Anda di halaman 1dari 50

Translasi mata uang asing

PSAK 10
• Pengertian Translasi
Translasi adalah proses
pernyataan kembali
informasi laporan keuangan
dari satu mata uang ke
mata uang lain.

• Isu kurs dikombinasikan


dengan berbagai methode
translasi yang dapat Translasi mata
digunakan dan perlakuan uang asing
“Laba/Rugi” translasi yang
berbeda membuat
perbandingan hasil-hasil
laporan keuangan dari satu
perusahaan ke perusahaan
lain atau perusahaan yang
sama dalam periode yang
berbeda menjadi hal yang
sulit.
 Bagaimana memasukkan
 Transaksi dalam mata uang asing
dan
 Kegiatan usaha luar negeri
ke dalam laporan keuangan entitas Tujuan
dan
 Menjabarkan laporan keuangan ke
dalam mata uang penyajian
Permasalahan

Bagaimana melaporkan
Kurs mana pengaruh perubahan
yang
kurs dalam LK
digunakan

4
Ruang lingkup

Transaksi
 Akuntansi transaksi dan saldo dalam mata uang Saldo
asing, kecuali transaksi dan saldo derivatif (PSAK
55) Penjabaran
operasi LN
 Menjabarkan hasil dan posisi keuangan dari
kegiatan usaha luar negeri yang termasuk dalam
laporan keuangan entitas secara konsolidasi,
proporsional atau metode ekuitas.
Penjabaran
 Menjabarkan hasil dan posisi keuangan suatu mu penyajian
entitas ke dalam mata uang penyajian

5
Tidak Termasuk

• Derivatif mata uang asing, kecuali derivatif yang tidak


termasuk lingkup PSAK 55 misal derivatif yang melekat
Derivatif pada kontrak lain

• Akuntansi lindung nilai mata uang asing termasuk


Akuntansi lindung nilai investasi di LN
lindung nillai

• Penyajian laporan arus kas yang timbul dari transaksi


mata uang asing atau penjabaran arus kas dari kegiatan
Penyajian
LAK usaha LN

6
Definisi

Investasi neto jumlah kepentingan entitas pelapor


dalam kegiatan dalam aset neto dari kegiatan usaha
luar negeri tersebut
usaha luar negeri
entitas anak, asosiasi, ventura bersama
Kegiatan usaha luar atau cabang dari entitas pelapor yang
negeri aktivitasnya dilaksanakan di negara
yang mata uangnya menggunakan
mata uang selain mata uang pelapor

suatu entitas induk dan seluruh


Kelompok usaha
anaknya

7
Definisi

Kurs rasio pertukaran dua mata uang

Kurs Penutup Kurs spot pada akhir periode


pelaporan

Kurs Spot kurs untuk realisasi segera

Mata Uang mata uang selain mata uang


Asing fungsional suatu entitas

Mata Uang mata uang pada lingkungan


Fungsional ekonomi utama dimana suatu entitas
beroperasi

8
Definisi
Mata uang mata uang yang digunakan dalam
penyajian penyajian laporan keuangan

Pos-pos unit mata uang yang dimiliki serta aset


Moneter atau liabilitas yang akan diterima atau
dibayarkan dalam jumlah unit mata uang
yang tetap atau dapat ditentukan

Selisih kurs selisih yang dihasilkan dari penjabaran


sejumlah tertentu satu mata uang ke
dalam mata uang lain pada kurs yang
berbeda

9
Alasan translasi

 Perusahaan dengan operasi luar negeri


 Skala kegiatan investasi internasional yang meluas saat ini
meningkatkan kebutuhan penyampaian informasi kepada
pembaca di negara lain yg signifikan
Alasan lain :
 Mencatat transaksi valuta asing
 Melaporkan aktivitas cabang internasional & anak
perusahaan
 Melaporkan hasil operasi independen di luar negeri

.
Terminologi

KONVERSI
 Translasi tidak sama dengan Konversi.
 Konversi : terjadi pertukaran fisik antar mata uang
 Translasi hanya perubahan satuan unit moneter.
 Tidak ada pertukaran fisik yang terjadi.
 Tidak ada transaksi terkait yang terjadi, seperti bila
dilakukan konversi.
 Nilai ekuivalen mata uang asing domestik diperoleh dengan
mengalikan saldo dalam mata uang asing dengan kuota kurs
langsung.
Terminologi

Pasar SPOT
 Kesepakatan mempertukarkan jumlah tertentu suatu mata
uang dengan mata uang lain yang harus diserahkan dalam 2
hari.
 Nilai tukar dinyatakan dalam 2 cara:
 Kuotasi langsung ($1=Rp 9.000)
 Kuotasi tidak langsung (Rp1=$0,0001111111111)

Pasar FORWARD
 Kesepakatan mempertukarkan jumlah tertentu suatu mata
uang dengan mata uang lain di masa yang akan datang
Terminologi
Pasar FORWARD
 Bid quote : jumlah yang dibayar pedagang (dealer) untuk
suatu mata uang asing
 Ask quote : kurs yang diminta dealer yang menjual suatu
mata uang asing

Transaksi SWAP
 Transaksi bila pembelian spot dan penjualan forward atau
penjualan spot dan pembelian forward mata uang asing
terjadi bersamaan.
Terminologi

SPREAD
 Laba (profit) yang diperoleh dari perbedaan harga
pembelian (harga bid) dengan harga jual (harga asking).

Valuta Fungsional
 Valuta utama sebuah perusahaan dalam melakukan
operasinya di luar negeri, biasanya valuta negara tempat
operasi perusahaan yang bersangkutan.
Metode Translasi Mata UangAsing

 Metode Kurs Tunggal (Single Rate)


 Metode kurs berganda (Multiple Rate)

* metode kini - non kini (current-non current)


* metode moneter - non moneter
* metode temporal
Metode Translasi Mata UangAsing
Metode Kurs Tunggal (Single Rate)
 Misal : Perusahaan afiliasi MNC AS di luar negeri
membeli tanah pada awal periode harga VUV
1.000.000.
 Kurs historis : VUV 1 = $1, maka harga historis :
$1.000.000
 Tanah naik harganya jadi VUV 1.500.000 , & kurs
turun jadi $1 = VUV 1,4, sehingga aset asing
menjadi $ 714.286, berarti RUGI 285,714.
 Pertambahan nilai pasar tanah menjadi
$1.071.285 (VUV 1.500.000 : VUV 1,4).
Metode Translasi Mata UangAsing
Metode kurs berganda (Multiple Rate)
* Metode Kini - Non kini (current-
non current)
 Aset lancar dan kewajiban lancar
perusahaan anak di luar negeri ditranslasi
ke dalam valuta pelaporan perusahaan
induk dengan kurs berlaku.
 Aset dan kewajiban NON lancar
ditranslasi dengan kurs historis.
Metode Translasi Mata UangAsing
Metode kurs berganda (Multiple Rate)
* Metode moneter - Non moneter
 Aset dan kewajiban moneter (kas,piutang
& utang) ditranslasi memakai kurs berlaku
 Unsur NON moneter (aset tetap,investasi
jk.pjg & persediaan, ditranslasi
menggunakan kurs historis)
Metode Translasi Mata UangAsing
Metode kurs berganda (Multiple Rate)
* Metode Temporal
 Uang, piutang & utang yang diukur pada
jumlah yang dijanjikan seharusnya
ditranslasi memakai kurs berlaku pada
tanggal neraca.
 Unsur non moneter ditranslasi dengan kurs
yang sesuai dengan basis pengukuran
aslinya.
Pengaruh translasi pada laporan keuangan
ALTERNATIF KURS
1. Kurs kini (current) adalah kurs nilai tukar pada saat tanggal
laporan keuangan.
2. Kurs Historis adalah kurs nilai tukar pada saat suatu aktiva
dalam mata uang asing pertama kali diperoleh, atau ketika
suatu kewajiban dalam mata uang asing pertama kali
terjadi.
3. Kurs rata-rata (average) adalah rata-rata sederhana dari
kurs nilai tukar kini dan historis.

Pengaruh Penggunaan Kurs Terhadap Laporan Keuangan


4. Penggunaan kurs nilai tukar historis melindungi laporan
keuangan dari keuntungan dan kerungian translasi mata
uang asing
5. Penggunaan kurs kini menimbulkan terjadinya keuntungan
atau kerugian translasi.
Transaksi mata uang asing

 transaksi dalam mata uang asing terjadi pada saat


suatu perusahaan membeli atau menjual barang
dengan pembayaran yang dilakukan dalam suatu
mata uang asing atau ketika perusahaan meminjam
atau meminjamkan dalam mata uang asing.
 Suatu transaksi mata uang asing dapat
berdenominasi dalam satu mata uang, tetapi
diukur atau dicatat dalam mata uang yang lain
Transaksi mata uang asing

Keuntungan/kerugian transaksi : perbedaan di antara kurs


pertukaran pada tanggal pencatatan transaksi dan kurs pada
tanggal pelunasan x jumlah terutang dalam mata uang asing.

Contoh:
• Importir Indonesia membeli barang dari perusahaan AS
seharga $ 1.000.000 ketika kurs pertukaran $1 = Rp 9.500.
• Perush.Indonesia membayar hutang dalam 30 hari ketika
kurs $1=Rp 9.600, maka terjadi kerugian transaksi Rp
100.000 ( 1.000.000 x (Rp9.600 - Rp9.500))

Untuk mencatat kerugian transaksi, bisa menggunakan 2


pendekatan : satu transaksi & dua transaksi
contoh

1. Pembelian dalam mata uang asing


 Pembelian / Penjualan dalam mata
uang asing harus dinyatakan dalam
kurs yang berlaku.
 Selisih kurs antara tgl pembelian
dan tgl neraca dicatat sebagai
Keuntungan/ kerugian selisih kurs.
Pada 10 Desember 2006, PT P membeli 200 unit barang
dagangan @ $ 100. pada saat pembelian kurs tukar
adalah Rp 10.000 per $1, sedangkan kurs pada saat tutup
buku Rp 11.000, per $1, dan kurs pelunasan pada 20
Januari tahun berikutnya Rp 12.000 per $1 maka jurnal
untuk mencatat transaksi ini adalah:

10-12-2006 Jurnal PT.P pada saat pembelian (transaksi)


Persediaan……………Rp 200.000.000
Hutang………………….Rp 200.000.000
(200 x $ 100 x Rp 10.000)
31-12-2006 Jurnal penyesuaian PT.P utk mengakui
kerugian selisih kurs:
Rugi Selisih kurs……….Rp 20.000.000
Hutang…………………….Rp 20.000.000
(200 x $ 100 x (Rp 11.000 – Rp 10.000)

20-01-2007 Jurnal pembayaran PT.P :


Rugi selisih kurrs………..Rp 20.000.000
Hutang…………………..Rp 220.000.000
Kas………………………….Rp 240.000.000

(200 x $100 x Rp 12.000 – Rp 11.000=Rp 20.000.000)


(200 x $100 x Rp 12.000=Rp 240.000.000)
2. Penjualan dalam mata uang asing

Pada 10 Desember 2006, PT P menjual 200 unit barang


dagangan @ $ 100. pada saat pembelian kurs tukar
adalah Rp 10.000 per $1, sedangkan kurs pada saat
tutup buku Rp 11.000, per $1, dan kurs pelunasan pada
20 Januari tahun berikutnya Rp 12.000 per $1 maka
jurnal untuk mencatat transaksi ini adalah:

10-12-2006 urnal PT.P pada saat pepejualan (transaksi)


Piutang……………Rp 200.000.000
Penjualan………………….Rp 200.000.000
(200 x $ 100 x Rp 10.000)
31-12-2006 Jurnal penyesuaian PT.P utk mengakui
keuntungan selisih kurs:
Piutang……….....……..….Rp 20.000.000
Keuntungan selisih kurs…….....Rp 20.000.000
(200 x $ 100 x (Rp 11.000 – Rp 10.000)

20-01-2007………….Jurnal pembayaran PT.P :


Kas…………………..Rp 240.000.000
Rugi selisih kurrs………………Rp 20.000.000
Piutang………………………….Rp 220.000.000
(200 x $100 x Rp 12.000 – Rp 11.000=Rp 20.000.000)
(200 x $100 x Rp 12.000=Rp 240.000.000)
3. KONTRAK FORWARD

Pembelian : Adalah kurs jual/beli dimasa yang akan


datang yang disepakati sekarang.
Misal pada 1 Nov 2006 PT.P sepakat mengikat kontrak
90 hari membeli $1.000 dengan kurs Rp 10.000 per $1
dimana pembelian akan dilaksanakan pada tanggal 1
Februari 2007 (eksekusi).
Kurs Forward 30 hari tgl 31 Desember adalah Rp
11.000 per $1

Kurs spot (yaitu kurs berlaku pada saat itu atau pada
saat kontrak terjadi) adalah Rp 9.000 per $1. pada 31
des 2006 Kurs yang berlaku adalah Rp 9.500 per $1
sedangkan kurs pada saat pelunasan Rp 12.000 per
$1. atas transaksi ini maka jurnal yang dilakukan
adalah:
Jurnal PT.P Pada saat kontrak 10 Nov 2006
Piutang Kontrak…………..Rp 10.000.000
Hutang Kontrak Forward…………..Rp 10.000.000
($1.000 x Rp 10.000)
Jurnal PT.P pada saat 31 des 2006:
Piutang Kontrak…………….Rp 1.000.000
Keuntungan Selisih kurs……..Rp 1.000.000
($1.000 x (Rp 11.000 – Rp 10.000)

Jurnal Pada saat eksekusi 1 Februari 2007


Kas…………………………..Rp 12.000.000
Keuntungan selisih kurs………….Rp 1.000.000
Piutang Kontrak…………………..Rp 11.000.000
($1.000 x Rp 12.000=Rp 12.000.000)
($1.000 x 12.000 – Rp 11.000=Rp 1.000.000)

Jurnal Pembayaran hutang kontrak 1 februari 2007:


Hutang Kontrak………….Rp 10.000.000
Kas……………………………..Rp
 Berkaitan dengan transaksi
pembelian barang atau jasa dari
luar negeri
 Memiliki kewajiban untuk
menyerahkan pembayaran kepada
entitas lain di luar negeri yang
kemungkinan didenominasikan
mata uang asing Transaksi Import
 Saat pelaporan perusahaan
(pembeli) harus menyajikan
laporan keuangan fungsional
dengan menggunakan kurs spot
yang berlaku pada pada saat
penyelesaian transaksi
Contoh
 PT X yang berada di indonesia mendatangkan tenaga ahli yang memberikan transaksi
pelatihan untuk pengembangan teknologi produksi yang berasal dari perancis.
Pada tanggal 15 Desember 2019, PT X menerima pelatihan dari tenaga ahli tersebut
selama 5 hari dengan biaya perhari adalah € 50.000 dan honor tenaga ahli tersebut
baru dilunaskan pada bulan berikutnya yaitu pada tanggal 15 Januari 2020 melalui
perusahaan produsen teknologi yang menaungi tenaga ahli ini. Berikut ini informasi
nilai tukar euro uni eropa terhadap rupiah pada tanggal-tanggal sebagai berikut:

Tanggal Kurs Spot


15 Desember 2019 Rp 18.200
31 Desember 2019 Rp 18.900
15 Januari 2020 Rp 18.600
Penyelesaian
Tanggal Keterangan Debet Kredit
15-Des-19 Skill Expense 4.550.000.000
Account Payable 4.550.000.000
( 5 hari * € 50.000* Rp 18.200)

31-Des-19 Loss on Translation 175.000.000


Account Payable 175.000.000
Kurs Tanggal 15 Desember 18.200
Kurs Tanggal 31 Desember 18.900
Selisih 700 * € 50.000 * 5hari = 175.000.000
kurs tanggal transaksi lebih kecil dari pada kurs tanggal 31 desember= loss on translation
kurs tanggal transaksi lebih besar dari pada kurs tanggal 31 desember= gain on translation

15-Jan-20 Account Payable 75.000.000


Gain On Translation 75.000.000
Kurs tanggal 31 Desember 18.900
Kurs tanggal 15 Januari 18.600
Selisih 300 * € 50.000 * 5hari = 75.000.000
kurs pada tanggal 31 Desember lebih besar dari pada kurs pada tanggal penyelesaian= gain on translation

15-Jan-20 Foreign Currency unit 4.650.000.000


cash 4.650.000.000
Pembelian valas dari broker 5 hari * € 50.000* Rp 18.600) = 4.650.000.000
menggunakan kurs pada tanggal penyelesaian
15-Jan-20 Account Payable 4.650.000.000
Foreign Currency unit 4.650.000.000
Pelunasan honor tenaga ahli 5 hari * € 50.000* Rp 18.600 = 4.650.000.000
menggunakan kurs pada tanggal penyelesaian
Terkait dengan transaksi ini adalah:
 Perusahaan telah merencanakan
jauh-jauh hari untuk pengadaan
Transaksi Impor
pelatihan ini dengan valas yang
 Perusahaan telah menyimpan mata diperoleh
uang asing jauh-jauh hari dengan sebelumnya
nilai perolehan jauh lebih murah
dari pada kurs pada tanggal
transaksi
Asumsikan menggunakan soal
sebelumnya, kemudian perusahaan
telah membeli euro jauh-jauh hari
yaitu pada tanggal 1 Nopember 2019 contoh
dengan kurs Rp 17.000 per euro
Penyelesaian
1 Nop 2019 Foreign Currency unit 4.250.000.000
Cash 4.250.000.000
Pembelian valas € dari broker untuk keperluan pelatihan 5 hari * € 50.000* Rp 17.000

15-Des-19 Foreign Currency unit 475.000.000


gain on translation 475.000.000
pengakuan beban jasa pelatihan yang diterima
kurs 1 nopember 17.000
kurs 31 Desember 18.900
selisih 1.900 * € 50.000 * 5 hari = 475.000.000
kurs pada tanggal transaksi lebih kecil dari pada kurs 31 Desember

15-Des-19 Skill expense 4.550.000.000


Account Payable 4.550.000.000
Pengakuan beban jasa yang diterima 5 hari * € 50.000* Rp 18.200

31-Des-19 Loss on Translation 175.000.000


Account Payable 175.000.000
Pengakuan loss or gain terhadap perubahan nilai valas
kurs tanggal 15 desember 18.200
kurs tanggal 31 desember 18.900
Selisih 700 * € 50.000 * 5 hari = 175.000.000

31-Des-19 Foreign Currency unit 175.000.000


gain on translation 175.000.000
pengakuan keuntungan atau kerugian perubahan valas
kurs tanggal 15 desember 18.200
kurs tanggal 31 desember 18.900
Selisih 700 * € 50.000 * 5 hari = 175.000.000

15-Jan-20 Account Payable 75.000.000


gain on translation 75.000.000
pengakuan keuntungan atau kerugian perubahan valas
Kurs tanggal 31 Desember 18.900
Kurs tanggal 15 Januari 18.600
Selisih 300 * € 50.000 * 5 hari = 75.000.000
kurs pada tanggal 31 Desember lebih besar dari pada kurs pada tanggal penyelesaian= gain on translation

15-Jan-20 Loss On translation 75.000.000


Foreign Currency unit 75.000.000
pengakuan keuntungan atau kerugian perubahan valas
Kurs tanggal 31 Desember 18.900
Kurs tanggal 15 Januari 18.600
Selisih 300 * € 50.000 * 5 hari = 75.000.000

15-Jan-20 Account Payable 4.550.000.000


Foreign Currency unit 4.550.000.000
Pembayaran honor 5 hari * * € 50.000* Rp 18.200
Kerjakan soal pada hal 352-354
Soal 9.1 sd 9.4 Perintah
TRANSAKSI EKSPOR
 Merupakan transaksi penjualan
barang atau jasa dari dalam negeri
kepada entitas lain di luar negeri.
 Akibat transaksi tersebut, entitas
akan memperoleh pembayaran
dari luar negeri yang mungkin
didenominasikan dalam mata uang
asing
 Entitas akan mencatat pada Cakupan
laporan keuangan dengan
menggunakan mata uang
Transaksi Ekspor
fungsional
 Nilai tukar yang digunakan untuk
mendenominasikan nilai transaksi
kedalam mata uang fungsional
menggunakan kurs spot yang
berlaku pada tanggal penyelesaian
transaksi.
 Tanggal Transaksi merupakan tanggal
terjadinya transaksi sehingga entitas
harus mencatat menggunakan tanggal
transaksi berdasarkan kurs spot
 Tanggal pelaporan keuangan, yaitu akhir
periode pelaporan bila entitas masih
memiliki pos-pos yang terkait
menggunakan valas. Pada tanggal
tersebut, entitas harus membuat jurnal
penyesuaian atas intrumen keuangan
yang tekait transaksi berdasarkan kurs
yang berlaku untuk kemudian mengakui
adanya keuntungan atau kerugian yang
muncul dari perbedaan kurs
 Tanggal penyelesaian, yakni tanggal
diselesaikannya transaksi terkait valas.
Entitas harus membuat penyesuaian
terlebih dahulu nilai akhir yang dimiliki
terhadap kurs spot yang berlaku, lalu
mengakui adanya keuntungan dan
kerugian yang muncul dari perbedaan
kurs. Setelah itu, entitas melakukan
penyelesaian atas transksaksi
Pada tanggal 20 Oktober 2019,
PT X melakukan penjualan mesin
pembangkit listrik sebanyak 10
unit kepada LX.Corp sebuah
perusahaan yang bergerak di
bidang pengembangan listrik di
Singapore. Harga jual S$100.000
beban pokok penjualan 10% dari
harga jual dan pembayaran akan
diterima dalam dollar singapura
Contoh soal
pada tanggal 1 Februari 2020.

Tanggal Kurs Spot


20 Oktober 2019 Rp 10.500
31 Desember 2019 Rp 10.800
1 Februari 2020 Rp 10.300
Keterangan Debet Kredit
20-Okt-19A/R 10.500.000.000
Sales 10.500.000.000
Mencatat penjualan (10 unit x $100.000 x Rp 10.500)
Cost of Good Sold 6.300.000.000
Inventory 6.300.000.000
Mencatat Beban Pokok Persediaan dari Penjualan
10 Unit x (10 unit x $100.000 x Rp 10.500)x 60%
31-Des-19A/R 300.000.000
Gain on translation 300.000.000
Kurs 20 Oktober 10.500
Kurs 31 Desember 10.800
Selisih 300 * 100000 10Unit = 300.000.000
Jika Kurs 31 Des > Kurs tanggal transaksi = gain
Jika Kurs 31 Des < Kurs tanggal transaksi = Loss
01-Feb-20Loss on Translation 500.000.000
Account Receivable 500.000.000
Mengakui keuntungan atau kerugian perubahan Valas
kurs 1 februari 2020 10.300
kurs 31 Desember 2019 10.800
Selisih 500 * 100000 10Unit = 500.000.000
Jika kurs penyelesaian < kurs 31 Desember = Loss
Jika kurs penyelesaian > kurs 31 Desember = Gain
01-Feb-20Foreign Currency Unit 10.300.000.000
Account Receivable 10.300.000.000
Mencatat Pelunasan dari perusahaan di singapora
10 unit x $ 100.000 x Rp 10.300
01-Feb-20Cash 10.300.000.000
Foreign Currency Unit 10.300.000.000
Menukarkan Valas menjadi rupiah
10 unit x $ 100.000 x Rp 10.300
Perolehan Aset Tetap Di
Luar Negeri
 Selain dari transaksi ekspor dan
impor yang menyebabkan entitas
berinteraksi dengan mata uang
asing.
 Transaksi perolehan aset tetap
yang berada di luar negeri
membutuhkan mata uang asing
dalam proses penyelesaian
Transaksi
transaksi perolehan Aset
 Berdasarkan PSAK 16 perolehan Tetap di Luar
aset tetap harus diukur
berdasarkan harga perolehan pada Negeri
pengukuran awal kemudian entitas
tersebut dapat memilih untuk
menggunakan model biaya historis
atau model revaluasi untuk
mengukur aset tetap pada periode-
periode setelahnya.
Berdasarkan PSAK 16:
1. Pengukuran awal menggunakan
biaya perolehan
2. Biaya perolehan yang
didenominasikan dalam valas
yang ditranslasikan dengan
menggunakan mata uang
fungsional perusahaan dengan Perolehan Aset
kurs spot yang berlaku pada
tanggal transaksi Tetap di Luar
3. Pada tanggal pelaporan, entitas
mengukur nilai dari aset tetap
Negeri (Model
tersebut dengan menggunakan Biaya Historis)
kurs penutup
4. Mengakui munculnya keuntungan
atau kerugian atas perubahan
kurs valas dibandingkan dengan
kurs yang digunakan pada saat
perolehan awal atau periode
pelaporan sebelumnya
contoh
PT x yang berada di Indonesia membeli Tanah di Kuala Lumpur
seharga RM 1.500.000 pada tanggal 1 Agustus 2019. Tanah tersebut
akan digunakan untuk keperluan membangun ekspansi perusahaan
yang berada di luar negeri. Perusahaan memilih menggunakan
model biaya historis untuk mencatat aset sejenis. Diketahui kurs
spot sebagai berikut

Tanggal Kurs Spot


1 Agustus 2019 Rp 3.600
31 Desember 2019 Rp 3.500
Tanggal Keterangan Debet Kredit

01-Agu-19Foreign Currency Unit 5.400.000.000

Cash 5.400.000.000
Pembelian Valas dalam ringgit

Land 5.400.000.000

Foreign Currency Unit 5.400.000.000

31-Des-19Loss on Translation 150.000.000

Land 150.000.000

Kurs 31 Des 3.500

Kurs 1 Agustus 3.600

Selisih 100 1.500.000 = 150.000.000


Jika Kurs tanggal tutup buku < Kurs Tanggal Perolehan = Loss
Jika Kurs tanggal tutup buku > Kurs Tanggal Perolehan = Gain
Berdasarkan PSAK 16 diperbolehkan
entitas menggunakan model
revaluasi terhadap aset yang
dimilikinya. Perolehan Aset
1. Nilai wajar aset tetap yang
dimiliki diukur dengan Tetap di Luar
menggunakan nilai wajar pada Negeri (Model
tanggal pelaporan
2. Mengakui adanya surplus
Revaluasi )
revaluasi atau kerugian
penurunan nilai di karenakan
adanya perbedaan nilai tercatat
dengan nilai wajarnya
 Jurnal yang digunakan untuk
pengukuran awal dengan
menggunakan model historis dan
model revaluasi adalah sama
 Penggunakan model revaluasi akan
terlihat pada periode setelah
pengukuran
 Entitas akan menggunakan nilai
wajar aset tetap untuk pengukuran
pada tanggal pelaporan.
 Keuntungan atau kerugian akibat
dari perubahan valas serta surplus
revaluasi atau kerugian masukkan
kedalam other comprehensive
income
PT x yang berada di Indonesia membeli Tanah di
Kuala Lumpur seharga RM 1.500.000 pada tanggal
1 Agustus 2019. Tanah tersebut akan digunakan
untuk keperluan membangun ekspansi
perusahaan yang berada di luar negeri.
Perusahaan memilih menggunakan model biaya
historis untuk mencatat aset sejenis. Diketahui
kurs spot sebagai berikut

contoh

Bila diketahui nilai wajar tanah pada tanggal


pengukuran oleh appraisal adalah sebesar RM
1.700.000
Tanggal Keterangan Debet Kredit
01-Agu-19 Foreign Currency Unit 5.400.000.000
Cash 5.400.000.000
Pembelian Valas dalam ringgit

Land 5.400.000.000
Foreign Currency Unit 5.400.000.000

31-Des-19 Land 700.000.000


Surplus Revaluasi 700.000.000
Pada Tanggal Perolehan RM 1.500.000
Pada tanggal Pengukuran RM 1.700.000
Selisih RM 200.000 Rp 3.500 = 700.000.000

Loss on translation RM 150.000.000


Land RM 150.000.000
Mengakui Keuntungan atau kerugian penurunan nilai tanah akibat perubahan kurs
Kurs tangggal 1 Agustus 3600
Kurs tanggal 31 Desember 3500
Selisih 100 RM 1.500.000 = RM 150.000.000
jika kurs penutup < kurs tanggal transaksi = loss
jika kurs penutup > kurs tanggal transaksi = gain

Anda mungkin juga menyukai