PEDOMAN PENETAPAN
SEMPADAN WADUK
Tahun
2023
i
KATA PENGANTAR
Bendungan adalah bangunan yang berupa urugan tanah, urugan batu, dan urugan
beton yang dibangun selain untuk menahan dan menampung air, dapat pula
dibangun untuk menahan dan menampung limbah tambang atau menampung
lumpur sehingga terbentuk waduk. Waduk adalah wadah sebagai akibat
dibangunnya bendungan. Waduk dapat berisi genangan air, limbah tambang atau
materi lainnya sesuai peruntukan pembangunan bendungan tersebut. Sesuai
dengan Peraturan Menteri PUPR nomor 27/PRT/M/2015 tentang Bendungan,
disebutkan bahwa dan waduk perlu dilakukan pengelolaan secara berkala untuk
mempertahankan kelestarian fungsi, efektivitas dan efisiensi pemanfaatan air, dan
keamanan bendungan itu sendiri.
Salah satu upaya perlindungan dan pelestarian bendungan dan waduknya adalah
dengan pengaturan daerah sempadan waduk. Permasalahan utama dalam
perlindungan waduk yaitu perubahan tata guna lahan, okupasi lahan, dan ancaman
penurunan kualitas air akibat pencemaran. Untuk mengurangi permasalahan
tersebut, perlu penetapan garis sempadan waduk. Dengan tersusunnya Pedoman
Penetapan Sempadan Waduk di Direktorat Jenderal Sumber Daya Air, melalui
Direktorat Bendungan dan Danau, diharapkan mampu menjadi acuan bagi Pemilik
Bendungan dalam pemanfaatan ruang pada daerah genangan waduk dan ruang
sempadan waduk sesuai dengan kewenangannya demi terjaganya fungsi dan
keamanan bendungan untuk memberikan kemanfaatan bagi masyarakat luas.
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
Latar Belakang
Bendungan adalah bangunan yang berupa urugan tanah, urugan batu, dan
beton, yang dibangun selain untuk menahan dan menampung air, dapat pula
dibangun untuk menahan dan menampung limbah tambang, atau menampung
lumpur sehingga terbentuk waduk. Waduk adalah wadah buatan yang
terbentuk sebagai akibat dibangunnya bendungan. Tampungan air ini sebagian
besar digunakan untuk memenuhi kebutuhan irigasi, air baku, energi listrik,
perikanan, pariwisata dan lain sebagainya.
Berdasarkan pengamatan dari berbagai waduk yang ada saat ini ditemukan
beberapa permasalahan utama terhadap perlindungan pada aspek-aspek
berikut:
3. Ancaman penurunan kualitas air waduk sebagai akibat pencemaran air dari
limbah penduduk, limbah industri, limbah kerambah jaring apung ikan,
limbah pertanian, dan sampah penduduk yang masuk ke areal genangan
waduk.
Saat ini banyak daerah di area garis sempadan waduk telah dimanfaatkan untuk
berbagai kepentingan yang mendukung fungsi sebagai daerah konservasi.
Setiap waduk mempunyai karakteristik yang berbeda antara satu dengan yang
lain, sehingga diperlukan pedoman agar pengelola waduk dapat mempunyai
acuan dalam menetapkan batas sempadan waduk secara optimal sesuai dengan
tujuan dan fungsinya.
1. Ketua Tim
2. Ahli Bendungan
5. Ahli Geodesi
6. Ahli Geologi
9. Ahli Lingkungan
II. Format SK Tim Kajian Penetapan Zona Pemanfaatan Waduk dan Garis
Sempadan Waduk
MEMUTUSKAN :
Menetapkan : KEPUTUSAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN
PERUMAHAN RAKYAT TENTANG PEMBENTUKAN TIM
KAJIAN PENETAPAN ZONA PEMANFAATAN WADUK
DAN GARIS SEMPADAN WADUK …. PADA WILAYAH
SUNGAI ….
:
KESATU Membentuk Tim Kajian Penetapan Zona Pemanfaatan
Waduk dan Garis Sempadan Waduk…. pada Wilayah
Sungai ….. yang selanjutnya Tim dengan susunan
keanggotaan sebagaimana dalam lampiran yag
merupakan bagian tidak terpisahkan dari Keputusan
Menteri ini.
-9-
:
KEDUA Tim sebagaimana dimaksud dalam Diktum KESATU
terdiri atas:
1. Tim pengarah
2. Tim Teknis; dan
3. Narasumber;
:
KETIGA Tim sebagaimana dimaksud dalam Diktum KEDUA
bertugas :
1. Tim pengarah:
Memberikan arahan dan saran dalam proses
Penetapan Zona Pemanfaatan Waduk dan Garis
Sempadan Waduk ….
2. Tim teknis:
a. Melakukan studi hidrologi, geologi, lingkungan,
tata guna lahan, dan sosial ekonomi tambahan
yang diperlukan untuk mendukung penentuan
batas sempadan waduk.;
b. Melakukan penentuan batas tepi waduk, batas
daerah tangkapan air, zona litoral dan titik
koordinat waduk;
c. Menentukan zona pemanfaatan waduk;
d. Menentukan garis sempadan waduk;
e. Melakukan penyusunan laporan kajian
penetapan Zona Pemanfaatan Waduk dan Garis
Sempadan Waduk;
f. Menyampaikan hasil kajian kepada masyarakat;
g. Mengusulkan Zona Pemanfaatan Waduk dan
Garis Sempadan Waduk kepada Menteri untuk
ditetapkan
3. Narasumber
Memberikan masukan terhadap isi dan substansi
teknis bagi pelaksanaan Kajian Penetapan Zona
Pemanfaatan Waduk Garis Sempadan Waduk…
:
KEEMPAT Selain tugas sebagaimana dimaksud dalam Diktum
KETIGA, Tim wajib menyampaikan berita acara
penetapan Zona Pemanfaatan Waduk Garis Sempadan
Waduk… per semester kepada Direktur Jenderal
Sumber Daya Air melalui ketua tim teknis
:
KELIMA Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud
dalam Diktum KETIGA, Tim dapat membentuk
secretariat dan/atau dibantu oleh tenaga ahli yang
ditetapkan oleh ketua tim teknis
: Tim sebagaimana dimaksud dalam Diktum KESATU
KEENAM
diberikan honorarium sesuai dengan peraturan
perundang-undangan.
Tembusan :
1. Sekretaris Jenderal Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat;
2. Inspektur Jenderal Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat;
3. Direktur Jenderal Sumber Daya Air, Kementerian Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat;
4. Gubernur Provinsi ….;(sesuai lokasi waduk)
5. Sekretaris Direktorat Jenderal Sumber Daya Air, Direktorat Jenderal Sumber
Daya Air, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat;
6. Direktur Bendungan dan Waduk, Direktorat Jenderal Sumber Daya Air,
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.
Ditetapkan di Jakarta
Pada tanggal
MENTERI PEKERJAAN UMUM
DAN PERUMAHAN RAKYAT,
M. BASUKI HADIMULJONO
- 11 -
LAMPIRAN
KEPUTUSAN MENTERI PEKERJAAN
UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
NOMOR …/KPTS/M/…
PEMBENTUKAN TIM KAJIAN
PENETAPAN ZONA PEMANFAATAN
WADUK DAN GARIS SEMPADAN
WADUK… PADA WILAYAH SUNGAI ….
A. Tim Pengarah
1.
2.
3.
4.
5.
dst.
B. Tim Teknis
1.
2.
3.
4.
5.
dst.
C. Narasumber
1.
2.
3.
4.
5.
dst.
MENTERI PEKERJAAN UMUM
DAN PERUMAHAN RAKYAT,
M. BASUKI HADIMULJONO
- 12 -
III. Tahapan dan Waktu Penyusunan Zona Pemanfaatan Waduk dan Kajian
Sempadan Waduk
Gambar 2. 1 Jangka Waktu Penyusunan Zona Pemanfaatan Waduk dan Penetapan Sempadan
Garis Waduk
- 13 -
I. Invetarisasi Data
1. Batas area genangan muka air normal dan muka air banjir waduk;
2. Batas area green belt dan zona pasang surut genangan waduk;
3. Batas area sempadan waduk
4. Data pemanfaatan area sempadan waduk;
a. Zona terbatas
Penentuan area zona terbatas dilakukan dengan mempertimbangkan
kondisi terkini prasarana pendukung keamanan dan pengelolaan
bendungan, dengan memperhatikan tingkat resiko pada prasarana
tersebut. Untuk memasuki zona terbatas, bagi masyarakat umum
diwajibkan memiliki izin dari pengelola bendungan.
b. Zona umum
- 15 -
a. kegiatan penelitian;
b. kegiatan pengembangan ilmu pengetahuan;
c. bangunan prasarana sumber daya air;
d. jalan akses, jembatan, dan dermaga;
e. jalur pipa gas dan air minum;
f. rentangan kabel listrik dan telekomunikasi;
g. prasarana pariwisata, olahraga, dan keagamaan;
h. prasarana dan sarana sanitasi;
i. bangunan ketenagalistrikan; dan
j. upaya mempertahankan fungsi daerah sempadan waduk
3. Apabila beda tinggi antara elevasi muka air banjir dengan elevasi daratan
di titik sempadan waduk lebih kecil atau sama dengan 50 m, maka
- 16 -
Gambar 3. 1 Kondisi 2
4. Apabila beda tinggi antara elevasi muka air banjir dengan elevasi daratan
di titik sempadan waduk lebih besar dari 50 m, maka sempadan waduk
ditetapkan sejauh 50 m dari garis muka air banjir waduk, serta harus
dilakukan kajian potensi longsoran dan pencegahannya setelah
sempadan waduk ditetapkan.
Gambar 3. 2 Kondisi 3
Hasil kajian penetapan zona pemanfaatan waduk dan garis sempadan waduk
harus diserahkan kepada Tim Kajian Penetapan Zona Pemanfaatan Waduk
dan Garis Sempadan Waduk, untuk mendapatkan persetujuan. Ketua Tim
Kajian Penetapan Zona Pemanfaatan Waduk dan Garis Sempadan Waduk
mengajukan usulan kepada Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan
Rakyat c.q. Direktur Jenderal Sumber Daya Air, Gubernur atau
Bupati/Walikota sesuai dengan kewenangannya untuk ditetapkan.
- 20 -
MEMUTUSKAN :
Menetapkan : KEPUTUSAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN
PERUMAHAN RAKYAT TENTANG PENETAPAN ZONA
PEMANFAATAN WADUK DAN GARIS SEMPADAN
WADUK …. PADA WILAYAH SUNGAI ….
Ditetapkan di Jakarta
Pada tanggal
MENTERI PEKERJAAN UMUM
DAN PERUMAHAN RAKYAT,
M. BASUKI HADIMULJONO
- 26 -
LAMPIRAN I
KEPUTUSAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN
PERUMAHAN RAKYAT
NOMOR : …./KPTS/M/,,,,
TENTANG
PENETAPAN ZONA PEMANFAATAN WADUK DAN
GARIS SEMPADAN WADUK
- 27 -
LAMPIRAN II
KEPUTUSAN MENTERI PEKERJAAN
UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
NOMOR : …/PRT/M/2022
TENTANG
PENETAPAN ZONA PEMANFAATAN
WADUK DAN GARIS SEMPADAN
WADUK ….
A. Zona terbatas
…. …. …. …. …. (Jenis
1
prasarana)
2 …. …. …. …. ….
3 …. …. …. …. ….
B. Zona umum
6 …. …. …. …. ….
7 …. …. …. …. ….
8 …. …. …. …. ….
10
11
12
dst
- 28 -
KOORDINAT LOKASI
NO NAMA PATOK
X Y Kecamatan Desa
…. …. …. …. ….
1
…. …. …. …. ….
2
…. …. …. …. ….
3
10
11
12
dst
- 29 -
LAMPIRAN III
KEPUTUSAN MENTERI PEKERJAAN
UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
NOMOR : …./KPTS/M/,,,,
TENTANG
PENETAPAN ZONA PEMANFAATAN
WADUK DAN GARIS SEMPADAN WADUK
- 30 -
LAMPIRAN IV
KEPUTUSAN MENTERI PEKERJAAN
UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
NOMOR : …/PRT/M/2022
TENTANG
PENETAPAN ZONA PEMANFAATAN
WADUK DAN GARIS SEMPADAN
WADUK ….
- 31 -
Dalam hal lahan sempadan waduk telah telanjur digunakan untuk fasilitas
kota, bangunan gedung, jalan atau fasilitas umum lainnya, Menteri,
Gubernur, Bupati, dan/atau Walikota sesuai kewenangannya dapat
menetapkan peruntukan yang telah ada tersebut sebagai tetap tak akan
diubah. Artinya peruntukan yang telah ada saat ini karena alasan historis
atau alasan lain yang memberi manfaat lebih besar bagi kepentingan umum
tidak diubah, justru dipertahankan sepanjang tidak ditemukan alasan yang
lebih penting dari kemanfaatannya saat ini.
Lahan yang telah ditempati oleh masyarakat adat sebagaimana telah diatur
dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri nomor 52 tahun 2014 tentang
Pedoman Pengakuan dan Perlindungan Masyarakat Hukum Adat dan telah
disahkan melalui SK Bupati/Walikota setempat tetap dapat menepati
sempadan waduk dan hak milik atas lahan tersebut sah kepemilikannya
tetap diakui sebagaimana yang diatur dalam peraturan yang berlaku, namun
wajib mematuhi peruntukan lahan tersebut sebagai sempadan waduk dan
tidak dibenarkan menggunakan untuk peruntukan lain dan penambahan
bangunan/rumah.
- 32 -