Perlakuan Akuntansi
Metode translasi (translation) digunakan jika penjabaran laporan
keuangan dilakukan dari mata uang fungsional ke mata uang asing.
Ketika dijabarkan dari mata uang fungsional ke mata uang asing, kurs
yang digunakan tidak sama untuk masing-masing pos sehingga
menimbulkan selisih atas laporan keuangan hasil translasi. Selisih ini
diakui sebagai penghasilan komprehensif lain di laporan keuangan hasil
penjabaran.
METODE TRANSLASI
Kurs dalam Metode Translasi dan Pengukuran Kembali – Pos Laporan Posisi Keuangan
Pos-Pos Laporan Posisi
Metode Translasi Metode Pengukuran Kembali
Keuangan
Aset dan liabilitas moneter Kurs penutup Kurs penutup
Kurs pada tanggal transaksi (jika
Aset dan liabilitas non-
Kurs penutup diperoleh sebelum akuisisi, kurs
moneter
akuisisi)
Pos non-moneter dalam nilai Kurs pada tanggal ketika nilai wajar
Kurs penutup
wajar ditentukan
Modal saham dan saldo laba
Kurs akuisisi Kurs akuisisi
pra-akuisisi
Saldo laba pasca-akuisisi Dijabarkan dengan beberapa kurs Dijabarkan dengan beberapa kurs
Sementara kurs untuk pos-pos Laporan Laba Rugi adalah sebagai berikut:
Kurs dalam Metode Translasi dan Pengukuran Kembali – Pos Laporan Laba Rugi
Berdasarkan tabel di atas, kurs yang digunakan metode translasi berbeda-beda untuk pos-
pos Laporan Laba Rugi. Dimana untuk pendapatan dan beban moneter menggunakan kurs
yang sama dengan pendapatan dan beban nonmoneter, sehingga tidak perlu identifikasi
dan pemisahan antara pos moneter dan nonmoneter.
Kertas Kerja
Dalam melakukan penjabaran laporan keuangan dalam mata uang asing sebaiknya menggunakan
kertas kerja yang tediri dari pos-pos neraca saldo termasuk pos-pos laporan posisi keuangan dan laba
rugi. Informasi neraca saldo dipisah antara saldo normal debit dan kredit agar dapat dihitung selisih
penjabaran yang dihasilkan.
Tanggal Kurs
2 Januari 2015 10.000
01 April 2015 10.050
31 Desember 2015 10.150
Rata-Rata 2015 10.100
Kertas Kerja Tahun
Akuisisi Dari contoh ini maka laporan keuangan PT Anak harus dijabarkan ke dalam mata
uang laporan keuangan PT Induk yang dilakukan dari mata uang fungsional ke mata uang
asing yang digunakan PT Anak sehingga harus menggunakan metode translasi. PT. Induk
harus menghitung nilai akuisisi dalam Rupiah karena pencatatan investasi harus
dilakukan pada mata uang fungsional dan pelaporan PT Induk. Perhitungannya adalah
sebagai berikut:
S$ Kurs Rp
Nilai Akuisisi + Nilai Wajar KNP 75.000 10.000 750.000.000
Nilai Tercatat Aset Bersih 70.000 10.000 700.000.000
Goodwill 5.000 50.000.000
Dalam penjabaran, kurs dapat dikalikan atau dibagi tergantung dari sisi mana
kurs tersebut. Pada contoh, mata uang rupiah lebih lemah daripada dolar
Singapura sehingga hasil penjabaran ke rupiah seharusnya menghasilkan
nominal yang lebih besar. Setelah akuisisi PT Induk akan mencatat
investasinya atas PT Anak.
Jika PT Induk menggunakan metode ekuitas maka jurnal yang dicatat selama tahun 2015:
2 Januari 2015
Investasi 600.000.000
Kas 600.000.000
Mencatat investasi awal (S$60.00010.000)
1 April 2015
Kas 24.120.000
Investasi 24.120.000
Mencatat penerimaan dividen (80%S$3.00010.050)
31 Desember 2015
Investasi 40.400.000
Bagian Laba PT Anak 40.400.000
Mencatat pengakuan bagian laba atas PT Anak
(80%S$5.00010.050)
Pada akhir tahun, laporan keuangan PT Anak kembali dijabarkan dari dolar Singapura ke
rupiah. Penjabaran yang dilakukan kali ini sudah melibatkan hasil operasi dan dividen PT
Anak. Berikut hasil penjabarannya:
Translasi pada 31 Desember 2015
S$ Kurs Rp
Kas 6.000 10.150 60.900.000
Piutang 7.000 10.150 71.050.000
Persediaan 19.000 10.150 192.850.000
Tanah 30.000 10.150 304.500.000
Bangunan dan Mesin 50.000 10.150 507.500.000
Beban 20.000 10.100 202.000.000
Dividen 3.000 10.050 30.150.000
Jumlah Debit 135.000 1.368.950.000
Akumulasi Penyusutan 15.000 10.150 152.250.000
Utang Usaha 5.000 10.150 50.750.000
Utang Bank 20.000 10.150 203.000.000
Saham Biasa 50.000 10.000 500.000.000
Saldo Laba 20.000 10.000 200.000.000
Pendapatan 25.000 10.100 252.500.000
Selisih Transaksi 10.450.000
Jumlah Kredit 135.000 1.368.950.000
Dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa translasi laporan keuangan menghasilkan selisih di bagian
kredit sebesar Rp10.450.000 yang diakui sebagai penghasilan komprehensif lain di ekuitas pada
laporan keuangan PT Anak dalam Rp. Dan, PT Induk juga akan mengakui 80% atas selisih tersebut
dengan jurnal:
31 Desember 2015
Investasi pada PT Anak 8.360.000
Penghasilan Komprehensif Lain 8.360.000
Mencatat pengakuan bagian penghasilan komprehensif
lain atas PT Anak (80%Rp 10.450.000)
Menurut PSAK 10 (Revisi 2009), setiap goodwill yang timbul pada akuisisi suatu kegiatan usaha
luar negeri dan setiap penyesuaian nilai wajar jumlah tercatat suatu aset dan liabilitas yang timbul
pada akuisisi tersebut harus diperlakukan sebagai aset dan liabilitas dari kegiatan usaha luar negeri
itu. Penjabaran goodwill dalam kasus ini yaitu:
S$ Kurs Rp
Goodwill awal periode 5.000 10.000 50.000.000
Penurunan nilai - -
Selisih Penjabaran - 750.000
Goodwill akhir periode 5.000 10.150 50.750.000
Selisih Rp750.000 diakui sebesar 80% oleh PT Induk dengan menjurnal:
31 Desember 2015
Investasi pada PT Anak 600.000
Penghasilan Komprehensif Lain 600.000
Mencatat pengakuan selisih penjabaran atas PT Anak (80%Rp
10.450.000)
Dari serangkaian jurnal yang dicatat oleh PT Induk maka diperoleh saldo investasi
pada PT Anak akhir tahun 2015 adalah Rp616.280.000 dan Bagian Laba atas PT.
Anak Rp40.400.000. Angka ini dapat diuji dengan perhitungan jurnal eliminasi
sebagai berikut:
Perhitungan Jurnal Eliminasi
Kepentingan
PT. Induk (80%) = Saham Biasa Saldo Laba
Nonpengendali
Saldo 1 Januari 2015 560.000.000 140.000.000 500.000.000 200.000.000
Laba Bersih 40.400.000 10.100.000 - 50.500.000
Dividen (24.120.000) (6.030.000) - (30.150.000)
Saldo 31 Desember 2015 576.280.000 144.070.000 500.000.000 220.350.000
Berdasarkan perhitungan diatas diperoleh jurnal eliminasi:
1e Saham Biasa 500.000.000
Saldo Laba 200.000.000
Bagian Laba atas PT Anak 40.400.000
Bagian Laba Kepentingan Nonpengendali 10.100.000
Dividen Diumumkan (pasca) 30.150.000
Investasi pada PT Anak 576.280.000
Kepentingan Nonpengendali 144.070.000
(Eliminasi ekuitas dan investasi PT Anak)
Kepentingan
PT. Induk (80%) = Goodwill
Nonpengendali
Saldo 1 Januari 2015 40.000.000 10.000.000 50.000.000
Dividen - -
Saldo 31 Desember 2015 40.000.000 10.000.000 50.000.000
2e Goodwill 50.000.000
Investasi pada PT Anak 40.000.000
Kepentingan Nonpengendali 10.000.000
(Eliminasi investasi dan pengakuan goodwill)
Pada tahun 2016 PT Anak melaporkan laba sebesar S$8.000 dan mengumumkan
dividen sebesar S$5.000 pada tanggal 1 Mei 2016. Selain itu, goodwill mengalami
penurunan nilai sebesar S$1.000. Berikut kurs yang relevan untuk tahun 2015 dan
2016:
Tanggal Kurs
2 Januari 2015 10.000
01 April 2015 10.050
31 Desember 2015 10.150
Rata-Rata 2015 10.100
1 Mei 2016 10.070
31 Desember 2016 10.200
Rata-Rata 2016 10.120
Selama tahun 2016, PT Induk akan mencatat investasinya atas PT Anak sebagai berikut:
1 Mei 2016
Kas 40.280.000
Investasi pada PT Anak 40.280.000
Mencatat penerimaan dividen (80%S$5.00010.070)
31 Desember 2015
Investasi 64.768.000
Bagian Laba PT Anak 64.768.000
Mencatat pengakuan bagian laba atas PT Anak
(80%5S$8.00010.120)
Pada akhir tahun 2016, laporan keuangan PT Anak kembali dijabarkan dari dolar
Singapura ke rupiah. Penjabaran yang dilakukan kali ini sudah melibatkan hasil
operasi dan dividen PT Anak. Berikut hasil penjabarannya:
Translasi pada 31 Desember 2016
S$ Kurs Rp
31 Desember 2015
Investasi pada PT Anak 2.872.000
Penghasilan Komprehensif Lain 2.872.000
Mencatat pengakuan bagian penghasilan
komprehensif lain atas PT Anak (80%
[Rp14.040.00-Rp10.450.000])
Pada tahun 2016, penjabaran dilakukan dengan cara yang sama menggunakan kurs
yang relevan untuk tahun 2016. Perbedaan hanya terdapat pada penjabaran saldo laba
yang harus dihitung sebagai berikut:
PERHITUNGAN A S$ Kurs Rp
20.000 10.000 200.000.000
Saldo Laba awal
Laba Bersih 2015 5.000 10.100 50.500.000
Dividen 2015 (3.000) 10.050 (30.150.000)
Saldo Laba akhir 22.000 220.350.000
Sama halnya dengan tahun 2015, tahun 2016 saldo goodwill kembali dijabarkan pada
kurs penutup tahun 2016 sehingga menimbulkan selisih penjabaran, dan pada tahun
2016 goodwill mengalami penurunan nilai sebesar S$1.000 sehingga perhitungannya
digabung:
S$ Kurs Rp
Goodwill awal 2016 5.000 10.150 50.750.000
Penurunan nilai (1.000) (10.120) (10.120.000)
Selisih Penjabaran - 170.000
Goodwill akhir 2016 4.000 10.120 40.800.000
Selisih Rp170.000 diakui sebesar 80% oleh PT Induk dengan menjurnal:
31 Desember 2016
Investasi pada PT Anak 136.000
Penghasilan Komprehensif Lain 136.000
Mencatat pengakuan selisih penjabaran atas
PT Anak (80%Rp 170.000)
Kepentingan
PT. Induk (80%) = Saham Biasa Saldo Laba
Nonpengendali
Kepentingan
PT. Induk (80%) = Goodwill
Nonpengendali
Saldo 1 Januari 2016 40.600.000 10.150.000 50.750.000
Dividen (8.096.000) (2.024.000) (10.120.000)
Saldo 31 Desember 2016 32.504.000 8.126.000 40.630.000
6e Goodwill 40.630.000
Beban Operasi 10.120.000
Bagian Laba atas PT Anak 8.096.000
Bagian Laba Kepentingan Nonpengendali 2.024.000
Investasi pada PT Anak 32.504.000
Kepentingan Nonpengendali 8.126.000
(Eliminasi investasi dan pengakuan goodwill berikut
penurunan nilainya)
Selain itu, penghasilan komrehensif lain dalam laporan keuangan PT Anak dieliminasi
dan dialokasikan antara PT Induk dan KNP dengan jurnal: Selisih penjabaran
Rp170.000 disesuaikan
7e Penghasilan Komprehensif Lain 14.040.000 pada saldo goodwill
Investasi pada PT Anak 11.232.000 untuk mencerminkan
Kepentingan Nonpengendali 2.808.000 saldo dengan kurs
(Eliminasi penghasilan komprehensif lain terkait penutup. Jurnal
translasi)
eliminasi yang telah
8e Goodwill 170.000
Investasi pada PT Anak 136.000
dibuat kemudian
Kepentingan Nonpengendali 34.000 dmasukkan ke dalam
(Eliminasi investasi dan pengakuan goodwill terkait kertas kerja konsolidasi
translasi) berikut:
Jurnal Eliminasi
Nama Akun PT Induk PT Anak Konsolidasian
Debit Kredit
Laporan Laba Rugi
Pendapatan 600.000.000 323.840.000 923.840.000
Beban -220.000.000 -242.880.000 (6e) 10.120.000 -473.000.000
Bagian Laba atas PT Anak 56.672.000 (5e) 64.768.000 (6e) 8.096.000
Laba Bersih 436.672.000 80.960.000 450.840.000
Bagian Laba Nonpengendali (5e) 16.192.000 (6e) 2.024.000 14.168.000
Bagian Laba Pengendali 436.672.000 436.672.000
Laporan Saldo Laba
Saldo 1 Januari 590.400.000 220.350.000 (5e) 220.350.000 590.400.000
Laba Bersih 436.672.000 80.960.000 436.672.000
Dividen -60.000.000 -50.350.000 (5e) 50.350.000 -60.000.000
Saldo 31 Desember 967.072.000 250.960.000 967.072.000
Laporan Posisi Keuangan
Kas 68.800.000 30.600.000 99.400.000
Piutang 90.000.000 91.800.000 181.800.000
Persediaan 180.000.000 204.000.000 384.000.000
Investasi pada PT Anak 644.640.000 (5e) 600.768.000 -
Kertas Kerja Konsolidasi (6e) 32.504.000
(7e) 11.232.000
31 Desember 2016 (8e) 136.000
Tanah 500.000.000 306.000.000 806.000.000
Bangunan dan Mesin 900.000.000 510.000.000 1.410.000.000
Akumulasi Penyusutan -200.000.000 -204.000.000 -404.000.000
Goodwill (6e) 40.630.000 40.800.000
(8e) 170.000
Jumlah Aset 2.183.440.000 938.400.000 2.518.000.000
Utang Usaha 95.000.000 71.400.000 166.400.000
Utang Bank 110.000.000 102.000.000 212.000.000
Saham Biasa 1.000.000.000 500.000.000 (5e) 500.000.000 1.000.000.000
Saldo Laba 967.072.000 250.960.000 967.072.000
Penghasilan Komprehesif Lain 11.368.000 14.040.000 (7e) 14.040.000 11.368.000
Kepentingan Nonpengendali (1e) 150.192.000 161.160.000
(2e) 8.126.000
(3e) 2.808.000
(4e) 34.000
Jumlah Liabilitas & Ekuitas 2.183.440.000 938.400.000 866.270.000 866.270.000 2.518.000.000
Penyajian dan Pengungkapan
Yang membedakan antara penyajian laporan keuangan atas penjabaran laporan
keuangan dengan laporan keuangan pada umumnya adalah pada pos penghasilan
komprehensif lain yang dihasilkan dari proses translasi yang akan disajikan
sebagai komponen ekuitas seperti penghasilan komprehensif lainnya. Sedangkan
untuk proses pengungkapan yang diperlukan adalah sebagai berikut:
Perlakuan Akuntansi
Metode pengukuran kembali (remeasurement) digunakan jika penjabaran
laporan keuangan dilakukan dari mata uang asing ke mata uang fungsional.
Metode ini juga akan menimbulkan selisih karena kurs yang digunakan tidak
sama untuk setiap pos. Dengan demikian pada metode pengukuran kembali
jenis kurs yang digunakan lebih beragam tergantung seberapa banyak kurs
aktual pada tanggal perolehan di samping kurs tanggal akuisisi ekuitas, kurs
penutup periode sebelumnya, kurs penutup periode berjalan, kurs rata-rata
periode berjalan, dan kurs tanggal dividen.
Kertas Kerja
Format kertas kerja pada metode pengukuran kembali sama dengan format dari metode translasi yaitu terdiri
dari pos-pos neraca saldo yang terdiri dari pos-pos laporan posisi keuangan dan laba rugi. Untuk dapat
menghitung selisih penjabaran yang dihasilkan maka informasi neraca saldo akan dipisah antara debit dan
kredit.
Persediaan S$ Kurs
20 Des 2015 19.000 10.120
Tanah S$ Kurs
20 April 2014 30.000 9.800
Mesin S$ Kurs
20 Agustus 2014 50.000 9.900
1 Juli 2015 20.000 10.060
70.000
Beberapa aset non moneter diperoleh pada tahun 2014 dan seharusnya dijabarkan menggunakan kurs
tanggal perolehannya tersebut. Namun karena akuisisi terjadi pada tanggal 2 Januari 2015, maka semua
kurs perolehan sebelum tanggal tersebut dapat diganti dengan kurs akuisisi. Berikut penjabaran aset non
moneter PT. Anak per 31 Desember 2015:
Jurnal Eliminasi
Keterangan Ref Debit Kredit
10 e Goodwill 50.000.000
Investasi pada PT. Anak 40.000.000
Kepentingan Non pengendali 10.000.000
(Eliminasi investasi dan pengakuan
goodwill)
Kertas Kerja Konsolidasi 31 Desember 2015
Eliminasi
Nama Akun PT. Induk PT. Anak Konsolidasian
De bit Kredit
Laporan Laba Rugi
Pendapatan 300.000.000 252.500.000 552.500.000
Beban Pokok Penjualan -100.000.000 -98.570.000 -198.570.000
Beban Penyusutan -50.000.000 -50.120.000 -100.120.000
Beban Operasi -50.000.000 -50.500.000 -100.500.000
Bagian Laba atas PT. Anak 34.168.000 - (9e) 34.168.000 -
Rugi Pengukuran Kembali - -10.600.000 -10.600.000
Laba Bersih 134.168.000 42.710.000 142.710.000
Bagian Laba Nonpengendali - - (9e) 8.542.000 -8.542.000
Bagian Laba Pengendali 134.168.000 134.168.000
Laporan Saldo Laba
Saldo 1 Januari 500.000.000 200.000.000 (9e) 200.000.000 500.000.000
Laba Bersih 134.168.000 42.710.000 134.168.000
Dividen -50.000.000 -30.150.000 (9e) 30.150.000 -50.000.000
Saldo 31 Desember 584.168.000 212.560.000 584.168.000
S$ Kurs Rp
Saldo Laba Awal 20.000 10.000 200.000.000
Laba Bersih 2015 5.000 dihitung 42.710.000
Dividen 2015 -3.000 10.050 - 30.150.000
Saldo Laba Akhir 22.000 212.560.000
Penyajian dan Pengungkapan
Penyajian laporan keuangan atas penjabaran laporan keuangan pada dasarnya sama
dengan penyajian laporan keuangan pada umumnya. Keuntungan atau kerugian
penjabaran dengan metode pengukuran kembali disajikan di laporan laba rugi.
Transaksi Antar-Entitas
Tujuan penjabaran suatu laporan keuangan adalah untuk keperluan konsolidasi dengan
entitas induk. Setelah dilakukan penjabaran maka prosedur konsolidasi yang dilakukan
akan mengikuti prosedur konsolidasi yang normal. Namun, suatu aset atau liabilitas
moneter antar kelompok tidak dapat di eliminasi terhadap liabilitas atau aset antar
kelompok tanpa menunjukkan hasil fluktuasi mata uang dalam laporan keuangan
konsolidasian.
TERIMA KASIH