Anda di halaman 1dari 32

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN PROGRESS

PERKEMBANGAN TAMBANG DI
CV. BETUAH

Disusun Oleh:

Gabriel Christianus. S. Lazar


1807045023

JURUSAN FISIKA PROGRAM STUDI GEOFISIKA


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS MULAWARMAN
SAMARINDA
2022

1
HALAMAN PENGESAHAN
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN

Judul : Progress Perkembangan Tambang di CV.BETUAH


Nama Mahasiswa : Gabriel Christianus.S.Lazar
NIM : 1807075023

Menyetujui,
Pembimbing I, Pembimbing II (Mitra),

Devina Rayzy perwitasari Sutaji Putri,


S.Si, M.Sc Petrus A.D. Lazar, M.Si
NIP. 19640710 199303 1 003

Mengetahui,

Ketua Jurusan Fisika, Manager CV.BETUAH


Samarinda,

Dr. Djayus, MT Ferdinandus Pan


NIP. 19669328 199303 1 001

Menyetujui,
Wakil Dekan Bidang Akademik, Kemahasiswaan dan
Alumni
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Mulawarman

Dr. Sri Wahyuni, M.Si


NIP. 19690413 200012 2 001

2
3
4

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
rahmat serta karunia-Nya sehingga saya dapat menyusun dan menyelesaikan
laporan Praktek Kerja Lapangan (PKL) di CV. BETUAH, dengan judul “
Progress Perkembangan Tambang Di CV. BETUAH “.
Pelaksanaan PKL ini dilaksanakan pada tanggal 13 September 2021 – 18
Desember 2021. Laporan ini disusun dalam rangka melengkapi tugas PKL di CV.
BETUAH sebagai syarat menyelesaikan gelar sarjana di Program Studi Geofisika,
Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas
Mulawarman.
Selama pelaksanaan PKL dan penyusunan laporan ini, tidak lupa saya
mengucapkan Terima Kasih terhadap pihak yang telah membantu memberikan
ilmu, penjelasan, pengarahan, solusi dan lain sebagainya, hingga laporan ini bisa
terselesaikan, diantaranya kepada:
● Kedua orang tua saya yang selalu memberikan dukungan baik moril
maupun materil serta doa yang selalu menyertai setiap langkah saya.
● Bapak Dr. Eng. Idris Mandang, M.Si selaku Dekan Fakultas Matematika
dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Mulawarman.
● Ibu Dr. Sri Wahyuningsih, M.Si selaku Wakil Dekan I Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Mulawarman.
● Bapak Dr. Djayus, M.T selaku Ketua Jurusan Fisika Fakultas Matematika
dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Mulawarman.
● Ibu Devina Rayzy Perwitasari Sutaji Putri, S.Si, M.Sc selaku Dosen
Pembimbing PKL.
● Bapak Petrus A.D. Lazar, M.Si yang telah memberikan arahan dan
memberikan pelajaran kepada saya pada saat melaksanakan PKL.
● Crew Engineering Yovi Lazar, Bang Hanz, Bang Uli, Bang Ukas, Bang
Roland, dan Roland Junior.
● Para staff dan karyawan CV. BETUAH, yang telah memberikan
pengalaman dan arahan yang berharga dalam pelaksanaan kegiatan PKL
saya.
● Teman-teman seperjuangan Gofisika 2018 yang selalu memberikan
semangat.
● Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, atas kebaikan dan
bantuannya kepada penulis.

4
5

Saya menyadari bahwa laporan ini tentunya masih terdapat kekurangan,


maka dari itu Saya terbuka atas kritik dan saran dari semua pihak untuk
kesempurnaan dalam penulisan berikutnya.

Samarinda, 11 Mei 2022

Gabriel Christianus. S. Lazar

5
6

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR iii

DAFTAR ISI v

DAFTAR GAMBAR vii

BAB I PENDAHULUAN 1

1.2 Rumusan Masalah 1

1.3 Batasan Masalah 1

1.4 Tujuan Praktek Kerja Lapangan (PKL) 2

1.5 Manfaat Praktek Kerja Lapangan ( PKL ) 2

BAB II DESKRIPSI MITRA PKL DAN TINJAUAN PUSTAKA 3

2.1 Informasi Izin Usaha Pertambangan 3

2.2 Informasi Geologi & Geomorfologi 3

2.3 Fasilitas & Infrastruktur 4

2.4 Geologi Regional 4

2.5 Batubara 5

2.6 Perencanaan Pertambangan 5

2.6.1 Open pit 5

2.6.2 Strip Mining 6

2.7 Pemetaan 6

BAB III PELAKSANAAN KEGIATAN PKL DAN PEMBAHASAN 7

3.1 Waktu dan Tempat Pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan 7

3.2 Kegiatan Praktek Kerja Lapangan 7

3.2.1 Alat yang digunakan dalam survei topografi 7

6
7

3.2.2 Survei Topografi 12

3.2.3 Prosedur Pengambilan Data 12

3.2.4 Prosedur Pembuatan Job 13

3.2.5 Cara Pengambilan Data Lapangan 13

3.2.6 Download Data 14

3.3 Hasil dan Pembahasan 15

3.3.1 Hasil 15

3.3.2 Pembahasan 18

BAB IV PENUTUP 19

4.1 Kesimpulan 19

4.2 Saran 19

DAFTAR PUSTAKA 20

LAMPIRAN 21

7
8

DAFTAR GAMBAR
Halaman

Gambar 2.1 Formasi Batuan Lokasi Praktek Kerja Lapangan 4


Gambar 3.1 Total Station 7

Gambar 3.2 Tripod 8


Gambar 3.3 Poligon 9
Gambar 3.4 Prisma 9
Gambar 3.5 Stick 10
Gambar 3.6 HT 10
Gambar 3.7 Meteran 11
Gambar 3.8 Spidol dan Pita 11
Gambar 3.9 Payung 12
Gambar 3.10 Peta Progress Bulan Oktober 15
Gambar 3.11 Peta Progress Bulan November 16
Gambar 3.12 Peta Progress Bulan Desember 17

8
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kalimantan Timur merupakan provinsi yang kaya akan Sumber Daya Alam
(SDA) mineral, khususnya batubara. Hal tersebut di mungkinkan dengan adanya
perusahaan atau kontraktor yang melakukan aktivitas pertambangan batubara di
beberapa daerah yang terdapat pada Provinsi Kalimantan Timur, baik secara open
pit mining maupun underground mining.

PKL merupakan suatu bentuk sarana untuk menambah dan mengaplikasikan


pengetahuan yang telah di peroleh pada bangku perkuliahan. Sebagai seorang
mahasiswa Jurusan Fisika Program Studi Geofisika sangat dituntut untuk
mengetahui bagaimana penerapan ilmu geofisika dan ilmu geologi di dalam dunia
eksplorasi tambang.

Pada pelaksanaan PKL di CV. BETUAH di fokuskan pada eksplorasi


batubara, tujuan dari eksplorasi ini yaitu bagaimana menentukan batubara yang
potensial untuk di tambang dengan memperhitungan berbagai hal. Permasalahan
yang muncul adalah mengenai bagaimana cara menambang yang baik dan telah di
tentukan prospeknya apakah siap untuk di tambang atau tidak yang dapat di lihat
pada ketebalan batubara serta lapisan kedalamannya.

1.2 Rumusan Masalah


Bagaimana mengetahui progress perkembangan tambangan dari data
topografi yang telah diambil dan diolah.

1.3 Batasan Masalah


Mengambil data topografi dan ditampilkan dalam bentuk kontur data dan
diolah menggunakan software AutoCAD.
2

1.4 Tujuan Praktek Kerja Lapangan (PKL)


Untuk menentukan progress perkembangan tambang dari bulan Oktober -
Desember dari hasil pemetaan topografi.

1.5 Manfaat Praktek Kerja Lapangan ( PKL )


Manfaat yang di dapat pada saat PKL adalah untuk mengetahui cara
pengambilan data topografi di lapangan dan mengetahui kemajuan tambang dari
bulan Oktober - Desember.
BAB II
DESKRIPSI MITRA PKL DAN TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Informasi Izin Usaha Pertambangan


1. Nama IUP : CV. BETUAH.
2. Letak Administratif : Kec. Samboja - Kab. Kutai Kartanegara Prov.
Kalimantan Timur.
3. Luas IUP
- IUP OP : ± 141 Ha.
- ADVIS BPKH : ± 100 Ha.
4. Status Perizinan : a. Perpanjangan Pertama IUP Operasi
Produksi Nomor : 503 / 896 / IUP-OP /
DPMPTSP / 2017.
b. Clean & Clear Nomor: 448 /Bb/03/2014.
2.2 Informasi Geologi & Geomorfologi
1. Formasi Geologi : Formasi Kampung Baru (Tpkb).
2. Kedudukan Batuan : N 53 E – N 116 E/ 05⁰ - 12⁰.
3. Ketebalan lapisan batubara 0.1 – 3.9 meter
4. Titik bor : Ada (51 Titik - terlampir).
5. Sumberdaya & Cadangan Batubara :
(a) Total Sumberdaya Blok Utara (sampai dengan titik DH 52,
Belum update dengan tambahan data terbaru):
- Terukur: 953.681 MT (20 Ha).
(b) Total Sumberdaya Blok Tengah (± 59 ha):
- Terukur: 2.494.858 MT (46 Ha).
- Terunjuk: 778.071 MT (13 Ha).
6. Geomorfologi : Perbukitan bergelombang landai sampai sedang.
7. Kualitas Batubara
(Blok Tengah - Utara) : COA 23 Desember 2020: TM
28.87% (arb), IM 12.40% (adb), Ash

3
Content 7.84% (adb), VM 41.11%
(adb), Fixed Carbon 38.65% (adb),
Total Sulphur 0.49% (adb), Gross
Calorific Value 5358 Kcal/kg (adb)
4351 (arb) Kcal/kg, HGI 49 index
point.

2.3 Fasilitas & Infrastruktur


1. Jalan Hauling : Ada.
- Jarak : 60 KM dari Stock ROM ke Stock Pile Pelabuhan.
- Kondisi : Baik (jalan tanah dan aspal).
2. Pelabuhan : Ada (TUKS CV. BETUAH)
- Lokasi : Sungai Dondang.
- Fasilitas : Stock Pile, Crusher, ramp door.
- Kapasitas sungai : Ponton 300-320 ft (Kapasitas 7.500 – 10.000
MT).
3. Mother Vessel :
- Jarak dari Pelabuhan :
1. Muara Berau ± 100 Km = ± 54 Mil Laut (± 5.4 Jam).

2.4 Geologi Regional

Gambar 2.1 Formasi Batuan Lokasi Praktek Kerja Lapangan

3
Lokasi PKL memiliki formasi kampung baru (TPKB) yang terdiri dari batu
lempung pasiran, pasir kuarsa, batulanau, sisipan batubara, napal, batugamping
dan lignit. Tebal sisipan batu bara dan lingnit kurang dari 3 m. Berumur Miosen
Akhir sampai Pliosen, diendapkan pada lingkungan delta dan laut dangkal. Tebal
formasi ini 700-800 meter dan terletak tidak selaras di atas formasi Balikpapan
(Supriatna, 1995).

2.5 Batubara
Batubara adalah batuan sedimen organik yang berasal dari tumbuhan, yang
sejak pengendapannya terkena proses fisik dan kimia sehingga mengakibatkan
pengkayaan kandungan karbon. Unsur-unsur pembentuk batubara utamanya
terdiri dari karbon, hidrogen dan oksigen. Batubara ini terbentuk dari endapan sisa
tumbuhan dan fosil pada iklim purba sekitar khatulistiwa yang mirip dengan
kondisi kini ( Hutton, 1995).
2.6 Perencanaan Pertambangan
Terdapat 3 faktor utama yang harus diperhatikan dalam proses perencanaan
yaitu proses geologi dan alam, faktor ekonomi dan faktor teknologi. Faktor–faktor
tersebut berkaitan dengan masalah geometri, kebutuhan alat dan tenaga kerja,
serta perkiraan biaya kapital dan operasi. Salah satu aspek terpenting dalam
perencanaan adalah perancangan tambang. Pembukaan lokasi pertambang
membutuhkan perencanaan dan perancangan tambang yang ekonomis. Rencana
penambangan harus diuraikan ke dalam rencana penambangan jangka pendek
yang memuat detail teknis setiap tahapan penambangan (mine sequences).
Perencanaan jangka panjang bertujuan menentukan batas penambangan,
merancang open pit, menghitung volume overburden, dan sumber daya batubara
yang ingin di tambang, merancang disposal dan merancang jalan tambang. Sistem
pertambangan terdiri dari:
2.6.1 Open pit
Metode ini dilakukan dengan cara mengupas terlebih dahulu lapisan
material penutup batubara kemudian dilanjutkan dengan menambang
batubaranya.

3
2.6.2 Strip Mining
Tipe penambangan terbuka yang diterapkan pada endapan batubara yang
lapisannya datar dan dekat dengan permukaan tanah.
(Arida, 2018).

2.7 Pemetaan
Menurut Syaripuddin (2001) pemetaan adalah pengelompokkan suatu
kumpulan wilayah yang berkaitan dengan beberapa letak geografis wilayah yang
meliputi dataran tinggi, pegunungan, sumber daya alam dan potensi penduduk
yang berpengaruh terhadap sosial kultural yang memiliki ciri khas khusus dalam
penggunaan skala yang tepat. Sedangkan menurut Abidin (1995) pemetaan yaitu
sebuah tahapan yang harus dilakukan dalam pembuatan peta. Langkah awal yang
dilakukan dalam pembuatan data, dilanjutkan dengan pengolahan data, dan
penyajian dalam bentuk peta.
Bentuk penyajian disebut peta jika skalanya kecil, sedangkan bentuk
penyajian disebut plan jika skalanya besar. Pada plan umumnya hanya jarak
mendatar dan arah yang diperlihatkan, sedangkan pada peta topografi
digambarkan jarak vertikal/ketinggian, atau dengan kata lain bahwa pematokan
merupakan kebalikan dari pemetaan (Hamzah dan Hasmar, 2014).

3
BAB III

PELAKSANAAN KEGIATAN PKL DAN PEMBAHASAN

3.1 Waktu dan Tempat Pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan


Pelaksanaan PKL berlangsung pada tanggal 13 September 2021 sampai
dengan 18 Desember 2021, dengan jadwal yang terlampir. Pelaksanaan praktek
kerja lapangan bertempat di CV. BETUAH, Samboja, Kalimantan Timur.

3.2 Kegiatan Praktek Kerja Lapangan


3.2.1 Alat yang digunakan dalam survei topografi

2
7
6

5
3
4

Gambar 3.1 Total Station

Keterangan :
1. Ring percussing fokus objek berfungsi, untuk memperjelas objek yang
dituju, Ring percussing fokus benang vertikal dan hozontal berfungsi,
untuk memperjelas benang vertikal dan horizontal. Di tengah objek.
2. Visir, berfungsi, untuk mengarahkan badan alat secara kasar.
3. Nivo kotak, berfungsi, menganalisa kondisi alat dalam keadaan datar/
tidak datar.
8

4. Sekrup pendatar nivo, berfungsi, untuk mendatarkan alat yang dibantu


dengan nivo kotak dan nivo tabung yang menampilkan kondisi / keadaan
alat.
5. Bagan Layar dan Tombol, berfungsi, untuk menempatkan layar dan
tombol.
6. Ring focusing vertikal berfungsi, untuk tinggi rendahnya vokus objek,
Pengunci percussing vertikal.
7. Ring percussing horizontal berfungsi, untuk menggeser kiri dan kekanan
badan alat.
Total Station dirancang untuk mengukur jarak horizontal dan kemiringan,
sudut dan ketinggian horizontal dan vertikal dalam survei topografi dan
pekerjaan geodetik, sebagaimana menjadi solusi survei. Hasil pengukuran
dapat direkam ke dalam memori internal Total Station dan dapat ditransfer ke
komputer pribadi. Kemampuan dasarnya adalah dapat melakukan pengkuran
dengan rentang jarak yang jauh, cepat, dan akurat. Total Station dikembangkan
dengan mengedepankan kenyamanan maksimal kerja pada pengguna. Total
Station mengukur sudut dan jarak ke berbagai titik yang disurvei melalui
koordinat dari titik yang diamati (x, y, z atau utara, timur, dan elevasi) relatif
terhadap Total Station dihitung menggunakan fungsi trigonometrik/geometris.

Gambar 3.2 Tripod

Tripod berfungsi sebagai dudukan Total Station


9

Gambar 3.3 Poligon

Poligon berfungsi sebagai backsight pada alat total station pada awal
pengukuran dan bergungsi sebagai pengunci titik acuan awal pengukuran.

Gambar 3.4 Prisma

Prisma berfungsi sebagai objek untuk mengambil titik koordinat pada saat
kegiatan pengukuran, yang mana total station di arahkan ke prisma.
10

Gambar 3.5 Stick

Stick berfungsi sebagai tempat berdirinya prisma, stick yang digunakan


memiliki ukuran yang mana berfungsi untuk memasukkan data ketinggian dari
permukaan tanah ke prisma.

Gambar 3.6 HT

HT digunakan untuk komunikasi jarak jauh.


11

Gambar 3.7 Meteran

Meteran digunakan untuk mengukur tinggi patok pengukuran sampai ke alat


pengukuran.

Gambar 3.8 Spidol dan Pita

Spidol dan Pita digunakan untuk menuliskan kode patok.


12

Gambar 3.9 Payung

Payung digunakan untuk melindungi alat Total Station dari pancaran sinar
matahari.

3.2.2 Survei Topografi


Survei topografi adalah salah satu kegiatan yang berhubungan dengan
pengambilan data dan pengukuran yang menggambarkan bentuk dan elevasi tanah
pada permukaan bumi.
3.2.3 Prosedur Pengambilan Data
- Membuat patok BM / Patok poligon;
- Mendirikan tripod tancapkan dua kaki tripod disisi patok BM/patok
poligon, tinggi tripod kurang lebih sejajar dengan tinggi dada yang
melakukan sentring, lalu tancapkan salah satu kaki tripod ke tanah sampai
benar-benar tertancap agar tidak bergeser;
- Letakan alat total station di atas tripod, kemudian putar sekrup pengunci;
13

- Angkat dan gerakan 2 buah kaki tripod sambil melihat titik patok melalui
sentring optik, sampai benang optik mendekati titik patok atau titik nol;
- Setelah benang optik sudah medekati titik patok, tancapkan 2 buah kaki
tripod tersebut ke tanah;
- Kemudian levelkan nivo mata sapi dengan cara menaik-turunkan tripod;
- Setelah nivo mata sapi sudah level, langkah selanjutnya adalah melevelkan
nivo tabung dengan cara memutar sekrub dengan arah patokan searah
putaran jarum jam;
- Selanjutnya, kembali mencek apakah benang optik masih tepat berada
tepat dibawah titik patok, apabila tidak tepat atau tergeser longgarkan
sekrup pengunci total station dan gerakan total station perlahan sambil
melihat di sentring optik sampai benang optik tepat berada di titik patok.
Bila sudah tepat berada di titik patok kencangkan kembali sekrup pengunci
total station tersebut; dan
- Kemudian ukur tinggi total station tersebut.
3.2.4 Prosedur Pembuatan Job
Pembuatan Job adalah pembuatan suatu nama projek yang dimana
nantinya data yang dikerjakan akan secara otomatis masuk ke dalam projek
yang dibuat agar memudahkan pengambilan data pada saat di download atau
dipindahkan ke flaskdisk. Cara pembuatan Job tersebut adalah sebagai berikut
:

● Pilih Meam;

● Pilih Job kemudian akan muncul beberapa pilihan;

● Job selection, Job Name Edit, dan Job deletion;

● Setelah itu pilih Job deletion untuk menghapus data yang lama dan

menggantinya dengan data yang baru atau data yang ingin dibuat;

● Pilih Job Name Edit untuk membuat nama projek yang baru; dan
14

● Buat nama Job sesuai yang diinginkan.

3.2.5 Cara Pengambilan Data Lapangan


Pengambilan data dilapangan terdapat 3 jenis penembakan, yaitu
Foorsight, Backsight, dan Detail.

▪ Penembakan Backshight adalah penembakan kebelakang dengan tujuan

untuk menyamakan koordinat dengan koordinat sebelumnya. Cara


penembakan Backshight antara lain :

● Pilih Back shight, kemudian Coord;

● Kemudian pilih Read, ubah kode patok prisma, kemudian OK;

● Setelah itu pilih Dist-Coord-Data, ganti patok prisma dan tinggi

alat prisma, lalu bidik prisma;

● Setelah bidikan dianggap pas, tekan OBS; dan

● Kemudian pilih Rec.

▪ Penembakan Foorshight adalah penembakan kedepan dengan tujuan

pengambilan titik koordinat yang belum ada. Cara penembakan


Foorshigt antara lain:

● Bidik prisma yang berada di depan;

● Setelah pas antara benang vertikal dan horizontalnya, tekan OBS;

dan

● Kemudian, pilih Rec. Ganti kode patok dan tinggi alat.

Penembakan Detail adalah penembakkan data setelah melakukan


penembakan Foorshigt. Penembakan Detail dilakukan sesuai dengan 8 arah
mata angin. Tujuannya adalah supaya Ray yang satu dengan yang lainnya
15

terhubungkan. Alat yang digunakan dalam penembakan Detail adalah Stick


dan Prisma.
3.2.6 Download Data
Download data adalah pengambilan atau copy data dari Total Station ke
USB. Adapun langkah- langkah yang digunakan sebagai berikut:

● Masukkan USB ke e - Total Station (electronek);

● Pilih media lalu pilih media selection;

● Pilih pada tipe USB lalu kill ok pilih save data lalu enter;

● Pilih Job yang ingin di download lalu klik enter;

● Setelah ada out, klik ok 2 kali; dan

● Selesai di download tekan enter sampai hilang out lalu tekan ESC.

3.3 Hasil dan Pembahasan


3.3.1 Hasil
16

Gambar 3.10 Peta Progress Bulan Oktober


17

Gambar 3.11 Peta Progress Bulan November


18

Gambar 3.12 Peta Progress Bulan Desember


19

3.3.2 Pembahasan
Progress adalah material yang sudah digali, atau material yang sudah di
pindahkan, pengambilan data pada suatu pit atau lokasi tambang yang
dilakukan setiap minggunya atau setiap bulannya. Pengukuran progress
bertujuan untuk mengetahui perubahan tambang dan juga untuk menghitung
overburden (OB) yang akan diambil dan dipindahkan dari lokasi pit tambang
ke lokasi disposal dan sisanya dialihkan ke pembuatan jalan baru maupun
penutupan lubang bekas galian.
Dari gambar peta kemajuan tambang terdapat beberapa section yang
mana tujuan pembuatan section adalah untuk membuat rencana
penambangan. Section sendiri merupakan bentuk blok-blok yang dibuat agar
memudahkan dalam front kerja tambang seperti membantu dalam proses
pekerjaan untuk open mining baru dan proses OB sehingga apabila ada
kendala dalam proses OB dan Coal Getting dapat mengambil plan B dan C
atau mengambil jalan terdekat sehingga alat dan proses produksi tidak
terhambat.
Dari hasil yang di dapatkan pada bulan Oktober luas area mineout ± 2.99
HA, pada bulan November luas area mineout ± 2.99 HA, dan pada bulan
Desember luas area mineout ± 3.18HA. Untuk kemajuan progress tambang
Mineout baru pada bulan Oktober dan November dimulai pada section 2B
dan 3B, pada saat proses OB berlangsung juga coal getting pada Section 3B.
Dan pada bulan Desember front kerja dilanjutkan pada progress sebelumnya
yang sudah dimulai tetapi terdapat kendala yaitu pada area section 6C dan 7C.
Pada pengerjaan bulan Desember terdapat beberapa perubahan yaitu
perubahan jalan yang diubah lebih dekat kearah stok rom yang di pindahkan
juga sehingga untuk proses coal getting sedikit lambat. Dari hasil front
tambang dan progress tambang bulan Oktober – Desember terdapat kemajuan
yang dapat dilihat pada penjelasan di atas serta pada peta pit tambang.
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Dari hasil yang telah didapatkan untuk front kerja tambang bulan Oktober
hingga pertengahan November dikerjakan pada area section 2B sampai dengan
section 3B dan untuk bulan Desember mulai dikerjakan pada section 6C dan 7C.
Sehingga progress perkembangan tambang di CV. BETUAH mengalami
perpindahan serta kemajuan dari bulan Oktober – Desember yakni dari section 2B
– 3B, hingga section 6C dan 7C. Serta mengalami kelancaran dalam proses coal
getting hingga loading ke tongkang.

4.2 Saran
Ketepatan waktu dalam pengambilan data dilapangan lebih ditingkatkan lagi
sehingga dalam pengambilan data dilapangan tidak terganggu dengan pekerjaan
produksi.

20
DAFTAR PUSTAKA

Arida, Miftahul Jannah dan Dedi Yulhendra. “perencanaan penambangan jangka


menengah (quarterly plan) Batubara tahun 2018 di blok jebak 2 pt. Nan
riang desa Ampelu-jebak kecamatan muara tembesi kabupaten Batanghari
provinsi jambi” Jurnal Bina Tambang, 3. 4 (2018)
Gammad Putra & Dedi Yulhendra. 2019. Optimalisasi Kemajuan Sequence
Penambangan Batubara Seam C Di Pit 1 Utara Bangko Barat PT. Satria
Bahana Sarana Jobsite Tanjung Enim Mining Operation, Sumatera
Selatan. Jurnal. Bina Tambang Vol 5, No. 3.
Hamzah, Y dan Hasmar, H., 2014. Buku Ajar Survei dan Pemetaan. Deepublish.,
Makassar.
Hutton, A., and Jones, B. Coal Eksploration, Bandung. MDCM. (1995 )
S. Supriatna, Sukardi and E. Rustandi. Geological Map of the Samarinda Sheet,
Kalimantan. 1995.
Syaripuddin, A., 2001. Pengantar Survei dan Pengukuran. Pradnya Paramita.,
Jakarta.
W. S. Bargawa, Perencanaan Tambang, 8 ed. Yogyakarta: Kilau Book, 2018.
LAMPIRAN

Lampiran 1. Survei Lokasi


Lampiran 2. Pengambilan Data di Lapangan

Lampiran 3. Proses Coal Getting


Taggapan Permohonan PKL

Anda mungkin juga menyukai