NIM : 225090807111010
Kelompok : 11
Korektor Asisten
...... CO Asisten
(Nama Asisten)
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
____________________________________
PENDAHULUAN
1.1 TUJUAN
Pada sistem digital diperoleh data dan informasi dengan kode biner yang kemudian
dioperasikan dengan operasi tertentu. Beberapa operasinya antara lain yaitu encoding,
decoding, multiplexer, dan demultiplexer. Semua operasi tersebut telah difasilitasi oleh
ketersediaan banyak IC dalam kategori MSI (integrasi skala menengah) (Tocci, dkk.,
2007).
Encoder berfungsi sebagai rangkaian untuk mengonversi data input menjadi data
dalam format bilangan tertentu. Encoder akan mengkodekan setiap jalur input yang aktif
menjadi kode bilangan biner yang sesuai. Di dalam teori digital, terdapat berbagai istilah
dalam encoder, misalnya "Desimal to BCD Encoder" yang merujuk pada rangkaian digital
yang digunakan untuk mengkodekan jalur masukan desimal menjadi kode bilangan biner
4-bit dalam format BCD (Binary Coded Decimal), atau "8 line to 3 line encoder" yang
mengacu pada rangkaian encoder dengan 8 jalur input dan 3 jalur output (Ali dan Ariadie,
2018).
Gambar 1.2.1 Ilustrasi digital encoder (Ali dan Ariadie, 2018).
Berikutnya yaitu multiplexer. Multiplexer juga dikenal sebagai pemilih data, adalah
sebuah rangkaian kombinasional yang memiliki beberapa jalur masukan, satu jalur
keluaran, dan beberapa jalur pilihan. Terdapat beberapa IC (Integrated Circuit) multiplexer
yang menyediakan output komplementer. Selain itu, multiplexer dalam bentuk IC
umumnya dilengkapi dengan input ENABLE atau STROBE, yang harus aktif agar
multiplexer dapat berfungsi sesuai yang diinginkan. Multiplexer berfungsi untuk memilih
informasi biner dari salah satu jalur masukan, tergantung pada status logika dari input
pilihan, dan mengarahkannya ke jalur keluaran. Jika terdapat n jalur pilihan, maka jumlah
maksimum jalur masukan yang dapat digunakan adalah 2n, dan multiplexer tersebut
disebut sebagai multiplexer 2n-ke-1 atau multiplexer 2n ×1 (Maini, 2007).
METODOLOGI
2.2.1 ENCODER
Dibuat rangkaian encoder dengan gerbang OR dengan empat masukan yang dapat dibuat
dengan digunakan dua buah gerbang OR dua masukan. Kemudian masing-masing masukan
dari enconder tersebut dihubungkan pada switch logika dan masing-masing keluaran dari
encoder dihubungkan ke LED logic indicator
↓
Sumber tegangan dihubungkan ke IC OR, kaki no. 14 ke VCC = +5 V, kaki no.7 ke ground,
kemudian sumber tegangan dihidupkan
↓
Nilai keluaran 20, 21 dan 22 untuk nilai masukan dianalisa
X0X1X2X3X4X5X6X7 = 1 0 0 0 0 0 0 0
X0X1X2X3X4X5X6X7 = 0 1 0 0 0 0 0 0
X0X1X2X3X4X5X6X7 = 0 0 1 0 0 0 0 0
dan seterusnya sampai
X0X1X2X3X4X5X6X7 = 0 0 0 0 0 0 0 1
Selanjutnya sumber tegangan dimatikan dan rangkaian dilepas
2.2.2 DECODER
Dibuat rangkaian decoder 2 bit. Kemudian masukan 20 dan 21 dari rangkaian tersebut
dihubungkan pada switch logika dan keluaran Y0, Y1, Y2, dan Y3 masing-masing
dihubungkan ke LED logic indicator
↓
Sumber tegangan dihubungkan ke IC AND dan NOT, kaki no. 14 ke VCC = +5 V, kaki no.7
ke ground, kemudian sumber tegangan dihidupkan
↓
Nilai keluaran Y0, Y1, Y2, dan Y3 dianalisa untuk semua nilai kemungkinan dari masukan 20
dan 21. Selanjutnya sumber tegangan dimatikan dan rangkaian dilepas
2.2.3 MULTIPLEXER
2.2.4 DEMULTIPLEXER
2.2.5 SEVEN-SEGMENT
Dibuat rangkaian pendekode angka BCD untuk ditampilkan pada seven-segment dengan
digunakan IC decoder 7447 dan seven-segment common-anode. Kemudian masing-masing
masukan decoder dihubungkan pada switch logika
↓
Sumber tegangan dihubungkan pada seven segment, kaki no. 1 ke VCC = +5 V. Pada IC
decoder, kaki no. 16 ke VCC = +5 V, kaki no.8 ke ground, kemudian sumber tegangan
dihidupkan
↓
Nilai keluaran dari sevent-segment dianalisa untuk semua nilai kemungkinan dari masukan
pada decoder. Selanjutnya sumber tegangan dimatikan dan rangkaian dilepas
2.3 GAMBAR PERALATAN PERCOBAAN
Ali, Muhammad dan Ariadie Chandra Nugraha. 2018. Teknik Digital Teori dan Aplikasi
Dilengkapi dengan Contoh Simulasi Rangkaian. Yogyakarta: UNY Press
Maini, Anil K. 2007. Digital Electronics Principles, Devices and Applications. Southern Gate,
Chichester: John Wiley & Sons, Ltd
Tocci, Ronald J., Neal S. Widmer, Gregory L. Moss. 2007. Digital Systems Principles and
Aplications Tenth Edition. Upper Saddle River: Pearson Education, Inc.
LAMPIRAN