Anda di halaman 1dari 8

Nama : Lenni Lumban Gaol

NIM : 1905151041
Kelas : AKP-6B
Mata Kuliah : Akuntansi Manajemen

PENGAMBILAN KEPUTUSAN TAKTIS


Pengambilan Keputusan Taktis
Pengambilan keputusan taktis terdiri atas pemilihan diantara berbagai alternatif
dengan hasil langsung atau terbatas. Contoh menerima pesanan khusus dengan harga yang
lebih rendah dari harga jual normal untuk memanfaatkan kapasitas menganggur dan
meningkatkan laba tahun iniTujuan dari keseluruhan pengambilan keputusan strategis adalah
memilih strategi alternatif sehingga keunggulan bersaing jangka panjang dapat tercapai.
Keputusan taktis yang tepat berarti bahwa keputusan yang dibuat mencapai tidak hanya
tujuan terbatas tetapi juga berguna untuk jangka panjang. Tidak ada keputusan taktis yang
harus dibuat jika keputusan tersebut tidak mendukung sasaran strategis perusahaan secara
keseluruhan.

Enam langkah pengambilan keputusan taktis :


1. Mengenali dan mendefinisikan masalah
Mengenali dan mendefenisikan masalah yang sfesifik. Misal: kebutuhan tambahan
ruangan untuk, gudang, kantor dan produksi, luas ruangan yang dibutuhkan, alasan
kebutuhan dan bagaimana tambahan ruangan itu akan dimanfaatkan.
2. Mengidentifikasikan setiap alternatif sebagai solusi yang layak dari permasalahan serta
mengeliminasi alternatif yang tidak layak.
Membuat daftar dan mempertimbangkan berbagai solusi layak, contoh : 1. Membangun
fasilitas sendiri dengan kapasitas yang cukup untuk kebutuhan saat ini. 2. Menyewa
fasilitas yang lebih besar dan mengalihkan sewa fasilitasnya saat ini pada pihak ke tiga.
3. Menyewa fasilitas tambahan yang mirip dengan yang ada saat ini
3. Mengidentifikasikan biaya dan manfaat yang berhubungan dengan setiap alternatif
yang layak.
Selanjutnya mengidentifikasikan biaya dan manfaat mana yang relevan/tidak relevan,
serta mengeliminasi biaya yang tidak relevan dari pertimbangan.
4. Menghitung total biaya dan manfaat yang relevan dari masing-masing alternatif.
5. Memberikan pertimbangan dan penilaian terhadap aspek kualitatif dari masing-masing
faktor, misalnya kualitas bahan baku, keandalan sumber pasokan, stabilitas harga,
hubungan ketenagakerjaan dan citra masyarakat.

Nilai faktor-faktor kualitatif :


 Mutu batang dan alat pengukur suhu yang dibeli secara eksternal apakah cukup
baik.
 Keandalan sumber pasokan, apakah pasokan akan rutin sesuai dengan
permintaan.
 Perkiraan kestabilan harga selama beberapa tahun berikutnya.
 Hubungan ketenagakerjaan, jika membeli dari pemasok akan terjadi pemutusan
kerja dengan karyawan.
 Citra masyarakat terhadap produk dari pemasok, dan lain-lain.

6. Membuat keputusan dengan memilih alternatif yang memberikan manfaat terbesar


secara keseluruhan.
Setelah semua biaya dan manfaat yang relevan untuk setiap alternatif selesai dinilai dan
faktor-faktor kualitatif dipertimbangkan, keputusan dapat dibuat. Dalam contoh
perusahaan diatas selisih dari kedua alternatif yang lebih kecil dan beban dalam
menjamin mutu serta pekerjaan secara penuh, maka diputuskan membuat batang dan
alat pengukur secara internal serta menyewa gudang

Biaya Relevan
adalah biaya masa depan yang berbeda untuk setiap alternatif. Jika biaya masa depan terdapat
pada beberapa alternatif, maka biaya tersebut tidak memiliki pengaruh terhadap keputusan,
dan disebut biaya tidak relevan.
 Penyusutan adalah contoh biaya masa lalu yang tidak relevan, dan merupakan
biaya tertanam (sunk cost), yaitu biaya yang tidak dapat dipengaruhi oleh
tindakan apapun dimasa depan.
 Biaya sewa gedung misal untuk tiga tahun kedepan adalah contoh biaya masa
depan yang tidak relevan karena setiap alternative harus memperhitungkan
biaya tersebut.
Etika dalam Pengambilan Keputusan Taktis
Masalah etika selalu berkaitan dengan cara keputusan diimplementasikan dan
kemungkinan pengorbanan sasaran jangka panjang untuk memenuhi sasaran jangka pendek.
Pencapaian sasaran adalah penting, tetapi bagaimana cara mencapainya adalah hal yang lebih
penting. Namun, sebagian manajer mengabaikan aspek etika dalam pengambilan keputusan
taktis dengan alasan adanya tekanan yang berat untuk menghasilkan kinerja yang tinggi.
Misalnya: PHK karyawan serta pengurangan kualitas bahan dan desain untuk menaikkan laba
jangka pendek.

Relevansi, Perilaku Biaya, dan Model Penggunaan Sumber Daya Aktivitas


Biaya variabel biasanya dianggap sebagai biaya yang relevan, sedangkan biaya tetap
dianggap tidak relevan. Namun, kunci utama dalam memahami biaya relevan/tidak relevan
ini adalah bahwa perubahan terhadap permintaan dan penawaran atas sumber daya aktivitas
harus dipertimbangkan ketika menilai relevansi. Jika perubahan dalam penawaran dan
permintaan sumber daya terhadap beberapa alternatif menyebabkan perubahan dalam
pengeluaran sumber daya, maka perubahan dalam pengeluaran sumber daya merupakan biaya
relevan yang harus digunakan dalam menilai keunggulan relatif dari dua alternatif.
1. Sumber daya fleksibel (flexible resources), adalah sumber daya yang dapat dibeli
dengan mudah pada saat dibutuhkan dan dengan jumlah yang diinginkan, misalnya:
listrik. Jika permintaan sumber daya berubah untuk setiap alternatif, biayanya relevan.
Jenis pengeluaran ini biasanya disebut biaya variabel. Sumber daya yang dibutuhkan
sama dengan jumlah sumber daya yang ditawarkan
2. Sumber daya terikat (committed resources), dibeli sebelum digunakan. Terdapat dua
tipe yaitu :
 Untuk jangka pendek, jika terdapat perubahan permintaan di antara aktivitas
yang mengakibatkan perubahan penawaran sumber daya dan perubahan biaya
aktivitas, maka biaya tersebut menjadi relevan untuk pengambilan keputusan
taktis.
 Untuk beberapa periode, perubahan permintaan aktivitas di antara alternatif
jarang mempengaruhi pengeluaran sumber daya sehingga tidak relevan untuk
pengambilan keputusan taktis. Jika belanja sumber daya berubah dan
melibatkan keputusan untuk memperoleh kapasitas aktivitas jangka panjang,
maka keputusan tersebut lebih tepat diambil dengan mekanisme keputusan
investasi modal.

Contoh Aplikasi Biaya Relevan


1. Keputusan Membuat atau Membeli
Manajer sering dihadapkan pada keputusan apakah harus membuat atau membeli
komponen yang digunakan dalam produksi. Dalam memutuskan manajer dapat
mengevaluasi keputusan masa lalu yang berkaitan dengan produksi yang berkala.
Dengan mengidentifikasi dan menghitung biaya relevan yang berhubungan dengan
keputusan membuat sendiri atau membeli komponen tersebut, maka manajer
mengambil keputusan yang menghasilkan biaya terendah dan memberikan manfaat
terbesar.
2. Keputusan Meneruskan atau Menghentikan Produksi
Manajer harus memutuskan apakah suatu segmen, seperti lini produk, harus
dipertahankan atau dihapus. Laporan segmen yang disusun atas dasar perhitungan biaya
variabel memberikan informasi yang berharga bagi keputusan meneruskan atau
menghentikan ini. Perhitungan biaya relevan akan membantu menggambarkan
bagaimana informasi tersebut harus digunakan.
 Meneruskan atau Menghentikan dengan Berbagai Pengaruh Komplementer,
manajer juga harus mempertimbangkan berbagai dampak komplementernya.
Harus diperhatikan apakah penghentian suatu produk akan mempengaruhi
penjualan produk lainnya, terutama untuk produk-produk yang bersifat
komplementer, misalnya batu bata dan genteng, kompor dan sumbu, dll.
 Meneruskan atau Menghentikan dengan Penggunaan Alternatif dari Fasilitas,
manajer harus mempertimbangkan akan meneruskan lini suatu produk atau
menghentikan dan menggunakan fasilitas untuk membuat produk lain.
3. Keputusan Pesanan Khusus
Manajer harus memutuskan apakah akan menerima atau menolak pesanan khusus, yaitu
pesanan dari calon pelanggan dalam pasar yang dilayani tidak seperti biasanya. Pesanan
khusus ini akan sangat menarik terutama ketika perusahaan sedang beroperasi dibawah
kapasitas produksi maksimumnya.

4. Keputusan Menjual atau Memproses Lebih Lanjut


Produk gabungan (joint products) memiliki proses yang umum dan biaya produksi
sampai pada titik pemisahan (split off point). Pada titik tersebut, produk-produk
tersebut dapat dibedakan. Produk gabungan sering kali dijual pada titik pemisahan.
Namun terkadang lebih menguntungkan memproses lebih lanjut suatu produk gabungan
sebelum menjualnya. Keputusan penting harus dibuat manajer mengenai apakah akan
menjual atau memproses lebih lanjut produk gabungan setelah titik pemisahan. Dalam
membuat keputusan, biaya yang dikeluarkan sebelum titik pemisahan (joint costs)
tidaklah relevan. Biaya yang relevan adalah pendapatan yang akan diterima dan biaya
yang harus dikeluarkan jika produk diproses lebih lanjut.

Keputusan Bauran Produk ( Product Mix )


Setiap bauran produk mencerminkan suatu alternatif yang mengandung laba yang
dihasilkan. Manajer harus memilih alternatif yang memaksimalkan marjin kontribusi total,
hal ini dikarenakan biaya tetap untuk setiap bauran adalah sama sehingga tidak relevan untuk
mengambil keputusan. Adanya keterbatasan sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan
(constraint), manajer harus memilih bauran produk yang optimal, yang sangat dipengaruhi
oleh hubungan antara keterbatasan sumber daya terhadap produk individual. Hubungan ini
mempengaruhi kuantitas tiap-tiap produk yang akan diproduksi dan selanjutnya
mempengaruhi marjin kontribusi yang dapat dihasilkan.
 Sumber daya dengan satu kendala, marjin kontribusi per unit dari sumber daya
yang langka/terbatas adalah faktor yang menentukan. Produk yang
menghasilkan marjin kontribusi tertinggilah yang dipilih untuk diproduksi guna
menghasilkan bauran yang optimal.
 Sumber daya dengan banyak kendala, Solusi dari bauran produk dengan banyak
kendala dilakukan dengan menggunakan teknik pemrograman linear.
Penetapan Harga
1. Penetapan harga berdasarkan biaya, untuk menetapkan harga biaya dihitung terlebih
dahulu kemudian ditambahkan dengan laba yang diinginkan. Markup adalah persentase
yang dibebankan pada biaya dasar, termasuk laba yang diinginkan dan biaya yang tidak
termasuk dalam biaya dasar. Pendekatan ini biasa digunakan perusahaan ritel karena
kemudahannya.
2. Perhitungan biaya target, adalah penenuan biaya produk/jasa berdasarkan harga
target yang bersedia dibayar pelanggan. Departemen pemasaran menetapkan
karakteristik dan harga produk yang paing dapat diterima pelanggan. Selanjutnya
bagian produksi mendesain dan mengembangkan produk sehingga biaya dan laba dapat
ditutupi oleh harga.

Aspek Hukum dari Penetapan Harga


Prinsip dasar dari banyaknya peraturan penetapan harga adalah persaingan itu baik
dan harus didorong. Oleh karena itu, kosi oleh perusahaan-perusahaan untuk menetapkan
harga dan usaha terang-terangan untuk menyingkirkan pesaing dilarang. Biaya merupakan
justifikasi penting untuk harga.
 Penetapan harga predator (predatory pricing), yaitu pengaturan harga yang lebih
rendah dari biaya dengan tujuan merugikan pesaing dan mengeliminasi
persaingan. Namun demikian, tidak semua penetapan harga di bawah biaya
merupakan biaya predator karena perusahaan seringd mengenakan harga khusus
di bawah biaya untuk suatu barang, misalnya harga khusus untuk produk laris
atau diskon khusus mingguan/bulanan. Dalam pasar internasional harga
predator disebut dumping. Hal itu terjadi ketika perusahaan menjual produknya
di negara lain dengan harga dibawah biaya.
 Diskriminasi harga, yaitu pengenaan harga yang berbeda kepada beberapa
pelanggan atas produkproduk yang pada dasarnya sama. Hal yang
memungkinkan terjadinya diskriminasi harga adlah : a. Jika kondisi persaingan
memang menuntut demikian b. Jika biaya memungkinkan harga yang lebih
rendah.
Pelanggan dapat menuntut keadilan dalam penetapan harga. Penuntutan keadilan
tersebut sering terjadi misalnya dalam keadaan terdesak ataupun dalam suatu event-event
tertentu biasanya banyak perusahaan yang memanfaatkan hal tersebut dengan menaikkan
harga produk yang dijualnya. Kenaikan harga tersebut akan dianggap tidak etis oleh
pelanggan karena perusahaan mengambil keuntungan dari penetapan harga tersebut

Keadilan Penetapan Harga, standar masyarakat mengenai keadilan memiliki dampak


penting terhadap harga. Eksploitasi harga (price gouging) terjadi jika perusahaan dengan
kekuatan pasar menghargai produknya sangat tinggi. Jika harga yang dikenakan hanya untuk
menutupi biaya, maka ekploitasi harga tidak terjadi. Perusahaan sering menghadapi kesulitan
untuk menjelaskan struktur biaya mereka dan mendapati munculnya biaya-biaya yang
mungkin tidak disadari pelanggan. Mudah untuk melihat apakah biaya sebagai justifikasi
harga menjadi standar bagi masyarakat. Etika dibangun dari rasa keadilan. Perilaku yang
tidak etis dalam penetapan harga berkaitan dengan usaha mendapatkan keuntungan secara
tidak adil dari pelanggan, misalnya menaikkan harga barang dalam kondisi bencana untuk
mengambil keuntungan.

Pemrograman Linier
Adalah metode untuk mencari solusi optimal dari berbagai solusi yang layak. Teori
pemrograman linier boleh mengabaikan banyak solusi, kecuali sejumlah solusi yang terbatas.
Penggunaan program linear dapat digunakan untuk memecahkan masalah sumber daya
dengan banyak kendala. Langkah pertama yang harus dilakukan dalam penggunaan metode
ini adalah penetapan fungsi tujuan, yaitu fungsi yang akan dioptimasikan. Selanjutnya
menentukan kendala-kendala yang dihadapi berkaitan dengan permasalahan sumber daya.
Kendala yang mencerminkan jumlah negative tidak mungkin disebut kendala
nonnegativitas. Sedangkan semua kendala secara bersama-sama disebut seperangkat kendala
(constraint set). Solusi yang layak adalah solusi yang memenuhi kendala yang terdapat pada
pemrograman linier. Kumpulan dari seluruh solusi yang layak disebut seperangkat solusi
yang layak (feasible set of solutions). Solusi layak yang terbaik disebut solusi optimal
(optimal solutions). Pencarian solusi yang optimal dapat dilakukan dengan membuat grafik.
Berikut langkah-langkahnya :
 Buat grafik setiap kendala
 Identifikasi seperangkat solusi yang layak
 Identifikasi semua nilai titik sudut dalam seperangkat solusi yang layak
 Pilih titik sudut yang menghasilkan nilai terbesar untuk fungsi tujuan

Anda mungkin juga menyukai