Anda di halaman 1dari 3

AKSES LAYANAN KESEHATAN : MKRI HARGA NAIK

1. Pendahuluan
Pandemi covid 19 merubah segala lini kehidupan masyarakat, merubah
kebiasaan hidup, ekonomi, hingga akses kesehatan. Kita tahu sendiri bagimana
masyarakat sangat membutuhkan layanan tersebut untuk melanjutkan hidup,
namun sayang sekali birokrasi negara tidak mampu menjalankan amanah yang
diberikan oleh masyarakat. Banyak sekali pasien bahkan masyarakat pada saat
pandemi covid 19 kesusahan untuk mencari akses layanan kesehatan. Berbagai
daerah masyarakat kesusahan karena mengalami covid 19 mencari bantuan ke
sana dan ke mari, akses untuk masuk rumah sakit sangat susah karena pasien yang
sangat membludak, berbagai cara dilakukan agar mendapat kehidupan yang layak.
Tidak hanya akses untuk mendapatkan perwatan namun untuk alat perlindungan
diri saja sangat susah dicari ketika pandemi covid naik sangat tinggi, banyak
sekali masyarakat menengah ke bawah tidak mampu untuk membeli masker
padahal sangat membutuhkan hal tersebut disebabkan karena harga masker yang
sangat mahal dan tidak seperti harga biasanya.
Di dalam undang undang kita tahu betul bahwa setiap masyarakat
mempunyai hak hidup yang harus dijamin oleh negara, berbagai kebijakan yang
dibuat harus berpihak kepada rakyat. Namun hari ini kita kembali dilukai oleh
para wakil rakyat. Pada masa naiknya pandemi covid 19 justru pemerintah malah
menaikkan iuran BPJS. Ini adalah penganut neoliberalisme yang di mana mereka
akan menghalalkan segala cara dan tidak melihat siapa korbannya. Di sinilah
hukum rimba ekonomi berjalan.
Tujuan dari dikeluarkannya BPJS ialah menjamin seluruh kesehatan
masyarakat indonesia dengan kartu tersebut seluruh masyarakat mampu
mengakses layanan kesehatan. Tentu dalam proses pembentukan juga harus
dipermudah karena itu adalah hak masyarakat namun dalam realitanya negarakita
masih terlalu lemah dalam hal administrasi dan fasilitas hal tersebut dibuktikan
dari panjangnya antrian untuk membuat BPJS mereka yang datang subuh baru
bisa dilayani dhuhur tentu hal tersebut sangat menyita waktu para calon peserta
BPJS yang di mana seharusnya pagi hari mereka bisa bekerja namun waktunya
tersita untuk hal tersebut ditambah lagi antrian di rumah sakit yang sangat
membludak ketika mau melakukan perwatan. Terkadang beberapa rumah sakit
juga masih menarik biaya untuk peserta BPJS dengan harga yang sangat tidak
lumrah padahal setiap bulan mereka membayar iuran BPJS. Tulisan ini akan fokus
bagaimana penerapan BPJS di masyarakat dan bagaimana pandangan mereka
tentang kenaikan BPJS.
2. Pembahasan
Dalam BPJS juga terlihat ada kelas kelas sosial, siapa yang membayar
lebih mereka akan ada pada kelas yang paling tinggi. Ini adalah bukti kepemilikan
modal, ekonomi berlebih bisa mendapatkan segalanya adahal setiap kemampuan
warga negara tentu berbeda, hal tersebut harus pula ditinjau ulang agar semua
setara karena adil tidak tentang semua sama namun bagaimana keputusan yang
diambil dapat menimbulkan maslahat yang berkelanjutan
Kita ketahui sendiri, kehadiran BPJS sangat di nanti oleh masyarakat
namun banyak sekali hal yang mempersulit untuk mendapatkan layanan tersebut,
bahkan ketika kita mendapatkan BPJS kita juga kadang tidak bisa menikmati
fasilitas rumah sakit dengan penuh, bahkan kita harus disibukkan dengan hal hal
administrasi. Ditambah lagi antrian yang begitu banyak tanpa mempertimbangkan
pasien mana yang membutuhkan pelayanan secepatnya. Ditambah lagi iuran BPJS
yang tiap tahun terus meningkat, banyak sekali masyarakat yang menyayangkan
hal tersebut kemudian tidak mampu membayar BPJS. Ketika tidak membayar
pasti mereka akan disibukkan dengan hal administrasi padahal saat itu mereka
sangat membutuhkan pelayanan cepat.
Kenaikan BPJS sudah seharusnya setara dengan peningkatan akses
layanan kesehatan, dari sini kita melihat kacau balau negara kita dalam melayani
kebutuhan masyarakat. Kita perlu refleksikan kembali bagaimana pemerintah
negara indonesia dalam melakukan pelayanan masyarakat, teknologi kesehatan
tidak meningkat, fasilitas rumah sakit yang kurang diperhatikan dalam pikiran
mereka dan hanya berorientsi pada uang. Tangisan masyarakat tidak pernah
diperhatikan padahal untuk membayar BPJS saja sudah tidak mampu apalgi untuk
mengakses layanan kesehatan. Seharusnya pemerintah memberi jaminan hidup
layak untuk mereka yang sudah tidak bisa melakukan apapun kita semua harus
memfasilitasi kesehatan pada individu tersebut karena menjaga kesjahteraan
masyarakat itu kewajiban negara.
Bagi mereka yang sedang merasakan sakit keras dan tidak bisa melakukan
apapun tentu BPJS menjadi harapan besar untuk sembuh, kita bisa
membayangkan bagaimana uang mereka terkuras habis untuk cuci darah setiap
minggu, untuk kontrol ke rumah sakit setiap bulan. Sedangkan kebanyakan dari
mereka sudah tidak mampu bekerja ditambah lagi tanggungan keluarga yang
sangat besar untuk makan setiap hari, biaya sekolah anak, dan kebutuhan lainnya.
Harapannya pemerintah lebih sadar akan berbagai problemtaika yang ada tentu
menaikkan iuran BPJS sangat menyiksa masyarakat apalgi kebutuhan pokok di
indonesia hari ini sangat melunjak tinggi.
Dalam menentukan sebuah kebijakan pasti ada landasan sosiologis yang
tidak bisa dilupakan, yang mana kebijakan ini harus berpihak pada masyarakat
sesuai dengan konsep demokrasi dari rakyat oleh rakyat untuk rakyat. Begitu pula
dengan akses layanan kesehatan sudah seharusnya masyarakat dengan mudah
untuk mendapatkan hal tersebut. negara indonesia perlu meningkatkan berbagai
fasilitas kesehatan karena negara kita masih dalam tahap perkembangan dan
angka kelahiran meningkat dengan sangat cepat tentu infrastruktur yang ada juga
harus ditingkatkan secara bersamaan.
Harapan ke depannya jangan biarkan rakyat indonesia menjerit kesakitan
bahkan merasakan hidup ala kolonial di negara kita yang sudah merdeka. Setiap
individu punya hak hidup yang harus dijaga bersama jangan sampai kebijakan
atau peraturan yang dikeluarkan wakil rakyat tidak berpihak. Kesehatan pada saat
ini tentu menjadi kebutuhan pokok masyarakat sekitar, angka kenaikan covid hari
ini masih terjadi dengan cepat padahal sudah 2 tahun lebih dan kita belum bisa
menemukan solusi atas hal tersebut. di masa sulit seperti ini seharusnya kita saling
bantu. Kita masih harus bersyukur meskipun berbagai kebijakan pemerintah tidak
berpihak pada kita. Namun kita masih mempunyai sanak, saudara, tetangga yang
peduli ini adalah bentuk implementasi bhineka tunggal ika meskipun kita lahir
dari berbagai latar belakang keluarga, namun kita disatukan oleh indonesia.
Harapan kedepannya kita harus saling bahu membahu dan saling menjaga
kesejahteraan siapa saja yang ada di sekitar kita. Dalam hal ini kita juga tidak bisa
menyalakan pemerintah dengan sepenuhnya. Pemerintah hanya manusia biasa
yang sama dengan kita hanya saja mereka mempunyai kuasa lebih untuk
menjalankan negara ke depannya. Tentu hal seperti ini harus dengan cepat
diselesaikan bisa saja. Kenaikan BPJS ini menjadi hal dasar meningkatnya angka
kemiskinan di indnesia, KPDIC mencoba untuk memberikan gugatan atas
kenaikan BPJS tersebut, dalam hal ini KPDIC bukan anti pada hal tersebut.
namun ketika menaikkan biaya juga harus meningkatkan fasilitas. Gugatan
tersebut sudah disetujui oleh mahkamah konstitusi. Tugas kita ke depan ialah
mengawal hal tersebut untuk dilaksanakan secara utuh agar tidak memberatkan
masyarakat.
3. Simpulan
BPJS mempunyai tujuan untuk mengakomodir seluruh layanan kesehatan
secara gratis untuk seluruh rakyat indonesia, namun dalam realitanya sangatlah
susah ha yang bersifat administrasi kemudian pelayanan yang begitu lama
sehingga membuat masyarakat sangat susah. Ditambah lagi upaya pemerintah
menaikkan iuran BPJS seharusnya hal tersebut sejalan dengan peningkatan
fasilitas kesehatan yang ada sehingga masyarakat indonesia lebih mudah untuk
mendapatkan dan lebih menikmati layanan tersebut. BPJS menjadi jantung
harapan bagi mereka yang sudah tidak bisa melakukan aktivitas apapun selain
berobat, harapannya pemerintah meninjau ulang kebijakan tersebut dan
membenahi fasilitas kesehatan yang ada.

Anda mungkin juga menyukai