Disusun oleh:
Weggie A Tonapa 2009056030
Thessa Angraeni 2109056002
Mutia Zahro 2109056007
M Guntur Fahreza 2109056023
Aprisal 2109056026
Sonia Rembang 2109056027
M Rafli Alifullah 2109056032
Muhammad Ikhsan 2109056038
Tito Arie Annta Mahendra 2109056040
Juliano Alexander 2109056044
SAMARINDA
2023
i
PT TECHNO COAL INDO
Kecamatan Tering, Kabupaten Kutai Barat,
Provinsi Kalimantan Timur
LEMBAR PENGESAHAN
PRAKTIKUM TEKNIK PELEDAKAN BATUAN
Kelompok : 5 (Lima)
Prodi : S1 Teknik Pertambangan
Asisten : Sitti Nur Amila
Laporan ini sebagai salah satu syarat kelulusan Praktikum Teknik Peledakan Batuan
Disetujui oleh,
Penanggung Jawab Praktikum Teknologi Batubara
NIM. 2009056008
ii
PT TECHNO COAL INDO
Kecamatan Tering, Kabupaten Kutai Barat,
Provinsi Kalimantan Timur
LEMBAR PENGESAHAN
PRAKTIKUM TEKNIK PELEDAKAN BATUAN
Kelompok : 5 (Lima)
Prodi : S1 Teknik Pertambangan
Asisten : Sitti Nur Amila
Mengetahui,
Koordinator Asisten Laboratorium Teknologi Mineral dan
Batubara Fakultas Teknik Universitas Mulawarman
Nicholas Simatupang
NIM. 2009056026
iii
PT TECHNO COAL INDO
Kecamatan Tering, Kabupaten Kutai Barat,
Provinsi Kalimantan Timur
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa. Yang senantiasa
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya. Sehingga pada akhirnya “Laporan Tugas
Besar Teknik Peledakan Batuan” ini dapat diselesaikan dengan baik dan tepat pada
waktunya.
Tujuan dari penulisan “Laporan Tugas Besar Teknik Peledakan Batuan” ini adalah
untuk memenuhi syarat dalam mengikuti Tugas Besar Teknik Peledakan Batuan.
Selain itu, semoga laporan ini dapat membantu rekan-rekan mahasiswa lain untuk
dapat digunakan sebagai literature tambahan.
Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih pada semua pihak yang telah membantu
selama praktikum hingga tersusunnya laporan ini khususnya kepada dosen
pembimbing, kordinator praktikum dan asisten praktikum yang telah membimbing
dan mengarahkan kami dalam praktikum serta dalam penulisan laporan ini.
Apabila dalam penyajian laporan ini masih ada kekurangan, kritik dan saran yang
membantu dari pembaca sekalian akan sangat diharapkan untuk perbaikan dalam
pembuatan laporan selanjutnya. Akhir kata, penulis mengucapkan terima kasih.
Kelompok 5
iv
PT TECHNO COAL INDO
Kecamatan Tering, Kabupaten Kutai Barat,
Provinsi Kalimantan Timur
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.........................................................................................................i
KATA PENGANTAR....................................................................................................iv
DAFTAR ISI....................................................................................................................v
DAFTAR GAMBAR.....................................................................................................vii
DAFTAR TABEL...........................................................................................................ix
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................1
v
PT TECHNO COAL INDO
Kecamatan Tering, Kabupaten Kutai Barat,
Provinsi Kalimantan Timur
vi
PT TECHNO COAL INDO
Kecamatan Tering, Kabupaten Kutai Barat,
Provinsi Kalimantan Timur
BAB V PENUTUP.....................................................................................................21
5.1 Kesimpulan....................................................................................................21
5.2 Saran..............................................................................................................21
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................23
LAMPIRAN...................................................................................................................24
vii
PT TECHNO COAL INDO
Kecamatan Tering, Kabupaten Kutai Barat,
Provinsi Kalimantan Timur
DAFTAR GAMBAR
viii
PT TECHNO COAL INDO
Kecamatan Tering, Kabupaten Kutai Barat,
Provinsi Kalimantan Timur
DAFTAR TABEL
ix
PT TECHNO COAL INDO
Kecamatan Tering, Kabupaten Kutai Barat,
Provinsi Kalimantan Timur
BAB I
PENDAHULUAN
Sebagian besar bahan mentah, dari mana masyarakat modern kita dibangun, diproduksi
dengan menggunakan bahan peledak di tambang di seluruh dunia. Pembangunan jalan
raya, kanal dan bangunan dibantu oleh penggunaan bahan peledak. Makanan berlimpah,
yang tersedia di negara ini, tidak akan ada tanpa bahan peledak untuk menghasilkan
pupuk dan bijih logam, yang akhirnya menjadi traktor dan peralatan lainnya.
Penggunaan bahan peledak dalam aplikasi pertambangan dan konstruksi dimulai pada
1627, Dari 1627 hingga 1865, bahan peledak yang digunakan adalah bubuk hitam.
Bubuk hitam adalah jenis bahan peledak yang berbeda dari bahan peledak yang
digunakan tahun 1867 hingga pertengahan 1950-an, muncul produk baru yang disebut
ANFO, amonium nitrat dan bahan bakar minyak.
ANFO telah menjadi pekerja keras industri dan sekitar 80% dari semua bahan peledak
yang digunakan di Amerika Serikat adalah amonium nitrat dan bahan bakar minyak.
Bahan peledak, yang disebut bubur atau gel air, telah menggantikan dinamit dalam
banyak aplikasi Pada akhir tahun 1970-an, modifikasi gel air yang disebut emulsi
muncul di tempat kejadian. Bahan peledak komersial jatuh ke dalam tiga kategori
generik utama, dinamit, bahan peledak dan bubur (biasa disebut gel air atau emulsi).
Dalam geometri peledakan banyak istilah-istilah yang digunakan dalam penentuan
geometri peledakan jenjang tersebut seperti halnya burden, spacing, stemming,
subdrilling dan powder coloumn.
Oleh karena itu, dilakukannya tugas besar praktikum teknik peledakan agar praktikan
dapat mengetahui dan melaksanakan secara sederhana proses peledakan batuan,
1
PT TECHNO COAL INDO
Kecamatan Tering, Kabupaten Kutai Barat,
Provinsi Kalimantan Timur
mengenai geometri peledakan menurut R.L Ash serta proses rangkaian peledakan di
lapangan.
1.2 Tujuan
Adapun batasan masalah pada Laporan Tugas Besar kali ini, yaitu:
1.4 Manfaat
2
PT TECHNO COAL INDO
Kecamatan Tering, Kabupaten Kutai Barat,
Provinsi Kalimantan Timur
BAB II
KEADAAN UMUM
Kutai Barat adalah salah satu kabupaten di Provinsi Kalimantan Timur, Indonesia. Pusat
pemerintahan kabupaten ini terletak di ibukota Sendawar. Secara geografis Kabupaten
Kutai Barat terletak antara 114°44’59,05”- 116°07’15,23” Bujur Timur, 00°07’54,50”
Lintang Utara dan 01°08’58,18” Lintang Selatan. Luas wilayah Kabupaten Kutai Barat
mencapai 20.381,59 km² atau kurang lebih 15,79 % dari luas wilayah Provinsi
Kalimantan Timur. Secara administratif, batas wilayah Kabupaten Kutai Barat di
sebelah utara adalah Kabupaten Mahakam Hulu, sebelah timur Kabupaten Kutai
Kartanegara, sebelah selatan Kabupaten Penajam Paser Utara dan sebelah barat adalah
3
PT TECHNO COAL INDO
Kecamatan Tering, Kabupaten Kutai Barat,
Provinsi Kalimantan Timur
Kabupaten Kutai Barat adalah salah satu kabupaten di Provinsi Kalimantan Timur,
Indonesia. Ibu kota kabupaten ini terletak di Sendawar. Kabupaten ini memiliki luas
wilayah 33.052 km² dan berpenduduk sebanyak 136.161 jiwa. Kabupaten Kutai Barat
merupakan Kabupaten baru hasil pemekaran Kabupaten Kutai yang dibentuk
berdasarkan UU No. 47 Tahun 1999. Secara geografis Kutai Barat terletak diantara
113045’05”-116031’19” BT dan 1031’35”-1010’16” LS.
Kabupaten Kutai Barat dialiri sungai mahakam Mahakam merupakan nama sebuah
sungai terbesar di provinsi Kalimantan Timur yang bermuara di Selat Makassar. Sungai
dengan panjang sekitar 920 km ini melintasi wilayah Kabupaten Kutai Barat di bagian
hulu, hingga Kabupaten Kutai Kartanegara dan Kota Samarinda di bagian hilir. Di
sungai hidup spesies mamalia ikan air tawar yang terancam punah, yakni Pesut
Mahakam.Sungai Mahakam sejak dulu hingga saat ini memiliki peranan penting dalam
kehidupan masyarakat di sekitarnya sebagai sumber air, potensi perikanan maupun
sebagai prasarana transportasi.
Berdasarkan data topografi, Kabupaten Kutai Barat dengan luas wilayah mencapai
2.038.159,00 hektar (20.381.59 Km2 ), didominasi oleh topografi datar sampai dengan
bergelombang sedang yakni sebesar 64,48% atau 1.314.128,10 hektar, topografi sangat
curam (17,20%) dan curam (18,32%). Wilayah dengan topografi pegunungan mencapai
350.653,07 hektar atau kurang dari 18% dari luas seluruhnya dan berada di bagian Utara
dan Selatan Kabupaten Kutai Barat
4
PT TECHNO COAL INDO
Kecamatan Tering, Kabupaten Kutai Barat,
Provinsi Kalimantan Timur
Gambar peta diatas merupakan peta topografi Kecamatan Tering, Kabupaten Kutai
Barat, Provinsi Kalimantan Timur. Pada peta topografi tersebut menggunakan skala 1 :
2.000 dan dari peta tersebut dapat diketahui indeks kontur yang ditandai dengan garis-
garis yang berwarna ungu serta kontur yang ditandai dengan garis-garis berwarna hitam.
2.2.1 Penduduk
Jumlah penduduk Kabupaten Kutai Barat Tahun 2014 mencapai 165.814 jiwa. Jumlah
ini menunjukkan penurunan bila dibandingkan tahun 2009 karena adanya pemekaran
Kutai Barat menjadi dua kabupaten, yaitu Kabupaten Kutai Barat dan Kabupaten
Mahakam Ulu, sehingga berdampak pada jumlah penduduk dan luas wilayah. Secara
keseluruhan selama 2009-2014 terjadi penurunan jumlah penduduk sebesar 3,67%,
meski di 16 kecamatan yang baru tidak ada satupun kecamatan yang mengalami
penurunan jumlah penduduk.
5
PT TECHNO COAL INDO
Kecamatan Tering, Kabupaten Kutai Barat,
Provinsi Kalimantan Timur
Beberapa kecamatan menunjukkan kenaikan jumlah penduduk yang cukup besar selama
2009-2014 yaitu di atas 20% seperti Kecamatan Bongan (25,62%), Barong Tongkok
(24,70%), Nyuatan (27,62%), dan Sekolaq Darat (24,15%). Kecamatan yang memiliki
jumlah penduduk terbesar adalah Kecamatan Barong Tongkok yaitu sebesar 28.009
jiwa. Sedangkan Kecamatan dengan jumlah penduduk palingsedikit adalah Kecamatan
Bentian Besar yaitu sebesar 3.425.
Namun secara umum jumlah penduduk di Kutai Barat relatif menyebar cukup merata di
semua kecamatan, kecuali di Kecamatan Barong Tongkok, Linggang Bigung, Melak,
dan Tering yang keempatnya menunjukkan jumlah penduduk yang lebih banyak
dibanding kecamatan lain. Bila dilihat perbandingan antara jumlah penduduk dengan
luas wilayahnya maka dapat diperoleh Kepadatan penduduk untuk Kabupaten Kutai
Barat adalah sebesar 8.14 jiwa/Km2 . Dari jenis kelaminnya, sebesar 87.541 jiwa
merupakan penduduk laki-laki dan 78.273 jiwa merupakan penduduk perempuan. Dari
jumlah penduduk tersebut di atas, terlihat bahwa penduduk laki-laki lebih dominan jika
dibandingkan dengan penduduk perempuan dengan rasio sebesar 112. Dengan
pengertian bahwa untuk setiap 100 penduduk perempuan terdapat 112 laki-laki.
Kemudian rasio jenis kelamin tertinggi terdapat di Kecamatan Bentian Besar yaitu
sebesar 116 sedangkan yang terendah adalah Kecamatan Penyinggahan yaitu sebesar
109.
Berdasarkan data Dinas Pendidikan Kabupaten Kutai Barat diketahui bahwa jumlah
sekolah dari tingkat Sekolah Dasar hingga Sekolah Menengah baik negeri maupun
swasta pada tahun 2014 tercatat sebanyak 311 sekolah yang terdiri atas 215 untuk
tingkat SD, 62 untuk tingkat SLTP dan 34 untuk tingkat SMA/SMK. Untuk jumlah
murid dari tingkat SD hingga SMA/SMK baik negeri maupun swasta tercatat sebanyak
44.062 siswa dengan rincian untuk tingkat SD jumlah murid yangterdaftar sebanyak
21.595 siswa,untuk tingkat SLTP sebanyak 11.511 siswa dan untuk SMU/SMK jumlah
siswa yang terdaftar adalah sebanyak 6.613 siswa. Rasio murid guru pada Sekolah
Dasar Negeri pada tahun 2014 adalah sebesar 8,11 yang artinya bahwa seorang dalam
6
PT TECHNO COAL INDO
Kecamatan Tering, Kabupaten Kutai Barat,
Provinsi Kalimantan Timur
mengajar harus menghadapi 8-9 siswa. Untuk guru SLTP negeri beban yang harus
dihadapi oleh seorang guru adalah 14-15 siswa, sedangkan untuk seorang guru
SMU/SMK Negeri akan memiliki beban mengajar sebanyak 11-12 siswa.
2.2.3 Perekonomian
Mata pencaharian utama mereka adalah berladang dan berburu yang dilakukan secara
berpindah-pindah. Berbagai upaya pembangunan yang telah dilakukan sampai saat ini,
telah menyebabkan terjadinya pergeseran pola pemukiman penduduk, tidak lagi
berpidah-pindah, tetapi sudah menetap dengan berbagai mata pencaharian yang
dilakukan sesuai dengan karakter daerah.
7
PT TECHNO COAL INDO
Kecamatan Tering, Kabupaten Kutai Barat,
Provinsi Kalimantan Timur
Luas kawasan hutan di Kabupaten Kutai Barat ± 940.621,69 ha yang terdiri atas hutan
produksi, hutan lindung dan cagar alam. Hutan di Kutai Barat didominasi oleh
Dipterocarpaceae atau meranti (85 %), sedangkan sisanya (15 %) ditumbuhi hutan jenis
ulin, medang, benuang, pelajau, nyatoh dan rotan, bambu, pakis, nipah serta anggrek.
Penggunaan lahan untuk sektor Kehutanan di kabupaten Kutai Barat sebagian besar
pada Hutan Sekunder seluas ± 874.580,00 Ha, dimana hutan merupakan sebuah
kekayaan alam yang melimpah di Kabupaten ini, namun hendaknya pemanfaatan
kekayaan hasil hutan ini dilakukan secara bijak dan berkelanjutan. Selanjutnya adalah
belukar seluas ± 267.984,11 Ha dan hutan primer seluas ± 243.888,33 Ha, yang tersebar
di Kecamatan Linggang Bigung, Nyuatan, Damai, Bentian Besar dan Bongan. Hutan
primer ini memiliki fungsi khusus yang dilindungi keberadaannya sebagai wujud
perhatian terhadap keseimbangan alam. Selanjutnya terdapat seluas ± 15.830,87Ha
lahan pertanian kering campur dan disusul belukar rawa seluas ± 94.936,67Ha.
Fauna juga memiliki beragam jenis fauna. Kawasan ini memiliki 80% dari seluruh jenis
burung di Borneo yaitu sebanyak 380 jenis, baik burung penetap maupun burung
migran yang singgah pada musim tertentu. Terdapat 8 jenis enggang atau rangkong.
Selain itu juga terdapat jenis burung endemik Kalimantan yaitu paok kepala-biru
8
PT TECHNO COAL INDO
Kecamatan Tering, Kabupaten Kutai Barat,
Provinsi Kalimantan Timur
(Hydrornis baudii) yang menjadi salah satu indikator sebagai Daerah Penting bagi
Burung. Selain itu juga terdapat lebih dari separuh jenis mamalia Borneo yaitu sebanyak
80 jenis dan di antaranya adalah 11 dari 13 jenis primata Borneo, termasuk orangutan
(Pongo pygmaeus) dan satwa endemik Kalimantan yaitu bekantan (Nasalis larvatus).
Orangutan yang hidup di Taman Nasional Kutai adalah Pongo pygmaeusmorio yang
merupakan salah satu sub spesies orangutan Kalimantan dan hanya hidup di bagian
timur Pulau Kalimantan. Beberapa jenis mamalia lainnya yang terdapat di Kutai barat
diantaranya adalah banteng (Bos javanicus), rusa sambar (Cervus unicolor), kijang
(Muntiacus muntjak), kancil (Tragulus kanchil), beruang madu (Helarctos malayanus),
trenggiling (Manis javanicus), macan dahan (Neofelis diardi). Puluhan jenis reptilia
termasuk buaya muara (Crocodylus porosus), 195 jenis kupu-kupu termasuk
jenis Troides helena, Troides amphrysus, dan Trogonoptera brookiana yang dilindungi,
32 jenis semut, 25 jenis katak, serta ratusan jenis serangga dan satwa lainnya yang
belum teridentifikasi hidup di kawasan ini.
Unsur iklim yang utama adalah curah hujan, temperatur, kecepatan angin dan
kelembapan udara. Iklim di Kabupaten Kutai Barat adalah iklim tropika humid yang
ditandai dengan intensitas hujan yang tinggi dan nilai curah hujan yang besar. Daerah
beriklim tropika humid tidak mempunyai batas yang jelas antara musim kemarau dan
musim hujan. Temperatur berkisar antara 220 -300 . Temperatur minimum umumnya
terjadi pada bulan Oktober sampai dengan Januari sedangkan temperatur maksimum
terjadi antara bulan Juli sampai dengan bulan Agustus. Daerah beriklim seperti ini tidak
mempunyai perbedaan yang jelas antara musim hujan dan musim kemarau. Pada musim
angin barat hujan turun sekitar sekitar bulan Agustus sampai bulan Maret, sedangkan
pada musim timur hujan relatif kurang, hal ini terjadi pada sekitar bulan April sampai
bulan September
9
PT TECHNO COAL INDO
Kecamatan Tering, Kabupaten Kutai Barat,
Provinsi Kalimantan Timur
Berdasarkan peta geologi kecematan Tering kabupaten Kutai barat tersusun dari
beberapa formasi batuan seperti aluvial, formasi kampungbaru, formasi balikpapan,
10
PT TECHNO COAL INDO
Kecamatan Tering, Kabupaten Kutai Barat,
Provinsi Kalimantan Timur
formasi meragoh,. Pada lokasi pengamatan. Terletak pada formasi aluvial dan kampung
baru, aluvial lempung, pasir, setempat kerikil rijang, kuarsa dan basal. Pasir di beberapa
tempat berlapis semu. Satuan ini merupakan endapan sungai dan rawa, sepanjang tepi S.
Mahakam dan anak sungainya, sekitar Danau Semayang, Danau Melintang, Danau
Jempang, dan Danau Uwis.
Formasi Kampung Baru (Tpkb), Formasi ini terdiri dari lempung pasiran, batu pasir
dengan sisipan batubara dan tuff. Berumur miosen akhir – plio plistosen, dengan
lingkungan pengendapan delta sampai laut dangkal. Ketebalan formasi ini berkisar
antara 500 - 800 m
11
PT TECHNO COAL INDO
Kecamatan Tering, Kabupaten Kutai Barat,
Provinsi Kalimantan Timur
BAB III
METODOLOGI PERCOBAAN
A. Alat
Alat yang digunakan dalam Peralatan dan Perlengkapan ini adalah, yaitu:
1. Timbangan
2. Gelas Ukur
3. Ember
4. Batang Pengaduk
5. Nampan
6. Spatula
7. Kakulator
8. Korek
9. Alat Tulis
B. Bahan
Bahan yang digunakan dalam Peralatan dan Perlengkapan ini adalah, yaitu:
1. Pupuk Urea
2. Solar (Fuel Oil)
3. Oker (dyes atau pewarna)
4. Air
12
PT TECHNO COAL INDO
Kecamatan Tering, Kabupaten Kutai Barat,
Provinsi Kalimantan Timur
Adapun prosedur dalam dalam tata cara pengolahan data geometri adalah
sebagai berikut:
1. Hitung oxygen balance untuk ANFO
2. Hitung presentase yang tepat antara AN dan FO untuk menghasilkan
oxygen
3. balance
4. Setelah dihasilkan presentase masing – masing AN dan FO untuk
campuran ANFO seberat 2 kg dan memperhatikan oxygen balance
5. Setelah beratnya Fuel Oil dan Amonium Nitrat diketahui, timbang sesuai
dengan
hitungan tersebut dan campur AN dan FO hingga homogen. Agar
campuran AN dan FO mudah untuk mengetahui tingkat homogennya.
Tambahkan pewarna dan aduk sampai merata
A. Alat
Alat yang digunakan dalam tata cara pengolahan data Geometri Peledakan antara
lain :
1. Kakulator
2. Alat tulis
B. Bahan
13
PT TECHNO COAL INDO
Kecamatan Tering, Kabupaten Kutai Barat,
Provinsi Kalimantan Timur
Adapun prosedur dalam dalam tata cara pengolahan data fragmentasi adalah
sebagai berikut:
1. Disiapkan data hasil pengamatan
2. Dilakukan perhitungan geometri peledakan menggunakan R.L Ash
3. Dicari nilai Af1, Af2, dan Kb untuk menghitung Burden (B)
4. Dihitung Spacing (S), Subdrilling (J), Stemming (T), Kedalaman Lubang
Ledak (H), dan Powder Coloumn (PC)
A. Alat
B. Bahan
14
PT TECHNO COAL INDO
Kecamatan Tering, Kabupaten Kutai Barat,
Provinsi Kalimantan Timur
15
PT TECHNO COAL INDO
Kecamatan Tering, Kabupaten Kutai Barat,
Provinsi Kalimantan Timur
A. Alat
B. Bahan
16
PT TECHNO COAL INDO
Kecamatan Tering, Kabupaten Kutai Barat,
Provinsi Kalimantan Timur
17
PT TECHNO COAL INDO
Kecamatan Tering, Kabupaten Kutai Barat,
Provinsi Kalimantan Timur
Dari grafik diatas dapat dilihat bahwa 80% ukuran diameter fragmentasi yang
diprediksi dari hasil peledekan yaitu sebesar 2196 mm. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa dengan geometri peledakan yang telah dilakukan,
perencanaan peledakan akan menghasilkan hasil fragmentasi yang berukuran
besar.
18
PT TECHNO COAL INDO
Kecamatan Tering, Kabupaten Kutai Barat,
Provinsi Kalimantan Timur
mm/s, pada jarak 1700 PPV 2,918 mm/s, pada jarak 1800 PPV 2,663 mm/s,
pada jarak 1900 PPV 2,442 mm/s, pada jarak 2000 PPV 2,250 mm/s, pada jarak
2100 PPV 2,081 mm/s, pada jarak 2200 PPV 1,932 mm/s, pada jarak 2300 PPV
1,799 mm/s, pada jarak 2400 PPV 1,680 mm/s, pada jarak 2500 PPV 1,574
mm/s, pada jarak 2600 PPV 1,478 mm/s, pada jarak 2700 PPV 1,392 mm/s,
pada jarak 2800 PPV 1,313 mm/s, pada jarak 2900 PPV 1,241 mm/s, pada jarak
3000 PPV 1,176 mm/s, pada jarak 3100 PPV 1,116 mm/s, pada jarak 3200 PPV
1,061 mm/s, pada jarak 3300 PPV 1,01 mm/s.
19
PT TECHNO COAL INDO
Kecamatan Tering, Kabupaten Kutai Barat,
Provinsi Kalimantan Timur
20
PT TECHNO COAL INDO
Kecamatan Tering, Kabupaten Kutai Barat,
Provinsi Kalimantan Timur
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
21
PT TECHNO COAL INDO
Kecamatan Tering, Kabupaten Kutai Barat,
Provinsi Kalimantan Timur
22
PT TECHNO COAL INDO
Kecamatan Tering, Kabupaten Kutai Barat,
Provinsi Kalimantan Timur
DAFTAR PUSTAKA
Pemerintah Kab Kutai Barat, 2016 “Rencana Pembagunan Jangka Menegah Daerah
(RPJMD) Kabupaten Kutai Barat Tahun 2016-2021” Perda Kutai Barat
Pemerintah Kab Kutai Barat, 2021 “Rencana Pembagunan Jangka Menegah Daerah
(RPJMD) Kabupaten Kutai Barat Tahun 2021-2026” Perda Kutai Barat
23
PT TECHNO COAL INDO
Kecamatan Tering, Kabupaten Kutai Barat,
Provinsi Kalimantan Timur
LAMPIRAN
24
PT TECHNO COAL INDO
Kecamatan Tering, Kabupaten Kutai Barat,
Provinsi Kalimantan Timur
25
PT TECHNO COAL INDO
Kecamatan Tering, Kabupaten Kutai Barat,
Provinsi Kalimantan Timur
Peta topografi
26
PT TECHNO COAL INDO
Kecamatan Tering, Kabupaten Kutai Barat,
Provinsi Kalimantan Timur
Blast resume
27
PT TECHNO COAL INDO
Kecamatan Tering, Kabupaten Kutai Barat,
Provinsi Kalimantan Timur
28
PT TECHNO COAL INDO
Kecamatan Tering, Kabupaten Kutai Barat,
Provinsi Kalimantan Timur
Driling plan
29
PT TECHNO COAL INDO
Kecamatan Tering, Kabupaten Kutai Barat,
Provinsi Kalimantan Timur
Blasting map
30
PT TECHNO COAL INDO
Kecamatan Tering, Kabupaten Kutai Barat,
Provinsi Kalimantan Timur
Charge plan
31