Anda di halaman 1dari 5

TUGAS 2

OLEH :

DODI PRAYOGO PANGESTU


NIM : 042247865
UPBJJ : 76/JEMBER

PROGAM STUDI ILMU ADMINISTRASI BISNIS


FAKULTAS HUKUM, ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS TERBUKA
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga
saya dapat menyelesaikan Tugas 2 Tutorial Online tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan ini adalah untuk memenuhi Tugas 2 ADBI4331/Uang dan
Perbankan. Di sisi lain juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang Uang dan
Perbankan lebih jauh lagi.
Saya mengucapkan terima kasih kepada Tarida Elisa Butarbutar, SE.,MSA, selaku tutor mata
kuliah Uang dan Perbankan yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah
pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang saya tekuni
Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian
pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan Tugas 2 Tutorial Online ini.
Saya menyadari, tugas yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,
kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan tugas ini.

Banyuwangi, 11 November 2023

Penulis
PEMBAHASAN
Soal :
1. Kredit menurut jaminan dapat dibagi menjadi 2, yakni kredit berjaminan (secured loan)
dan kredit tanpa jaminan (unsecured loan). Jelaskanlah jenis-jenis jaminan apa saja yang
dapat digunakan sebagai jaminan kredit?

2. Hanafi hendak membeli sebuah rumah di Sawangan senilai RP 917.000.000. Dia ingin
membeli rumah tersebut secara kredit melalui Bank BNI. Aplikasi dari Kredit Pemilikan
Rumah Hanifa ternyata disetujui dengan cicilan sebesar Rp 6.000.000 selama 20 tahun
dengan bunga 8%. Hingga akhirnya akadpun terjadi antara Hanifa dan Bank BSI. Jelaskan
unsur-unsur kredit yang ada dalam paparan tersebut!
Jawaban :
1. Kredit Dilihat dari Segi Jaminan/Agunannya
Kredit tidak memakai jaminan (unsecured loan), yaitu kredit yang diberikan benar-
benar atas dasar kepercayaan saja, sehingga tidak ada “pengaman” sama sekali. Kredit
ini biasanya terjadi di antara sesama pengusaha (untuk tujuan produktif), atau di
antara teman, keluarga, famili (biasanya untuk tujuan konsumtif).
Kredit dengan memakai jaminan/agunan (secured loan). Jenis kredit ini terbagi atas :
a. Jaminan perorangan (personal securities), yaitu kredit yang jaminannya berupa
seseorang atau badan sebagai pihak ke-3 yang bertindak sebagai penanggung
jawab/bongtocht/avalist.
b. Jaminan kebendaan yang bersifat “tangible” (berwujud), yaitu yang terdiri dari :
(1) barang – barang bergerak, misalnya mesin – mesin, kendaraan bermotor,
furnitur/mebeler, perhiasan, barang dagangan, barang elektronik, dan lain – lain.
Cara pengikatanya biasanya dengan fiducia (fiduciare eigendom overdrach/FEO)
yaitu penyerahan secara kepercayaan atau dengan cara gadai (pand): (2) Barang-
barang yang tidak bergerak, misalnya tanah dengan atau tanpa bangunan, mesin –
mesin berat, kapal api, dengan bobot tertentu dan lain-lain, biasanya pengikatanya
dengan cara hak tanggungan sesuai dalam UU No.41/1996 tentang Hak
Tanggungan; (3) Jaminan kebendaan yang bersifat tidak terwujud (intangible),
mislanya promes, obligasi, saham dan surat – surat berharga lain. Cara
meningkatnya dengan pemindah-tanganan atau cessie.
2. Berdasarkan beberapa pandangan mengenai kredit yang telah diuraikan sebelumnya,
titik beratnya berbeda-beda namun kiranya dapat disimpulkan, bahwa pada dasarnya
kredit itu mengandung unsur – unsur sebagai berikut :
1. Adanya orang atau badan yang memiliki uang, barang atau jasa. Pihak ini disebut
debitur.
2. Adanya pihak yang membutuhkan/meminjam uang, barang atau jasa. Pihak ini
lazim disebut debitur.
3. Adanya kepercayaan dari kreditur terhadap debitur.
4. Adanya janji dan kesanggupan membayar dari debitur kepada kreditur.
5. Adanya perbedaan waktu yaitu perbedaan antara penyerahan uang, barang atau
jasa oleh kreditur dengan pada saat pembayaran kembali dari debitur.
6. Adanya risiko yaitu sebagai akibat dari adanya unsur perbedaan waktu seperti di
atas, di mana masa yang akan datang merupakan sesuatu yang belum pasti, maka
kredit itu pada dasarnya mengandung risiko. Risiko tersebut berasal dari
bermacam-macam sumber, termasuk di dalamnya penurunan nilai uang karena
inflansi dan sebagainya.
7. Adanya bunga yang harus dibebankan oleh debitur kepada kreditur (walaupun ada
kredit yang tidak berbunga).

Sumber referensi : ADBI4331/MODUL 5.7 – 5.25

Anda mungkin juga menyukai