Anda di halaman 1dari 9

ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU NIFAS 6 HARI NY.

N
USIA 38 TAHUN DI BPS BIDAN SURYANTI TANGERANG
TANGGAL 22 NOVEMBER 2016

DI SUSUN OLEH :
1. HUSNA HAYATI 001.01.03.15
2. PUJI ASTUTI 004.01.03.15
3. SISILIA SOPI 006.01.03.15
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Masa nifas atau puerperium dimulai setelah kelahiran
plasenta dan berakhir ketika alat-alat kandungan kembali
seperti keadaan sebelum hamil. Masa nifas berlangsung kira-
kira selama 6 minggu.
Perawatan postpartum dimulai sejak kala uri dengan
menghindarkan adanya kemungkinan-kemungkinan
perdarahan post partum, dan infeksi.

Tujuan Penulisan
Tujuan Umum
Memberi asuhan kebidanan pada ibu post partum dengan
tepat dan benar sehingga tidak terjadi komplikasi, yang dapat
mengakibatkan kematian pada ibu.
Tujuan Khusus
Mampu mengidentifikasi dan mengantisipasi masalah dan
melakukan analisa data, membuat rencana management,
mengimplementasi rencana dan mengevaluasi tindakan.
BAB II
TINJAUAN TEORI

Pengertian Masa Nifas


Masa nifas (puerperium) adalah masa pulih kembali, mulai dari persalinan
selesai sampai alat-alat kandungan kembali seperti pra-hamil. Lama masa
nifas ini yaitu 6-8 minggu (Prawirohardjo, 2010).
Periode Mas Nifas
1.Puerperium dini
2.Puerperium intermedian
3.Remote puerperium
Tanda-Tanda Baha Nifas
Tanda - tanda bahaya nifas yaitu: perdarahan pervaginam yang hebat atau
tiba-tiba, pengeluaran pervaginam yang baunya busuk, rasa sakit dibagian
abdomen, sakit kepala terus-menerus, nyeri epigastrik atau masalah
penglihatan, pembengkakan di wajah atau tangan, dan juga dapat
menyebabkan demam, muntah, sakit waktu BAK, payudara yang menjadi
merah, panas dan sakit, Kehilangan nafsu makan dalam waktu yang lama
(JNPK-KR, 2008).
BAB III
TINJAUAN KASUS

POST PARTUM 6 HARI (Tanggal, 22 November 2016, Pukul


10.00 Wib)
DS : Ibu mengatakan melahirkan anak ke tiga, Ibu
mengatakan belum pernah abortus, Ibu mengatakan
melahirkan bayinya pada tanggal 16 November 2016,
pukul 06.00 WIB
DO : TD : 110/80 mmHg, nadi : 80x/menit, suhu :
36,5c, Rr : 17x/menit, BB: 63 kg, TB : 159. Lochea :
sanguinolenta, warna merah kecoklatan. TFU : 2 jari
diatas shimpisis.
Masalah tidak ada.
Identifikasi dan antisipasi diagnosa potensial : tidak ada
Tindakan segera : tidak ada
Perencanaan dan Penatalaksanaan :
1.Memberitahu ibu hasil pemeriksaan bahwa keadaan ibu baik-baik saja.
2.Memberitahu ibu tanda-tanda bahaya pada masa nifas.
3.Melakukan palpasi pada abdomen ibu, TFU teraba 2 jari diatas simpisis,
perdarahan ibu normal dan tidak berbau.
4.Memberikan konseling tentang ibu nifas yaitu: makan dengan diet berimbang,
cukup karbonhidrat,protein, lemak, dan mineral.
5.Mengajarkan ibu perawatan perawatan perenium yaitu selalu mengganti
pembalut 2-3 x sehari, mengganti celana apabila basah dan kotor,dan selalu
mencuci tantan setelah memegang darah genitalia dengan sabun dan air
mengalir.
6.Mengajarkan pada ibu cara merawat tali pusat yaitu tidak diberi apa pun dan
hanya dibersihkan dengan air hangat.
7.Memberikan konseling pada ibu bagaimana cara menjaga bayi tetap hangat
yaitu dengan meletakkan bayi di tempat yang hangat, memakaikan pakaian
yang kering dan bersih, tidak meletakkan bayi dibawah kipas angin.
8.Mengingat kan ibu untuk selalu mengkonsumsi obat yang yang telah
diberikan amoxilin 3x500 mg, metrodinazol 3x500 mg, asam mefenamat 3x500
mg setelah makan.
9.Menganjurkan ibu untuk kontrol lagi 6 hari atau bila ada keluhan
Evaluasi
1.Ibu telah mengetahui hasil pemeriksaannya
2.Ibu mengetahui tanda bahaya masa nifas dengan menyebutkan kembali
3.Ibu lega mengetahui uterus normal, perdarahan normal dan tidak berbau
4.Ibu mengerti dan bisa mengulangi kembali gizi untuk ibu nifas
5.Ibu telah diberikan pengetahuan tentang cara perawatan luka perinium, ibu
paham dan bersedia melakukannya
6.Ibu megerti dan bisa mengulangi kembali cara perawatan tali pusat dan
bersedia melakukannya
7.Ibu mengerti dan mampu mengulangi kembali cara menjaga bayi tetap hangat
dan bersedia melakukannya
8.Ibu berjanji akan mengkonsumsi obat yang telah diberikan sampai habis
9.Ibu bersedia kontrol ulang dan bila ada keluhan.
BAB IV
PEMBAHASAN

Menurut Saifuddin (2009) masa nifas merupakan masa yang


cukup penting bagi tenaga kesehatan untuk selalu melakukan
pemantauan karena pelaksanaan yang kurang maksimal dapat
menyebabkan ibu mengalami berbagai masalah, bahkan dapat
berlanjut pada komplikasi masa nifas seperti sepsis puerpuralis.

Kunjungan masa nifas sebaiknya dilakukan sebanyak 4 kali yaitu


pada 6 jam, 6 hari, 2 minggu dan 6 minggu post partum. Hal ini
sesuai dengan teori PWS KIA dalam Vivian dkk (2011)

Pada kunjungan nifas 6 hari, TFU pertengahan pusat dan


symphisis, lochea berwama merah kekuningan (sanguilenta). Hal
ini sesuai dengan teori Manuaba (2010) bahwa tinggi fundus uteri
pada ibu nifas hari ke 6 di pertengahan pusat dan sympisis dan
untuk pengeluaran lochea sanguilenta berisi darah dan lendir yang
keluar pada hari ke-3 sampai ke-7 pasca persalinan.
BAB V
PENUTUP

Kesimpulan
Penulis memberikan asuhan kebidanan pada ibu nifas 6 hari
Ny.N berjalan normal, tanpa ada komplikasi infeksi dan
tanda-tanda bahaya nifas.

Saran
Tenaga kesehatan terutama bidan diharapkan dapat
mengetahui dan mengerti tentang asuhan pada ibu nifas
sehingga dapat memberikan pelayanan seoptimal mungkin
pada setiap ibu post partum agar keadaan ibu dan janin
tetap baik.
TERIMA KASIH
TO
DOSENKU

Anda mungkin juga menyukai