Anda di halaman 1dari 33

Translasi Mata Uang Asing

Alasan-alasan untuk Melakukan Translasi

 Fakta bahwa nilai relatif mata uang asing hampir tidak


pernah stabil
 Untuk mencatat transaksi mata uang asing, mengukur resiko
01 perusahaan terhadap pengaruh perubahan mata uang
suatu
dan berkomunikasi dengan para pihak berkepentingan dari
luar negeri.
 Perusahaan
02 dengan operasi luar negeri yaitu Perusahaan
dengan operasi yang luas, tidak dapat menyiapkan laporan
keuangan konsolidasi jika akun-akun mereka dan akun-akun
subsidiaries
03 tidak diungkapkan dalam satu mata uang.
 Untuk keperluan akuntansi, suatu aktiva dan kewajiban mata
uang asing dikatakan menghadapi resiko mata uang jika
suatu perubahan kurs nilai tukar mata uang menyebabkan
mata uang induk perusahaan (pelaporan) juga berubah.
Latar Belakang dan Terminologi Translasi

• Translasi tidak sama dengan konversi.

• Translasi hanyalah perubahan satuan unit moneter.

• Tidak ada pertukaran fisik yang terjadi.

• Tidak ada transaksi terkait yang terjadi.

• Nilai ekuivalen mata uang asing domestik diperoleh dengan mengalikan saldo dalam mata

uang asing dengan kuota kurs langsung.


Istilah Mata Uang Asing
• Atribut.
• Konversi
• Kurs kini.
• Diskonto.
• Posisi aktiva bersih yang beresiko.
• Mata uang asing.
• Laporan keuangan dalam mata uang asing.
• Transaksi mata uang asing.
• Translasi mata uang asing.
• Operasi luar negeri.
Istilah Mata Uang Asing
• Kontrak pertukaran forward.
• Mata uang fungsional.
• Kurs historis.
• Mata uang lokal.
• Pos-pos moneter.
• Mata uang pelaporan.
• Kurs spot.
• Tanggal transaksi.
• Penyesuaian translasi.
• Unit pengukuran.
Permasalahan Translasi
• Jika kurs nilai tukar relatif stabil, translasi mata uang tidak
akan lebih sukar dari proses translasi satuan inci atau kaki
menjadi nilai ekuivalennya dalam unit metrik. Namun kurs
nilai tukar jarang sekali stabil.

• Fluktuasi mata uang meningkatkan jumlah nilai tukar


translasi yang dapat digunakan dalam proses translasi dan
menimbulkan keuntungan dan kerugian mata uang asing.
Pengaruh Translasi ALTERNATIF KURS
terhadap Laporan • Kurs kini (current) adalah kurs nilai tukar pada
saat tanggal laporan keuangan.
Keuangan • Kurs historis (historical) adalah kurs nilai tukar
pada saat suatu aktiva dalam mata uang asing
pertama kali diperoleh atau ketika suatu
kewajiban dalamYourmata uang
Picture Here asing pertama kali

terjadi.
• Kurs rata-rata (avarage) yaitu rata-rata
sederhana atau tertimbang dari kurs nilai tukar
kini atau kurs nilai tukar historis.
Pengaruh penggunaan
Kurs terhadap Laporan
keuangan 1. Penggunaan kurs nilai tukar historis melindungi

laporan keuangan dari keuntungan dan

kerugian translasi mata uang asing


Your Picture Here

2. Penggunaan kurs kini menimbulkan terjadinya

keuntungan atau kerugian translasi.


Perbedaan antara keuntungan dan kerugian translasi mata uang
asing dengan transaksi
Keuntungan / Kerugian
Nilai Tukar

Keuntungan / Kerugian Keuntungan / Kerugian


Transaksi Translasi

Tanggal Tanggal Tanggal Tanggal


Transaksi Penyelesaia Laporan Laporan
n Keuangan Keuangan Keuangan
Awal Berikutnya

Transaksi belum
terselesaikan

Transaksi yang
selesai
Metode Translasi Mata Uang Asing

• Metode Kurs Tunggal.


• Metode Kurs Berganda.
 Metode Current – Non Current.
 Metode Moneter – Nonmoneter.
 Metode Temporal
Metode Translasi Mata Uang Asing
Metode Kurs Tunggal (Single Rate)

Soal:
Pada tanggal 1 Desember 1984 PT. AKYU menjual 1 juta krona (SEK)
Kurs 0.20 (SEK I)
Jatuh tempo piutang 90 hari
Tanggal 31 Desember 1984 terjadi perubahan kurs menjadi 0.19 (SEK I)
Tanggal 1 Maret 1985 terjadi perubahan kurs kembali menjadi 0.17 (SEK I)

JURNAL : Sudut Pandang Transaksi Tunggal


Tanggal Transaksi Valuta Asing USD Ekuivalen
1/12/1984 Piutang 1.000.0000 200.000
Penjualan 1.000.0000 200.000

(1juta x 0,2)
31/12/1984 Penjualan 10.000
Piutang 10.000
(0,2 -0,9) x 1 juta
Tanggal Transaksi Valuta Asing USD Ekuivalen
1/3/1985 Laba ditahan 20.000
Piutang 20.000

(0,19 – 0,17) x 1 juta


1/3/1985 Valuta Asing 1.000.000 170.000
1.000.000 170.000

200.000 – (10.000+20.000)
Metode kurs berganda (Multiple Rate)
 Metode Kini - Non kini (current-non
current)
Aset lancar dan kewajiban lancar perusahaan
anak di luar negeri ditranslasi ke dalam valuta
pelaporan perusahaan induk dengan kurs
berlaku.
Aset dan kewajiban NON lancar ditranslasi
dengan kurs historis.
Metode kurs berganda (Multiple Rate)
 Metode Kini - Non kini (current-non
current)
Aset lancar dan kewajiban lancar perusahaan
anak di luar negeri ditranslasi ke dalam valuta
pelaporan perusahaan induk dengan kurs
berlaku.
Aset dan kewajiban NON lancar ditranslasi
dengan kurs historis.
Metode kurs berganda (Multiple Rate)

* Metode moneter - Non moneter


Aset dan kewajiban moneter (kas,piutang &
utang) ditranslasi memakai kurs berlaku
Unsur NON moneter (aset tetap,investasi jk.pjg
& persediaan, ditranslasi menggunakan kurs
historis)
Metode kurs berganda (Multiple Rate)

* Metode Temporal
Uang, piutang & utang yang diukur pada
jumlah yang dijanjikan seharusnya ditranslasi
memakai kurs berlaku pada tanggal neraca.
Unsur non moneter ditranslasi dengan kurs
yang sesuai dengan basis pengukuran aslinya.
Transaksi Mata Uang Asing
Isu Utama Dalam Akuntansi
Translasi Mata Uang Asing
Kurs nilai tukar manakah yang harusnya digunakan
01 untuk mentranslasikan saldo dalam mata uang
asing ke dalam mata uang domestik?

Aktiva dan kewajiban dalam mata uang asing


02 yang manakah yang berisiko terhadap
perubahan nilai tukar?

Bagaimana sebaiknya keuntungan dan


03 kerugian translasi harus dicatat?
Transaksi Mata Uang Asing
 Ciri utama yang istimewa dari sebuah transaksi mata uang asing adalah
penyelesaiannya dipengaruhi dalam suatu mata uang asing.
 Transaksi mata uang asing dapat berdenominasi dalam satu mata uang, tetapi
diukur atau dicatat dalam mata uang yang lain.
 Mata uang fungsional sebuah perusahaan diartikan sebagai mata uang
lingkungan ekonomi yang utama dimana perusahaan beroperasi dan
menghasilkan arus kas.
Kriteria Mata Uang Fungsional
Faktor-Faktor Keadaan yang Menguntungkan Mata Keadaan yang Menguntungkan Mata
Ekonomi Uang Lokal sebagai Mata Uang Uang Induk Perusahaan sebagai Mata
Fungsional Uang Fungsional

Arus Kas Menggunakan mata uang lokal dan Secara langsung mempengaruhi arus kas
tidak mempengaruhi arus kas induk induk perusahaan dan dapat dikirimkan
perusahaan kepada induk perusahaan

Harga jual Sangat tidak dipengaruhi oleh Dipengaruhi oleh perubahan nilai tukar
perubahan nilai tukar dan dipengaruhi dan ditentukan oleh kompetisi di pasar
utamanya oleh kompetisi di pasar lokal Dunia

Harga pasar Umumnya pada negara adidaya dan Umumnya di negara tempat induk
berdenominasi mata uang lokal perusahaan dan berdenominasi dalam
mata uang induk perusahaan

Anggraran biaya Terjadi utamanya di lingkungan lokal Berkaitan dengan faktor


produksi yang diimpor dari induk
Perusahaan

Keuangan Menggunakan mata uang Utamanya berasal dari induk perusahaan


lokal dan dilakukan oleh operasi lokal atau bergantung pada induk perusahaan
untuk memenuhi kewajiban utang

Internal perusahaan Tidak sering, tidak ekstensif Sering dan ekstensif


Transaksi Mata Uang Asing
 Spot
Kesepakatan mempertukarkan jumlah tertentu suatu mata uang dengan mata uang lain pada
saat itu juga atau diserahkan dalam 2 hari.

 Forward
Kesepakatan mempertukarkan jumlah tertentu suatu mata uang dengan mata uang lain di masa
yang akan datang

 Swap
Transaksi pembelian dan penjualan bersamaan sejumlah tertentu mata uang dengan 2 tanggal
valuta (penyerahan) yang berbeda.
Transaksi mata uang asing
Keuntungan/kerugian transaksi : perbedaan di antara kurs pertukaran
pada tanggal pencatatan transaksi dan kurs pada tanggal pelunasan x
jumlah terutang dalam mata uang asing.
Contoh:
Importir Indonesia membeli barang dari perusahaan AS seharga $
1.000.000 ketika kurs pertukaran $1 = Rp 9.500.
Perush.Indonesia membayar hutang dalam 30 hari ketika kurs $1=Rp
9.600, maka terjadi kerugian transaksi Rp 100.000 ( 1.000.000 x (Rp9.600
- Rp9.500))
Untuk mencatat kerugian transaksi, bisa menggunakan 2 pendekatan :
satu transaksi & dua transaksi
Contoh
1. Pembelian dalam mata uang asing
Pembelian / Penjualan dalam mata uang asing harus dinyatakan dalam kurs yang berlaku.
Selisih kurs antara tgl pembelian dan tgl neraca dicatat sebagai Keuntungan/ kerugian
selisih kurs.

Pada 10 Desember 2006, PT P membeli 200 unit barang dagangan @ $ 100. pada saat
pembelian kurs tukar adalah Rp 10.000 per $1, sedangkan kurs pada saat tutup buku Rp
11.000, per $1, dan kurs pelunasan pada 20 Januari tahun berikutnya Rp 12.000 per $1
maka jurnal untuk mencatat transaksi ini adalah:

10-12-2006 Jurnal PT.P pada saat pembelian (transaksi)


Persediaan……………Rp 200.000.000
Hutang………………….Rp 200.000.000
(200 x $ 100 x Rp 10.000)
31-12-2006 Jurnal penyesuaian PT.P utk mengakui
kerugian selisih kurs:
Rugi Selisih kurs……….Rp 20.000.000
Hutang…………………….Rp 20.000.000
(200 x $ 100 x (Rp 11.000 – Rp 10.000)

20-01-2007 Jurnal pembayaran PT.P :


Rugi selisih kurrs………..Rp 20.000.000
Hutang…………………..Rp 220.000.000
Kas………………………….Rp 240.000.000

(200 x $100 x Rp 12.000 – Rp 11.000=Rp 20.000.000)


(200 x $100 x Rp 12.000=Rp 240.000.000)
2. Penjualan dalam mata uang asing

Pada 10 Desember 2006, PT P menjual 200 unit barang


dagangan @ $ 100. pada saat pembelian kurs tukar
adalah Rp 10.000 per $1, sedangkan kurs pada saat
tutup buku Rp 11.000, per $1, dan kurs pelunasan pada
20 Januari tahun berikutnya Rp 12.000 per $1 maka
jurnal untuk mencatat transaksi ini adalah:

10-12-2006 jurnal PT.P pada saat pepejualan (transaksi)


Piutang……………Rp 200.000.000
Penjualan………………….Rp 200.000.000
(200 x $ 100 x Rp 10.000)
31-12-2006 Jurnal penyesuaian PT.P utk mengakui
keuntungan selisih kurs:
Piutang……….....……..….Rp 20.000.000
Keuntungan selisih kurs…….....Rp 20.000.000
(200 x $ 100 x (Rp 11.000 – Rp 10.000)

20-01-2007………….Jurnal pembayaran PT.P :


Kas…………………..Rp 240.000.000
Rugi selisih kurrs………………Rp 20.000.000
Piutang………………………….Rp 220.000.000
(200 x $100 x Rp 12.000 – Rp 11.000=Rp 20.000.000)
(200 x $100 x Rp 12.000=Rp 240.000.000)
3. KONTRAK FORWARD

Pembelian : Adalah kurs jual/beli dimasa yang akan datang yang


disepakati sekarang.
Misal pada 1 Nov 2006 PT.P sepakat mengikat kontrak 90 hari
membeli $1.000 dengan kurs Rp 10.000 per $1 dimana pembelian
akan dilaksanakan pada tanggal 1 Februari 2007 (eksekusi).
Kurs Forward 30 hari tgl 31 Desember adalah Rp 11.000 per $1

Kurs spot (yaitu kurs berlaku pada saat itu atau pada saat kontrak
terjadi) adalah Rp 9.000 per $1. pada 31 des 2006 Kurs yang
berlaku adalah Rp 9.500 per $1 sedangkan kurs pada saat
pelunasan Rp 12.000 per $1. atas transaksi ini maka jurnal yang
dilakukan adalah:
Jurnal PT.P Pada saat kontrak 10 Nov 2006
Piutang Kontrak…………..Rp 10.000.000
Hutang Kontrak Forward…………..Rp 10.000.000
($1.000 x Rp 10.000)
Jurnal PT.P pada saat 31 des 2006:
Piutang Kontrak…………….Rp 1.000.000
Keuntungan Selisih kurs……..Rp 1.000.000
($1.000 x (Rp 11.000 – Rp 10.000)

Jurnal Pada saat eksekusi 1 Februari 2007


Kas…………………………..Rp 12.000.000
Keuntungan selisih kurs………….Rp 1.000.000
Piutang Kontrak…………………..Rp 11.000.000
($1.000 x Rp 12.000=Rp 12.000.000)
($1.000 x 12.000 – Rp 11.000=Rp 1.000.000)

Jurnal Pembayaran hutang kontrak 1 februari 2007:


Hutang Kontrak………….Rp 10.000.000
Kas……………………………..Rp 10.000.000
Keuntungan dan Kerugian Translasi

$100.50

$203.00
Penyesuaian Translasi

1. Penangguhan

2. Penangguhan dan amortisasi

3. Penangguhan parsial

4. Tidak ditangguhkan
Diagram Arus
Laporan keuangan dalam mata uang asing
harus ditranslasikan ke dalam dolar
Prosedur Translasi

Apakah laporan
Tidak Ya
dinyatakan
dalam mata uang
asing

Tidak ada translasi Apakah mata


yang diperlukan Tidak Ya
uang lokal
adalah mata uang
fungsional

Translasikan ke
dalam dolar (kurs kini)
Apakah dolar
adalah
mata uang
fungsional

Ukur ulang* dari mata Ukur ulang* kedalam


uang asing ke dalam dolar AS (metode temporal)
mata uang fungsional
(temporal) dan * Istilah ukur ulang berarti mentranslasikan sedemikian rupa perubahan unit pengukuran dari mata uang
translasikan ke dolar asing ke dalam mata uang fungsional
 Tidak ada translasi mata uang asing yang cocok antara mata uang yang tidak stabil dan mata uang yang

stabil.

 Tidak dibutuhkan translasi mata uang asing jika laporan keuangan perusahaan independen dikeluarkan

hanya untuk tujuan informasi saja bagi penduduk di negara lain yang berada di tahapan perkembangan

ekonomi dan memiliki perbandingan mata uang nasional yang setara.


THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai