Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH KONSEP DASAR IPS

FENOMENA FISIK DAN LINGKUNGAN ALAM

Disusun Oleh Kelompok 7:

Anida Fauziah (1193311036)


Nurul Ramadani (1193311033)
Tri Astika Yolanda (1193311022)
Gloria Rosanna Pasaribu (1193311026)
Ika Damayanti Nasution (1193311016)

Dosen Pengampu : Husna Parluhutan Tambunan., S.Si., M.Pd


Kelas : Ekstensi G Pgsd 2019

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2020
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya yang
telah memberikan kesempatan dan kesehatan untuk dapat menyelesaikan makalaah ini
dengan judul “Fenomena Fisik Manusia Dan Lingkungan” makalah ini dibuat guna
memenuhi penyelesaian tugas mata kuliah “Konsep Dasar IPS”, semoga makalah ini
dapat menambah wawasan dan pengetahuan bagi pembaca.
Dalam penulisan makalah ini, tentu saja tidak dapat diselesaikan tanpa
bantuan dari pihak lain. Oleh karena itu, saya ingin mengucapkan terimah kasih
kepada :
1. Kedua orang tua yang selalu mendoakan
2. Dosen pengampu mata kuliah Konsep Dasar IPS Husna Parluhutan Tambunan
S.Si., M.Pd.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurnaa karena
masih banyak kekurangan. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati meminta
maaf dan mengharapkan kritik serta saran yang membangun guna perbaikan dan
penyeempurnaan kedepannya. Akhir kata kami mengucapkan selamat membaca dan
semoga materi yang ada dalam makalah ini dapat bermanfaat sebagaimana mestinya
bagi para pembaca.

Medan, 14 April 2020

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................
DAFTAR ISI............................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN....................................................................................
A.latar Belakang.......................................................................................
B. Rumusan Masalah ..............................................................................
C. Tujuan Masalahh.................................................................................
D.Manfaat.................................................................................................
BAB II
PEMBAHASAN .....................................................................................
a. Fenomena Fisik (Lingkungan Alam)………………………………
b. Fenomena Manusia (Lingkungan Sosial) ..........................................
BAB III
PENUTUP................................................................................................
A. Kesimpulan..........................................................................................
B. Saran....................................................................................................
Daftar Pustaka..........................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Permukaan bumi tempat hidup berbagai makhluk hidup. Menurut ilmu
lingkungan, permukaan bumi adalah ekosistem yang sangant luas dan dapat dibedakan
atas sejumlah ekosistem yang lebih kecil. Di dalam ekosistem terdapat interaksi antar
makhluk hidup dengan alam lingkunagnnya. Ilmu yang mempelajari hubungan-
hubungan interaksi tersebut dikenal dengan istilah ekologi. Istilah ekologi pada
awalnyadiperkenalkan oleh salah seorang ahli biologi jerman, yang bernama Ernest
Haekel, ekologi berasal dari kata oikos yang artinya rumah tangga dan logos yang berarti
pengetahuan, jadi ekologi adalah ilmu pengetahuan mengenai hubungan timbal balik
yang dinamis antara makhluk hidup dengan rumah tangga atau lingkungannya. Di dalam
ekosistem terdapat unsur lingkungan hidup yang saling mempengaruhi diantaranya
adalah manusia, unsur alam hayati, unsur alam nom hayati dan sumber daya buatan.
Menurut Carl Ritter seorang ilmuan geografi dengan aliran fisis determinisnya,
menyatakan bahwa manusia adalah cerminan dari keadaan buminya. Segala hal yang
menyangkut hidup manusia ditentukan oleh alam. Aliran fisis determinis, didukung oleh
Friederich Ratzel (1844-1904) seorang tokoh geografi Jerman yang menyatakan bahwa
alam menentukan kehidupan manusia. Para pendukung aliran fisis determinis selalu
mengatakan bahwa keadaan alam suatu daerah seperti cuaca, iklim, persediaan air, jenis
tanah, jenis batuan, flora dan fauna, dimana manusia itu berada akan menetukan sifat
lahir dan rohaninya. Aliran fisis determinis kurang populer di Eropa. Ferdinan Von
Richthofen menyarankan bahwa permukaan bumi merupakan landschaft yang di
dalamnya mempelajari tentang keadaan alam dan aktivitas manusia yang ada pada alam
yang didiaminya.
Sejalan dengan Hetter, Paul Vidal de la Blache (1854-1918) menentang faham
fisis determinis. Ia mengatakan bahwa alam bukan merupakan penentu suatu kebudayaan
, fisik atau rohani manusia, tetapi alam hanya berfungsi sebagai pemberi kemungkinan
terhadap aktivitas manusia yang akan melahirkan kebudayaan. Karena itu manusia
adalah makhluk yang dapat bertindak aktif, tidak menunggu segala sesuatu yang
disediakan oleh alam. Aliran ini kemudian dikenal dengan faman posibilis.
Hubungan interkasi antara manusia dengan lingkungan alamnya yang berbeda
diyakini mempengaruhi kebudayaan manusia. Oleh karena lingkungan alam berbeda
maka kebudayaan tercipta juga akan berbeda satu dengan yang lainnya. Bronislaw
Malinowski dan Pasya (2002) mengatakan bahwa lahirkan kebudayaan tercipta karena
tuntutan kebutuhan dasar yang direspon oleh budaya manusia. Respon budaya ini sebagai
suatu tanggapan terhadap kebutuhan-kebutuhan yang dialami setiap manusia semenjak
kemunculannya.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan fenomena fisik (lingkungan alam)?
2. Apa sajakah fenomena-fenomena fisik (lingkungan alam)?
3. Apa yang dimaksud dengan fenomena manusia (lingkungan sosial)?
4. Bagaimana fenomena pada manusia (lingkungan sosial)?

C. Tujuan Penulisan Makalah


1. Dapat mengetahui maksud dari fenomena fisik (lingkungan alam).
2. Dapat mengetahui macam-macam fenomena fisik (lingkungan alam).
3. Dapat mengetahui maksud dari fenomena manusia (lingkungan sosial).
4. Dapat mengetahui bagaimana fenomena pada manusia (lingkungan sosial).
BAB  II
PEMBAHASAN

A.    Fenomena Fisik (Lingkungan Alam)


A. Pengertian Fenomena Fisik

Terdapat lima konsep dasar yang dapat membantu menjelaskan bagaimana


interaksi dan pengaruh dari proses-proses fisik di permukaan bumi. Konsep-konsep
tersebut dikenal sebagai sistem, batas, daya, keseimbangan alam, dan keadaan
permukaan bumi. Yang dimaksud dengan sistem disini adalah sekumpulan unsure-
unsur yang berhubungan secara saling menguntungkan sehingga mereka saling
mempengaruhi sebagai suatu kesatuan secara keseluruhan. Misalnya dalam siklus
Hidrologi (sistem perputaran masa air dipermukaan bumi)
Beberapa wilayah keadaannya tinggi, rendah, datar bergelombang, berbukit-
bukit dan bergungung-gunung. Perbedaan permukaan bumi ini dinamakan relief muka
bumi. Di daratan relief muka bumi yang kita kenal antara lain sebagai dataran rendah,
dataran tinggi, lembah, lereng, bukit dan pegunungan. Sementara di dasar samudera
kita mengenal antara lain paparan benua, paparan laut, pegunungan laut dan lubuk
laut. Bentang alam di permukaan bumi ini dipengaruhi oleh empat unsure pokok yang
saling berkaitan. Keempat unsure tersebut adalah sebagai berikut:
1. Gejala litosfer, yaitu kekuatan yang ditimbulkan oleh pembentukan tinggi rendahnya
permukaan bumi seperti dataran, perbukitan, daerah bergelombang dan lembah sungai
berteras.
2. Gejala atmosfer yaitu kekuatan yang ditimbulkan oleh udara yang menyelubungi
permukaan bumi, suhu udara, kecepatan angina, curah hujan dan iklim.
3. Gejala Hidrosfer adalah kekuatan yang ditimbulkan oleh mata air yang ada
dipermukaan bumi seperti sungai dengan cabang-cabangnya, danau-danau, dan
lautan.
4. Gejala Biosfer adalah kekuatan yang ditimbulkan oleh makhluk hidup berupa Flora,
Fauna, dan Manusia.

Bentukan-Bentukan di daratan maupun di dasar lautan disebabkan oleh tenaga


pembentukkan permukaan bumi yang dikenal sebagai tenaga geologi. Tenaga geologi
ini ada yang bersal dari dalam bumi yang disebut dengan Proses endogenik dan
tenaga yang berasal dari Luar bumi disebut Proses Eksogenik. Proses-proses
endogenik yang berupa gerakan antara lain dibedakan antara vulkanisme, tektonisme
dan gempa.
a.  Proses Endogenik
Proses endogenik merupakan proses pembentukan bentang alam yang
disebabkan tenaga dari dalam kulit bumi. Tenaga endogenik dengan arah vertikal
mengakibatkan tonjolan permukaan bumi berupa kubah, sedangkan tenaga endogenik
yang arahnya lateral atau horizontal mengakibatkan lipatan-lipatan di bumi, retakan-
retakan bahkan patahan.
b.  Vulkanisme
Vulkanisme yaitu proses naik dan munculnya magma ke permukaan
bumi. Proses terjadinya vulkanisme dipengaruhi oleh aktivitas magma yang
menyusup ke lithosfer. Jika magma hanya menyusup sebatas kulit bumi bagian dalam
atau tidak sampai keluar dinamakan intrusi magma. Sedangkan penyusupan magma
sampai keluar permukaan bumi disebut ekstrusi magma. Dalam proses ini terjadi
pendinginan magma yang akan membentuk batuan
Magma adalah bahan silikat pijar dalam wujud padatan, cairan dan gas, yang
berada di dalam kerak bumi. Erupsi adalah suatu prose keluarnya magma ke
permukaan Bumi, baik retakan-retakan pada badan Gunung api ataupun dengan cara
mendesak tubuh gunung api, sehingga menghancurkan sebagian badan gunung api
tersebut.
c. Tektonisme
Tektonisme adalah perubahan letak atau kedudukan lapisan kulit bumi secara
horizontal maupun vertical. Berdasarkan kecepatan gerak dan luas daerah, tektonisme
dibedakan atas epirogenesa dan orogenesa.
d. Gempa
Gempa adalah getaran yang dirasakan di permukaan bumi yang berasal dari
dalam lapisan bumi. Pusat gempa di dalam bumi disebut Hiposentrum sedangkan
pusat gempa di permukaan bumi tepat di atas hiposentrum disebut Episentrum.
Gempa dapat digolongkan menjadi bermacam-macam, yaitu menurut terjadinya,
menurut dalamnya hiposentrum dan menurut Intensitasnya. Menurut terjadinya
gempa dapat dibagi tiga yaitu :
1. Gempa Tektonik, adalah gempa yang disebabkan oleh adanya dislokasi atau
pergeseran lapisan batuan yang panjang di Bumi.
2. Gempa Vulkanik adalah gempa yang terjadi karena letusan gunung berapi
3. Gempa Runtuhan (guguran) adalah gempa yang di sebakan dengan runtuhnya
tanah atau dinding gua. Gempa ini biasanya terjadi pada daerah pertambangan.

Berdasarkan letak episentrumnya, gempa dapat dibedakan menjadi gempa


daratan (episentrum terletak di darat) dan gempa lautan (episentrum terletak di laut).
Seismograf merupakan alat pencatat getaran gempa. Ada dua macam seismograf yaitu
seismograf Horizontal dan Seismograf Vertikal. Seismograf Horozontal adalah
seismograf yang mencatat getaran gelombang seismic dengan arah mendatar.
Seismograf Vertikal adalah seismograf yang mencatat getaran gelombang seismic
dengan arah tegak (vertikal). Skala Richter lebih dikenal secara umum untuk
menentukan kekuatan suatu gempa.
3. Proses Eksogenik
Tenaga geologi lainnya yang mengakibatkan bentukan-bentukaan alam di
permukaam bumi adalah proses eksogenik (tenaga asal luar permukaan bumi). Secara
umum proses eksogenik ini dapat dikelompokkan menjadi :
-  Pelapukan
Pelapukan adalah proses penghancuran massa bantuan baik secara fisika, kimiawi
dan biologis. Dilihat dari prosesnya pelapukkan di kelompokkan atas
Pelapukan mekanik yaitu suatu proses pelapukan batuan tanpa mengubah struktur
kimiawi batuan tersebut, tetapi merupakan penghancuran bongkah bagian-bagian
yang lebih kecil Pembekuan air menjadi kristal-kristal es pada celah batuan
a. Pelapukan biologis adalah proses pelapukan akibat kegiatan organisme
atau makhluk hidup.
b. Pelapukan kimiawi atau dekomposisi adalah proses pelapukan massa
batuan disertai perubahan struktur kimiawi batuan yang terlapukan
B.  Erosi
Erosi adalah suatu proses pelepasan dan pemindahan massa batuan (termasuk
tanah) secara alamiah dari suatu tempat ke tempat lainnya oleh zat pengangkut yang
bergerak dipermukaan bumi. Dari pengertian itu ada tiga proses utama dalam erosi
yaitu :
- Pelepasan massa batuan atau tanah dari induknya sering disebut dengan
pengikisan
-  Proses pengangkutan massa batuan atau tanah hasil pengikisan di suatu tempat
disebut pengendapan atau sedimentasi

Berdasarkan kecapatan proses erosi dibedakan atas erosi geologi dan erosi
yang dipercepat (erosi tanah). Erosi geologi adalah suatu bentuk erosi dimana proses
penghancuran tanah relatif seimbang dengan proses pembentukkannya. Berdasarkan
zat pelarutnya, erosi dapat dibagi menjadi :
 Erosi Air
Pelaku proses pengikisan dalam hal ini adalah air yang mengalir, baik di
dalam tanah (ir tanah), di sungai-sungai, ataupun air yang mengalir dipermukaan
tanah setelah terjadi hujan. Erosi air terbagi atas :
-  Erosi Percikan
Erosi percikan yaitu proses pengikisan tanah yang terjadi akibat percikan air hujan
yang membentuk tanah.
- Erosi Lembar
Pada erosi ini lapisan tanah yang paling atas hilang terkikis, sehingga kesuburan
tanah di daerah ini sangat berkurang
- Erosi Alur
Ciri-ciri yang diamati sebagai tanda terjadinya proses erosi alur antara lain :
pengikisan yang membentuk alur-alur yang amat jelas serta bentuk alur relatif
lurus di daerah-daerah berlereng dan berkelok-kelok
- Erosi Parit
Tingkat erosi yang paling tinggi yang disebabkan oleh air adalah erosi parit. Ciri-
cirinya adalah pada lereng-lereng yang terkena proses ini akan terbentuk parit-
parit yang cukup dalam yang berbentuk seperti huruf U atau V
-  Erosi angina
Proses pengikisan batuan atau tanah oleh angin disebut deflasi. Erosi angin terjadi
di daerah-daerah Gurun. Angin kencang yang banyak mengandung kerikil dan
pasir, jika melintas bongkahan-bongkahan batuan tersebut seolah-olah digosok
dan dipoles oleh kerikil dan pasir yang terkandung dalam angina, sehingga sedikit
demi sedikit batuan tersebut terkikis.
-  Erosi Gletsyer
Erosi Gletser disebut erosi glacial. Gletsyer adalah massa es yang bergerak.
Gletsyet terdapat di daerah kutub-kutub dan pegunungan tinggi yang puncaknya
selalu tertutup es seperti pegunungan Himalaya dan Alpina
- Erosi Oleh Air Laut
Proses erosi terjadi karena gelombang dan arus laut dinamakan abrasi atau erosi
air laut. Energi gelombang laut yang bergerak kea rah pantai, maupun mengikis
bahkan memecahkan batu-batu karang yang ada di pantai
- Masswasting
Masswasting adalah pemindahan massa batuan atau tanah berat. Proses terjadinya
masswasting hamper sama dengan proses erosi, yaitu melalui tahap pelepasan
masa batuan atau tanah dari batuan induknya, pemindahan batuan yang terkikis,
dan pengendapan batuan tersebut di suatu tempat (sedimentasi).

C. FENOMENA MANUSIA (LINGKUNGAN SOSIAL)


Manusia sebagai mahluk sosial berbeda dengan mahluk-mahluk lain, baik secara
individu maupun kelompok. Manusia merupakan mahluk yang berfikir, berbahasa,
memiliki sistem peralatan dan kemampuan untuk mengakumulasikan pengetahuannya
sebagai mahluk sosial sebagahagian besar kelakuan manusia itu dibiasakannya
dengan belajar.
- Masalah Sosial
Sebagai mahluk sosial setiap individu manusia berkepentingan dengan
individu-individu lain di dalam lingkungan kelompoknya dan di luar kelompok
iitu dalam kehidupan sehari-hari rasa kepentingan itu tersalurkan melalui proses
sosialisasi dan interaksi. Dengan pemahaman tentang kemingkinan timbulnya
permasalahan sosial dan upaya mengatasinya diharapkan kita dapat hidup
berdampingan secara damai, baik di tempat kita bekerja maupun dalam
masyarakat tempat kita tinggal. Apakaah yang dimaksud dengan masalah sosial
dalam pergaulan hidup kita mengalami berbagai keadaan dan gejala yang yang
amat bervariasi.
Masalah sosial berkaitan dengan ukuran tentang nilai dan norma sosial setiap
masyarakat tentu memiliki ukuran tentang nilai-nilai dan norma-norma sosial
sendiri yang kadang-kadang berbeda dengan ukuran norma dan nilai sosial
masyarakat lain. Masalah sosial timbul sebagai akibat berlangsungnya interaksi
sosial antara ndividu, dengan kelompok dan antar kelompok yang ditandai dengan
suatu proses diasosiatif. Sebab-sebab timbulnya masalah sosial merupakan
sampingan dari proses perkembangan masyarakat.
- Jenis – jenis Masalah Sosial
Sistem nilai yang berlaku masyarakat dapat mengucapkan suatu ukuran
kepincangan-kepincangan dalam kehidupan, sehingga dianggap merupakan
masalah sosial, walaupun demikian bagi masyarakat lain tidak merupakan
masalah sosial. Beberapa masalah sosial yang terpenting ialah :
1. Masalah Kependudukan
Menurut hasil sensus tahun 1980 penduduk Indonesia sudah mencapai jumlah
147.383.075 jiwa, dengan laju pertambahan 2,34% setahun. Indonesia
mengahadapi dua masalah pokok kependudukan yaitu : masalah penyebaran
penduduk yang tidak merata dan pertumbuhan penduduk yang sangat cepat.
2. Kemiskinan
Masalah kemiskinan berlaku relative, tergantung pada taraf kehidupan masyarakat
modern, miskin itu karena tidak terpenuhinya seluruh kebutuhannya, tetapi bagi
masyarakat yang sederhana kemiskinan itu karena mereka tidak dapat memenuhi
keebutuhan primernya, seperti makanan, pakaian dan perumahan.
3. Kejahatan
Kejahatan berhubungan dengan organisasi-organisasi sosial dimana kejahatan itu
terjadi. Proses-proses yang menyebabkan seseorang itu menjadi jahat ialah adanya
bentuk proses imitasi dan pelaksanaan peranan.

- Kemajuan Agama Ras dan Etnik


1. Keanekaragaman Suku Bangsa
Koentjaraningrat mengemukakan suku bangsa dalam bahasa inggris
ethmic group adalah kesatuan sosial yang dapat dibedakan dari kesatuan sosial
lainnya berdasarkan kesadaran akan identitas dan perbedaan akan kebudayaan
terutama bahasa. dalam bentuk lain dapat dikatakan bahwa suatu suku bangsa
merupakan sekelompok manusia yang terikat oleh kesadaran dan identitas
kesatuan kebudayaan. Demikian juga halnya dengan persamaan asal-usul
suku-ssuku bangsa yang ada di Indonesia banyak dikemukakan dalam bentuk
mtologi yang terus dipercayai sebagai suatu kebenaran. Kebersamaan dalam
suku bangsa yang dimaksud meliputi :
a. Kebersamaan aka nasal – usul atau nenek moyang yang sama
b. Kebersamaan salam kebiasaan atau budaya
c. Kebersamaan dalam kepercayaan atau keyakinan
d. Kebersamaan dalam bahasa (bahasa daerah)
e. Kebersamaan dalam nilai – nilai budaya atau ethos.

2.Keanekaragaman agama dan aliran kepercayaan

Disamping keanekaragaman suku bangsa dan ras Indonesia juga memiliki


keanekaragaman dalam hal agama dan aliran kepercayaan. Di Indonesia ada 5
agama besar, yakni agama islam, Kristen, katolik, Kristen protestan, hindu dharma
budha, ditambah sejumlah 160 aliraan kepercayaan yang diakui. Sistem upcara
religious menjadi sangat penting sebagai salah satu unsur dalam religii, karena
meliputi :

a. Tempat upacara religi dilakukan seperti di gereja, masjid, langgar surau, kuil,
pura, candid dan lain-lain.
b. Berkurban, yaitu melakukan kurban berupa seekor hewan peliharaan yang
disajikan kepada yang diyakini
c. Berdoa, seperti yang dilakukan umat islam daan Kristen
d. Beribadah, seperti sembahyang dilakukan oleh umat Kristen, islam dan
kebaktian yang dilakukan oleh umat Kristen
e. Makan bersama seperti yang dilakukan pada acara kenduri atau selamatan
f. Menari seperti yang dilakukan pada upacara pemujaan
g. Berprosesi seperti pawai yang dilakukan untuk mengiringi benda- benda
pusaka
h. Berpuasa seperti yang dilakukan oleh umat islam dan Kristen pada waktu
tertentu
i. Bertapa seperti yang dilakukan mengasingkan diri dari keramaian dalam
waktu tertentu untuk medekatkan diri kepada yang maha kuasa.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Manusia merupakan makhluk sosial yang berarti manusia tidak dapat hidup
tanpa bantuan orang lain dalam kehidupannya. Permukaan bumi adalah ekosistem
yang sangat luas dan dapat dibedakan atas sejumlah ekosistem yang lebih kecil, di
dalam ekosistem tersebut terdapat interaksi antara makhluk hidup dengan
lingkungannya. Lingkungan alam merupakan komponen penting dalam kehidupan
manusia sebagai makhluk sosial begitu pun sebaliknya kehidupan manusia memiliki
pengeruh besar terhadap kelangsungan lingkungan alam. Manusia merupakan pusat
perhatian utama dalam geografi dalam arti segala aktivits manusia itu turut mengubah
bentuk dari permukaan bumi melalui pemulihan tempat tinggal dan pembangunan
struktur pada permukaannya. Lingkungan sosial terdiri dari pengelompokan sosial,
penataan sosial, pranata sosial dan kebutuhan sosial.

B. Saran
Dengan adanya makalah ini kami berharap dapat menambahkan pengetahuan
pembaca mengenai lingkungan alam dan lingkungan sosial. Saran kami marilah kita
semua menjaga lingkungan kita baik itu lingkungan alam maupun lingkungan sosial
agarkehidupan kita baik yang berhubungan dengan alam maupun sosial dapat berjalan
dengan baik, aman dan selaras.
DAFTAR PUSTAKA

Dwi Susilo. 2008. Sosiologi Lingkungan. Jakarta : PT. Rajagafindo Persada


Winarno. 2008. Ilmu Sosial dan Budaya Dasar. Jakarta : Bumi Aksara
Tim Dosen PGSD FIP UNIMED. Konsep dasar IPS. Medan : Unimed Press

Anda mungkin juga menyukai