Sub Materi
Aset Lancar
Cash and Cash Equivalent
Cash and Cash Equivalent
Kurs menteri keuangan : kurs yg ditetapkan oleh Menkeu yg ditetapkan tiap minggu
Kurs realisasi : kurs yg sebenarnya terjadi pada waktu perusahaan merupiahkan valas atau
pada waktu perusahaan membeli valas
Kurs Bank Indonesia : kurs untuk mencatat utang piutang serta transaksi dalam valuta asing.
Yang digunakan adalah kurs tengah BI yang merupakan rata-rata antara kurs jual dan kurs
beli
Kurs Menteri Keuangan
Transaksi dalam mata uang asing dibukukan dengan menggunakan kurs pada saat
terjadinya transaksi
Pelaporan akhir tahun
End of
Transaction Settlement
periode Settlement
Date Date
Date
1/6 1/9 31/12 1/6
09 09 09 10
Pengakuan
Laba (Rugi) Kurs
Pengakuan
Pengakuan Laba (Rugi) Kurs
Laba (Rugi) Kurs
13
KEUNTUNGAN KARENA SELISIH KURS – 2009 DAN SETERUSNYA
Keuntungan atau kerugian selisih kurs mata uang asing yang tidak
berkaitan langsung dengan usaha Wajib Pajak yang:
a. dikenakan Pajak Penghasilan yang bersifat final; atau
b. tidak termasuk objek pajak,
diakui sebagai penghasilan atau biaya sepanjang biaya tersebut
dipergunakan untuk mendapatkan, menagih, dan memelihara
penghasilan.
14
ILUSTRASI: PELAPORAN LABA/RUGI SELISIH KURS
DALAM SPT TAHUNAN PPh BADAN
Ilustrasi:
PT XYZ, sebuah perusahaan dagang, menggunakan metode kurs
tengah BI untuk kepentingan fiskal dan pada laporan laba rugi tahun
2007, terdapat penghasilan berikut:
16
Jawaban:
Pembukuan berdasarkan Kurs tetap:
Pembebanan selisih kurs dilakukan pada saat terjadinya pembayaran
utang valas, tiap-tiap akhir tahun (31 Desember) tidak adanya pengakuan selisih
Kurs.
15-11-2001 Pembelian dan Pembukuan Utang valas
Mesin Rp 21.000.000.000,-
Hutang Valas Rp 21.000.000.000,-
14-05-2003 Pembayaran USD 1.000.000,-
Hutang Valas Rp 10.500.000.000,-
Kas Rp.9.000.000.000,-
Laba selisih kurs Rp.1.500.000.000,-
14-11-2003 Pembayaran USD 1.000.000,-
Hutang Valas Rp 10.500.000.000,-
Kas Rp.8.500.000.000,-
Laba selisih kurs Rp.2.000.000.000,-
Sehingga laba selisih kurs yang harus diakui pada tahun 2003 adalah sebesar
Rp.3.500.000.000,-. Seluruh selisih kus baru diakui pada tahun 2003.
17
Jawaban:
Pembukuan berdasarkan Kurs Tengah BI ,pada tiap-tiap akhir tahun dapat mengakui
rugi selisih kurs.
15-11-2001 Pembelian dan Pembukuan Utang valas
Mesin Rp 21.000.000.000,-
Hutang Valas Rp 21.000.000.000,-
Continued 18
Jawaban:
14-05-2003 Pembayaran USD 1.000.000,-
Hutang Valas Rp.9.700.000.000,-
Kas Rp.9.000.000.000,-
Laba selisih kurs Rp. 700.000.000,-
14-11-2003 Pelunasan USD 1.000.000,-
Hutang Valas Rp.9.700.000.000,-
Kas Rp.8.500.000.000,-
Laba selisih kurs Rp.1.200.000.000,-
Sehingga laba selisih kurs yang harus diakui pada tahun 2003 adalah
sebesar Rp.1.900.000.000,-.
Total keseluruhan selisih kurs yang timbul dari transaksi ini adalah sebesar
Rp.3.500.000.000,-
19
20
21
22
23
REKONSILIASI FISKAL
Bunga Pinjaman
Dapat
dibebankan
Contoh Soal:
Next
Hitung bunga yang dapat dibebankan sebagai biaya..!
REKONSILIASI FISKAL
Y Ps. 11 UU PPh
Y Aktiva
BERWUJUD ? Tetap
Penyusutan
T Ps. 11 A UU PPh
Y B. dimuka
Alokasi
biaya
DEFINISI AKTIVA TETAP
❑ Aktiva berwujud yang diperoleh dalam bentuk siap pakai
❑ atau dengan dibangun lebih dahulu,
❑ yang digunakan dalam operasi perusahaan,
❑ tidak dimaksudkan untuk dijual dalam rangka kegiatan normal perusahaan
❑ dan mempunyai masa manfaat lebih dari satu tahun
Pengakuan awal :
• Harga perolehan
• Market Price
Jumlah Tercatat
Pengukuran Setelah
Pengakuan Awal
• Cost model
• Revaluation model
Keduanya menganut
Historical Cost & Market Price
Masa Manfaat
Pembelian
HP = Jumlah yang
sebenarnya dikeluarkan HP = Jumlah yang
(Historical Cost) seharusnya dikeluarkan
(Market Price)
PEMBELIAN
PT ABC membeli mesin (tunai) untuk produksi dari
PT XYZ :
Harga dalam invoice = 200.000.000
PPN = 20.000.000
Ongkos angkut = 1.000.000 dibayar tunai
Biaya instalasi = 2.000.000 dibayar tunai
Komersial Fiskal
Harga = 200.000.000 250.000.000
Ongkos angkut = 1.000.000 1.000.000
Biaya instalasi = 2.000.000 2.000.000
HP Mesin = 203.000.000 253.000.000
Jurnal :
Pertukaran
memiliki
substansi
T komersial;
Nilai atau HP = H. pasar aktiva
yg diterima
buku nilai wajar dapat
diukur secara
andal. GAIN/LOSS DIAKUI
Nilai wajar
Aktiva yg diterima/dilepas
mana yg lebih andal
Pertukaran Aktiva Tetap
Akhir Tahun :
- Koreksi Positif atas laba pertukaran Rp 97.500.000
- Nilai perolehan yang menjadi dasar penyusutan fiskal = Rp 180.000.000
PT wiris – pemilik truk
Jurnal
Tanggal Akun Debit (Rp) Kredit (Rp)
mesin 180.000.000
Ak. Penyusutan – truk 72.000.000
Truk 200.000.000
Laba Pertukaran 52.000.0000
Akhir Tahun :
- Koreksi positif atas laba pertukaran Rp 78.000.000
- Nilai perolehan yang menjadi dasar penyusutan fiskal = Rp 180.000.000
Sama dengan kasus di atas tetapi PT Wiris menambah uang sebesar Rp 10.000.000
PT Wiris - Truk PT Waras -Mesin
Komersial Fiskal Komersial Fiskal
H. Perolehan 200.000.000 200.000.000 250.000.000 250.000.000
Ak. penyusut 72.000.000 150.000.000 90.000.000 187.500.000
Nilai buku 128.000.000 50.000.000 160.000.000 62.500.000
Harga Pasar 180.000.000 180.000.000 180.000.000 180.000.000
Tambah uang (10.000.000) (10.000.000) 10.000.000 10.000.000
Laba Prtukran 42.000.000 120.000.000 30.000.000 127.500.000
PT Waras, Jurnal
Akhir Tahun :
- Koreksi Positif atas laba/rugi pertukaran Rp 78.000.000
- Nilai perolehan yang menjadi dasar penyusutan fiskal = Rp 180.000.000
Setoran Modal
Akhir Tahun :
- Tidak ada koreksi fiskal
Perhitungan Aman Komersial Fiskal
Nilai pasar mesin = Rp 40.000.000 40.000.000
Nilai buku = Rp 30.000.000 27.500.000
Laba = Rp 10.000.000 12.500.000
Akhir Tahun :
- Koreksi fiskal positif Rp 2.500.000
Sumbangan/hibah
Jurnal PT Pemberi
Tgl Akun Debit (Rp) Kredit (Rp)
B. Sumbangan 60.000.000
Ak. penyusutan 100.000.000
Truk 160.000.000
Akhir Tahun : Koreksi positif fiskal B. sumbangan Rp 60.000.000
Pencatatan/jurnal tetap menggunakan akuntansi komersial
Sumbangan : ada hubungan usaha
Perhitungan Fiskal
PT Pemberi PT Penerima
Harga pasar = Rp 80.000.000 Penghasilan = Rp 80.000.000
Nilai Buku = Rp 40.000.000
Laba pengalihan harta = Rp 40.000.000
Biaya sumbangan = Rp 80.000.000
Jurnal PT Penerima :
Sama dengan sebelumnya
Akhir Tahun :
Koreksi positif penghasilan Rp 80.000.000
Dasar penyusutan fiskal aktiva Rp 80.000.000
Jurnal PT Pemberi :
Sama dengan sebelumnya
Akhir Tahun :
Koreksi negatif B. sumbangan Rp 20.000.000
Koreksi positif Laba pengalihan harta Rp 40.000.000
Perolehan Aktiva Tetap
Membangun sendiri
HP = Harga beli
B. bunga = current expense
Ada
Penurunan Y
Disusutkan sesuai
Tanah Nilai karena
Penggunaan komersial
?
T
Aktiva Tidak dapat
Tetap disusutkan
T
Komersial :
Aktiva dlm kondisi dan
tempat siap dipergunakan
Fiskal :
66
ILUSTRASI: AWAL PENYUSUTAN
Contoh 1:
Pengeluaran untuk pembangunan sebuah gedung adalah
sebesar Rp 100.000.000,00. Pembangunan dimulai pada bulan
Oktober 2000 dan selesai untuk digunakan pada bulan Maret
2001. Penyusutan atas harga perolehan bangunan gedung
tersebut dimulai pada bulan Maret tahun pajak 2001.
Contoh 2:
PT X yang bergerak di bidang perkebunan membeli traktor
pada tahun 1999. Perkebunan tersebut mulai menghasilkan
(panen) pada tahun 2000. Dengan persetujuan Direktur Jenderal
Pajak, penyusutan traktor tersebut dapat dilakukan mulai tahun
2000.
67
Methode Penyusutan
Pada tanggal 5 Juli 2001, PT.ABC membeli sepeda motor untuk operasional kantor
seharga Rp 12.000.000. Menurut akuntansi, estimasi masa maanfaat menurut
manajemen 5 tahun dan disusutkan dengan metode garis lurus. Untuk perpajakan,
WP menyusutan dengan metode saldo menurun.
Harga
Tahun Perolehan Perhitungan Beban Akumulasi Nilai Buku
Penyusutan Fiskal Penyusutan Penyusutan Akhir Tahun
6/12 x 50% x Rp
2001 12,000,000 12.000.000 3,000,000 3,000,000 9,000,000
Harga
Tahun Perolehan Perhitungan Beban Akumulasi Nilai Buku
Penyusutan Akuntansi Penyusutan Penyusutan Akhir Tahun
6/12 x 1/5 x Rp
2001 12,000,000 12.000.000 1,200,000 1,200,000 10,800,000
2002 12,000,000 1/5 x Rp 12.000.000 2,400,000 3,600,000 8,400,000
2003 12,000,000 1/5 x Rp 12.000.000 2,400,000 6,000,000 6,000,000
2004 12,000,000 1/5 x Rp 12.000.000 2,400,000 8,400,000 3,600,000
Pada tanggal 5 Juli 2001, PT.ABC membeli sepeda motor untuk operasional kantor
seharga Rp 12.000.000. Menurut akuntansi, estimasi masa maanfaat menurut
manajemen 5 tahun dan disusutkan dengan metode garis lurus. Untuk perpajakan,
WP menyusutan dengan metode saldo menurun.
KOREKSI FISKAL 72
Thank You
iaijawatimur.or.id
082257317728
info@iaijawatimur.or.id
iaijatim