuk
informasi secara fungsional, bergaul secara mengetahui dan mengakui keberhasilan
efektif dengan peserta didik, sesama anggotanya; (l)Mempunyia kode etik untuk
pendidik, tenaga kependidikan, pimpinan mengerjakan hal-hal yang meragukan atau
satuan pendidik, orang tua atau wali peserta menyangsikan yang berhubungan dengan
didik, bergaul secara santun dengan layanan yang diberikan; (m)Mempunyai kadar
masyarakat sekitar dengan mengindahkan norma kepercayaan yang tinggi dari publik dan
serta sistem nilai yang berlaku dan menerapkan kepercayaan diri setiap anggotanya; dan
prinsip persaudaraan sejati dan semangat (n)Mempunyai status sosial dan ekonomi yang
kebersamaan. Sedangkan kompetensi tinggi.
profesional meliputi penguasaan materi
pelajaran secara luas dan mendalam, konsep dan
Saat ini masyarakat termasuk para guru sudah Guru Profesional dan Edukasi Dari paparan
memasuki era digital, yaitu suatu era yang tersebut di atas, sudah dapat diketahui, bahwa
sudah melampaui era teknologi komputer. guru profesional di era digital adalah guru yang
Menurut data yang diketahui, bahwa jumlah dalam melaksanakan tugas-tugasnya
penjualan komputer saat ini sudah cenderung sebagaimana disebutkan di atas berbasis pada
menurun dan terkalahkan oleh jumlah penjualan penggunaan jaringan yang didukung teknologi
teknologi digital handphone. Hal ini antara lain digital. Kegiatan yang demikian itu selanjutnya
disebabkan oleh adanya sejumlah kelebihan dikenal dengan nama EdukasiNet. Yaitu sutus
teknologi digital dibandingkan komputer atau pembelajaran yang menyediakan bahan belajar
laptop. Dari segi isi atau programnya, teknologi berbasis web yang bersifat interaktif serta
digital handphone lebih lengkap dibandingkan menyediakan fasilitas komunikasi antara
komputer; dari segi pelacakan dan sistem pengajar dengan peserta didik, antara peserta
kerjanya dalam mencari data nampak lebih didik, dan peserta ddik dengan sumber belajar
cepat, dari segi harganya lebih terjangkau; dari lain. Penggunaan teknologi digital tidak hanya
segi bentuk dan besarannya lebih simpel dan dalam kegiatan belajar mengajar saja,
bisa disimpan disaku baju, dari segi ongkos melainkan juga dalam melaksanakan tugas-
operasinalnya lebih ringan dan dari segi tugas lainnya, seperti dalam pengelolaan
mobilitasnya lebih fleksibel. Dengan berbagai administrasi pendidikan, pemberian tugas-
kondisi objektif, sudah dapat dipastikan, tugas, pelaksanaan evaluasi dan lain
bahwa jumlah masyarakat yang menggunakan sebagainya. Selain itu, guru yang dibutuhkan
teknologi digital akan jauh lebih banyak, hingga di era digital adalah guru yang memiliki
ke peloksok pedesaan dibandingkan dengan kemahiran dalam menilai penggunaan teknologi
penggunaan teknologi komputer. Tidak hanya yang edukatif dan non eduktif. Guru hendaknya
itu, ekspansi dan daya inovasi teknologi digital terus mengevaluasi kemampuan siswa yang
handhone jauh juga lebih cepat. Ia benar-benar dibutuhkan untuk bersaing dalam ekonomi
mengikuti selera masyarakat, bahkan jauh global. Ia juga harus menjadi pembelajar seumur
melebihi selera dan imajinasi masyarakat. hidup dan harus bersedia untuk belajar tidak
Teknologi digital telah menawarkan beragam hanya dari rekan-rekan mereka, tetapi juga dari
komunikasi, yakni selain dalam komunikasi siswa mereka juga. Lebih lanjut Prof.Dr. H.
dengan voice dan sms, juga bisa melalui face Arief Rahman, MP, menyebutkan, bahwa
books, wash up, yo tobe, astagram, yo tube. guru profesional di era digital adalah guru
Selain dapat mengirim data, teknologi digital yang mahir dan gandrung akan teknologi
juga dapat menyimpan data hampir tanpa informasi dan berbagai aplikasi komputer.
batas, menyediakan data melalui Google; bisa Bahkan informasi yang diakses oleh para
mendengarkan musik, bacaan ayat-ayat al- generasi digital ini tak terbatas pada
Qur‟an, do‟a, gruping tadarusan dan tahfidz al- informasi yang berkaitan dengan pendidikan
Qur‟an, kirima pesan puisi, doa, taushiyah, saja, melainkan informasi yang berkaitan dengan
mengecek tabungan di bank, transaksi,dan kepentingan pribadi mereka. Generasi tersebut
lain sebagainya memiliki beberapa ciri yang dapat terlihat
dalam kehidupan sehari-harinya. Ciri-cirinya
menurut Arief, sebagakmana dikutip
Muhammad Khairil, adalah seperti sangat suka
dan sering berkomunikasi dengan semua
kalangan, khususnya lewat jejaring sosial,
seperti facebook, twiter, atau sms. Melalui
media tersebut mereka lebih bebas berekpresi,
Pembahasan baik apa yang mereka rasakan maupun pikirkan
secara spontan. Kelebihan dari generasi
tersebut memiliki daya toleransi yang lebih
besar terhadap perbedaan kultur dan sangat
peduli pada lingkungan, serta mampu
melakukan berbagai aktivitas dalam waktu 2.Pengelolaan Administrasi Pembelajaran
bersamaan, seperti membaca buku sembari Pengelolaan administrasi pembelajaran dapat
mendengarkan musik. Sedangkan diartikan suatu upaya melakukan penataan,
kelemahannya ialah selalu menginginkan pencatatan, penyimpanan dan pelayanan
segala sesuatu secara cepat, tanpa bertele-tele terhadap berbagai hal yang berkaitan dengan
ataupun berbelit-belit. Selain utu, generasi kegiatan pembelajaran, seperti daftar hadir
tersebut cenderung kurang dalam komunikasi peserta didik, kurikulum dan silabus, daftar
secara verbal, cenderung egosentris dan nilai harian, mingguan, bulanan dan
individualis, cenderung ingin serba instan, smesteran, soal ujian, bahan-bahan pengajaran,
tidak sabaran, dan tidak menghargai proses. dan lain sebagainya. Semua hal tersebut dapat
Berbagai kegiatan ini selengkapnya dapat disimpan dengan menggunakan teknologi
dikemukakan sebagai berikut. digital, dan pada bagian-bagian tertentu dapat
diakses oleh peserta didik.
1.Kegiatan Belajar Mengajar Strategi
pembelajaran yang meliputi pengajaran, 3.Penugasan-penugasan Penugasan dapat
diskusi, membaca, penugasan, presentasi dan diartikan segala sesuatu yang dirancang dan
evaluasi, secara umum keterlaksanaannya disiapkan oleh guru untuk dikerjakan oleh
tergantung dari satu atau lebih dari tiga mode peserta didik. Tugas-tugas tersebut di
dasar dialog/komunikasi dilakukan dengan cara antaranya mengumpulkan tulisan dari surat
dialog/komunikasi antara guru dengan siswa; kabar dan majalah, mengunjungi perpustakaan,
dialog/komunukasi antara siswa dengan laboratorium, workshop dan sebagainya untuk
sumber belajar, dan dialog/komunikasi di melakukan sebuah kegiatan pembelajaran
antara siswa. Apabila ketiga aspek tersebut seperti menjawab masalah yang sudah
bisa diselenggarakan dengan komposisi yang ditetapkan, membuktikan sebuah teori atau
serasi, maka diharapkan akan terjadi proses hipotesa dan sebagainya. Pelaksanaan tugas
pembelajaran yang optimal. Para pakar tersebut kemudian dilaporkan kepada guru.
pendidikan menyatakan bahwa keberhasilan Pelaporan tersebut dapat menggunakan
pencapaian tujuan dari pembelajaran sangat information technology. Dalam kaitan ini,
ditentukan oleh keseimbangan antara ketiga seorang guru selain menguasai bahn yang
aspek tersebut (Pelikan, 1992). Selain itu akan ditugaskan juga harus menguasai teknologi
dinyatakan pula bahwa perancangan suatu informasi.
pembelajaran dengan mengutamakan
keseimbangan antara ketiga dialog/komunikasi 4.Penyampaian Informasi Salah satu
tersebut sangat penting pada lingkungan kompetensi seorang guru profesional adalah
pembelajaran berbasis Web. Dari sejumlah studi memiliki kompetensi sosial, yakni kemampuan
yang telah dilakukan, menunjukkan bahwa membangun komunikasi dan silaturahmi
internet memang bisa dipergunakan sebagai dengan peserta didik, orang tua peserta didik,
media pembelajaran, seperti studi yang kepala sekolah, sesama guru, dan masyarakat
dilakukan oleh Center for Applied Special pada umumnya. Dalam komunikasi tersebut
Technology (CAST) pada tahun 1969 yang antara satu dan lainnya saling memberikan
dilakukan terhadap sekitar 500 murid kelas 5 informasi, sehingga berbagai ide, pesan dan
dan 6 sekolah dasar. Ke-500 murid tersebut gagasan secara bersama-sama. Dalam
dimasukan dalam dua kelompok, yaitu penyampaian informasi tersebut dapat
kelompok eksperimen yang dalam kegiatan menggunakan peralatan teknologi digital.
belajarnya dilengkapi dengan akses ke internet Dalam hubungan ini, seorang guru juga
dan kelompok kontrol. Setelah dua bulan dapat menyampaikan bahan-bahan yang harus
menunjukkan bahwa kelompok eksperimen dibaca atau dikerjakan.
mendapat nilai yang lebih tinggi berdasarkan
hasil tes akhir. 5.Pelaksanaan Evaluasi Pelaksanaan evaluasi
dengan berbagai macamnya termasuk salah satu
tugas seorang guru profesional. Evaluasi
dilaksanakan secara objektif, transfaran, adil, digital harus mampu menafaatkan media sosial
dan akuntable. Guna mencapai tujuan tersebut, sebagai sarana edukasi yang menarik.
maka diperlukan ketelitian dan pengawasan
yang ketat, sehingga tidak terjadi
penyontrekan, plagiasi dan sebagainya.
Melalui sistem digital, diharapkan dapat 3. TERAMPIL MENCIPTAKAN SUASANA
diciptakan sebuah sistem yang dengan mudah KELAS YANG TIDAK MEMBOSANKAN
dapat mengetahui, apakah jawaban dalam
evaluasi yang diberikan para peserta didik asli
karyanya sendiri, atau hasil nyontek atau
plagiasi. Saat ini, peserta didik cenderung menggemari
gadget karena mereka dapat menemukan
berbagai hal menarik di dalamnya. Sudah dapat
dipastikan bahwa peserta didik lebih banyak
menghabiskan waktunya untuk mengeksplor
media sosial. Susana belajar di kelas yang
BAGAIMANA MENJADI GURU membosankan membuat anak cenderung
PROFESIONAL DI ERA DIGITAL SAAT menjadi pasif, dengan terciptanya suasana kelas
INI? yang menaik dapat membuat peserta didik betah
belajar di kelas. Misalnya menyelingi
1. TERAMPIL MEMBUAT MEDIA pembelajaran dengan bermain game.
PEMBELAJARAN YANG MENARIK
4. MAMPU BERBAHASA ASING

Sebagai komponen utama pembelajaran, guru


maupun calon guru di tuntut harus terampil Di era sekarang, dunia menjadi serba digital dan
dalam menciptakan pembelajaran yang menarik semakin tak terbatas, guru di tuntut untuk bisa
di kelas, tujuannya agar peserta didik tidak berbahasa asing terutama bahasa internasional
bosan dengan materi yang dijelaskan. Selain itu, yang digunakan PBB. Perkembangan global ini
media pembelajaran yang dibuat harus mampu menjadikan guru harus beradaptasi dengan
membuat peserta didik memahami gambaran perkembangan global dalam konteks pendidikan.
nyata dari materi yang sedang disampaikan. Dengan begitu guru mampu mempelajari ilmu
Melalui kreativitas serta keterampilan yang pengetahuan untuk menciptakan pembelajaran
dimiliki, guru mampu menciptakan metode yang lebih beragam.
pembelajaran yang menarik dengan
menggunakan media visual, audio, maupun
audio visual.
5. BERGABUNG DENGAN KOMUNITAS
2. MAMPU MEMANFAATKAN MEDIA SESAMA PENDIDIK
SOSIAL DALAM KONTEKS PENDIDIKAN

Selain keempat hal di atas, di era saat ini guru


Semakin banyaknya orang yang mengakses juga harus mampu berkolaborasi dengan sesama
teknologi digital seperti internet, tentunya pendidik dari berbagai wilayah Indonesia.
semakin banyak pula situs maupun aplikasi yang Bahkan jika bisa, mereka juga dapat
dapat digunakan sebagai media pembelajaran. berkolaborasi dengan sesama pendidik dari
Media sosial hampir di akses oleh setiap orang berbagai negara. Hal ini amat penting, untuk
mulai dari anak-anak hingga orang dewasa, menciptakan semangat dalam menciptakan
dengan begitu sebagai guru yang memiliki skill pembelajaran yang berkualitas di era digital.
ruang kelas maupun secara daring. Guru dapat
menggunakan platform kolaboratif dan alat
Kompetensi Guru yang Wajib Dimiliki di Era komunikasi digital untuk mengadakan proyek
Digital: bersama, diskusi, dan aktivitas kelompok yang
memungkinkan siswa berinteraksi dan belajar
1. Mampu memfasilitasi dan menginspirasi secara kolaboratif.
belajar dan kreativitas siswa

2. Merancang dan mengembangkan pengalaman


belajar dan asesmen era digital 4.Menyesuaikan Pembelajaran: Guru dapat
menggunakan teknologi untuk mempersonalisasi
3. Menjadi model cara belajar dan bekerja di era pengalaman pembelajaran. Dengan alat
digital pembelajaran adaptif dan platform pembelajaran
daring, guru dapat melacak perkembangan siswa
4. Mendorong dan menjadi model tanggung secara individual dan menyediakan materi yang
jawab dan masyarakat digital disesuaikan dengan

5. Berpartisipasi dalam pengembangan dan kebutuhan, minat, dan tingkat kemampuan


kepemimpinan profesional masing-masing siswa.

5.Membimbing Literasi Digital: Guru memiliki


peran penting dalam mengembangkan literasi
Berikut adalah peran guru dalam era digital digital siswa. Mereka harus mengajarkan siswa
meliputi: tentang etika digital, perlindungan privasi,
pengelolaan informasi, dan keterampilan
penilaian terhadap konten digital.
1.Pemimpin Pembelajaran: Guru berperan Guru juga perlu memberikan pemahaman
sebagai pemimpin dalam memperkenalkan, tentang pentingnya keamanan online dan cara
menerapkan, dan memanfaatkan teknologi berperilaku yang aman di dunia digital.
dalam proses pembelajaran. Mereka harus
menguasai keterampilan dan pengetahuan
teknologi yang diperlukan serta dapat menjadi
contoh bagi siswa dalam penggunaan teknologi. 6.Evaluasi dan Umpan Balik: Guru dapat
menggunakan alat-alat teknologi untuk
2.Merancang Pembelajaran yang Relevan: Guru melakukan evaluasi dan memberikan umpan
perlu menggunakan teknologi untuk merancang balik kepada siswa secara efisien. Dengan
pengalaman pembelajaran yang relevan dengan menggunakan platform pembelajaran daring,
dunia digital. Mereka dapat mengintegrasikan guru dapat memberikan tugas, kuis, dan ujian
sumber daya online, multimedia, dan alat-alat secara online, serta memberikan umpan balik
pembelajaran digital ke dalam kurikulum untuk yang tepat waktu dan bermanfaat kepada siswa.
membuat pembelajaran lebih menarik dan
berinteraksi

7.Pengembangan Profesional: Dalam era digital,


guru juga harus terus mengembangkan
3.Mendorong Kolaborasi dan Partisipasi: keterampilan dan pengetahuan mereka dalam hal
Dengan bantuan teknologi, guru dapat teknologi dan pendidikan digital. Mereka harus
mendorong kolaborasi antara siswa, baik dalam terbuka untuk pembelajaran baru dan
berpartisipasi dalam pelatihan dan program informasi yang sangat besar dan kadang-kadang
pengembangan profesional yang berkaitan tidak valid atau tidak terverifikasi. Mereka perlu
dengan teknologi pendidikan dilengkapi dengan keterampilan literasi
informasi yang kuat untuk dapat memilah,
menganalisis, dan mengevaluasi informasi
secara kritis.

Tantangan Pendidikan Di Era Digital Saat Ini


Apa Saja? 5. Keamanan Digital dan Privasi

Menjadi hal yang serius dan terus menerus


seolah belum ada solusi yang pasti dalam
1. Akses dan Kesenjangan Teknologi tantangan pendidikan di era digital adalah
keamanan data. Privasi menjadi isu yang
Meskipun teknologi digital saat ini sudah bias penting. Siswa-siswi harus mampu mahamai
dikatakan mainstream (telah menjadi lebih tentang praktik keamanan digital, perlindungan
umum), namun masih ada kesenjangan akses privasi, serta etika penggunaan teknologi.
konektivitas internet di beberapa daerah atau
komunitas.

6. Pemanfaatan Teknologi Secara Efektif

2. Pembelajaran Jarak Jauh Penggunaan teknologi dalam pembelajaran harus


memiliki tujuan yang jelas dan terintegrasi
Pendidikan jarak jauh atau e-learning semakin dengan baik dalam proses pembelajaran. Guru
umum selama dan paska pandemi COVID-19. perlu memiliki keterampilan dan pemahaman
Namun, banyak tantangan terkait dengan yang memadai tentang teknologi untuk
kurangnya interaksi langsung antara guru dan memaksimalkan manfaatnya dalam pengajaran
siswa, kesulitan dalam memotivasi siswa secara di sekolah.
online, dan perbedaan tingkat ketersediaan
sumber daya pembelajaran di rumah.

7. Perubahan Paradigma Pembelajaran

3. Kecerdasan Buatan dan Otomatisasi Era digital menuntut perubahan paradigma


dalam pendekatan pembelajaran. Pendidikan
Perkembangan kecerdasan buatan (AI) dan harus beralih dari pendekatan yang berpusat
otomatisasi membawa perubahan dalam dunia pada guru menjadi lebih berfokus pada siswa,
kerja dan demand (kebutuhan) keterampilan. dengan penekanan pada keterampilan abad ke-
Pendidikan harus mengadaptasi kurikulum dan 21 seperti kreativitas, kolaborasi, pemecahan
strategi pengajaran untuk mempersiapkan siswa- love masalah, dan literasi digital.
siswi menghadapi tren ini dan mengembangkan
keterampilan yang relevan.

8. Perubahan Peran Guru

4. Informasi yang Berlebihan Perkembangan teknologi juga mempengaruhi


peran guru. Guru harus menjadi fasilitator
Tantangan pendidikan di era digital yang pembelajaran, mengintegrasikan teknologi
keempat, siswa-siswi dihadapkan pada jumlah secara efektif, dan memainkan peran penting
dalam membimbing dan mendukung siswa-siswi belajar mengajar, pelayanan administrasi,
dalam mengembangkan keterampilan digital dan penugasan dan evaluasi. Untuk itu, pengusaan
kritis guru terhadap sistem, website dan tool harus
disediakan secara lengkap dan berkelanjutan.
Ketiga, keberadaan teknologi digital sebagian
dapat menggantikan atau membantu peran
guru terutama pada aspek pengajaran yang
bertumpu pada transfer of knowledge and
tekhnology and skill, namun tidak dapat
Kesimpulan
menggantikan peran guru sebagai pendidik,
Berdasarkan uraian dan analisa sebagaimana yang bertugas membentuk karakter, mental,
tersebut di atas, dapat dikemukaan catatan kepribadian, sikap dan tabi‟at melalui
penutup sebagai berikut. Pertama, guru penanaman nilai-nilai luhur, yang berbasis pada
profesional di era digital pada dasarnya agama dan nilai-nilai budaya luhur yang
adalah guru yang memiliki kompetensi dilakukan dengan cinta kasih, melalui
pedagogik, kepribadian, sosial dan profesional. keteladanan, bimbingan, latihan, pembiasaan,
Namun pada pelaksanaan keempat kompetensi dan sebagainya.
tersebut memerlukan dukungan teknologi digital
dengan berbagai macam dan ragamnya. Dengan
demikian, guru profesional di era digital adalah
guru yang dalam melaksanakan tugas
keprofesionalannya berbasis pada teknologi
digital. Kedua, penggunaan teknologi digital
dapat dilakukan oleh guru pada kegiatan

DAFTAR PUSTAKA

Asmawi, Jamal Ma‟ruf, Great Teacher, (Yogyakarta:Diva Press, 2016), cet. I. Bahri, Saiful, Djamhari,
Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif suatu Pendekatan Teoritis Psikologis, (Yogyakarta:Rineka
Cipta, 2005), cet. III. Bilali, Abdul Hamid, Profil Murabi Ideal, (Jakarta:An Nadwah, 1426 H./2005), cet. I.
Falah, Saiful, Guru ada Ustadz adalah Guru Catatan Seorang Pendidik dengan Lebih dari 10.000 Anak
Didik, (Jakarta:Republika, 2012), cet.

Anda mungkin juga menyukai