Anda di halaman 1dari 4

RESUME ARTIKEL TEKNOLOGI PUPUK ORGANIK DAN HAYATI

ENUMERASI TOTAL BAKTERI PELARUT FOSFAT

Oleh:

Arthanur Rifqi Hidayat 196040300111009

PROGRAM STUDI PENGELOLAAN TANAH DAN AIR

PROGRAM PASCASARJANA

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG

2019
Pendahuluan

Fosfat (P) adalah salah satu unsur hara esensial yang dibutuhkan oleh
tanaman. Unsur P kebanyakan berada dalam bentuk fosfat organik, sedangkan
tanaman tidak dapat menyerapnya dalam bentuk tersebut. Agar dapat tersedia,
bentuk organik tersebut harus dilepas/dimineralisasi/dilarutkan oleh mikroorganisme
(Asril dan Lisafitri 2018). Pelepasan ikatan P dapat dilakukan dengan memanfaatkan
peran mikroba di dalam tanah seperti bakteri pelarut fosfat.
Bakteri pelarut fosfat merupakan mikroba dengan kemampuan melepaskan
ikatan P, melarutkan P yang tidak tersedia menjadi tersedia, dan meningkatkan
ketersediaan unsur P di dalam tanah. Bakteri pelarut fosfat menghasilkan asam -
asam organik yang mampu mengkhelat Al, Fe, Ca, dan Mg membentuk komplek
organometal yang stabil (Purwaningsih 2012).
Aplikasi bakteri pelarut fosfat dalam melarutkan unsur P, sangat berkaitan erat
dengan cara beradaptasi dengan lingkungannya. Lingkungan yang baik dan cocok
untuk bakteri pelarut fosfat tertentu akan meningkatkan aktivitasnya dalam
mengeluarkan asam - asam organik (Glick 1995 dalam Purwaningsih 2012). Untuk
memudahkan dalam mempelajari karakter bakteri pelarut fosfat, perlu dipelajari
mengenai cara isolasi bakteri tersebut dari sampel, serta cara perhitungannya.
Tulisan ini bertujuan untuk menjelaskan cara isolasi bakteri pelarut fosfat serta cara
perhitungan (enumerasi) total populasi bakteri tersebut.

Isolasi dan Enumerasi Bakteri Pelarut Fosfat

Asril dan Lisafitri (2018) melakukan isolasi dan enumerasi Bakteri Pelarut
Fosfat (BPF) pada reservoir air dengan cara melarutkan 3 gram sampel tanah pada
27 ml garam fisiologis 0,85% dan diinkubasi di dalam shaking incubator pada
kecepatan 120 rpm selama 4 jam di suhu ruang. Selanjutnya dilakukan pengenceran
hingga 10-4. 0,1 mL dari pengenceran 10-2 sampai 10-4 distreak pada permukaan
media agar Pikovskaya pada pH 7 dan diinkubasi selama 7 hari pada suhu ruang.
Pertumbuhan koloni BPF dilihat dari terbentuknya zona bening di sekitar koloni.
Jumlah bakteri yang menghasilkan zona bening dihitung berdasarkan seri
pengenceran.
Rfaki et al (2018) melakukan metode enumerasi Bakteri Pelarut Fosfat (BPF)
dengan menggunakan sampel dari tanah di rhizosfer. 1 gram tanah ditimbang dan
dimasukkan ke dalam tabung erlenmeyer 250 mL plus 10 mL larutan buffer fosfat.
Kemudian larutan tersebut diaduk selama satu jam pada kecepatan 150 rpm. Setelah
inkubasi, dilakukan seri pengenceran dari 10-2 hingga 10-5. setelah itu, 100 L dari
tiap seri pengenceran diplating pada media NBRIP dengan tambahan 5 g/L bubuk
rock phosphate. Media agar NBRIP juga ditambahkan cycloheximide untuk
mencegah pertumbuhan fungi. Jumlah bakteri dihitung setelah masa inkubasi selama
3 hari menggunakan metode standard colony forming unit (CFU). Rumus perhitungan
dari CFU dituliskan sebagai berikut (Ndung’u-Magiroi et al 2012):

Ket:
Number of colonies : jumlah koloni yang ditemukan.
Dilution factor : faktor pengenceran / seri pengenceran ke-…
Volume of the aliquot : wolume larutan yang diplating ke medium NBRIP.

Pertumbuhan bakteri pelarut fosfat di dalam media tersebut ditandai dengan


adanya zona berwarna bening atau terang di sekeliling koloni isolat bakteri
(Purwaningsih 2012). Zona bening di sekitar koloni berasal dari hasil pelarutan P
terikat / Ca3(PO4)2 pada media. Zona bening secara kualitatif menunjukkan besar
kecilnya kemampuan bakteri tersebut dalam melarutkan P dari fosfat tidak larut.
Penghitungan rasio zona bening pada bakteri pelarut fosfat dihitung dengan
rumus (Rohyani 2014):

Referensi
Asril, M and Lisafitri Y. 2019. Amount of Soil Phosphate Solubilizing Bacteria in The
Reservoir of ITERA and Its Enviromental Conditions. IOP Conf. Ser. : Earth
Environ. Sci. 258 012026.

Ndung’u-Magiroi, K.W. Herrmann, L. Okalebo, J.R. Othieno, C.O. Pypers, P. Lesueur,


D. 2012. Occurrence and Genetic Diversity of Phosphate-Solubilizing
Bacteria in Soils of Differing Chemical Characteristics in Kenya. Ann.
Microbiol. 2012, 62, 897 - 904.

Purwaningsih, Sri. 2012. Isolasi, Populasi, dan Karakterisasi Bakteri Pelarut Fosfat
pada Daerah Perakaran dan Tanah dari Bengkulu, Sumatra. J. Tek. Ling.
Vol. 13, No. 1, Hal. 101 - 108.

Rohyani. Zul, Delita. Fibrianti, Bernadeta Leni. 2014. Isolasi Bakteri Indigenus yang
Potensial Sebagai Agen Biofertilizer Asal Tanah Gambut di Kawasan
Zamrud dan Taman Nasional Tesso Nilo, Riau. JOM FMIPA Vol. 1 No. 2
Oktober 2014.

Rfaki, Abderrazak. Zennouhi, Omar. Nassiri, Laila. Ibijbijen, Jamal. 2018. Soil
Properties Related to Occurrence of Rock Phosphate-Solubilizing Bacteria in
the Rhizosphere Soil of Faba Bean (Vicia faba L.) in Morocco. Soil syst.
2018, 2, 31; doi:10.3390/soilsystems2020031.

Anda mungkin juga menyukai