Anda di halaman 1dari 13

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) BEDSIDE TEACHING

DI RUANG CATELYA RSUD RATU AJI PUTRI BOTUNG

Disusun Oleh:
LEA ELY YUESYA
NIM. P07224321064

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES KALTIM
PRODI SARJANA TERAPAN KEBIDANAN
TAHUN 2022
SATUAN ACARA PEMBELAJARAN
(SAP)

Topik : Bedside Teaching


Sasaran : Pasien Ruang Catelya RSUD Ratu Aji Putri Botung
Tempat : Ruang Catelya RSUD Ratu Aji Putri Botung
Hari/tanggal :
Pelaksana : Lea Ely Yuesya

A. Tujuan Instruksional Umum (TIU) :


Setelah melakukan bedside teaching mahasiswa mampu mengaplikasikan
kemampuan teoritis tentang tindakan yang dilakukan .

B. Tujuan Instruksional Khusus (TIK) :


1. Peserta didik mampu menguasai keterampilan prosedural.
2. Menumbuhkan sikap professional para peserta didik.
3. Mempelajari pekembangan biologis/fisik
4. Melakukan komunikasi dan pengamatan langsung.

C. Materi Pembelajaran :
1. Memperagakan fungsi perawatan dalam kebidanan
2. Memperagaka keterampilan interaktif

D. Metode Pembelajaran :
Bed Side Teaching

E. Media :
Materi yang disampaikan secara lisan dan praktek
F. Kegiatan Pembelajaran :
KEGIATAN
NO TAHAP WAKTU KEGIATAN PENYULUHAN
PPESERTA
1 Persiapan 2 menit 1. Menentukan tujuan dari sesi 1. Tujuan dari sesi
pembelajaran pembelajaran telah
2. Mengingatkan mahasiswa akan diketahui
tujuan pembelajaran 2. Mahasiswa telah
3. Mempersiapkan Pasien memiliki
4. Menyiapkan lingkungan dan pengetahuan
keadaan sebelum
5. Menanyakan kepada mahasiswa dilaksanakan bed
hal yang diharapkan oleh side teaching
mahasiswa 3. Pasien telah
dikontrak terlebih
dahulu dengan
menjelaskan apa
yang akan dilakukan
4. Ruangan nyaman
untuk belajar
1. Pembukaan 3 menit 6. Mengucapkan salam 5. Menjawab salam
7. Menyampaikan tujuan kegiatan 6. Mendengarkan /
memperhatikan
2. Inti 15 menit 1. Meminta mahasiwa untuk 1. Menyampaikan
menjelaskan keadaan pasiennya keluhan yang
2. Menanyakan keluhan klien dialami
3. Menjelaskan tindakan 2. Memperhatikan dan
4. Meminta persetujuan klien memahami
5. Memulai kegiatan bed site 3. Memberi respon
teaching dengan melakukan 4. Mahasiswa dapat
anamnesa dan melakukan bertanya apabila ada
pemeriksaan tanda-tanda vital hal yang pentng atau
6. Memberikan reinforcement pada kurang dipahami
pasien atas kerjasama dalam
melaksanakan kegiatan
3. Penutup 10 menit 1. Menanyakan masukan dari 1. Berdiskusi
mahasiswa dan pasien 2. Menyimpulkan
2. Bersama persepti menyimpulkan kembali
kegiatan bed side teaching 3. Memberi masukan
3. Membuat rencana tindak lanjut 4. Menjawab salam
setelah kegiatan bed side teaching
4. menutup kegiatan bed side teaching
kebidanan

G. Evaluasi
1. Evaluasi Struktural
a. Kegiatan Bedside teaching berjalan sesuai waktu
b. Peserta bedside teaching dapat hadir sesuai rencana

2. Evaluasi Proses
a. Peserta bedside teaching berperan serta aktif dalam kegiatan
b. Selama bed side teaching berlangsung, semua peserta dapat mengikuti
dengan penuh perhatian

3. Evaluasi hasil
Setelah melakukan kegiatan ronde ini, peserta mampu :
a. Menguasai keterampilan prosedural
b. Menumbuhkan sikap profesional
c. Mempelajari perkembangan biologis/fisik
d. Melakukan komunikasi dan pengamatan langsung
MATERI PEMBELAJARAN
BEDSIDE TEACHING

A. Pengertian Bedside Teaching
Bedside Teaching merupakan metode mengajar kepada peserta didik.
Aktivitas ini dilakukan disamping tempat tidur pasien, dan meliputi kegiatan
mempelajari kondisi pasien dan asuhan keperawatan yang dibutuhkan oleh
pasien. Manfaat Bed-side Teaching adalah agar pembimbing klinik dapat
mengajarkan peserta dituntut menguasai keterampilan prosedural,
menumbuhkan sikapprofesional, mempelajari perkembangan biologis/fisik,
melakukan komunikasi melalui pengamatan langsung (Nursalam, 2012).
Bedside Teaching sangat baik digunakan untuk mempelajari keterampilan
klinik tidak hanya bisa diterapkan dirumah sakit tetapi juga dapat diterapkan
dibeberapa situasi dimana ada pasien. Bedside Teaching memberikan
kesempatan kepada pembimbing klinik agar dapat mengajarkan dan mendidik
peserta didik untuk menguasai keterampilan procedural, menumbuhkan sikap
professional, mempelajari perkembangan biologis/fisik, melakukan
komunikasi dan pengamatan langsung (Nursalam, 2007).

B. Tujuan Bedside Teaching


1. Peserta didik mampu menguasai keterampilan prosedural.
2. Menumbuhkan sikap profesional.
3. Mempelajari perkembangan biologis/fisik.
4. Melakukan komunikasi dengan pengamatan langsung

C. Prinsip Dasar Bedside Teaching


1. Adanya kesiapan fisik maupun psikologis dari pembimbing klinik peserta
didik dan klien.
2. Jumlah peserta didik dibatasi idealnya 5-6 orang
3. Diskusi di awal dan akhir demonstrasi di depan klien dilakukan
seminimal mungkin
4. Lanjutkan dengan redemonstrasi.
5. Kaji permasalahan peserta didik sesegera mungkin terhadap apa yang
dilakukan
6. Kegiatan yang didemonstrasikan adalah sesuatu yang belum pernah
diperoleh peserta didik sebelumnya,atau apabila peserta didik
menghadapi kesulitan penerapannya.

D. Keuntungan Bedside Teaching


Dalam penelitian Williams K (Tufts Univ, Maret 2008) dihasilkan
kesimpulan bahwa bedside teaching sangat baik digunakan untuk
mempelajari keterampilan klinik.
Beberapa keuntungan bedside teaching antara lain :
1. Observasi langsung.
2. Menggunakan seluruh pikiran
3. Klarifikasi dari anamnesa dan pemeriksaan fisik.
4. Kesempatan untuk membentuk keterampilan klinik mahasiswa.

5. Memperagakan fungsi :
a. Perawatan
b. Keterampilan interaktif
Bedside teaching tidak hanya dapat diterapkan di rumah sakit,
keterampilan bedside teaching juga dapat diterapkan  di beberapa situasi
di mana ada pasien.

E. Kerugian Bedside Teaching


Dalam pelaksanaan bedside teaching, ada beberapa hambatan yang
mungkin timbul dalam pelaksanaan bedside teaching :
1. Gangguan (misalnya ada panggilan telepon/HP berdering).
2. Waktu rawat inap yang singkat.
3. Ruangan yang kecil sehingga padat dan sesak
4. Tidak ada papan tulis.
5. Tidak dapat mengacu pada buku.
Adapun beberapa hambatan dari pasien :
1. Pasien merasa tidak nyaman.
2. Menyakiti pasien, terutama pada pasien yang kondisi fisiknya tidak stabil
3. Pasien tidak ada di tempat.
4. Pasien salah pengertian dalam diskusi.
5. Pasien tidak terbuka.
6. Pasien tidak kooperatif atau marah.

F. Pelaksanaan Bedside Teaching


Keterampilan bedside teaching dapat kita laksanakan namun sulit
mencapai kesempurnaan. Oleh karena itu perlu perencanaan yang matang
agar berhasil dan efektif.
Persiapan sebelum pelaksanaan bedside teaching :
1. Persiapan
a. Tentukan tujuan dari setiap sesi pembelajaran.
b. Baca teori sebelum pelaksanaan.
2. Ingatkan mahasiswa akan tujuan pembelajaran :
a. Mendemonstrasikan pemeriksaan klinik.
b. Komunikasi dengan pasien.
c. Tingkah laku yang profesional.
3. Persiapan Pasien
a. Keadaan umum pasien baik.
b. Jelaskan pada pasien apa yang akan dilakukan.
4. Lingkungan/Keadaan
Pastikan keadaan ruangan nyaman untuk belajar :
a. Tarik gorden.
b. Tutup pintu
c. Mintalah pasien untuk mematikan televisinya.
Pelaksanaan bedside teaching antara lain:
1. Membuat peraturan dasar
a. Pastikan setiap orang tahu apa yang diharapkan dari mereka.
b. Mencakup etika.
c. Batasi interupsi jika mungkin.
d. Batasi penggunaan istilah kedokteran saat di depan pasien.
2. Perkenalan
a. Perkenalkan seluruh anggota tim.
b. Jelaskan maksud kunjungan.
c. Biarkan pasien menolak dengan sopan.
d. Anggota keluarga diperkenankan boleh berada dalam ruangan jika
pasien mengizinkan.
e. Jelaskan pada pasien atau keluarga bahwa banyak yang akan
didiskusikan, mungkin tidak diterapkan langsung pada pasien.
f. Undang partisipasi pasien dan keluarga.
g. Posisikan pasien sewajarnya posisi tim di sekitar tempat tidur.
3. Anamnesa
a. Hindari pertanyaan tentang jenis kelamin atau ras.
b. Hindari duduk di atas tempat tidur pasien.
c. Izinkan interupsi oleh pasien dan pelajar untuk menyoroti hal
penting atau untuk memperjelas.
d. Jangan mempermalukan dokter yang merawat pasien.
4. Pemeriksaan fisik
a. Minta pelajar untuk memeriksa pasien.
b. Izinkan pasien untuk berpartisipasi(mendengarkan bising, meraba
hepar, dll).
c. Minta tim untuk mendemonstrasikan teknik yang tepat.
d. Berikan beberapa waktu agar pelajar dapat menilai hasil
pemeriksaan yang baru pertama kali ditemukan
5. Pemeriksaan Penunjang
a. Jika mungkin tetap berada disamping tempat tidur
b. Rongent, ECG bila mungkin.
c. Izinkan pasien untuk meninjau ulang dan berpartisipasi.
6. Diskusi
a. Ingatkan pasien bahwa tidak semua yang didiskusikan akan
dilaksanakan, biarkan pasien tahu kapan itu biasa dilaksanakan.
b. Hati-hati memberikan pertanyaan yang tidak dapat dijawab kepada
mahasiswa yang merawat pasien.
c. Berikan pertanyaan pertama kali pada tim yang paling junior.
d. “Saya tidak tahu” adalah jawaban yang tepat, setelah itu gunakan
kesempatan untuk mencari jawaban.
e. Hindari bicara yang tidak perlu
f. Izinkan pasien untuk bertanya sebelum meninggalkan tempat tidur.
g. Minta pasien untuk menanggapi bedside teaching yang telah
dilakukan.
h. Ucapkan terima kasih pada pasien.
LAPORAN KEGIATAN
BEDSIDE TEACHING

1. Persiapan bimbingan bed side teaching


a. Membuat SAP kegiatan bimbingan
b. Mempersiapkan tempat yang cukup baik sesuai dengan peserta didik
c. Mendapat data mengenai kondisi pasien yang akan dilakukan bed side
teaching
d. Menyiapkan alat pemberian obat
e. Mengatur lingkungan fisik untuk demonstrasi sehingga mudah dilihat
dan didengar peserta didik.
2. Pelaksanaan bimbingan bed side teaching
a. Membuka kegiatan bed side teaching
b. Menjelaskan pada peserta didik tentang kegiatan, waktu, tujuan dari
demonstrasi (dilakukan tidak didepan pasien).
c. Menjelaskan pada peserta didik tentang hasil yang diharapkan dari
demonstrasi (dilakukan tidak didepan pasien)
d. Menjelaskan pada peserta didik alat yang digunakan untuk
demonstrasi (dilakukan tidak didepan pasien)
e. Memulai kegiatan demonstrasi sesuai dengan prosedur dan
menggunakan tahap-tahap interaksi pada pasien
f. Memberikan komentar yang jelas mengenai prosedur yang dilakukan
g. Memberikan kesempatan untuk bertanya dan berdiskusi pada peserta
didik mengenai kegiatan yang telah dicontohkan
h. Memberikan kesempatan redemontrasi pada peserta didik dan
membantu mahasiswa bila diperlukan
i. Memberikan reinforcement pada pasien atas kerjasama dalam
melaksanakan kegiatan
3. Evaluasi kegiatan bed side teaching
a. Memberikan kesempatan pada peserta didik untuk bertanya dan
menjawab pertanyaan
b. Memberikan pertanyaan kepada mahasiswa untuk mengu
c. Memberikan reinforcement pada peserta didik
d. Mengevaluasi kegiatan yang telah dilakukan peserta didik
e. Rencana tindak lanjut mengenai pengalaman yang diperlukan untuk
membantu peserta didik meningkatkan kemampuannya yaitu dengan
melaksanakan rencana coaching
f. Menutup kegitan bed side teaching dengan mengucapkan terima kasih
kepada pasien dan keluarga pasien
No Tahap Waktu Resume Kegiatan
1 Persiapan 2 1. Menentukan tujuan dari sesi pembelajaran
menit BST ini dilakukan agar mahasiswa faham
mengenai tindakan yang dilakukan. Pada
BST kali ini tindakan yang akan diajarkan
adalah Pemeriksaan tanda-tanda vital
2. Mengingatkan mahasiswa akan tujuan
pembelajaran
Mahasiswa mengerti tujuan dari tindakan
BST untuk mengerti cara/procedure dalam
pemeriksaan tanda-tanda vital
3. Mempersiapkan Pasien
Pasien telah siap dan dipanggil keruang
tindakan
4. Menyiapkan lingkungan dan keadaan
Lingkungan dan keadaan tidak ada yang
dapat mengganggu aktivitas.
5. Menanyakan kepada mahasiswa hal yang
diharapkan oleh mahasiswa
Mahasiswa mengharapkan dapat memahami
dari tindakan yang sudah dijelaskan.
1. Pembukaan 3 menit 6. Mengucapkan salam
7. Perkenalan seluruh anggota tim
Memperkenalkan kepada orang tua klien
siapa yang bertugas untuk melakukan
pemeriksaan tanda-tanda vital
8. Menyampaikan tujuan kegiatan=
menyampaikan tujuan dari pemeriksaan
tanda-tanda vital kepada mahasiswa.
2. Inti 15 9. Meminta mahasiwa untuk menjelaskan
menit keadaan pasiennya
Mahasiswa mampu menjelaskan keadaan
pasien saat itu dengan sangat baik.
10. Menjelaskan tindakan
Menjelaskan tindakan yang akan dilakukan
kepada orang tua klien dan kepada
mahasiswa mengenai obat yang diberikan
11. Meminta persetujuan klien
Klien telah setuju dan melakukan tanda-
tangan dilembar informed consent
12. Memulai kegiatan bed site teaching dengan
melakukan bed site teaching
BST telah dilakukan dengan baik dan sesuai
prosedur
13. Memberikan reinforcement pada pasien atas
kerjasama dalam melaksanakan kegiatan
Pasien dan keluarga mau dilakukan kerja
sama untuk dilakukan nya pemeriksaan
tanda-tanda vital dan sebagai bahan BST
untuk pembelajaran mahasiswa
3. Penutup 10 14. Menanyakan masukan dari mahasiswa dan
menit pasien
Mahasiswa dan pasien tidak memberi
masukan, mereka merasa cukup dengan apa
yang sudah dilakukan.
15. Bersama persepti menyimpulkan kegiatan
bed side teaching
BST yang dilakukan pada di kamar
telah berjalan dengan baik dengan
persetujuan oleh orang tua untuk dilakukan
BST dan mahasiswa yang menyaksikan
yaitu dan menyimak apa yang telah
disampaikan.
16. Membuat rencana tindak lanjut setelah
kegiatan bed side teaching
Setelah bed site teaching dilakukan
mahasiswa diharapkan dapat melakukan
coaching.
17. Menutup kegiatan bed side teaching
kebidanan

Anda mungkin juga menyukai