Anda di halaman 1dari 6

Nama : Ni Komang Sinar Antari

NIM : P07124122030
Prodi : D-III Kebidanan

SOAL A (Ni Ketut Somayani, SST., M.Biomed)


1. Keuntungan dan kerugian penggunaan Teknik dokumentasi naratif :
- Keuntungan :
 Membuat dokumentasi yang kronologis sehingga membantu
mengintepretasikan atau penafsiran secara berurutan dari kejadian
asuhan/tindakan yang dilakukan (setiap masalah minimal ditulis satu kali
setiap giliran jaga dan setiap masalah di beri nomor sesuai waktu yang
ditemukan).
 Memberi kebebasan kepada petugas (bidan) untuk memilih dan mencatat
bagaimana informasi yang akan dicatat menurut gaya yang disukainya
(catatan menunjukkan kredibilitas profesional).
 Format menyederhanakan proses dalam mencatat masalah, kejadian
perubahan, intervensi, reaksi pasien dan outcomes (proses pencatatan
sederhana).
 Mudah ditulis dan sudah di kenal bidan.
 Bila di tulis secara tepat dapat mencakup seluruh kondisi pasien.
 Mudah di kombinasi dengan model lain
- Kerugian:
 Memungkinkan terjadinya fragmentasi kata–kata yang berlebihan, kata
yang tidak berarti, pengulangan dibutuhkan dari setiap sumber sehingga
terjadi tumpang tindih.
 Membutuhkan waktu yang panjang untuk menulis dan membaca catatan
tersebut.
 Pencatanan yang tidak terstruktur dapat menjadikan data simpang siur.
 Terkadang sulit untuk memperoleh kembali informasi tanpa mereview
catatan tersebut.
 Memerlukan review catatan dari sebagaian sumber untuk menentukan
kondisi pasien secara keseluruhan.
 Pencatatan terbatas pada kemampuan bidan dalam mengungkapkan data
yang diperoleh.
 Urutan kejadian atau kronologis dapat menjadi lebih sulit diinterpretasi
karena informasi yang berhubungan mungkin tidak didokumentasikan
ditempat yang sama.

2. Komponen – komponen dari flowsheet beserta 3 contoh flowsheet :


- komponen dalam flowsheet kebidanan:
1. Identifikasi Pasien
2. Tanggal dan Waktu
3. Pemeriksaan Fisik
4. Pemeriksaan Laboratorium
5. Pencatatan Riwayat Kesehatan
6. Catatan Persalinan
7. Pemberian Obat
8. Pemberian Cairan dan Nutrisi
9. Intervensi Medis
10. Pencatatan Keadaan Bayi
11. Reaksi Pasien
12. Tanda-tanda Vital Bayi
13. Catatan Pendidikan Kesehatan
14. Tanda Tangan dan Identifikasi Pemberi Perawatan

- 3 contoh dokumentasi flowsheet adalah :


 Activity Daily Living (ADL)
 Kebutuhan terhadap bantuan bidan.
 Tanda-tanda vital.
Nama : Ni Komang Sinar Antari
NIM : P07124122030
Prodi : D-III Kebidanan

SOAL B (Dr. Ni Komang Yuni Rahyani,S.Si. T., M.Kes)


1. Syarat dan prinsip dokumentasi kebidanan :
- Syarat Dokumentasi Kebidanan :
1. Keserdehanaan
2. Keakuratan
3. Kesabaran
4. Ketepatan
5. Kelengkapan
6. Kejelasan dan keobjektifan
- Prinsip-prinsip Dokumentasi
1. Lengkap (mencatat semua asuahan yg diberikan, proses, tanggapan bidan,
alasan pasien dirawat, tanggapan pasien dan tanggapan dokter.
2. Teliti (mencatat setiap ada perubahan data dan asuhan serta mencantumkan
TTD).
3. Berdasarkan Fakta (mencatat fakta, informasi berhubungan dIm bagan lab
serta menggunakan bhs aktif).
4. Logis (Jelas, dicatat scr kronologis, mencantumkan nama dan no register stiap
lembar).
2. Kaitan antara 7 menajemen varney dan SOAP :
7 langkap manajemen varney SOAP
1. Data
2. Masalah atau diagnose
Subjective
3. Antisipasi masalah Obejective
potensial
4. Menetapkan kebutuhan Assessment/ diagnosis
segera untuk konsultasi
dan kolaborasi Plan :
5. Perencanaan Asuhan, konsul, tes diagnostic,
6. Implementasi rujukan, Pendidikan / konseling,
7. Evaluasi follow up

3. SOAPIER berserta contohnya:


Format SOAPIER lebih tepat digunakan apabila rencana pasien ada yang akan
dirubah dan proses evaluasi mulai dilakukan:
- S : Subjective → Pernyataan atau keluhan pasien
Ny, umur 33 tahun, bangsa / suku Indonesia / Alor, Agama Kristen Protestan,
pendidikan SMA, tidak bekerja, alamat rumah Lipa, suami Tn. T, umur 36 tahun
pendidikan S I, pekerjaan PNS, penghasilan kurang lebih Rp. 2.800.000 per bulan,
alamat kantor Camat Teluk Mutiara, status pernikahan syah, riwayat persalinan,
kehamilan dan nifas yang lalu normal tidak ada kelainan ibudan keluarga tidak
pernah menderita penyakit ronis atau penyakit menular, ibu dan keluarga sangat
senang dengan kehamilan ini,tidak ada pantangan selama kehamilan ini, ibu ingin
memeriksa kehailan ini, hamil anak kedua, tidak pernah keguguran melahirkan
satu kali. Haid terakhir 15-09-2009 mengeluh adanya keputihan dari jalan lahir
dan merasa lembab di daerah vagina.

- O: Objective → data yang di observasi


TP : 22 Juni 2010 keadaan umur baik. Tanda vital suhu 36,3 *C, nadi 84x / menit,
R : 18x / menit, TD : 110/70 mmHg. Kesadaran composmentis, bentuk tubuh
lordosis, BB sebelum hamil 47 kg. Saat hamil 49 kg, BB saat ini 61 kg, lila 24 cm,
kepala/rambut, wajah, mata, leher normal tidak ada kelainan, wajah tapak cemas,
buah dada bentuk simetris, adanya hiperpigmentasi pada aerola mamae bersih
menonjol dan simpul, ada pengeluaran ASI warna jernih, perut membesar sesuai
UK ada linea alba dan shiae albikans, genitalia nampak ada flour albus di jalan
lahir
warna putih bening, tidak ada tanda-tanda infeksi tungkan normal tidak oedem
palpasi, TF %/ ps + px seraba bokkong difundus, punggung kanan, letak kepala,
kepala belum masuk pap mc. Donald 30 cm, Tbj 2945 gram avikultasi bjj
frekuensi 136x / menit. Terdengar disatu tempat diperut ibu bagian kanan.

- A : Analysis → Kesimpulan berdasarkan data objektif


G IP OA O UK 33 minggu janin tunggal hidup intra uteri letak kepala dengan
flour albus ada gangguan rasa nyaman dan kecemasan.

- P : Planning → apa yang di lakukan terhadap masalah


1. Informasikan semua hasil pemeriksaan pada ibu.
2. Anjurkan ibu untuk tetapmengkonsumsi makanan bergizi.
3. Informasikan pada ibu tanda-tanda bahaya dalam kchamilan.
4. Berikan pendidikan kesehatan tentang personal hygiene terutama vulva
hygiene dari puncak vagina keaah anus bila BAB atau BAK dan cuci tangan
seelum dan sesudah BAK dan BAB.
5. Berikan PemKes tentang flour albus yang normal dan tidak normal.
6. Ajurkan ibu ganti pakaian dalam bila terasa lembab dan jangan mendalam
yang tidak menyerap keringat.
7. Beritahu ibu tentang tanda-tanda persalinan.
8. Beritahu ibu untuk melakukan persiapan kelahiran.
9. Anjurkan ibu untuk mengukuti KB setelah melahirkan.
10. Berikan terapi ibonim AF.
11. Beritahu ibu untuk melakukan kunjungan ulang.
- I : Implementation→ bagaimana di lakukan
 Menginformasikan semua hasil pemeriksaan kepada ibu bahwa keadaan
ibu dan bayi sehat dan hal ini masih dalamkeadaan normal.
 Menganjurkan ibu untuk tetap mengkonsumsi makanan bergizi dan
simbang seperti sayur, nasi, ikan, buah-buahan, dan susu.
 Menginformasikan pada ibu tanda-tanda bahaya kehamilan aitu bengkak
pada tangan dan wajah, pusing kepala yanng hebat disertai gangguan
penglihatan, mual, muntah yang berlebihan, keluar darah sebelum
waktunya dari jalan lahir, tidak merasakan pergerakan anak lebih dari 1
hari, demam tinggi keluar air ketuban sebelum waktunya, ibu muntah terus
dan tidak mau makan.
 Berikan pendidikan kesehatan tentang personal hygiene terutama vulva
hygiene dari puncak vagina ke arah anus bila BAB atau BAK dan mencuci
tangan sebelum dan sesudah BAB atau BAK.
 Memberikan Pemkes tentang flour albus yang normal dan tidak normal
yaitu yang normal berwarna putih bening dan tidak gatal dan flour albus
yang tidak normal yaitu berwarna putih susu bergumal dan terasa gatal.
 Mennganjurkan ibu ganti pakaian dalam bila terasa lembab dan jangan
memakai pakaian dalam yang tidak menyerap keringat.
 Memberitahu ibu tentang tanda-tanda persalinan yaitu sakit yang terus-
menerus dan teratur mulai dari pinggang menjalar ke perut bagian bawah,
adanya pengeluaran darah dan lendir jalan lahir, keluar cairan ketuban dari
jalan lahir akibat pecahnya selaput ketuban.
 Memberitahu ibu untuk melakukan persiapan kelahiran yaitu biaya yang
lainnya seperti pakaian ibu dan bayi.
 Menganjurkan ibu untuk mengikuti KB setelah melahirkan.
 Memberikan terapi AF.
 Memberitahu ibu unuk melakukan kunjungan ulang 2 minggu lagi.

- E : Evaluation → Respons pasien terhadap tindakan keperawatan


Ibu menerima semua informasi sertaa kan mengikuti anjuran yang diberikan dan
ibu berjanji akan kembali 2 minggu lagi, fllour albus masih ada.

- R : Revised → Apakah rencana keperawatan akan dirubah


 Memberikan pendidikan kesehatan tentang personal hygiene terutama
vulva hygiene dari puncak vagina ke arah anus bila BAB atau BAK dan
mencuci tangan sebelum dan sesudah BAB atau BAK.
 Menganjurkan ibu ganti pakaian dalam bila terasa lembab dan jangan
memakai pakaian dalam yang tidak menyerap keringat.
 Memberi tahu ibu tentang flour albus yang normal yaitu warna putih
seperti susu, bergumpal dan terasa gatal di daerah vagina.
 Memberitahu ibu unuk melakukan kunjungan ulang 2 minggu lagi.
Nama : Ni Komang Sinar Antari
NIM : P07124122030
Prodi : D-III Kebidanan

SOAL C (Ni Komang Erny Astiti, SKM., M.Keb)

1. Hubungan antara aspek hukum dan dokumentasi asuhan kebidanan:


Jadi kenapa berhubungan karena pembuatan catatan harus berdasarkan standar askeb
yang ditetapkan oleh hukum sebagai bentuk perlindungan diri yang sah dari gugatan
hukum, Seperti:
- Rekam medis yang dimana harus mudah dibaca dan akurat, sangat menentukan
dan mengkomunikasikan informasi penting tentang pasien ke berbagai
profesional. Rekam medis juga menjadi landasan berbagai kasus gugatan atau
sebagai alat pembela diri bidan, perawat, dokter atau fasilitas kesehatan

2. manfaat dokumentasi kebidanan berdasarkan aspek hukum, aspek komunikasi, aspek


penelitian dan aspek penjamin mutu:
- Aspek hukum, melalui dokumentasi maka terdapat jaminan kepastian hukum dan
penyediaan bahan tanda bukti untuk menegakkan keadilan, karena semua
catatan tentang pasien merupakan dokumentasi resmi dan bernilai hukum.
- Aspek penelitian, dokumentasi kebidanan berisi data atau informasi pasien. Hal
ini dapat dipergunakan sebagai data dalam penelitian dan pengembangan ilmu
pengetahuan melalui studi dokumentasi.
- Aspek jaminan mutu, pengorganisasian data pasien yang lengkap dan akurat
melalui dokumentasi kebidanan akan memberikan kemudahan bagi bidan dalam
membantu menyelesaikan masalah pasien. Pencatatan data pasien yang lengkap
dan akurat akan memberi kemudahan bagi bidan dalam membantu penyelesaikan
masalah pasien.
- Aspek komunikasi, komunikasi dipakai sebagai koordinasi asuhan kebidanan
yang diberikan oleh beberapa orang untuk mencegah pemberian informasi yang
berulang ulang kepada pasien oleh anggota tim kesehatan, mengurangi kesalahan
dan meningkatkan ketelitian dalam asuhan kebidanan, membantu tenaga bidan
untuk menggunakan waktu dengan sebaik baiknya, serta mencegah kegiatan yang
tumpang tindih.

Anda mungkin juga menyukai