Disusun Oleh :
1. Faiz Rizaldi (A1C02310059)
2. Windha Wati (A1C02310037)
3. Devi Lafifa Ningrum (A1C02310056)
4. Annisa Januarsi (A1C02310044)
5. Hadyna Aulia (A1C02310066)
i
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL...............................................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................................ii
BAB 15 PERUBAHAN DAN PENGEMABANGAN ORGANISASI ................................1
15.1. Kekuatan – kekuatan penyebab perubahan ..........................................................1
15.2. Cara-cara penanganan perubahan...........................................................................4
15.3. Penolakan terhadap perubahan...............................................................................5
15.4. Proses pengelolaan perubahan.............................................................................10
15.5. Berbagai pendekatan perubahan organisasi ........................................................13
15.6. Konsep pengembangan organisasi.......................................................................17
BAB 16 MANAJEMEN KONFLIK...................................................................................22
16.1. Definisi konflik ...................................................................................................22
16.2. Jenis – jenis konflik .............................................................................................26
16.3. Metode-metode pengelolaan konflik....................................................................27
16.4. Konflik struktural.................................................................................................29
16.5. Konflik lini dan staf..............................................................................................30
CONTOH KASUS PERUSAHAAN..................................................................................33
ii
BAB 15
Bab ini akan membahas program-program sistematik untuk me ngadakan perubahan yang
direncanakan dalam organisasi atau kelompok kerja. Pembahasan dimulai dengan menguraikan
kekuatan-kekuatan yang menimbulkan kebutuhan akan perubahan, kemudian dilanjutkan dengan
pembicaraan tentang penolakan terhadap perubahan dan cara mengatasinya, serta proses
pengelolaan perubahan. Pendekatan-pendekatan yang dapat digunakan untuk melakukan per
ubahan yang direncanakan, dengan pusat bahas pada teknik yang dikenal sebagai pengembangan
organisasi, akan menutup bab ini.
Seperti yang telah dibahas dalam bab-bab sebelumnya, banyak faktor mempengaruhi
suatu organisasi, dan sebagian besar faktor-faktor tersebut berubah secara kontinyu. Faktor-
faktor ini, yang menim- bulkan atau menyebabkan perubahan, berasal baik dari luar maupun dari
dalam organisasi, seperti ditunjukkan gambar 15.1. Berbagai faktor dalam lingkungan eksternal
(lihat bab 4), yang menentukan kemampuan organisasi untuk menarik sumber daya-sumber daya
manusia dan bahan baku yang dibutuhkan, atau untuk memproduksi dan memasarkan barang-
barang atau jasa-jasanya, menjadi salah satu ke. lompok kekuatan penyebab perubahan. Di
samping itu, berbagai faktor dalam lingkungan intemal yang mempengaruhi cara organisasi
melaksanakan kegiatan-kegiatannya, juga merupakan kelompok ke kuatan lainnya yang
menyebabkan timbulnya perubahan.
1
Kekuatan-kekuatan Kekuatan-kekuatan
Perubahan eksternal Perubahan Internal
Pendidikan
Kebudayaan Sosial Kegiatan-kegiatan
karyawan
Strategi
Tujuan Organisasi Kebijaksa-
Organisasi naan
Teknologi
Politik Ekonomi
Teknologi
s
Situasi ini dapat diperbandingkan dengan situasi organisme manusia. Manusia akan
memberikan tanggapan terhadap rangsangan (stimuli) eksternal dalam lingkungannya, seperti
temperatur, apakah sedang hujan atau panas, skedul kerja untuk hari itu. dan situasi-situasi yang
timbul selama sehari. Manusia juga memberikan tanggapan terhadap rangsangan internal, seperti
kebutuhan untuk makan, apakah merasa demam atau sehat, apakah lelah atau cukup istirahat, dan
sebagainya. Organisasi mempunyai situasi yang sangat serupa dengan situasi ini.
Kekuatan-kekuatan Eksternal
2
manusia didapatkan dari luar, begitu juga para klien dan langganan bagi barang-barang dan jasa-
jasa organisasi. Oleh karena itu, segala sesuatu yang tercakup dalam atau merubah lingkungan
dapat mempengaruhi berbagai operasi organisasi dan menyebabkan tekanan perubahan.
Kekuatan-kekuatan Internal
Tekanan-tekanan untuk perubahan dapat juga datang dari dalam organisasi. Kekuatan-
kekuatan perubahan internal ini merupakan hasil dari faktor-faktor seperti tujuan, strategi,
kebijaksanaan manajerial dan teknologi baru, serta sikap dan perilaku para karyawan. Sebagai
contoh, keputusan manajer puncak untuk mengganti tujuan dari pertumbuhan jangka panjang
menjadi pencapaian laba jangka pendek akan mempengaruhi berbagai tujuan banyak departemen
dan bahkan mungkin memerlukan reorganisasi. Pengenalan peralatan otomatik atau bahkan
sekarang robot-robot untuk melaksanakan pekerjaan yang sebelumnya dilakukan oleh manusia
akan menyebabkan perubahan-perubahan dalam layout dan pekerjaan rutin, program-program
latihan dan insentif, kebijaksanaan dan prosedur personalia. Sikap dan ketidakpuasan karyawan
seperti ditunjukkan dalam tingkah: perputaran atau pemogokan, dapat menyebabkan berbagai
perubahan dalam kebijaksanaan dan praktek manajemen.
3
tenaga kerja wanita, keamanan kerja, kesempatan jabatan yang sama dan perhatian terhadap
polusi menunjukkan tanggapan-tanggapan pada perubahan-perubahan sikap orang-orang
terhadap wewenang dan pengharapan akan kepuasan kerja.
Ada dua pendekatan utama penanganan perubahan organisasi yang dapat digunakan para
manajer, seperti ditunjukkan dalam gambar 15.2. Pertama adalah proses perubahan reaktif, di
mana manajemen bereaksi atas tanda-tanda bahwa perubahan dibutuhkan, pelaksanaan
modifikasi sedikit demi sedikit untuk menangani masalah-masalah tertentu yang timbul. Kedua,
manajemen mengembangkan suatu program perubahan yang direncanakan (planned change).
yang sering disebut sebagai proses proaktif, melalui pelaksanaan berbagai investasi waktu dan
sumber daya lainnya yang berarti untuk mengubah cara-cara operasi organisasi.
Pendekatan pertama yang lebih sederhana dan lebih murah dibanding pendekatan kedua
diperlukan manajer dalam pemecahan masalah sederhana (atau kecil) dan penyesuaian hari ke
hari yang integral dengan jabatannya. Beberapa contoh, bila saudara manajer sebuah toko serba
ada dan keluhan-keluhan tentang tenaga penjual tiba-tiba meningkat, saudara mungkin
menetapkan program latihan jangka pendek untuk membetulkan kesalahan; bila salah satu
penyedia mengalami kebangkrutan, manajer dengan cepat mencari sumber bahan lainnya; bila
peraturan pemerintah baru mensyaratkan perusahaan untuk mempunyai perlindungan terhadap
kebakaran, manajer mungkin membeli alat-alat pemadam kebakaran; dua manajer yang sedang
bekerja bersama pada proyek berprioritas tinggi, sementara pindah menempati kantor yang sama
sampai proyek selesai; manajer yunior sedang mempunyai kesulitan dengan tugas-tugas yang
menyangkut analisa keuangan, sehingga dia mengadakan seminar analisa keuangan selama dua
4
minggu. Perubahan perubahan ini memerlukan perencanaan minimal karena dapat dan
seharusnya ditangani dengan cara-cara yang cepat dan rutin, di mana manajer memberikan reaksi
setelah masalah terjadi.
Pengantar perubahan atau (change agent) adalah individu yang bertanggung jawab atas
peranan kepemimpinan dalam proses pengelolaan perubahan. Individu, kelompok atau organisasi
yang merupakan sasaran perubahan disebut sistem klien. Pengantar perubahan dapat berasal dari
para anggota organisasi atau dapat sebagai konsultan dari luar organisasi. Program-program
perubahan yang kompleks dan jangka panjang biasanya memerlukan pengantar perubahan dari
luar, mungkin karena keterampilan atau keahlian khusus diperlukan, atau agar tidak mengganggu
operasi harian. Konsultan dari luar yang tanpa vested interest dalam organisasi sering lebih
dipercaya, didengarkan dan dapat melakukan pertimbangan-pertimbangan obyektif.
Bila perubahan terjadi para manajer dan karyawan akan bereaksi baik secara positif ataupun
negatif. Berbagai reaksi khas terhadap perubahan adalah sebagai berikut :
5
1. Orang mungkin menyangkal bahwa perubahan sedang terjadi. Bila ini terjadi organisasi
kemungkinan akan terus kehilangan efektivitasnya.
2. Orang mungkin mengabaikan perubahan. Manajer mungkin menangguhkan keputusan-
keputusan dengan harapan bahwa masalah yang terjadi akan hilang dengan sendirinya.
3. Orang mungkin menolak perubahan. Karena berbagai alasan manajer dan karyawan yang
mungkin menentang perubahan.
4. Orang mungkin menerima perubahan dan menyesuaikan diri dengan perubahan tersebut.
5. Orang juga mungkin mengantisipasi perubahan dan merencanakannya, seperti yang banyak
dilakukan perusahaan-perusahaan progresif.
Manajer dan karyawan akan cenderung mendukung perubahan bila mereka diarahkan pada
penyebab nyata masalah, dimana hal ini merupakan suatu penyelesaian efektif dan tidak
mempengaruhi mereka ataupun merugikan. Di samping itu, tanggapan netral atau sikap “wait
and see” juga merupakan tanggapan para karyawan yang paling sering dilakukan.
1. Ketidakpastian tentang akibat dan pengaruh perubahan. Para anggota organisasi mungkin
secara psikologi menolak perubahan karena mereka menghindari ketidakpastian. Cara-cara
tradisional pelaksanaan tugas sudah menjadi pedoman kegiatan-kegiatan para anggota, dan
konsekuensinya aturan, norma atau prosedur yang telah ditetapkan memerlukan waktu lama
untuk mengubahnya. Ketidaksediaan untuk mengubah tugas dan hubungan yang telah lazim
dapat menyebabkan penolakan terhadap perubahan. Apalagi bila perubahan menimbulkan
masalah-masalah praktek, seperti kebutuhan untuk mempelajari teknologi baru atau
menyesuaikan dengan aturan norma atau prosedur baru.
Salah pengertian dapat timbul ketika perubahan diperkenalkan, dan ini merupakan tugas
manajer untuk menjelaskan dan menjernihkannya sejak permulaan. Para karyawan mungkin
merasa tidak yakin akan kemampuan mereka untuk mempelajari keterampilan baru atau
6
melakukan pekerjaan baru yang memerlukan mereka. Mereka juga mungkin menolak karena
mereka sepenuhnya tidak mempercayai setiap perubahan yang diusulkan. Para karyawan
akan merasa tidak diikut sertakan dalam proses perubahan atau mungkin menginterpretasikan
perubahan sebagai suatu tanda bahwa mereka telah melakukan pekerjaan mereka dengan
tidak tepat. Bahkan perubahan yang dipahami oleh para karyawan sebagai sesuatu yang baik
bagi organisasi mungkin ditolak. Salah pengertian ini dapat juga semata-mata karena salah
informasi karena komunikasi organisasi yang tidak efektif.
Penolakan terhadap usulan perubahan merupakan suatu petunjuk bagi manajer bahwa ada
sesuatu yang salah dengan usulan atau kesalahan yang telah dibuat dalam penyajiannya. Oleh
karena itu, manajer harus menentukan sebab-sebab nyata penolakan dan mengatasinya dengan
cara-cara yang tepat atau sesuai. Kotter dan Schlesinger mengemukakan enam cara
7
penanggulangan penolakan terhadap perubahan. Teknik-teknik ini (sangat tergantung pada
situasi) dapat diringkas dalam tabel dan di bahas sebagai berikut :
1. Pendidikan dan Ada kekurangan informasi Setelah diyakinkan Dapat sangat memakan
komunikasi atau ketidaktepatan orang-orang sering akan waktu bila orang-orang
informasi dan analisa membantu untuk dilibatkan
mengimplementasikan
perubahan
2. Partisipasi dan Pengambil inisiatif tidak Orang-orang yang Dapat sangat memakan
keterlibatan mempunyai semua berpartisipasi akan waktu bila partisipan
informasi yang dibutuhkan terikat dalam merancang perubahan
untuk merancang mengimplementasikan yang tidak tepat
perubahan, dan orang- perubahan, dan setiap
orang lainnya, mempunyai informasi yang relevan
kekuasaan untuk menolak dari mereka akan
terintegrasi dalam
rencana perubahan
3. Kemudahan dan Orang-orang melakukan Tidak ada pendekatan Dapat sangat memakan
dukungan penolakan karena masalah lain yang dapat waktu dan mahal
penyelesaian digunakan sebaik
pendekatan ini dalam
menangani masalah-
masalah penyesuaian
4. Negosiasi dan Banyak orang atau Kadang-kadang ini Dapat sangat mahal bila
persetujuan kelompok dengan merupakan cara yang hal ini menyadarkan
kekuasaan cukup besar relatif mudah untuk yang lain untuk
untuk menolak akan kalah menghindari penolakan berorganisasi bagi
dalam suatu perubahan kerelaannya
5. Manipulasi dan Taktik-taktik lain tidak Merupakan penyelesaian Dapat mendatangkan
“bekerja sama” akan bekerja atau mahal yang relatif cepat dan masalah-masalah di
tidak mahal untuk waktu mendatang
penolakan masalah- apabila orang-orang
masalah merasa dimanipulasi
6. Paksaan Eksplisit dan Kecepatan adalah esensial Pendekatan ini cepat Dapat mengandung
Implisit dan para pengusul mengatasi segala jenis resiko cukup besar bila
perubahan mempunyai penolakan orang-orang dibiarkan
kekuasaan cukup besar marah terhadap para
pengambil inisiatif
8
1. Pendidikan dan komunikasi. Salah satu cara untuk mengatasi penolakan terhadap perubahan
adalah menginformasikan perubahan-perubahan yang direncanakan dan kebutuhan akan
perubahan sedini mungkin dalam proses. Bila kebutuhan akan dan alasan logik perubahan
dijelaskan apakah secara individual kepada bawahan kelompok dalam pertemuan atau
keseluruhan organisasi melalui berbagai kampanye pendidikan audio visual jalan menuju
kesuksesan perubahan dapat lebih lancar.
2. Partisipasi dan keterlibatan. Bila para penolak potensial dilibatkan dalam perancangan dan
implementasi perubahan, penolakan terhadap perubahan dapat dikurangi atau dihilangkan.
3. Kemudahan dan dukungan. Pemudahan proses perubahan dan pemberian dukungan kepada
mereka yang terlibat merupakan cara lain manajer dapat menangani penolakan. Program-
program pendidikan dan latihan kembali, pelonggaran waktu setelah periode sulit, dan
penawaran dukungan emosional serta pe- ngertian dapat membantu.
4. Negosiasi dan persetujuan. Teknik lain adalah negosiasi dengan para penolak potensial.
Sebagai contoh, persetujuan serikat, ke- naikan pesangon pensiun karyawan sebagai
pertukaran dengan penghentian kerja yang lebih dini atau perolehan surat-surat pengertian
tertulis dari kepala-kepala satuan organisasi yang akan dikenai oleh perubahan.
5. Manipulasi dan "bekerja sama". Kadang-kadang para manajer menjauhkan individu atau
kelompok dari penolakan terhadap perubahan. Mereka dapat memanipulasi para karyawan
melalui pemberitaan informasi secara selektif atau melalui penyusunan urutan kejadian-
kejadian dengan sengaja. Atau mereka dapat bekerja sama dengan individu, barangkali
orang kunci dalam suatu kelompok, melalui pemberian peranan kepadanya dalam
perancangan atau pelaksanaan proses perubahan. Teknik ini di samping tidak etik, dapat
menjadi "bom waktu".
6. Paksaan eksplisit dan implisit. Para manajer dapat memaksa orang-orang untuk menerima
perubahan dengan berbagai an- caman eksplisit atau implisit, dalam bentuk kehilangan
pekerja- an, penundaan promosi, dan sebagainya. Manajer juga dapat memecat atau
9
memindahkan para karyawan yang menentang perubahan. Metoda ini mengandung banyak
risiko dan mem- buat usaha-usaha perubahan selanjutnya sulit mendapat dukungan.
Penanggulangan penolakan terhadap perubahan akan melibatkan penggunaan lebih dari satu
pendekatan-pendekatan di atas. Teknik mana yang akan dipakai, dan bagaimana
menterjemahkannya menjadi kegiatan-kegiatan efektif, akan tergantung pada ciri-ciri situasi.
Penanggulangan penolakan terhadap perubahan akan melibatkan penggunaan lebih dari satu
pendekatan-pendekatan di atas. Teknik mana yang akan dipakai, dan bagaimana
menterjemahkannya menjadi kegiatan-kegiatan efektif, akan tergantung pada ciri-ciri situasi.
Proses pengelolaan perubahan harus mencakup dua gagasan dasar bila perubahan adalah
mengarah pada efektifitas organisasi. Pertama, ada redistribusi kekuasaan dalam struktur
organisasi. Kedua, redistribusi ini dihasilkan dari proses perubahan yang bersifat pengembangan.
Tahap 1 : Tekanan dan desakan. Proses mulai ketika manajemen pun cak mulai merasa adanya
kebutuhan atau tekanan akan perubahan. Ini biasanya disebabkan oleh berbagai masalah yang
berarti, seperti penurunan penjualan atau laba secara tajam, penurunan produktifi tas, dan/atau
tingginya perputaran tenaga kerja.
Tahap 2 : Intervensi dan reorientansi. Konsultan atau pengantar per ubahan dari luar sering
digunakan untuk merumuskan masalah dan memulai proses dengan membuat para anggota
organisasi untuk me musatkan perhatiannya pada masalah tersebut. Pihak-pihak luar se ring
digunakan, tetapi orang-orang staf internal juga sering mempunyai kemampuan pengelolaan
proses bila mereka dipandang "ahli" dan "dipercayai".
10
Tahap 3 : Diagnosa dan pengenalan masalah. Informasi dikumpulkan dan dianalisa oleh
pengantar perubahan dan manajemen. Masalah- masalah yang paling penting dikenali dan
diperhatikan.
Tahap 6 : Penguatan dan penerimaan. Bila serangkaian kegiatan telah diuji dan sesuai dengan
keinginan, harus diterima secara sukarela. Pelaksanaan kegiatan yang telah diterima harus
menjadi sumber penguatan dan menimbulkan keterikatan pada perubahan.
11
Tahap 1
Rancangan
Tekanan
pada
pada
struktur manajemen
kekuasaan puncak
Tahap 2
Komitmen Percobaan
pada dengan
serangkaian penyelesai-
kegiatan baru an baru
Tahap 6
Pencaria Penguatan
n hasil- dari hasil-
hasil hasil positif
Peneriman
Praktek-
peaktek
baru
12
Pemastian bahwa perubahan adalah permanen
Perubahan mensyaratkan bahwa para anggota organisasi mengubah cara-cara dalam mana
mereka biasanya berperilaku atau bekerja. Oleh karena itu, para manajer harus dapat tidak hanya
untuk memperbaiki hubungan-hubungan struktur - teknologi - karyawan dalam organisasi tetapi
juga untuk membuat perubahan-perubahan dengan cara di mana perilaku manusiawi yang saling
berhubungan diubah secara paling efektif. Perubahan efektif hanya terjadi bila para. anggota
organisasi mengubah perilaku mereka sesuai pengarahan yang diinginkan. Perubahan-perubahan
mungkin menjadi permanen (tetap) bila perubahan-perubahan yang menyangkut perilaku
dilakukan dengan tepat. Bila tidak, hal itu akan menjadi hanya bersifat sementara.
Ahli sosiologi Kurt Lewin mengemukakan bahwa perubahan ke perilakuan yang efektif
akan menyangkut tiga kondisi saling berhubungan yang dialami individu :
1. Unfreezing, yaitu keadaan di mana orang akan menjadi siap sedia untuk memperoleh atau
mempelajari perilaku baru. Orang akan mengakui ketidakefektifan pola perilakunya sekarang
dan bermaksud untuk belajar perilaku baru yang akan membuatnya lebih efektif. Ini mungkin
sulit dilakukan karena sikap-sikap posttif yang berhubungan dengan perilaku di waktu yang lalu.
2. Changing, terjadi bila orang mulai melakukan percobaan dengan perilaku baru. Orang
mencoba pola perilaku baru dengan harapan akan menaikkan efektifitasnya.
3. Refreezing, telah terjadi bila orang memandang bahwa pola perilaku baru yang telah
dicobanya selama periode "changing" menjadi bagian dari orang tersebut. Perilaku baru menjadi
metoda operasi normal dan setiap timbal balik sebagai hasil pelaksanaan perilaku baru sangat
membantu dalam "refreezing".
13
komposisi kelompok kerja, atau hirarki manajerial. Pengubahan teknologi organisasi berarti
pengubahan atau modifikasi faktor-faktor seperti peralatan, proses teknik, teknik-teknik riset,
atau sistem produksi yang mencakup layout, metoda dan prosedur. Pengubahan orang-orang
organisasi mencakup pengubahan 1) kebijaksanaan dan prosedur penarikan dan seleksi, 2)
kegiatan-kegiatan latihan dan pengembangan, 3) sistem balas jasa, 4) ketrampilan-ketrampilan
kepemimpinan dan komunikasi manajerial, dan 5) sikap, keper- cayaan, peranan atau
karakteristik-karakteristik karyawan lainnya. Karena struktur dan teknologi telah banyak
dibicarakan dalam bab-bab lain, maka pusat bahas bab ini menekankan faktor orang.
Pembahasan selanjutnya mencoba untuk menunjukkan bagaimana tiga unsur organisasi di atas
struktur, teknologi, dan orang yang saling tergantung dapat memperbaiki perilaku karyawan yang
akan mengarah pada peningkatan efektivitas organisasi, seperti terlihat dalam gambar 15.4.
Pendekatan Struktural
14
Pendekatan perubahan struktural ketiga bermaksud melakukan perbaikan prestasi
organisasi melalui modifikasi aliran kerja dalam organisasi. Pendekatan ini didasarkan atas
pemikiran bahwa aliran kerja yang tepat dan pengelompokkan keahlian akan menyebabkan
perbaikan produktifitas secara langsung dan cenderung memperbaiki semangat dan kepuasan
kerja.
Gambar 15.4. Efektivitas organisasi sebagai hasil pengubahan struktur, teknologi dan orang.
Pendekatan Teknologis
Aplikasi sistematik pendekatan perubahan teknologi mulai dengan hasil karya Frederick
Taylor dan “ manajemen ilmiah”-nya. Taylor dan para pengikutnya menganalisa dan
memperbaiki interaksi-interaksi antara para karyawan dan mesin-mesin untuk meningkatkan
efisiensi. Dengan studi waktu dan gerak, penetapan tingkat upah borongan, dan usaha-usaha lain
untuk merancang Kembali operasi -operasi kerja dan system balas jasa, Taylor dan para teknisi
industri mencoba untuk memperbaiki prestasi organisasi.
15
Contoh-contoh pendekatan perubahan teknostruktural lain adalah perluasan jabatan dan
pengembangan jabatan. Dalam program-program ini, tugas-tugas yang membuat suatu jabatan,
cara-cara berbagai tugas dilaksanakan, dan hubungan-hubungan karyawan diubah untuk
memperbaiki kepuasan karyawan dan barangkali meningkatkan produktifitas. Dalam
pengembangan jabatan, berbagai kegiatan dari suatu bagian vertical prganisasi digabungkan
menjadi suatu jabatan untuk membuatnya lebih menantang. Dengan Perluasan jabatan, berbagai
tugaspada tingkatan organisasi yang sama digabungkan untuk memberikan kepada para
karyawan suatu jabatan yang lebih beraneka ragam dan meningkatkan perasaan keterlibatan
kerja mereka.
Pendekatan Orang
Baik pendekatan Teknik maupun structural bermaksud untuk memperbaiki prestasi kerja
organisasi melalui pengubahan situasi kerja, Pendekatan–pendekatan tersebut didasarkan atas
anggapan bahwa penciptaan situasi kerja yang tepat akan menyebabkan perilaku karyawan
menjadi lebih produktif. Pendekatan-pendekatan orang, di lain pihak, bermaksud untuk
mengubah secara langsung perilaku karyawan melalui pemusatan pada ketrampilan,sikap,
persepsi dan pengharapan mereka sehingga mereka akan melaksanakan tugas dengan lebih
efektif. Ketrampilan dan sikap baru ini juga dapat mendorong para karyawan untuk
memprakarsai perubahan dalam struktur dan teknologi organisasi, yang mengarah pada
perbaikan prestasi organisasi.
16
Gambar 15.5 Tiga pendekatan perubahan
Berbagai pendekatan perubahan yang telah dibahas diatas terutama cocok untuk
pemecahan masalah masalahtertentu dan segera. Pengembangan organisasi (PO), atau
Organizational Development salah terpisah atau sementara. Pendekatan ini adalah berjangka
waktu lebih Panjang dan lebih mencakup pendekatan perubahan untuk menggerakkan
keseluruhan organisasi ke tingkat perbaikan prestasi dan kepuasan para anggota organisasi
dengan lebih tinggi. Walaupun PO sering menyangkut perubahan perubahan structural dan
teknologikal, tetapi terutama memusatkan pada pengubahan orang serta sifat dan kualitas
berbagai hubungna pekerjaan mereka.
17
karyawan dan lain lain yang diarahkan menuju pembuatan dan penjagaan “Kesehatan organisasi
7)
sebagai suatu system total. Definisi PO yang akan digunakan dalam pembahasan selanjutnya
adalah seperti yang telah dikemukakan oleh Wendell French dan Cecil Bell berikut ini.
Pengembangan organisasi adalah suatu usaha jangka Panjang untuk memperbaiki proses proses
pemecahan masalah dan pembaharuan organisasi, terutama melalui manajemen budaya
organisasi yang lebih efektif dan kolaboratif – dengan tekanan khusus pada budaya tim-tim kerja
formal – dengan bantuan pengantar perubahan, katalisator, dan penggunaan teori dan teknologi
ilmiah keperilakuan terapan, mencakup riset kegiatan.
18
DIAGNOSA PERENCANAAN
RISET IMPLEMENTASI EVALUASI
KEGIATAN
Gambar 15.6. model riser kegiataan PO
para pengantar perubahan mempunyai banyak Teknik dan pendekatan intervensi yang
tersedia, di mana Teknik-teknik ini diklasifikasikan menurut kelompok sasaran. Teknik-teknik
PO dapat digunakan untuk memperbaiki efektifitas perseorangan, hubungan pekerjaan antara dua
individu;atau efektivitas organisasi keseluruhan. Berikut ini akan di bahas secara ringkas Teknik-
teknik yang digunakan untuk setiap kelompok sasaran.
2. PO untuk dua atau tiga orang. Analisa transaksional memusatkan perhatiannya pada gaya
dan isi komunikasi (transaksi atau berita) antara orang-orang. Ini mengajarkan orang-
orang untuk mengirim berita yang jelas dan bertanggung jawab serta memberikan
tanggapan yang wajar dan beralasan. Analisa transaksional bermaksud untuk mengurangi
kebiasaan-kebiasaan atau “permainan-permainan” komunikasi yang destruktif,dimana
pengertian berita sebenarnya atau lengkap dikaburkan.
3. PO untuk tim, atau kelompok. Dalam konsultasi proses,seorang konsultan bekerja dengan
para anggota organisasi untuk membantu mereka untuk memahami dinamika hubungan-
hubungan pekerjaan dalam berbagai situasi kelompok atau tim. Konsultan membantu
para anggota kelompok merubah cara-cara mereka bekerja Bersama dan mengembangkan
berbagai keterampilan diagnostic dan pemecahan masalah yang dibutuhkan untuk
pemecahan masalah yan lebih efektif. Pembentukan tim, suatu pendekatan yang
19
mempunyai hubungan dengan pendekatan diatas, menganalisa kegiatan-kegiatan,
alokasicsumber daya dan hubungan-hubungan kelomopok atau tim untuk memperbaiki
efektifitasnya. Teknik ini dapat digunakan, sebai contoh, untuk mengembangkan rasa
kesatuan di antara para anggota komite (panitia) baru.
5. PO untuk organisasi keseluruhan. Teknik survai umpan balik dapat digunakan untuk
memperbaiki operasi-operasi organisasi keseluruhan. Ini meliputi pengarahan sikap dan
survai-survai lainnya serta pelaporan hasil-hasil secara sistematik kepada para anggota
organisasi. Para anggota kemudian menentukan kegiatan-kegiatan apa yang perlu diambil
untuk memecahkan masalah dan memanfaatkan kesempatan yang tidak terliput dalam
survai.
Grid OD
Salah satu Teknik PO yang lebih dikenal, “grid OD”,didasarkan atas kisi-kisi manajerial
(managerial grid) dari Robert Blake dan Jane Mouton (lihat bab 14). Kisi-kisi manajerial
mengidentifikasikan berbagai kombinasi perhatian terhadap produksi dan perhatian terhadap
orang (karyawan) dan bermaksud meningkatkan perhatian terhadap kedua variable ini.
Dalam “grid OD”, pengantar perubahan mempergunakan daftar pertanyaan untuk
menentukan gaya para manager sekarang, membantu mereka untuk menguji Kembali gaya-
gayanya dan bekerja menuju efektifitas 9.9. program “grid OD” biasanya mempunyai enam
tahap :
20
Tahap 1 : Latihan. Para manager kunci mempelajari konsep-konsepgrid dan bagaimana
penerapannya dalam suatu seminar Panjang.mereka menilai gaya manajerial mereka sendiri
dan bekerja pada perbaikan keterampilan-keterampilan seperti pengembangan tim,
pemecahan masalah kelompok, dan komunikasi. Sesudah intruksi cocok, para manager kunci
ini akan bekerja untuk mengimplementasikan program grid di seluruh organisasi.
Tahap 2 : pengembangan tim. Para manager yang terlatih membawa pengertian baru mereka
tentang konsep-konsep kisi-kisi manajerial ke situasi kerja. Tekanan ada pada perbaikan baik
hubungan-hubungan manager-bawahan maupun efektifitas tim,sehingga tim akan beroperasi
pada tingkat 9.9.
Tahap 3 : pengembangan antar kelompok. Tahap ini memusatkan hubungna antara kelompok-
kelompok kerja organisasi untuk memperbaiki koordinasi dan Kerjasama. Ketegangan-
ketegangan antar kelompok ditangani secara terbuka dan berbagai prosedur pemecahan
masalah Bersama dikembangkan.
Tahap 5 : pencapaian tujuan. Para anggota organisasi berusaha untuk membuat model realitas
yang ideal. Setiap satuan organisasi memeriksa atau menguji bagaimana kegiatan-kegiatan
mereka seharusnya dijalankan agar mencapai hasil-hasil yang lebih baik dan kegiatan-
kegiatan korektif apa saja yang perlu diambil.
French dan Bell telah mengidentifikasikan sekumpulan kondisi yang diperlukan bagi
sukses program PO, yang secara ringkas dapat diperinci sebagai berikut :
21
1. Pengenalan oleh manager puncak atau lainnya bahwa organisasi mempunyai berbagai
masalah.
2. Penggunaan ahli keprilakuan dari luar organisasi sebagai konsultan.
3. Dukungan dan keterlibatan para manager tingkat atas.
4. Keterlibatan para pemimpin kelompok kerja.
5. Pencapaian sukses awal dengan usaha PO.
6. Pendidikan bagi para anggota organisasi tentang PO.
7. Penghargaan terhadap kekuatan-kekuatan para manager.
8. Keterlibatan para manager departemen personalia.
9. Pengembangan sumber daya PO internal.
10. Manajemen efektif program PO.
11. Pengukuran hasil-hasil
PO adalah bukan “obat mujarab” yang akan memecahkan semua masalah organisasi. Hal ini
memerlukan dukungan manajemen puncak dan telah terbukti bekerja lebih baik dalam
lingkungan dengan kondisi-kondisi di atas disbanding lainnya. Contoh, PO akan lebih efektif
puncak dan telah terbukti bekerja lebih baik dalam lingkungan dengan kondisi-kondisi diatas
disbanding lainnya. Sebagai contoh, PO akan lebih efektif dalam organisasi yang mempunyai
“iklim” di mana derajat partisipasi manager dan bawahan lebih tinggi.
22
BAB 16
MANAJEMEN KONFLIK
1. Konunikasi : salah pengertian yang berkenaan dengann kalimat, Bahasa yang sulit
dimengerti, atau informasi yang mendua dan tidak lengkap, serta gaya individu manager
yang tidak konsisten.
2. Struktur : pertarungan kekuasaan antar departemen dengan kepentingan-kepentingan atau
system penilaian yang bertentangan, persaingan untuk memperebutkan sumber daya-
sumber daya yang terbatas, atau saling ketergantungan dua atau lebih kelompok-
kelompok kegiatan kerja untuk mencapai tujuan mereka.
3. Pribadi : ketidak sesuaian tujuan atau nilai-nilai social pribadi karyawan dengan perilaku
yang diperankan pada jabatan mereka, dan perbedaan dalam nilai-nilai atau persepsi.
Arti konflik telah dikacaukan dengan benyaknya definisi dan konsepsi yang sling
berbeda. Pada hakekatnya konflik dapat didefinisikan sebagai segala macam interaksi
pertentangan atau antagonistic antara dua atau lebih pihak. Konflik organisasi (organizational
conflict) adalah ketidaksesuaian antara dua atau lebih anggota atau kelompok-kelompok
organisasi yang timbul karena adanya kenyataan bahwa mereka harus membagi sumber daya-
sumber daya yang terbatas atau kegiatan-kegiatan kerja dan/atau karena kenyataan bahwa
mereka mempunyai perbedaan status, tujuan, nilai atau persepsi.
23
Perbedaan konflik dan persaingan (competitioan) terletak apakah salah satu pihak mampu
untuk menjaga dirinya dari gangguan pihak lain dalam pencapaian tujuannya. Persaingan ada
bila tujuan-tujuan pihak-pihak yang terlibat adalah tidak sesuai tetapi pihak-pihak tersebut tidak
dapat saling menggangu. Sebagai contoh, dua kelompok produksi mungkin saling bersaing untuk
memenuhi kuota. Jadi, bila tidak ada kesempatan untuk mengganggu pencapaian tujuan pihak
lain,situasi persaingan terjadi; bagaimanapun juga, bila ada kesempatan tersebut digunakan,
maka akan timbul konflik.
Di lain sisi, kooperasi terjadi bila dua atau lebih pihak bekerja Bersama untuk mencapai
tujuan Bersama. Konflik dan kooperasi dapat terjadi bersamaan. Lawan kata kooperasi adalah
bukan konflik, tetapi kurangnya kooperasi. Sebagai contoh, dua pihak setuju pada tujuan tetapi
tidak setuju dengan cara pencapaian tujuan tersebut. Manajemen konflik berarti bahwa para
manager harus berusaha menemukan cara untuk menyeimbangkan konflik dan kooperasi.
Sikap terhadap konflik dalam organisasi telah berubah dari waktu ke waktu. Stephen P.
Robbins telah menelusuri perkembangan ini, dengan penekanan pada perbedaan antara
pandangan tradisional tentang konflik dan pandangan baru, yang sering disebut pandangan in
teraksionis. Perbedaan pandangan tersebut dapat ditunjukkan dalam tabel 16.1. berikut ini.
24
4 Tugas manajemen adalah menghilangkan 4 Tugas manajemen adalah mengelola tingkat
konflik. konflik dan penyelesaiannya.
Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa konflik dapat fungsional ataupun berperan
salah (dysfunctional). Secara sederhana hal ini berarti bahwa konflik mempunyai potensi bagi
pengembangan atau pengganggu pelaksanaan kegiatan organisasi tergantung pada bagaimana
konflik tersebut dikelola. Segi fungsional konflik antara lain: 1) manajer menemukan cara
penggunaan dana yang lebih baik, 2) lebih mempersatukan para anggota organisasi, 3) manajer
mung kin menemukan cara perbaikan prestasi organisasi, 4) mendatangkan kehidupan baru di
dalam hal tujuan serta nilai organisasi, atau 5) penggantian manajer yang lebih cakap,
bersemangat dan bergagasan baru. Tetapi bagaimanapun juga, konflik mungkin akan berperan
salah. Sebagai contoh, kerjasama antar manajer dapat rusak, membuat sulitnya koordinasi
kegiatan-kegiatan organisasi.
Hubungan antara konflik dan prestasi kerja (performance) or ganisasi dapat dilihat dalam
gambar 16.1. berikut. Seperti tampak pada gambar, ada tingkat konflik optimal, yaitu tingkat
konflik yang sangat fungsional, dimana performance organisasi adalah maksimum. Bila tingkat
konflik terlalu rendah, performance organisasi bisa me ngalami stagnasi. Perubahan-perubahan
organisasi terlalu lambat me nyesuaikan diri dengan berbagai tuntutan baru, dan kelangsungan hi
dup organisasi terancam. Di lain pihak, bila tingkat konflik terlalu tinggi, kekacauan dan
perpecahan juga bisa membahayakan kelang sungan hidup organisasi.
25
Gambar 16.1 Konflik dan Perfomance Organisasi
1. Konflik dalam diri individu, yang terjadi bila seorang individu menghadapi ketidakpastian
tentang pekerjaan yang dia harapkan untuk melaksanakannya, bila berbagai permintaan
pekerjaan saling bertentangan, atau bila individu diharapkan untuk melakukan lebih dari
kemampuannya.
2. Konflik antar individu dalam organisasi yang sama, di mana hal ini sering diakibatkan oleh
perbedaan-perbedaan kepribadian. Konflik ini juga berasal dari adanya konflik antar peranan
seperti antara manajer dan bawahan.
3. Konflik antara individu dan kelompok, yang berhubungan dengan cara individu menanggapi
tekanan untuk keseragaman yang dipaksakan oleh kelompok kerja mereka. Sebagai contoh
seorang individu mungkin dihukum atau diasingkan oleh kelompok kerjanya karena
melanggar norma-norma kelompok.
4. Konflik antar kelompok dalam organisasi yang sama, karena terjadi pertentangan
kepentingan antar kelompok.
5. Konflik antar organisasi, yang timbul sebagai akibat bentuk persaingan ekonomi dalam
sistem perekonomian suatu negara. Konflik ini telah mengarahkan timbulnya pengembangan
26
produk baru, teknologi, dan jasa, harga-harga lebih rendah, dan penggunaan sumber daya
lebih efisien.
Jenis konflik keempat, konflik antar kelompok dalam organisasi yang sama adalah jenis
konflik yang banyak dibahas dalam bab ini.
Ada tiga bentuk manajemen konflik : (1) stimulasi konflik dalam satuan-satuan organisasi di
mana pelaksanaan kegiatan lambat karena tingkat konflik terlalu rendah. (2) pengurangan atau
penekanan konflik bila terlalu tinggi atau menurunkan produktivitas; dan (3) penyelesaian
konflik.
Seperti telah disebutkan, konflik dapat menimbulkan dinamika dan pencapaian cara-cara yang
lebih baik dalam pelaksanaan kegiatan kerja suatu kelompok. Situasi di mana konflik terlalu
rendah akan menyebabkan para karyawan takut berinisiatif dan menjadi pasif. Kejadian-
kejadian, perilaku dan informasi yang dapat mengarahkan orang-orang bekerja lebih baik
diabaikan, para anggota kelompok saling bertoleransi terhadap kelemahan dan kejelekan
pelaksanaan kerja. Manajer dari kelompok seperti ini perlu merangsang timbulnya persaingan
dan konflik yang dapat mempunyai efek penggemblengan.
Manajer biasanya lebih terlibat dengan pengurangan konflik daripada stimulasi konflik. Metode
pengurangan konflik menekan terjadinya antagonisme yang ditimbulkan oleh konflik. Jadi,
27
metode ini mengelola tingkat konflik melalui "pendinginan suasana" tetapi tidak menangani
masalah-masalah yang semula menimbulkan konflik.
Dua metode dapat digunakan untuk mengurangi konflik. Pendekatan efektif pertama adalah
mengganti tujuan yang menimbulkan persaingan dengan tujuan yang lebih bisa diterima kedua
kelompok. Metode efektif kedua adalah mempersatukan kedua kelompok yang bertentangan
untuk menghadapi “ancaman” atau “musuh” yang sama.
Ada tiga metode penyelesaian konflik yang sering digunakan, yaitu dominasi atau penekanan,
kompromi, dan pemecahan masalah integratif. Metode-metode ini berbeda dalam hal efektivitas
dan kreativitas penyelesaian konflik serta pencegahan situasi kompleks di masa mendatang.
1. Dominasi dan penekanan. Dominasi dan penekanan dapat dilakukan dengan beberapa cara
yaitu :
a. Kekerasan (forcing) yang bersifat penekanan otokratik
b. Penenangan (smoothing) merupakan cara yang lebih diplomatis
c. Penghindaran (avoidance) di mana manajer menghindar untuk mengambil posisi yang
tegas
d. Aturan mayoritas (majority rule) mencoba untuk menyelesaikan konflik antar kelompok
dengan melakukan pemungutan suara atau voting melalui prosedur yang adil
28
d. Penyuapan (bribing) di mana salah satu pihak menerima kompensasi dalam pertukaran
untuk tercapainya penyelesaian konflik
Namun tidak satupun metode-metode tersebut yang dapat memuaskan sepenuhnya pihak-
pihak yang bertentangan maupun menghasilkan penyelesaian yang kreatif.
3. Pemecahan masalah integratif. Dengan metode ini konflik antar kelompok diubah menjadi
situasi pemecahan masalah bersama yang dapat diselesaikan melalui teknik-teknik
pemecahan masalah. Secara bersama, pihak-pihak yang bertentangan mencoba untuk
memecahkan permasalahan yang timbul di antara mereka. Di samping penekanan konflik
atau pencarian kompromi pihak-pihak secara terbuka mencoba menentukan penyelesaian
yang dapat diterima semua pihak. Dalam hal ini manajer perlu mendorong bawahannya
bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama, melakukan pertukaran gagasan secara bebas
dan menekankan usaha-usaha pencarian penyelesaian yang optimum agar tercapai
penyelesaian integratif.
Ada tiga jenis metode penyelesaian konflik integratif :
a. Konsensus di mana pihak-pihak yang sedang bertentangan bertemu bersama untuk
mencari penyelesaian terbaik masalah mereka dan bukan mencari kemenangan suatu
pihak
b. Konfrontasi di mana pihak-pihak yang saling berhadapan menyatakan pendapatnya
secara langsung satu sama lain dan dengan kepemimpinan yang terampil dan kesediaan
untuk menerima penyelesaian suatu konflik yang rasional sering dapat ditemukan
c. Penggunaan tujuan-tujuan yang lebih tinggi (superordinate goals) dapat juga menjadi
metode penyelesaian konflik bila tujuan tersebut disetujui bersama
Dalam organisasi klasik ada 4 daerah struktural di mana konflik sering timbul :
1. Konflik hierarki yaitu konflik antara berbagai tingkatan organisasi. Manajemen menengah
mungkin berkonflik dengan persona penyelia, dewan direktur mungkin berkonflik dengan
manajemen puncak, atau secara umum terjadi konflik antara manajemen dengan para
karyawan
29
2. Konflik fungsional yaitu konflik antara berbagai departemen fungsional organisasi. Sebagai
contoh klasik konflik antara departemen produksi dan pemasaran dalam suatu organisasi
perusahaan
3. Konflik lini-staf yaitu konflik antara lini dan staf. Hal ini sering terjadi yang merupakan hasil
adanya perbedaan-perbedaan yang melekat pada personalia lini dan staf. merupakan hasil
adanya perbedaan-perbedaan yang melekat pada personalia lini dan staf.
30
3. Staf menumpang keberhasilan lini. Para anggota staf sering lebih dekat dengan manajer
puncak dibanding orang-orang lini, sehingga dapat mengambil keuntungan atas posisi
mereka.
4. Staf memiliki pandangan sempit. Para anggota staf cenderung menjadi spesialis, sehingga
mempunyai pandangan terbatas dan kurang dapat merumuskan sarannya atas dasar
kebutuhan dan tujuan organisasi keseluruhan.
Pandangan Staf
Para anggota staf mempunyai keluhan-keluhan yang berlawanan tentang para anggota lini:
1. Lini kurang memanfaatkan staf. Manajer lini menolak bantuan staf ahli, karena mereka
ingin mempertahankan wewenangnya atas bawahan atau karena mereka tidak berani
secara terbuka mengakui bahwa mereka membutuhkan bantuan. Sebagai akibatnya, staf
hanya diminta bantuanya bila situasi benar-benar sudah kritis.
2. Lini menolak gagasan-gagasan baru . Anggota staf biasanya yang pertama
berkepentingan dengan pengguna inovasi dalam bidang keahlian mereka. Manajer garis
mungkin menolak perubahan tersebut.
3. Lini memberi wewenang terlalu kecil kepada staf. Anggota staf sering merasa bahwa
mereka mempunyai penyelesaian masalah yang paling baik dalamspesialisnya. Oleh
sebab itu mereka kecewa bila saran-sarannya tidak didukung dang diimplementasikan
oleh manajer lini.
Penaggulangan Konflik Lini dan Staf
1. Tanggung jawab lini dan staf harus ditegaskan. Secara umum, para anggota lini
bertanggung jawab atas keputusan-keputusan operasional organisasi; atau dengan kata
lain, mereka harus bebas menerima. mengubah, atau menolak saran-saran staf. Di lain
pihak, para anggota staf harus bebas untuk memberikan sa- ran bila mereka merasa hal
itu diperlukan tidak hanya bila anggota lini memintanya.
2. Mengintegrasikan kegiatan-kegiatan ini dan staf. Saran-saran staf akan lebih realistik bila
berkonsultasi terlebih dahulu dengan anggota lini dalam proses penyusunan saran-saran
mereka. Konsultasi staf lini ini juga akan membuat para anggota lini bersedia
mengimplementasikan gagasan-gagasan staf.
31
3. Mengajarkan lini untuk menggunakan staf. Manajer lini akan lebih efektif memanfaatkan
keahlian staf bila mereka mengetahui kegunaan staf spesialis bagi mereka.
4. Mendapatkan pertanggung-jawaban staf atas hasil-hasil. Para anggota lini akan lebih
bersedia melaksanakan saran-saran staf bila para anggota staf ikut bertanggung jawab
atas kegagalan yang terjadi. Pertanggung jawaban ini juga akan membuat para anggota
staf lebih berhati-hati dalam menyusun saran-saran mereka.
32
MAINFREIGHT
Mainfreight mulai beroperasi di Auckland, Selandia Baru pada tahun 1978, dan segera
berkembang menjadi jaringan pengangkutan paling luas di Selandia Baru. Pada tahun 1996,
mainfreight go public dan terdaftar di Bursa Efek Selandia Baru. Hingga hari ini, mainfreight
terus menjadi salah satu bisnis dengan kinerja terbaik di bursa saham Selandia Baru. Pergeseran
fokus pada tahun 1984 ditandai dengan dibukanya cabang Mainfreight Air & Ocean yang
pertama.
Investasi di operasi Australia dimulai pada tahun 1989, didorong oleh keinginan untuk
memperlakukan Selandia Baru dan Australia sebagai pasar tunggal. Kehadiran Mainfreight di
Australia terus berkembang melalui akuisisi dan perluasan cabang di lokasi-lokasi strategis.
Mainfreight menjadi global pada tahun 1999 dengan mengakuisisi bisnis di Asia dan
Amerika Serikat. Kepemilikan penuh atas operasi Mainfreight di Asia selesai pada tahun 2007
dan saat ini Mainfreight memiliki beberapa cabang yang beroperasi di Tiongkok, Asia Tenggara,
Jepang dan Korea. Ekspansi berlanjut di Amerika dengan pembelian layanan Target Logistics
pada tahun 2007. Pada tahun 2011, Mainfreight mengakuisisi bisnis Wim Bosman Group yang
memberikan peluang lebih lanjut untuk memperluas jaringan global internasional kami dengan
cabang di seluruh Eropa. Jaringan Mainfreight di seluruh wilayah terus berkembang dengan
pembukaan cabang di negara-negara baru di seluruh rantai pasokan.
Intensifikasi dan pertumbuhan jaringan Mainfreight tetap menjadi inisiatif strategis utama
yang memungkinkan memberikan tingkat efisiensi logistik dan komunikasi yang lebih baik
dengan menjadi lebih dekat dengan pelanggan kami dan pelanggan mereka. Pada tahun 2022,
kami memiliki 310+ cabang di 26 negara dalam jaringan global kami, didukung oleh lebih dari
11.000 anggota tim.
33
Di era globalisasi, persaingan internasional memberikan modifikasi dan perubahan Proses
produksi dan Globalisasi telah menyebabkan hilangnya batas-batas ruang dan waktu di dunia
sehingga membuat dunia terasa lebih sempit dan dapat memudahkan akses ke belahan dunia lain
dalam waktu singkat. Hal ini mendorong terjalinnya meningkatnya permintaan terhadap suatu
barang atau jasa di berbagai belahan dunia, akan tetapi ada satu masalah pokok yaitu tentang
distribusi barang dan pergudangan yang terkelola.
Oleh sebab itu Mainfreight menawarkan jasa untuk mengatasi masalah global
suplly chain dengan menawarkan transportasi barang secara internasional dan domestic serta
pergudangan yang terkelola dengan teknologi canggih yang terdapat di cabang-cabang
Perusahaan Mainfreight seperti Amerika, Asia, Eropa, Australia dan Selandia Baru. Perusahaan
Mainfreight memiliki beberapa jasa layanan utama yang ditawarkan yaitu:
Karena banyaknya permintaan distribusi barang dengan jumlah besar menggunakan kargo,
mainfraight menawarkan jasa di layanan angkutan laut dengan menggunakan pengiriman
konsolidasi (less than container load) untuk pengiriman dalam jumlah kecil dan FCL (Full
Container Load) untuk pengiriman dalam jumlah besar.
Mainfreight menawarkan jasa distribusi yang lebih cepat dengan layanan angkutan udara baik
domestik maupun internasional menggunakan pesawat cargo yang memungkingkan melakukan
pengiriman dalam jumlah besar.
3. Layanan Pergudangan
Mainfreight juga menawarkan jasa pergudangan yang terkelola dengan teknologi terbaru agar barang
yang disimpan dalam Gudang tetap aman. Pergudangan yang dimiliki maingreight tersebar ke berbagai
penjuru dunia seperti Amerika, Asia, Eropa, Australia dan Selandia Baru
34
Pendapatan Perusahaan Mainfreight saat Pandemi
35
36
37
Mainfreight dengan bangga mengonfirmasi hasil keuangan setahun penuh hingga 31
Maret 2023, hasil yang memuaskan didorong oleh kinerja paruh pertama tahun ini yang
kuat. Perdagangan pada semester kedua tidak sesuai ekspektasi dan dibandingkan dengan
periode perbandingan yang sangat kuat seiring dengan berkurangnya kemacetan angkutan
internasional, yang mencakup pengurangan cepat dalam struktur tarif angkutan laut dan
udara. Hal ini telah menyediakan ketersediaan ruang yang sangat dibutuhkan pelanggan
Mainfreight, namun berdampak pada pertumbuhan pendapatan Mainfreight itu sendiri. Operasi
Mainfreight di AS dan Asia adalah yang paling terkena dampaknya.
Disesuaikan dengan dampak nilai tukar mata uang asing, pendapatan Grup naik 4,2%,
dan laba sebelum pajak naik 14,9%.
Periode enam bulan kedua, dibandingkan tahun sebelumnya, merupakan periode enam
bulan terkuat ketiga yang pernah ada. Laba Sebelum Pajak NZ$286 juta versus NZ$307
juta.
Arus kas operasional meningkat dari $504 juta menjadi $757 juta.
Dividen final sebesar 87,0 sen per saham telah disahkan oleh Dewan Direksi, dibayarkan
pada tanggal 21 Juli 2023
Meskipun merupakan hasil yang memuaskan, kinerja Mainfreigt pada paruh kedua tahun ini
menunjukkan penurunan volume pengangkutan karena kondisi ekonomi yang melambat,
38
penurunan aktivitas inventaris, dan berkurangnya kemacetan rantai pasokan internasional.
Tekanan inflasi juga telah meningkatkan biaya pelayanan Mainfreigt . Pemulihan atas
peningkatan biaya ini sedang dilakukan melalui kenaikan tarif angkutan di seluruh wilayah dan
manajemen biaya overhead yang lebih kuat.
Arus Kas Operasi Grup Arus kas operasi adalah $757,2 juta, naik dari $503,8 juta pada tahun
sebelumnya, yang mencerminkan peningkatan profitabilitas, pengumpulan kas yang memuaskan,
dan manfaat modal kerja karena penurunan tarif jalur pelayaran di seluruh grup. Fasilitas utang
saat ini berjumlah $510 juta, dimana $323 juta masih belum ditarik. Dana bersih pada 31 Maret
2023 adalah $122,8 juta dibandingkan dengan utang bersih sebesar $1,1 juta tahun lalu. Rasio
gearing terus membaik, yaitu (7,7%) dibandingkan 0,1% pada tahun sebelumnya. Belanja modal
bersih berjumlah $313,9 juta, dengan pengeluaran untuk tanah dan bangunan berjumlah $163,1
juta, biaya pemasangan dan pemasangan gudang sebesar $70,4 juta, pabrik dan peralatan sebesar
$60,2 juta, dan teknologi informasi sebesar $20,2 juta. Perkiraan belanja modal hingga akhir
tahun 2025 akan berjumlah $676 juta, dengan biaya properti, rak, dan perlengkapan sebesar $556
juta.
Sebanyak 36 properti tambahan diharapkan dapat disewa seiring dengan peningkatan jejak
Pergudangan, peningkatan jaringan pengangkutan domestik, dan penggantian fasilitas yang
sudah tua. Selama tahun ini, jaringan cabang kami bertambah 26 dari 305 menjadi 331 dan kami
telah membuka di Jakarta, Indonesia, menjadikan jumlah negara kami berada di 26.
Dividen
Direksi telah menyetujui dividen final sebesar 87,0 sen per saham yang sepenuhnya
diperhitungkan dengan tarif pajak perusahaan sebesar 28%. Dengan catatan tanggal 13 Juli 2023,
pembayaran akan dilakukan pada 21 Juli 2023. Hal ini menjadikan dividen penuh tahun ini
menjadi 172,0 sen per saham, meningkat 21,1% dibandingkan tahun sebelumnya, dan
mencerminkan peningkatan hasil perdagangan tahun ini.
Bonus Diskresioner
Kami tetap berkomitmen untuk membagi keuntungan kami dengan mereka yang
39
mendapatkannya. Sejalan dengan keuntungan yang diraih, bonus keuntungan diskresi kami
adalah $79,9 juta; penurunan 15,2% dari $94,2 juta pada tahun sebelumnya. Penurunan ini
mencerminkan penurunan tingkat perbaikan di beberapa jaringan cabang kami, terutama pada
semester kedua.
Bisnis kami di Selandia Baru telah menghasilkan pertumbuhan penjualan dan profitabilitas yang
memuaskan selama tahun yang penuh kontras dan terkadang mengecewakan. Paruh pertama
kami mencakup kemacetan rantai pasokan yang sedang berlangsung dan volume yang lebih
tinggi. Seiring dengan melambatnya kondisi ekonomi, volume angkutan barang di seluruh
jaringan juga ikut meningkat. Peristiwa cuaca buruk yang sedang berlangsung memberikan
lingkungan yang menantang untuk pengiriman barang. Hal ini termasuk infrastruktur
Transportasi yang di bawah standar, termasuk koneksi feri Selat Cook antara pulau Utara dan
Selatan.
Meskipun demikian, kami terus mengintensifkan jaringan Transportasi kami, membuka cabang
di Auckland Barat dan di Whakatane. Hal ini berlanjut dengan pembukaan cabang di Cambridge,
Waikato, dan pengoperasian pelabuhan peti kemas darat di Auckland sepanjang tahun.
Kami juga akan membuka Gudang terbesar kami untuk Selandia Baru (43.000 meter persegi) di
Auckland Selatan untuk memenuhi persyaratan pertumbuhan berkelanjutan kami di bidang
Logistik Pergudangan. Hal ini juga akan memungkinkan kita untuk keluar dari tiga gudang
luapan jangka pendek.
Kami terus memenangkan pangsa pasar di bidang impor dan ekspor dalam operasi Udara & Laut
meskipun terjadi perlambatan dalam pengiriman dan volume udara global.
Tim Australia kami terus menunjukkan pertumbuhan yang memuaskan dan peningkatan
profitabilitas. Memperoleh pangsa pasar seiring konsolidasi industri pada segmen transportasi
palet memberikan peluang. Sepanjang tahun ini, kami menyelesaikan tiga lokasi baru yang
dibangun khusus; Adelaide, Melbourne Selatan dan Gold Coast, Queensland. Hal ini telah
meningkatkan kapasitas kami untuk pertumbuhan lebih lanjut.
Fasilitas Transportasi baru dibuka di Mackay, Orange, dan Dubbo, meningkatkan kemampuan
pengiriman melalui jaringan kami ke 88% seluruh Australia.
40
Operasi pergudangan semakin diperluas, menawarkan semakin banyak pelanggan kami lokasi
alternatif di seluruh negara bagian, kecuali Wilayah Utara. Sayangnya, kinerja keuntungan telah
menurun karena biaya tetap yang lebih tinggi, berkurangnya pemanfaatan, dan kinerja yang
buruk/biaya yang hanya terjadi satu kali saja di lokasi kami di Epping, Melbourne. Kami
berharap bahwa profitabilitas akan meningkat seiring dengan pemanfaatan penuh situs-situs baru
ini.
Pendapatan dan volume Air & Ocean telah menurun seiring dengan menurunnya permintaan dan
berkurangnya kemacetan rantai pasokan internasional. Amerika Utara kini menjadi jalur
perdagangan terbesar kita, sehingga mengurangi paparan kita terhadap impor dari
Tiongkok. Pengembangan perdagangan jarak jauh, khususnya dengan Eropa, merupakan
prioritas bisnis Udara & Laut Australia.
Amerika (US$)
Pendapatan US$959,9 juta Turun US$129,5 juta atau 11,9%
Laba Sebelum Pajak US$89,25 juta Turun US$11,6 juta atau 11,5%
Bisnis kami memiliki kinerja paling buruk, dimana kurangnya kedalaman pelanggan dan kondisi
ekonomi yang melambat dengan cepat mengurangi pendapatan dan profitabilitas. Kondisi ini
telah memperlihatkan kelemahan dan kurangnya kedewasaan kami di pasar ini. Kami
kekurangan pelanggan di seluruh pasar vertikal yang menyediakan volume pengiriman harian
reguler.
Bisnis kami di AS telah mengalami beberapa perubahan untuk lebih meningkatkan kemampuan
kami dalam menghasilkan pertumbuhan yang bermakna dan berjangka panjang. Hal ini
mencakup reorganisasi tim kepemimpinan senior kami, termasuk relokasi mereka ke Chicago di
mana mereka akan ditempatkan bersama di lokasi pusat dengan kemudahan akses yang lebih
cepat ke jaringan cabang kami.
Status kami dalam bisnis Transportasi kami telah berubah menjadi LTL Motor Carrier dari
klasifikasi pengirim barang umum. Hal ini akan membantu menarik pelanggan angkutan LTL
yang lebih besar.
Fasilitas Pengangkutan Udara khusus telah selesai dibangun di Los Angeles yang mencakup
pendingin dan penyimpanan dingin untuk bisnis Pengangkutan Udara global kami yang mudah
rusak. Volume angkutan udara dan laut telah menurun sejalan dengan penurunan industri,
meskipun volume perdagangan masih lebih tinggi dibandingkan tingkat sebelum pandemi.
CaroTrans terus menunjukkan kinerja yang memuaskan, meningkatkan jumlah konsolidasi LCL
dari tahun sebelumnya.
41
Kami telah mengkonsolidasikan Gudang kami di Dallas dan Chicago untuk memberikan
efisiensi yang sangat dibutuhkan dan meningkatkan pemanfaatan.
Aktivitas penjualan yang kuat sedang dilakukan untuk meningkatkan vertikal pelanggan kami di
ketiga divisi. Namun, kami memperkirakan pemulihan kami akan memakan waktu.
Eropa (Euro€) Pendapatan €630,7 juta Naik €62,8 juta atau 11,0%
Laba Sebelum Pajak €46,9 juta Naik €15,2 juta atau 48,0%
Ini adalah kinerja keuangan kami yang terkuat di Eropa hingga saat ini, dengan peningkatan
yang baik di ketiga unit bisnis kami.
Saat ini kita mempunyai momentum yang baik di luar Belanda, dengan kemajuan pesat di
Belgia. Bisnis di Belanda kini menyumbang 63% keuntungan Eropa, turun dari 73% di tahun
sebelumnya. Jaringan kami juga bertambah menjadi 52 cabang di 10 negara.
Cabang baru untuk Transportasi telah dibuka di Rotterdam dan Tilburg di Belanda, Katowice
dan Poznan di Polandia, dan Lyon di Prancis. Kami berencana untuk melakukan investasi
properti pertama kami di Belanda, sejak mengakuisisi bisnis ini pada tahun 2011. Investasi ini
akan menyediakan lahan untuk dermaga baru untuk bisnis Transportasi kami.
Cabang Pergudangan baru diharapkan tersedia di Belanda dan Inggris serta meningkatkan
ukuran Gudang kami di Rumania.
Pengembangan Air & Ocean akan membuka cabang baru di Munich untuk melengkapi
pembukaan Madrid dan Verona tahun ini.
Eksposur kami terhadap pasar Udara & Kelautan lebih sedikit dibandingkan wilayah kami yang
lain, oleh karena itu pengurangan pengiriman internasional dan volume udara berdampak lebih
kecil terhadap pendapatan dan profitabilitas. Volume transportasi dan aktivitas Pergudangan
telah melambat meskipun lebih lambat dibandingkan wilayah kami yang lain.
Asia (US$)
Pendapatan US$152,8 juta Turun US$78,2 juta atau 33,9%
Laba Sebelum Pajak US$ 29,1 juta Naik US$ 0,2 juta atau 0,9%
Ketergantungan kita pada volume angkutan transpasifik dari Tiongkok ke AS sangatlah tinggi
dan perdagangan inilah yang sangat terkena dampak dari melambatnya permintaan
angkutan. Tarif angkutan laut pada tahun sebelumnya mencapai tingkat yang luar biasa tinggi
sehingga menyebabkan peningkatan pendapatan yang berlebihan.
Namun demikian, marjin kami terus meningkat, karena kami fokus pada pertumbuhan LCL dan
kargo dengan imbal hasil yang lebih tinggi.
42
Kami telah memperluas jaringan kami lebih jauh ke Jakarta, Indonesia – negara kami yang
kesepuluh di kawasan ini. Kami memperkirakan cabang Indian Air & Ocean pertama kami akan
dibuka pada bulan Agustus 2023. Meskipun kami tidak memperkirakan India akan melampaui
Tiongkok dalam kemampuan manufaktur, kami berharap India akan menjadi kontributor penting
dan tambahan yang signifikan bagi perluasan jaringan global kami.
Kemajuan di Asia Tenggara berlanjut pada tingkat yang memuaskan.Pergudangan juga sudah
mulai dikembangkan dengan enam lokasi yang kini sudah beroperasi. Meskipun masih kecil,
kami kini menarik pelanggan impor dari Asia ke fasilitas ini, melalui jaringan Udara & Laut
kami. Seperti halnya di jaringan kami lainnya, Pergudangan melengkapi produk-produk
domestik dan Udara & Laut kami dan akan menjadi tambahan yang disambut baik di Asia untuk
mengimbangi ketergantungan pada volume Udara & Laut saja.
Seperti halnya wilayah kami yang lain, respons penjualan yang kuat dilakukan untuk melawan
pengurangan perdagangan global.
Outlook
Hasil setahun penuh ini cukup memuaskan. Hal ini mencerminkan pertumbuhan pendapatan dan
peningkatan profitabilitas kami yang terus meningkat selama 13 tahun – bukan berarti kami
berpijak pada pencapaian kami di masa lalu.
Selama setahun terakhir ini kita telah melihat tingkat volume pengangkutan yang luar biasa,
khususnya selama enam bulan pertama, yang mencerminkan pasar logistik yang sulit dan terlalu
panas. Kami telah memanfaatkan peluang yang ada dan mengembangkan bisnis yang lebih besar
dan lebih baik, termasuk terus memperluas investasi jaringan dan infrastruktur kami ke fasilitas
yang lebih baik dan lebih besar.
Pelanggan vertikal kami yang kuat yaitu Makanan, Minuman, DIY, Farmasi, Barang Mudah
Rusak, dan Ritel akan berfungsi untuk mengurangi paparan kami terhadap penurunan ini.
Merupakan suatu kehormatan untuk memiliki pelanggan yang mendukung dan investasi kami
pada jaringan, fasilitas, teknologi, dan sumber daya manusia, tetap menjadi bagian integral dari
strategi jangka panjang kami.
Pengelolaan margin dan biaya overhead yang bijaksana adalah kuncinya. Pendekatan kami yang
terdesentralisasi memungkinkan pimpinan cabang untuk mengambil tanggung jawab atas laporan
laba dan rugi mereka, memberikan pendekatan yang paling tepat. Akibatnya, rekrutmen telah
berkurang secara signifikan selama tiga bulan terakhir di seluruh wilayah.
43
Kami memiliki pendekatan yang disiplin terhadap investasi modal, dengan $676 juta yang
diinvestasikan hingga akhir tahun 2025. Menyediakan fasilitas yang tepat untuk pertumbuhan
kami saat ini dan di masa depan, termasuk investasi properti di Amerika Serikat dan Eropa, di
mana terdapat peluang pertumbuhan jangka panjang yang lebih besar. .
Kami menyadari kemerosotan ekonomi dan lingkungan inflasi yang terjadi saat ini dan oleh
karena itu, kami akan mencari keuntungan yang lebih baik dari jaringan ini dibandingkan
melakukan ekspansi demi keuntungan tersebut.
Hasil pos perdagangan terus menunjukkan kelemahan dalam volume dan aktivitas. Meskipun
pengelolaan struktur biaya overhead dan penerapan tinjauan tarif pengangkutan telah berhasil,
hal ini diperkirakan akan menjadi enam bulan pertama perdagangan yang penuh tantangan.
Kami tetap yakin akan prospek pertumbuhan jangka menengah dan panjang.Mainfreight akan
merilis hasil keuangannya untuk paruh pertama tahun keuangan 2024 ke pasar pada 9 November
2023.
44