PERKEMBANGAN TAMBANG DI
CV. BETUAH
Disusun Oleh:
1
HALAMAN PENGESAHAN
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
Menyetujui,
Pembimbing I, Pembimbing II (Mitra),
Mengetahui,
Menyetujui,
Wakil Dekan Bidang Akademik, Kemahasiswaan dan
Alumni
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Mulawarman
2
3
4
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
rahmat serta karunia-Nya sehingga saya dapat menyusun dan menyelesaikan
laporan Praktek Kerja Lapangan (PKL) di CV. BETUAH, dengan judul “
Progress Perkembangan Tambang Di CV. BETUAH “.
Pelaksanaan PKL ini dilaksanakan pada tanggal 13 September 2021 – 18
Desember 2021. Laporan ini disusun dalam rangka melengkapi tugas PKL di CV.
BETUAH sebagai syarat menyelesaikan gelar sarjana di Program Studi Geofisika,
Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas
Mulawarman.
Selama pelaksanaan PKL dan penyusunan laporan ini, tidak lupa saya
mengucapkan Terima Kasih terhadap pihak yang telah membantu memberikan
ilmu, penjelasan, pengarahan, solusi dan lain sebagainya, hingga laporan ini bisa
terselesaikan, diantaranya kepada:
● Kedua orang tua saya yang selalu memberikan dukungan baik moril
maupun materil serta doa yang selalu menyertai setiap langkah saya.
● Bapak Dr. Eng. Idris Mandang, M.Si selaku Dekan Fakultas Matematika
dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Mulawarman.
● Ibu Dr. Sri Wahyuningsih, M.Si selaku Wakil Dekan I Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Mulawarman.
● Bapak Dr. Djayus, M.T selaku Ketua Jurusan Fisika Fakultas Matematika
dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Mulawarman.
● Ibu Devina Rayzy Perwitasari Sutaji Putri, S.Si, M.Sc selaku Dosen
Pembimbing PKL.
● Bapak Petrus A.D. Lazar, M.Si yang telah memberikan arahan dan
memberikan pelajaran kepada saya pada saat melaksanakan PKL.
● Crew Engineering Yovi Lazar, Bang Hanz, Bang Uli, Bang Ukas, Bang
Roland, dan Roland Junior.
● Para staff dan karyawan CV. BETUAH, yang telah memberikan
pengalaman dan arahan yang berharga dalam pelaksanaan kegiatan PKL
saya.
● Teman-teman seperjuangan Gofisika 2018 yang selalu memberikan
semangat.
● Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, atas kebaikan dan
bantuannya kepada penulis.
4
5
5
6
DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR ISI v
BAB I PENDAHULUAN 1
2.5 Batubara 5
2.7 Pemetaan 6
6
7
3.3.1 Hasil 15
3.3.2 Pembahasan 18
BAB IV PENUTUP 19
4.1 Kesimpulan 19
4.2 Saran 19
DAFTAR PUSTAKA 20
LAMPIRAN 21
7
8
DAFTAR GAMBAR
Halaman
8
BAB I
PENDAHULUAN
3
Content 7.84% (adb), VM 41.11%
(adb), Fixed Carbon 38.65% (adb),
Total Sulphur 0.49% (adb), Gross
Calorific Value 5358 Kcal/kg (adb)
4351 (arb) Kcal/kg, HGI 49 index
point.
3
Lokasi PKL memiliki formasi kampung baru (TPKB) yang terdiri dari batu
lempung pasiran, pasir kuarsa, batulanau, sisipan batubara, napal, batugamping
dan lignit. Tebal sisipan batu bara dan lingnit kurang dari 3 m. Berumur Miosen
Akhir sampai Pliosen, diendapkan pada lingkungan delta dan laut dangkal. Tebal
formasi ini 700-800 meter dan terletak tidak selaras di atas formasi Balikpapan
(Supriatna, 1995).
2.5 Batubara
Batubara adalah batuan sedimen organik yang berasal dari tumbuhan, yang
sejak pengendapannya terkena proses fisik dan kimia sehingga mengakibatkan
pengkayaan kandungan karbon. Unsur-unsur pembentuk batubara utamanya
terdiri dari karbon, hidrogen dan oksigen. Batubara ini terbentuk dari endapan sisa
tumbuhan dan fosil pada iklim purba sekitar khatulistiwa yang mirip dengan
kondisi kini ( Hutton, 1995).
2.6 Perencanaan Pertambangan
Terdapat 3 faktor utama yang harus diperhatikan dalam proses perencanaan
yaitu proses geologi dan alam, faktor ekonomi dan faktor teknologi. Faktor–faktor
tersebut berkaitan dengan masalah geometri, kebutuhan alat dan tenaga kerja,
serta perkiraan biaya kapital dan operasi. Salah satu aspek terpenting dalam
perencanaan adalah perancangan tambang. Pembukaan lokasi pertambang
membutuhkan perencanaan dan perancangan tambang yang ekonomis. Rencana
penambangan harus diuraikan ke dalam rencana penambangan jangka pendek
yang memuat detail teknis setiap tahapan penambangan (mine sequences).
Perencanaan jangka panjang bertujuan menentukan batas penambangan,
merancang open pit, menghitung volume overburden, dan sumber daya batubara
yang ingin di tambang, merancang disposal dan merancang jalan tambang. Sistem
pertambangan terdiri dari:
2.6.1 Open pit
Metode ini dilakukan dengan cara mengupas terlebih dahulu lapisan
material penutup batubara kemudian dilanjutkan dengan menambang
batubaranya.
3
2.6.2 Strip Mining
Tipe penambangan terbuka yang diterapkan pada endapan batubara yang
lapisannya datar dan dekat dengan permukaan tanah.
(Arida, 2018).
2.7 Pemetaan
Menurut Syaripuddin (2001) pemetaan adalah pengelompokkan suatu
kumpulan wilayah yang berkaitan dengan beberapa letak geografis wilayah yang
meliputi dataran tinggi, pegunungan, sumber daya alam dan potensi penduduk
yang berpengaruh terhadap sosial kultural yang memiliki ciri khas khusus dalam
penggunaan skala yang tepat. Sedangkan menurut Abidin (1995) pemetaan yaitu
sebuah tahapan yang harus dilakukan dalam pembuatan peta. Langkah awal yang
dilakukan dalam pembuatan data, dilanjutkan dengan pengolahan data, dan
penyajian dalam bentuk peta.
Bentuk penyajian disebut peta jika skalanya kecil, sedangkan bentuk
penyajian disebut plan jika skalanya besar. Pada plan umumnya hanya jarak
mendatar dan arah yang diperlihatkan, sedangkan pada peta topografi
digambarkan jarak vertikal/ketinggian, atau dengan kata lain bahwa pematokan
merupakan kebalikan dari pemetaan (Hamzah dan Hasmar, 2014).
3
BAB III
2
7
6
5
3
4
Keterangan :
1. Ring percussing fokus objek berfungsi, untuk memperjelas objek yang
dituju, Ring percussing fokus benang vertikal dan hozontal berfungsi,
untuk memperjelas benang vertikal dan horizontal. Di tengah objek.
2. Visir, berfungsi, untuk mengarahkan badan alat secara kasar.
3. Nivo kotak, berfungsi, menganalisa kondisi alat dalam keadaan datar/
tidak datar.
8
Poligon berfungsi sebagai backsight pada alat total station pada awal
pengukuran dan bergungsi sebagai pengunci titik acuan awal pengukuran.
Prisma berfungsi sebagai objek untuk mengambil titik koordinat pada saat
kegiatan pengukuran, yang mana total station di arahkan ke prisma.
10
Gambar 3.6 HT
Payung digunakan untuk melindungi alat Total Station dari pancaran sinar
matahari.
- Angkat dan gerakan 2 buah kaki tripod sambil melihat titik patok melalui
sentring optik, sampai benang optik mendekati titik patok atau titik nol;
- Setelah benang optik sudah medekati titik patok, tancapkan 2 buah kaki
tripod tersebut ke tanah;
- Kemudian levelkan nivo mata sapi dengan cara menaik-turunkan tripod;
- Setelah nivo mata sapi sudah level, langkah selanjutnya adalah melevelkan
nivo tabung dengan cara memutar sekrub dengan arah patokan searah
putaran jarum jam;
- Selanjutnya, kembali mencek apakah benang optik masih tepat berada
tepat dibawah titik patok, apabila tidak tepat atau tergeser longgarkan
sekrup pengunci total station dan gerakan total station perlahan sambil
melihat di sentring optik sampai benang optik tepat berada di titik patok.
Bila sudah tepat berada di titik patok kencangkan kembali sekrup pengunci
total station tersebut; dan
- Kemudian ukur tinggi total station tersebut.
3.2.4 Prosedur Pembuatan Job
Pembuatan Job adalah pembuatan suatu nama projek yang dimana
nantinya data yang dikerjakan akan secara otomatis masuk ke dalam projek
yang dibuat agar memudahkan pengambilan data pada saat di download atau
dipindahkan ke flaskdisk. Cara pembuatan Job tersebut adalah sebagai berikut
:
● Pilih Meam;
● Setelah itu pilih Job deletion untuk menghapus data yang lama dan
menggantinya dengan data yang baru atau data yang ingin dibuat;
● Pilih Job Name Edit untuk membuat nama projek yang baru; dan
14
dan
● Pilih pada tipe USB lalu kill ok pilih save data lalu enter;
● Selesai di download tekan enter sampai hilang out lalu tekan ESC.
3.3.2 Pembahasan
Progress adalah material yang sudah digali, atau material yang sudah di
pindahkan, pengambilan data pada suatu pit atau lokasi tambang yang
dilakukan setiap minggunya atau setiap bulannya. Pengukuran progress
bertujuan untuk mengetahui perubahan tambang dan juga untuk menghitung
overburden (OB) yang akan diambil dan dipindahkan dari lokasi pit tambang
ke lokasi disposal dan sisanya dialihkan ke pembuatan jalan baru maupun
penutupan lubang bekas galian.
Dari gambar peta kemajuan tambang terdapat beberapa section yang
mana tujuan pembuatan section adalah untuk membuat rencana
penambangan. Section sendiri merupakan bentuk blok-blok yang dibuat agar
memudahkan dalam front kerja tambang seperti membantu dalam proses
pekerjaan untuk open mining baru dan proses OB sehingga apabila ada
kendala dalam proses OB dan Coal Getting dapat mengambil plan B dan C
atau mengambil jalan terdekat sehingga alat dan proses produksi tidak
terhambat.
Dari hasil yang di dapatkan pada bulan Oktober luas area mineout ± 2.99
HA, pada bulan November luas area mineout ± 2.99 HA, dan pada bulan
Desember luas area mineout ± 3.18HA. Untuk kemajuan progress tambang
Mineout baru pada bulan Oktober dan November dimulai pada section 2B
dan 3B, pada saat proses OB berlangsung juga coal getting pada Section 3B.
Dan pada bulan Desember front kerja dilanjutkan pada progress sebelumnya
yang sudah dimulai tetapi terdapat kendala yaitu pada area section 6C dan 7C.
Pada pengerjaan bulan Desember terdapat beberapa perubahan yaitu
perubahan jalan yang diubah lebih dekat kearah stok rom yang di pindahkan
juga sehingga untuk proses coal getting sedikit lambat. Dari hasil front
tambang dan progress tambang bulan Oktober – Desember terdapat kemajuan
yang dapat dilihat pada penjelasan di atas serta pada peta pit tambang.
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Dari hasil yang telah didapatkan untuk front kerja tambang bulan Oktober
hingga pertengahan November dikerjakan pada area section 2B sampai dengan
section 3B dan untuk bulan Desember mulai dikerjakan pada section 6C dan 7C.
Sehingga progress perkembangan tambang di CV. BETUAH mengalami
perpindahan serta kemajuan dari bulan Oktober – Desember yakni dari section 2B
– 3B, hingga section 6C dan 7C. Serta mengalami kelancaran dalam proses coal
getting hingga loading ke tongkang.
4.2 Saran
Ketepatan waktu dalam pengambilan data dilapangan lebih ditingkatkan lagi
sehingga dalam pengambilan data dilapangan tidak terganggu dengan pekerjaan
produksi.
20
DAFTAR PUSTAKA