Sap Pijat Oxitosin
Sap Pijat Oxitosin
d. Specifik feedback
(diawali dengan
positip aspek atau
reinforcement)
e. Inclusion microskill
(kemampuan
membuat Bed Side
teaching menjadi
efektif dan efisien)
f. Debriefing
(menanyakan
masukan dari
mahasiswa dan
pasien)
g. Education
(memberitahu
sumber belajar
yang bisa
digunakan
mahasiswa belajar
lebih jauh dan
dalam)
3 Penutup
a. Menyimpulkan a. Mendengarkan dan mencatat. 10
kegiatan Bedside b. Mendengarkan. me
Teaching. c. Menyimak dan mencatat. nit
b. Memberikan d. Mendengarkan pembimbing.
reinforcement. e. Berdoa & menjawab salam.
c. Menyampaikan
rencana bimbingan
selanjutnya.
d. Menutup kegiatan
Bedside Teaching.
e. Menutup dengan doa
dan salam.
V. Metode
Demonstrasi
VI. Media
1. Alat Tulis
2. Mahasiswa
3. SAP
4. Absensi mahasiswa
VII. Evaluasi
Evaluasi dilakukan dengan menggunakan lembar observasi / daftar tilik (checklist).
VIII. Hasil Evaluasi
Mahasiswa mampu melakukan pijat oksitosin pada ibu nifas
IX. Sumber
Cox, S. (2006).Breasfeeding with confidence: PanduanuntukBelajar
Menyusui
denganPercayaDiri (Gracinia, Penerjemah). Jakarta: Gramedia.
DEPKES RI, 2007
Elza, Y. (2009). DukungIbuuntukMeraihEmas http://www.promosikesehatan.com/?
act=article&id=402, diperoleh
tanggal 30 Juni 2016.
Evariny, A. (2008). Agar ASI Lancar di AwalMasaMenyusui,
http://www.hypnobirthing.web.id/?,diperolehtanggal 30 Juni 2016.
Roesli, U &Yahmi, E. (2009).ManajemenLaktasi. Jakarta: IDAI.
ABSENSI MAHASISWA
BED SITE TEACHING
Sutarni