Anda di halaman 1dari 10

Nama : Lili Khairunnisa

NIM : 2010815220023

Review Jurnal

Pada tahun 2020, dari 672 sungai di Malaysia sebanyak 29% sedikit

tercemar dan 5% tercemar. Perangkap sampah yang dapat dilepas yang disebut

Eco-trap dikembangkan dan diuji kemampuannya untuk menjebak sampah di

permukaan air. Eco-trap dikembangkan dengan menggunakan bahan-bahan

sebagai berikut: i) jaring perangkap ikan berbahan High Density Polyethylene

(HDPE) dengan bukaan 1 cm (lebar 3,5 m dan panjang 7 m); ii) sampah botol

plastik 1,5 liter; iii) Rantai besi dengan berat 4 kg dan panjang 4 m; dan iv) tali

Polypropylene (PP). Daerah penelitian terletak di sungai Panchor, Muar, Johor

dengan area penelitian yang dikelilingi perumahan dan restoran. Total 923 kg

sampah yang dapat mengapung dikumpulkan selama bulan Oktober. Mayoritas

sampah yang dikumpulkan terdiri dari sampah dalam berukuran besar (620,5 kg,

67,2%) berupa sepatu, buah kelapa, dahan dan pelepahnya, serta perabot

rumah tangga yang besar dan berat seperti laci. Diikuti oleh plastik (217 kg,

23,5%), kaleng baja (61 kg, 6,6%) dan kaleng aluminium (24,5 kg, 2,7%).

Sampah plastik yang terkumpul termasuk botol PET, wadah polystyrene dan

kantong plastik (Ali et al., 2023).

Sumber: (Ali et al., 2023)


Sungai Citarum dinobatkan sebagai salah satu dari sepuluh ancaman

beracun di dunia pada tahun 2013. Pengambilan sampel sampah plastik

dilakukan per bulannya dalam 5 bulan, dari bulan April hingga September 2021

(kecuali bulan Juli). Lokasi pengambilan sampel yang dipilih adalah ST 1

(Citarum Nanjung: stasiun hulu, sebelum masuk ke Waduk Saguling), ST 2

(Jembatan Citarum lama: lokasi antara Waduk Saguling dan Waduk Cirata), dan

ST 3 (Cilangkap: hilir Waduk Jatiluhur). Jaring kantong berbingkai sebagai alat

pengambil sampel dengan ukuran 2 x 1 x 3 meter yang dipasang di jembatan

atau diikatkan di setiap tepian sungai. Mulut jaring dibingkai dengan baja tegak

lurus berukuran 2 x 1 m. Ukuran mata jaring adalah 1 inci. Net sampler dipasang

dan dioperasikan selama 30 menit di satu atau dua lokasi di sungai (dekat tepi

sungai dan dekat tengah), pada pagi hari (jam 7 pagi), siang hari (jam 11 siang)

dan sore hari (jam 3 sore), di setiap lokasi (Hariyadi et al., 2022).

Sumber: (Hariyadi et al., 2022)

Setiap sampah yang terkumpul diestimasi volume basahnya dengan cara

dimasukkan ke dalam kotak pengukur volume berdimensi 58 x 38 x 39 cm hingga

penuh tanpa dilakukan pemadatan dan diukur tinggi sampah awal. Sampah yang

terkumpul kemudian dipilah (pemisahan sampah plastik, identifikasi,

pencacahan, penimbangan). Sebaran sampah plastik berdasarkan beratnya di


Nanjung (St. 1) dengan jumlah lepasan sampah plastik mencapai sekitar 1.130

kg/jam, dibandingkan dengan dua stasiun lainnya yang hanya sekitar 0,5 kg/jam

di Citarum Lama (St. 2) dan Cilangkap atau St. 3. Secara berat, jumlah sampah

plastik yang dilepaskan pada pagi, siang atau sore hari tidak selalu berbeda,

meskipun pada pagi hari cenderung lebih tinggi pada beberapa waktu

pengamatan. Secara temporal, berat sampah plastik cukup tinggi pada bulan Mei

dan Juni (Hariyadi et al., 2022).

Sampah perkotaan (Municipal Solid Waste/MSW), sebagai limbah yang

dihasilkan dari kegiatan perumahan, komersial, institusi, dan kota, sebagai salah

satu masalah paling signifikan yang dihadapi kota-kota besar di setiap negara

(Coffey and Coad 2010, Karak et al. 2012). Pertumbuhan populasi yang

eksponensial dengan industrialisasi dan urbanisasi yang cepat, memicu timbulan

MSW yang sangat besar, termasuk sampah plastik (Ayomoh et al. 2008).

Perangkat lunak Vensim ® digunakan untuk mengembangkan model Sistem

Dinamik yang diusulkan. Lima skenario yang berbeda dilakukan dengan

mempertimbangkan tingkat implementasi yang berbeda untuk kebijakan

pemisahan sumber, proses daur ulang, dan insinerasi dengan teknologi

pemulihan energi terhadap pengelolaan MSPW dan jumlah pengurangan GRK

(Nahlawi et al., 2022).

Hasil simulasi menunjukkan bahwa skenario HSLRWI (High Source-

Separation - Low Recycling - Without Incineration with energy recovery) dan

LSHRLI (Low Source-Separation - High Recycling - Low Incineration with energy

recovery) berkinerja paling baik dalam hal jumlah sampah plastik yang didaur

ulang, Skenario LSWRHI (Low Source-Separation - Without Recycling - High

Incineration with energy recovery) menghasilkan jumlah pengurangan GRK


tertinggi, dan skenario LSHRLI (Low Source-Separation - High Recycling - Low

Incineration with energy recovery) menghasilkan jumlah sampah plastik yang

diinsinerasi dengan pemulihan energi dan paling sedikit sampah plastik yang

ditimbun. Oleh karena itu, model yang diusulkan membantu para pengambil

keputusan dalam memilih skenario yang paling sesuai dengan strategi dan tujuan

mereka (Nahlawi et al., 2022).

Daerah aliran sungai Seine sangat terpapar dampak dari aktivitas manusia

yang intens, mengingat kepadatan penduduk yang tinggi di wilayah Paris (12 juta

penduduk). Bekerja sama dengan layanan sanitasi publik Paris (SIAAP),

penelitian dirancang untuk mengevaluasi kuantitas dan kualitas sampah plastik

terapung yang mengalir di Sungai Seine metropolitan Paris. Sampah terapung

yang dicegat oleh jaringan regional yang luas dari boom penahan sampah, telah

dianalisis sebagai bagian dari penelitian ini. Layanan sanitasi publik Paris

(SIAAP) mendistribusikan 10 boom sepanjang bentangan 77 km dengan lebar

intersepsinya bervariasi antara 5 dan 15 m. Boom berlabuh dekat dengan tepi

sungai (kiri atau kanan) untuk memungkinkan lalu lintas tongkang. Persentase

massa sampah plastik yang tertahan oleh boom berkisar antara 0,8%-5,1% dari

total keseluruhan sampah, dengan nilai rata-rata 1,4% per tahunnya (Gasperi et

al., 2014).
Sumber: (Gasperi et al., 2014)

Sampah yang mengapung dapat terdorong ke muara saat air laut pasang

dari perairan pesisir terdekat dan/atau terbawa ke perairan pesisir saat air laut

surut. Sampel diambil dari permukaan selama bulan Mei dan Juli 2012 di dekat

muara Sungai Tamar pada saat pasang musim semi dan pasang surut dengan

menggunakan jaring manta berukuran 0,50 m x 0,15 m (mata jaring 300 µm)

yang dipasang di atas RV Aquatay milik Universitas Plymouth. Jaring ditarik

melawan arus pasang surut dengan kecepatan 4 knot selama 30 menit selama

periode arus maksimum. Secara total, ditemukan 204 buah benda yang dicurigai

sebagai plastik dan 84% di antaranya dikonfirmasi sebagai plastik dengan

proporsi relatif sebagai berikut: Polietilena (40%), Polistirena (25%), dan

Polipropilena (19%). Polivinil Klorida, Poliester, dan Nilon termasuk di antara

jenis plastik lainnya yang ditemukan. Mikroplastik (<5 mm) terdiri dari 82% dari

sampah ini dan ditemukan dalam berbagai bentuk di semua sampel. Kategori

ukuran 1-3 mm adalah yang paling banyak dan mengandung semua jenis

polimer. Proporsi Polyethyl- ene serupa di semua kategori ukuran. PVC hanya
ada dalam ukuran 1-3 mm dan 3-5 mm dan nilon hanya ada dalam kelompok

ukuran <1 mm dan 1-3 mm (Sadri & Thompson, 2014).

Sumber: (Sadri & Thompson, 2014)


DAFTAR RUJUKAN

Ali, R., Shong, A. S. W., Azni, M. B., Muhamad, M. S., & Marsi, N. (2023). A
Preliminary Study on The Performance of Eco-Trap as A Removable Gross
Pollutant Tool in Removing Solid Waste on Water Surface. Journal of
Engineering and Science Research, 7(1), 12–16.

Coffey, M., & Coad, A. (2010). Collection of municipal solid waste in developing
countries. UN-Habitat, United Nations Human Settlements Programme.

Gasperi, J., Dris, R., Bonin, T., Rocher, V., & Tassin, B. (2014). Assessment of
Floating Plastic Debris in Surface Water Along The Seine River.
Environmental Pollution, 195, 163–166.

Hariyadi, S., Taryono, Wulandari, D. Y., Zulmi, R., Permatasari, P. A., Amalo, L.
F., Nur, I. A., Trissanti, V. N., Hurley, R., Braaten, H. F. V., & Olsen, M.
(2022). Plastic Debris in Citarum River. IOP Conference Series: Earth and
Environmental Science, 1062(1), 1–8.

Karak, T., Bhagat, R. M., & Bhattacharyya, P. (2012). Municipal solid waste
generation, composition, and management: the world scenario. Critical
Reviews in Environmental Science and Technology, 42(15), 1509-1630.

Nahlawi, M. Al, Al-Shihabi, S., & Aydin, R. (2022). Sustainable Plastic Waste
Management Using a System Dynamics Approach. Proceedings of the 7th
North American International Conference on Industrial Engineering and
Operations Management, 792–802.

Sadri, S. S., & Thompson, R. C. (2014). On The Quantity and Composition of


Floating Plastic Debris Entering and Leaving the Tamar Estuary, Southwest
England. Marine Pollution Bulletin, 81(1), 55–60.
Studi Pustaka
Sumber Judul Metode Hasil Penelitian
Perahu See Hamster dioperasikan pertama kali pada bulan
April 2021. Terdapat tiga buah perahu See Hamster yang
Efektivitas
memiliki mekanisme berbeda-beda. See Hamster pertama
Program
memiliki ramp yang berfungsi untuk menarik sampah dari
Bekasi River
badan air dan batas sungai, See Hamster kedua dilengkapi
Clean Up
dengan keranjang yang dapat naik turun untuk menahan serta
(BRIC) Dalam
(Puspita & Dalam pengoperasian 1 perahu terdapat 2-3 mengumpulkan sampah saat perahu jalan, See Hamster
Pembersihan
Izzatusholekha, 2023) orang, dan penanggung jawabnya adalah driver. ketiga memiliki conveyor belt yang dapat menarik sampah
dan
secara otomatis dari badan air. Pada tahun 2022 total
Pengelolaan
keseluruhan pengumpulan sampah yaitu sekitar 68 ribu kg
Sampah
atau sekitar 60-70 ton sampah dimana perbulannya sampah
Sungai di Kota
yang dikumpulkan sekitar 300 kg. Total sampah yang
Bekasi
dikumpulkan dari tahun 2021-hingga saat ini adalah sekitar 91
ribu kg sampah.

Perangkap sampah yang dapat dilepas yang disebut Eco-trap


A Preliminary
telah dikembangkan dan diuji kemampuannya untuk menjebak
Study on The
Eco-trap menggunakan bahan-bahan berupa: i) sampah di permukaan air. Eco-trap dipasang dan dilepaskan
Performance of
jaring perangkap ikan berbahan High Density ke Sungai Panchor selama 1 bulan, pada akhir Oktober. Total
Eco-Trap as A
Polyethylene (HDPE) dengan bukaan 1 cm (lebar 923 kg sampah yang dapat mengapung dikumpulkan selama
Removable
(Ali et al., 2023) 3,5 m dan panjang 7 m); ii) sampah botol plastik periode pengumpulan data, mayoritas terdiri dari sampah
Gross Pollutant
berukuran 1,5 liter; iii) rantai besi - rantai besi dalam berukuran besar (620,5 kg, 67,2%) berupa sepatu,
Tool in
dengan berat 4 kg dan panjang 4 meter; dan iv) buah kelapa, dahan dan pelepahnya, serta perabot rumah
Removing
tali Polypropylene (PP). tangga yang besar dan berat seperti laci. Diikuti oleh plastik
Solid Waste on
(217 kg, 23,5%), kaleng baja (61kg, 6,6%) dan kaleng
Water Surface
aluminium (24,5kg, 2,7%).
Sumber Judul Metode Hasil Penelitian

Jaring kantong berbingkai sebagai alat pengambil


sampel dengan ukuran 2 x 1 x 3 meter yang
dipasang di jembatan atau diikatkan di setiap
tepian sungai. Mulut jaring dibingkai dengan baja Pengambilan sampel sampah plastik dilakukan per bulannya
tegak lurus berukuran 2 x 1 m. Ukuran mata dalam 5 bulan, dari bulan April hingga September 2021
jaring adalah 1 inci. Net sampler dioperasikan (kecuali bulan Juli). Lokasi pengambilan sampel yang dipilih
selama 30 menit di satu atau dua lokasi di sungai adalah ST 1 (Citarum Nanjung: stasiun hulu, sebelum masuk
Plastic Debris (dekat tepi sungai dan dekat tengah), pada pagi ke Waduk Saguling), ST 2 (Jembatan Citarum lama: lokasi
(Hariyadi et al., 2022) in Citarum hari (jam 7 pagi), siang hari (jam 11 siang) dan antara Waduk Saguling dan Waduk Cirata), dan ST 3
River sore hari (jam 3 sore), di setiap lokasi. Sampah (Cilangkap: hilir Waduk Jatiluhur). Sebaran sampah plastik
yang terkumpul diestimasi volume basahnya berdasarkan beratnya di St. 1 dengan jumlah lepasan sampah
dengan kotak pengukur volume berdimensi 58 x plastik mencapai sekitar 1.130 kg/jam, dibandingkan dengan
38 x 39 cm, diisi hingga penuh tanpa dilakukan dua stasiun lainnya yang hanya sekitar 0,5 kg/jam di St. 2 dan
pemadatan, dan diukur tinggi sampah awal. St. 3.
Sampah yang terkumpul kemudian dipilah
(pemisahan sampah plastik, identifikasi,
pencacahan, penimbangan).
(Nahlawi et al., 2022) Sustainable Pendekatan pemodelan dinamika sistem Perangkat lunak Vensim ® digunakan untuk mengembangkan
Plastic Waste digunakan untuk mengkaji dampak kebijakan model Sistem Dinamik yang diusulkan. Lima skenario yang
Management pemisahan sumber, proses daur ulang, dan berbeda dilakukan dengan mempertimbangkan tingkat
Using a insinerasi dengan teknologi pemulihan energi implementasi yang berbeda untuk 3 kebijakan. Hasil simulasi
System terhadap pengelolaan MSPW dan jumlah menunjukkan bahwa skenario HSLRWI (High Source-
Dynamics pengurangan GRK. Separation - Low Recycling - Without Incineration with energy
Approach recovery) dan LSHRLI (Low Source-Separation - High
Recycling - Low Incineration with energy recovery) berkinerja
paling baik dalam hal jumlah sampah plastik yang didaur
ulang, Skenario LSWRHI (Low Source-Separation - Without
Recycling - High Incineration with energy recovery)
menghasilkan jumlah pengurangan GRK tertinggi, dan
skenario LSHRLI (Low Source-Separation - High Recycling -
Low Incineration with energy recovery) menghasilkan jumlah
sampah plastik yang diinsinerasi dengan pemulihan energi
dan paling sedikit sampah plastik yang ditimbun. Oleh karena
itu, model yang diusulkan membantu para pengambil
keputusan dalam memilih skenario yang paling sesuai dengan
Sumber Judul Metode Hasil Penelitian
strategi dan tujuan mereka.

Anda mungkin juga menyukai