Anda di halaman 1dari 3

PARADIGMA BARU PEMBELAJARAN DI ERA DIGITAL

Pemateri 1 oleh Dr. Rahmatullah, M.A. (Universitas Islam Ahmad Dahlan Sinjai)

Perlu adanya paradigma baru dalam pembelajaran berbasis digitalisasi!

Suatu keniscayaan sistem pendidikan dituntut untuk berubah. Termasuk pendidikan


pada jenjang pendidikan dasar, menengah dan perguruan tinggi. Era pendidikan yang
dipengaruhi oleh revolusi industri. Pada era ini pendidikan memiliki karakteristik yang
bercirikan pemanfaatan teknologi digital dalam proses pembelajaran atau dikenal
dengan sistem cyber (cyber system).

Perubahan ini menjadi cara untuk kita berusaha mencapai sesuai dengan road
map pendidikan menuju Indonesia Emas dengan tetap memperhatikan budaya
dan karakter bangsa.

Beberapa yang diperlukan dalam sistem cyber seabagai berikut:

1) Perlunya revolusi pada sektor pendidikan dan pembelajaran seperti perubahan


pada media dan model pembelajaran di Era 4.0
2) Diperlukan guru yang profesional, guru yang paham dengan pembelajaran
kurikulum 2013 dan kurikulum merdeka belajar
3) Guru yang mampu merespon perubahan paradigma pembelajaran ke arah Higher
Order Thingking (HOTS)
4) Peningkatan kualitas proses belajar mengajar pada setiap satuan pendidikan
dalam rangka mempersiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul
dengan kompetensi global.

Kesimpulan:

Paradigma pembelajaran baru menuntut supaya dalam mengajar guru memberikan


kesempatan atau mendorong supaya siswa membangun pengetahuannya sendiri. Metode
atau pendekatan pembelajaran mengikuti paradigma baru (yang didasarkan pada teori
konsrutivisme ini baik, tetapi juga bukan pendekatan pembelajaran terbaik. Pemilihan
pendekatan ataupun metode pembelajaran harus selalu disesuaikan dengan kondisi dan
situasi pembelajaran tertentu. Sebuah metode pembelajaran yang berhasil digunakan
untuk mencapai tujuan pembelajaran tertentu dalam situasi pembelajaran tertentu,
belum tentu bagus untuk mencapai tujuan pembelajaran yang berbeda dalam situasi
pembelajaran yang berbeda pula.

Judul Materi : Paradigma Baru Pembelajaran di Era Digital (Cybergogy)

Narasumber IV : Dr. St. Fithriani Saleh, S.Pd., M.Pd.

Materi

Apa Cybergogy ? Cybergogy berasal 2 kata yaitu cyber yang artinya berhubungan
dengan komputer atau jaringan komputer seperti internet, atau sesuatu yang
berhubungan dengan internet, komputasi modern, dan teknolog. Dan kata Gogy berasal
dari bahasa yunani yaitu agogos yang artinya pembimbing. Sehingga Cybergogy adalah
hasil dari prinsip pedagogy dan andragogy beserta pembelajaran berbasis web yang
menghasilkan pembelajaran jarak jauh atau dalam jaringan yang adaptasi dari pedagogi
dan andragogi yang di rancang untuk mengakomodir kebutuhan pengajaran elektronik,
yaitu pengajaran yang di mediasi computer dan biasanya dilakukan dari jarak jauh.
Mengapa Cybergogy ? kita ketahui bahwa Cybergogy adalah perpaduan antara
Pedagogi dan andragogi. Pedagogi adalah ilmu yang membahas pendidikan, yaitu
pendidikan anak. Pedagogik sangat dibutuhkan oleh seorang guru karena guru bukan
hanya untuk mengajar tetapi untuk menyampaikan atau menginformasikan pengetahuan
di sekolah, melainkan memberikan tugas untuk mengembangkan kepribadian anak
didiknya secara terpadu, sedangkan andragogi adalah seni pengetahuan untuk
membimbing orang dewasa belajar. Sehingga Cybergogy ini merupakan strategi
pendidikan yang dimana mendorong para pembelajar untuk terlibat dalam lingkungan
belajar dalam jaringan. Seperti lingkungan Online, serba terkoneksi, kini telah menjadi
keseharian dari kehidupan para siswa. Media komunikasi dan interaksi, suka tidak suka
kini telah beralih dari bentuk fisik ke bentuk maya.
Bagaimana cara melibatkan pesera didik dalam belajar?
Cybergogy merupakan salah satu inovasi pembelajaran berbasis teknologi informasi dan
komunikasi dengan tiga faktor yang saling mempengaruhi : kognitif, emosional, dan
sosial.
1. Faktor kognitif, yaitu faktor yang memulai kontruksi dari pengetahuan seorang
individu. Ada 4 hal yang ada dalam faktor kognitif, yaitu : Pengalaman belajar
sebelumnya, Tujuan pencapaian, Kegiatan belajar (tugas dan penilaian) dan
Gaya belajar.
2. Faktor emosional. Ada 4 hal dalam faktor emosional, diantaranya : Kesadaran
diri, Kesadaran masyarakat, Perasaan tentang suasana belajar, Perasaan tentang
proses pembelajaran.
3. Faktor social. Faktor sosial merupakan faktor yang melibatkan interaksi diri
sendiri dengan orang lain yang berpengaruh dalam pembelajaran online yang
terlibat karena domain sosial ini sangat luas dan sangat memengaruhi pelajar.
Ada 4 hal yang ada dalam faktor sosial, diantaranya: Personal Attributes,
Konteks sosial budaya, Komunitas online, dan Komunikasi.

Anda mungkin juga menyukai