KELOMPOK 1:
PRISNA PURWANINGSIH NIM. 2023131004
JORDAN ISMADI NIM. 2021031009
01 KETENTUAN DALAM LALU LINTAS DEVISA
Lalu lintas Devisa
Adalah perpindahan aset dan kewajiban finansial antar penduduk dan bukan penduduk termasuk perpindahan aset
dan kewajiban finansial luar negeri antar penduduk. Devisa adalah aset dan kewajiban finansial yang digunakan
dalam transaksi internasional.
Beberapa tujuan utama dari ketentuan lalu lintas devisa antara lain:
1. Mengendalikan neraca pembayaran: Ketentuan lalu lintas devisa membantu pemerintah mengendalikan neraca pembayaran negara dengan
mengatur aliran masuk dan keluar devisa. Hal ini penting untuk menjaga keseimbangan antara impor dan ekspor, serta menghindari defisit yang
berlebihan.
2. Melindungi nilai tukar mata uang domestik: Dengan mengatur aliran devisa, pemerintah dapat melindungi nilai tukar mata uang domestik dari
fluktuasi yang berlebihan. Hal ini penting untuk menjaga stabilitas ekonomi dan mencegah terjadinya inflasi atau deflasi yang merugikan
perekonomian negara.
3. Mengendalikan inflasi: Ketentuan lalu lintas devisa juga dapat digunakan untuk mengendalikan inflasi. Dengan mengatur aliran masuk devisa,
pemerintah dapat mengendalikan jumlah uang yang beredar di dalam negeri, sehingga mencegah terjadinya inflasi yang tinggi.
4. Mendorong investasi asing: Ketentuan lalu lintas devisa yang baik dan transparan dapat menciptakan iklim investasi yang menarik bagi investor
asing. Dengan mengatur aliran masuk devisa, pemerintah dapat memberikan kepastian dan keamanan bagi investor asing, sehingga mendorong
investasi dan pertumbuhan ekonomi.
5. Mencegah pencucian uang dan kegiatan ilegal: Ketentuan lalu lintas devisa juga bertujuan untuk mencegah pencucian uang dan kegiatan ilegal
lainnya. Dengan mengatur aliran masuk dan keluar devisa, pemerintah dapat memantau dan mengendalikan transaksi keuangan yang
mencurigakan, serta mencegah penggunaan devisa untuk tujuan yang tidak sah.
*Sumber: https://www.bi.go.id/id/publikasi/peraturan/Pages/pbi_210219.aspx 02
➢ Ketentuan-ketentuan dalam Lalu lintas Devisa di Indonesia sebagai berikut :
1. Undang-Undang Nomor 24 tahun 1999 tentang Lalu Lintas Devisa dan Sistem Nilai Tukar
2. Peraturan Bank indonesia Nomor 21/2/PBI/2019 tentang Pelaporan Kegiatan Lalu Lintas Devisa berlaku 01
Maret 2019
Peraturan Bank Indonesia (PBI) No.21/2/PBI/2019 tentang Pelaporan Kegiatan Lalu Lintas Devisa merupakan penyempurnaan dari PBI
sebelumnya, khususnya pengaturan terkait pelaporan kegiatan LLD. Penyempurnaan ini dilatarbelakangi beberapa hal sbb:
a. Pemisahan pengaturan pelaporan LLD dan pelaporan kegiatan penerapan prinsip kehati-hatian (KPPK);
b. Penyelarasan dengan penyempurnaan ketentuan tentang Utang Luar Negeri (ULN) Bank sebagaimana diatur dalam PBI
No.21/1/PBI/2019 tentang Utang Luar Negeri Bank dan Kewajiban Bank Lainnya dalam Valuta Asing, dan
c. Penguatan mekanisme pelaporan dan pengawasan kegiatan LLD.
1) Penyelarasan waktu penyampaian antar laporan dalam pelaporan LLD, khususnya untuk Laporan Rencana ULN Baru dan
perubahannya, sehingga menjadi:
a) Laporan Rencana ULN Baru disampaikan paling lambat tanggal 15 Maret; dan
b) Perubahan Laporan Rencana ULN Baru disampaikan paling lambat tanggal 15 Juni. Koreksi terhadap laporan disampaikan
paling lambat pada tanggal 20 bulan penyampaian laporan.
2) Peningkatan efektivitas pengawasan dan penerapan sanksi pelaporan LLD melalui:
a. penghapusan sanksi administratif berupa denda dari Laporan LLD serta menggantinya dengan pentahapan pengenaan sanksi
berupa:
i) teguran tertulis, dan
ii) pemberitahuan kepada otoritas atau instansi berwenang, kreditur, dan Perusahaan induk apabila pelapor telah beberapa
kali mendapatkan teguran tertulis atas pelanggaran yang dilakukan.
b. Perluasan pemberlakukan sanksi dan pengawasan bagi pelaku LLD yang belum menyampaikan Laporan LLD ke Bank
Indonesia.
c. Penyesuaian pemberlakukan sanksi administratif untuk Laporan LLD bagi pelapor baru serta pelapor yang sedang dalam
proses pailit/sudah tidak beroperasi.
3) Penyempurnaan teknis lainnya terkait pelaporan LLD
*Sumber: https://www.bi.go.id/id/publikasi/peraturan/Pages/pbi_210219.aspx 03
02 SISTEM AKUNTANSI VALUTA ASING
Valuta Asing (valas) atau foreign exchange (forex) ataupun foreign currency
adalah mata uang asing yang difungsikan sebagai alat pembayaran untuk membiayai transaksi ekonomi keuangan internasional dan juga mempunyai
catatan kurs resmi pada bank sentral (Hady, Hamdy, 2007).
Fungsi Pasar valuta asing adalah Menyediakan mekanisme di mana partisipan pasar mentransfer daya beli antarnegara, mendapatkan atau menyediakan
kredit untuk transaksi perdagangan internasional, dan meminimalkan paparan (exposure) terhadap risiko perubahan nilai tukar
Transaksi
Transaksi Spot Transaksi Swap
Forward
04
Metode pencatatan transaksi valuta asing tanpa menggunakan
Transaksi Valuta Asing forward.
Pada saat transaksi dilakukan, aktiva, utang, pendapatan dan biaya dicatat menurut nilai uang
resmi perusahaan pada kurs yang terjadi saat melakukan transaksi
Pada tanggal neraca dan pada tanggal eksekusi transaksi valuta asing, salso valuta asing yang
tercatat disesuaikan untuk menggambarkan kurs valuta asing
The spot rate yaitu rate yang digunakan untuk transaksi valas pada hari itu dan
dikirim paling lama dua hari kemudian.
Laba rugi akibat perubahan kurs valuta asing dicatat dalam laporan laba rugi tahun berjalan
The forward rate adalah rate yang digunakan untuk transaksi atau kontrak valuta
asing dikemudain hari antara langganan dengan pedagang valas.
Laba rugi dan transaksi hedging atas investasi asing dan transaksi antarperusahaan jangka
❑ Bagi perusahaan yang memiliki transaksi valuta asing, panjang jika laporan dikonsolidasikan, digabung atau dicatat secara equity method dicatat
perusahaan dihadapkan pada tiga foreign exchage exposure tersendiri sebagai komponen stockholder’s equity
terdiri dari :
1) Transaction exposure
2) Economic exposure
3) Translation exposure
05
Penjabaran Valas Dalam Laporan Keuangan
Temporal Method
Dalam metode ini, kas, piutang dan utang baik yang
Current Method lancar maupun tidak lancar dijabarkan menurut kurs
Dalam metode ini semua penjabaran aktiva dan sekarang sementara aktiva dan kewajiban lainnya
kewajiban di dasarkan pada kurs sekarang (current rate). dijabarkan menurut kurs sekarang jika posnya dicatat
menurut nilai sekarang. Dan akan dijabarkan menurut
nilai historis jika posnya dicatat menurut nilai historis.
06
03 PENGERTIAN KURS
Menurut Mahyus Ekananda (2014:168) bahwa: “kurs merupakan harga suatu mata uang relatif terhadap mata uang negara lain. Kurs memainkan
peranan penting dalam keputusan-keputusan pembelanjaan, karena kurs memungkinkan kita menerjemahkan harga- harga dari berbagai negara ke dalam
satu bahasa yang sama”.
1. Inflasi
Inflasi adalah suatu kondisi kenaikan harga barang dan jasa. Inflasi juga adalah kondisi saat nilai sebuah mata uang menurun. Saat inflasi di
sebuah negara tinggi, harga produk dan jasa di sebuah negara terus naik sehingga membuat permintaan berkurang dan menurunkan ekspor. Saat
ekspor berkurang, cadangan devisi berkurang, sehingga membuat nilai mata uangnya merosot dibanding mata uang lain.
2. Perbedaan Suku Bunga
Saat terjadi perubahan suku bunga di sebuah negara, akan mempengaruhi kurs mata uangnya. Suku bunga negara dapat mendorong masuknya
modal asing. Semakin banyak modal asing masuk dapat menguatkan nilai tukar kurs mata uang negara tersebut.
3. Kebijakan Pemerintah
Kebijakan pemerintah bisa mempengaruhi perubahan kurs mata uang. Saat pemerintah memutuskan pembatasan barang impor ini membuat
permintaan valuta asing menurun. Saat terjadi kebijakan pemerintah tersebut, nilai tukar mata uang akan menguat. Oleh karena itu, pengendalian
impor dan ekspor perlu diambil secara bijaksana supaya kurs mata uang tetap stabil.
4. Kondisi Sebuah Negara di Masa Depan
Perkiraan kurs mata uang juga dapat dipengaruhi oleh kondisi sebuah negara di masa depan. Contoh misalnya ada sebuah negara yang sedang
mengalami inflasi, maka bisa diprediksi nilai tukar mata uang menurun. Saat inflasi, banyak orang menjual valuta negara tersebut sehingga
menyebabkan penurunan nilai kurs mata uang di masa depan.
Itulah pengertian kurs mata uang, jenisnya, dan faktor apa saja yang mempengaruhinya. Saat melakukan transaksi ekspor impor, kurs mata uang
selalu jadi patokan untuk menentukan berapa uang yang harus dikeluarkan.
1. Kurs Langsung:
- Misalkan kurs antara dolar AS (USD) dan euro (EUR) adalah 1 USD = 0,85 EUR.
- Jika Anda ingin mengonversi 100 USD ke EUR, maka hitungannya adalah 100 USD x 0,85 EUR/USD = 85 EUR.
2. Kurs Tunggal:
- Misalkan kurs antara dolar AS (USD) dan yen Jepang (JPY) adalah 1 USD = 110 JPY.
- Jika Anda ingin mengonversi 1.000 USD ke JPY, maka hitungannya adalah 1.000 USD x 110 JPY/USD = 110.000 JPY.
3. Kurs Silang:
- Misalkan kurs antara euro (EUR) dan yen Jepang (JPY) adalah 1 EUR = 130 JPY.
- Jika Anda ingin mengonversi 50 EUR ke JPY, maka hitungannya adalah 50 EUR x 130 JPY/EUR = 6.500 JPY. 08
Ada 2 cara ekspresi kurs yaitu :
a. Direct quote : Jumlah mata uang lokal yang dibutuhkan untuk membeli 1 unit mata uang asing .
b. Indirect quote : Jumlah Mata asing yang dibutuhkan untuk membeli satu unit mata uang lokal.
Contoh :
• Jika di amerika serikat yen di-quot : ¥ 1 = $ 0, Ini berarti :
Direct quot mata uang yen di amerika (Jumlah mata uang lokal per 1 unit mata uang asing) sebaliknya jika di-quot : $ 1 = ¥ 108,10 Indirect quot
mata uang yen di amerika (Jumlah mata uang asing yang dibutuhkan untuk membeli 1 unit mata uang lokal)
• Jika di inggris Pound di-quot pada : £ 1 = $ 1,4419
❖ Kuotasi yang digunakan untuk perdagangan antar-dealer dalam pasar antar-bank (interbank market) dinyatakan dalam 2 cara :
1) Sistem Amerika : Sejumlah uang USD (dollar Amerika) yang dipakai untuk menukar satu unit mata uang asing. Contoh : 1 (DM) mark Jerman
dapat diperjualbelikan untuk sejumlah $ 0,56 atau dinyatakan dengan $0.56/DM
2) Sistem Eropa : Sejumlah uang asing dipakai untuk menukar 1 mata uang USD. Contoh : USD 1 dapat diperjualbelikan untuk sejumlah FF 5
atau dinyatakan dengan : FF 5/$ Catatan : pada saat bertransaksi dengan pelangganpelanggan non-bank, bank-bank di banyak negara
menggunakan sistem indirect quotation.
Selisih Kurs Beli/Jual Bank
Bank komersial mengenakan biaya atas transaksi pertukaran mata uang. Pada waktu tertentu, kurs beli (bid) atas suatu mata uang asing akan
lebih rendah dibandingkan dengan kurs jual (ask).
Selisih kurs beli/jual (bid/ask spread) mencerminkan perbedaan antara kurs beli dan kurs jual, dan ditujukan untuk menutupi biaya yang
terkait untuk memenuhi permintaan pertukaran mata uang.
Selisih kurs beli/jual biasanya dinyatakan sebagai persentase dari kurs jual.
09
04 TRANSAKSI SPOT
❑ TRANSAKSI SPOT
Adalah transaksi jual beli mata uang yang diperdagangkan untuk penyerahan segera. Biasanya penyerahan dilakukan dua hari kerja setelah tanggal transaksi. Dua
hari kerja dimaksudkan untuk memberikan waktu penyelesaian setlement antara dua negara yang berbeda waktu, karena transaksi ini dapat dilakukan oleh seluruh
dunia yang menganut pasar bebas.
❑ FUNGSI DAN TUJUAN TRANSAKSI SPOT
Fungsi transaksi spot adalah untuk melakukan pembelian atau penjualan aset keuangan, seperti mata uang, komoditas, atau saham, dengan harga yang ditentukan
pada saat transaksi dilakukan. Transaksi spot umumnya diselesaikan dalam waktu singkat, biasanya dalam hitungan hari kerja.
Tujuan utama dari transaksi spot adalah untuk mendapatkan keuntungan dari perbedaan harga aset dalam jangka pendek. Misalnya, jika Anda membeli mata uang
asing dengan harapan nilai tukar akan naik, Anda dapat menjualnya kembali dengan harga yang lebih tinggi untuk mendapatkan keuntungan.
❑ JENIS - JENIS TRANSAKSI SPOT ❑ FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TRANSAKSI SPOT
1. Transaksi Spot Mata Uang 1. Permintaan dan Penawaran
2. Transaksi Spot Komoditas 2. Kondisi Ekonomi
3. Transaksi Spot Saham 3. Kebijakan Moneter
4. Transaksi Spot Obligasi 4. Faktor Geopolitik
5. Transaksi Spot Logam Mulia 5. Data Ekonomi
6. Transaksi Spot Indeks
10
Thank
You
11