Anda di halaman 1dari 3

Nama : Rusmalia

NIM : 858044234
Mata Kuliah : Pendidikan Lingkungan Hidup

1. Jelaskan proses terbentuknya taman Margasatwa Ragunan Pasar Minggu, Jakarta


Selatan tersebut!
2. Jelaskan sumberdaya alam yang tidak pernah habis tersebut dan manfaatnya untuk
lingkungan sekitarnya!
3. Jelaskan masing-masing dari azas manfaat, tanggungjawab, dan azas berkelanjutan
tersebut!

Jawab :

1. Taman Margasatwa Ragunan adalah sebuah kebun binatang yang terletak di daerah
Ragunan, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Indonesia. Kebun binatang ini didirikan
pada tanggal 19 September tahun 1864 di Batavia (kini Jakarta) dengan nama
“Planten en Dierentuin”. Pada awalnya, kebun binatang ini dikelola oleh Perhimpunan
Penyayang Flora dan Fauna Batavia yang tergabung dalam Culturule Vereniging
Planten en Dierentuin at Batavia. Pada tahun 1949, nama Planten En Dierentuin
diubah menjadi Kebun Binatang Cikini dan pada tahun 1961 dipindahkan ke kawasan
Ragunan, Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Pemerintah DKI Jakarta menghibahkan
lahan seluas 30 hektare yang menjadi rumah bagi kebun binatang ini. Gubernur DKI
Jakarta Ali Sadikin meresmikan Taman Margasatwa Ragunan pada 22 Juni 1966. Saat
ini, Taman Margasatwa Ragunan memiliki luas tanah sebesar 140 hektare dan
terdapat berbagai koleksi satwa yang terdiri dari 2101 ekor satwa dari 220 spesies.
Kebun binatang ini memiliki banyak spesies hewan yang langka antara lain kakatua,
orangutan, gorila, anoa, dan gajah.

2. Sumber daya alam yang tidak pernah habis disebut sebagai sumber daya alam
terbarukan atau renewable natural resources. Sumber daya ini dapat diperbarui secara
alami atau manusia dapat mengelolanya dengan bijak sehingga mereka dapat terus
digunakan tanpa pernah habis. Contoh sumber daya alam terbarukan termasuk:

a. Energi Matahari: Energi matahari adalah salah satu sumber daya alam terbarukan
yang paling penting. Matahari terus menghasilkan energi dalam bentuk sinar
matahari yang dapat digunakan untuk menghasilkan listrik dan panas.
Manfaatnya adalah bahwa penggunaan energi matahari tidak menghasilkan polusi
udara atau emisi karbon yang merusak lingkungan.
b. Angin: Angin adalah sumber daya alam terbarukan lainnya yang dapat digunakan
untuk menghasilkan energi angin. Pembangkit listrik tenaga angin dapat
mengubah energi kinetik angin menjadi energi listrik tanpa menghasilkan emisi
polutan atau gas rumah kaca.
c. Air Terjun dan Geotermal: Air terjun dan sumber panas bumi, seperti mata air
panas, dapat digunakan untuk menghasilkan energi listrik. Sumber daya ini terus-
menerus diperbarui oleh siklus alam dan tidak pernah habis.
d. Hutan dan Tanaman: Hutan dan tanaman kayu merupakan sumber daya alam
terbarukan yang dapat digunakan untuk bahan bangunan, energi biomassa, dan
produk kayu. Jika dikelola secara berkelanjutan, hutan dapat terus tumbuh dan
menyediakan sumber daya tanpa merusak lingkungan.

Manfaat dari sumber daya alam terbarukan ini untuk lingkungan sekitarnya adalah:

a. Mengurangi Emisi Gas Rumah Kaca: Penggunaan sumber daya alam terbarukan
untuk energi membantu mengurangi emisi gas rumah kaca dan dampak
perubahan iklim. Ini membantu melindungi lingkungan dan ekosistem.
b. Pelestarian Sumber Daya Alam: Pengelolaan yang bijak terhadap sumber daya
alam terbarukan, seperti hutan dan perairan, dapat menjaga keberlanjutan dan
mencegah eksploitasi berlebihan.
c. Ketersediaan Energi yang Berkelanjutan: Pemanfaatan sumber daya alam
terbarukan memastikan pasokan energi yang berkelanjutan dalam jangka panjang
tanpa memerlukan eksploitasi berlebihan.
d. Meningkatkan Kualitas Udara dan Air: Sumber daya alam terbarukan umumnya
lebih bersih daripada sumber daya energi konvensional, sehingga membantu
menjaga kualitas udara dan air yang lebih baik.
e. Mendukung Keseimbangan Ekosistem: Pemanfaatan sumber daya alam
terbarukan dengan bijak dapat membantu menjaga keseimbangan ekosistem dan
keanekaragaman hayati.

Penting untuk merawat dan menjaga sumber daya alam terbarukan ini agar dapat terus
digunakan oleh generasi mendatang dan menjaga keberlanjutan lingkungan.

3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 1997 tentang Lingkungan


Hidup (UU Lingkungan Hidup) adalah hukum yang mengatur prinsip-prinsip
perlindungan lingkungan hidup di Indonesia. Meskipun undang-undang ini tidak
secara eksplisit menguraikan azas manfaat, tanggungjawab, dan azas berkelanjutan,
prinsip-prinsip ini dapat dikaitkan dengan berbagai pasal dan ketentuan dalam UU
Lingkungan Hidup. Berikut penjelasan terkait dengan ketiga azas tersebut dalam
konteks UU Lingkungan Hidup:
Azas Manfaat:
Prinsip manfaat dalam konteks UU Lingkungan Hidup dapat ditemukan dalam
berbagai ketentuan yang menekankan perlunya menjaga kualitas lingkungan hidup
agar memberikan manfaat positif bagi kesejahteraan manusia dan kelestarian alam.
Beberapa pasal yang mencerminkan prinsip manfaat meliputi:
Pasal 3, yang menyatakan bahwa setiap orang memiliki hak untuk hidup dalam
lingkungan hidup yang baik dan sehat.
Pasal 4, yang menekankan pentingnya pengelolaan lingkungan hidup yang
berkelanjutan untuk kepentingan generasi sekarang dan mendatang.
Azas Tanggungjawab:

Prinsip tanggungjawab dalam UU Lingkungan Hidup tercermin dalam ketentuan-


ketentuan yang menetapkan kewajiban dan tanggung jawab berbagai pihak, termasuk
pemerintah, masyarakat, dan pengusaha. Beberapa pasal yang mencerminkan prinsip
tanggungjawab meliputi:
Pasal 5, yang mengatur tanggung jawab pemerintah dalam perlindungan dan
pengelolaan lingkungan hidup.
Pasal 20, yang menekankan kewajiban pengusaha untuk menjalankan upaya
perlindungan lingkungan hidup sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Azas Berkelanjutan:

Prinsip berkelanjutan dalam UU Lingkungan Hidup tercermin dalam berbagai


ketentuan yang menekankan pentingnya pengelolaan lingkungan hidup yang
berkelanjutan. Beberapa pasal yang mencerminkan prinsip berkelanjutan meliputi:
Pasal 10, yang mengatur perlindungan ekosistem penting dan habitat alam yang harus
dijaga agar tetap lestari.
Pasal 19, yang menekankan perlunya pengelolaan sumber daya alam secara
berkelanjutan.

Walaupun UU Lingkungan Hidup tidak secara eksplisit menguraikan ketiga azas ini,
prinsip-prinsip tersebut melekat dalam semangat undang-undang ini dan digunakan
sebagai pedoman dalam pengelolaan dan perlindungan lingkungan hidup di Indonesia.
Undang-undang ini bertujuan untuk menciptakan keselarasan antara pembangunan
ekonomi, perlindungan lingkungan hidup, dan kesejahteraan masyarakat, yang
merupakan esensi dari ketiga azas tersebut.

Anda mungkin juga menyukai