Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Pelayanan Kesehatan Dosen pengampu : Selvia Juwita Swari, S.KM, M.Kes.
Disusun Oleh : Nama : Balqis Hanifah Hendrianto NIM : G41231888 Gol. :D
PROGRAM STUDI MANAJEMEN INFORMASI KESEHATAN
JURUSAN KESEHATAN POLITEKNIK NEGERI JEMBER 2023 2 CONTOH PENILAIAN KINERJA DI RUMAH SAKIT
1. PENILAIAN KINERJA RUMAH SAKIT ROEMANI
MUHAMMADIYAH SEMARANG
A. Alur proses penilaian kinerja karyawan di Rumah Sakit Roemani yaitu:
1) Penilaian kinerja karyawan ini dilakukan oleh ketua bagian masing- masing bidang terhadap karyawanya, penilaian kinerja dilakukan secara formal yaitu nmelampirkan surat lampiran atau pengantar evaluasi kinerja pegawai dan diantarkan langsung ke masing-masing bagian oleh personalia. 2) Penilaian kinerja di Rumah Sakit Roemani Muhammadiyah dilakukan sebanyak dua kali yaitu evaluasi kinerja tahunan dan evaluasi kinerja kepangatan. Evaluasi kinerja tahunan dilakukan pada bulan oktober dalam waktu satu tahun sedangkan evaluasi kinerja kepangkatan dilakukan selama 4 tahun sekali pada bulan april dan oktober, atasan dalam memberikan penilaiannya harus melihat bagaimana kinerja karyawan berdasarkan perilaku karyawan bekerja. 3) Kemudain masing-masing divisi akan mengirim hasil penilaian ke bagian personalia, setelah itu bagian personalia akan mengelola hasil penilaian menjadi suatu laporan kinerja.
B. Tujuan Penilaian kinerja karyawan yaitu:
1) Perencanaan Sumber Daya Manusia Perencaan Sumber daya manusia (SDM) diRumah Sakit Roemani sangat penting untuk kemajuan perusahaan atau tuntutan organisasi pada masa yang akan datang. dalam permintaan atau suplay kebutuhan SDM, dengan adanya perencanaan SDM karyawan diberikan kemampuan dan keahlian yang siap untuk dibutuhkan oleh SDM. 2) Pelatihan dan pengembangan, Pelatihan dilakukan bagi para karyawan yang belum memenuhi standar kinerja yang ditetapkan oleh Rumah Sakit Roemani. Pelatihan yang diberikan berbeda-beda sesuai dengan bidang pekerjaanya. contoh : a. Pelatihan bagi perawat Yaitu bidang dasar awam khusus dalam usaha mempertahankan kehidupan pada saat pasien atau korban mengalami keadaan yang mengancam jiwa dikenal dengan bantuan hidup dasar atau basic life support . b. Pelatihan bagi karyawan non medis Yaitu pelatihan yang sering dilakukan mengenai ms office khususnya ms exel, didalam pelatihan ini karyawan akan diajarkan mengenai ms exel dasar hingga yang tersulit. 3) Program Kompensasi Agar dapat meningkatkan kualitas kerjanya dituntut melakukan perbaikan pada tiap bagian tiap sistem penilaian dan perencanaan merupakan salah satu cara bagi perusahaan untuk mengetahui kondisi dan prestasi yang dimilikinya saat ini selama ini penerapanya masih didominasi oleh tolak ukur finansial untuk itu dibutuhkan sebuah sistem penilaian kinerja yang meliputi tolak ukur finansial dan non finansial. Bagi Rumah Sakit Roemani Muhammadiyah kompensasi sangatlah penting karena kompensasi mencerminkan upaya organisasi dalam mempertahankan dan mensejahterakan karyawanya jenis kompensasi yang diberikan karyawannya berupa : 1. Imbalan ekstrinsik, Bentuknya berupa asuransi BPJS atau jaminan sosial, uang pensiunan dan rekreasi. 2. Sistem prestasi, Jika karyawan menunjukan kinerja yang baik maka akan diberikan penghargaan berupa kompensasi yang meningkat.
Apabila terdapat karyawan yang memenuhi standar kinerja yang sudah
ditentukan oleh Rumah Sakit Roemani maka akan di promosikan jabatanmnya. Standar penilaian yang di tetapkan oleh Rumah Sakit Roemani apabila ingin lolos seleksi harus mencapai minimal nilai 80 dibidang agama. Karena Rumah Sakit Roemani sangat menekankan karyawan dibidang kerohanian.
Untuk metode penilaian yang digunakan oleh Rumah Sakit Roemani
Muhammadiyah adalah metode skala penilaian ( rating scale) di mana metode ini sangat di anggap cocok untuk dijadikan penilaian kinerja karyawan, karena memiliki beberapa kelebihan diantaranya : a. Mudah dalam mempersiapkan formulir penilaian b. Dengan formulir yang sama bisa menilai banyak karyawan sekaligus. c. Memberikan bobot nilai yang berbeda untuk beberapa faktor jenis pekerjaan. d. Keterkaitan langsung antara penilai kinerja dengan tugas pekerjaan karyawan.
Penilaian kinerja yang dilakukan oleh Rumah Sakit Roemani
Muhammadiyah semarang adalah proses yang digunakan pimpinan untuk menentukan apakah seorang karyawan melakukan pekerjaan sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya. Sistem penilaian kinerja dilakukan secara formal dan dilakukan sebanyak dua kali yaitu penilaian kinerja tahunan dan evaluasi kinerja kepangkatan yang dilakukan 4 tahun sekali. Tujuan Rumah Sakit Roemanimelakukan evaluasi kinerja adalah untuk memantau kinerja dari masing- masing stafnya, bila kurang memenuhi standar kriteria bisa diberikan pelatihan untuk lebih meningkatkan kinerja dan kualitas.
Penerapan unsur-unsur penilaian kinerja dan perilaku di Rumah Sakit
Roemani Muhammadiyah dalam melaksanakan penilaian kinerja di Rumah Sakit Roemani Muhammadiyah berdasarkan tiga unsur yaitu : 1) Unsur penilaian keislaman dan kemuhamaadiyahan ialah dimana karyawan dinilai keislamanya seperti : a. penerapan wudhu yang benar atau tata cara wudhu yang benar. b. Penerapan gerakan sholat yang benar. 2) Unsur penilaian umum, ialah dimana karyawan dalam penilaian kinerja atau kemampuan kerjanya seperti komunikasi, sikap kerja, kedispinan dalam peraturan rumah sakit. 3) Unsur penilaian kompetensi /uraian tugas perawat (medis) ialah dimana karyawan dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab sebagai perawat apakah sudah memenuhi standar kinerjanya seperti menyiapkan alat-alat dari ruang kerjanya, memberikan perawatan pada pasien dan lain lain. Dari unsur - unsur tersebut dapat diketahui apakah karyawan tersebut sudah sesuai dengan keterampilan atau keahlian yang dimiliki, sudah metaati peraturan rumah sakit atau belum, dan apakah karyawan sudah menguasai nilai- nilai keislaman dan kemuhammadiyahan dengan baik atau tidak.
Sumber: Lestariningsih wahyu (2019). "Sistem Penilaian Kinerja pada Karyawan
Rumah Sakit Roemani Muhammadiyah Semarang", LAPORAN KERJA PRAKTEK, FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEMARANG. Diakses 24 November 2023
2. ANALISA KINERJA RUMAH SAKIT DAERAH K. R. M. T WONGSO
NEGORO KOTA SEMARANG DENGAN BALANCE SCORECARD
1) Kinerja Rumah Sakit dari perspektif keuangan
Pengukuran 3 tahun terakhir yaitu 2019-2021 dinilai dengan menggunakan rasio keuangan soluabilitas, aktivitas, dan cost recovery a. Rasio Likuiditas 2019-2021, nilai rata-rata 6,24 bisa dikatakan baik dibandingkan ukuran batu RS (1,75-2,75). b. Rasio Solvabilitas 2019-2021, nilai rata-rata Rp. 720.111.819.073 atau 0,95% dengan hasil lebih baik dibandingkan ukuran batu (0,4-0,5) . 2) Kinerja Rumah Sakit dari perspektif pelanggan Hasil pengukuran dari perspektif pelanggan dinilai dengan mengukur retensi, atuisisi dan kepuasan pelanggan. a. Retensi 2019-2021, hasil rata-rata 84,100% /tahun, memiliki kinerja yang cukup baik. b. Atuisisi 2019-2021, hasil rata-rata 73,23%, tergolong baik c. Kepuasan pelanggan, dinilai dengan 5 variabel dengan rata-rata 3,64 dikatakan cukup baik (skola tertinggi 5). 3) Kinerja Rumah Sakit dari perspektif bisnis internal a. BTO (frekuensi pemaknaan tempat tidur) selama 2019-2021 memiliki rata-rata 50,96. Standar yang telah ditetapkan yaitu 40-50 kali. b. GDR (angka kematian kotor) dalam 8 tahun masih terlalu tinggi dari angka ideal (<45%) 53,78% c. NDR (angka kematian bersih) tahun 2019-2021 terlalu tinggi dari angka ideal (<23%) 4) Kinerja Rumah Sakit dari perspektif pembelajaran dan pertumbuhan pembelajaran tahun 2019-2021 tergolong baik dengan rata-rata 3,76. Kepuasan terhadap rekan kerja memiliki rata-rata cukup baik yaitu 3,76.