Anda di halaman 1dari 15

File 00024

(00.09 – 00.42)
Ingin belajar di luar negeri krn banyak pengalaman dan jadi tahu banyak hal. Apalagi di
Indonesia bisa belajar banyak budaya dantoleran si agama tuh sangat bagus di Indonesia.
Bukan hanya belajar akademik, tapi belajar agama pun sangat bagus disini.
File 00025
(00.17 – 1.10)
Buat saya jadi semangat belajar di Indonesia krn pendidikan di Patani, Thailand masih
kurang dari faktor kurikulum, sarana prasarana, dan faktor pemerintah sendiri tuh tidak
banyak didukung sepenuhnya. Secara historis di Patani Selatan Thailad kebanyakan etnis
melayu, mereka kebutuhannya tidak sama dg Thailand yang penduduk mayoritas. Maka
pendidikan di Patani sangat tertinggal daripada Thailand di Bangkok atau di tempat yang
lain.
(1.21 – 1.48)
Kita mengetahui bahwa Indonesia sangat cepat perkembangan pendidikan. Kita bisa melihat
dari Sejarah kemerdekaan sampe sekarang hanya genap 78, tapi Indonesia sudah
berkembang secara cepat dari segi pendidikan, budaya, ekonomi. Di Asean Indonesia tuh
ekonominya cukup bagus dibanding negara yang lain.
(1.51 – 2.02)
(alasan belajar di indo) Untuk mencari ilmu2 yang baru dan hal baru untuk
diimplementasikan di Patani Selatan Thailand.
File 00026
(00.21 – 00.53)
Kuliah di Indonesia salah satunya krn satu serumpun. Lalu, Indonesia juga beri beasiswa,
banyak beri bantuan buat orang2 di Patani. Saya pilih beasiswa Indonesia tu juga krn latar
belakang keluarga saya bukan orang yang sangat kaya. Jadi perlu bantuan untuk
mendapatkan kuliah yang layak.
(01.06 – 01.46)
Kita bisa belajar mandiri. Di Indonesia banyak tantangan dan ujian dalam menghadapi
hidup. Tidak seperti di negara lain, disini kita harus usaha sendiri. Jadi, lebih Tangguh dan
kuat.

File 00027
(00.18 – 01.00)
Orang Indonesia banyak usaha dan bekerja keras dalam bidang apapun. Mungkin ini watak
orang Indonesia, mereka selalu sungguh2. Maka saya belajar dan berdampak pada diri
saya. Itulah juga alasan saya lanjut S2 di Indonesia krn banyak perubahan di diri saya dari
segi mental dan material. Dan ketika saya pulang, saya bisa bawa sedikit perubahan di
masyaakat Patani. Dan itu diterima dan diakui oleh Masyarakat Patani alumni dari
Indonesia, khususnya Jakarta.

1
(01.10 – 01.25)
Pengorbanan pada Masyarakat yang tinggi. Yg dibutuhkan Masyarakat tuh bukan
kepintaran dan bisa jadi pejabat. Tapi Masyarakat butuh pengorbanan. Itu yang diajarkan di
Indonesia.
File 00028
(00.11 – 00.38)
Hidup di Patani dari kecil sampe besar saya tidak pernah merasa benar2 aman dan damai.
Tidak tahu kedamaian itu seperti apa. Saya juga sudah berusaha mencari kedamaian
disana itu dimana. Krn berbagai faktor, di Patani selalu ada konflik hingga sekarang.
(00.40 – 00.59)
Itu juga jadi alasan diri saya belajar di Indonesia. Ingin bantu menyelesaikan konflik di
Patani. Baik dari segi pendidikan dan hal lain yang bisa menolong Masyarakat Patani.
(01.06 – 01.43)
Sampe sekarang pun disana masih tanpa keadilan dan kedamaian. Sudah ga ada hal-hal tu.
Krn mungkin kita penduduk minoritas dan ga sama dg penduduk (Thai). Ga ada keadilan
dari segi penddikan, kehidupan, fasilitas2 lain ga sama dg penduduk (Thai).
(02.10 – 03.02)
Patani pernah punya Kerajaan dan negara yang berdaulat. Disana dihuni bangsa melayu
dan berbahasa melayu. Itu kemungkinan sebab akar konflik awalnya dari sana. Dan
pemerintah juga tidak tahu kebutuhan Patani. Mereka tidak paham kebutuhan penduduk asli
Patani itu apa. Ga paham gimana cara menyelesaikan dan menyesuaikannya. Maka itulah
jadi konflik berbeda pikiran, berbeda pendapat. Itulah jadi konflik sampe sekrang.
(02.03 – 03.42)
Mereka tidak tahu apa yang dibutuhkan Patani. Contohnya, kita orang melayu ga boleh
menggunakan bahasa melayu. Pake budaya dan pakaian melayu ga boleh. Kita duduk
dalam tekanan. Tidak ada kebebasan. Merasa tak berguna krn Patani sudah lama dijajah,
lebih dari 200 tahun, sejak 1785.
File 00029
(00.27 – 01.26)
Apabila ada rakyat sipil atau aktivit yang berbeda pikiran dengan pemerintah, itu sebab kita
dapat diskriminasi. Ditindas, di diskriminasi maksudnya diambil tanpa sepengetahuan. Krn
kita kritis mencari kebenaran. Jadi kita tak bisa diam bila ada suatu tindakan dan kebijakan
pemerintah yang tidak sesuai dengan kebutuhan orang patani, kita tak bisa diam. Kelompok
yang ga bisa diam itulah yang didiskriminasi, seperti ditangkap. Krn kalau mengikuti semua
kebijakan pemerintah itu membawa kemunduran orang Patani dan membuat kita menjauhi
Allah. Krn kita orang Islam harus meghamba pda Allah dan beribadah, kita tidak mendekati
maksiat.
(02.07 – 02.34)
Saat ini untuk kebebasan berpakaian dan berbahasa melayu sudah makin baik. Sebelum
Berkat perjuangan para aktivis dan tokoh-tokoh penggerak yang berusaha melawan

2
kebijakan agar kebudayaan ini menjadi biasa.Tapi, sebelumnya mereka banyak ditekan
hingga diusir oleh pemerintah.
Para pemuda berjuang menegakkan kebudayaan mereka. Salah stunya dengan
menetapkan 3 hari setelah idul fitri sebagai hari perhimpunan pemuda se Patani. Sekitar 30
ribu pemuda Patani hadi setiap tahunnya
(03.02 – 04.02)
Dalam acara perhimpunan pemuda kita selalu menggunakan pakaian melayu, mulai dari
tanjak, songket. Tapi sebelum sampai disitu, sangat sulit. Saya ingat waktu saya kecil saya
malu berpakaian melayu, karena kita kehilangan identitas kita. Alhamdulillah dg adanya
pahlawan atau idola pemuda Patani mereka mengangkat isu ini bahwa kita pemuda melayu
harus mempertahankan budaya melayu. Tapi alhamdulillah sekarang pemerintah sudah
memahami bahwa berpakaian melayu itu tidak akan menimbulkan masalah dan tidak perlu
takut.
File 00030
(00.21 – 01.15)
(Mengenai konflik yg terjadi isu sebenarnya agama atau etnis sih?)
Sebenarnya kalo kita pahami, bahwa melayu sama Islam itu tidak bisa dipisah. Sebenarnya
isu bangsa melayu itu untuk meninggikan agama Allah juga. Krn melayu identic sama Islam.
Kalo kita lihat dari pakaian melayu itu sangat menutup aurat, baik pria maupun Wanita. Itu
yang ingin kita sampaikan kepada bangsa disitu agar mereka paham bahwa melayu ini
tujuan dan maunya seperti apa. 01.00 Jadi yang kita usahakan menegakkan budaya melayu
itu sama dengan kita berjuang untuk agama Islam.
(01.24 – 01.43)
Krn disana melayu itu pasti Islam. Tidak sama dg Indonesia, mungkin ada yg bukan islam.
Tapi kalo disana, kita ga perlu bertanya agama. Kita tanya apakah orang melayu? Nah
orang melayu sudah pasti islam disana.

File 00031
(00.15 – 01.03)
Dari kecil, anak2, waktu saya belum tau apa2 masalahnya. Tapi sudah melihat kekerasan,
bom, tembakan ketika lewat. Jadi itu yang membuat saya banyak pertanyaan, ingin tahu
sebenarnya itu kenapa. Karena sebelum itu, kita orang melayu tapi ga pernah belajar
Sejarah melayu krn tidak diperbolehkan. Buku2 sejarah disana tidak bebas dipelajari. Kami
tidak tahu asal-usul kami. Justru karena di Indonesia, saya jadi tahu asal usul kita. Disini kita
punya kebebasan bisa belajar apa saja kalau kita ga tahu.
(01.06 – 01.50)
Saya pun pernah ngobrol sama temen-temen, mereka pernah mengalami langsung
kekerasan dan disiksa ketika masuk penjara. Ketika keluar penjara, dia cerita semua
peristiwanya. Kita tidak tahu apa yang dia alami. Kita sedih. Karena ada yang sampai
meninggal selepas keluar dari penjara, apa yg terjadi? Jadi rasanya ga ada kedamaian lah
disana.

3
(02.15 – 03.28)
(Tragedy tagba)
Sampai sekarang itu menjadi luka besar bagi Masyarakat patani hingga konflik. Karena
tragedy itu tanpa perikemanusiaan mereka melakukanya kepada kami Masyarakat patani.
Bukan hanya meninggal, tapi disiksa sampai meninggal. Kita bayangkan satu truk orang
seperti hewan berlapis-lapis perjalanannya berkilo-kilo meter dari sore hingga pagi. Di
perjalanan menuju penjara itu saja yang meninggal sangat banyak. Saksi hidup yang
mengalami kejadian itu bercerita bahwa dia masih merasakan kengerian peristiwa itu.
Sebab itu orang Patani masih menyimpan sakit hati.
(03.40 – 04.15)
Sebenarnya orang yg ikut demonstrasi itu untuk menunntut keadilan di kantor polisi. Krn
ketika itu polisi menangkap rakyat sipil yang menjaga keamanan di kampung. 4 orang
ditangkap tanpa ada bukti. Jadi rakyat itu demonstrasi untuk mencari keadilan apa yg terjadi.
Tapi pada akhirnya, mereka menggunakan kekerasan terhadap rakyat.
(04.23 – 04.47)
Sampai sekarang yg sedihnya, semua yang melakukan dari atas sampai bawah tidak ada yg
salah. Sampai sekarang ga tau yg salah. Semua diam, meski banyak yg membicarakan.
Hanya memberi bantuan kepada yg meninggal. Jadi itulah yang dipertanyakan bahwa
nyawa bisa dibayar dengan uang.
File 00032
(00.39 – 01.04)
(Pesan bapaknya)
Kamu harus mengenal jati dirimu. Meskipun kamu sekarang tinggal di sini (Thailand) dan
kondisi Patani tidak seperti dulu, tapi kamu harus tau jati diri kita. Itu yg paling penting. Kalau
kita tidak mengenal jati diri itu sangat parah meski kita orang pintar. Maksudnya kita asal
uslu dari mana ga tau gitu.
File 00033
(00.13 – 01.07)
Sudah sejak dulu banyak orang dan ulama Patani merantau pergi belajar di luar negeri,
seperti di mekkah, Madinah, mesir. Orang tua saya pun belajar di luar negeri, sampai anak-
anaknya pun disuruh belajar di luar negeri juga, dimotivasi. Alasan yg kedua, pendidikan
disana ga bagus. Jadi kita pun mencari pendidikan yang bagus dan layak supaya kita ada
wawasan dan pengalaman supaya kitab bisa memperbaiki Pendidikan di Patani kita.
(01.18 – 01.24)
Kampus-kampus disana tuh belum bagus. Belum ada yang menerima jurusan-jurusan Islam,
seperti syariah, hukum, bahasa melayu itu ga banyak. Kalo ada pun masih baru. Karena
itulah kita usaha cari di luar negeri.
(01.59 – 02.15)
Krn kita disana sangat banyak pesantern tempat belajar agama banyak. Tapi, tempat
pendidikan perguruan tinggi belum ada yang bagus. Jadi kita acari di luar.

4
(02.31 – 03.07)
Indonesia salah satu negara yang diterima baik oleh Masyarakat Patani. Krn orang Patani
belajar di Indonesia ini sudah lama. Orang-orang yang dulu belajar di Indonesia banyak
membuat perubahan di Masyarakat Patani seperti pendidikan, menjadi kepala sekolah,
pejabat-pejabat. Orang-orang yang belajar di Indonesia ilmunya sangat berguna dan dapat
diterapkan di Masyarakat.
(03.29 – 04.13)
Dulu Saya ingin juga belajar di Mesir ketika saya lulus SMA. Tapi orang atua saya menyruh
belajar di Indonesia. Semua ada kelebihan dan kekurangan. Di Indonesia saya belajar
banyak hal, mulai dari Pelajaran agama, Pelajaran umum, teknologinya juga bagus, dan
banyak hal lain. Mungkin di sana Pelajaran agama sangat bagus. Tapi di Indonesia,
perkembangannya sangat maju mengikuti kemajuan global. Jadi, saya rasa lebih tepat bagi
saja untuk belajar agama, akademik, dan teknologi di sini.
File 00034
(00.06 – 00.55)
Alhamdulillah dg ada NGO-NGO dan aktivis-aktivis makin banyak yang mengabdi untuk
kemanusiaan atau lembaga yng ingin menolong Masyarakat. Mereka inilah yang membawa
aspirasi rakyat atau penyambung lidah rakyat untuk berbicara kepada pemerintah. Mereka
memberi pemahaman kepada pemerintah agar tidak jadi kesalah pahaman apa yang kita
lakukan.bila ada kesalah pahaman, maka akan terjadi kekerasan. Hal yang tak bagus yang
tidak kami inginkan.
(Kekerasan sudah turun. Hanya orang atau beberapa kelompok tertentu yang mendapat
kekerasan seperti yg pemikirannya tidak disukai pemerintah, atau kelompok yang pernah
memiliki kasus dan telah di black list oleh pemerintah.)
(01.14 – 02.02)
Bagi pemikirannya tidak selaras, atau orang-orang yang pernah memiliki kasus dan sudah
masuk daftar hitam pemerintah. Namun, akhir-akhir ini sudah semakin berkurang karena kita
sekarang lebih menggunakan pendekatan politik atau cara-cara tanpa kekerasan. Bila kita
menggunakan kekerasan, pasti juga akan ditanggapi dg kekerasan. Apabila kita
menggunakan cara halus, politik, dan dialog, maka kekerasan semakin turun.
File 00035
(00.14 – 00.51)
Di kampus kita bisa memilih menjadi akademisi atau aktivis. Di sini saya abelajar menjadi
seorang aktivis karena kita berorganisasi. Krn berorganisasi di Indonesia luar biasa sangat
bagus, misalnya kitab bisa belajar dari HMI (Himpunan Mahasiswa Islam) atau PMII
(Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia). 00.36 Karena mereka salah satu yang
berpengalaman hingga sekarang masih bergerak. Kita juga bisa belajar dari organisasi
eksternal kampus tersebut.
(01.06 – 01.26)
Krn berorganisasi membuat saya bisa meningkatkan soft skill. Kalo hard skill kitab isa
belajar di kampus. Tapi kalo soft skill kita perlu bertemu beragam orang berbeda-beda. Jadi
di sini lebih aktif berorganisasi.

5
(01.39 – 01.49)
Kita belajar disini salah satunya ingin menjadi pemimpin orang yang lebih banyak lagi.
Bukan sekadar kita pulang hanya menjadi pengikut saja.

File 00036
(Dulu dia mendengar banyak hal tentang Indonesia seperti sihir dan banyak criminal. Tapi
setelah sampai di Indonesia, yang tidak semuanya betul.)
(00.54 – 01.44)
Saat saya di Indonesia, tidak semuanya yang dibilang temannya di Patani betul. Masih
banyak hal bagus di Indonesia kalau kita cari tahu lagi. 01.14 Kita menyaksikan sendiri lah
bagus dan tak bagusnya. Walaupun kita masih harus waspada di sini. Karena sampai
sekarang disana Indonesia sangat terkenal dengan santet. Mungkin hal ini berawal dari film
horror buatan Indonesia yang terkenal di sana. Mungkin mereka banyak tahu dari film yang
aneh-aneh di sana.
File 00038
(00.18 – 01.11)
(Waktu belum ke indo)
Banyak juga cerita dari teman-teman saya bahwa indonesia banyak hantu, banyak santet,
dan banyak yang aneh-aneh. Supaya kalau di sini (Indonesia) harus waspada dan harus jadi
orang baik agar tidak kena yang aneh-aneh. Pesannya agar kita jaga sikap dan akhlak baik
kepada orang Indonesia. Jangan bertengkar. Sebab kita nonton film dari Indonesia itu
banyak film horror dan film yang aneh-aneh, jadi orang sana takut.
(01.13 – 01.28)
Takut tapi mereka ga pernah ke Indonesia. Hanya melalui cerita-cerita. Itu yg negative ya.
Tapi yang positif masih banyak. Indonesia ini tempat belajar, tempat jalan-jalan, dan tempat
wisata sangat bagus di Indonesia.

File 00039
(00.14 – 01.31)
Indonesia, Malaysia, Patani aliran dan budayanya hampir sama, seperti tahlilan dan ibadah-
ibadah tradisional lainnya. Lalu, seperti ziarah makam setelah Idul Fitri kita juga sama. Di
sana juga ahli sunnah wal jamaah mayoritasnya. Jadi setelah kita lulus dari sini, kita bisa
meneruskan ilmu keagamaan. Kita masih memegang ajaran ulama terdahulu. Bila kita
belajar agama di tempat yang ajarannya berbeda, itu tidak bagus. Misalnya, kita belajar
agama yang alirannya berbeda. Bukan salah, tapi kalo kita belajar ilmu agama yang
alirannya berbeda, tidak bisa dipraktikkan kepada Masyarakat Patani. Mereka tidak akan
menerimanya, maka akan menimbulkan konflik dengan Masyarakat. Maksudnya
pemahaman yang berbeda dengan Masyarakat Patani.

6
(02.12 – 04.04)
Indonesia ini luas dan penduduknya banyak. Berbagai tempat berbeda budaya dan berbeda
bahasa. Cuma yang saya ketahui, Islam di Indonesia sangat menjunjung toleransi. Dengan
agama lain mereka bisa bergaul dengan baik. Indonesia ini termasuk Islam yang moderat,
bisa menyesuaikan dengan keadaan. Bukan Islam yang radikal. Bukan pula Islam yang
pemahamannya sempit yang umatnya tidak bisa kemana-mana. Indonesia ini bisa
beradaptasi dan menyesuaikan dengan situasi. Itu yang kita pelajari agar kitab isa
menyesuaikan dengan keadaan. 03.08 Bisa beradaptasi. Dan juga 03.14 kita pelajari dari
Indonesia, bagusnya punya lembaga seperti Muhammadiyah dan NU yang bisa menjaga
pemahaman umat dan mejaga kestabilan agama. Jadi meskipun banyak aliran, tapi stabil.
Jadi bagaimana mereka bisa menjaga kestabilan itu? Tapi di Patani meski umat Islamnya
sedikit, masih saja terjadi konflik antar kelompok.

File 00040
(00.19 – 01.01)
Di Patani tuh menggunakan xxxxxxx atau xxxxx (menggunakan bahasa thai) kalau bahasa
melayunya UU darurat. UU darurat ini digunakan hanya di 3 provinsi, yakni Pattani, Yala,
Narathiwat. Atau di Patani dan seluruh Thailand Selatan. UU darurat membuat hidup kita
tidak aman, gelisah, dan khawatir. Rakyat kalau kemana-mana jadi tidak tenang.
(01.16 – 01.25)
Kita ni tidak punya hak hidup sebagai manusia biasa.
(01.27 – 02.36)
UU Darurat itu memberi wewenang kepada pemerintah dan militer. Seperti ketika mereka
mau memeriksa seseorang, maka bisa langsung memanggilnya ke kantor polisi atau mau
operasi militer dadakan selalu terjadi. Itu bikin kaget Masyarakat. Itu sering terjadi.
Masyarakat di perkampunya selalu khawatir terjadi tembakan mengenai mereka. (02.14)
Pernah terjadi dulu RT yang kena tembakan. Dia ingin melindungi orang yang ada di dalam
rumah, tetapi malah mengenai dirinya. Tapi militernya ga kena. Akhirnya RT tersebut
meninggal.
(02.40 – 02.55)
Jadi, UU darurat menurut saya tidak tepat. Bahkan UU darurat disana menjadi tekanan dan
membuat Masyarakat Patani semakin panas. Bukan mejadi solusi kedamaian untuk
menyelesaikan konflik.

File 00041
(00.04 – 00.43)
Dari awal itu saya didorong oleh orangtua saya. Dimotivasi orangtua agar kita bisa
membawa perubahan, bukan menjadi orang biasa. Karena dengan kondisi dan situasi
Patani seperti ini, kita tak bisa menutup mata. Takbisa menjadi orang biasa yang selesai
sekolah lalu kerja dan berumah tangga. Bukan sekadar itu. Saya dimotivasi untuk mencari
hal-hal baru. Maka didorong penuh oleh orangtua saya, mereka rela membiayai penuh
(pendidikan) kamu mau kemana. Tapi mereka memilihkan di Indonesia.

7
(00.44 – 01.32)
Banyak hal yang bisa saya pelajari di Indonesia. Dari tokoh2 pahlawan Indonesia juga
banyak, seperti Soekarno, Buya Hamka, Hasyim Asyari. Banyak hal yang bisa dipelajari dari
cerita mereka. Karena Indonesia cerita proklamasi kemerdekaan dari pahlawan2 Indonesia
itu banyak, ga selesai kita bicarakan hikmah yang bisa kita ambil dari mereka. Itu yang saya
pelajari, kepemimpinan, kewibawaannya sangat berpengaruh kepada orang Indonesia dan
Internasional.

File 00042
(00.47 – 01.18)
Selama saya di Indonesia, banyak hal yang didapat, lebih dari harapan saya. Banyak yang
bisa saya cari tahu yang membuat saya betah dan suka tinggal di Indonesia sampai
sekarang. Awalnya saya tidak pernah berharap menjadi ketua umum organisasi atau jadi
presiden di suatu komunitas. Bahkan berkenalan dengan tokoh-tokoh di Indonesia.
(01.55 – 02.02)
Saat saya ke sini, banyak bersyukur, bisa bertemu dengan banyak orang baik dan sholeh.
(02.12 – 02.47)
Bahkan dulu ketemu Rektor dan lain-lain, mereka sangat menghargai kita di sini. Meskipun
kita orang Patani yang tidak jelas, penduduk Thailand atau Patani. Tapi mereka menghargai
kita. Bahkan saya dipercaya oleh UIN untuk menjadi Presiden seluruh mahasiswa
internasional. Saya tidak nyangka bahkan tidak ada dalam pikiran saya karena bahasa
Inggris kurang dan kita juga orang melayu biasa. Tapi mereka memberi kepercayaan kepada
kita. Bahkan kalau suatu acara, saya sering mewakili seluruh mahasiswa asing di sini,
khususnya di UIN.
(03.39 – 04.13)
Indonesia masyarakatnya mayoritas Islam dan Islamnya juga kuat. Saya kagetnya batasa
tino yatte. Tino itu Perempuan, Yatte itu lelaki. Itu mereka salaman bebas, iu yang membuat
saya kaget. Mereka itu untuk saling menghormati. Tapi saya masih berpikir, bolehkah seperti
itu?
(04.15 – 05.03)
Datang ke Indonesia, diberi pemahaman oleh abang-abang senior yang dari Patani. Di
Indonesia salaman seperti, kamu harus seperti ini. Jangan disamakan, meskipun kita ga
sama. Meskipun di Patani sangat tidak baik salaman antara lelaki dan Perempuan.
Meskipun sudah tua, kalau mahram ya mahram. Di sana sangat menjaga hal ini. Itu yang
membuat saya kaget banget. Tapi saya memahami, jadi sudah tidak apa2.
(06.08 – 06.31)
Makanan awalnya Tidak ada yang suka. Karena mulai dari rasa sampai cara masaknya
tidak sama. Susah juga makan makanan Indonesia awalnya. Meskipun sekarang jadi
terbiasa sedikit demi sedikit.
(salah satunya masakan medan, seperti soto medan)
(08.15 – 09.17

8
(Cara sulfa mengenal Indonesia dengan berkenalan dg orang Indonesia mulai dari teman-
teman di kelas dengan banyak bertanya)
Sebelum saya xxxxx. Saya harus kenal dulu. Dia ini siapa? Orang Jawa atau orang
Madura? Dengan begitu kita bisa dekat dengan menjalin persahabatan. Kita akan tahu
mereka suka atau tidak suka apa? Karena latar belakang orang Indonesia ga sama, ini dari
sini, ini dari sana. (08.43) Saya lebih sulit berteman dg orang Indonesia karena latar
belakang saya jauh berbeda. Saat mereka tahu saya orang Patani Thailand, mindset
mereka sudah berbeda terhadap saya, bermacam-macam. Tak sama seperti sesame orang
Indonesia. Maka jadi tantangan bagi saya dengan cara sering komunikasi dan ajak main ke
kontrakan bahwa kita sama saja, tidak jauh berbeda.

File 00043
(00.32 – 00.55)
Toleransi di Indonesia sangat baik, bagus sekali. (00.35)Menyapa, menegur. Seperti kita
melewati orang tua atau siapa saja mereka selalu mengucap permisi atau minta izin. Itu
yang saya rasa belum dipraktikkan dan diterapkan sehari-hari di Patani.
(02.05 – 02.19)
Di sana kalau orang ga kenal, masih agak kurang dari segi senyum, sapa, salam. Tidak
terlalu biasa menyapa orang lain.

File 00044
(00.31 – 01.33)
(yang masih bingung dan sulit dipahami di Indonesia)
Di Indonesia itu mana yang lebih tinggi, Islam atau budaya? Karena saya lihat di kehidupan
sehari-hari, mereka Islam. Tapi bila ada acara yang berbau budaya, mereka tinggal di
belakang agamanya dan lebih mementingkan budaya. Misalnya suasana acara pernikahan,
pakaian, dan lepas jilbab.(01.07) Bahkan kadang ada tokoh masyarakat yang melakukannya
hal itu, yang mana mereka orang tua yang berpendidikan tinggi.(01.13) Tapi saya melihat hal
positifnya, mereka banyak melakukan hal baik. Tapi tetap secara logika saya belum bisa
memahami itu.
(01.55 – 02.29)
Kalau di sana jelas, budaya hanya suatu alat untuk meninggikan agama Allah. Jadi, kita
memberikan pemahaman kepada Masyarakat Patani seperti itu. Meski pun kita perlu
menjaga budaya. Tapi budaya itu bisa menjadi alat untuk meninggikan agama Tuhan. Bukan
seperti melepas jilbab. Misalnya budaya asli orang dahulu tidak pake jilbab saat pernikahan.
Tapi kamu harus tinggalkan budaya yang tidak baik itu.
File 00045
(00.50 – 01.45)
Kalau di organisasi biasanya yang kita lakukan seperti pelatihan supaya kita lebih mudah
belajar di kampus. Dengan kata lain, organisasi ini sebagai pendamping supayan kita bisa
belajar dan bisa diterapkan di dunia kampus. Kita buat pelatihan, seminar, dan diskusi rutin.

9
Di situ mereka harus menyediakan makalah dan berani berbicara. Supaya mereka berani
berbicara di depan. Apalagi bila pegang mic agar mereka bisa latihan dan terbiasa berbicara
depan orang banyak.
(Himpunan Pelajar Patani Indonesia (HIPPI) Jakarta)
(02.54 – 03.40)
Kita ingin fokus kepada hubungan mahasiswa dan Masyarakat. Agar bisa membaur dan
belajar budaya-budaya yang masih sesuai dengan budaya Patani. Agar kita tidak
meninggalkan budaya Patani . Biasanya sehari-hari kita buat yasinan atau mengadakan
acara maulid. Jadi kebudayaan yang sehari-hari dilakukan di Patani, kita pun disini juga
menerapkannya. Kalau ada hal baru, kita sesuaikan dulu agar bisa disambungkan ke
budaya kita.
(04.02 – 04.20)
Ada juga isu-isu Patani. Kalau ada isu panas yang terjadi di Patani, kita buat diskusi. Lalu
kita buat Melayu Day menggunakan pakaian melayu…..sesuai dengan budaya kita.
(melatih menjadi cendikiawa islam, seperti berpidato, khutbah, menjadi imam shalat.)

File 00047
(00.34 – 01.18)
Kita mau hidup di Jakarta harus kenal dulu dengan Jakarta itu seperti apa. baik itu tempat
wisata, tempat Sejarah, etnis asli Jakarta. Asal-usul Jakarta lah harus kenal dulu. Jadi
mereka mudah bergaul dengan orang Indonesia. Jadi bila mereka lagi di jalan, mereka jadi
tahu. Jadi, bukan hanya kuliah-pulang, kuliah-pulang saja. Biar mereka bisa membuka
wawasan luas, melihat hal-hal baru di Indonesia. Mungkin dengan jalan-jalan, mereka bisa
pelajari.
File 00048
(00.25 – 01.14)
Salah satunya kita ingin menunjukkan bahwa kita orang melayu sejati dan kenal jati diri. Kita
ingin menunjukkan apa yang kita tidak setujui kepada pemerintah. Lalu, kita diskusi untuk
menemukan solusi atau jalan keluar yang akan beritahukan kepada pemerintah untuk
Masyarakat Patani. Jai kita selalu bahas isu yang terjadi berkaitan dengan kebijakan
pemerintah.
(01.19 – 02.13)
Satu lagi, kita juga ingin menyampaikan isu kita ini kepada orang Indonesia. Bagaimana
caranya sebanyak mungkin isu Patani ini sampai kepada orang Indonesia, lebih besar lagi
kepada dunia internasional. Ingin memberi tahu, apa sebenarnya fakta yang terjadi di
Patani? Sebab, banyak orang Indonesia yang belum tahu. Padahal kondisi di Patani ini
cukup sulit. Tapi tidak banyak isu Patani ini diangkat di Indonesia. Maka kita di sini sebagai
duta kecil dari Patani untuk menyuarakan kepada rakyat.
(Di antara Upaya mereka yaitu dg melakukan demonstrasi di bundaran HI, Kerjasama
dengan berbagai activist dan NGO, serta mengadakan seminar yang bekerja sama dengan
kampus. LBH, dan berbagai lembaga.)

10
(02.57 – 03.53)
Kita juga berharap orang-orang Indonesia bisa membantu menyelsaikan konflik di sana.
Saya rasa Indonesia ini seperti abang sulung. Bagi orang Patani, Malaysia seperti adik
Tengah, Indonesia adalah abang, Pattani adalah bungsu. Kenapa saya bisa dapat gelar itu?
Karena dulu ketika Indonesia baru Merdeka di masa Soekarno, tokoh Patani Tuanku
Muhmud Mahyiddin datang ke Indonesia minta bantuan kepada Soekarno pada 7 November
1947. Jadi dulu diplomasi antara Patani dan Indonesia itu sudah ada. Bahkan kalo boleh,
Patani ini di bawah Indonesia.
(04.03 – 04.14)
Tapi itu dari segi Sejarah yang kita pelajari. Makanya kita ada rasa persaudaraan sama
orang Indonesia. Jadi kita ini rasanya dekat.
(04.31 – 05.07)
Alhamdulillah. Ada salah satu orang Indonesia, asal Sukabumi, Namanya Fai. Dia sangat
viral di Patani sampai orang Patani ingin mengundangnya. Dia membuat cover-cover lagu
yang isinya memberi semangat untuk rakyat Patani. Pengikut dia sampai jutaan di sana. Itu
asal Indonesia, tapi dia selalu menyuarakan untuk Patani.
(07.05 – 07.59)
(Menjadi muslim di Indonesia)
saya rasa pemahaman jadi lebih luas. Mudah menerima terhadap perbedaan, itu yang
paling penting. Kita tidak mudah menyalahkan orang lain. Pikiran kita jadi lebih luas dan
semakin kritis. Kalau di Patani bila ada masalah gampang menyalahkan orang atau pihak
lain. Kalau saya lihat di Indonesia, pandangan lebih luas. Seperti kita lihat Muhammadiyah –
NU tidak sama, tapi mereka dekat sekali, bisa hidup bersama. Semua hal bagus. Itulah yang
saya pelajari dari Indonesia, perbedaan.

File 00050
(00.19 – 00.49)
Saya rasa di Indonesia ini serba mudah. Mudahnya karena kemana pun saya jalan-jalan,
seperti ke mall selalu ada tempat sholat. Jadi dimana pun kita melakukan ibadah mudah dan
fasilitasnya lengkap. Tidak sama seperti di Thailand. Kalau di Patani lebih mendingan. Tapi
kalau kita ke kota Thailand, mall tidak ada tempat sholat.
(01.02 – 01.26)
Jadi suasana Islami sangat terjaga jadi kita selalu ingat. Karena dimana-mana ada adzan.
Suasana Islam sangat terjaga, sehingga saya mudah menjalankan ibadah sebagai orang
Islam.
(01.33 – 02.37)
Fasilitasnya pun serba mudah di Jakarta, ada kereta api, busway. Harga pun murah, ga ada
yang mahal. Kemana pun 3 ribu bisa berkeliling naik busway. Sehingga kita hidup di Jakarta
ini tidak menghabiskan uang banyak. Naik kereta api pun dimana-mana ada. KRL ada
dimana-mana. Jadi saya lihat infrastruktur di Indonesia pun semakin bagus. Sudah maju lah.
Dulu, sewaktu belum ke sini, kita melihat Indonesia belum maju. Tapi sekarang dalam waktu

11
singkat, Indonesia bisa punya kereta cepat. Itu di Asean yang pertama. Indonesia sudah
menunjukkan bahwa mereka mampu mencapai banyak hal.

File 00051
(00.13 – 01.14)
Kalau untuk agama, di Patani lebih ketat, suasana Islaminya lebih bagus. Dari segi pakaian
saja, orang-orang sangat menjaga. Waktu ada acara pun, duduk campur tidak boleh.
Sekolah-sekolah juga belajarnya banyak dipisah antara pria dan Wanita. Kalau yang saya
dengar, suasananya seperti Aceh, walaupun saya belum pernah kesana. Jadi tidak terlalu
bebas. Bagi Wanita pun, pakai jilbab besar. Perempuan jarang pakai celana, lebih sering
pakai baju kurung melayu. Jadi suasana dari segi kemaksiatan itu sangat dijaga.

File 00052
(00.46 – 01.36)
(tentang kebebasan beragama di indo)
Kalau bisa memberi pemahaman dan bisa menjaga keselamatan, tidak ada masalah
memberi kebebasan beragama. Kebebasan dalam arti tetap ada batasnya. Sebab, tetap
belajar tentang agama berdasarkan kesadaran dari diri sendiri dan tanpa paksaan. Karena
hidup juga tidak bisa terlalu ketat, nanti khawatirnya tidak bisa berkembang. Tapi, ada
baiknya juga kalau pemerintah tidak membuka pintu untuk kemaksiatan untuk menjaga hal-
hal negative.
(02.26 – 03.11)
(sisi positif dari kebebasan berinteraksi dg lawan jenis di Indo)
Awalnya susah juga menerima. Krena tidak terbiasa. Saya jadi punya masalah dengan
kuliah. Berbicara di depan banyak orang tidak berani, karena tidak terbiasa belajar bersama
Perempuan. Tapi, ada baiknya juga, Karena suatu saat kita harus berbicara di depan umum,
bertemu berbagai orang, termasuk Wanita di dunia kerja. Jadi, sekarang kita bisa
mempersiapkan diri. Dalam arti, kita menjadi paham batasan dalam berinteraksi.
(05.35 – 06.02)
Dermawan, sedekahnya makin banyak. Rezeki kami ijadi makin banyak, kadang-kadang
makan tidak perlu beli. Dimana-mana ada tempat yang menyediakan makanan berbuka
puasa. Saya merasa kedermawanan di Indonesia jadi lebih banyak seperti melalui zakat.
Waktu Ramadhan orang-orang jadi lebih banyak beribadah.
(08.40 – 09.15)
Disana tuh satu tempat itu dipisah natara non Islam dan Islam. Tidak banyak tempat yang
menggabungkan antar agama. Karena kita agak susah menerima kalau mereka pelihara
anjing atau apa pun. Kita memisahkan bukan berarti kita tidak berteman, hanya supaya
mudah menjalani kehidupan. Jadi, satu kampung Islam, sebelahnya Budha, satu kampung
Islam, satu kampung lagi Budha. Itu cara pemerintah agar kita lebih mudah hidup sehari-
hari.
(09.43 – 10.27)

12
Jadi di sana yang ga pake jilbab itu rata-rata nonIslam, sudah jelas. Kalau di Indonesia
belum tentu. Kalau di Patani hampir pasti, kebanyakan seperti itu. Bisa membedakan dari
pakaiannya. Bahkan lelaki pakai celana pendek juga nonIslam, kalau di Patani mudah
dibedakan. Tapi sekarang sudah mulai masuk juga pengaruh dari barat. Lalu ada juga orang
yang bukan dari pendidikan agama. Tapi secara keseluruhan, Masyarakat Patani belum
menerima masuknya pengaruh-pengaruh tersebut.
(11.26 – 12.05)
Ya, salah satunya menjaga kenyamanan kehidupan sehari-hari, supaya kita lebih mudah
melakukan apapun. Lagi pula, orang nonIslam juga tidak menerima dengar adzan mulai dari
adzan shubuh. Kita pun belum bisa menerima hal-hal seperti membangun patung di depan
masjid. Kalau di sini kan bisa diterima masjid Istiqlal di depan gereja, kalau disana belum
bisa diterima. Jadi aneh gitu.

File 00053
(00.55 – 01.37)
Di Indonesia ini, ada nonIslam, tapi Islam ada untuk menjaga juga non Islam. Di Indonesia
yang saya lihat sudah sangat bagus (toleransinya). Bukan hanya antara penduduknya, tapi
pemerintahnya pun memberi fasilitas kepada nonIslam, meskipun penganutnya sedikit, tapi
bisa menjaga keadilan. Bahkan itu dari pemerintahnya, apalagi masyarakatnya. Kalau di
Patani, perlakuan pemerintahnya sendiri tidak memberi perlakuan sama, apalagi yang di
bawahnya. Susah, karena mulai dari atasnya sudah kurang memberi perhatian.

File 00054
(00.03 – 01.31)
Yang nyaman itu, saya melihat Islam di Indonesia tidak menunjukkan kekerasan. Bisa
menunjukkan Islam hakiki tanpa kekerasan, bukan Islam teroris. Indonesia bisa menjadi
model bahwa Islam itu sebenarnya baik dan ramah. Sama nonIslam juga mereka bisa
menjamin keselamatan dan kesejahteraan nonIslam.

File 00055
(03.34 – 04.23)
Menurut saya, Islam itu luas. Tidak hanya menjaga hubungan dengan Tuhan, tapi juga
menjaga hubungan dengan sesame manusia. Jadi, kita tidak bisa lepas dari bersosialisasi.
Bukan berarti kita beribadah terus, tanpa peduli kepada sesama, itu tidak boleh. Dari sana,
saya belajar juga kita orang Islam harus bertoleransi dan saling menjaga antar sesama.
Bagaimana orang Islam bisa semakin baik? Ya itu berkat Kerjasama antara setiap lembaga,
pemerintah, tokoh Masyarakat. Jadi bagaimana kita mendesain Islam agar sesuai dengan
situasi dan kondisi saat ini.
(06.14 – 07.01)
Satu, saya ingin dapat gelar sarjana di Indonesia, ingin menjadi kebanggaan orangtua saya.
Selanjutnya, apapun ilmu yang saya dapat di Indonesia, bisa diimplementasikan dan bisa

13
membuat perubahan atau mejadi game of change di Patani, khususnya di lembaga
pendidikan. Karena keluarga saya lebih banyak mengabdikan diri untuk pendidikan.
Orangtua saya berharap saya bisa melanjutkan apa yang mereka perjuangkan agar lebih
baik lagi, khususnya untuk sekolah atau lembaga pendidikan agar lebih berkualitas.
(Dia pengen bikin sekolah atau persantren yang lebih modern dan berkualitas.)

File 00056
(00.07 – 01.37)
Harapan saya setelah lulus nanti, saya bisa bangun sekolah yang bisa menjadi tempat
belajar yang sesuai dengan kebutuhan Masyarakat. Supaya setelah lulus menjadi orang
yang lebih berkualitas, setidaknya bisa mengerti Sejarah Patani, bisa bahasa melayu,
mampu berbicara bahasa asing. Jangan sampai setelah lulus mereka tidak tahu jati diri,
tidak bisa berbahasa melayu, dan tidak mampu berbahasa asing. Saya ingin mereka punya
keahlian. Selanjutnya, nanti mereka bisa melanjutkan belajar di luar negeri. Saya ingin
mendesain sekolah saya sendiri. Jadi saya bisa menerapkan ilmu yang sudah saya pelajari.
Kalau kita hanya mengajar di sekolah, kita tidak punya banyak wewenang, hanya mengajar
saja. Tapi kalo saya membuat sekolah sendiri, saya bisa menggunakan ilmu-ilmu yang
dipelajari di Indonesia. Saya bisa merancang kurikulum atau membuat kegiatan
ekstrakurikuler sesuai yang saya pelajari di Indonesia.

File 00057
(00.24 – 01.26)
Saya lebih kepada ingin mencerdaskan anak bangsa. Supaya anak Patani punya
pendidikan bagus. Bila punya pendidikan, kita bisa membangun Masyarakat Patani menjadi
lebih bagus. Fokus kependidikan. Sebanyak mungkin saya ingin mengkader anak Patani
supaya menguasai ilmu pengetahuan segala bidang. Mungkin nanti mereka bisa
melanjutkan saya, yaitu membina generasi penerus. Kita buat tempat dan membinakan
mereka untuk menjadi generasi penerus, sebanyak mungkin. Bila orang Patani banyak yang
belajar, sudah jelas. Karena salah satu tiang yang paling penting suatu bangsa adalah
pendidikan. Apabila pendidikannya bagus, bangsa itu akan jadi bagus. Salah satunya,
tanamkan nasionalisme, cinta terhadap tanah air lebih tinggi lagi, yaitu melalui pendidikan.
(Selam aini anak2 tidak tahu Sejarah tentang tanah air mereka, karena tidak ada dalam
Pelajaran sekolah Thailand. Dia ingin membuat kurikulum yang sesuai dg Pattani agar
muncul kecintaan terhhadap tanah air. Apabila semangat cinta tanah air sudah muncul,
maka aka nada perubahan kehdiupan. Selam aini mereka belum mengetahui.)

14
File 00058
(00.20 – 00.53)
(Perkenalan bahasa Thailand)
Assalamu’alaikum Wr. Wr.
Perkenalkan Nama saya Sulfa Mani, sekrang saya kuliah di Universitas Islam Nageri Sayarif
Hidayatullah Jakarta, Indonesia. Saya berasal Orang Melayu Patani Selatan Thailand, kuliah
program magister manajemen Pendidikan Islam UIN Jakarta, Terimakasih
File 00059
(00.15 – 01.29)
(Pesan untuk pemerintah Thailand pake Bagi saya, saya berharap pemerintah Thailand
serius apa yang sedang terjadi di Patani selatan Thailand, ingin ada perubahan yang lebih
baik, berharap kepada pemerintah Thailand lebih perhatian terhadap Patani selatan
Thailand, saya ingin melihat patani ada kedamaian. Kepada pemerintah untuk memberi dan
meningkat kualitas hidup masyarakat Patani, pemerintah harus paham apa kebutuhan
masyarakat patani yang Sebenarnya, Harus mengerti dan serius dalam menyelesaikan
konflik dan pengembang Pendidkan dan kualitas hidup yang lebih bagus untuk Masyarakat
Patani. (Intinya Berharap kpd pemerintah serius untuk menyelesaikan konflik menuju
kedamaian yang hakiki dan memberi perubahan yang terbaik untuk masyarakat
Patani.)bahasa Thai)

15

Anda mungkin juga menyukai