Anda di halaman 1dari 11

Ringkasan Mata Kuliah AKUNTANSI MANAJERIAL

Pembuatan Keputusan Taktis

Dibina Ibu Dyah Febriantina Istiqomah SE. MSc.

Kelompok 9 :

1. Anita Dewi Anggraeni (153141914111004)


2. Raka Yuda AP (153141914111032)
3. Amalia Cahaya Xaviera (153141914111048)

PROGRAM PENDIDIKAN VOKASI


AKUNTANSI TERAPAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG
2016

1
2
1) Pembuatan Keputusan Taktis
1.1. Definisi Pembuatan Taktis

Keputusan yang didasarkan pada pemilihan di antara beberapa alternatif dengan


pertimbangan waktu yang segera dan tijauan yang terbatas. Pertimbangan tersebut
mengakibatkan pembuatan keputusan taktis cenderung bersifat jangka pendek. Penerimaan
suatu pesanan khusus dengan harga normal untuk memanfaatkan kapasitas menganggur dan
meningkatkan laba pada tahun berjalan merupakan contoh pembuatan keputusan
taksis.Keputusan jangka pendek sering kali memiliki dampak atau konsekuensi yang bersifat
jangka panjang.

Tujuan keseluruhan pembuatan keputusan strategis (strategic decision making )adalah


memiliki di antara beberapa alternatif strategi, sehingga keunggulan kompetitif perusahaan
dalam jangka panjang dapat dicapai . Pembuatan keputusan taktis seharusnya mendukung
tujuan keseluruhan tersebut , meskipun tujuan langsungnya adalah bersifat jangka pendek
(misalnya menerima satu pesanan khusus untuk meningkatkan laba)atau berskala kecil
(memproduksi sendiri daripada membeli kmponen). Oleh karena itu , pembuatan keputusan
taktis yang tepat berarti bahwa keputusan yang dibuat tidak hanya mencapai tujuan terbatas,
tetapi juga bermanfaat untuk tujuan yang lebih besar. Pada kenyataan , tidak ada keputusan
taktis yang harus dibuat apabila keputusan tersebut tidak mendukung tujuan strategis
perusahaan secara keseluruhan .

3
1.2. Model Pembuatan Keputusan Taktis

Enam langkah yang menggambarkan tentang proses pembuatan keputusan yang


direkomendasi yaitu :

1. Mengidentifikasikan Masalah
Langkah pertama yang dilakukan yaitu mengidentifikasi dan merumuskan masalah yang
spesifik
2. Mengidentifikasikan Alternatif
Yaitu membuat daftar dan mempertimbangkan berbagai kemungkinan solusi yang tepat.
Perusahaan perlu mengidentifikasikan berbagai kemungkinan solusi sebagai berikut :
a) Membangun fasilitas sendiri dengan kapasitas yang cukup untuk mengatasi
kebutuhan saat ini dan yang dapat diperhatikan
b) Menyewa fasilitas yang lebih besar dan menyewakan fasilitas yang ada saat ini
c) Menyewa fasilitas tambahan yang mirip dengan fasilitas yang ada saat ini
d) Menyewa tambahan ruang yang akan dimanfaatkan sebagai gedung, sehingga
dapat menyediakan ruang untuk perluasan produksi
e) Membeli komponen dari pihak eksternal serta memanfaatkan ruang yang tersedia
(yang sebelumnya digunakan untuk memproduksi komponen tersebut)
3. Mengidentifikasi Biaya dan Manfaat yang Berkaitan dengan Setiap Alternatif
Langkah ketiga yang dilakukan yaitu identifikasi terhadap biaya dan manfaat yang
berkaitan dengan setiap alternatif yang layak. Pada tahap ini, berbagai biaya yang tidak
relevan dapat dieliminasi. Akuntansi manajemen bertanggungjawab atas pengumpulan
data yang diperlukan
4. Membandingkan Biaya dan Manfaat yang relevan untuk Setiap Alternatif yang Layak
Proses produksi secara internal dan menyewa gudang tambahan
5. Menilai Faktor-faktor Kualitatif
Pertimbangan terhadap aspek kuantitatif (biaya dan manfaat)berhubungan dengan
berbagai alternatif tidak cukup digunakan sebagai dasar dalam pembuatan keputusan.
Oleh karena itu,dalam perbuatan keputusan juga mempertimbangkan aspek kualitatif.
Faktor - faktor kualitatif dapat secara signifikan memengaruhi keputusan manajer. Faktor
- faktor kualitatif merupakan faktor yang sulitdinyatakan dalam angka.Untuk

4
mengilustrasikan dampak faktor - faktor kualitatif yang mungkin terjadi dalam keputusan
membuat-atau-membeli , perlu dipertimbangkan dua faktor yang pertama, yang , yaitu
kualitas dan keandalan pasokan.Apabila kualitas yang dibeli dari pihak eksternal lebih
rendah daripada yang dibuat secara intrernal, maka keunggulan kuantitatif alternatif
membeli adalah bersifat semu . Penggunaan bahan dengan kualitas dengan yang lebih
rendah kemungkinan akan menurunkan kualitas produk , sehingga akan berdampak
merusak penjualan. Oleh karena itu , perusahaan sebaiknya memilih untuk terus
memproduksi kompenen secara internal . Demikian juga apabila sumber pasokan tidak
dapat diandalkan , maka skedul produksi dapat terhenti dan pesanan pelanggan dapat
terlabat tiba tempat tujuan . Faktor -faktor seperti ini dapat meningkatkan biaya tenaga
kerja dan biaya overhead serta mengganggu penjualan. Perusahaan mungkin akan
memutuskan bahwa memproduksi komponen secara internal adalah lebih baik
dibandingkan membeli, bahkan ketika analisis biaya relevan menunjukkan adanya
keunggulan alternatif pembelian.
Pertama , faktor- faktor tersebut harus diidentifikasi. Kedua, pembuat keputusan harus
berusaha menguantifikasi. Sering kali faktor - faktor kualitatif sangat sulit dikuantifikasi
6. Membuat Keputusan
Setelah semua biaya dan manfaat yang relevan untuk setiap alternatif selesai dinilai dan
faktor-faktor kualitatif dipertimbangkan, maka dapat segera dibuat keputusan.
Berdasarkan selisih biaya dari kedua alternatif yang relatif kecil dan tanggung jawab
perusahaan dalam menjamin kualitas, serta dalam rangka pemanfaatan tenaga kerja
secara penuh (Full employment), maka lebih baik diputuskan untuk membuat komponen
secara internal serta menyewa gudang

5
2) Biaya Relevan (Relevant cost)
2.1. Definisi Biaya Relevan (Relevant cost)

Biaya masa depan (future cost) yang berbeda diantara berbagai alternatif (differ across
alteranatives). Semua keputusan berhubungan dengan masa depan. Oleh karena itu, hanya
biaya masa depan yang relevan dengan pembuatan keputusan. Untuk menjadi relevan, suatu
biaya tidak hanya harus merupakan biaya masa depan, tetapi harus juga berbeda diantara
berbagai alternatif. Apabila biaya masa depan jumlahnya sama untuk berbagai alternatif,
maka biaya tersebut tidak memiliki dampak terhadap pembuatan keputusan. Biaya demikian
disebut sebagai biaya tidak relevan (irrelevant cost). Kemampuan untuk mengidentifikasikan
biaya relevan dan tidak relevan merupakan suatu keterampilan pembuatan keputusan yang
sangat penting

2.2. Ilustrasi Biaya Relevan

Secara implisit dalam analisis ini, biaya masa lalu digunakan untuk membuat estimasi
biaya masa depan. Meskipun biaya masa lalu merupakan biaya yang tidak relevan, tetapi
biaya tersebut sering digunakan untuk memprediksi jumlah biaya masa depan yang terjadi

2.3. Ilustrasi Biaya Masa Lalu yang Tidak Relevan

Depresiasi mencerminkan adanya alokasi biaya yang telah dikeluarkan. Depresiasi (biaya
terbenam/ sunk cost) adalah biaya yang tidak dapat dipengaruhi oleh setiap tindakan di masa
depan. Meskipun biaya terbenam ini dialokasikan ke periode-periode yang akan datang dan
alokasi tersebut selanjutnya disebut sebagai depresiasi, tetapi tidak satu pun biaya perolehan
yang dapat dihindari. Biaya terbenam adalah biaya masa lalu. Biaya tersebut akan selalu
sama pada setiap alternatif dan oleh karena itu selalu tidak relevan

Dalam pemilihan diantara dua alternatif, biaya perolehan mesin yang digunakan untuk
memproduksi komponen serta depresiasi yang terkait bukan merupakan faktor yang perlu
dipertimbangkan. Namun, perlu diperhatikan bahwa nilai sisa mesin (nilai yang akan
diterima dari penjualan mesin) dapat menjadi biaya relevan dan akan dimasukkan sebagai
manfaat pembelian dari pemasok luar

6
2.4. Ilustrasi Biaya Masa Depan yang Tidak Relevan

Pembiayaan sewa adalah biaya masa depan karena sewa harus dibayar setiap tahun
selama lima tahun kedepan. Pembayaran sewa pabrik harus dilakukan, jumlahnya sama
untuk kedua alternatif. Jumlah pembiayaan sewa yang harus dialokasikan kepada departemen
lainnya dapat berubah apabila produksi komponen dihentikan. Tetapi, besarnya pembayaran
sewa merupakan biaya tidak relevan. Keputusan mempertahankan atau menghentikan (Keep
or drop decision) aktivitas produksi

2.5. Etika Pembuatan Keputusan Taktis

Dalam pembuatan keputusan taktis, hal yang berhubungan dengan masalah etika dan
kemungkinan adanya pengorbanan tujuan jangka panjang untuk kepentingan manfaat jangka
pendek perlu mendapat perhatian ketika keputusan akan diimplementasikan. Biaya relevan
berguna dalam pembuatan keputusan taktis. Keputusan yang memiliki pertimbangan segera
atau tujuan terbatas. Namun, pembuat keputusan harus selalu memerhatikan kerangka kerja
etika. Pencapaian tujuan merupakan hal penting, tetapi bagaimana cara mencapai tujuan
tersebut merupakan hal yang lebih penting. Visi, misi perusahaan dan tujuan perusahaan
harus selalu dikomunikasikan secara konsisten kepada seluruh anggota organisasi
perusahaan. Dengan demikian, beberapa masalah etika dapat dihindari secara sederhana
dengan menggunakan akal sehat dan tidak hanya memfokuskan semata-mata pada
pertimbangan jangka pendek dan mengorbankan pertimbangan jangka panjang

3) Relevansi, Perilaku Biaya, Model Penggunaan Sumber Daya Aktivitas


 Sebagian besar pembuatan keputusan taktis membutuhkan analisis yang cukup rumit
khususnya perusahaan memerlukan pertimbangan yang ekstensif tentang perilaku biaya.
Biaya variable bersifat relevan, sementara biaya tetap bersifat tidak relevan
 Titik kuncinya adalah bahwa perubahan dalam penawaran dan permintaan sumber daya
aktivitas harus dipertimbangkan ketika menilai suatu relevansi. Apabila perubahan
permintaan dan penawaran sumber daya diantara alternatif mengakibatkan terjadinya
perubahan pengeluaran atau belanja sumber daya, maka perubahan belanja sumber daya
merupakan biaya relevan yang harus dipertimbangkan dalam menilai dalam menilai
keunggulan relatif diantara kedua alternatif

7
4) Model Penggunaan Sumber Daya Aktivitas
4.1. Sumber Daya Diperoleh Karena Digunakan dan Diperlukan

Beberapa sumber daya dapat dengan mudah dibeli dalam jumlah seperlunya dan pada
saat digunakan. Apabila permintaan atas suatu aktivitas berubah di antara alternatif, maka
belanja sumber daya akan berubah dan biaya aktivitas tersebut adalah relevan untuk
keputusan dimaksud. Jenis Pengeluaran atau jenis belanja sumber daya ini biasanya disebut
sebagai biaya variable. Kuncinya adalah bahwa jumlah sumber daya yang dibutuhkan oleh
perusahaan sama dengan jumlah sumber daya yang ditawarkan

4.2. Sumber Daya Diperoleh di Muka-Satu Periode

Sumber daya yang diperoleh sebelum penggunaan melalui kontrak biasanya diperoleh
dalam jumlah kasar. Secara grafis, biasanya biaya ini dianggap sebagai step-variabel atau
step fixed. Kategori ini sering kali menggambarkan pengeluaran atau belanja sumber daya
yang berkaitan dengan penggajian organisasi dan tenaga kerja kontrak. Pengertian
implisitnya adalah bahwa organisasi akan mempertahankan tingkat tenaga kerja meskipun
mungkin terdapat penurunan sementara atas kuantitas dari aktivitas yang digunakan. Hal ini
berarti bahwa suatu aktivitas memiliki kapasitas tak terpakai. Oleh karena itu, kenaikan
permintaan aktivitas di antara alternatif tidak berarti bahwa biaya akan meningkat (karena
kenaikan permintaan diserap oleh kapasitas aktivitas yang tidak dipakai). Apabila perubahan
permintaan di antara aktivitas mengakibatkan perubahan penawaran sumber daya, maka
biaya aktivitas akan berubah sehingga menjadi relevan untuk keputusan. Perubahan
penawaran sumber daya, berarti perubahan belanja sumber daya dan sebagai konsekuensinya
terjadi perubahan biaya aktivitas.

Perubahan pengeluaran atau belanja sumber daya dapat terjadi dalam dua cara :

1) Permintaan sumber daya melebihi penawaran (meningkatkan belanja sumber daya)


2) Permintaan sumber daya turun secara permanen dan penawaran melebihi permintaan
sehingga kapasitas aktivitas berkurang (penurunan belanja sumber daya)

8
4.3. Sumber Daya Diperoleh di Muka-Multipriode

Sumber daya sering kali diperoleh dimuka untuk kebutuhan produksi selama beberapa
periode sebelum tingkat kebutuhan sumber daya diketahui. Pembelian kapasitas periode
sering kali dilakukan melalui pembayaran kas dimuka. Dalam kasus ini, beban tahunan
mungkin diakui, tetapi tidak ada belanja sumber daya tambahan yang diperlukan. Belanja
sumber daya dimuka merupakan biaya terbenam, dengan demikian tidak akan pernah
menjadi biaya relevan. Belanja sumber daya periodik, seperti menyewa. Pada dasarnya tidak
tergantung pada penggunaan sumber daya. Bahkan apabila pengurangan permanen atas
penggunaan aktivitas terjadi, akan sulit untuk mengurangi belanja sumber daya karena
adanya berbagai komitmen kontraktual formal

9
Kategori Sumber Daya Hubungan Permintaan dan Penawaran Relevansi

Diperoleh karena Penawaran = Permintaan


digunakan dan
1. Permintaan berubah 1. Relevan
diperlukan
2. Permintaan konstan 2. Tidak relevan

Diperoleh di muka (satu Penawaran - Permintaan = Kapasitas tidak terpakai


periode atau jangka
1. Peningkatan permintaan < Kapasitas tidak 1. Tidak relevan
pendek) terpakai
2. Relevan
2. Peningkatan permintaan > Kapasitas tidak
terpakai
a. Relevan
3. Penurunan permintaan (permanen)
b. Tidak relevan
a. Penurunan kapasitas aktivitas

b. Tidak ada perubahan kpasitas aktivitas

Diperoleh di muka Penawaran - Permintaan = Kapasitas tidak terpakai

(multiperiode) 1. Peningkatan permintaan < Kapasitas tidak 1. Tidak relevan


terpakai
2. Relevan
2. Penurunan permintaan (permanen)
3. Keputusan modal
3. Peningkatan permintaan > Kapasitas tidak
terpakai

Untuk kategori sumber daya multiperiode, perubahan permintaan aktivitas di antara


alternatif jarang memengaruhi pengeluaran atau belanja sumber daya. Oleh karena itu, tidak
relevan dalam pengambilan keputusan taktis. Ketika belanja sumber daya berubah, hal ini berarti
penilaian terhadap prospek komitmen multi periode lebih tepat disajikan dengan menggunakan
model keputusan investasi modal

10
11

Anda mungkin juga menyukai