Anda di halaman 1dari 2

KEBIJAKAN ANTI KORUPSI

PT. ARTHA LESTARI ENGINEERING dalam melakukan usahanya berupaya memastikan agar senatiasa
terhindar dari tindakan-tindakan yang merugikan Perusahaan dan merugikan Negara, sebagai bentuk atau wujud
perusahaan dalam mengatisipasi hal tersebut PT. ARTHA LESTARI ENGINEERING berkomitmen dan patuh
terhadap perundang-undangan yang berlaku maka PT. ARTHA LESTARI ENGINEERING menetapkan Kebijakan
Anti Korupsi.

Kebijakan Anti Korupsi adalah tindakan preventif sebelum terjadi kerugian baik materil, maupun immateril,
meningkatkan ketaatan peraturan, kedisiplinan dan etika perusahaan terhadap hukum, dalam melakukan kegiatan
operasionan Perusahaan sehari-hari yang berhubungan dengan pihak eksternal, mitra kerja, dan instansi
Pemerintah.

Tujuan Penerapan Kebijakan Anti Korupsi :

1. Untuk mencegah kerugian baik materi maupun immateriil yang dapat mempengaruhi eksistensi
Perusahaan.
2. Untuk meningkatkan ketaatan dan kedisiplinan PT. ARTHA LESTARI ENGINEERING terhadap hukum,
peraturan dan etika serta mendukung program Pemerintah dalam rangka mencegah tindakan Korupsi.
3. Untuk meningkatkan kesadaran akan budaya beretika tinggi didalam melaksakan kegiatan kerja yang
berhubungan dengan pihak luar perusahaan.

Kebijakan

Seluruh karyawan dan Dewan Komisaris, Direksi wajib memastikan bahwa aktivitas dan bisnis Perusahaan
terhindar dari tindakan-tindakan korupsi sebagaimana UU No. 31 Tahun 1999 jo UU No. 20 Tahun 2001 tentang
Pemberantasan Korupsi, yaitu terkait dengan kegiatan :

1. Merugiakan keuangan negara


2. Suap-menyuap
3. Penggelapan
4. Pemerasan
5. Perbuatan curang
6. Benturan Kepentingan
7. Gratifikasi
Jenis Tindakan Yang di Kategorikan Korupsi

1. Menyalahguanakan kewenangan, kesempatan atau sarana yang ada padanya karena jabatan atau
kedudukannya;
2. Memberi, menerima dan/atau menjanjikan sesuatu kepada seseorang pejabat atau mitra kerja baik internal
maupun eksternal dengan maksud menggerakkannya untuk berbuat atau tidak berbuat sesuatu dalam
jabatannya yang bertentangan dengan kewajibannya;
3. Menggelapkan uang atau surat berharga yang disimpan karena jabatan atau kedudukannnya, atau
membiarkan uang atau surat berharga tersebut diambil atau digelapkan oleh pihak lain, atau menolong dan
membantu dalam melakukan perbuatan tersebut;
4. Memberi dan/atau menerima hadiah atau janji kepada/dari seseorang baik internal maupun eksternal
dengan mengingat kekuasaan atau wewenang yang melekat pada jabatan atau kedudukannya;
5. Melanggar ketentuan Undang-Undang yang secara tegas menyatakan bahwa pelanggaran terhadap
ketentuan Undang-Undang tersebut sebagai tindakan Korusi;
6. Melakukan percobaan pembantuan atau permufakatan jahat untuk melakukan korupsi;
7. Memberikan bantuan, kesempatan, sarana, atau keterangan untuk terjadinya tindakan korupsi.

Sanksi
Pelanggar yang terbukti melakukan tindakan korupsi akan dikenakan sanksi :
a. Pemberhentian secara tidak hormat;
b. Akan dituntut secara Hukum sesuai dengan Hukum yang berlaku.

Sinjai, 23 Juli 2023


PT. ARTHA LESTARI ENGINEERING

Eko Haryanto
Direktur

Anda mungkin juga menyukai