Anda di halaman 1dari 16

PENGARUH PLANT GROWTH PROMOTING RHIZOBACTERIA (PGPR)

TERHADAP INFEKSI PEANUT STRIPE VIRUS (PSTV), PERTUMBUHAN DAN


PRODUKSI TANAMAN KACANG TANAH (ARACHIS HYPOGAEA L. )
VARIETAS GAJAH
(Febriyanti et al., 2015)
ANGGOTA KELOMPOK
Zaitunita Apriliyanti (031) Ariyati Salsabilla (035)

Novatia Desi Astatik (033) Honesh Setia N. (037)

Qurratul Aini (034) Latifah Dwi Safitri (040)


PEMBAHASAN
Pengaruh PGPR pada
Pengertian bakteri PGPR pertumbuhan tanaman
kacang tanah

Pengaruh PGPR terhadap


Peran PGPR
produksi kacang tanah

Cara aplikasi PGPR pada


Kesimpulan
benih kacang tanah
PENGERTIAN BAKTERI PGPR
Plant Growth Promoting Rhizobacteria (PGPR) adalah
bakteri yang hidup pada akar tanaman. PGPR pertama kali
diteliti oleh Kloepper dan Scroth (1982). Hasil penelitiannya
menggambarkan bahwa benih yang diinokulasi dengan
bakteri tanah yang mendiami perakaran tanaman akan
meningkatkan pertumbuhan tanaman. Bakteri tersebut
hidup secara berkoloni menyelimuti akar tanaman. Bagi
tanaman keberadaan mikroorganisme ini sangat baik,
karena bakteri ini memberi keuntungan dalam proses
fistologi tanaman dan pertumbuhannya.
PERAN PGPR BAGI TUMBUHAN

1. Menekan perkembangan penyakit (hama dan


patogen) pada perakaran.
2. Memproduksi fitohormon seperti: IAA, Sitokinin,
Giberelin, dan penghambat produksi etilen.
3. Meningkatkan ketersediaan nutrisi bagi tanaman
(Bio fertilizer).
CARA APLIKASI PGPR PADA BENIH
KACANG TANAH

1. Merendam benih kacang tanah di dalam suspensi PGPR


selama kurang lebih 30 menit dan kemudian ditanam pada
media tanam.
2. Pembuatan SAP
3. Inokulasi PStv pada Tanaman Uji
4. Monitoring pertumbuhan PGPR pada perakaran
5. Pemeliharaan tanaman
PENGARUH PGPR TERHADAP KACANG TANAH

PENGARUH PGPR TERHADAP


MASA INKUBASI PSTV PADA
TANAMAN KACANG TANAH
PENGARUH PGPR TERHADAP
INTENSITAS SERANGAN PSTV
PADA TANAMAN KACANG TANAH
PENGARUH PGPR TERHADAP
TINGGI TANAMAN
PENGARUH PGPR TERHADAP
JUMLAH DAUN

Pengamatan jumlah daun menunjukkan perbedaan yang


tidak nyata antara perlakuan kontrol (tanpa PGPR)
dengan perlakuan PGPR. Hal ini menunjukkan bahwa
PGPR tidak mampu meningkatkan jumlah daun pada
tanaman kacang tanah. Dengan demikian maka
perlakuan PGPR dan perlakuan kontrol tanpa PGPR
menghasilkan jumlah daun yang tidak berbeda. Hal ini
bertolak belakang dengan hasil penelitian Maria (2010)
bahwa pada tanaman cabai yang diberikan perlakuan
PGPR mempunyai jumlah daun yang lebih banyak jika
dibandingkan perlakuan tanpa PGPR.
PENGARUH PGPR TERHADAP
JUMLAH POLONG
PENGARUH PGPR TERHADAP
BOBOT BASAH POLONG (GRAM)
PENGARUH PGPR TERHADAP
BOBOT KERING POLONG (GRAM)
PENGARUH PGPR TERHADAP
JUMLAH BIJI PER TANAMAN

Hasil pengamatan jumlah biji per tanaman


menunjukkan perbedaan yang tidak nyata antara
perlakuan PGPR dengan perlakuan kontrol tanpa
PGPR, artinya pemberian PGPR tidak mampu
meningkatkan jumlah biji per tanaman kacang tanah.
Hal ini sejalan dengan hasil penelitian Aviolita (2013)
yang menunjukkan bahwa perlakuan PGPR tidak
mempengaruhi jumlah biji yang dihasilkan oleh
tanaman kedelai.
KESIMPULAN
Adapun kesimpulan yang dapat diperoleh yaitu :
1. Kombinasi bakteri B. subtilis dan P. fluorescens dapat
meningkatkan masa inkubasi Peanut Stripe Virus (PStV) dan
menurunkan intensitas serangan PStV pada tanaman kacang tanah.
2. Isolat tunggal bakteri Azotobacter sp. dan semua kombinasi B.
subtilis, P. fluorescens, dan Azotobacter sp. dapat meningkatkan
tinggi tanaman kacang tanah.
3. Isolat tunggal bakteri B. subtilis, kombinasi bakteri P. fluorescens
dan Azotobacter sp. serta kombinasi B. subtilis, P. fluorescens dan
Azotobacter dapat meningkatkan jumlah polong dan bobot basah
polong kacang tanah.
4. Isolat tunggal bakteri B. subtilis dapat meningkatkan bobot kering
polong kacang tanah.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai