PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Praktik keperawatan mandiri merupakan tantangan yang harus disi
k a p i o l e h p r o f e s i keperawatan. Pada awalnya keperawatan tidak mempunyai
cara untuk mengontrol praktiknya sendiri, keperawatan seolah olah bukan suatu
profesi mandiri yang didasari ilmu pengetahuan
keperawatan. Catatan sejarah menyatakan bahwa pelaksanaan praktik
k e p e r a w a t a n h a n y a terbatas pada pemberian obat-obatan dan pemasangan alat
kesehatan. Situasi ini berlanjut hingga dalam praktiknya perawat hanya melaksanakan tugas
dan pekerjaan berdasarkan instruksi dokter. Seluruh tugas-tugas keperawatan
dibebankan kepada perawat sebagai pelaksana tugas rutinitas (Manurung, 2011).
Seiring dengan berjalannya waktu, profesi keperawatan terus tumbuh dan
berkembang. Profesi keperawatan mulai menata diri. Pandangan dan keyakinan tentang
keperawatan sebagai suatu
profesi mengakibatkan bergesernya paradigma tentang pelaksanaan praktik kepe
rawatan. Praktik keperawatan yang sebelumnya semata-
mata menekankan pada tindakan prosedural
dan bagian dari pelayanan medis berubah menjadi asuhan yang menekankan metode ilmiah b
berlandaskan keilmuan yang kokoh serta bersifat mandiri (Arni, Hasriyanti & Suarnianti,
2014). Pemberian asuhan keperawatan sebagai bagian dari pelayanan kesehatan
secara keseluruhandituntut untuk menyediakan pelayanan kesehatan yang
didasarakan pada kaedah-kaedah suatu profesi (Manurung, 2011).
B. TUJUAN
1. Umum
Mengetahui faktorfaktor motivasi yang mempengaruhi perawat dalam mel
aksanakan praktik keperawatan mandiri di Wilayah Kota Administrasi Jakarta Barat.
2. Khusus.
a. Mengidentifikasi karakteristik usia, jenis kelamin, lama kerja, dan
status pekerjaan perawat di Wilayah Kota Administrasi Jakarta Barat
b. Mengidentifikasi gambaran faktor motivasi intrinsik (harga diri, prestasi, kepuasan
kerja, kebutuhan, harapan) dan ekstrinsik (jenis dan sifat pekerjaan,
kelompok kerja,kondisi kerja, hubungan interpesonal) perawat dalam melaksanakan
praktik keperawatan mandiri.
c. Mengidentifikasi gambaran praktik keperawatan mandiri di Wilayah Kota
Administrasi Jakarta Barat.
d. Mengidentifikasi pengaruh faktor motivasi intrinsik (harga
diri, prestasi,
kepuasank e r j a , k e b u t u h a n , h a r a p a n ) d a n e k t r i n s i k ( j e n i s d a n s i f a t p
e k e r j a a n , k e l o m p o k k e r j a , kondisi kerja, hubungan interpesonal) dengan
praktik keperawatan mandiri.
C. Manfaat
.W e w e n a n g p e r a w a t t e r s e b u t y a i t u m e l a k u k a n p r o s e s k e p e r a w a t a n
s e c a r a h o l i s t i k , memberikan tindakan pada keadaan gawat darurat sesuai dengan
kompetensinya, melakukanrujukan, memberikan konsultasi keperawatan, melakukan
penyuluhan kesehatan dan konseling,
serta melakukan penatalaksanaan pemberian obat kepada klien sesuai de
ngan resep dokter.
Selain itu untuk upaya kesehatan masyarakat, perawat berwenang meren
c a n a k a n t i n d a k a n perawatan kesehatan masyarakat, membantu penemuan kasus penyakit
, melakukan pemberdayaan masyarakat, dan melaksanakan advokasi dalam perawatan keseha
tan Masyarakat (PMK RI Nomor 26, 2019)
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA