1,2,3,4 Fakultas
Keperawatan, Universitas Pelita Harapan
5 Siloam Training Center, Head Office Siloam Hospitals Lippo Village
Corresponding author: evanny.manurung@uph.edu
Abstrak
Screen time adalah waktu paparan media digital seperti televisi, video game, dan teknologi lain
yang menggunakan layar digital. Selama pandemi COVID-19, screen time pada balita mengalami
peningkatan sehingga mempengaruhi proses perkembangan balita. Salah satu gangguan
perkembangan sosial akibat screen time adalah speech delay. Speech delay merupakan
keterlambatan kemampuan bicara yang tidak sesuai dengan usia balita. Penelitian ini bertujuan
mengidenti�ikasi pengaruh penggunaan screen time terhadap speech delay pada balita secara
kajian literatur. Metode yang digunakan adalah thematic analysis: a simpli�ied approach dengan
pencarian artikel menggunakan database EBSCO, CORE, PubMed, dan PMC. Artikel diseleksi
menggunakan diagram �low PRISMA dan kualitas artikel dianalisis menggunaakan JBI Critical
Appraisal Checklist for Analytical Cross Sectional Studies. Peneliti menggunakan operator boolean
“AND” dan “OR” dengan kata kunci, speech delay, screen time, dan toddler. Hasil kajian literatur
menemukan tiga tema yang menjelaskan pengaruh penggunaan screen time terhadap speech delay
pada balita, yaitu durasi penggunaan screen time pada balita, dampak negatif screen time pada
balita, dan risiko speech delay terhadap penggunaan screen time pada balita. Kesimpulan kajian
literatur ini adalah screen time berpengaruh terhadap terjadinya speech delay pada balita.
Penggunaan screen time yang lebih dari rekomendasi AAP (American Academy of Pediatrics)
memiliki risiko lebih tinggi mengalami speech delay.
Abstract
Screen time is the exposure time to digital media such as television, video games, and other
technologies that use digital screens. During the COVID-19 pandemic, screen time in toddlers has
increased so much that it affects the process of toddler development. One of the social development
disorders due to screen time is speech delay. Speech delay is a delay in speech ability that is not
appropriate for the age of a toddler. This study aims to identify the effect of screen time on speech
delay in toddlers based on a literature review. The method used is thematic analysis: a simplified
approach by searching articles using the EBSCO, CORE, PubMed, and PMC databases. Articles were
selected using the PRISMA flow chart and the JBI Critical Appraisal Checklist for Analytical Cross-
Sectional Studies to analyse the quality of the articles. Researchers use the boolean operators "AND"
and "OR" with the keywords effect, speech delay, screen time, and toddler. The results of the
literature review found three themes that explain the effect of using screen time on speech delay in
toddlers, namely the duration of using screen time in toddlers, the negative impact of screen time on
toddlers, and the risk of speech delay from using screen time in toddlers. The conclusion of this
literature review is that screen time influences speech delays in toddlers. The use of screen time that
is greater than the AAP (American Academy of Pediatrics) recommendation has a higher risk of
experiencing speech delay.
1491
Jurnal Perawat Indonesia, Volume 7 No 2, Hal 1491-1506, November 2023 e-ISSN2 548-7051
Persatuan Perawat Nasional Indonesia Jawa Tengah p-ISSN 2714-6502
PENDAHULUAN
Screen time adalah waktu seorang balita pada anak-anak berusia 3-17 tahun.
terpapar media digital seperti televisi, National Center for Health Statistics
video games, dan teknologi lain yang (NCHS) melaporkan bahwa 70% anak
memakai layar digital (Ponti et al., 2017). pada usia tersebut belum mampu
Selama pandemi COVID-19, penggunaan menyusun kalimat dengan benar dan
screen time terhadap anak mengalami 30% anak sudah mampu menyusun
peningkatan (Pratiwi, 2020). Penelitian kalimat kalimat dengan benar (Black et
di Italia menunjukkan peningkatan al., 2015). Prevalensi speech delay di
screen time oleh balita sebesar empat Indonesia belum pernah diteliti secara
jam/hari selama lockdown dengan rata- luas karena adanya kendala dalam
rata 1.730 menit atau sekitar 30 jam per menentukan kriteria keterlambatan
minggu (Xiang et al., 2020). perkembangan berbahasa, namun
Perkembangan balita adalah proses sebuah penelitian memperkirakan
perubahan progresif kematangan fungsi prevalensi kejadian speech delay balita di
organ tubuh dan psikologis balita Indonesia antara 5% hingga 10% dengan
termasuk perkembangan bicara yang tingkat kejadian sebesar 2,3%-24%
dapat menjadi indikator keberhasilan (Sa�itri, 2017). Di Jakarta, keluhan utama
perkembangan balita secara menyeluruh terbesar pasien saat memeriksakan
seperti perkembangan motorik kasar- anaknya adalah gangguan bicara sebesar
halus, perkembangan psikologis, dan 46,8% dan di Surakarta 595 anak
perkembangan keterampilan sosial dari mengalami keterlambatan berbicara
balita (Putra et al., 2018; Veftisia & selama tahun 2016 (Silviana et al., 2021).
Pranoto, 2020). Salah satu gangguan
perkembangan keterampilan sosial Speech delay menyebabkan balita sulit
balita yang sering terjadi adalah speech menerima informasi, pasif dalam
delay. berinteraksi, dan sulit mengekspresikan
perasaan mereka sehingga balita merasa
Speech delay atau keterlambatan bicara tidak dipahami yang dapat mengganggu
yang merupakan suatu keadaan dimana perkembangan mental emosional balita
proses bicara balita terlambat dibanding (Muslimat et al., 2020). Prevalensi balita
seusianya (Friantary, 2020). Ciri-ciri usia 3-5 tahun yang mengalami
speech delay yaitu pengertian dan gangguan mental emosional sebesar 74,5
kosakata kurang, gangguan menyusun % (Sylvia et al., 2021). Balita dengan
struktur kalimat, dan masalah speech delay mengalami gangguan dalam
penggunaan kata dan kalimat kemampuan berbahasa yaitu gangguan
(Pusponegoro, 2014). National Center for artikulasi, hilangnya huruf dalam kata,
Health Statistic (NCHS) melaporkan gangguan pelafalan kata, dan gangguan
angka kejadian speech delay pada balita suara (Friantary, 2020). Penelitian lain
adalah 0,9%. Penelitian di Amerika melaporkan sebanyak 42,5% balita yang
Serikat melaporkan jumlah mengalami speech delay dan language
keterlambatan bicara dan bahasa pada delay berisiko mengalami kesulitan
balita umur 4,5 tahun antara 5%-8% belajar, kesulitan membaca dan menulis
dengan prevalensi 2,3%-19% (Sa�itri, yang menyebabkan pencapaian
2017) National Institute on Deafness and akademik kurang optimal, dan dalam
Other Communication Disorder (2016) beberapa kasus mempunyai IQ yang
sekitar 9%, gangguan bicara adalah rendah (Fadul, 2019).
gangguan komunikasi yang paling umum
1492
Jurnal Perawat Indonesia, Volume 7 No 2, Hal 1491-1506, November 2023 e-ISSN2 548-7051
Persatuan Perawat Nasional Indonesia Jawa Tengah p-ISSN 2714-6502
METODE
1493
Jurnal Perawat Indonesia, Volume 7 No 2, Hal 1491-1506, November 2023 e-ISSN2 548-7051
Persatuan Perawat Nasional Indonesia Jawa Tengah p-ISSN 2714-6502
sectional
Gambar 1
Flow Diagram PRISMA (PRISMA, 2022)
1494
Jurnal Perawat Indonesia, Volume 7 No 2, Hal 1491-1506, November 2023 e-ISSN2 548-7051
Persatuan Perawat Nasional Indonesia Jawa Tengah p-ISSN 2714-6502
HASIL
Tabel 1. Matriks Kajian Literatur
No. Penulis Tujuan Metodologi Instrumen Populasi dan Hasil Kekurangan Kelebihan
(Tahun) Judul Sampel
1. Meta van Penelitian ini Cross- Instrumen diukur Populasi dalam Hasil penelitian Peneliti tidak Penelitian ini
den Heuvel, bertujuan Sectional menggunakan penelitian ini menunjukkan mengidentifikasi menggunakan
MD, PhD, untuk menguji survei dalam adalah anak adanya hubungan konten ukuran sampel
Julia Ma, hubungan kuesioner berusia 18 bulan. yang signifikan perangkat media yang besar
MPH, antara standar yang diisi Sampel penelitian antara seluler, jenis sehingga hasilnya
Cornelia M. penggunaan oleh orang tua mencakup 893 penggunaan kegiatan yang dapat
Borkhoff, perangkat dan dikumpulkan anak (usia rata- perangkat media dilakukan balita digeneralisasikan.
PhD, media seluler oleh asisten rata 18,7 bulan, seluler dan ketika Peneliti
Christine dengan peneliti yang 54,1% laki-laki) keterlambatan menggunakan menggunakan
Koroshegyi, keterlambatan dilakukan dari berbicara perangkat media instrumen yang
MA, David bahasa September 2011 ekspresif yang seluler, dan telah
W. H. Dai, ekspresif pada sampai Desember dilaporkan oleh interaksi orang distandarisasi dan
MSc, anak usia 18 2015. orang tua pada tua dan dikembang
Patricia C. bulan. Kuesioner anak-anak pengasuh sehingga hasilnya
Parkin, MD, skrining yang berusia 18 bulan. dengan balita akurat.
Jonathon L. telah divalidasi selama ini.
Maguire, untuk menilai
MD, MSc, kemampuan
Catherine S. komunikasi anak,
Birken, MD, Infant Toddler
MSc. Checklist (ITC),
(2019). diisi oleh orang
Mobile tua. Penggunaan
Media perangkat media
Device Use seluler diukur
is dengan
Associated menggunakan
with instrument survey
Expressive yang telah
Language distandarisasi
Delay in 18- dan
Month-Old dikembangkan
Children untuk TARGET
Kids!
1495
Jurnal Perawat Indonesia, Volume 7 No 2, Hal 1491-1506, November 2023 e-ISSN2 548-7051
Persatuan Perawat Nasional Indonesia Jawa Tengah p-ISSN 2714-6502
No. Penulis Tujuan Metodologi Instrumen Populasi dan Hasil Kekurangan Kelebihan
(Tahun) Judul Sampel
2. Haewon Penelitian ini Cross- Peneliti dalam Subjek penelitian Hasil penelitian Kekurangan dari Peneliti
Byeon dan bertujuan sectional Panel Study on adalah balita usia menunjukan rata- penelitian ini menggunakan
Saemi Hong. untuk Korean Children 24-30 bulan. rata waktu adalah Peneliti survei nasional
(2015). menyelidiki (PSKC) dilakukan Populasi menonton televisi tidak melihat yaitu Korean-Ages
Relationshi hubungan oleh Korea penelitian harian balita jenis program and Stages
p between antara paparan Institute of Child sebanyak 1.802 Korea berusia 2 televisi yang Questionnaire (K-
Television anak usia 2 Care and anak peserta tahun yang lebih ditonton balita. ASQ) sudah
Viewing and tahun terhadap Education mulai PSKC (Panel Study dari 2 jam Waktu anak terstandarisasi
Language televisi dan dari 31 Juni 2010 on Korean berkaitan dengan terpapar televisi sehingga hasil
Delay in keterlambatan hingga 19 Children). Sampel keterlambatan hanya diisi yang diperoleh
Toddlers: bahasa. Oktober 2010 Penelitian bicara. melalui akurat.
Evidence pada 1.802 balita melibatkan 1.778 kuesioner orang
from a Peneliti balita (906 laki- tua sehingga
Korea melakukan laki dan 872 mungkin ada
National wawancara perempuan) yaitu bias ingatan.
Cross- dengan orang tua balita sehat
Sectional menggunakan peserta PSKC
Survey. metode (Panel Study on
Computer- Korean Children)
Assisted Personal 2010 yang
Interview (CAPI) berusia 24-30
dan Paper and bulan.
Pencil Interview
(PPI) untuk
mengukur
kesehatan,
aktivitas,
karakteristik
psikologi, dan
pengasuhan dari
anak. Peneliti
melakukan tes
perkembangan
balita dengan
meminta orang
tua mengisi tes
1496
Jurnal Perawat Indonesia, Volume 7 No 2, Hal 1491-1506, November 2023 e-ISSN2 548-7051
Persatuan Perawat Nasional Indonesia Jawa Tengah p-ISSN 2714-6502
No. Penulis Tujuan Metodologi Instrumen Populasi dan Hasil Kekurangan Kelebihan
(Tahun) Judul Sampel
skrining
pengasuhan
berbasis laporan
diri dan
dilakukan
sebanyak tiga kali
untuk
meningkatkan
akurasi
tes. Peneliti
menguji
kemampuan
linguistik anak
dengan K-ASQ
(Korean-Ages and
Stages
Questionnaire)
yang terdiri dari
lima sub dominan
yaitu komunikasi,
motorik kasar,
motorik halus,
pemecahan
masalah, dan
keterampilan
sosial.
3. Kadek Bayu Penelitian ini Cross- Wawancara pada Populasi dari Hasil penelitian Kuesioner diisi Peneliti
Suryawan, bertujuan sectional penelitian ini penelitian ini dengan analisis dengan bantuan menjelaskan latar
Lie Tanu mengetahui menggunakan sebanyak 100 chi-square orang tua belakang dan teori
Merijanti hubungan kuesioner balita. Sampel menunjukkan sehingga yang kuat. Peneliti
(2021). intensitas intensitas penelitian diambil adanya hubungan berpotensi fokus pada
Bermain penggunaan kegunaan gadget menggunakan intensitas memiliki bias masalah
aplikasi gadget dengan dan kuesioner teknik cluster penggunaan dalam keterlambatan
gadget keterlambatan pra-skrining random sampling gadget dengan pengumpulan bicara dan bahasa
berhubunga perkembangan perkembangan yang memenuhi keterlambatan data. Responden pada balita.
n dengan bicara dan yang disesuaikan kriteria inklusi perkembangan dipilih secara Peneliti ini
1497
Jurnal Perawat Indonesia, Volume 7 No 2, Hal 1491-1506, November 2023 e-ISSN2 548-7051
Persatuan Perawat Nasional Indonesia Jawa Tengah p-ISSN 2714-6502
No. Penulis Tujuan Metodologi Instrumen Populasi dan Hasil Kekurangan Kelebihan
(Tahun) Judul Sampel
keterlambat bahasa pada dengan usia dan eksklusi yaitu bicara dan bahasa acak pada satu merekomendasika
an balita. balita yang orang tua atau balita memiliki tempat sehingga n orang tua untuk
perkemban dinilai. Penelitian pengasuh yang nilai yang hasil penelitian membatasi waktu
gan bicara ini berlangsung memiliki anak signifikan tidak dapat pemakaian gadget
dan bahasa pada periode usia 24 bulan (p=0.002) diadopsi ke
pada balita Oktober- sampai <60 bulan, populasi yang
Desember 2019. pernah lebih besar.
menggunakan
gadget, bersedia
menjadi
responden
dengan
persetujuan
orang tua atau
pengasuh, tidak
menderita otitis
media, tuli dan
gangguan
penglihatan, serta
tidak mempunyai
kelainan
kongenital,
seperti down
sindrom,
palatoschisis, dan
labioschisis.
4. Wisam Penelitian ini Cross- Peneliti Semua anak Dari (348) anak Penelitian in Latar belakang,
Zabin Saleh bertujuan sectional mendiagnosa dengan terdiagnosis hanya sampel, metode
Al‐Dulaimy, untuk speech delay pada keterlambatan keterlambatan melibatkan 348 dan hasil dari
Rafi Khaleel menemukan balita usia 2-5 bicara bicara dalam hal anak di kota penelitian ini
Al-Ani, dan penyebab tahun dari usia 2-5 ini Ramadi, Iraq dijelaskan dengan
Hussein A. umum menggunakan tahun studi, 243 yang detail dan rinci.
Jasim Al‐ keterlambatan Diagnostic and yang (69,8%) adalah mengunjungi Instrumen yang
Dulaimy. bicara dan Statistical Manual mengunjungi laki-laki dan 105 Ramadi Teaching digunakan dalam
(2021). faktor risiko of Mental Ramadi Teaching (30,2%) Hospital selama penelitian ini
Delayed terkait pada Disorder, Fifth Hospital selama perempuan ada Maternity and sudah terverifikasi
1498
Jurnal Perawat Indonesia, Volume 7 No 2, Hal 1491-1506, November 2023 e-ISSN2 548-7051
Persatuan Perawat Nasional Indonesia Jawa Tengah p-ISSN 2714-6502
No. Penulis Tujuan Metodologi Instrumen Populasi dan Hasil Kekurangan Kelebihan
(Tahun) Judul Sampel
Speech anak usia 2-5 Edition (DSM-2) Maternity and 206 (59,2%) anak Childhood dan sehingga
among tahun di kota yang diterbitkan Childhood dan yang mengalami beberapa mendapat hasil
Children Ramadi oleh APA. beberapa keterlambatan Puskesmas di yang akurat.
from Two to Peneliti Puskesmas di bicara adalah kota Ramadi
Five Years menggunakan kota Ramadi dari dari kelompok sehingga
Old in pertanyaan yang Oktober 2018. usia 2-3 tahun, hasilnya tidak
Ramadi sudah ditetapkan Sampel penelitian 121 (34,8%) dapat
City, West of peneliti dan sebanyak 348 dari kelompok digeneralisasika
Iraq informasi yang anak. usia 3-4 tahun dan n ke populasi
diambil langsung hanya 21(6%) yang lebih besar.
dari keluarga yang terlambat Beberapa
atau pengasuh bicara berasal referensi yang
anak yang di dari kelompok digunakan lebih
diagnosa speech usia 4-5 tahun. dari 10 tahun
delay Sekitar 227
(65,2%) anak
yang mengalami
keterlambatan
bicara
menghabiskan >2
jam di depan
televisi atau
perangkat seluler
per hari. Sekitar
193 (55,5%) anak
yang mengalami
keterlambatan
bicara
menghabiskan >2
jam dengan ibu
atau pengasuh
mereka dalam
sehari.
Dalam penelitian
ini ada hubungan
1499
Jurnal Perawat Indonesia, Volume 7 No 2, Hal 1491-1506, November 2023 e-ISSN2 548-7051
Persatuan Perawat Nasional Indonesia Jawa Tengah p-ISSN 2714-6502
No. Penulis Tujuan Metodologi Instrumen Populasi dan Hasil Kekurangan Kelebihan
(Tahun) Judul Sampel
yang signifikan
antara
keterlambatan
bicara dan >2 jam
menonton televisi
atau perangkat
seluler dalam
sehari.
5. Anggun Penelitian ini Cross Instrumen yang Populasi dalam Hasil yang Penelitian ini Peneliti
Pranessia bertujuan sectional digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari tidak terfokus menjelaskan
Anggrasari untuk penelitian ini adalah orang tua penelitian ini pada satu aspek secara rinci detail
& Rasi menganalisis adalah kuesioner atau wali murid di terdapat yaitu dalam
Rahagia. pengaruh penggunaan TK Al-Kamil pengaruh yang perkembangan pengambilan data
(2020). penggunaan gadget dan KPSP Surabaya yang signifikan antara bicara yang dilakukan
Pengaruh gadget (Kuesioner Pra memiliki anak penggunaan melainkan serta
Penggunaan terhadap Skrining usia 3-5 tahun gadget terhadap menggabungkan menggunakan
Gadget perkembangan Perkembangan) berjumlah 60 perkembangan dengan aspek instrumen yang
Terhadap bicara dan dengan responden. bicara dan bahasa lain yaitu jelas.
Perkemban bahasa pada pertanyaan Penelitian ini pada anak usia 3 perkembangan Peneliti
gan Bicara anak usia 3 hanya untuk menggunakan sampai 5 tahun. bahasa. Walau menjelaskan
Dan Bahasa sampai 5 tahun. aspek total sampling kedua aspek ini pentingnya peran
Anak Usia 3- perkembangan sehingga tampak sama orang tua untuk
5tahun. bicara dan keseluruhan tetapi kedua mengatur
bahasa. populasi menjadi aspek ini penggunaan screen
responden. memiliki faktor time pada balita
lain yang dapat dan memberikan
mempengaruhi saran kepada
terjadinya aspek masyarakat untuk
tersebut. melakukan
Orang tua yang aktivitas yang
menjadi dapat mengurangi
responden screen time pada
memiliki potensi balita
terjadinya bias
ingatan dalam
1500
Jurnal Perawat Indonesia, Volume 7 No 2, Hal 1491-1506, November 2023 e-ISSN2 548-7051
Persatuan Perawat Nasional Indonesia Jawa Tengah p-ISSN 2714-6502
No. Penulis Tujuan Metodologi Instrumen Populasi dan Hasil Kekurangan Kelebihan
(Tahun) Judul Sampel
pengumpulan
data.
1501
Jurnal Perawat Indonesia, Volume 7 No 2, Hal 1491-1506, November 2023 e-ISSN2 548-7051
Persatuan Perawat Nasional Indonesia Jawa Tengah p-ISSN 2714-6502
1502
Jurnal Perawat Indonesia, Volume 7 No 2, Hal 1491-1506, November 2023 e-ISSN2 548-7051
Persatuan Perawat Nasional Indonesia Jawa Tengah p-ISSN 2714-6502
1503
Jurnal Perawat Indonesia, Volume 7 No 2, Hal 1491-1506, November 2023 e-ISSN2 548-7051
Persatuan Perawat Nasional Indonesia Jawa Tengah p-ISSN 2714-6502
hanya 1 jam per hari dengan program Byeon, H., & Hong, S. (2015).
dengan kualitas tinggi. Hasil penelitian Relationship between television
ini menjadikan dasar bagi perawat, viewing and language delay in
terutama perawat komunitas dan toddlers: Evidence from a Korea
keluarga dalam melakukan pelayanan national cross-sectional survey.
promotif dan preventif dalam asuhan PLoS ONE, 10(3), 1–12.
keperawatan komunitas dengan https://doi.org/10.1371/journal.p
pendekatan keluarga dalam mencegah one.0120663
keterlambatan berbicara pada anak.
Fadul, F. M. (2019). Pengaruh
Peraat keluarga dapat melakukan
Penggunaan Media Flashcard
edukasi kepada keluarga yang memiliki
Terhadap Perkembangan Bahasa
balita dan melibatkan keluarga terhadap
Anak Prasekolah. Jurnal
tumbuh kembang anak.
Keperawatan, 14.
https://ojs.stikesmucis.ac.id/index.
php/jurkes/article/download/73/
REFERENSI
57/285
Amalia, H. F., Rahmadi, F. A., & Anantyo, D. Febrina, C & Mariyana, R. (2020).
T. (2019). Hubungan Antara Hubungan Karakteristik Remaja
Paparan Media Layar Elektronik dan dengan Tingkat Kecanduan Gadget
Perkembangan Bahasa dan Bicara. di Kota Bukittinggi. REAL in Nursing
Jurnal Kedokteran Diponegoro, 8(3), Journal (RNJ), 3(1), 174–183.
979–990. Fitriyani, F., Sumantri, M. S., & Supena, A.
https://ejournal3.undip.ac.id/index (2019). Language development and
.php/medico/article/view/24432 social emotions in children with
Anggrasari, A. P., & Rahagia, R. (2020). speech delay: case study of 9 year
Pengaruh Penggunaan Gadget olds in elementary school. Jurnal
Terhadap Perkembangan Bicara Konseling Dan Pendidikan, 7(1), 23–
Dan Bahasa Anak Usia 3-5Tahun. 29.
Indonesian Journal of Professional https://doi.org/10.29210/130600
Nursing, 1(1), 18. Friantary, H. (2020). Perkembangan
https://doi.org/10.30587/ijpn.v1i1 Bahasa Pada Anak Usia Dini. Zuriah :
.2016 Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini,
Antina, R. R., & Qomari, S. N. (2022). 1(2), 127.
Pengaruh Paparan Gadget Terhadap https://doi.org/10.29240/zuriah.v
Resiko Speech and Language Delay 1i2.2100
Pada Anak Usia Pra Sekolah. Jurnal Hasanah, H. (2017). Pemahaman
Ners, 6(2580–2194), 174–178. Kesehatan Reproduksi Bagi
https://doi.org/https://doi.org/10. Perempuan: Sebuah Strategi
31004/jn.v6i2.6874 Mencegah Berbagai Resiko Masalah
Black, L. I., Vahratian, A., & Hoffman, H. J. Reproduksi Remaja. Sawwa: Jurnal
(2015). Communication Disorders Studi Gender, 11(2), 229.
and Use of Intervention Services https://doi.org/10.21580/sa.v11i2.
Among Children Aged 3-17 Years: 1456
United States, 2012. NCHS Data Kusdaryanto, W. D., Agustina, N. N., &
Brief, 205, 1–8. Wisesa, S. (2023). Pengaruh Gadget
https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/2 Terhadap Keterlambatan Bicara
6079397/
1504
Jurnal Perawat Indonesia, Volume 7 No 2, Hal 1491-1506, November 2023 e-ISSN2 548-7051
Persatuan Perawat Nasional Indonesia Jawa Tengah p-ISSN 2714-6502
1505
Jurnal Perawat Indonesia, Volume 7 No 2, Hal 1491-1506, November 2023 e-ISSN2 548-7051
Persatuan Perawat Nasional Indonesia Jawa Tengah p-ISSN 2714-6502
Streegan, C. J. B., Lugue, J. P. A., & Morato- Van Den Heuvel, M., Ma, J., Borkhoff, C. M.,
Espino, P. G. (2022). Effects of screen Koroshegyi, C., Dai, D. W. H., Parkin,
time on the development of children P. C., Maguire, J. L., & Birken, C. S.
under 9 years old: a systematic (2019). Mobile Media Device Use is
review. Journal of Pediatric and Associated with Expressive
Neonatal Individualized Medicine, Language Delay in 18-Month-Old
11(1), 1–17. Children. Journal of Developmental
https://doi.org/10.7363/110113 and Behavioral Pediatrics, 40(2), 99–
Suryawan, K. B., & Merijanti, L. T. (2021). 104.
Bermain aplikasi gadget https://doi.org/10.1097/DBP.0000
000000000630
berhubungan dengan
keterlambatan perkembangan Veftisia, V., & Pranoto, H. H. (2020).
bicara dan bahasa pada balita. Hubungan Persepsi Ibu Tentang
Jurnal Biomedika Dan Kesehatan, Stimulasi Perkembangan Anak
4(4), 157–163. Dengan Stimulasi Perkembangan
https://doi.org/10.18051/jbiomed Anak. Indonesian Journal of
kes.2021.v4.157-163 Midwifery (IJM), 3(1), 40–45.
Sylvia, Kurniawati, E. Y., & Ashari, A. https://doi.org/10.35473/ijm.v3i1.
(2021). Pertumbuhan, 344
Perkembangan, dan Kesehatan Xiang, M., Zhang, Z., & Kuwahara, K.
Mental Emosional Anak Pra Sekolah (2020). Impact of COVID-19
Usia 36-72 Bulan. Jurnal Ilmu pandemic on children and
Kebidanan, 7(2), 25–31. adolescents’ lifestyle behavior
https://jurnalilmukebidanan.akbid larger than expected. Progress in
uk.ac.id/index.php/jik/article/view Cardiovascular Diseases, 63(4), 531–
/159 532.
Syo�iah, P. N., Machmud, R., & Yantri, E. https://doi.org/10.1016/j.pcad.20
(2020). Analisis Pelaksanaan 20.04.013
Program Stimulasi, Deteksi dan Zabin, W., Al, S., Khaleel, R., Ani, A., Jasim,
Intervensi Dini Tumbuh Kembang H. A., & Dulaimy, A. (2021). Delayed
(SDIDTK) Balita di Puskesmas Kota Speech among Children from Two to
Padang Tahun 2018. Jurnal Five Years Old in Ramadi City , West
Kesehatan Andalas, 8(4), 151–156. of Iraq. June.
https://doi.org/10.25077/jka.v8i4. https://www.researchgate.net/pub
1133 lication/351637544_Delayed_Speec
Taseman, T., Safaruddin, S., Erfansyah, N. h_among_Children_from_Two_to_Fi
F., Purwani, W. A., & Femenia, F. F. ve_Years_Old_in_bataRamadi_City_
West_of_Iraq_1
(2020). Strategi Guru dalam
Menangani Gangguan Zulaika, C., & Sulistyowati, I. (2022). Pkm
Keterlambatan Berbicara (Speech Pemberdayaan Orang Tua Dan Guru
Delay) yang Berpengaruh Terhadap Dalam Upaya Penerapan Perilaku
Interaksi Sosial Anak Usia Dini di TK Hidup Bersih Dan Sehat (Phbs) Di
Negeri Pembina Surabaya. JECED : Tk Pembina Aba 54 Kota Semarang.
Journal of Early Childhood Education Jurnal Implementasi Pengabdian,
and Development, 2(1), 13–26. 2(2), 82–86.
https://doi.org/10.15642/jeced.v2i https://doi.org/https://doi.org/10.
1.519 1371/journal.pone.0120663
1506