Anda di halaman 1dari 22

“AKUNTANSI UNTUK VALUTA

ASING : TRANSAKSI DALAM


MATA UANG ASING”
LATAR BELAKANG TERJADINYA
PERDAGANGAN/TRANSAKSI INTERNASIONAL
kebutuhan bahan produksi atau
pendukung produksi yang tidak
tersedia secara memadai di dalam
negeri

memperoleh sumber pendanaan


yang lebih menarik
PSAK 10 (Revisi 2010) Pengaruh dari perubahan nilai
tukar valuta asing  pengakuan awal hingga
pelaporan di akhir periode
pemasaran produk yang dihasilkan
entitas

tujuan pengembangan entitas


secara keseluruhan melalui
transaksi-transaksi strategis diluar
batas-batas negara
Konsep Mata Uang
Salah satu konsep penting yang
perlu dipahami terkait aktivitas
perdagangan internasional adalah
konsep mata uang dan nilai tukar
(kurs). Secara umum menurut
standar akuntansi, jenis mata
uang yang digunakan suatu entitas
adalah:
Penentuan mata uang fungsional:
1) Mata uang fungsional
1) Paling memengaruhi harga jual
2) Mata uang penyajian 2) Kekuatan persaingan dan perundang-undangan yang
3) Mata uang asing menentukan harga jual barang dan jasa
3) Memengaruhi biaya
4) Sumber pendanaan
5) Penerimaan dari aktivitas operasi
Perbandingan Faktor yang Perlu Diperhatikan dalam Menentukan Mata Uang
Fungsional Operasi di Luar Negeri
Indikator Mata uang fungsional adalah mata Mata uang fungsional adalah mata
uang lokal uang fungsional induk

Hubungan operasi dengan entitas Koperasi dijalankan dengan otonomi Aktivitas yang dijalankan adalah
induk yang cukup luas dari entitas induk perpanjang tanganan entitas induk

Transaksi dengan entitas induk Transaksi dengan perusahaan induk Transaksi dengan entitas induk
adalah rendah bila dibandingkan adalah tinggi bila dibandingkan
dengan keseluruhan aktivitas operasi dengan keseluruhan aktivitas
operasi

Hubungan terkait arus kas Arus kas dari aktivitas pada operasi di Arus kas dari aktivitas pada operasi
luar negeri tidak secara langsung di luar negeri secara langsung
mempengaruhi kinerja entitas induk mempengaruhi kinerja entitas induk

Independensi keuangan Operasi di luar negeri dapat mencukupi Operasi di luar negeri dapat
kebutuhan sendiri dan tidak terkait mencakupi kebutuhan sendiri dan
dengan entitas induk untuk tujuan terkait dengan entitas induk untuk
pembiayaan tujuan pembiayaan
JENS-JENIS NILAI TUKAR

 KURS SPOT
 KURS PENUTUP Pada 1 November 2015, sebuah perusahaan masuk pada sebuah kontrak
 KURS FORWARD forward dengan sebuah broker untuk menjual Yen 1.000.000 pada nilai
tukar forward seharga Rp 110/unit Yen untuk penyerahan tanggal 15
Desember 2015. Diketahui pula bahwa nilai tukar spot adalah Rp 112/unit
Yen. Perjanjian ini memberikan perusahaan sebuah hak untuk menerima
uang senilai Rp 110.000.000 pada 15 Desember 2015 serta sebuah
kewajiban untuk menyerahkan Yen 1.000.000 kepada broker di hari yang
sama.
KURS FORWARD?????
KURS SPOT????

BESAR MANA KURS SPOT ATAU


KURS FORWARD??? KURS FORWARD > KURS SPOT = PREMI
KURS FORWARD < KURS SPOT = DISKON
SELISIH NYA DIAKUI SEBAGAI
APA????
Kuotasi dan Perubahan Nilai Tukar

Nilai tukar tidak langsung


Nilai tukar langsung (direct (indirect exchange rate)
exchange rate) adalah merupakan kebalikan dari a. Diah pergi ke Amerika
jumlah mata uang lokal yang nilai tukar langsung dan b. Mathew datang ke
dibutuhkan untuk memiliki hubungan yang Indonesia
mendapatkan satu unit mata terbalik antara keduanya
uang asing

DER = jumlah rupiah yang IER = jumlah mata uang


dibutuhkan / 1 unit mata asing yang dibutuhkan / Rp
uang asing. 1
Mata Uang Menguat dan Mata Uang
MENGUAT
Melemah

Nilai tukar langsung menguat (apresiasi) Nilai tukar langsung yang melemah
terjadi pada saat jumlah mata uang lokal (depresiasi) terjadi pada saat jumlah
yang diperlukan untuk memperoleh suatu mata uang lokal yang diperlukan untuk
unit mata uang asing menjadi lebih sedikit memperoleh Suatu unit mata uang asing
penguatan suatu mata uang disebabkan oleh menjadi lebih banyak. Pelemahan suatu
tingginya permintaan terhadap mata uang mata uang disebabkan oleh tingginya
lokal dibanding mata uang asing penawaran atas mata uang lokal
dibandingkan mata uang asing
sedangkan permintaan terhadap mata
1 Jan 2021 15 Jan 2022
uang lokal adalah rendah

MELEMAH
$ 1 = Rp 14.000 $ 1 = Rp 13.500
1 Juni 2022 15 Juni 2022
$ 1 = Rp 15.000 $ 1 = Rp 15.500
Akuntansi untuk transaksi menggunakan valuta
asing
Menurut PSAK 10 revisi 2010 setidaknya terdapat tiga kelompok transaksi yang memerlukan
penyelesaian dalam suatu mata uang asing yaitu:
01 02 03
Transaksi pinjam-meminjam dana Transaksi pelepasan atau
Transaksi pembelian atau
ketika jumlah yang merupakan perolehan asset, pengadaan atau
penjualan barang dan/atau jasa
utang atau piutang di penyelesaian suatu kewajiban
yang harganya didenominasikan
didenominasikan dalam mata yang didenominasikan dalam
dalam suatu mata uang asing
uang asing mata uang asing

Transaksi valas dicatat


pada nilai tukar
aktual / historis
Penyelesaian aset dan
sehingga Akhir periode
kewajiban moneter
memunculkan ada
aset dan liabilitas
moneter
Penggunaan Kurs Spot, Kurs Historis, Kurs Penutup

Pada pengakuan awal suatu transaksi menggunakan mata uang asing,


PSAK 10(Revisi 2010) mensyaratkan suatu entitas untuk mencatat dan
mengukur transaksi valuta asing tersebut menggunakan nilai tukar spot
pada tanggal terjadinya transaksi
Transaksi terjadi dengan
penyelesaian transaksi = selisih
Pos-pos moneter perlu disajikan menggunakan kurs kurs (keuntungan/kerugian):
penutup pada tanggal pelaporan. 1) Pos moneter  laporan laba
rugi
2) Pos non moneter  laporan
Pos-pos nonmoneter yang diukur dalam biaya historis, laba rugi atau penghasilan
perlu disajikan menggunakan kurs pada tanggal transaksi komprehensif lainnya

Pos-pos nonmoneter yang diukur pada nilai wajar, maka


perlu disajikan menggunakan kurs pada'tanggal ketika
nilai wajar ditentukan.
PRAKTIK TRANSAKSI VALAS
Transaksi dengan tujuan spekulasi (transaksi valuta asing murni)
1 Pada transaksi dengan tujuan spekulasi atau transaksi valuta asing murni sebuah entitas sengaja melakukan jual beli
valuta asing untuk memperoleh keuntungan dari ekspektasi perubahan nilai tukar suatu mata uang

1 November 2015, PT Nusantara menyepakati perjanjian forward dengan Bank Penduduk Indonesia(BPI) untuk menjual
US$10.000 dengan kurs untuk 90 hari sebesar Rp13.Z00 per USD. Nilai tukar spot per tanggal 1 November 2015 adalah
Rp13.600/USS.RT Nusantara memiliki periode tutup buku per 31 Desember setiap tahunnya. Pada tanggal 30 Januari
2016,PT Nusantara akan menyerahkan USD kepada bank berdasarkan kurs yang telah disepakati.
Tanggal Kurs Spot Kurs Forward
1 November 2015 US$ 1 = Rp 13.600 US$ 1 = Rp 13.700 (90 hari)
31 Desember 2015 US$ 1 = Rp 13.400 US$ 1 = Rp 13.600 (30 hari)
30 Januari 2016 US$ 1 = Rp 13.500
Diminta:
a) Jurnal pengakuan masuknya perusahaan ke transaksi spekulatif (kontrak forward 90 hari)
b) Jurnal perubahan kurs pada tanggal pelaporan
c) Jurnal penyelesaian kontrak forward :
1) Mencatat keuntungan/kerugian antara kurs pada tanggal pelaporan dan tanggal penyelesaian
2) Pembelian valas
3) Mencatat penyelesaian dengan menyerahkan mata uang asing
4) Mencatat penyelesaian kontrak forward melalui penerimaan kas
a. Jurnal pengakuan masuknya perusahaan ke transaksi spekulatif (kontrak forward 90 hari)  1 November 2015

Aset keuangan (Rp) 137.000.000


Liabilitas Keuangan (USD) 137.000.000
(US$10.000xRp13.700) 137.000.000

b. Jurnal perubahan kurs pada tanggal pelaporan  31 Desember 2015

Liabilitas Keuangan (USD) 1.000.000


Keuntungan transaksi mata uang asing 1.000.000
(US$10.000x(Rp13.700-Rp13.600))

c. Jurnal penyelesaian kontrak forward


1) Mencatat keuntungan/kerugian antara kurs pada tanggal pelaporan dan tanggal penyelesaian  30 Januari 2016

Liabilitas Keuangan (USD) 1.000.000


Keuntungan transaksi mata uang asing 1.000.000
(USS10.000x(Rp13.600-Rp13.500)
2. Pembelian valas  31 Januari 2016

Mata Uang Asing (USD) 135.000.000


Kas 135.000.000
(US$10.000xRp13.500) 135.000.000

3. Mencatat penyelesaian dengan menyerahkan mata uang asing

Liabilitas Keuangan (USD) 135.000.000


Mata Uang Asing (USD) 135.000.000
(US$10.000xRp13.500) 135.000.000

4. Mencatat penyelesaian kontrak forward melalui penerimaan kas

Kas 137.000.000
Aset Keuangan 137.000.000

(USS10.000xRp13.700)
Transaksi ekspor
2 ransaksi ekspor adalah transaksi penjualan barang atau jasa dari dalam negeri kepada entitas lain di luar negeri .
Umumnya transaksi ekspor maupun impor memerlukan pengakuan secara akuntansi pada tanggal tanggal berikut ini :
1. tanggal transaksi
2. tanggal berapa orang keuangan
3. tanggal penyelesaian

PT Nusantara memiliki unit usaha yang memproduksi dan mendistribusikan mesin pemindai untuk mendukung keamanan
kepada bandara-bandara di kawasan Asia.Pada tanggal 20 Oktober 2015,PT Nusantara melakukan penjualan 10 unit mesin
pemindai kepada Bandar Udara Changi di Singapura. Harga jual mesin ini senilai SS100.000 (beban pokok penjualan adalah
60% dari harga jual) yang pembayarannya akan diterima dalam dollar Singapura pada tanggal 1 Februari 2016.PT Nusantara
memiliki akhir periode akuntansi per 31 Desember serta memberikan informasi nilai tukar untuk tanggal-tanggal penting
sebagai herikut:
Tanggal Kurs Spot
20 Oktober 2015 10.200
31 Desember 2015 10.250
1 Februari 2016 10.150

Diminta:
a) Jurnal penjualan mesin
b) Jurnal pengakuan keuntungan/kerugian perubahan kurs
c) Jurnal pelunasan piutang
d) Jurnal penukaran valas
a. Jurnal penjualan mesin  20 Oktober 2015

Piutang usaha 10.200.000.000


Penjualan 10.200.000.000
(10xS$100.000xRp10.200) 10.200.000.000
Beban Pokok Penjualan 6.120.000.000
Persediaan 6.120.000.000
(10xS$100.000xRp10.200)x60%

b. Jurnal pengakuan keuntungan/kerugian perubahan kurs  31 Desember 2015

Piutang Usaha 50.000.000


Keuntugan Perubahan Kurs Valuta Asing 50.000.000
(10xSS100.000x/Rp10.200-10.250))

c. Jurnal pelunasan piutang  1 Februari 2016

Keruglan Perubahan Kurs Valuta 100.000.000


Piutang Usaha 100.000.000
(Mengakui kerugian atas perubahan kurs valuta asing(10x55100.000x(Rp10.250-10.150)
Valuta Asing(SGD) 10.150.000.000
Piutang usaha 10.150.000.000

(Menerima pelunasan piutang dari Bandara Changidi singapurg (10x100.000xRp10.150)

Kas 10.150.000.000
Valuta Asing(SGD) 10.150.000.000
(10xS$100.000xRp10.150)
Transaksi impor
3 Transaksi Impor adalah transaksi pembelian barang atau jasa dari luar negeri untuk didatangkan ke dalam
negeri transaksi impor dengan valuta asing yang diperoleh sebelumnya Ketika suatu entitas melakukan transaksi
impor seringkali entitas tersebut akan memperoleh valuta asing yang dibutuhkan untuk penyelesaian transaksi
Jauh sebelum transaksi impor dilaksanakan Upaya ini dilakukan agar entitas memperoleh nilai tukar tertentu yang
dianggap menguntungkan bagi entitas tersebut

Untuk mendukung kegiatan produksi PT Nusantara mendatangkan tenaga ahli yang memberikan pelatihan penggunaan
teknologi produksi terkini dari Perancis.Pada tanggal 15 Desember 2015, PT Nusantara menerima pelatihan dari tenaga ahli
selama 5 hari dengan honor tenaga ahli per harinya €20.000. PT Nusantara baru akan membayarkan honor tenaga ahli
tersebut pada 15 Januari 2016 melalui perusahaan produsen teknologi yang menaungi tenaga ahli ini. Berikut informasi nilai
tukar euro Uni Eropa terhadap rupiah untuk tanggal-tanggal penting sebagai berikut:

Tanggal Kurs Spot


15 Desember 2015 15.700
31 Desember 2015 15.800
15 Januari 2016 15.600

Diminta:
a) Jurnal pengakuan beban
b) Jurnal pengakuan keuntungan/kerugian perubahan kurs
c) Jurnal penyelesaian utang
a. Jurnal pengakuan beban 15 Desember 2015

Beban Pelatihan 1.570.000.000


Utang Usaha 1.570.000.000
(5 harix€20.000xRp15.700)

b. Jurnal pengakuan keuntungan/kerugian perubahan kurs  31 Desember 2015

Kerugian Perubahan Kurs Valuta Asing 10.000.000


Utang Usaha 10.000.000

(5 harix €20.000x(Rp15.700-15.800))

c. Jurnal penyelesaian utang 15 Januari 2016

Utang Usaha 50.000.000


Keuntugan Perubahan Kurs Valuta Asing 50.000.000

(Mengakui keuntungan atas perubahan kurs valuta asing(5 harix 20.000x(Rp15.800-15.600)


Valuta Asing(SGD) 1.560.000.000
Kas 1.560.000.000

(Membeli valas dari broker (5harix20.000xRp15.600)

Utang Usaha 1.560.000.000


Valuta Asing(SGD) 1.560.000.000
Melunasi pembayaran honor pelatihan (5harix20.000xRp15.600 )
Isu Lainnya Transaksi Perolehan Aset Tetap Di Luar
Negeri
Terkait
Transaksi Menurut PSAK 16 revisi 2011 aset
tetap bahwa suatu aset tetap perlu diukur
Menggunakan berdasarkan harga perolehan pada
pengukuran awal kemudian entitas
Valuta Asing tersebut dapat memilih untuk
menggunakan metode biaya historis atau
biaya revaluasi untuk mengukur aset tetap
pada periode-periode setelahnya
Perolehan Aset Tetap Di Luar Negeri (Model Perolehan aset tetap di luar negeri
Biaya Historis) (model revaluasi)

Berdasarkan PSAK 16 (Revisi 2011), pengukuran Selain menggunakan model biaya


awal aset tetap adalah Menggunakan biaya perolehan. historis,PSAK 16 revisi 2011
Biaya perolehan yang didenominasikan dalam mata memperkenankan suatu entitas untuk
uang asing perlu ditranslasikan ke dalam mata uang menggunakan model revaluasi atas
fungsional entitas menggunakan kurs spot yang aset tetap yang dimilikinya.
berlaku pada tanggal transaksi. Selanjutnya pada Berdasarkan model revaluasi, nilai
tanggal pelaporan, entitas perlu mengukur nilai dari aset tetap akan diukur berdasarkan
aset tetap tersebut menggunakan kurs penutupan nilai wajar saat tanggal pelaporan
kemudian mengakui munculnya keuntungan atau untuk kemudian mengakui adanya
kerugian atas perubahan kurs dibanding dengan kurs surplus revalusi (kerugian penurunan
yang digunakan saat perolehan awal atau periode nilai) atas perbedaan nilai tercatat
pelaporan sebelumnya dengan nilai wajarnya
Penyajian dan Pengungkapan Transaksi Menggunakan Valuta Asing
PSAK 10 (Revisi 2010) menyatakan bahwa suatu entitas perlu mengungkapkan

jumlah dari selisih nilai tukar yang diakui


dalam laba rugi kecuali untuk selisih nilai
tukar yang timbul pada instrumen keuangan 01
yang diukur pada nilai wajar melalui laporan
laba atau rugi sesuai PSAK 55 (Revisi 2014)

Selisih nilai tukar neto diakui dalam


penghasilan komprehensif lain dan
diakumulasikan dalam komponen ekuitas 02
terpisah, dan juga harus mengungkapkan
rekonsiliasi dari selisih nilai tukar tersebut
pada awal dan akhir periode
Thank You

Anda mungkin juga menyukai