Anda di halaman 1dari 9

Nama : Shintia Putri Harahap

Nim : 859880427

Matkul : IPS

1. Berikut ini adalah ruang lingkup yang dipelajari dalam geografi:

 Pengungkapan kejadian
Banyak sekali fenomena yang terjadi di sbumi. Ilmu geografi akan mengungkap semua
kejadian tersebut. Contohnya, mengungkap alasan mengapa angin dapat bertiup dari satu
tempat ke tempat yang lain, mengapa kondisi topografi suatu tempat dapat memengaruhi
suhu udara, atau bagaimana terbentuknya danau tapal kuda (oxbow lake).
 Meneliti sebab dan akibat suatu gejala
Dalam geografi, kita juga akan meneliti hubungan suatu gejala atau kejadian dengan
gejala lainnya. Misalnya, mengapa masyarakat yang tinggal di pegunungan banyak yang
berprofesi sebagai petani, atau mengapa wilayah yang sering terkena letusan gunung api
memiliki tingkat kesuburan yang tinggi.
 Mempelajari persamaan dan perbedaan fenomena di bumi
Selanjutnya, ilmu ini juga akan mempelajari persamaan dan perbedaan fenomena yang
terjadi di permukaan bumi. Misalnya, mengapa flora dan fauna yang ada di Kawasan
Indonesia bagian barat memiliki corak yang sama dengan flora dan fauna di Benua Asia.
Sebaliknya, Flora dan fauna di Indonesia bagian timur memiliki kesamaan dengan yang
ada di Benua Australia. Atau perbedaan mata pencaharian penduduk antara yang tinggal
di daerah pegunungan yang banyak berprofesi menjadi petani dengan penduduk yang
tinggal di daerah pesisir yang banyak berprofesi sebagai nelayan.
 Mempelajari penyebaran kejadian/gejala di bumi
Geografi akan mempelajari penyebaran kejadian atau gejala yang terjadi di permukaan
bumi. Contohnya seperti mengapa pertanian padi banyak di temukan di daerah Pulau
Jawa atau mengapa penambangan batu bara banyak terdapat di Pulau Kalimantan.
 Pemecahan masalah geografi
Pemecahan masalah dalam geografi dilakukan melalui pendekatan keruangan, ekologi,
dan kewilayahan. Contohnya, banjir yang kerap terjadi di musim penghujan ternyata
diakibatkan oleh rusaknya Kawasan ekologis di daerah hulu sungai tersebut. Dimana
fenomena tersebut dapat dianalisa dengan menggunakan pendekatan ekologi.

Kajian Geografi

Seperti yang sudah dijelaskan diawal, bahwa ruang lingkup ilmu geografi yang sangat
luas dan banyak, maka diperlukan adanya batasan yang menjadi objek kajian geografi. Secara
umum, objek kajian geografi dapat dibagi menjadi tiga yaitu sebagai berikut:

Geografi Fisik

Geografi fisik adalah bagian dari ilmu geografi yang mempelajari semua kondisi fisik
pada peristiwa atau fenomena yang terjadi di muka bumi. Dalam geografi fisik, dipelajari
berbagai gejala alam yang terjadi di litosfer (lapisan batuan), biosfer (lapisan kehidupan),
antroposfer (lapisan tempat manusia hidup), pedosfer (lappisan tanah), hidrosfer (lapisan air),
dan atmosfer (lapisan udara).

Gejala-gejala alam tersebut berkaitan dengan bentuk, relief, iklim, dan segala sesuatu
tentang bumi serta tentang proses-proses fisik yang terjadi di darat, laut, dan udara yang
berpengaruh pada kelangsungan hidup manusia. Ada beberapa contoh cabang ilmu yang
termasuk kepada geografi fisik antara lain : klimatologi, geomorfologi, hidrologi, dan
biogeografi.

Geografi Sosial

Geografi sosial adalah bagian dari ilmu geografi yang mempelajari aktivitas kehidupan
manusia dan interaksinya dengan lingkungan ekonomi, sosial, budaya. Dalam geografi sosial
dipelajari dampak aktivitas manusia terhadap lingkungan, begitupun sebaliknya.

Adapun contohnya, kepadatan penduduk di suatu wilayah dalam kaitannya dengan relief
permukaan tanah di wilayah tersebut dan ragam kegiatan ekonomi masyarakat yang dipengaruhi
oleh tingkat kesuburan tanahnya. Cabang geografi yang termasuk geografi sosial antara lain
demografi, geografi ekonomi, geografi politik, dan geografi industry.

Geografi Regional

Geografi regional adalah bagian dari ilmu geografi yang mempelajari topic khusus yang
mencakup satu wilayah tertentu, baik dari segi fisik maupun sosialnya. Contohnya, persebaran
curah hujan di Indonesia dan pola persebaran masyarakat etnis Tionghoa di Asia Tenggara.

Disiplin Ilmu yang Berhubungan dengan Geografi

Oleh karena ruang lingkup dan objek kajian geografi yang sangat luas dan banyak,
seringkali mengakibatkan ilmu geografi menjadi sumber bagi ilmu-ilmu lainnya atau tidak jarang
geografi melahirkan disiplin ilmu baru. Contohnya, interaksi antara geografi dengan biologi yang
melahirkan biogeografi dan ilmu-ilmu penunjang lainnya seperti meteorologi, klimatologi,
astronomi, geologi, geomorfologi, ilmu tanah, hidrologi, oseanografi, ekologi, biogeografi,
geografi manusia, geografi politik, geofisika, geografi penduduk, geografi ekonomi,
antropogeografi, paleontologi, geografi regional, geografi fisik, geografi matematik, dan geografi
historis.

2. Berikut ini adalah bentuk-bentuk upaya pelestarian aktivitas dan produk budaya asli
Bangsa Indonesia:

1. Mempelajari Budaya Bangsa

2. Memperkenalkan Budaya Kepada Orang Lain

3. Memperkenalkan Budaya ke Negara Lain

4. Tidak Terpengaruh Budaya Asing

5. Menerapkan Budaya Dalam Kehidupan Sehari-hari

Pembahasan

Aktivitas dan Produk Budaya Asli Bangsa Indonesia


Negara Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki keberagaman suku dan budaya.
Banyak bentuk aktivitas dan produk budaya daerah yang menjadi ciri khas dari daerah masing-
masing di Indonesia.

Bahkan ada beberapa aktivitas dan produk budaya daerah yang menjadi akar dari budaya
nasional. Jika budaya berkembang, maka budaya nasional juga berkembang. Oleh karena itu, kita
sebagai bangsa Indonesia harus menghargai dan melestarikan budaya bangsa. Tujuannya agar
budaya tidak luntur dan dapat diwariskan lagi untuk generasi mendatang. Berikut ini adalah
bentuk-bentuk upaya pelestarian aktivitas dan produk budaya asli Bangsa Indonesia:

1. Mempelajari Budaya Bangsa

Mempelajari aktivitas dan produk budaya Bangsa Indonesia dapat membuat kita semakin
mengenal budaya sendiri terlebih dahulu. Kemudian setalah kita mengenal budaya, maka
masyarakat akan lebih menghargai dan mencintai budaya Tanah Air. Selain itu juga dapat
mewariskan aktivitas dan produk budaya ke generasi selanjutnya.

2. Memperkenalkan Budaya Kepada Orang Lain

Setalah kita mengenal aktivitas dan produk budaya, maka masyarakat akan lebih menghargai dan
mencintai budaya Tanah Air. Selain itu juga dapat memperkenalkan aktivitas dan produk budaya
ke orang lain melalui berbagai macam media sosmed atau internet.

3. Memperkenalkan Budaya ke Negara Lain

Upaya pelestarian aktivitas dan produk budaya Bangsa Indonesia juga dapat dilakukan dengan
cara memperkenalkan budaya ke negara lain. Tujuannya agar negara lain mengenal dan
menghargai budaya Bangsa Indonesia.

4. Tidak Terpengaruh Budaya Asing

Untuk mempertahankan keunikan dan keaslian aktivitas dan produk budaya asli Bangsa
Indonesia maka kita harus menjaga agar tidak terpengaruh oleh budaya asing yang masuk ke
Bangsa Indonesia.

5. Menerapkan Budaya Dalam Kehidupan Sehari-hari

Upaya pelestarian aktivitas dan produk budaya Bangsa Indonesia juga dapat dilakukan dengan
cara menggunakan produk atau melakukan aktivitas budaya dalam kehidupan sehari-hari.
3. Terdapat beberapa perbedaan antara hak dan kewajiban dari berbagai aspek, berikut
perbedaannya.

1. Arti Hak dan Kewajiban


Hak adalah suatu kesempatan/kemampuan seorang individu untuk melakukan atau bahkan
mendapatkan sesuatu. Sedangkan untuk hak asasi manusia merupakan suatu hak istimewa yang
sudah melekat dalam diri seorang individu sedari mereka dilahirkan ke dunia, hak tersebut
diberikan kepada seluruh masyarakat melalui organisasi pemerintahan yang ada dalam negara
tersebut.

Kewajiban adalah suatu keharusan yang harus dilakukan seorang individu untuk memenuhi
keharusan/tugas individu tersebut. merupakan tanggung jawab bagi setiap individu untuk
melaksanakan dan memenuhi kewajiban mereka. Tanggung jawab ini diberikan oleh organisasi
pemerintah kepada masing-masing individu yang menjadi warga negara dari negara tersebut.

2. Fungsi Hak dan Kewajiban


– Hak berfungsi untuk dimiliki atau didapatkan oleh semua individu.
– Kewajiban berfungsi sebagai bentuk tanggung jawab seorang individu dan mereka harus
memenuhinya untuk mendapatkan hak mereka.

3. Ditujukan Untuk Siapa


– Hak ditujukan untuk diri sendiri.
– Kewajiban ditujukan untuk diri sendiri dan sebagian besar untuk orang lain atau kelompok.

4. Hubungan Terhadap Masyarakat


– Hak merupakan hal yang individu dapatkan dari lingkungannya (masyarakat sekitarnya)
– Kewajiban merupakan hal yang individu lakukan untuk lingkungannya (masyarakat sekitarnya)

5. Ketetapan
– Hak berpotensi untuk dipertahankan atau bahkan ditantang oleh pengadilan yang
menanganinya.
– Kewajiban seorang warga negara tidak ditantang oleh pengadilan yang menanganinya.

6. Landasan
– Hak berlandaskan pada semua hak yang diberikan kepada seorang individu.
– Kewajiban berlandaskan pada kinerja seorang individu dalam melaksanakan serta memenuhi
tugas dan tanggung jawabnya.

Hak menjadi prinsip sosial, etika atau legal dari keleluasaan seseorang individu untuk mengatur
dirinya sendiri, sedangkan kewajiban merupakan suatu tanggung jawab seorang individu untuk
mewajibkan dirinya dalam melaksanakan dan memenuhi tugas-tugasnya. Hak dan kewajiban
sangat erat, sehingga apabila kita tidak memenuhi kewajiban maka kita tidak akan mendapatkan
hak kita.

4. Dikutip dari Buku Ajar Sosiologi Kehutan (2019) oleh Sarintan Efratani Damanik,
perubahan sosial adalah perubahan dinamika atau kejadian sosial yang terjadi dalam
masyarakat. Perubahan sosial adalah dinamika, kejadian, norma, ciri, sistem lapisan
sosial, maupun kelompok yang mengalami perubahan. Biasanya definisi perubahan sosial
mengacu pada perubahan struktur atau fungsi yang berlaku dalam masyarakat.
Dilansir dari buku Ilmu Sosial dan Budaya Dasar (2022) karya Ani Sri Rahayu,
pengertian perubahan sosial menurut Selo Soemardjan: "Perubahan sosial adalah
perubahan yang terjadi dalam lembaga kemasyarakatan, yang memengaruhi sistem
sosialnya, termasuk sikap dan pola perilaku kelompoknya." Sementara itu, menurut
Kingsley Davis, perubahan sosial adalah perubahan yang terjadi dalam struktur dan
fungsi masyarakat. Jika disimpulkan, pengertian perubahan sosial adalah perubahan nilai,
norma, dan kehidupan masyarakat yang memengaruhi orang-orang di dalamnya. Berikut
ciri-ciri perubahan sosial: Tiap masyarakat pasti mengalami perubahan, baik lambat
maupun cepat Perubahan pada lembaga kemasyarakatan pasti diikuti oleh lembaga sosial
lainnya Perubahan sosial yang cepat biasanya menimbulkan disorganisasi sementara
Terjadinya perubahan sosial dalam lingkup material dan non-material punya hubungan
timbal balik. Baca juga: Definisi Perubahan Sosial dan Perubahan Budaya Sementara itu,
ciri-ciri perubahan sosial lainnya adalah: Bersifat universal Sifatnya dinamis Bersifat
relatif Sifatnya saling memengaruhi.

5. Jenis-Jenis Pengendalian Sosial

1. Hukuman

Hukuman adalah suatu sarana yang dipergunakan untuk menjatuhkan sanksi positif maupun
negatif.

Contoh:

a. Pemberian hadiah kepada pelaku yang berprestasi (bersifat positif).

b. Pemberian hukuman kepada pelaku pencopetan (bersifat negatif).

2. Pendidikan

Pendidikan adalah proses pengendalian secara sadar di mana perubahan-perubahan dalam


tingkah laku dihasilkan dari dalam diri sendiri sebagai akibat dari pengaruh bimbingan orang
lain.

Contoh: Seorang anak kelas 4 SD setelah makan langsung mencuci peralatan makannya karena
sebelum dia makan, ibunya telah menasihatinya.

3. Agama

Agama adalah suatu pedoman yang berisi aturan hukum atau norma yang bersumber dari Allah
dan harus dipatuhi dalam kehidupan sehari-hari

Contoh: Pedagang tidak boleh mengurangi takaran atau timbangan barang dagangannya.

4. Ostrasisme

Ostrasisme adalah pengucilan.


Contoh: Setiap orang dapat saja menjadi warga dalam satu RT tertentu, akan tetapi jika orang
tersebut merupakan orang jahat, sering mencuri atau preman, dia akan dikucilkan dalam
kehidupan lingkungan RT-nya. Misalnya, dengan tidak diberikan hak memilih atau dipilih
menjadi pengurus RT.

5. Teguran

Teguran adalah sapaan yang lebih menekankan perubahan sikap buruk menjadi lebih baik.

Contoh: Rudi dimarahi guru karena tidak memasukkan bajunya ke celana.

6. Cemoohan

Cemoohan adalah ejekan, hinaan, sindiran yang bertujuan agar tidak melakukan perbuatan itu
kembali.

Contoh: Seorang anak gadis karena pulang sekolah sering larut malam, kemudian disindir oleh
tetangganya dengan ucapan perumpamaan.

7. Intimidasi

Intimidasi adalah suatu bentuk pengendalian sosial dengan cara menekan, mengancam, menakut-
nakuti.

Contoh: Kepala sekolah mengancam kepada siswa yang sering berbuat onar, dengan ancaman
akan mengeluarkan dari sekolah pada siswa yang bersangkutan bila berbuat onar lagi.

Sifat pengendalian sosial antara lain:

- Preventif

Preventif adalah usaha untuk melakukan pencegahan sebelum terjadi pelanggaran.

- Represif

Represif adalah usaha yang dilakukan setelah pelanggaran terjadi yang ditunjukkan untuk
memulihkan keadaan ke situasi semula.

- Gabungan
Perpaduan antara kedua sifat pengendalian sosial yang ditunjukkan untuk mencegah terjadinya
penyimpangan sekaligus memulihkan kembali keadaan semula.

Cara pengendalian sosial antara lain:

a. Persuasif adalah pengendalian sosial yang lebih menekankan pada usaha untuk mengajak,
membimbing, dan membujuk.

Contoh: Mengajak seorang pengendara bermotor untuk menggunakan helm.

b. Coersive adalah pengendalian sosial yang lebih menekankan pada tindakan kekerasan.

Contoh: Pembongkaran rumah-rumah kumuh secara paksa yang sebelumnya telah diberitahukan.

c. Compultion adalah suatu tindakan pengendalian sosial dengan menciptakan situasi yang dapat
mengubah perilaku negatif.

Contoh: Hukuman bagi siswa yang tidak mengerjakan PR.

d. Pervation adalah pengendalian sosial yang lebih menekankan pada pemberian norma dan nilai
yang berulang kali dengan harapan dapat dijiwai oleh seseorang.

Contoh: Media cetak dan media elektronik secara berulang-ulang menyampaikan bahwa narkoba
sangat berbahaya bagi pemakainya.

Anda mungkin juga menyukai