Disusun Oleh :
Rofiah 104218004
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat
dan karunia-Nya, Makalah Pendidikan Kewarganegaraan yang berjudul „‟ Kasus
Pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) Keterkaitan Konflik Pemilihan Bupati di Poso
dengan SARA„‟ dapat diselesaikan tepat pada waktunya untuk memenuhi tugas mata kuliah
Pendidikan Kewarganegaraan (PKN).
Dalam pengerjaan makalah ini, para penyusun mengucapkan terimakasih sebesar-
besarnya kepada Bapak Dr. Imam Moesta‟in, S.H, MM., selaku dosen pengampu mata kuliah
Pendidikan Kewarganegaraan yang telah memaparkan materi pembelajaran mata kuliah
Pendidikan Kewarganegaraan dengan baik. Dan tak lupa kami juga ucapkan terimakasih
kepada berbagai pihak yang telah turut serta membantu kelancaran dalam penyusunan
makalah ini.
Penyusun menyadari masih banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan dalam
menyusun makalah ini. Oleh karena itu, para penyusun memohon maaf jika terdapat
kesalahan maupun kekurangan dalam penulisan maupun penyusunan makalah ini.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................................i
DAFTAR ISI.............................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................1
BAB IV PEMBAHASAN.........................................................................................................5
4.3 Hak Asasi Manusia (HAM) yang Dilanggar pada Konflik di Poso.................................7
BAB V PENUTUP.....................................................................................................................9
5.1 Kesimpulan........................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................10
UNIVERSITAS PERTAMINA| 2020
PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
BAB I PENDAHULUAN
2
BAB III STUDI KASUS
Terdapat beberapa pola kerusuan yang dapat dilihat pada kerusuhan di Poso
berdasarkan intensitas dan ekstensitas wilayah dan pelaku konflik antar tahap
memperlihatkan perbedaan yang sangant mendasar. Pertama, kerusuhan yang bermula di
Poso kota itu sendiri. Kedua, kerusuhan yang terjadi dipusat kota diikuti dengan mobilitas
masa yang cukup besar, yang berasal dari luar Poso. Ketiga, kerusuhan selalu di tandai
dengan pemakaian senjata tajam, baik itu benda tumpul, pedang, bahkan senjata api. Selain
itu bukti mengatakan bahwa pada kerusuhan April 200 diinformasikan 6 korban tewas
disebabkan oleh senjata api. Keempat, kesalahpahaman informasi dari keduabelah pihak.
Pada kerusuhan pertama, dimulai dengan perkelahian antara dua pemuda Islam dan Kristen
dan kemudian menjadi konflik dua golongan agama. Konflik kedua bermula dari
perkelahian dua kelompok dan kemudian informasi mengatakan bahwa kerusuhan itu
dengan latar belakang agama. Urutan kejadian pada kasus ini :
a. Pembunuhan Ahmad Ridwan oleh Roy Runtu Bisalemba didalam masjid pesantren
Darusalam pada bulan Ramadhan.
b. Pengusiran terhadap suku - suku pendatang seperti Bugis, Jawa, dan Gorontalo pada
kerusuhan ketiga.
c. Pemaksaan agama Kristen kepada masyarakat muslik didaerah pedalaman kabupaten
yang memperkuat dugaan bahwa kerusuhan ini merupakan Gerakan Kristenisasi
secara paksa.
d. Penyerangan kelompok merah dengan bersandikan simbol - simbol perjuangan
keagamaan kristiani pada kerusuhan ketiga.
e. Pembakaran rumah penduduk muslim oleh kelompok merah pada kerusuhan ketiga.
Pada kerusuhan kesatu dan kedua terjadi aksi saling bakar rumah penduduk antara
pihak Kristen dan Islam.
f. Terjadi pembakaran rumah ibadah gereja dan masjid dan sarana pendidikan kedua
belah pihak.
g. Adanya pengerah anggota pasukan merah yang berasal dari suku Flores, Toraja dan
Manado.
h. Adanya pelatihan militer Kristen di desa Kelei yang berlangsung 1 tahun 6 bulan
sebelum kerusuhan yang ketiga.
3.2 Dampak Konflik Pemilihan Bupati di Poso
Dampak - dampak yang terjadi pada konflik ini adalah :
1. Dampak Sosial - Budaya
a. Dianutnya kembali budaya “pengayau” oleh masyarakat pedalaman.
b. Dilanggarnya nilai - nilai keagamaan yang dianut kedua belah pihak.
c. Runtuhnya bingkai “suntuwu maroso” yang telah lama dianut masyarakat Poso.
2. Dampak Sosial - Hukum
a. Terjadinya disintegrasi masyarakat Poso kedalam kelompok merah dan
kelompok putih.
b. Hilangnya nilai-nilai kemanusiaan.
c. Runtuhnya stabilitas keamanan.
d. Adanya perasaan dendam dari korban-korban kerusuhan kepada pelaku.
4.3 Hak Asasi Manusia (HAM) yang Dilanggar pada Konflik di Poso
Adapun konflik Poso ini telah melanggar hak asasi manusia yang tertuang dalam
UUD 1945 Pasal 28 A – 28 J, diantaranya adalah sebagai berikut :
Wahid, A.Y. dan Ihsan, B. (2004). SBY dan Resolusi Konflik: Langkah-langkah
penyelesaian Konflik di Aceh, Atambua, Papua, Poso dan Sampit. Jakarta: Relawan
Bangsa. Didapat dari https://core.ac.uk/download/pdf/267825143.pdf diakses pada
tanggal 24 Oktober 2020 pukul 16.18 WIB
Wijayanto, D. F. (2018). Implementasi Nilai Hak Asasi Manusia dalam Sila Pancasila. Lex
Winarti, M. dan Puspitasari, R. (2012). “Pelajaran dari Kasus Konflik di Poso Sulawesi
Tengah”, dalam Prosiding International Seminar Social Movement Historical
Perpective. Bandung: Jurusan Pendidikan Sejarah FPIPS UPI.
https://id.wikipedia.org/wiki/Kerusuhan_Poso
http://beritakawanua.com/berita/Nusantara/kenangan-pahit-desember-1998-kerusuhan-
poso-meletus#sthash.VZgyrjdi.U8cfpkMG.dpbs
https://www.kompasiana.com/fakhira79538/5e2f78e7097f3602e1363f52/mengenang-
konflik-komunal-poso