Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya yang
telah memberikan kesempatan dan kesehatan untuk dapat menyelesaikan makalaah ini
dengan judul “Fenomena Fisik Manusia Dan Lingkungan” makalah ini dibuat guna
memenuhi penyelesaian tugas mata kuliah “Konsep Dasar IPS”, semoga makalah ini
dapat menambah wawasan dan pengetahuan bagi pembaca.
Dalam penulisan makalah ini, tentu saja tidak dapat diselesaikan tanpa
bantuan dari pihak lain. Oleh karena itu, saya ingin mengucapkan terimah kasih
kepada :
1. Kedua orang tua yang selalu mendoakan
2. Dosen pengampu mata kuliah Konsep Dasar IPS Husna Parluhutan Tambunan
S.Si., M.Pd.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurnaa karena
masih banyak kekurangan. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati meminta
maaf dan mengharapkan kritik serta saran yang membangun guna perbaikan dan
penyeempurnaan kedepannya. Akhir kata kami mengucapkan selamat membaca dan
semoga materi yang ada dalam makalah ini dapat bermanfaat sebagaimana mestinya
bagi para pembaca.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................
DAFTAR ISI............................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN....................................................................................
A.latar Belakang.......................................................................................
B. Rumusan Masalah ..............................................................................
C. Tujuan Masalahh.................................................................................
D.Manfaat.................................................................................................
BAB II
PEMBAHASAN .....................................................................................
a. Fenomena Fisik (Lingkungan Alam)………………………………
b. Fenomena Manusia (Lingkungan Sosial) ..........................................
BAB III
PENUTUP................................................................................................
A. Kesimpulan..........................................................................................
B. Saran....................................................................................................
Daftar Pustaka..........................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Permukaan bumi tempat hidup berbagai makhluk hidup. Menurut ilmu
lingkungan, permukaan bumi adalah ekosistem yang sangant luas dan dapat dibedakan
atas sejumlah ekosistem yang lebih kecil. Di dalam ekosistem terdapat interaksi antar
makhluk hidup dengan alam lingkunagnnya. Ilmu yang mempelajari hubungan-
hubungan interaksi tersebut dikenal dengan istilah ekologi. Istilah ekologi pada
awalnyadiperkenalkan oleh salah seorang ahli biologi jerman, yang bernama Ernest
Haekel, ekologi berasal dari kata oikos yang artinya rumah tangga dan logos yang berarti
pengetahuan, jadi ekologi adalah ilmu pengetahuan mengenai hubungan timbal balik
yang dinamis antara makhluk hidup dengan rumah tangga atau lingkungannya. Di dalam
ekosistem terdapat unsur lingkungan hidup yang saling mempengaruhi diantaranya
adalah manusia, unsur alam hayati, unsur alam nom hayati dan sumber daya buatan.
Menurut Carl Ritter seorang ilmuan geografi dengan aliran fisis determinisnya,
menyatakan bahwa manusia adalah cerminan dari keadaan buminya. Segala hal yang
menyangkut hidup manusia ditentukan oleh alam. Aliran fisis determinis, didukung oleh
Friederich Ratzel (1844-1904) seorang tokoh geografi Jerman yang menyatakan bahwa
alam menentukan kehidupan manusia. Para pendukung aliran fisis determinis selalu
mengatakan bahwa keadaan alam suatu daerah seperti cuaca, iklim, persediaan air, jenis
tanah, jenis batuan, flora dan fauna, dimana manusia itu berada akan menetukan sifat
lahir dan rohaninya. Aliran fisis determinis kurang populer di Eropa. Ferdinan Von
Richthofen menyarankan bahwa permukaan bumi merupakan landschaft yang di
dalamnya mempelajari tentang keadaan alam dan aktivitas manusia yang ada pada alam
yang didiaminya.
Sejalan dengan Hetter, Paul Vidal de la Blache (1854-1918) menentang faham
fisis determinis. Ia mengatakan bahwa alam bukan merupakan penentu suatu kebudayaan
, fisik atau rohani manusia, tetapi alam hanya berfungsi sebagai pemberi kemungkinan
terhadap aktivitas manusia yang akan melahirkan kebudayaan. Karena itu manusia
adalah makhluk yang dapat bertindak aktif, tidak menunggu segala sesuatu yang
disediakan oleh alam. Aliran ini kemudian dikenal dengan faman posibilis.
Hubungan interkasi antara manusia dengan lingkungan alamnya yang berbeda
diyakini mempengaruhi kebudayaan manusia. Oleh karena lingkungan alam berbeda
maka kebudayaan tercipta juga akan berbeda satu dengan yang lainnya. Bronislaw
Malinowski dan Pasya (2002) mengatakan bahwa lahirkan kebudayaan tercipta karena
tuntutan kebutuhan dasar yang direspon oleh budaya manusia. Respon budaya ini sebagai
suatu tanggapan terhadap kebutuhan-kebutuhan yang dialami setiap manusia semenjak
kemunculannya.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan fenomena fisik (lingkungan alam)?
2. Apa sajakah fenomena-fenomena fisik (lingkungan alam)?
3. Apa yang dimaksud dengan fenomena manusia (lingkungan sosial)?
4. Bagaimana fenomena pada manusia (lingkungan sosial)?
Berdasarkan kecapatan proses erosi dibedakan atas erosi geologi dan erosi
yang dipercepat (erosi tanah). Erosi geologi adalah suatu bentuk erosi dimana proses
penghancuran tanah relatif seimbang dengan proses pembentukkannya. Berdasarkan
zat pelarutnya, erosi dapat dibagi menjadi :
Erosi Air
Pelaku proses pengikisan dalam hal ini adalah air yang mengalir, baik di
dalam tanah (ir tanah), di sungai-sungai, ataupun air yang mengalir dipermukaan
tanah setelah terjadi hujan. Erosi air terbagi atas :
- Erosi Percikan
Erosi percikan yaitu proses pengikisan tanah yang terjadi akibat percikan air hujan
yang membentuk tanah.
- Erosi Lembar
Pada erosi ini lapisan tanah yang paling atas hilang terkikis, sehingga kesuburan
tanah di daerah ini sangat berkurang
- Erosi Alur
Ciri-ciri yang diamati sebagai tanda terjadinya proses erosi alur antara lain :
pengikisan yang membentuk alur-alur yang amat jelas serta bentuk alur relatif
lurus di daerah-daerah berlereng dan berkelok-kelok
- Erosi Parit
Tingkat erosi yang paling tinggi yang disebabkan oleh air adalah erosi parit. Ciri-
cirinya adalah pada lereng-lereng yang terkena proses ini akan terbentuk parit-
parit yang cukup dalam yang berbentuk seperti huruf U atau V
- Erosi angina
Proses pengikisan batuan atau tanah oleh angin disebut deflasi. Erosi angin terjadi
di daerah-daerah Gurun. Angin kencang yang banyak mengandung kerikil dan
pasir, jika melintas bongkahan-bongkahan batuan tersebut seolah-olah digosok
dan dipoles oleh kerikil dan pasir yang terkandung dalam angina, sehingga sedikit
demi sedikit batuan tersebut terkikis.
- Erosi Gletsyer
Erosi Gletser disebut erosi glacial. Gletsyer adalah massa es yang bergerak.
Gletsyet terdapat di daerah kutub-kutub dan pegunungan tinggi yang puncaknya
selalu tertutup es seperti pegunungan Himalaya dan Alpina
- Erosi Oleh Air Laut
Proses erosi terjadi karena gelombang dan arus laut dinamakan abrasi atau erosi
air laut. Energi gelombang laut yang bergerak kea rah pantai, maupun mengikis
bahkan memecahkan batu-batu karang yang ada di pantai
- Masswasting
Masswasting adalah pemindahan massa batuan atau tanah berat. Proses terjadinya
masswasting hamper sama dengan proses erosi, yaitu melalui tahap pelepasan
masa batuan atau tanah dari batuan induknya, pemindahan batuan yang terkikis,
dan pengendapan batuan tersebut di suatu tempat (sedimentasi).
a. Tempat upacara religi dilakukan seperti di gereja, masjid, langgar surau, kuil,
pura, candid dan lain-lain.
b. Berkurban, yaitu melakukan kurban berupa seekor hewan peliharaan yang
disajikan kepada yang diyakini
c. Berdoa, seperti yang dilakukan umat islam daan Kristen
d. Beribadah, seperti sembahyang dilakukan oleh umat Kristen, islam dan
kebaktian yang dilakukan oleh umat Kristen
e. Makan bersama seperti yang dilakukan pada acara kenduri atau selamatan
f. Menari seperti yang dilakukan pada upacara pemujaan
g. Berprosesi seperti pawai yang dilakukan untuk mengiringi benda- benda
pusaka
h. Berpuasa seperti yang dilakukan oleh umat islam dan Kristen pada waktu
tertentu
i. Bertapa seperti yang dilakukan mengasingkan diri dari keramaian dalam
waktu tertentu untuk medekatkan diri kepada yang maha kuasa.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Manusia merupakan makhluk sosial yang berarti manusia tidak dapat hidup
tanpa bantuan orang lain dalam kehidupannya. Permukaan bumi adalah ekosistem
yang sangat luas dan dapat dibedakan atas sejumlah ekosistem yang lebih kecil, di
dalam ekosistem tersebut terdapat interaksi antara makhluk hidup dengan
lingkungannya. Lingkungan alam merupakan komponen penting dalam kehidupan
manusia sebagai makhluk sosial begitu pun sebaliknya kehidupan manusia memiliki
pengeruh besar terhadap kelangsungan lingkungan alam. Manusia merupakan pusat
perhatian utama dalam geografi dalam arti segala aktivits manusia itu turut mengubah
bentuk dari permukaan bumi melalui pemulihan tempat tinggal dan pembangunan
struktur pada permukaannya. Lingkungan sosial terdiri dari pengelompokan sosial,
penataan sosial, pranata sosial dan kebutuhan sosial.
B. Saran
Dengan adanya makalah ini kami berharap dapat menambahkan pengetahuan
pembaca mengenai lingkungan alam dan lingkungan sosial. Saran kami marilah kita
semua menjaga lingkungan kita baik itu lingkungan alam maupun lingkungan sosial
agarkehidupan kita baik yang berhubungan dengan alam maupun sosial dapat berjalan
dengan baik, aman dan selaras.
DAFTAR PUSTAKA