Anda di halaman 1dari 30

©created by shabrinatsaniya

GYNAECOLOGICAL EXAM
SCORE
NO STEP
0 1 2
INTRODUCTION AND INFORMED CONSENT
1 Sapa pasien dan buat nyaman suasana
2 Perkenalan diri kepada pasien
3 Jelaskan prosedur pemeriksaan
4 Jelaskan tujuan pemeriksaan
5 Jelaskan pemeriksaan mungkin sedikit terasa tidak nyaman
Pemeriksa akan mencoba meminimalisir ketidaknyamanan tersebut
6 Pastikan pasien paham prosedur dan tujuan pemeriksaan
7 Jika tidak terdapat kontraindikasi, lanjutkan dengan informed consent.
IMPLEMENTATION
8 PATIENT:
 Cotton and antiseptic solution
 Tampon Tang
 Speculum Duck (Grave’s speculum)
 Table instrument
 Gynaecological bed
 Spotlights
9 EXAMINER
 Gloves DTT
 Gel
 Gown insulation
 Hand washing liquid soap or detergent
 Clean and dry towel/paper or hand dryer
PREPARATION PATIENT
10 Minta pasien untuk mengosongkan kandung kemih dan melepaskan pakaian dalam
11 Minta pasien untuk berbaring di meja pemeriksaan gynaecology
12 Pastikan pasien berada pada posisi lithotomy (mengangkang)
13 Nyalakan spotlight, tepatkan cahaya menerangi bagian yang akan diperika
PREPARATION THE EXAMINER
14 Gunakan gown, pelindung wajah, dan masker
15 Cuci tangan menggunakan sabun liquid
Keringkan dengan handuk/tissue/ pengering tangan
16 Gunakan sarung tangan
EXAMINATION
Inspection and palpation external genitalia
17 Duduk di kursi yang telah disediakan, nyalakan lampu menghadap ke aspek genital
pasien dapat dibantu oleh assistant
18  Ambil cotton swab
 lembabkan dengan antiseptic
 usap di vagina, vulva, dan perineum
19 Inspeksi regio vulva dan perineum. Inspeksi mons pubis, labia, dan perineum.
 Pisahkan bagian labia dan inspeksi: labia minora, clitoris, meatus urethral,
vaginal opening, atau introitus
 Catat apabila terdapat inflammation, ulceration, discharge, swelling, atau
nodules.
 Palpasi pada setiap lesions.
20  Palpasi labium major dari bagian superior ke inferior labium major
 Terutama palpasi kelenjar bartholin dengan ibu jari dan jari teluntuk
 (Catat bila terdapat abnormalitas)

©created by shabrinatsaniya
©created by shabrinatsaniya
Inspection and palpation internal genitalia
21 Speculum Examination
Gunakan speculum berdasarkan ukuran yang sesuai untuk pasien dan aplikasikan
lubricant di bagian blade dari speculum.
22  Ambil speculum dengan tangan kanan
 Masukkan ujung jari teluntuk pada introitus (untuk membuka)
 Masukkan ujung speculum dan sejajar dengan introitus (pastikan tidak ada
bagian yang terjepit)
 Dorong bagian blade dari speculum ke dalam lumen vagina
23  Setelah memasukkan sebagian panjang blade, putar speculum 90° sampai
handle turun
 Atur bagian atas dan bawah dengan membuka thumbscrew sampai keduanya
menyentuh masing-masing dinding vagina.
24  Pasang speculum dalam keadaan terbuka dengan mengencangkan thumbscrew.
 Posisikan cahaya sampai pemeriksa melihat cervix dengan baik.
25 Catat : warna cervix, posisi dan karakteristik permukaan, apakah terdapat
ulcerations, nodules, masses, bleeding, atau discharge.
Inspeksi cervical os untuk discharge
26  Tarik speculum perlahan sambil mengobservasi dinding vagina
 Saat spekulum membersihkan serviks, lepaskan thumbscrew dan pertahankan
posisi speculum terbuka dengan ibu jari
 Selama penarikan, inspeksi: vaginal mucosa, catat warna, terdapat
inflammation, discharge, ulcers, atau masses.
27 Periksa apakah ada tonjolan di dinding vagina.
28 Setelah inspeksi selesai, tutup speculum saat keluar dari introitus, hindari excessive
stretching atau pinching mukosa yang berlebihan
29 Letakkan spekulum di tempat yang telah disiapkan
BIMANUAL (PALPATION)
30 Lubrikasikan jari teluntuk dan jari tengah dari salah satu tangan yang menggunakan
sarung tangan.
31  Pemeriksa berdiri untuk melakukan vaginal toucher
 Buka labium major kiri dan kanan dengan ibu jari dan jari telunjuk kiri
 Masukkan jari teluntuk dan jari tengah kanan kedalam vagina.
32 Catat apabila terdapat nodularity atau tenderness di dinding vagina, termasuk
daerah uretra dan kandung kemih di bagian anterior.
33  Palpasi cervix, catat: position, shape, consistency, regularity, mobility, dan
tenderness.
 Secara normal: cervix dapat dipindahkan tanpa rasa sakit.
 Rasakan fornices disekitar cervix.
34 Palpasi uterus.
 Letakkan tangan di perut pasien sekitar pertengahan antara umbilikus dan
simfisis pubis.
 Saat mengelevasikan cervix dan uterus dengaan tangan yang berada di pelvic,
tekan tangan yang berada di abdominal ke dalam dan ke bawah, coba untuk
memegang uterus diantara kedua tangan.
 Catat: size, shape, consistency, mobility, tenderness dan masses.
35 Geser jari-jari tangan yang berada di bagian pelvic ke anterior fornix dan palpasi
body uterus di antara kedua tangan.
36 Palpasi setiap ovary
 Letakkan tangan yang berada pada abdomen di Right Lower Quadrant, dan
tangan yang berada pada pelvic di Right Lateral Fornix.
 Tekan tangan yang berada pada abdominal ke dalam dan ke bawah, coba
dorong adnexal structures kearah tangan yang berada di pelvic.
©created by shabrinatsaniya
©created by shabrinatsaniya
 Coba untuk identifikasi right ovary atau adnexal masses yang berdekatan.
 Dengan memindahkan tangan secara perlahan, geser adnexal structures antara
jari-jari, jika memungkinkan, dan catat: size, shape, consistency, mobility, dan
tenderness.
 Ulangi prosedur untuk bagian kiri
37 Perform a Rectovaginal Examination jika terdapat Indikasi.
 Setelah menarik jari dari bimanual examination, ganti glove dan lubrikasi jari
bila diperlukan
 Perlahan masukkan jari telunjuk ke dalam vagina dan jari tengah ke dalam
rektum.
 Untuk meraba retroverted uterus, uterosacral ligaments, cul-de-sac, dan adnexa;
untuk skrining colorectal cancer.
38 Beritahu pasien bahwa pemeriksaan sudah selesai dan persilakan untuk duduk.
39 Siswa mampu berperilaku dalam karakter Sunda: Someah, Akhlakul karimah,
Handap Asor, Asah asih asuh, Motekar

©created by shabrinatsaniya
©created by shabrinatsaniya
VENEROLOGICAL EXAM & SPECIMEN COLLECTION
SCORE
NO STEP
0 1 2
PREPARATION
1 Siapkan ruangan dan alat bahan:
 Anatomical model
 Bunsen burner atau alcohol lamp
 Matches
 70% alcohol
 Microscope
 Cotton swab
 Speculum
 Lubricant
 Forceps
 Glass slides & Cover glass
 Glass pen/label
 Sterile gauze
 Gloves
 Transport medium
 NaCl 0.9%
 KOH 10%
 pH measuring paper
 Test tube
 Lamp
CLIENT ASSESSMENT
2 Sapa pasien dengan ramah
3 Jelaskan tentang anamnesis dan tujuan atau hasil yang diharapkan dari anamnesis
4 Tanyakan apakah dia ingin ada seseorang yang hadir selama pemeriksaan?
5 Minta pasien untuk buang air kecil sebelum pemeriksaan
6 Minta untuk menandatangani formulir informed consent sebelum pemeriksaan
7 Minta untuk mengganti pakaian dengan pakaian yang disediakan
8 Pemeriksa mencuci tangan dan menggunakan sarung tangan
ABDOMEN EXAMINATION : PEMERIKSA BERDIRI
9 Minta untuk berbaring di meja pemeriksaan dalam posisi supine (terlentang)
10 Pemeriksa berdiri di sebelah kanan meja pemeriksaan, inspeksi bagian abdomen ada
tidaknya suprapubic bulge
11 Catat apakah abdomen flat, rounded, convex, atau concave.
12 Palpasi suprapubic untuk menilai distensi bladder
INGUINAL AND PUBIC EXAMINATION: PEMERIKSA BERDIRI
13 Minta pasien berbaring dalam posisi lithotomy
14 Inguinal area examination
 Inspeksi dan palpasi area inguinal untuk menilai lymphadenopathy.
 Jika ada, catat: jumlah, ukuran, consistency, mobility, dan nyeri tekan?
15 Pubic area examintaion:
 Inspeksi pubic skin untuk menilai skin abnormalities seperti macules, papules,
vesicles,erosions, dan ulcers.
 Periksa pada pubic hair, lihat apakah terdapat kutu atau telur kutunya
EXAMINATION OF VULVA AND URETRA: PEMERIKSA DUDUK
16 Examination Vulva:
 Bersihkan area vulva dengan gauze.
 Inspeksi labia major dan labia minor untuk menilai adanya erythema, edema,
fissures, papules, vesicles, warts, erosions, dan ulcers

©created by shabrinatsaniya
©created by shabrinatsaniya
17 Pisahkan labia major menggunakan jari telunjuk dan ibu jari untuk inspeksi clitoris
dan external urethral meatus
18 Inspeksi clitoris untuk melihat adanya enlargement yang mengindikasikan
masculinizing endocrine disorder
19 Inspeksi external urethral meatus, untuk melihat adanya erythema, edema, and
other lesions or discharge.
 Jika terdapat discharge, catat: jumlah, warna dan consistency.
 Jika tidak terdapat discharge, massage urethra dengan meletakkan jari telunjuk
di bagian anterior vagina, kemudian lakukan gerakan milking dari belakang ke
depan.
 Inspeksi periurethral gland (Skene's gland), untuk menilai adanya enlargement
atau discharge
20  Pisahkan kedua labia minor satu sama lain
 Menggunakan jari telunjuk dan ibu jari pemeriksa
 Observe vaginal introitus.
 Apakah terdapat discharge? Jika ya, catat: jumlah, warna dan consistency
21 Palpasi Bartholin’s glands kanan (posterior fourcet at 7 o’clock) dan kiri (posterior
fourcet at 5 o’clock) menggunakan jari telunjuk dan ibu jari kiri pemeriksa.
 Catat: edema, tenderness, masses, fluctuations, dan pus.
 Apabila terdapat infeksi, gland akan teraba, lembut, hangat dan berfluktuasi.
 Apabila terasa enlargement tapi tidak nyeri, dapat disimpulkan bartholin cyst.
Normalnya Bartholin's glands tidak teraba dan tanpa rasa sakit.
VAGINA AND CERVIX EXAMINATION: PEMERIKSA DUDUK
22  Sebelum memasukan speculum, bersihkan vaginal introitus dengan moist gauze
 Unlock speculum ke maximum
 Aplikasikan lubricant di speculum
 Perbesar vaginal introitus dengan memberikan tekanan ke bawah menggunakan
jari telunjuk
 Jepi speculum tongue di antara jari telunjuk dan jari tengah, jari yang lain
memegang speculum handle.
 Masukkan spekulum dalam posisi tertutup dan vertikal (30°) untuk
menghindari trauma uretra menggunakan tangan kanan, kemudian masukkan
spekulum ke dalam vagina dengan menelusuri dinding posterior vagina.
 Kemudian putar spekulum searah jarum jam hingga mendatar dan dorong
perlahan hingga speculum tongue masuk ke dalam vagina
 Buka speculum hati-hati dengan menekan spekulum menggunakan ibu jari,
sampai menutupi cervix dan portio terlihat jelas
 Kencangkan screw agar speculum tetap terbuka.
23  Inspeksi dinding vaginal untuk menilai ada tidaknya erythema, papule, vesicle,
erosion, ulcer dan discharge.
 Jika terdapat discharge, catat: jumlah, warna dan consistency.
24 Bersihkan external cervical ostium dengan gauze yang dijepit forceps untuk
membersihkan mucus. Hal ini dilakukan untuk membersihkan sekret dari vagina
dan lendir dan untuk memastikan bahwa cervical ostium dapat terlihat dengan jelas.
25 Inspeksi cervix untuk menilai erythema, ectopy, papules, vesicles, erosions, ulcers
dan discharge. Jika ada, catat: jumlah, warna dan consistency.
SPECIMEN COLLECTION: PEMERIKSA DUDUK
26 Bersihkan ectocervix dengan gauze yang dijepit forceps
27 Neisseria gonorrhoeae
Culture examination:
 Masukkan cotton swab 2 cm ke cervical canal, putar sampai menyentuh dinding
endocervical selama 5-10 detik agar exudate terserap, masukkan kedalam
transport medium untuk N. gonorrhoeae.
©created by shabrinatsaniya
©created by shabrinatsaniya
Making Gram staining: (PMN cells & Gram-negative intracellular diplococci)
 Masukkan cotton swab baru 2 cm ke cervical canal, putar sampai menyentuh
dinding endocervical selama 5-10 detik agar exudate terserap. Kemudia smear
cotton swab di glass object, lakukan fiksasi dan Gram stain.
28 Chlamydia trachomatis
Masukkan cotton stick 2 cm ke cervical canal, putar dan scrap (tekan) di
endocervical mucosa selama 5-10 detik. Kemudian letakkan specimen ke transport
media untuk PCR examination.
29 Clue cells
 Masukkan cotton stick baru ke dinding lateral vagina, kumpulkan discharge
kemudian roll di glass slide, fix dan stain it with Gram.
 (Interpretasi: + jika clue cells > 20% epithelial/visual field)
30 Candida Sp
 Siapkan glass object dan teteskan setetes 10% KOH solution
 Masukkan cotton stick baru ke dinding lateral vagina, letakkan di slide dan
cover dengan cover slip.
 (Interpretasi: nilai adanya pseudohyphae, budding cells, dan blastospore)
31 Trichomonas vaginalis
 Siapkan gelas objek yang telah ditetesi NaCl 0,9%
 Maasukkan cotton stick baru ke area posterior fornix, letakkan di slide dan
cover dengan cover slip.
 Periksa di bawah mikroskop dalam waktu kurang dari 10 menit
 (Interpretasi: nilai pergerakan dari Trichomonas vaginalis)
32 pH Determination of Vaginal Fluid
 Jepit pH measuring paper dengan forceps
 Tempelkan pada dinding vaginal di area dekat lateral fornix
 Jangan sampai menyentuh cervix.
 Cocokkan warna pada pH measuring paper dengan pH standard color.
 (Normal pH: 4.0; Pathological pH: > 4.5 such as bacterial vaginosis)
33 Whiff test/amine test:
Melepaskan spekulum:
 Beritahu pasien bahwa kita akan melepas spekulum
 Minta pasien untuk rileks
 Kendurkan kunci spekulum
 Lepaskan spekulum dari cervix dengan menariknya keluar secara hati-hati
 Kemudian putar berlawanan arah jarum jam
 Tarik ke luar dengan posisi vertikal.
 Teteskan satu tetes 10% KOH solution di vaginal fluid pada speculum tongue
dan hirup.
 Hasil (+) jika berbau seperti rotten fish atau fishy odor.
 Letakkan speculum yang telah digunakan di decontamination solution.
BIMANUAL EXAMINATION: PEMERIKSA BERDIRI
34  Ganti gloves dengan yang baru
 Lubrikasikan jari telunjuk dan jari tengah kanan.
 Ibu jari dalam posisi abduksi, jari manis dan kelingking ditekuk ke palmar.
 Masukkan jari telunjuk dan jari tengah ke vagina sampai jari mencapai cervix.
 Normalnya permukaan cervix terasa lembut
 Goyangkan cervix 1-2 cm ke kanan dan kiri, observasi dan catat adanya nyeri.
 Normal: tidak nyeri
35  Untuk palpasi uterus, letakkan tangan kiri pemeriksa antara umbilicus dan
symphysis pubis.
 Angkat cervix dan uterus dengan tangan yang ada di pelvis, berikan tekanan
dengan tangan kiri yang berada di abdomen, coba tekan uterus antara kedua
©created by shabrinatsaniya
©created by shabrinatsaniya
tangan.
 Catat: ukuran, bentuk, consistency, mobility, tenderness atau masa.
36  Untuk palpasi ovary, letakkan tangan kiri pemeriksa di Right Lower Quadrant,
dan tangan kanan di Right Lateral Fornix.
 Tekan tangan kiri untuk mendorong adnexal structures kearah tangan kanan.
 Identifikasi right ovary atau adanya massa.
 Catat: ukuran, bentuk, consistency, mobility, tenderness dan massa.
 Ulangi procedure untuk menilai left ovary
 Normal: terkadang terasa nyeri saat ditekan.
 Ovaries : (wanita kurus - dapat dirasakan), (wanita gemuk - dulit dirasakan)
PERIANAL: PEMERIKSA DUDUK
37 Pisahkan bokaboki untuk inspeksi perianal area, observasi untuk menilai ada
tidaknya papules, vesicles, erosions, ulcers atau lesi lain di perianal area
DOCUMENTATION
38  Setelah pemeriksaan selesai
 Beritahu pasien dan perbolehkan memakai pakaian
 Minta pasien untuk menunggu hasil pemeriksaan di ruang tunggu.
 Pemeriksa mencuci tangan
 Pemeriksa kemudian mencatat hasil pemeriksaan pada rekam medis.

©created by shabrinatsaniya
©created by shabrinatsaniya
SADARI
SCORE
NO STEP
0 1 2
CLIENT ASSESSMENT
1 Sapa pasien dengan ramah dan perkenalkan diri
2 Tanyakan ID pasien: Name, Usia, Sex, Pekerjaan, Status pernikahan, Jumlah anak
EDUCATION OF BREAST SELF-EXAMINATION
3 Jelaskan tujuan atau hasil yang diharapkan dari edukasi SADARI
4 Pasien berdiri dihadapan cermin dengan bahu tegak, dada dibusungkan, dan kedua
tangan diletakkan di panggul.
5 Inspeksi:
 Perhatikan: size dan symmetry dari breast. Lihat apakah ada perubahan pada
kulit (redness, dimpling, swelling, satellite nodules, ulceration, skin retraction,
peau d’orange), apakah ada kelainan pada puting susu (retracted, erosion,
crust, discharge).
 Letakkan kedua tangan di pinggang. Berikan dorongan agar pectoralis muscles
berkontraksi. Pada penderita tumor payudara, prosedur ini menyebabkan tumor
menjadi lebih terbuka dan daerah retraksi kulit lebih terlihat jelas.
 Lihat daerah ketiak, apakah ada pembengkakan kelenjar getah bening.
 Angkat kedua tangan ke atas dan turunkan → lihat pergerakan payudara apakah
ikut bergerak (untuk melihat apakah telah terjadi infiltrasi ke dinding dada).
 Masih dalam posisi berdiri, tekan perlahan nipple dengan ibu jari dan jari
telunjuk untuk melihat apakah ada discharge yang keluar. Discharge bisa
berupa milk, yellowish atau reddish.
6 Palpasi:
 Berbaring dalam posisi terlentang, Letakkan bantal kecil di bawah bahu. Untuk
memeriksa payudara kiri, letakkan tangan kiri di belakang kepala dan palpasi
payudara kiri dengan tangan kanan, dan sebaliknya.
 Palpasi dengan lembut menggunakan ujung jari telunjuk, jari tengah dan jari
ke-4 dalam posisi dekat. Gerakan palpasi dapat dilakukan secara vertikal,
sirkular atau irisan.
 Jika tumor terdeteksi, jelaskan lokasi, ukuran, konsistensi, fluktuasi,
permukaannya, bentuk, batas, jumlah dan mobilitasnya.
 Palpasi kelenjar getah bening aksila, supra klavikula, dan infra klavikula.
Tentukan jumlah, ukuran, konsistensi dan mobilitas.
 Palpasi daerah supra klavikula dan aksila sebaiknya dilakukan dengan lembut
dalam posisi duduk.
7 Lakukan palpasi pada sisi payudara yang lain
8 Lakukan pemeriksaan setiap bulan sekali pada hari yang sama setiap bulannya,
sebaiknya pada hari ke 5 – 10 siklus haid.
9 Jika ditemukan kelainan, segera konsultasikan ke dokter
10 Buat documentation dari examination yang telah dilaksanakan

©created by shabrinatsaniya
©created by shabrinatsaniya
IVA & PAP SMEAR
SCORE
NO STEP
0 1 2
PENDAHULUAN
1 Sapa dan perkenalkan diri pada pasien.
2 Pastikan identitas pasien.
3 Berikan penjelasan yang adekuat tentang prosedur dan tujuan dari pemeriksaan:
IVA Test & Pap Smear
4 Menjelaskan bahwa proses pemeriksaan mungkin akan menimbulkan perasaan
khawatir atau kurang menyenangkan tetapi pemeriksa berusaha menghindarkan hal
tersebut.
5 Meminta persetujuan untuk melakukan pemeriksaan tersebut.
PERSIAPAN PERALATAN
6 Persiapkan peralatan pada wadah yang telah disterilkan
 Sarung tangan steril
 Apron
 Spekulum cocor bebek (lapisi spekulum dengan kondom yang telah digunting
pada bagian ujungnya)
 Larutan antiseptic/Nacl
 Klem Vagina
 Kassa
 Baskom berisi larutan Klorin 0.5%
 Selimut
 Lampu sorot
 Tempat sampah medis
 Meja Instrumen
 Alas Bokong
 Ranjang Ginekologi dengan penopang kaki
7 Peralatan Pap Smear
 Kom/Wadah Fiksasi
 Cairan Fiksasi: Alcohol 95%
 Kontainer Slide
 Kaca Objek
 Spatula Ayre
 Cytobrush/Cervix-brush
 Label Nama 4
 Formulir Pap Smear
8 Peralatan IVA Test
 Lidi Kapas
 Siapkan cairan asam asetat 3-5%
Cara membuat Asam asetat adalah bahan utama dari cuka, yang direkomendasikan
untuk penggunaan pemeriksaan adalah laurtan asam asetat dengan konsentrasi 3-
5%.
Cuka yang digunakan sehari-hari berkonsentrasi 25%, sementara yang dibutuhkan
adalah 5%, maka larutkan dengan air dengan perbandingan 1 banding 4 (1 bagian
cuka dengan 4 bagian air).
TEKNIK PEMERIKSAAN
9 Pastikan pasien sudah pernah melakukan hubungan seksual atau sudah menikah,
tidak sedang menstruasi, tidak berhubungan sexual selama 24 jam terakhir ataupun
menggunakan obat-obatan vaginal atau spermicides dalam 48 jam terakhir sebelum
pemeriksaan.
10 Minta pasien mengosongkan kandung kemih dan melepaskan pakaian dalam
11 Meletakkan alas bokong pada meja pemeriksaan.
©created by shabrinatsaniya
©created by shabrinatsaniya
12 Pasien berbaring dengan posisi litotomi pada tempat pemeriksaan ginekologi, tutup
badan bagian atas pasien dengan selimut, nyalakan lampu dan arahkan ke arah
vagina pasien.
13 Menggunakan apron, cuci tangan dengan sabun di bawah air mengalir dan
mengeringkan dengan handuk steril.
14 Menggunakan sarung tangan.
15 Pemeriksa duduk pada kursi yang telah disediakan, menghadap ke genital pasien
16 Melakukan inspeksi pada daerah vulva dan perineum.
17 Membersihkan area vulva pasien dengan kassa yang telah diberikan povidon
iodine/NacL, buang kassa ke tempat sampah medis.
18 Periksa bagian external genitalia, kemudian cek apakah terdapat vaginal discharge.
Palpasi kelenjar Bartholin dan kelenjar skene.
19 Lakukan pemeriksaan bimanual dan rectovaginal. Cek kembali pergerakan cervical,
ukuran, bentuk dan posisi uterus, kehamilan atau kelainan uterin dan pembesaran
atau adnexal tenderness.
20 Memasukkan speculum ke dalam vagina Ambil spekulum dengan tangan kanan,
masukkan ujung telunjuk kiri pada introitus (agar terbuka), masukkan ujung
spekulum dengan arah sejajar introitus (yakinkan bahwa tidak ada bagian yang
terjepit) lalu dorong bilah ke dalam lumen vagina.
21 Setelah masuk setengah panjang bilah, putar spekulum 90º hingga tangkainya ke
arah bawah. Atur bilah atas dan bawah dengan membuka kunci pengatur bilah atas
bawah (hingga masing-masing menyentuh dinding atas dan bawah vagina).
22 Tekan pengungkit bilah sehingga lumen vagina dan serviks tampak jelas
23 Periksa bentuk dan ukuran portio (perhatikan ukuran dan warna porsio, dinding dan
sekret vagina atau forniks), apakah ada darah atau adanya discharge dari ostium.
24 Periksa cervix apakah ada infeksi (cervicitis) seperti adanya keputihan yang
berwarna seperti susu (mucopus), ectopy (ectropion), tumor yang terlihat atau Kista
Nabotian, pus atau lesi “strawberi” (Trichomonas infection).
25 Jika secret vagina ditemukan banyak (seperti darah dan mucus), bersihkan secara
hati-hati menggunakan kassa. Buang kapas swab pada tempat sampah medis.
PAP SMEAR
26 Masukkan spatula ayre secara perlahan dan hati-hati, hindari menyentuh dinding
vagina, masukkan ujung yang lebih panjang pada canalis cervical ostium dan bagian
yang pendek pada ectoservix.
27 Sampel diambil dengan menggunakan spatula ayre yang diputar 360° pada
permukaan porsio searah jarum jam sebanyak 1 kali.
28 Oleskan sampel pada salah satu sisi gelas objek secara searah.
29 Sampel segera difiksasi sebelum mongering (kurang dari 20 detik). Bila
mnggunakan spray usahakan menyemprot dari jarak 20 – 25 cm kemudian biarkan
mengering.
30 Pengambilan sampel endoserviks (kanalis servikalis) diambil dengan menggunakan
cytobrush dengan memutar 180° sebanyak satu atau dua putaran searah jarum jam.
31 Oleskan sampel pada gelas objek yang berbeda.
32 Sampel segera difiksasi sebelum mongering (kurang dari 20 detik).
Bila mnggunakan spray usahakan menyemprot dari jarak 20 – 25 cm atau
merendam pada wadah yang mengandung etilalkohol 95% selama 15 menit,
kemudian biarkan mengering.
33 Tuliskan ID pasien pada object glass
(nama, nomor rekam medis, tanggal lahir)
34 Masukkan spatula ayre dan cytobrush pada tempat sampah medis.
35 Letakkan object glass pada kontainer dan kirimkan pada laboratorium patologi
bersama dengan formulir Pap Smear

©created by shabrinatsaniya
©created by shabrinatsaniya
IVA TEST
36 Gunakan kassa untuk membersihkan cairan atau darah yang keluar dari cervix.
Buang kassa ke tempat sampah medis.
37 Identifikasi daerah Sambungan Squamo Kolumnar (SSK) sebelum melakukan IVA
Test. Jika tidak bisa menemukan daerah SSK maka hanya dilakukan pemeriksaan
pap smear.
38 Memasukkan lidi kapas yang telah diberi asam asetat 3-5% ke dalam vagina sampai
menyentuh portio.
39 Mengoleskasn lidi kapas ke sleuruh permukaan SSK portio.
40 Buang lidi kapas yang telah digunakan ke tempat sampah medis.
41 Menunggu minimal 1 menit agar asam asetat terserap dan melihat apakah pada
bagian SSK tampak perubahan gambaran acetowhite (plak tebal berwarna putih)
atau tidak.
42 Periksa kembali bagian SSK, apakah cervix mudah berdarah.
43 Bila pemeriksaan visual telah selesai, gunakan kassa Nacl untuk menghilangkan
sisa cairan asam asetat dari leher rahim dan vagina. Buang kassa yang telah
digunakan ke dalam tempat sampah medis.
44 Setelah pemeriksaan selesai, lepaskan pengungkit dan pengatur jarak bilah,
kemudian keluarkan spekulum secara perlahan.
45 Jika hasil IVA Test negative, maka spekulum diletakkan ke dalam larutan klorin
0,5% selama 10 menit. JIka hasil IVA Test positif, dan setelah konseling pasien
menginginkan untuk segera diterapi, letakkan spekulum pada tray agar dapat
digunakan untuk cryotherapy.
PENCEGAHAN INFEKSI
46 Berikan Kassa NaCl pada bekas sekret/cairan di dinding perut dan sekitar
vulva/perineum.
47 Beritahukan pada ibu bahwa pemeriksaan sudah selesai dan persilahkan ibu untuk
menggunakan kembali pakaian.
48 Membuang sampah pada tempat sampah medis.
49 Melepaskan sarung tangan dan rendam sarung tangan ke dalam larutan klorin 0,5%.
50 Mencuci tangan
INTERPRETASI/ ANALISIS IVA
51 Mencatat hasil tes dan temuan lain ke dalam rekam medis pasien.
52 Tuliskan hasilnya apakah itu kanker atau bukan, jika kanker maka lanjutkan untuk
dibiopsi.
53 Tuliskan hasilnya apakah SSK terlihat atau tidak, jika tidak maka akan dilakukan
pemeriksaan pap smear.
54 Tuliskan hasil IVA Test positif atau negatif (Cek apakah ada lesi acetowhite.
Negatif jika tidak adanya white epithelium pada bagian transformasi. Positif /
atypical jika epithelium berwarna putih pada area transformasi.
55 Jelaskan kepada pasien hasil pemeriksaan yang ditemukan.
MANAJEMEN PAP SMEAR
56 Jelaskan kepada pasien bahwa hasilnya membutuhkan waktu beberapa hari
57 Jelaskan kepada pasien bahwa jika ditemukan hasil abnormal maka pasien akan
dirujuk ke fasilitas kesehatan tingkat lanjut.
58 Membuat jadwal kunjungan ulang.

©created by shabrinatsaniya
©created by shabrinatsaniya
HT GYNAECOLOGICAL
SCORE
NO STEP
0 1 2
Initiating The Session ESTABLISING INITIAL RAPPORT
1 Sapa pasien dan perkenalkan diri
2 Tunjukkan rasa respect, minat dan perhatikan kenyamanan pasien
3 Pasien ID: Nama, Usia, Alamat, Pekerjaan
Identifying the reasons for the consultation
4 Identifikasi masalah pasien, gunakan pertanyaan terbuka.
5 Dengarkan penuh perhatian pernyataan pembukaan pasien tanpa menyela atau
mengarahkan respons pasien.
6 Konfirmasi list, dan screen untuk masalah lebih lanjut.
7 Negosiasikan agenda, dengan mempertimbangkan perspektif pasien dan dokter.
Gathering information
EXPLORATION OF PATIENT’S PROBLEMS
8 Minta pasien menceritakan masalah, dari saat pertama kali muncul hingga sekarang.
9 Gunakan teknik bertanya terbuka dan tertutup. Perpindahan yang tepat dari ujung
terbuka ke ujung tertutup.
10 Dengarkan penuh perhatian, biarkan pasien menyelesaikan pernyataan tanpa
interupsi, berikan ruang bagi pasien untuk berpikir sebelum menjawab, lanjutkan
setelah berhenti.
11 Ambil isyarat verbal dan non verbal, (bahasa tubuh, ucapan, ekspresi wajah),
periksa dan akui yang sesuai.
12 Fasilitasi respon pasien secara verbal, dan nonverbal misalnya menggunakan
dorongan, keheningan, pengulangan, parafrase.
13 Mengklarifikasi pernyataan pasien yang tidak jelas atau membutuhkan penguatan.
14 Meringkas secara berkala untuk memverifikasi pemahaman yang dikatakan pasien.
15  Ajak pasien untuk mengoreksi interpretasi atau memberikan informasi lebih
lanjut.
 Gunakan pertanyaan dan komentar yang ringkas dan mudah dipahami
 Hindari atau menjelaskan dengan jargon.
16 Menetapkan tanggal, dan urutan acara.
ADDITIONAL SKILLS FOR UNDERSTANDING THE PATIENTS-PERSPECTIVES
17 Secara aktif menentukan dan mengeksplorasi dengan tepat
 Ide pasien
 Kekhawatiran pasien
 Harapan pasien
 Efek pada pasien
18 Dorong pasien untuk mengungkapkan perasaan.
Providing structure to the Consultation MAKING ORGANIZATION OVERT
19 Meringkas di akhir pernyataan tertentu untuk mengkonfirmasi pemahaman dan
memastikan tidak ada data penting yang terlewatkan; ajak pasien untuk mengoreksi
interpretasi.
20 Kemajuan dari satu sesi ke sesi lainnya menggunakan tanda posting, pernyataan
transisi, termasuk alasan untuk bagian berikutnya.
ATTENDING TO FLOW
21 Struktur wawancara dalam urutan logis
22 Menghadiri waktu dan menjaga wawancara
ASK THE FOLLOWINGS
23 Menarche
24 Marital history
25 Menstrual cycles, first day of last menstrual period (LMP)(HPHT), duration
©created by shabrinatsaniya
©created by shabrinatsaniya
26 Parity dan jumlah anak yang hidup, terakhir delivery/abortion
27 Riwayat ectopic pregnancy atau surgery
28 Riwayat nyeri menstruation terkait
29 Vaginal discharge (Keputihan)
30 Riwayat
 Urinary tract infection (UTI) - infeksi saluran kemih (ISK)
 Sexually transmitted disease - infeksi menular seksual (IMS)
 Pelvic inflammatory disease - radang panggul
31 Promisquity (multiple sexual partner)
32 Keluhan lain seperti perdarahan atau, pembesaran perut, rasa massa perut yang
membawa pasien ke poliklinik.
Membangun hubungan-memfasilitasi keterlibatan pasien
USING APPROPRIATE NON VERBAL BEHAVIOUR
33 Tunjukkan perilaku non verbal yang sesuai
 Kontak mata
 Ekspresi wajah
 Postur, posisi, gerakan, dan gerakan lainnya
 Isyarat fokus (rate, volume, tone, pitch)
34 Jika membaca, menulis catatan, atau menggunakan komputer, lakukan dengan tidak
mengganggu dialog
35 Tunjukkan kepercayaan diri
Developing Rapport
36 Menerima keabsahan pandangan dan perasaan pasien; tidak menghakimi
37 Gunakan empati, untuk mengomunikasikan pemahaman dan penghargaan terhadap
perasaan atau situasi pasien; secara terbuka mengakui pandangan dan perasaan
pasien.
38 Memberikan dukungan, keprihatinan, pengertian dan kesediaan untuk membantu;
mengakui upaya perawatan diri yang tepat; menawarkan kemitraan
39 Berurusan secara sensitif dengan topik yang memalukan atau mengganggu dan rasa
sakit fisik, termasuk yang terkait dengan pemeriksaan fisik
Involving the patient
40 Berbagi pemikiran dengan pasien untuk mendorong keterlibatan pasien
41 Jelaskan alasan pemeriksaan fisik yang mungkin tampak tidak aman
42 Saat melakukan pemeriksaan fisik, jelaskan prosesnya, dan minta izin pasien
Closing the session (Preliminary explanation and planning)
43 Berikan penjelasan pada waktu yang tepat (hindari memberikan nasehat, informasi,
pendapat sebelum waktunya)
44 Berikan informasi awal dengan jelas, terorganisir dengan baik, tanpa membebani
pasien; menghindari atau menjelaskan jargon
45 Kontrak dengan pasien mengenai langkah selanjutnya untuk pasien dan dokter
46 Periksa pemahaman pasien dan penerimaan penjelasan dan rencana; memastikan
bahwa kekhawatiran telah ditangani
SUNDANESE CHARACTER
47 Siswa mampu berperilaku berkarakter sunda : SAHAM
EVALUATION
48 Ringkas sesi secara singkat

©created by shabrinatsaniya
©created by shabrinatsaniya
HT OBSTETRIC
SCORE
NO STEP
0 1 2
INITIATING THE SESSION
1 Menyapa pasien & Memperkenalkan diri
2 Menunjukkan rasa hormat dan minat; memperhatikan kenyamanan fisik pasien.
3 Pasien ID: nama, usia, pekerjaan, marital status, religion
4 Riwayat :
 Menarche
 Marital history
 Paritas dan jumlah anak yang hidup
 Health history
5 Analisis siklus menstruasi dan periode menstruasi terakhir
6 Menyimpulkan usia kehamilan
PREVIOUS OBSTETRIC HISTORY
7 Gunakan pertanyaan terbuka
8 Mengenali dan menggali setiap risiko riwayat obsterik sebelumnya seperti yang
diceritakan oleh pasien standar (c-section, vacuum extraction delivery, curretage, etc)
9 Kenali penyakit keturunan pasien, penyakit menular, operasi sebelumnya, kebiasaan
makan, kebiasaan berkemih dan buang air besar
PATIENTS PROBLEM
10 Gunakan pertanyaan terbuka
11 Kehamilan terlambat
 Gerakan janin
 Kontraksi
 Sering berkemih
 Edema
 Masalah yang berhubungan dengan pembesaran rahim
12 Berikan penjelasan pada waktu yang tepat (hindari memberikan nasehat, informasi,
pendapat sebelum waktunya)
13 Berikan informasi awal dengan jelas, terorganisir dengan baik, tanpa membebani pasien;
menghindari atau menjelaskan jargon
14 Kontrak dengan pasien mengenai langkah selanjutnya untuk pasien dan dokter
15 Periksa pemahaman pasien dan penerimaan penjelasan dan rencana; memastikan bahwa
kekhawatiran telah ditangani
16 Ringkas sesi secara singkat

©created by shabrinatsaniya
©created by shabrinatsaniya
PE OBSTETRIC
SCORE
NO STEP
0 1 2
INTRODUCTION
1 Sapa dan perkenalan. Lakukan informed consent:
 Jelaskan prosedur kepada pasien
 Jelaskan tujuan atau hasil yang diharapkan dari pemeriksaan
 Jelaskan bahwa beberapa wanita mungkin mengalami ketidaknyamanan
tertentu selama prosedur dan terkadang khawatir, tetapi itu tidak akan
membahayakan atau membahayakan bayinya
 Pastikan pasien mengerti tentang prosedur dan tujuan pemeriksaan
 Mintalah persetujuan lisan jika pasien setuju segera setelah dia memahami
prosedurnya
2 Ucap Basmallah sebelum pemeriksaan
PREPARATION
3 Beri pasien kesempatan untuk berkemih sebelum pemeriksaan
4 Persiapan alat bahan dan ruangan:
 Measuring tape, Monaural stethoscope
 Sufficient lighting
 Normal room temperature
5 Pemeriksa : Cuci tangan 6 langkah WHO
6 Posisikan pasien di meja pemeriksaan, kemiringan tempat tidur pada sudut 30-45°
7 Ekspos abdomen pasien untuk pemeriksaan dari pubic symphysis ke xiphisternum
(berikan selimut untuk memungkinkan pemaparan hanya di area yang diperlukan)
ANAMNESIS (HAS BEEN DONE)
GENERAL EXAMINATION (HAS BEEN DONE)
OBSTETRIC EXAMINATION
FUNDAL HEIGHT MEASUREMENT
8 Preparation:
 Measuring tape
 Dokter berdiri di sisi kanan pasien sebelum pemeriksaan
 Pastikan sumbu uterus berada di garis tengah.
 Ubah posisi uterus dan bayi hingga dipastikan berada di garis tengah
(Meminimalkan gangguan dari lemak tubuh)
9 Letakkan sisi radial jari telunjuk di fundus uteri
10 Tandai fundus dan tempatkan ujung pita pengukur pada garis tengah setinggi fundus
11 Perpanjang pita pengukur sampai mencapai superior rami dari pubic bone (pubic
symphysis) dan vice versa
12  Lihatlah angka pada pita pengukur, angka yang Anda lihat adalah tinggi fundus.
 Ulangi pembacaan pengukuran setidaknya dua kali dan buat rata-ratanya.
 Sebutkan hasil pengukuran tinggi fundus uteri!
 (ukuran inci menghadap ke atas, lalu balikkan pita untuk melihat hasilnya
dalam sentimeter)
LEOPOLD EXAMINATION
13 LEOPOLD I
Pemeriksa menghadap pasien
 Letakkan ujung jari pemeriksa pada fundus dan coba palpasi setiap bagian janin
dengan menggerakkan kedua tangan secara perlahan untuk menjelajahi daerah
ini dengan jari.
 Identifikasi bagian janin mana yang menempati fundus uteri.
 Sungsang memberikan sensasi massa yang besar, nodular
 Kepala terasa keras, bulat dan lebih mobile dan dapat dicoblos (identifikasi
sungsang, bokong)
©created by shabrinatsaniya
©created by shabrinatsaniya
14 LEOPOLD II
 Tangan (telapak tangan) digerakkan ke sisi lateral rahim sejajar dan kira-kira
pada tingkat yang sama
 Mulai dari sisi atas bergantian atau dengan jari-jari kedua tangan dengan lembut
menekan dinding rahim dan mencoba meraba bagian janin
 Di satu sisi, struktur yang keras dan tahan terasa—bagian punggung
 Di sisi lain, banyak bagian kecil, tidak beraturan, yang dapat digerakkan dapat
dirasakan—ekstremitas janin.
15 LEOPOLD III
 Palpasi daerah di atas simfisis dengan cara menggenggam dengan ibu jari dan
jari-jari satu tangan untuk meraba bagian presentasi janin.
 Jika bagian presentasi tidak berkontraksi, akan teraba massa yang dapat
digerakkan (kepala terasa bulat dan keras, bokong terasa lebih lunak dan tidak
simetris)
16 LEOPOLD IV
Pemeriksa menghadap kaki pasien
 Letakkan kedua telapak tangan di bagian bawah rahim dengan ujung tiga jari
pertama masing-masing tangan memberikan tekanan yang dalam ke arah sumbu
pintu atas panggul.
 Biarkan ibu jari berbaring berdampingan dan jari-jari secara abduktif lebih
dekat satu sama lain dan palpasi dinding rahim dan periksa malaikat yang
dibuat oleh jari kanan dan kiri Anda (konvergen atau divergen)
AUSCULTATION
17 Persiapan: Monoaural stethoscope
Ambil stetoskop monaural dengan tangan kiri dan letakkan dasar conus di area
punggung janin yang ditentukan di LEOPOLD II
18 Tempelkan telinga pemeriksa pada “phone” dan dengarkan suara jantung janin
(bandingkan dengan denyut nadi ibu menggunakan tangan kiri)
19 Ketika ketebalan perut mengganggu, letakkan dasar conus di area yang lebih tipis,
yaitu 3 cm di bawah umbilikus.
20  Dengarkan dan hitung bunyi jantung janin setiap 5 detik
 Lakukan tiga kali dengan interval masing-masing 5 detik
 Dengarkan selama 1 menit untuk mengidentifikasi ketidakteraturan
 Catat perbedaan hitungan 5 detik
 Gunakan untuk memantau ketidakteraturan irama
21 Jumlahkan hasilnya dan kalikan dengan empat untuk mendapatkan perkiraan denyut
jantung janin per menit.
22 Letakkan semua peralatan kembali ke tempatnya
23 Beritahu pasien bahwa prosedurnya sudah selesai
24 Ucap Hamdallah
DOCUMENTATION
25 Membuat kesimpulan (jelaskan kepada pemeriksa/tulis di rekam medis)
 GPA
 Gestational age (weeks)
 Fetal lie (breech, head, transverse)
 History of surgery (previous C-section, myomectomy)
26 Buat resume (jelaskan kepada pasien)
 Findings
 Further assessment
27 Cuci tangan 6 langkah WHO
28 Ucap Hamdallah dan Salam penutup

©created by shabrinatsaniya
©created by shabrinatsaniya
PARTOGRAPH
SCORE
NO STEP
0 1 2
PREPARATION
1 Sapa dan perkenalkan diri
2 Jelaskan prosedur dan tujuan atau hasil yang diharapkan dari pemeriksaan
3 Jelaskan bahwa beberapa wanita mungkin mengalami ketidaknyamanan tertentu
selama prosedur dan terkadang khawatir, tetapi itu tidak akan membahayakan atau
membahayakan bayinya
4 Pastikan pasien mengerti tentang prosedur dan tujuan pemeriksaan
5 Minta persetujuan lisan, jika pasien setuju, setelah dia memahami prosedurnya
6 Minta pasien untuk berbaring di meja pemeriksaan
7 Alat untuk Examination
 Examining table and a blanket
 Doptone or monaural
 Partograph sheet
 Tensimeter and stethoscope
 Clock/stopwatch
 Pen
Untuk pemeriksa
 Soap and water
 Clean and dry towel
 Sterile Hand gloves
8 Cuci tangan sebelum dan sesudah melakukan pemeriksaan
9 Minta pasien untuk mengekspos area dengan batas tertentu yang akan diperiksa
GENERAL PHYSICAL EXAMINATION
10 General Examination (maternal condition)
 Tuliskan Identitas: Rekam medis, nama ibu, tanggal, usia, jam, status GPA, dan
alamat. Jika ketuban telah pecah, tuliskan kapan ketuban tersebut pecah dan
waktu kontraksi.
 Periksa TTV (blood pressure, pulse, respiratory, temperature), dan DJJ,
cervical dilatation, dan kontraksi.
 Jika cervical dilatation ≤4, catat hasil pemeriksaan di rekam medis (tidak pada
partograf) dan periksa kembali setiap 4 jam
 Jika cervical dilatation ≥ 4 cm, periksa kembali TTV dan specific physical
examination setiap 30 minutes (kecuali cervical dilatation) sampai cervical
dilatation 10 cm dan catat hasil pemeriksaan ke dalam partograph.
 Catatan: cervical dilatation diperiksa setiapn 4 jam
11 Periksa ulang TTV ibu (blood pressure, pulse, respiratory, temperature).
SPESIFIC PHYSICAL EXAMINATION
12 Fetal heart rate Bagian atas Partograf
Recorded at :
 Setiap 30 menit (1/2 jam)
 Dengarkan – tepat setelah kontraksi melewati masa paling kuatnya
 Normal : 110-159 x/menit
13 Uterine contraction
 Obeservasi untuk frekuensi dan durasi
 Jumlah kontraksi dalam 10 minutes
 Duration : < 20 seconds; 20-40 seconds; > 40 seconds
14 Descent of head Palpasi abdomen kepala perlima teraba

©created by shabrinatsaniya
©created by shabrinatsaniya

15 Cervical dilatation Perform Vaginal toucher : 1-10 cm dilatation

16 Moulding of the skull


 Moulding of the Fetal Skull Bones : Meningkatnya moulding dengan kepala di
panggul adalah tanda yang tidak menyenangkan dari disproporsi cephalo-
pelvic.

Key:
o = bones are separated, and the sutures can be felt easily
+ = bones are just touching each other
++ = bones are overlapping
+++ = bones are overlapping severely
17 Membranes and Liquor
Keadaan cairan dapat membantu dalam menilai kondisi janin. SIGN:
 U: Utuh
 J: Jernih
 M: Mekonium
 D: Darah
 K: Kering

©created by shabrinatsaniya
©created by shabrinatsaniya

©created by shabrinatsaniya
©created by shabrinatsaniya
NORMAL DELIVERY #1 (FETUS DELIVERY)
SCORE
NO STEP
0 1 2
ACKOWLEDGE INDICATIONS AND SIGNS OF STAGE 2
1 Dengar dan lihat tanda2 persalinan tahap 2:
 Ibu merasakan keingingan kuat untuk mendorong
 Ibu merasakan peningkatan tekanan di rectum dan vagina
 Perineum menonjol
 Vulva dan sphincter terbuka
PREPARING LABOR HELP
2 Pastikan kelengkapan peralatan, bahan dan obat-obatan penting untuk membantu
persalinan dan untuk mengelola komplikasi ibu dan bayi baru lahir:
 Clean towel or linen 3 pieces
 Dry and clean cloth
 Fetoscope/Monoaural
 Sphygmomanometer
 0,5% chlorine solution in clean basin
 Garbage Bin
 Placenta Plate, Kidney Basin
 Mucous Vacuum
 Apron
 Labor set:
 Surgical Clamp 2 pieces
 Kocher Clamp for amniotomy 1 pieces
 Episiotomy Scissors
 Umbilical Scissors
 Folley’s Urinary Catheter
 Umbilical Clamp
 Surgical Glove 2 pieces
 Spuit 3 mL
 Oxytocin ampoule 2 pieces
 Methyl-ergometrin ampule 1 pieces
 Pasangkan kain di atas perut ibu dan bantalan bahu dan resusitasi bayi
 Siapkan oxytocin 10 units (2 ampule) dan steril syringes disposable di set
parturisi.
3 Gunakan apron, google, dan boots
4 Lepaskan semua perhiasan, cuci tangan 7 langkah universal precaution
5 Wear surgical gloves I on the hand that will be used to internal examination.
6 Masukkan oksitosin ke dalam spuit menggunakan tangan yang memakai sarung
tangan bedah (pastikan tidak ada kontaminasi pada spuit)
ENSURE THAT THE CERVIX IS FULLY DILATED AND FETUS CONDITION IS GOOD
7 Bersihkan vulva dan perineum, usap dengan hati-hati dari anterior ke posterior
dengan menggunakan kapas atau kasa yang dibasahi
 Jika feses mengontaminasi introitus vagina, perineum atau anus, bersihkan
dengan hati-hati dari anterior ke posterior.
 Buang kapas atau kasa yang terkontaminasi ke wadah yang tersedia
 Ganti sarung tangan yang terkontaminasi (dekontaminasi, lepaskan, dan rendam
dalam larutan klorin 0,5%, kenakan sarung tangan bedah baru)
8 Lakukan pemeriksaan bimanual untuk memastikan pembukaan lengkap
 Bila selaput ketuban belum pecah dan pembukaan telah selesai dilakukan
amniotomi
9  Dekontaminasi sarung tangan dengan merendam tangan yang menggunakan
sarung tangan ke larutan chlorine 0.5%
©created by shabrinatsaniya
©created by shabrinatsaniya
 Lepas dan rendam terbalik dalam larutan chlorine 0.5% selama 10 menit.
 Cuci tangan setelah sarung tangan dilepas.
10 Periksa Denyut Jantung Janin (DJJ) setelah kontraksi ketika uterus relaksasi.
Normal DJJ : 110-160x/menit
 Ambil tindakan yang tepat jika DJJ tidak normal.
 Catat hasil pemeriksaan, DJJ, semua hasil pengkajian, dan perawatan lainnya
pada partograf.
PREPARING THE MOTHER AND HER FAMILY TO HELP IN GUIDING PUSHING PROCESS
11 Beritahu ibu bahwa pembukaan telah selesai, kondisi janin baik.
Bantu ibu untuk menemukan posisi yang nyaman sesuai dengan keinginannya.
 Tunggu hingga pushing drive muncul. Lanjutkan monitoring ibu dan janin
(ikuti peedoman penatalaksanaan fase aktif) dan catat semua temuan
 Jelaskan kepada anggota keluarga bagaimana mereka dapat berperan dalam
mendukung dan mendorong ibu agar mengejan dengan benar
12  Minta bantuan keluarganya dalam mempersiapkan posisi push (mengejan)
 Jika ada dorongan mendorong dan kontraksi yang kuat. Bantu ibu ke posisi
setengah duduk atau posisi lain yang dia inginkan dan pastikan ibu merasa
nyaman
13 Terapkan panduan mendorong ketika ibu merasakan keinginan kuat untuk
mendorong:
 Pandu ibu dengan benar dan efektif
 Sarankan ibu untuk mengambil istirahat antara kontraksi
 Assess FHR by uterine contraction completed.
 Periksa DJJ dengan kontraksi uterus selesai.
 Segera rujuk jika janin belum lahir setelah ibu mengejan selama 120 menit/ 2
jam (Primigravida) atau 60 menit/ 1 jam (Multigravida)
 Berikan asupan cairan yang cukup per oral(minum)
14 Dorong ibu untuk berjalan, jongkok, atau mengambil posisi yang nyaman, jika ibu
tidak merasakan dorongan mendorong dalam 30 menit (Multigravida) 60 menit
(Primigravida)
PREPARATION FOR HELPING LABOR
15 Letakkan 2 handuk bersih (untuk mengeringkan bayi) di perut ibu, jika kepala bayi
sudah membuka vulva dengan diameter 5-6 cm
16 Letakkan kain bersih yang dilipat 1/3 dibawah bokong ibu
17 Buka penutup set parturisi dan periksa kembali kelengkapan alat dan bahan.
18 Gunakan sarung tangan di kedua tangan.
HELPING LABOR
Head delivery
19  Setelah kepala bayi terlihat dengan diameter lubang vulva 5 - 6 cm, lindungi
perineum dengan tangan kanan ditutup dengan kain kering yang bersih
(disiapkan pada langkah #16).
 Tangan kiri menahan kepala bayi untuk menahan posisi defleksi kepala dan
membantu kepala dilahirkan.
 Dorong ibu untuk mendorong perlahan atau bernapas cepat
20 Usap lembut wajah, hidung, dan mulut bayi dengan kain linen atau kain kasa bersih
21 Periksa apakah tali pusat terpelintir dan ambil tindakan yang tepat jika itu terjadi,
kemudian segera lanjutkan persalinan.
 Jika tali pusar melilit longgar di leher, lepaskan melalui bagian atas kepala bayi
 Jika tali pusar melilit kuat di leher, klem tali pusat di dua tempat dan potong di
antara kedua klem
22 Tunggu kepala bayi melakukan rotasi sumbu luar spontan
Shoulder delivery
23  Setelah kepala melakukan rotasi sumbu luar, pegang secara bi-parietal.
©created by shabrinatsaniya
©created by shabrinatsaniya
 Dorong ibu untuk mengejan saat kontraksi.
 Gerakkan kepala secara perlahan ke bawah dan ke distal sampai bahu anterior
muncul di bawah arkus pubis dan kemudian bergerak ke atas dan distal untuk
melahirkan bahu posterior.
 Jangan menarik bayi di ketiaknya.
Delivering the Body and Limbs
24 Setelah melahirkan kedua bahu, geser tangan penolong ke bawah ke kepala dan
bahu. Gunakan tangan atas penolong untuk melacak dan menahan lengan atas dan
siku bayi
25  Setelah melahirkan tubuh dan lengan bayi, lanjutkan menelusuri dari tangan
atas bayi ke punggung, bokong, dan kaki.
 Pegang pergelangan kaki bayi (masukkan jari telunjuk Anda di antara kaki
janin dan pegang setiap pergelangan kaki dengan ibu jari dan jari lainnya)
HANDLING OF THE NEWBORNS
26 Periksa newborn
27 Keringkan tubuh bayi
 Dari wajah, kepala, dan bagian tubuh lainnya kecuali tangan tanpa
membersihkan vernix.
 Ganti handuk basah dengan handuk/kain kering.
 Letakkan bayi di satu sisi di atas perut ibu.
28 Periksa kembali uterus untuk memastikan tidak ada lagi bayi di dalam rahim
(kehamilan tunggal).
29 Katakan pada ibu akan disuntik dengan oksitosin untuk kontraksi rahim yang baik.
30 Dalam 1 menit setelah kelahuran, injeksikan oxytocin 10 units IM (intramuscularly)
di 1/3 distal-lateral paha atas (lakukan aspirasi sebelum menginjeksikan oxytocin)
31  2 menit setelah kelahiran, clamp umbilical cord sekitar 3 cm dari pusat bayi
dengan disposable clamp.
 Dorong isi umbilical cord secara distal (ke arah ibu)
 Clamp umbilical cord di 2 cm distal dari clamp pertama dengan arterial clamp.
32 Cutting umbilical cord
Dengan satu tangan, pegang tali pusat yang terjepit (untuk melindungi perut bayi),
dan potong tali pusat di antara kedua klem.
33  Kembalikan bayi ke ibu sehingga terjadi kontak skin-to-skin.
 Letakkan bayi di perutnya di dada ibunya.
 Luruskan bahunya agar bayi menempel di dada/perut ibu.
 Jauhkan kepala bayi di antara payudara ibu dengan posisi puting payudara yang
lebih rendah.
34 Selimuti ibu dan bayi dengan selimut hangat dan kenakan topi di kepala bayi

©created by shabrinatsaniya
©created by shabrinatsaniya
NORMAL DELIVERY #2 (PLACENTAL DELIVERY)
SCORE
NO STEP
0 1 2
PLACENTAL DELIVERY (STAGE III)
1 Jelaskan prosedur kala 3 & 4
Tujuannya adalah untuk pelahiran plasenta & pemantauan perdarahan
2 Jelaskan penatalaksanaan kala 3 aktif:
Massage uterus, Oxytocin injection (IM/IV), Stretches the umbilical cord
(peregangan tali pusat terkendali)
3 Diagnosis tanda-tanda pelepasan plasenta:
 Umbilical cord elongation (tali pusat memanjang)
 The uterus felt hard and globular (uterus teraba keras dan globular)
 Blood is spurting out from vagina (tampak darah menyembur dari vagina)
4 Massage uterus secara sirkuler, Injeksi Oksitosin (IM/ IV)
5 Pindahkan clamp pada umbilical cord, sekitar 5-10 cm dari Vulva
6 Letakkan satu tangan di atas kain di perut ibu untuk mendeteksi kontraksi rahim di
tepi atas simfisis. Tangan yang lain meregangkan tali pusat (peregangan tali pusat
terkendali)
7 Setelah rahim berkontraksi, regangkan tali pusat ke bawah sementara tangan yang
lain mendorong rahim ke belakang dan ke atas (dorso-kranial) dengan hati-hati
untuk mencegah inversio uteri
Catatan:
 Jika plasenta tidak muncul setelah 30-40 detik, hentikan ketegangan pada tali
pusat dan tunggu kontraksi berikutnya dan ulangi prosedur di atas
 Jika rahim tidak segera berkontraksi, minta ibu, suami atau anggota keluarga
lainnya untuk melakukan stimulasi puting susu
 Penolong juga bisa melakukan pijat rahim untuk memulai kontraksi rahim
3.1 Removing The Placental
8 Lakukan dorso-cranial tensions dan dorong sampai plasenta lepas, minta ibu
menahan sambil penolong menarik tali pusat ke bawah lalu ke atas, mengikuti
sumbu jalan lahir (tetap lakukan tekanan dorso-kranial)
Catatan:
 Jika tali pusat semakin panjang, pindahkan klem sekitar 5-10 cm dari vulva dan
angkat plasenta.
 Jika plasenta tidak dapat dipisahkan setelah 15 menit ketegangan tali pusat:
 Berikan dosis berulang oksitosin 10 unit secara intramuskular
 Lakukan kateterisasi (aseptik) jika kandung kemih penuh
 Minta keluarga untuk membuat rujukan
 Ulangi ketegangan tali pusat selama 15 menit berikutnya
 Jika plasenta tidak muncul dalam 30 menit setelah bayi lahir, rujuk pasien.
9  Ketika plasenta muncul di introitus vagina, angkat plasenta dengan kedua
tangan.
 Pegang dan gulung plasenta sampai selaput ketuban terpelintir, lalu buka dan
masukkan plasenta ke dalam wadah
Catatan: Jika membran robek, kenakan sarung tangan desinfeksi/steril tingkat tinggi
untuk menjelajahi sisa membran dan kemudian gunakan jari atau klem
desinfeksi/steril tingkat tinggi untuk melepaskan bagian dari membran yang
tertinggal
3.2 Uterine tactile stimulation (massage)
10 Segera setelah plasenta dan selaput ketuban lahir, lakukan pijat rahim. Letakkan
tangan di fundus dan lakukan pijatan lembut dengan gerakan memutar untuk
mengontraksikan uterus (fundus teraba kuat). Catatan: Lakukan tindakan yang
diperlukan jika rahim tidak berkontraksi setelah 15 detik mas
©created by shabrinatsaniya
©created by shabrinatsaniya
3.3 Assessing the Bleeding
11  Periksa kedua sisi plasenta (ibu atau bayi)
 Pastikan selaput ketuban utuh dan lengkap.
 Masukkan plasenta ke dalam kantong plastik atau tempat penyimpanan khusus.
 Lakukan eksplorasi jika ada cotiledon yang hilang
12  Evaluasi kemungkinan laserasi pada vagina dan perineum.
 Lakukan penjahitan bila laserasi menyebabkan perdarahan.
 Jika ada robekan yang menyebabkan perdarahan aktif, segera lakukan
penghentian perdarahan.
IMPLEMENTING THE POST-PARTUM PROCEDURES (STAGE IV)
13 Pastikan kontraksi uterus baik dan tidak terdapat perdarahan vagina
14 Masukkan kedua tangan penindak ke dalam larutan klorin 0,5% dan keringkan
dengan linen bersih
15 Pasang umbilical clamp 1 cm dari pusar bayi
16 Lepaskan klem bedah dan masukkan ke dalam larutan klorin 0,5%
17 Menutupi badan dan kepala bayi dengan kain linen yang bersih dan kering
18 Dukung ibu untuk memulai menyusui dini
4.1 Evaluation
19  Terus pantau kontraksi dan cegah perdarahan pervaginam
 2-3 kali dalam 15 menit pertama pascapersalinan
 setiap 15 menit pada jam pertama pascapersalinan
 setiap 20-30 menit pada jam kedua pascapersalinan
 Jika rahim tidak berkontraksi dengan baik, lakukan tindakan yang tepat untuk
perawatan rahim
20 Ajarkan ibu/ keluarga bagaimana melakukan pijatan dan konsistensi yang benar
serta menilai kontraksi uterus
4.2 Evaluate and estimate the amount of blood loss
21  Periksa nadi ibu dan kandung kemih:
 Setiap 15 menit selama satu jam pertama postpartum
 Setiap 30 menit selama jam kedua postpartum
 Periksa suhu tubuh ibu setiap 1 jam selama 2 jam pertama setelah melahirkan
 Ambil tindakan yang tepat jika terdapat temuan abnormal
4.3 Hygiene and Safety
22 Masukkan semua peralatan ke dalam larutan klorin 0,5% untuk dekontaminasi (10
menit). Cuci dan bilas peralatan setelah dekontaminasi
23 Buang semua properti yang terkontaminasi ke tempat sampah yang sesuai
24  Bersihkan ibu dengan air matang.
 Bersihkan semua cairan ketuban, lendir dan darah.
 Bantu ibu menggunakan pakaian bersih dan kering.
25  Pastikan ibu dalam posisi yang nyaman. Bantu ibu dalam menyusui dini.
 Sarankan dia untuk mulai makan atau minum yang dia inginkan
26  Dekontaminasi area persalinan dengan larutan klorin 0,5%
 Bilas dengan air bersih
27 Masukkan sarung tangan bedah bekas ke dalam larutan klorin 0,5% Kembalikan sisi
sarung tangan bedah bekas dan rendam ke dalam larutan selama 10 menit
28 Cuci kedua tangan penolong dengan sabun dan air
4.4 Documentation
29 Lengkapi partograf (halaman depan dan belakang)
SUNDANESE CHARACTER BUILDING
30 Mahasiswa mampu berperilaku sopan santun dalam merawat pasien pasca
melahirkan: SAHAM

©created by shabrinatsaniya
©created by shabrinatsaniya
CONTRACEPTION COUNSELLING & INSERTION OF IUD & IMPLANT
SCORE
NO STEP
0 1 2
INITIAL CONTRACEPTION COUNSELING
1 Sapa pasien dengan sopan, perkenalkan diri dan tanyakan tujuan kunjungan mereka
2 Berikan informasi umum tentang Keluarga Berencana
3 Berikan informasi tentang metode kontrasepsi yang tersedia
4 Jelaskan manfaat kontrasepsi
SPECIFIC METHOD COUNSELING
5 Prinsip konseling kontrasepsi dengan metode GATHER/SATU TUJU menyarankan
langkah-langkah sebagai berikut:
6 Sapa pasien dengan hangat dan ramah; bantu dia untuk merasa nyaman
Persamaan: Tanyakan identitas pasien : nama, umur, pekerjaan, alamat
7 Tanyakan pasien tentang kebutuhannya dan tujuan reproduksinya; tentang risiko
IMS.
Persamaan : Tanyakan kepada pasien mengapa dia ingin menggunakan kontrasepsi
 Keterlambatan kelahiran anak pertama
 Menghindari aborsi
 Jarak kelahiran
 Selesai melahirkan
8 Beritahu pasien tentang pilihannya, jelaskan keuntungan dan kerugian dari semua
pilihan. Persamaan : Kaji riwayat penggunaan kontrasepsi pada pasien
 Metode seperti apa yang dia gunakan?
 Berapa lama?
 Efek samping
9  Bantu klien untuk memilih metode yang tepat untuknya
 Jelaskan penggunaan yang benar dari metode atau obat yang diresepkan Jika
klien memilih IUD
 Jelaskan kemungkinan efek samping Copper T 380A IUD, sampai klien benar-
benar mengerti
10  Ulangi instruksi penting kepada pasien dan jelaskan waktu dan kondisi
kunjungan kembali
 Berikan instruksi tertulis kepada pasien untuk ditinjau nanti
PRE-INSERTION COUNSELING AND CLIENT SELECTION
1 Lakukan seleksi klien (anamnesis) secara cermat untuk memastikan tidak ada
masalah kesehatan sebagai calon pengguna IUD
2 Menanyakan kapan hari pertama haid terakhir
3 Tanyakan apakah klien pernah mengalami masalah menstruasi, misalnya:
 Haid dalam jumlah banyak (lebih dari 1-2 pembalut setiap 4 jam)
 Periode yang lama (lebih dari 8 hari)
 Dismenorea berat, perlu analgesia dan/atau bed rest
 Berdarah/bercak darah antara menstruasi atau setelah hubungan seksual
4 Tanyakan tentang riwayat Paritas dan riwayat persalinan baru-baru ini
5 Tanyakan apakah klien menyusui kurang dari 6 minggu postpartum
6 Tanyakan apakah klien memiliki pasangan seks lain
7 Tanyakan apakah klien memiliki riwayat penyakit:
 Radang panggul, kehamilan ektopik
 Infeksi menular seksual atau penyakit katup jantung
8 Berikan informasi umum tentang kelebihan dan kekurangan/efek samping dan hal-
hal yang perlu diperhatikan tentang IUD
9  Jelaskan kepada klien bahwa perlu dilakukan pemeriksaan fisik dan panggul
 Jelaskan apa yang akan dilakukan dan ajak klien untuk bertanya

©created by shabrinatsaniya
©created by shabrinatsaniya
 Jelaskan proses pemasangan IUD dan bagaimana perasaan klien selama proses
pemasangan dan setelah pemasangan dan ajak klien untuk bertanya
PREPARATION
1 Pastikan klien sudah mengosongkan kandung kemihnya dan mencuci alat
kelaminnya menggunakan sabun
2 Cuci tangan dengan sabun dan air, keringkan dengan kain bersih --> Handuk
3 Bantu klien untuk berbaring di meja pemeriksaan pada posisi litotomi
4 Palpasi daerah perut dan periksa rasa sakit, benjolan atau kelainan lain di daerah
suprapubik
5 Persiapan Alat dan Bahan:
 IUD Cooper T
 Hand Gloves Sterile
 Speculum
 Antiseptic Solution
 Tenaculum
 Uterine Sound
 Chlorine Solution
 Gauze
 Surgical Scissor with long handle
 0,5% Chlorine Solution
 Medical Trash Bin
PELVIC EXAMINATION
PRE-INSERTION MEASURE
1 Masukkan lengan Copper T 380A IUD didalam kemasan sterile:
 Buka sebagian penutup plastik dan lipat kembali
 Tempatkan di permukaan yang rata
 Geser kartu pengukur di bawah lengan IUD
 Pegang kedua ujung lengan IUD dan dorong inserter tube hingga ke pangkal
lengan sehingga lengan terlipat
 Setelah lengan terlipat sehingga menyentuh inserter tube, tarik inserter tube dari
bawah lipatan lengan
 Angkat sedikit inserter tube, dorong dan putar untuk memasukkan lengan IUD
yang terlipat ke dalam inserter tube
 Pastikan cincin biru sejajar dengan arah lengan IUD, sesuaikan dengan ukuran
rongga rahim
 Pastikan plunger menyentuh ujung IUD
 IUD siap dimasukkan ke dalam rongga rahim
IUD INSERTION
1 Gunakan sterile gloves baru
2 Masukan vaginal speculum untuk melihat cervix
3 Usap vagina dan cervix dengan antiseptic solution 2 - 3 kali
4  Jepit cervix hati-hati dengan tenaculum (first notch) di arah jam 11
 Tarik tenaculum
5  Masukkan uterine sound dengan teknik "no touch"
 Memasukkan sonde secara hati-hati ke dalam uterine cavity dengan sekali
masuk tanpa menyentuh dinding vaginal atau speculum lip
6 Tentukan posisi dan kedalaman rongga rahim, tandai kemudian keluarkan uterine
sound
7 Ukur kedalaman rongga rahim pada inserter tube yang masih dalam kemasan steril
dengan cara menggeser cincin biru pada inserter tube, kemudian buka seluruh
plastik penutup kemasan
8 Keluarkan tabung IUD dari kemasannya tanpa menyentuh permukaan yang tidak
steril, berhati-hatilah untuk tidak mendorong plun
©created by shabrinatsaniya
©created by shabrinatsaniya
9 Pegang IUD tube dengan cincin biru dalam posisi horizontal (sejajar dengan lengan
IUD). Sambil menarik tenakulum dengan hati-hati, masukkan inserter tube ke dalam
rahim sampai cincin biru menyentuh leher rahim atau sampai terasa ada tahanan.
10 Pegang tenaculum dan plunger dengan satu tangan
11 Lepas lengan IUD dengan teknik penarikan yaitu mencabut inserter tube ke dasar
plunger sambil tetap memegang plunger
12 Keluarkan plunger, kemudian inserter tube didorong kembali ke dalam serviks
sampai cincin biru menyentuh serviks atau sampai terasa ada tahanan
13 Lepas sebagian selang inserter dan potong tali IUD kira-kira 3-4 cm
14 Keluarkan seluruh tabung inserter, buang ke tempat sampah yang terkontaminasi
15 Lepaskan tenaculum dengan hati-hati, rendam dalam larutan klorin 0,5%
16 Evaluasi cervix dan jika ada perdarahan dari bekas klem tenakulum, berikan
tekanan dengan kain kasa selama 30 – 60 detik
17 Lepaskan spekulum dengan hati-hati, rendam dalam larutan klorin 0,5%
POST-INSERTION MEASURE
1 Rendam semua peralatan bekas pakai dalam larutan klorin 0,5% selama 10 menit
untuk dekontaminasi
2 Buang bahan yang sudah tidak terpakai (kasa, sarung tangan sekali pakai) ke tempat
yang disediakan (tempat sampah medis)
3 Rendam tangan yang masih memakai sarung tangan ke dalam larutan klorin 0,5%,
buka bagian dalam ke luar dan rendam dalam larutan klorin 0,5%
4 Cuci tangan dengan sabun dan air
5 Pastikan klien tidak mengalami kram yang parah dan amati selama 15 menit
sebelum mengizinkan klien pulang
POST-INSERTION COUNSELING
1 Ajarkan klien cara memeriksa senar IUD sendiri dan kapan melakukannya
2 Jelaskan kepada apa yang harus dilakukan jika mereka mengalami efek samping
3 Beri tahu kapan klien harus kembali ke klinik untuk evaluasi tindak lanjut
4 Ingatkan klien bahwa masa pakai Copper T IUD 380A adalah 10 tahun
5 Yakinkan klien bahwa dia dapat datang ke klinik kapan saja jika dia membutuhkan
konsultasi, pemeriksaan kesehatan atau jika dia ingin IUD dilepas
6 Minta klien untuk mengulangi penjelasan yang telah diberikan
7 Lengkapi rekam medis klien dan kartu IUD

CONTRACEPTION COUNSELLING & REMOVAL OF IUD & IMPLANT


SCORE
NO STEP
0 1 2
PRE-REMOVAL COUNSELING
1 Sapa klien dengan sopan, perkenalkan diri Anda
2 Tanyakan tujuan kunjungan klien
3 Tanyakan apa alasannya ingin melepas IUD dan jawab semua pertanyaannya
4 Tanyakan tentang tujuan metode KB selanjutnya (apakah klien ingin mengatur jarak
kelahiran atau ingin membatasi jumlah anak)
5 Jelaskan proses pelepasan IUD dan bagaimana perasaan klien selama proses
pelepasan dan setelah pelepasan
PRE-REMOVAL MEASURE
1 Pastikan klien sudah mengosongkan kandung kemihnya dan mencuci alat
kelaminnya menggunakan sabun
2 Cuci tangan dengan sabun dan air, keringkan dengan kain bersih
3 Bantu klien untuk berbaring di meja pemeriksaan pada lithotomy position
4 Kenakan sarung tangan yang sudah menjalani disinfeksi tingkat tinggi
5 Susun peralatan dan bahan yang akan digunakan dalam wadah steril atau wadah
©created by shabrinatsaniya
©created by shabrinatsaniya
desinfeksi tingkat tinggi:
 Speculum
 Tenaculum
 Sonde
 Ovum Clamp
 Lamp
IUD REMOVAL
1 Lakukan bimanual examination:
 Pastikan cervix bisa bergerak bebas
 Tentukan ukuran dan posisi uterus
 Pastikan tidak ada infection atau tumor di adnexa
2 Masukkan vaginal speculum untuk melihat cervix
3 Usap vagina dan cervix dengan antiseptic solution 2-3 kali
4 Clamp tali distal IUD menggunakan clamp
5 Tarik tali dengan steadily dan hati-hati untuk melepaskan IUD
6 Tunjukkan IUD kepada klien, lalu rendam dalam larutan klorin 0,5%
7 Lepaskan tenaculum & Lepaskan spekulum dengan hati-hati
POST-REMOVAL MEASURE
1 Rendam semua peralatan bekas pakai dalam larutan klorin 0,5% selama 10 menit
untuk dekontaminasi
2 Buang bahan yang sudah tidak terpakai (kasa, sarung tangan sekali pakai) ke tempat
yang disediakan (tempat sampah medis)
3 Rendam tangan yang masih memakai sarung tangan ke dalam larutan klorin 0,5%,
buka bagian dalam ke luar dan rendam dalam larutan klorin 0,5%
4 Cuci tangan dengan sabun dan air
5 Amati klien selama 5 menit sebelum mengizinkan klien pulang
POST-REMOVAL COUNSELING
1 Diskusikan apa yang harus dilakukan jika klien memiliki masalah (misalnya,
perdarahan berkepanjangan atau nyeri di perut/panggul)
2 Minta klien untuk mengulangi penjelasan yang telah diberikan
3 Jawab semua pertanyaan klien
4 Ulangi informasi tentang pilihan kontrasepsi yang tersedia serta risiko dan manfaat
masing-masing kontrasepsi jika klien ingin menjaga jarak kelahiran atau ingin
membatasi jumlah anak
5 Bantu klien untuk memutuskan alat kontrasepsi baru atau memberikan alat
kontrasepsi sementara sampai klien dapat memutuskan alat kontrasepsi baru yang
akan digunakan
6 Dokumentasikan pelepasan IUD di rekam medis

©created by shabrinatsaniya
©created by shabrinatsaniya
APGAR & GESTATIONAL AGE
SCORE
NO STEP
0 1 2
APGAR SCORE
1 Appearance: inspeksi warna kulit
2 Pulse: auskultasi jantung dan hitung detak jantung bayi
3 Grimace: periksa refleks dengan memberikan rangsangan nyeri
4 Activity: angkat tangan atau kaki bayi dan lihat respon bayi
5 Respiration: Hitung frekuensi pernapasan bayi
GESTATIONAL AGE ASSESSMENT (during the first-48 hours of birth)
History
6 Perkirakan usia kehamilan dari periode menstruasi terakhir Ibu (HPHT)
7 Perkirakan usia kehamilan dari perawatan Prenatal atau pemeriksaan ultrasound
terakhir
Physical examination
Neuromuscular maturity
8 Posture - bagaimana bayi memegang lengan dan kakinya
9 Square window - seberapa jauh tangan bayi dapat ditekuk ke arah pergelangan
tangan
10 Arm recoil - seberapa jauh lengan bayi "spring back" ke posisi tertekuk
11 Popliteal angle - seberapa jauh lutut bayi memanjang (knees extend)
12 Scarf sign - seberapa jauh siku dapat digerakkan melintasi dada bayi
13 Heel to ear - bagaimana kaki bayi dapat dipindahkan ke telinga
Physical maturity
14 Skin textures (lengket, halus, mengelupas)
15 Lanugo (bulu halus lembut di tubuh bayi)
16 Plantar creases - lipatan di telapak kaki
17 Breast - ketebalan dan ukuran jaringan payudara dan areola (darkened ring di
sekitar setiap puting)
18 Eye and ear - mata menyatu atau terbuka dan jumlah tulang rawan dan kekakuan
jaringan telinga
19 Genitals, male - adanya testis dan munculnya skrotum, dari halus hingga berkerut
20 Genitals, female - penampilan dan ukuran klitoris dan labia
MATURITY RATING
21 Skor diberikan untuk setiap area penilaian.
Biasanya, semakin dewasa secara neurologis bayi, semakin tinggi skornya

©created by shabrinatsaniya
©created by shabrinatsaniya

©created by shabrinatsaniya

Anda mungkin juga menyukai