SD NEGERI SUKOREJO 01
SEMARANG
Oleh
Andi Setiawan (1406022639)
Dwi Rosmawati (1406022620)
Hesti Wahyu Ningsih (1406022636)
Indah Rahayu Ningrum (1406022632)
Linda Pratiwi (1406022547)
Luthfiyatun (1406022622)
Muhammad Lutfi (1406022664)
Shinta Rohadatul ‘Aisy (1406022588)
Disahkan oleh:
ii
PRAKATA
Puji syukur kehadirat Allah yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada
kami sehingga kami dapat menyelesaikan laporan Prakti Pengalaman Lapangan 2 (PPL 2).
PPL 2 ini dilaksanakan di SD Negeri Sukorejo 01 Kota Semarang pada tanggal 15 Mei 2023
sampai 8 September 2023. Pelaksanaan PPL 2 yang meliputi kegiatan observasi hingga
penyusunan laporan ini selesai, penyusun mendapat bimbingan dan bantukan dari berbagai
pihak. Oleh karena itu, penyusun menyampaikan ucapan terima kasih kepada:
1. Dr. Arif Purnomo, S.Pd., S.S., M.Pd. selaku Kepala Pusat Pengembangan PPG Universitas
Negeri Semarang yang telah memberikan dukungan terlaksananya PPL PPG Prajabatan
Gelombang 2 Tahun 2022;
2. Dr. Soedjatmiko, S.Pd., M.Pd. selaku Kepala Pusat Pengembangan PPL Universitas
Negeri Semarang yang telah mengadakan PPL PPG Prajabatan Gelombang 2 Tahun 2022;
3. Moh. Fathurrahman S.Pd., M.Sn. selaku Koordinator PPG Prajabatan Angkatan 2 PGSD
Universitas Negeri Semarang yang telah menjadi fasilitaor terlaksananya PPL PPG
Prajabatan Gelombang 2 Tahun 2022;
4. Fitria Dwi Prasetyaningtyas, M.Pd. selaku Koordinator dan dosen pembimbing lapangan
mahasiswa praktikan jurusan PGSD di SD Negeri Sukorejo 01 Kota Semarang yang telah
memberikan bimbingan dan dukungan dalam pelaksanaan PPL PPG Prajabatan
Gelombang 2 Tahun 2022;
5. Farid Ahmadi, S.Kom., M.Kom., Ph.D. selaku dosen pembimbing lapangan mahasiswa
praktikan jurusan PGSD di SD Negeri Sukorejo 01 Kota Semarang yang telah
memberikan bimbingan dan dukungan dalam pelaksanaan PPL PPG Prajabatan
Gelombang 2 Tahun 2022;
6. Philipus Nerius Sutrisno, S.Ag. selaku Kepala SD Negeri Sukorejo 01 Kota Semarang
yang telah memberikan kesempatan untuk melaksanakan PPL PPG Prajabatan Gelombang
2 Tahun 2022;
7. Ika Puji Setiyani, S.Pd. selaku Guru Pamong SD Negeri Sukorejo 01 yang sudah berkenan
untuk mengarahkan dan membimbing penulis dalam pelaksanaan PPL PPG Prajabatan
Gelombang 2 Tahun 2022;
8. Segenap guru dan staf karyawan SD Negeri Sukorejo 01 Kota Semarang yang telah
memberikan bantuan dan arahan dalam pengumpulan data;
iii
9. Rekan-rekan mahasiswa praktikan Praktik Pengalaman Lapangan 2 di SD Negeri Sukorejo
01 Kota Semarang yang telah bekerjasama dengan baik;
10. Seluruh siswa dan siswa di SD Negeri Sukorejo 01 Kota Semarang yang telah membantu
penulis untuk mendapatkan pengalaman belajar;
11. Seluruh pihak yang telah membantu terlaksananya observasi;
Penyusun menyadari bahwa dalam laporan ini banyak terdapat kekurangan baik segi
bahasa, materi, maupun teknik dan cara penyajiannya. Oleh karena itu, penulis sangat
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan laporan ini.
Semoga laporan PPL 2 ini dapat memberi manfaat bagi mahasiswa, SD Negeri Sukorejoi 01
maupun pihak lain yang berkepentingan.
Semarang, 6 September 2023
Tim Penyusun
iv
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL...................................................................................................................i
HALAMAN PENGESAHAN....................................................................................................ii
PRAKATA ...............................................................................................................................iii
DAFTAR ISI ..............................................................................................................................v
DAFTAR LAMPIRAN ..............................................................................................................1
BAB I PENDAHULUAN ..........................................................................................................1
A. Latar Belakang ...............................................................................................................1
B. Rumusan Masalah ..........................................................................................................1
C. Tujuan.............................................................................................................................2
D. Manfaat...........................................................................................................................2
BAB II HASIL OBSERVASI ....................................................................................................4
A. Hasil Observasi ..............................................................................................................4
B. Analisis Hasil Observasi ..............................................................................................18
C. Faktor Penghambat dan Pendukung Observasi ............................................................24
BAB III PENUTUP .................................................................................................................26
A. Simpulan.......................................................................................................................26
B. Refleksi ........................................................................................................................27
C. Rencana Tindak Lanjut.................................................................................................27
DAFTAR PUSTAKA ..............................................................................................................28
LAMPIRAN .............................................................................................................................29
v
DAFTAR LAMPIRAN
vi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Mengacu pada Peraturan Rektor Universitas Negeri Semarang No. 14 tahun 2012,
tentang Pedoman Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) bagi mahasiswa Program
Kependidikan Universitas Negeri Semarang. Program Praktik Pengalaman Lapangan 2
(PPL) merupakan program wajib sebagai mata kuliah di Perguruan Tinggi, khususnya di
Universitas Negeri Semarang dan merupakan bagian dari paket program pengembangan
atau peningkatan kemampuan guru melalui program pendidikan pra jabatan dan calon
guru melalui program pra jabatan, sebagai pelatihan untuk menerapkan teori-teori yang
diperoleh pada perkuliahan sebelumnya, dengan bimbingan intensif oleh dosen
pembimbing dan guru pamong (guru kelas, kepala sekolah, dan pengawas sekolah), secara
terencana, kolaboratif, dan berkesinambungan dengan pendekatan lesson study.
PPL 2 bertujuan untuk membentuk mahasiswa praktikan agar menjadi calon tenaga
kependidikan yang profesional, sesuai dengan prinsip-prinsip pendidikan berdasarkan
kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi profesionaldan kompetensi
sosial. Sedangkan fungsi PPL adalah memberikan bekal pada mahasiswa praktikan agar
memiliki kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi profesional dan
kompetensi sosial.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut maka dapat perumusan masalah yang akan
dikaji adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana Karakteristik peserta didik SD Negeri Sukorejo 01 Kota Semarang?
2. Bagaimana RPP/modul ajar SD Negeri Sukorejo 01 Kota Semarang?
3. Bagaimana Pelaksanaan pembelajaran SD Negeri Sukorejo 01 Kota Semarang?
4. Bagaimana Manajemen sekolah SD Negeri Sukorejo 01 Kota Semarang?
5. Bagaimana Lingkungan belajar di SD Negeri Sukorejo 01 Kota Semarang?
1
C. Tujuan
Sesuai dengan rumusan masalah diatas, tujuan pelaksanaan kegiatan PPL 2 di SD
Negeri Sukorejo 01 adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui Karakteristik peserta didik SD Negeri Sukorejo 01 Kota Semarang.
2. Mengetahui RPP/modul ajar SD Negeri Sukorejo 01 Kota Semarang.
3. Mengetahui Pelaksanaan pembelajaran SD Negeri Sukorejo 01 Kota Semarang.
4. Mengetahui Manajemen sekolah SD Negeri Sukorejo 01 Kota Semarang.
5. Mengetahui Lingkungan belajar di SD Negeri Sukorejo 01 Kota Semarang.
D. Manfaat
Kegiatan PPL 2 mempunyai beberapa manfaat antara lain yaitu:
1. Bagi Mahasiswa
a) Memberikan gambaran tentang dunia kerja yang sesungguhnya di sekolah sebagai
seorang calon guru sehingga pada saat terjun ke sekolah kita dapat mempersiapkan
dan merencanakan pelaksanaan pendidikan yang bermutu.
b) Melatih diri dalam berkomunikasi yang baik dan benar.
c) Memberikan pengalaman bagi mahasiswa untuk menjadi pendidik yang baik dan
profesional pada masa yang akan datang.
d) Mengetahui lebih dalam sekolah yang meliputi karekteristik peserta didik,
RPP/modul ajar guru, pelaksanaan pembelajaran, manajemen sekolah, dan
lingkungan belajar Sekolah Dasar Negeri Sukorejo 01.
2
3. Bagi Universitas Negeri Semarang
a) Memperoleh masukan perkembangan pelaksanaan praktek pendidikan sehingga
kurikulum, metode, dan pengelolaan pembelajaran dapat disesuaikan.
b) Memperoleh masukan tentang kasus kependidikan yang berharga sehingga dapat
dipakai sebagai bahan pengembangan penelitian.
c) Memperluas jalinan kerjasama dengan instansi lain
E. Tempat Pelaksanaan
Observasi dan Orientasi PPL 2 dilaksanakan di SDN Sukorejo 01 Kota Semarang.
Pelaksanaan PPL I dimulai pada pada tanggal 15 Mei 2023 – 8 September 2023.
3
BAB II
HASIL OBSERVASI
Pada bab ini membahas mengenai hasil observasi, analisis hasil observasi, faktor
penghambat dan pendukung pelaksanaan observasi. Secara runtut dipaparkan sebagai berikut.
A. Hasil Observasi
1. Hasil Observasi Karakteristik Peserta Didik
a. Budaya Sekolah
SD Negeri Sukorejo 01 merupakan salah satu sekolah dasar di kecamatan
Gunungpati, kota Semarang. Berdasarkan observasi yang telah dilakukan
menunjukkan bahwa sekolah telah menerapkan profil pelajar Pancasila. Suasana
sekolah mendukung pembelajaran dan meningkatkan interaksi antar sesama melalui
adanya sarana prasarana yang memadai serta suasana belajar yang nyaman. Secara
umum karakter profil pelajar pancasila diterapkan dalam sekolah melalui
pembiasaan kegiatan sehari-hari (didalam maupun diluar proses pembelajaran). Oleh
karena itu, peserta didik dapat belajar dengan maksimal melalui adanya sarana dan
prasarana yang mendukung serta suasana belajar yang nyaman sehingga
pembelajaran bermakna dapat tercapai. Guru sudah terlihat memberikan cinta
sepenuhnya kepada peserta didik dalam proses pembelajaran. Interaksi peserta didik
dengan guru terlihat sangat akrab dan tercermin sopan-santun yang baik.
Profil pelajar Pancasila sangat dihidupkan di SDN Sukorejo 01 tercermin
dengan kegiatan pendidikan karakter setiap pagi sebelum pembelajaran dengan
rangkaian kegiatan diantaranya kegiatan 5S (senyum, sapa, salam, sopan, santun),
menyanyikan lagu Indonesia Raya dan berdoa bersama. Hal tersebut mencerminkan
berkebhinekaan global dan beriman, bertakwa kepada Tuhan YME dan berakhlak
mulia. Setiap hari jumat juga ada kegiatan senam pagi bersama untuk menjaga
kebugaran jasmani. Peserta didik dan guru juga melaksanakan sholat berjamaah bagi
yang beragama Islam. Peserta didik juga dibiasakan untuk antri atau bergiliran
dalam segala hal.
b. Budaya Kelas
Penekanan nilai-nilai profil pelajar Pancasila dilakukan selama proses
pembelajaran misal berdoa, diskusi, berpendapat, saling menghargai, dan
keterlibatan peserta didik dalam membuat proyek. Pembiasaan merupakan kegiatan
yang paling efektif dalam membangun karakter peserta didik. Guru selalu
4
melibatkan peserta didik dalam membuat kesepakatan kelas berupa diskusi ketika di
awal tahun ajaran baru ataupun saat proses pembelajaran. Guru dan peserta didik
memiliki kesepakatan kelas yang dibentuk bersama dengan cara musyawarah.
Kesepakatan dilakukan bersama peserta didik supaya kesepakatan tersebut dapat
dilaksanakan dengan baik. Kesepakatan kelas mengedepankan peran aktif peserta
didik sebagai subjek pendidikan sehingga setiap peserta didik dihargai.
Dengan kesepakatan kelas, peserta didik belajar mengenai budaya literasi serta
pentingnya bertanggung jawab terhadap kesepakatan yang mereka buat sendiri.
Kesepakatan yang dilakukan diantaranya mengawali dan mengakhiri pembelajaran
dengan berdoa. Hal ini juga sudah mencerminkan penerapan nilai-nilai profil pelajar
Pancasila. Hal tersebut dilakukan terus menerus sehingga menjadi budaya yang
bagus di kelas.
c. Keterlibatan Peserta Didik
Peserta didik terlibat aktif selama pembelajaran. Bentuk keterlibatannya
berupa ketika diskusi, peserta didik berani mengemukakan pendapat dan mengkritik
jika ada jawaban yang kurang sesuai. Hal ini dipengaruhi oleh motivasi yang
diberikan oleh guru berupa kata-kata yang mengandung semangat dan guru
menunjukkan kasih sayang selama proses pembelajaran sehingga peserta didik
merasa nyaman dalam pembelajaran.
Berdasakan pengamatan, antusiasme belajar peserta didik berupa keaktifan
peserta didik dalam merespon pertanyaan yang diberikan oleh guru selama
pembelajaran berlangsung. Guru menerapkan dasar pendidikan Ki Hadjar
Dewantara yaitu Ing Ngarso Sung Tuladha, Ing Madya Mangun Karsa, Tut Wuri
Handayani dan menerapkan teori belajar humanisme. Peserta didik sudah terlibat
aktif selama pembelajaran ditunjukkan dengan mengikuti pembelajaran dengan
antusiasme yang tinggi. Peserta didik terlibat langsung dengan melaksanakan tugas
atau perintah dengan baik. Contoh kegiatannya yaitu peserta didik melakukan
kegiatan berkelompok sesuai arahan guru. Peserta didik bersama teman melakukan
kegiatan berkelompok.
Apabila terdapat peserta didik yang kurang dapat memahami atau belum
menyelesaikan tugas, guru melakukan motivasi dengan berkeliling ke setiap
kelompok kemudian menanya kepada peserta didik apa yang belum bisa lalu
mengarahkan. Begitu juga teman satu anggota kelompok juga memberikan masukan
dan dorongan kepada peserta didik yang belum menyelesaikan tugas. Guru lebih
5
menekankan keterlibatan peserta didik dalam kegiatan bekerjasama dengan
kelompok.
d. Identifikasi Kesiapan Peserta Didik
Pada awal pembelajaran, guru mengecek kesiapan belajar peserta didik berupa
kehadiran, menanyakan kondisi kesehatan, apersepsi, dan menyampaikan tujuan
pembelajaran. Ketika guru mengetahui keberagaman kompetensi peserta didik, guru
memetakan kebutuhan peserta didik dengan membuat kelompok kecil. Pada
pembelajaran tertentu, guru melakukan pemetaan terhadap kebutuhan belajar peserta
didik dengan memperhatikan kriteria-kriteria tertentu.
Guru melakukan bimbingan secara berkala kepada peserta didik. Guru juga
menerapkan scaffolding yakni memberikan bantuan secara bertahap pada
pengenalan konsep di mana bantuan ini perlahan-lahan berkurang sehingga anak
mampu untuk bekerja secara mandiri. Sebagian besar guru telah menerapkan
pembelajaran berdiferensiasi dengan memperhatikan keberagaman peserta didik di
kelas.
e. Perkembangan Emosi
Ruang pembelajaran dihias menggunakan karya-karya peserta didik dan
kebersihan kelas selalu dijaga. Ketika peserta didik kesulitan dalam berpendapat,
guru membantu menyusun kalimat yang benar pada peserta didik tersebut. Ketika
ada peserta didik yang melakukan kesalahan, peserta didik diminta mengevaluasi
kesalahan apa yang telah diperbuat kemudian guru memberikan saran dan nasihat
secara langsung. Tugas guru tidak hanya mengajar, namun juga mendidik karakter
dan moralitas peserta didik. Guru memberikan keleluasaan kepada peserta didik
untuk berekspresi dengan menerapkan pembelajaran berbasis proyek dengan
memberikan garis besar kemudian peserta didik mengeksplorasi atau
mengembangkan sendiri sesuai ide yang dimiliki, contohnya guru memberikan tugas
menggambar kemudian guru memberikan garis besar gambar lalu peserta didik
mengembangkan sesuai ide yang dimiliki.
Karya yang dibuat ditempelkan di ruang kelas. Hal ini ditunjukkan dengan
adanya media papan kreatif untuk memperlihatkan hasil kreatifitas masing-masing.
Terbentuknya piket kelas untuk menjaga kebersihan. Guru telah menunjukkan peran
inovatif dan kreatif sebagai fasilitator dalam memberikan ruang nyaman dan
dorongan pada peserta didik untuk mengekspresikan diri. Bagi peserta didik yang
6
belum bisa mengapresiasikan diri, guru terus memotivasi dan memberikan
bimbingan kepada peserta didik.
f. Perkembangan Sosial
Guru memberikan peserta didik kebebasan berekspresi dalam kelas, seperti:
kerja kelompok, mengerjakan proyek bersama, berdiskusi, dan sebagainya. Guru
juga mengajarkan untuk peserta didik menjalin hubungan baik bersama semua warga
sekolah. Apabila terdapat sikap yang kurang baik, guru melakukan evaluasi bersama
dengan peserta didik. Kemudian guru memberikan pengertian dan nasehat kepada
peserta didik. Kebiasaan dalam melakukan evaluasi diri bersama, mewujudkan
terciptanya ruang belajar yang nyaman. Peserta didik menjadi lebih saling
menghargai dan toleransi dengan yang lain. Membangun interaksi sosial dilakukan
oleh guru dimulai dari awal tahun ajaran baru melalui kegiatan Pengenalan
Lingkungan Sekolah (PLS) sehingga peserta didik dapat membangun interaksi antar
peserta didik, guru terlibat aktif dalam proses kerja kelompok, menerapkan trisula
pendidikan oleh Ki Hadjar Dewantara dalam mengembangkan kemampuan peserta
didik.
Ketika pembelajaran berlangsung, guru membentuk kelompok belajar sesuai
dengan metode ZPD (Zone of Proximal Development) sehingga kemampuan
bersosialisasi dan keterampilan sosial peserta didik dapat berkembang melalui teman
sejawat. Metode ZPD mampu memetakan kebutuhan belajar peserta didik yang
beragam. Peserta didik dilatih untuk bersosialisasi dengan bekerja secara kelompok.
Kemudian dalam meminjam barang milik teman lain dibiasakan untuk izin terlebih
dahulu. Hal ini dilakukan untuk melatih peserta didik berhubungan baik dengan
teman sehingga terjalin komunikasi yang bagus. Kegiatan pembelajaran yang
memfasilitasi peserta didik untuk melatih keterampilan yaitu dengan kerja
kelompok. Sehingga kedekatan antar peserta didik terjalin dengan sangat erat,
sehingga proses pembelajaran juga akan berjalan dengan baik. Kerja secara
berkelompok juga mengajarkan peserta didik untuk tidak egois.
g. Perkembangan Moral atau Spiritual
Mengembangkan moral dan spiritual peserta didik melalui motivasi dan
pembiasaan menanamkan nilai karakter pelajar Pancasila dalam kegiatan
pembelajaran dan di luar pembelajaran. Hal ini sesuai dengan fokus utama
kurikulum merdeka. Integritas dan spiritual dilakukan dengan menerapkan karakter-
karakter yang harus dikembangkan dalam profil pelajar Pancasila, contohnya dengan
7
membaca doa sesudah dan sebelum pembelajaran, dan berdiri untuk mendengarkan
lagu Indonesia Raya maupun pembacaan Asmaul Husna.
8
b) Tujuan pembelajaran akan menentukan kegiatan belajar, sumber daya yang
digunakan, kesesuaian dengan keberagaman murid, dan metode asesmen yang
digunakan.
c) Tujuan pembelajaranpun bisa mencakup berbagai bentuk, mulai dari
pengetahuan (fakta dan informasi), procedural, pemikiran dan penalaran
keterampilan, serta kolaborasi dan strategi komunikasi.
d) Kegiatan pembelajaran mencakup urutan kegiatan pembelajaran inti dalam
bentuk langkah-langkah konkret, yang disertakan opsi/pembelajaran altenatif
dan langkah untuk menyesuaikan dengan kebutuhan belajar murid. Langkah
kegiatan pembelajaran ditulis secara berurutan sesuai dengan durasi waktu
yang direncanakan dalam tiga tahap yaitu, pendahuluan, inti, dan penutup
berbasis metode pembelajaran aktif.
e) Rencana Asesmen mencakup instrument serta cara melakukan penilaian.
Kriteria pencapaian harus ditentukan dengan jelas sesuai dengan tujuan
pembelajaran yang ditetapkan. Asesmen dapat berupa asesmen formatif
maupun asesmen sumatif. Namun, kedua jenis asesmen ini tidak harus selalu
digunakan dalam modul ajar, melainkan dapat disesuaikan tergantung pada
cakupan tujuan pembelajaran dan kebutuhan murid. Dalam merencanakan
asesmen, guru juga perlu memahami salah satu prinsip asesmen dalam
kurikulum merdeka adalah mendorong penggunaan berbagai bentuk asesmen,
bukan hanya tes tertulis. Hal ini dilakukan agar pembelajaran bisa lebih
terfokus pada kegiatan yang bermakna, serta informasi atau umpan balik dari
asesmen tentang kemampuan murid juga menjadi lebih kaya dan bermanfaat
dalam proses perancangan pembelajaran berikutnya.
b. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
RPP adalah rencana kegiatan pembelajaran tatap muka untuk satu pertemuan
atau lebih. RPP dikembangkan dari silabus untuk mengarahkan kegiatan
pembelajaran peserta didik dalam upaya mencapai Kompetensi Dasar (KD),” bunyi
Permendikbud. RPP yang baik harus memuat komponen-komponen dalam RPP.
Komponen-komponen RPP antara lain: 1) Identitas mata pelajaran, 2) Standar
kompetensi, 3) Kompetensi dasar, 4) Indikator pencapaian kompetensi, 5) Tujuan
pembelajaran, 6) Materi ajar, 7) Alokasi waktu, 8) Metode pembelajaran, 9)
Kegiatan pembelajaran, 10) Penilaian hasil belajar, 11) Sumber belajar.
9
Hal yang penting dari cara membuat RPP oleh Mendikbud Nadiem dijelaskan
bukan tentang penulisannya, melainkan proses refleksi guru terhadap pembelajaran
yang sebenarnya terjadi. Berikut ini langkah-langkah dalam menyusun RPP adalah
sebagai berikut:
1) Dilakukan dengan menyusun setiap kompetensi dasar yang dapat dilaksanakan
dalam satu kali pertemuan atau lebih.
2) Memuat penjelasan yang singkat, padat, dan jelas. RPP bisa dibaca oleh siapa saja
yang mengajar, termasuk siapa saja bisa melakukan sesuai yang dipaparkan tahap
demi tahap dalam RPP.
3) Mampu menggambarkan prosedur yang tepat. Memuat struktur organisasi
pembelajaran untuk bisa mencapai Kompetensi Dasar yang telah ditetapkan
dalam standar isi dan dijabarkan dalam silabus.
4) Menyusun indikator yang melibatkan tiga aspek penting seperti kognitif, afektif,
dan psikomotorik. Meski begitu, ini tidak harus semua.
5) Memuat audience, behaviour, condition, dan degree. Ini dapat diartikan, dalam
RPP harus ada peserta didik (audience), tingkah laku belajar (behaviour), kondisi
belajar (condition), dan tingkat keberhasilan (degree).
6) Berorientasi pada produk yang akan dibuat oleh siswa. Misalnya saja membuat
jurnal dan berbagai jenis penugasan.
7) Memuat kegiatan-kegiatan yang terstruktur agar kelas menjadi tidak berantakan.
Robert F Mager, menyebutkan tujuan pembelajaran merupakan sikap yang akan
meraih suatu kompetensi yang telah dicanangkan. Sikap yang dimaksud adalah
fakta yang abstrak maupun konkret. Langkah berikutnya tujuan pembelajaran
diimplementasikan secara global di tahun 1971 termasuk di Indonesia.
Penyusunan tujuan pembelajaran sangatlah penting dalam rangkaian
pengembangan desain pembelajaran. Klasifikasi tujuan pembelajaran:
a) Ranah Kognitif
i. Level Knowledge (Pengetahuan)
Siswa dituntut untuk bisa mengingat atau menghafal suatu materi
(pelajaran). Selain itu siswa akan ditantang untuk bisa menjelaskan kembali
pengetahuan yang sudah diterima sebelumnya.
ii. Level Comprehension (Pemahaman)
10
Siswa diharuskan untuk bisa melakukan tafsiran, mengartikan,
menerjemahkan dan menjelaskan dengan cara mereka sendiri mengenai
pengetahuan yang sudah pernah diterima sebelumnya.
iii. Level Application (Penerapan)
Menguji keahlian siswa dalam menerapkan pengetahuan untuk tujuan
menyelesaikan masalah yang ada dalam soal maupun kehidupan nyata.
iv. Level Analysis (Analisis)
Kemampuan siswa dalam mempraktekan segala pengetahuan yang diraih
untuk membuat solusi dari kehidupan sehari hari.
v. Level Synthesis (Sintesis)
Keahlian siswa untuk bisa menghubungkan dan memadukan berbagai
komponen dan aspek dari pengetahuan untuk dijadikan sebuah pengetahuan
baru.
vi. Level Evaluation (Evaluasi)
Keahlian siswa untuk menciptakan prediksi atau keputusan dari sebuah
persoalan atau pengetahuan yang telah dipunyai.
11
Hal yang berhubungan dengan cara pemakaian indra saat melaksanakan
suatu aktivitas.
ii. Kesiapan
Hal yang berkaitan dengan kesanggupan dalam melaksanakan sesuatu hal,
seperti kesiapan fisik, pikiran, hingga mental.
iii. Mekanisme
Aktivitas yang berhubungan dengan performa respon dalam sebuah habit
(kebiasaan). Ini bisa dilihat saat seseorang bisa menampilkan performa pada
bidang keahlian tertentu yang bersifat spesifik.
iv. Respon Terbimbing
Berkaitan dengan cara menduplikasi atau meniru suatu aksi dari orang lain.
Dan melakukan aksi tersebut secara identik.
v. Kemahiran
Tingkatan ini berhubungan dengan keterampilan pada kinerja gerakan
motorik.
vi. Adaptasi
Berkaitan dengan skill yang telah ada dan berkembang pada masing masing
personal. Sehingga individu tersebut bisa mentransformasikan setiap
gerakan yang ada dengan keadaan atau kondisi tertentu.
vii. Originasi
Berhubungan dengan metode untuk membuat gerakan baru yang diadaptasi
sesuai pada kondisi tertentu.
Dari hasil pengamatan dan analisis perangkat ajar yang digunakan oleh guru pada
pembelajaran kelas 6 adalah RPP yang sudah baik dan memenuhi indikator-indikator
dalam RPP.
Berdasarkan uraian di atas, perangkat pembelajaran kurikulum 2013 sudah sesuai
dengan permendikbud nomor 22 tahun 2016 memuat:
1) Tujuan pembelajaran
2) Kegiatan pembelajaran
3) Asesmen atau penilaian pembelajaran
12
3. Hasil Observasi Pelaksanaan Pembelajaran
Sebagian besar peserta didik telah belajar dengan baik pada topik bahasan.
Pengkondisian peserta didik dilakukan dengan baik. Peserta didik sudah terbiasa
melakukan kesiapan belajar sebelum pembelajaran inti dimulai. Peserta didik sangat
antusias terhadap pembelajaran yang disampaikan. Peserta didik mengikuti
pembelajaran dengan semangat dan penuh percaya diri. Akan tetapi, ada pula peserta
didik yang tidak memperhatikan dengan baik sehingga kegiatan transfer ilmu dari guru
ke peserta didik berjalan tidak efektif. Peserta didik cenderung acuh dengan kegiatan
pembelajaran yang disusun guru. Pemanfaatan media belajar sudah sangat menarik,
namun kenyataannya masih ada peserta didik yang keterlibatannya masih kurang
maksimal. Pada proses pembelajaran, guru juga melakukan variasi tempat duduk. Di
mana pemetaan tempat duduk disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing peserta
didik. Pola tempat duduk juga terkadang ada yang membentuk U, bahkan perkelompok
kecil yang terdiri 4-5 anak. Secara keseluruhan, kegiatan pembelajaran telah berjalan
secara efektif. Di mana guru mampu memfasilitasi peserta didik dalam memperoleh
pengetahuan dan keterampilan belajar melalui penyajian informasi dan aktivitas yang
dirancang untuk mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan. Upaya guru dalam
mengatasi kesulitan belajar pada peserta didik juga sudah terlihat yaitu dengan
memberikan pengajaran perbaikan (remedial), memberikan motivasi belajar, dan
mengembangkan sikap dan kebiasaan belajar yang baik. Guru juga memberikan
pembelajaran di tingkat lebih tinggi guna meningkatkan kemampuan dan pemahaman
bagi peserta didik yang telah mampu mencapai tujuan pembelajaran.
13
karakteristik peserta didik pada sekolah tersebut tergantung pada visi yang terdapat
pada sekolah. Di SDN Sukorejo 01 menanamkan sekolah ramah anak dan anti
bullying.
Di SDN Sukorejo 01 juga melakukan penekanan intelektual yakni penekanan
karakter peserta didik sesuai dengan profil pelajar pancasila. Terdapat penanaman
karakter nasionalisme dengan pembiasaan hormat bendera bersama setia pagi
sebelum pembelajaran dimulai. Penanaman karakter religious juga dilakukan dengan
pembiasaan berdoa bersama dan membaca asmaul husna yang dilakukan setiap hari.
Dan setelah kegiatan tersebut seluruh peserta didik akan meninggalkan lapangan
dan bersiap untuk melakukan pembelajaran.
b. Manajemen Kurikulum
Satuan Pendidikan SDN Sukorejo 01 menggunakan kurikulum sesuai dengan
program dan aturan dari pemerintah. Kurikulum yang digunakan di SDN Sukorejo
01 ini adalah kurikulum 2013 dan kurikulum merdeka. Pada tahun ajaran baru
2023/2024 Kurikulum yang digunakan yakni kurikulum 2013 digunakan untuk kelas
3 dan 6 dan untuk kurikulum merdeka digunakan di kelas 1, 2, 4 dan kelas 5. SDN
Sukorejo 01 ini melakukan monitoring kinerja oleh kepala sekolah dilaksanakan
setiap satu semester sekali. Dengan sebelumnya para guru mempersiapkan
administrasi yang dibutuhkan dan pada bulan Oktober/November terdapat
pengadaan supervisi yang sudah lengkap. Jadi pelaksanaan evaluasi terhadap kinerja
guru dilakukan untuk meningkatkan kualitas dalam proses pembelajaran. Data
digunakan dalam refleksi berupa hasil belajar peserta didik dalam satu semester dan
dapat digunakan sebagai pengembangan kurikulum.
c. Manajemen Sumber Daya Manusia
Proses penerimaan guru dalam satuan pendidikan pada penerimaan guru di
SDN Sukorejo 01 sudah melalui pemerintah pendidikan. Guru dan tenaga
kependidikan SDN Sukorejo 01 terdiri dari ASN dan Non ASN. Di sekolah terdapat
11 guru, yakni 1 kepala sekolah, 6 guru kelas, 1 guru Pendidikan agama islam, 1
PJOK, 1 admin, dan 1 penjaga sekolah. Kegiatan khusus untuk membekali guru
yang baru mengajar adalah seperti pengenalan lingkungan sekolah dan pengenalan
dengan warga sekolah. Untuk mengembangkan profesional guru banyak mengikuti
kegiatan seperti pada saat kegiatan KKG bersama dengan guru yang lainnya.
14
d. Manajemen Sarana & Prasarana
Data yang digunakan untuk perencanaan sarana dan prasarana yaitu adanya
data anggaran dalam perencanaan sarana dan prasarana tersebut misalnya dalam
pembelian atau pembangunan suatu gedung atau ruang sekolah dan kebutuhan yang
diperlukan sekolah untuk menunjang pelaksanaan pendidikan. Dalam hal tersebut
terkendala akan sertifikat tanah sehingga menghambat pembangunan, selain itu
kurangnya biaya juga menjadi faktor penghambat. Sarana dan prasarana yang
dimiliki oleh SDN Sukorejo 01 untuk kelas semua sudah tersedia, akan tetapi untuk
fasilitas lainnya misalnya lapangan yang kurang mencukupi, belum adanya tempat
beribadah sehingga peserta didik beribadah di mushola masyarakat yang berada di
sekitar sekolah. Dan untuk perpustakaan dan ruang kesehatan belum dimanfaatkan
secara maksimal.
e. Manajemen Anggaran
Di SDN Sukorejo 01 ini dana yang diterima semua dari dana BOS yang
nantinya diberikan seluruhnya untuk peserta didik. Kemudian untuk penyusunan
anggaran biasanya dilakukan pada saat akan masuk tahun ajaran baru, dimana semua
dana akan diplotkan dengan tujuan agar nantinya dapat direalisasikan dengan baik.
f. Manajemen Sistem Informasi
Informasi / data yang dikumpulkan dalam mendukung proses pembelajaran
Guru mendapatkan informasi peserta didiknya dari berdiskusi atau sharing dengan
orang tua dan juga mengumpulkan fotocopy kartu keluarga, akte kelahiran setiap
awal masuk.
Bagaimana informasi dikelola sehingga pembelajaran bisa dilakukan berbasis
data Informasi tersebut guru sudah mendapatkan dari pertama siswa masuk sekolah
jadi guru sudah mengerti bahwa anak tersebut dari latar belekang keluarga yang
bagaiamana. Sejauh mana guru bisa mengakses dan menggunakan data tersebut
untuk mendukung proses pembelajaran pada hasil observasi dapat diketahui bahwa
dalam mengakses data tersebut guru dapat menyesaikan. Informasi atau data yang
dikumpulkan melalui asesmen. Asesmen yang dilakukan yaitu asesmen diagnosis,
formatif, dan sumatif. Asesmen diagnostik dilakukan oleh guru untuk mengetahui
keadaan awal peserta didik seperti latar belakang anak, kemampuan anak seperti
membaca dan menulis. Kemudian, asesmen diagnosis digunakan untuk mengetahui
pendekatan, strategi, dan metode yang digunakan untuk memperlakukan peserta
didik. Asesmen formatif dilakukan guru di akhir proses pembelajaran untuk
15
mengetahui ketercapaian pada topik yang dibahas. Kemudian, terdapat asesmen
sumatif yang dilakukan terhadap beberapa pembelajaran sekaligus seperti PTS dan
PAS. Jadi, dengan data tersebut guru dapat menganalisis dan mengevaluasi
mengenai segala sesuatu tentang peserta didik dan dapat dimanfaatkan untuk
merumuskan perlakuan yang tepat pada proses pembelajaran.
g. Manajemen Ketatalaksanaan
Fasilitas yang sudah terbilang lengkap. Mulai ruang kelas yang memadahi,
jaringan internet, dan terdapat 4 LCD proyektor yang masih optimal digunakan,
sound system, layar proyektor, serta lapangan untuk kegiatan olahraga. Untuk
administrasi kelas dilakukan oleh guru seperti pelaksanaan pembuatan RPP,
asesmen, dan presensi kehadiran peserta didik. Terdapat beberapa administrasi yang
harus diselesaikan yaitu dapodik, BOS, dan aset. Untuk dapodik dipegang oleh
seorang operator khusus, untuk BOS dan aset dipegang oleh guru. Tugas seorang
operator dapodik dalam administrasi meliputi surat menyurat, mengurusi data guru
& peserta didik di dapodik, laporan bulanan, dan membantu kendala yang dialami
guru dalam menggunakan atau membuat administrasi yang berhubungan dengan
dapodik.
16
pembembelajaran dengan melakukan refleksi yang dilakukan pada akhir
pembelajaran, kegiatan workshop untuk guru juga sudah dilaksanakan baik
workshop secara mandiri maupun Dinas. Selain itu, guru juga telah belajar dari
rekan guru melalui pengamatan langsung atas pembelajaran guru lain.
d. Kepemimpinan Instruksional
Kepala sekolah sudah memiliki kemampuan dalam menyusun dan
mengkomunikasikan visi, misi, program, dan kebijakan dengan baik untuk
meningkatkan mutu pembelajaran yang dibuktikan dengan penyampaian visi, misi di
awal tahun ajaran baru kepada seluruh warga SDN Sukorejo 01.
e. Iklim Keamanan di Satuan Pendidikan
Di SDN Sukorejo 01 sudah memiliki kebijakan tentang perundungan yang
terjadi di sekolah. Apabila ada siswa yang melakukan perundungan maka guru akan
memberikan nasihat, apabila setelah diberi nasihat namun masih dilakukan maka
orang tua siswa tersebut akan dipanggil ke sekolah. Pada SDN Sukorejo 01 juga
telah memberikan pengetahuan sejak dini mengenai kekerasan seksual dan narkotika
yang biasanya diselipkan pada saat pembelajaran guru di kelas sehingga dapat
memberikan perlindungan dan rasa aman bagi warga satuan pendidikan, baik secara
fisik maupun psikologis.
f. Iklim Kebhinekaan di Satuan Pendidikan
SDN Sukorejo 01 terdapat keberagaman agama yaitu Islam dan Katolik.
Walaupun berbeda mereka saling menghargai dan toleransi.
17
B. Analisis Hasil Observasi
1. Analisis Hasil Observasi Karakteristik Peserta Didik
Penekanan dan penerapan nilai-nilai profil pelajar Pancasila sangat tertanam
dalam budaya di lingkungan SDN Sukorejo 01 sehingga berpengaruh dalam
pembentukan karakter peserta didik. Profil Pelajar Pancasila dapat diterapkan dalam
karakter keseharian yang dibangun dan dihidupkan dalam diri individu setiap peserta
didik melalui budaya sekolah, pembelajaran intrakurikuler, maupun ekstrakurikuler di
sekolah Susilawati dkk., (2021). Hal itu tercermin di SDN Sukorejo 01 dengan kegiatan
pembiasaan apel pagi, doa bersama, mendengarkan pembacaan Asmaul Husna, sholat
dhuhur berjamaah, dan pelatihan kepramukaan. Proses pembelajaran bukan hanya
menekankan pada aspek kognitif namun juga seimbang dengan aspek lain yaitu afektif
dan psikomotorik. Sehingga pembelajaran dapat menjadikan peserta didik yang
seutuhnya dan pembelajaran menjadi bermakna.
Proses pembelajaran akan berlangsung dengan baik apabila stakeholder sekolah
(kepala sekolah, guru, orang tua, peserta didik, lingkungan masyarakat) saling bekerja
sama dengan baik. Sesuai dengan pendapat dari Ramdani (2018) menyatakan bahwa
kolaborasi antara kepala sekolah, pendidik dan peserta didik juga menjadi bukti
bagaimana pentingnya semua elemen di sekolah dalam membangun Pendidikan
berkualitas. Sarana dan prasarana sekolah di SDN Sukorejo 01 sudah layak dan
memadai sehingga mampu membantu peserta didik untuk mengekspresikan diri dengan
baik, guru merancang proses pembelajaran sesuai dengan kebutuhan karakter peserta
didik, menerapkan pembiasaan yang dilakukan secara terus-menerus, dan yang paling
utama pembentukan karakter beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
menjadi fokus utama dalam menanamkan karakter kepada peserta didik.
18
Pembelajaran yang efektif adalah proses belajar mengajar yang bukan saja terfokus
kepada hasil yang dicapai peserta didik, namun bagaimana proses pembelajaran yang
efektif mampu memberikan pemahaman yang baik, kecerdasan, ketekunan,
kesempatan dan mutu serta dapat memberikan perubahan prilaku dan
mengaplikasikannya dalam kehidupan mereka (Fakhrurrazi, 2018). Kegiatan
pembelajaran yang dilakukan di kelas rendah ini efektif dan efisien karena memang
semua siswa terlayani sesuai dengan kemampuan dan kebutuhannya. Guru
memberikan banyak ruang untuk siswa bertanya dan memfasilitasi secara merata dan
menyeluruh dalam proses pembelajaran. Guru tidak hanya menekankan pada hasil
tapi juga sangat menekanka pada proses pembelajara
Pelaksanaan pembelajaran di kelas tinggi SDN Sukorejo 01 menggunakan
kurikulum 2013 (Kurtilas) untuk kelas 6 sedangkan kelas 5 dan kelas 4 menggunakan
kurikulum merdeka. Pelaksanaan pembelajaran yang dilaksanakan di kelas
menggunakan pendekatan saintific dimana peserta didik diorganisasi untuk dapat
mengamati, menanya, mencoba serta kelas didesain berkelompok agar peserta didik
dapat aktif dalam proses diskusi. peserta didik juga dilatih dan diberikan ruang untuk
dapat mengungkapkan pendapatnya di kelas.
Peserta didik sudah terlibat aktif selama pembelajaran ditunjukkan dengan
mengikuti pembelajaran dengan antusiasme yang tinggi. Peserta didik terlibat
langsung dengan melaksanakan tugas atau perintah dengan baik. Contoh kegiatannya
yaitu peserta didik melakukan kegiatan menggambar sesuai arahan guru. Peserta didik
bersama teman melakukan kegiatan menggambar. Apabila terdapat peserta didik yang
kurang dapat memahami atau belum menyelesaikan tugas, guru melakukan motivasi
dengan berkeliling ke setiap kelompok kemudian menanya kepada peserta didik apa
yang belum bisa lalu mengarahkan. Begitu juga teman satu anggota kelompok juga
memberikan masukan dan dorongan kepada peserta didik yang belum menyelesaikan
tugas. Guru lebih menekankan keterlibatan peserta didik dalam kegiatan bekerjasama
dengan kelompok.
Pelaksanaan pembelajaran di kelas tinggi SDN Sukorejo 01 sudah
mengintegrasikan teknologi dalam proses pembelajarannya. Guru menggunakan
beberapa teknologi seperti proyektor, video, Powerpoint untuk membantu proses
pembelajaran sehingga proses pembelajaran dapat berjalan dengan efektif dan efisien.
19
3. Analisis Observasi Pelaksanaan Pembelajaran
a. Pelaksanaan Pembelajaran di Kelas Rendah
Pelaksanaan pembelajaran di kelas rendah SDN Sukorejo 01 menggunakan
kurikulum 2013 (Kurtilas) untuk kelas 3, sedangkan kelas 1 dan 2 menggunakan
kurikulum merdeka. Secara umum siswa terlibat secara aktif dalam proses
pembelajaran. pembelajaran diawali dengan membaca do’a, kemudian membuat
kesepakatan pembelajaran, menanyakan kesiapan belajar peserta didik, kemudian
Guru melakukan apersepsi terkait materi yang yang akan dipelajari dan mengingat
ulang materi sebelumnya. Dalam proses ini Guru memberikan pertanyaan-
pertanyaan pada siswa sehingga siswa terlibat secara aktif dalam merespon
pertanyaan dari guru. Pembelajaran yang efektif adalah proses belajar mengajar
yang bukan saja terfokus kepada hasil yang dicapai peserta didik, namun bagaimana
proses pembelajaran yang efektif mampu memberikan pemahaman yang baik,
kecerdasan, ketekunan, kesempatan dan mutu serta dapat memberikan perubahan
perilaku dan mengaplikasikannya dalam kehidupan mereka (Fakhrurrazi, 2018).
Kegiatan pembelajaran yang dilakukan di kelas rendah ini efektif dan efisien karena
memang semua siswa terlayani sesuai dengan kemampuan dan kebutuhannya. Guru
memberikan banyak ruang untuk siswa bertanya dan memfasilitasi secara merata
dan menyeluruh dalam proses pembelajaran. Guru tidak hanya menekankan pada
hasil tapi juga sangat menekankan pada proses pembelajaran.
b. Pelaksanaan Pembelajaran di Kelas Tinggi
Pelaksanaan pembelajaran di kelas tinggi SDN Sukorejo 01 menggunakan
kurikulum 2013 (Kurtilas) untuk kelas 6, sedangkan kelas 4 dan 5 menggunakan
kurikulum merdeka. Pelaksanaan pembelajaran yang dilaksanakan di kelas
menggunakan pendekatan saintifik dimana peserta didik diorganisasi untuk dapat
mengamati, menanya, mencoba serta kelas didesain berkelompok agar peserta didik
dapat aktif dalam proses diskusi. peserta didik juga dilatih dan diberikan ruang untuk
dapat mengungkapkan pendapatnya di kelas. Peserta didik sudah terlibat aktif
selama pembelajaran ditunjukkan dengan mengikuti pembelajaran dengan
antusiasme yang tinggi. Peserta didik terlibat langsung dengan melaksanakan tugas
atau perintah dengan baik. Contoh kegiatannya yaitu peserta didik melakukan
kegiatan menggambar sesuai arahan guru. Peserta didik bersama teman melakukan
kegiatan menggambar. Apabila terdapat peserta didik yang kurang dapat memahami
atau belum menyelesaikan tugas, guru melakukan motivasi dengan berkeliling ke
20
setiap kelompok kemudian menanya kepada peserta didik apa yang belum bisa lalu
mengarahkan. Begitu juga teman satu anggota kelompok juga memberikan masukan
dan dorongan kepada peserta didik yang belum menyelesaikan tugas. Guru lebih
menekankan keterlibatan peserta didik dalam kegiatan bekerjasama dengan
kelompok. Pelaksanaan pembelajaran di kelas tinggi SDN Sukorejo 01 sudah
mengintegrasikan teknologi dalam proses pembelajarannya. Guru menggunakan
beberapa teknologi seperti proyektor, video, Powerpoint untuk membantu proses
pembelajaran sehingga proses pembelajaran dapat berjalan dengan efektif dan
efisien.
21
merdeka) dengan membuat assesmen diagnostik, latar belakang keluarga, dan data
peserta didik dari guru kelas pada jenjang sebelumnya.
c. Manajemen sumber daya manusia
Manajemen sumber daya manusia adalah suatu bidang manajemen yang
khusus mempelajari hubungan dan peranan manusia dalam organisasi perusahaan.
Berdasarkan hasil observasi dapat disimpulkan SDN Sukorejo 01 manajemen
sumber daya manusia dengan tertata dan berjalan baik. Kegiatan khusus untuk
membekali guru yang baru mengajar dengan pendampingan dari kepala sekolah dan
guru kelas agar memahami kegiatan dan budaya-budaya sekolah. Kegiatan khusus
untuk pengembangan profesional guru dengan mengikuti KKG bagi seluruh guru di
tingkat gugus dan kegiatan tersebut diselenggarakan setiap hari rabu.
d. Manajemen sarana dan prasarana
Manajemen sarana dan prasarana pendidikan juga dapat didefinisikan sebagai
proses kerjasama pendayagunaan semua sarana dan prasarana pendidikan secara
efektif dan efisien. Sesuai hasil observasi perencanaan sarana dan prasarana
menggunakan atau sesuai dengan data yang dibuat. Penggunaan sarana dan
prasarana belum sepenuhnya efektif mendukung proses pembelajaran. Sekolah
belum memiliki tempat ibadah/mushola bagi muslim dan tempat ibadah bagi
peserta didik non muslim. Sarana dan prasarana di sekitar sekolah yang dapat
dimanfaatkan untuk mendukung pembelajaran yaitu masjid milik masyarakat.
e. Manajemen Anggaran
Manajemen anggaran/biaya sekolah dalam pendidikan merupakan seluruh
proses kegiatan yang direncanakan dan dilaksankan/diusahakan secara sengaja dan
bersungguh-sungguh,serta pembinaan secara kontinu terhadap biaya operasional
sekolah/pendidikan, sehingga kegiatan operasional pendidikan semakin efektif
dan efisen, demi membantu tercapainya tujuan pendidikan.
Pendanaan pada SDN Sukorejo 01 biaya yang didapat dalam menjalankan
operasional yaitu dari dana bos. Perencanaan anggaran dilakukan pada awal tahun
ajaran baru untuk mengalokasikan besar pembiayan operasional. Penggunaan
biaya/uang selalu dilakukan pembukuan yang tertib sesuai peraturan yang berlaku
dengan proses pemeriksaan yang rutin dilakukan oleh kepala sekolah ini karena tata
keuangan yang sangat peka akan penyelewengan, sehingga untuk menghindari hal
tersebut kepala sekolah selalu melakukan pengawasan. Setiap akhir tahun sekolah
22
selalu mengadakan laporan pembiayaan dari sekolah untuk melaporkan segala
kegiatan keuangan sekolah.
Pelaksaaan pelaporan dilakukan secara langsung lewat internet ke pusat.
Pemeriksaan keuangan sekolah pemerintah juga melakukan pengecekan setiap
bulannya. Penggunaan anggaran selalu dilaksanakan monitoring oleh Dinas
Pendidikan yang disebut dengan asistensi.
f. Manajemen Sistem Informasi
Berdasarkan observasi pendahuluan di SDN Sukorejo 01 mempunyai sistem
informasi manajemen, dalam rangka menyikapi segala perubahan danperkembangan
yang terjadi di lingkungannya, khususnya dibidang pendidikan serta perannya
dalam proses pembelajaran. Salah satu alasan, diterapkan sistem informasi
manajemennya itu untuk memperlancar proses belajar mengajar di sekolah, karena
dilihat dari kondisi penyediaan bahan ajar atau buku pelajaran sangatlah kurang,
maka pendidik di SDN Sukorejo 01 memanfaatkan teknologi informasi yang ada
untuk mendapat bahan ajar dengan cara mengunduh di internet guna memperlancar
proses belajar mengajar.
g. Manajemen Ketatalaksanaan
Berdasarkan hasil observasi di SDN Sukorejo 01 secara fisik terdapat laptop,
tempat arsip hardfile, dan brankas. Untuk administrasi kelas dilakukan oleh guru
seperti pelaksanaan pembuatan RPP dan modul ajar, asesmen/ penilaian, dan
presensi kehadiran peserta didik. Terdapat beberapa administrasi yang harus
diselesaikan yaitu dapodik, BOS, dan aset. Untuk dapodik dipegang oleh seorang
operator khusus, untuk BOS dan aset dipegang oleh guru. Tugas seorang operator
dapodik dalam administrasi meliputi surat menyurat, mengurusi data guru & peserta
didik di dapodik, laporan bulanan, dan membantu kendala yang dialami guru dalam
menggunakan atau membuat administrasi yang berhubungan dengan dapodik.
Manajemen ketatalaksanaan lembaga pendidikan berupaya untuk mencapai hal
tersebut, dengan kegiatan yang meliputi pencatatan, pengolahan, penggandaan,
pengiriman, dan penyimpanan semua bahan atau informasi yang temasuk dalam data
lembaga pendidikan.
23
hubungannya dengan belajar anak. Anak yang dalam proses belajar selain harus
dipenuhi kebutuhan pokoknya juga harus didukung dengan fasilitas yang menunjang
proses belajarnya. Sebagian besar orang tua murid SDN Sukorejo 01 kondisi
ekonkminya menengah dan pihak sekolah juga sudah memberikan hak yang sama bagi
peserta didik tanpa membedakan status ekonomi. Pada pelaksanaan pembelajaran di
SDN Sukorejo 01 sudah dilaksanakan dengan interaktif dan tujuan pembelajaran
sudah tercapai, dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan siswa.
Refleksi dan perbaikan pembelajaran merupakan suatu hal yang penting untuk
dilakukan. Kinerja guru adalah suatu kondisi yang menunjukkan kemampuan seorang
guru dalam menjalankan tugasnya di sekolah serta menggambarkan adanya suatu
perbuatan yang ditampilkan guru selama melakukan aktivitas pembelajaran. Hasil
observasi di SDN Sukorejo 01 menunjukkan bahwa guru-guru sudah melakukan
refleksi pembelajaran yang dilaksanakan pada akhir pembelajaran dan mengikuti
workshop.
Tugas pokok dan fungsi kepala sekolah mengacu pada permendiknas nomor 19
tahun 2007 tentang standar pengelolaan sekolah, yang meliputi: 1) perencanaan
program, 2) pelaksanaan rencana kerja, 3) pengawasan dan evaluasi, 4) kepemimpinan
sekolah, 5) sistem informasi sekolah. Kepala sekolah SDN Sukorejo 01 sudah mampu
menjalankan tugasnya sebagai kepala sekolah dengan baik. Di SDN Sukorejo 01 sudah
menerapkan kegiatan pencegahan agar hal-hal yang tidak diinginkan tidak terjadi pada
siswa.
Siswa memiliki latar belakang keluarga yang bervariasi, ada beberapa sumber
variasi yang berperan besar yaitu etnis, budaya, agama, status sosial, dll. Dengan
adanya perbedaan harus kita sikapi dengan benar, tidak dengan malah menimbulkan
perpecahan. Di SDN Sukorejo 01 sudah menerepkan kebhinekaan yang membuat
mereka saling menghargai dan bertoleransi. Kesetaraan gender termuat dalam
Lampiran Inpres No. 9 Tahun 2000, menyatakan keadilan gender adalah suatu proses
untuk menjadi adil terhadap lakilaki dan perempuan. Dengan adanya peraturan
tersebut diharapkan dapat menyamakan derajat laki-laki dan perempuan. Di SDN
Sukorejo 01 sendiri sudah menerapan sistem kesetaraan gender.
24
observasi. Diantaranya sebagai berikut.
1) Faktor Pendukung
Dalam melaksanaan kegiatan observasi, ada beberapa faktor pendukung
yang sangat membatu praktikan dalam melaksanakan observasi, antara lain:
a) Kesedian kepala sekolah untuk mempersilakan SD Negeri Sukorejo 01 sebagai
tempat pelaksanaan PPL. Kepala SD Negeri Sukorejo 01 mempunyai kualitas
yang sangat baik. Beliau tidak segan-segan dalam membantu mahasiswa PPL
yaitu memberikan informasi saat sesi wawancara, sehingga mahasiswa merasa
sangat diperhatikan dan merasa nyaman ketika melakukan kegiatan observasi
dan wawancara.
b) Guru koordinator PPL dan guru pamong yang telah memberikan bimbingan
dan arahan saat pelaksanaan obervasi, sehingga mahasiswa tidak bingung
untuk mencari data dan informasi untuk kegiatan observasi.
c) Guru dan staff karyawan SD Negeri Sukorejo 01 yang selalu siap memberikan
informasi untuk kebutuhan observasi.
d) Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) PPL yang memiliki keahlian untuk
melakukan bimbingan yang baik dalam bidang studi yang terkait, sehingga
mahasiswa diberikan pengalaman, masukan, arahan dan saran dalam kegiatan
proses observasi menuju ke arah yang lebih baik.
e) Para siswa yang cukup kooperatif dan interaktif serta aktif saat
dilaksanakannya kegiatan observasi di kelas.
2. Faktor Penghambat
Dalam pelaksanaan kegiatan observasi, ada beberapa hambatan yang
dihadapi oleh mahasiswa PPL, antara lain:
a) Jangka waktu jadwal pelaksanaan observasi dan pengumpulan laporan
observasi yang singkat yaitu sekitar 6 hari. Namun, pelaksanaan observasi
tidak full 6 hari dikarenakan sebagian besar mahasiswa PPL terkendala akses
untuk ke Semarang yang diakibatkan banjir.
b) Banyaknya lampiran form observasi yang di dalamnya berisi berbagai aspek
yang harus diobservasi dengan waktu yang terbatas.
c) Terdapat tata bahasa dalam form observasi yang kurang detail sehingga
terkadang mahasiswa PPL bingung memaknai kalimat yang dimaksud.
25
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
26
B. Refleksi
Berdasarkan pelaksanaan PPL yang telah dilaksanakan mulai tanggal 17 Mei sampai
dengan 7 September 2023 di SD Negeri Sukorejo 01 mahasiswa dapat memperoleh
pengalaman diantaranya sebagai berikut:
27
DAFTAR PUSTAKA
Nurdin Matry. 2008. Implementasi Dasar-Dasar Manajemen Sekolah dalam Era Otonomi
Daerah. Makassar: Aksara Madani.
Permendikbud No. 22 Tahun 2016. Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah.
Jakarta: Kemendikbud.
Permendikbud No. 23 Tahun 2016. Standar Penilaian Pendidikan. 2016. Jakarta:
Kemendikbud.
Ramdani, Z. (2018). Kolaborasi antara kepala sekolah, guru dan siswa dalam menciptakan
sistem pendidikan yang berkualitas. National Conference on Educational Assessment
and Plolicy.
Susilawati, E., Sarifudin, S., & Muslim, S. (2021). Internalisasi Nilai Pancasila Dalam
Pembelajaran Melalui Penerapan Profil Pelajar Pancasila Berbantuan Platform
Merdeka Mengajar. Jurnal Teknodik, 25(2 SE-Articles), 155–167.
https://doi.org/10.32550/teknodik.v25i2.897.
The Liang Gie. 2000. Administrasi Perkantoran Modern. Yogyakarta: Liberty
28
LAMPIRAN
29
Lampiran 1. Lembar Observasi Karakteristik Peserta Didik
30
membangun nilai religius,
menyanyikan lagu wajib nasional
dan membacakan Pancasila untuk
menumbuhkan nilai nasionalis pada
peserta didik.
Interpretasi:
Interpretasi:
31
Identifikasi kesiapan peserta didik Pembelajaran di kelas 2 SDN
● Apakah di awal pembelajaran guru Sukorejo 01 guru mengamati dan
mengamati atau mengecek kesiapan mengecek kesiapan peserta didik
peserta didik? Baik secara kondisi dalam bentuk mengabsen kehadiran
maupun secara materi yang akan peserta didik dan mengulas kembali
diajarkan ingatan peserta didik mengenai
● Apa yang dilakukan oleh guru saat materi yang telah diajarkan.
mengetahui bahwa kompetensi awal Guru melakukan pembelajaran
peserta didik beragam? secara berdiferensiasi sesuai dengan
● Bagaimana guru mendampingi setiap kebutuhan belajar peserta didik,
peserta didik agar mencapai tujuan yang ditinjau berdasarkan hasil tes
pembelajaran? diagnostik.
Pada saat proses pembelajaran, guru
memantau kegiatan peserta didik
serta memberikan bimbingan
kepada peserta didik yang
membutuhkan.
Interpretasi:
32
apabila berbeda dengan
pendapatnya.
Interpretasi:
Interpretasi:
Interpretasi:
Kesimpulan :
Berdasarkan hasil observasi peserta didik di kelas 2 SDN Sukorejo 01 diperoleh kesimpulan
33
bahwa guru telah menerapkan pembelajaran yang sesuai dengan profil pelajar Pancasila
tercermin dalam pembiasaan kelas 2 seperti berdoa Bersama, membaca asmaul husna,
menyanyikan Indonesia raya, dan menyebutkan Pancasila.
34
Lampiran 2.
Lembar Observasi Modul Ajar dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
A. TUJUAN
1. Siswa dapat menjelaskan bilangan bulat negatif menggunakan garis bilangan.
2. Siswa dapat menggunakan bilangan bulat negatif dalam penjumlahan.
B. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Pendahuluan Guru mengajak peserta didik untuk berdoa sebelum dan setelah pelajaran.
(10 Menit) Religius
Menyanyikan lagu “Indonesia Raya” bersama-sama. dilanjutkan lagu
Nasional “Tanah Airku”. Nasionalis
Guru mengabsen kehadiran peserta didik.
Pembiasaan Membaca 15 menit. Literasi
Guru menjelaskan tujuan pembelajaran kepada peserta didik tentang
Bilangan Bulat Negatif.
Guru membantu peserta didik dalam merencanakan dan menyiapkan kegiatan
pembelajaran tentang Bilangan Bulat Negatif. Communication
Guru membimbing peserta didik untuk mempersiapkan hal-hal yang
diperlukan untuk melakukan Kegiatan
35
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Inti Siswa dapat menjelaskan bilangan bulat negatif dalam garis bilangan.
Communication
(45 Menit)
Guru memberi soal tentang bilangan bulat negatif dengan melangkah ke kiri
tiga langkah dari bilangan satu.
Guru dan siswa membahas soal-soal yang telah dikerjakan. Critical Thinking
and Problem Solving
Guru memberi soal untuk di kerjakan di kelompoknya. Collaboration
Siswa membahas soal dalam kelompoknya. Gotong Royong
Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil kerja kelompok. Integritas
C. PENILAIAN
Instrumen Penilaian
36
1. ... ... ... ... ... ... ... ... ...
... ... ... ... ... ... ... ... ... ...
Keterangan
Diisi dengan tanda cek ()
Kategori penilaian aspek sikap spiritual
“Ya” diberi skor = 1, “Tidak” diberi skor = 0.
Kategori penilaian aspek pengetahuan
“Tepat” diberi skor = 1, “Tidak Tepat” diberi skor = 0
Kategori penilaian aspek keterampilan
3 = hasil aproksimasinya tepat dan dilakukan dengan cepat,
2 = hasil aproksimasinya tepat tetapi kurang cepat,
1 = hasil aproksimasinya tidak tepat.
Skor maksimal yang dapat diperoleh peserta didik adalah 5.
Nilai = Total skor x 100
Skor maksimal
37
Total Skor ...
Keterangan
4 = jawaban akhir tepat dan alasan/langkah penyelesaian tepat,
3 = jawaban akhir tepat tetapi alasan/langkah penyelesaian kurang tepat,
2 = jawaban akhir dan alasan/langkah penyelesaian kurang tepat,
1 = jawaban akhir dan alasan/langkah penyelesaian tidak tepat,
0 = tidak menjawab.
Skor maksimal yang dapat diperoleh peserta didik adalah 24.
Nilai = Total skor x 100
Skor Maksimal
Semarang, 2022
Mengetahui
38
Lampiran 3. Lembar Observasi Pelaksanaan Pembelajaran
Apakah semua peserta didik Semua peserta didik telah Apabila saya yang berada di
benar-benar telah belajar belajar tentang pembelajaran kelas tersebut, hal yang saya
tentang topik pembelajaran wilayah asean, hanya saja ada lakukan yaitu merangkul
hari ini? Bagaimana proses beberapa peserta didik yang semua peserta didik baik di
mereka belajar? tempat duduknya di belakang depan maupun yang di
masih kurang minat belajar belakang dan melakukan
pada topik pembelajaran yang rolling tempat duduk secara
dibahas. Sedangkan guru berkala.
lebih memperhatikan pada
peserta didik yang duduk di
depan.
Peserta didik mana yang tidak Peserta didik yang duduk Yang akan saya lakukan yaitu
dapat mengikut kegiatan dibagian belakang. melakukan rolling tempat
pembelajaran pada hari ini? duduk secara berkala.
Mengapa peserta didik Karena terdapat beberapa Solusi yang akan saya
tersebut tidak dapat belajar distraksi misalnya makanan lakukan yaitu menggunakan
39
dengan baik? Menurut Anda dan teman kemudian metode dan model
apa penyebabnya dan didukung dengan kurangnya pembelajaran yang interaktif
bagaimana alternatif minat dan motivasi belajar. dan berpusat pada peserta
solusinya? didik.
Bagaimana usaha guru model Memberikan pertanyaan- Yang akan saya lakukan yaitu
dalam mendorong peserta pertanyaan soal latihan terkait memfasilitasi peserta didik
didik yang tidak aktif untuk materi negara asean. Usaha untuk membentuk kelompok
belajar? Apakah usaha tersebut berhasil pada dan melakukan diskusi
tersebut berhasil beberapa peserta didik dan bersama.
belum berhasil pada beberapa
peserta didik lainnya terutama
yang berada di belakang.
Bagaimana usaha guru Guru membantu peserta didik Yang akan saya lakukan:
membantu peserta didik yang yang mengalami kesulitas Melakukan asesmen
mengalami kesulitan dalam dalam mencapai tujuan diagnostik untuk mengetahui
mencapai tujuan pembelajaran dengan karakteristik peserta didik dan
pembelajaran? membahas bersama soal- soal minat belajar sesuai dengan
yang belum dipahami. gaya belajarnya.
Bagaimana usaha guru dalam Usaha guru dalam Yang saya lakukan yaitu:
memfasilitasi peserta didik memfasilitasi peserta didik Melakukan pengayaan dengan
yang lebih cepat dari rata-rata yang lebih cepat dari rata-rata memperbanyak latihan soal
kelas dalam mencapai tujuan kelas dalam mencapai tujuan berkaitan dengan masuk
pembelajaran? pembelajaran dengan perguruan tinggi.
memperbanyak latihan soal.
40
Apakah guru melakukan Secara umum RPP/modul ajar Yang saya lakukan yaitu:
modifikasi dari modul sesuai dengan pembelajaran Identifikasi tujuan
ajar/RPP? Apakah modifikasi tetapi ada beberapa hal pemebelajaran, kemudian
tersebut merupakan keputusan komponen yang belum melakukan asesmen
guru untuk merespons situasi dimodifikasi diagnostik untuk mengetahui
kelas dan peserta didik? karakteristik dan minat
belajar peserta didik,
selanjutnya seperangkat
membuat modul ajar dengan
metode maupun model
pembelajaran yang sesuai
dengan karakteristik peserta
didik.
Pelajaran yang berharga dari pengamatan antara lain sikap guru yang sangat sabar dalam
menghadapi peserta didik, memperoleh gambaran dalam mengelola kelas dan menjadi
acuan dapam pembuatan perangkat pembalajaran
Kesimpulan:
Pelaksanaan pembelajaran di kelas VI SDN Sukorejo 01 sudah termasuk baik, namum ada
beberapa aspek dalam pelaksanaannya seperti membangun keaktifan peserta didik selama
proses pembelajaran.
Catatan lain:
Aspek-aspek lain yang dapat dicermati oleh observer antara lain difokuskan pada interaksi
antar peserta didik dalam satu kelompok, interaksi peserta didik antar kelompok, interaksi
peserta didik – guru, interaksi peserta didik – media/ sumber belajar, serta interaksi peserta
didik – lingkungan.
Catatan:
Interasi peserta didik dengan guru masih belum terbangun dengan baik dan masih
41
terdapat beberapa peserta didik yang pasif.
Interaksi peserta didik dengan teman antar kelompok sudah terbangun dengan baik.
Interaksi peserta didik dengan media/sumber belajar sudah terbangun dengan baik
dengan media power point yang disediakan oleh guru, namun terdapat beberapa
peserta didik yang masih belum perhatian dengan media yang disediakan.
Interaksi peserta didik dengan lingkungan sudah terbangun dengan baik
42
Lampiran 4. Lembar Observasi - Manajemen Sekolah
Mahasiswa dapat mewawancara kepala satuan pendidikan, wakil kepala satuan bidang
kurikulum, atau guru yang terlibat dalam manajemen sekolah. Di tiap sasaran digali
informasi tentang kebijakan dan program kegiatan yang dirancang, pelaksanaan kebijakan
dan program, dan evaluasi pelaksanaan kegiatan dan tindak lanjut. Dikaji juga faktor
lingkungan yang mendukung dan menghambat pelaksanaan kebijakan atau program.
43
fasilitas yang nyaman, yakni
dengan mengajukan dana
kepada pemerintah kota
Semarang agar fasilitas yang
membutuhkan renovasi
nantinya dapat dimaksimalkan.
Pada kebutuhan peserta didik
di SDN Sukorejo 01, analisis
karakteristik peserta didik
pada sekolah tersebut
tergantung pada visi yang
terdapat pada sekolah. Di SDN
Sukorejo 01 menanamkan
sekolah ramah anak dan anti
bullying. Di SDN Sukorejo 01
juga melakukan penekanan
intelektual yakni penekanan
karakter peserta didik sesuai
dengan profil pelajar pancasila.
44
Manajemen Kurikulum Hasil Observasi :
● Bagaimana satuan pendidikan mengelola 1. Satuan Pendidikan SDN Sukorejo
pembelajarannya? 01 menggunakan kurikulum sesuai
● Bagaimana proses perencanaan dan dengan program dan aturan dari
desain kurikulum? pemerintah.
● Seberapa jauh/rutin sekolah melakukan 2. Kurikulum yang digunakan di SDN
monitoring terhadap pelaksanaan Sukorejo 01 ini adalah kurikulum
kurikulum? 2013 dan kurikulum merdeka. Pada
● Seberapa jauh penggunaan data dalam tahun ajaran baru 2023/2024
proses refleksi kuri kulum? Kurikulum yang digunakan yakni
kurikulum 2013 digunakan untuk
kelas 3 dan 6 dan untuk kurikulum
merdeka digunakan di kelas 1, 2, 4
dan kelas 5.
3. SDN Sukorejo 01 ini melakukan
monitoring kinerja oleh kepala
sekolah dilaksanakan setiap satu
semester sekali. Dengan
sebelumnya para guru
mempersiapkan administrasi yang
dibutuhkan dan pada bulan
Oktober/November terdapat
pengadaan supervisi yang sudah
lengkap. Jadi pelaksanaan evaluasi
terhadap kinerja guru dilakukan
untuk meningkatkan kualitas dalam
proses pembelajaran.
4. Data digunakan dalam refleksi
berupa hasil belajar peserta didik
dalam satu semester dan dapat
digunakan sebagai pengembangan
kurikulum.
Interpretasi Hasil Observasi :
45
Berdasarkan hasil observasi dan
wawancara dapat disimpulkan bahwa
manajemen kurikulum harus
disesuaikan dengan karakteristik dan
kebutuhan peserta didik. Sehingga
proses pembelajaran disekolah dapat
berjalan dengan baik, melibatkan
interaksi peserta didik dengan guru
dalam konsteks lingkungan sekolah, di
dalam kelas maupun di luar kelas.
Manajemen Sumber Daya Manusia Hasil Observasi :
● Bagaimana proses penerimaan guru Proses penerimaan guru dalam
dalam satuan pendidikan? satuan Pendidikan pada
● Apakah ada kegiatan khusus untuk penerimaan guru di SDN Sukorejo
membekali guru yang baru mengajar? 01 sudah melalui pemerintah
● Apakah ada kegiatan khusus untuk pendidikan. Jumlah guru disekolah
pengembangan profesional guru? ini berjumlah 11 guru, 1 kepala
sekolah, 6 guru kelas, 1 guru
Pendidikan agama islam, 1 PJOK,
1 admin, dan 1 penjaga sekolah.
Kegiatan khusus untuk membekali
guru yang baru mengajar adalah
seperti pengenalan lingkungan
sekolah dan pengenalan dengan
warga sekolah.
Untuk mengembangkan
profesional guru banyak mengikuti
kegiatan seperti pada saat kegiatan
KKG bersama dengan guru yang
lainnya.
46
Dalam penerimaan guru disekolah ini
sudah tidak lagi menerima dalam
sepihak melainkan melalui dinas.
47
Sarana dan prasarana di SDN Sukorejo
01 dilaksanakan dengan menyesuaikan
kondisi lingkungan yang ada di
sekolah, mulai dari jumlah peserta
didiknya, jumlah kelas yang
dibutuhkan, dan ruang-ruang yang
penting untuk diadakan di sekolah.
Manajemen anggaran Hasil Observasi :
● Apakah satuan pendidikan memiliki Di SDN Sukorejo 01 ini dana yang
sistem dalam merencanakan, diterima semua dari dana BOS yang
melaksanakan, dan memonitor anggaran nantinya diberikan seluruhnya untuk
dan penggunaannya? peserta didik. Kemudian untuk
penyusunan anggaran biasanya
dilakukan pada saat akan masuk tahun
ajaran baru, dimana semua dana akan
diplotkan dengan tujuan agar nantinya
dapat direalisasikan dengan baik.
Interpretasi Hasil Observasi :
Berdasarkan hasil wawancara
mendapatkan hasil bahwa setiap
satuan pendidikan memiliki
manajemen anggaran masing-masing.
Disesuaikan dengan kondisi
lingkungan sekolah.
48
● Sejauh mana guru bisa mengakses dan keluarga, akte kelahiran setiap
menggunakan data tersebut untuk awal masuk.
mendukung proses pembelajaran? Bagaimana informasi dikelola
sehingga pembelajaran bisa
dilakukan berbasis data Informasi
tersebut guru sudah mendapatkan
dari pertama siswa masuk sekolah
jadi guru sudah mengerti bahwa
anak tersebut dari latar belekang
keluarga yang bagaiamana.
Sejauh mana guru bisa mengakses
dan menggunakan data tersebut
untuk mendukung proses
pembelajaran pada hasil observasi
dapat diketahui bahwa dalam
mengakses data tersebut guru dapat
menyesaikan.
49
Sekolah di SDN Sukorejo 01 sudah
terbilang lengkap untuk menunjang
kebutuhan belajar peserta didik. Akan
tetapi untuk memenuhi kebutuhan
dalam minat peserta didik masih
belum maksimal dalam
pelaksanaannya.
Pelajaran berharga apa yang Anda dapatkan dari wawancara dan pengamatan ini?
Pelajaran yang didapat dalam pengamatan ini adalah adanya progress yang baik pada
pelaksanaan pembelajaran di SDN Sukorejo 01. Jadi di SDN Sukorejo 01 ini terdapat program
sekolah yang menarik yakni menjadikan sekolah ramah anak, anti bullying tetapi menciptakan
well being kepada para peserta didiknya.
Kesimpulan :
Berdasarkan hasil observasi dapat disimpulkan bahwa SDN Sukorejo 01 merupakan sekolah
dengan sarana dan prasarana yang sudah dapat mencukupi kebutuhan dari peserta didik mulai
dari ruang sekolah, media elektronik berupa LCD, sound yang dapat digunakan untuk
menunjang pembelajaran peserta didik. Selain itu, dalam memanajemen kurikulum harus
disesuaikan dengan karakteristik dan kebutuhan peserta didik. Sehingga proses pembelajaran
disekolah dapat berjalan dengan baik, melibatkan interaksi peserta didik dengan guru dalam
konsteks lingkungan sekolah, di dalam kelas ataupun di luar kelas.
50
Lampiran 5: Lembar Observasi - Lingkungan Belajar di Sekolah
LEMBAR OBSERVASI
LINGKUNGAN BELAJAR
51
proses belajar
peserta didik, maka
sekolah
memberikan
bantuan maupun
solusi.
…….. Guru di SD Negeri Kualitas
2. Kualitas pembelajaran di kelas
Sukorejo 01 sudah pembelajaran di
melaksanakan kelas pada SD
Seluruh kegiatan belajar mengajar di
kegiatan belajar Negeri Sukorejo 01
kelas, mencakup indikator manajemen
mengajar di kelas udah baik
kelas, dukungan afektif, pembelajaran
dengan dikarenakan sarana
interaktif dan penyesuaian cara
menyesuaikan dan prasarana yang
mengajar dengan tingkat kemampuan
indikator yang mendukung, guru
murid.
sesuai dengan yang sudah
peserta didik, guru menyesuaikan
juga sudah pembelajaran
mendukung proses dengan kebutuhan
belajar peserta peserta didik serta.
didik, dan mampu
menyesuaikan cara
mengajar sesuai
dengan
kemampuan dan
kebutuhan dari
peserta didik.
Kualitas
pembelajaran di
kelas didukung
dengan sarana dan
prasarana yang
cukup memadai
berupa terdapatnya
proyektor, adanya
52
pengeras suara
untuk mendukung
pembelajaran, serta
lingkungan yang
nyaman.
…….. Guru di SD Negeri Guru di SD Negeri
3. Refleksi dan perbaikan pembelajaran
Sukorejo selalu Sukorejo 01 sudah
oleh guru
melakukan melakukan refleksi
pengembangan diri dan perbaikan
Kemampuan pengembangan guru untuk
untuk dapat pembelajaran
terus meningkatkan kompetensi melalui
meningkatkan mereka dengan baik.
belajar mandiri dengan merefleksi
praktik pengajaran yang telah diterapkan kompetensinya
dengan cara
dan juga belajar dari rekan guru.
melaksanakan PPM
(Platform Merdeka
Mengajar) secara
online bersama-
sama dimana jika
masih ada guru
yang mengalami
kesulitan dalam
mengoperasikan
teknologi maka
rekan guru yang
lain memberikan
bantuan berupa
pendampingan.
Guru juga
melakukan
perubahan dalam
praktik mengajar
mereka sesuai
dengan
perkembangan
53
kurikulum yang
ada.
…….. Kepala SD Negeri Kepala SD Negeri
4. Kepemimpinan instruksional
Sukorejo 01 selalu Sukorejo sudah
mengkomunikasika melakukan
Kemampuan kepala satuan pendidikan
n segala hal yang kepemimpinan
dalam menyusun dan
terkait dengan instruksional dengan
mengkomunikasikan visi, misi,
kebijakan yang baik.
program, dan kebijakan yang
mendukung guru
mendukung guru dalam meningkatkan
dalam
mutu pembelajaran di satuan
meningkatkan
pendidikan.
mutu pembelajaran,
selain itu kepala
sekolah juga
mengutamakan
kedisiplinan pada
guru maupun
karyawan.
…….. Semua warga Iklim keamanan di
5. Iklim keamanan di satuan pendidikan sekolah yang SD Negeri Sukorejo
berada di SD 01 sudah dilakukan
Satuan pendidikan yang memiliki Negeri Sukorejo 01 dengan baik dengan
kebijakan, pemahaman, dan program terutama guru dan mengutamakan
terkait perundungan, hukuman fisik, karyawan sudah keamanan dan
kekerasan seksual dan narkotika melakukan keselamatan warga
sehingga memberikan perlindungan dan perlindungan sekolah sehingga
rasa aman bagi warga satuan terhadap peserta tidak menganggu
pendidikan, baik secara fisik maupun didik dengan baik. proses
psikologis. Hal ini dibuktikan pembelajaran.
memberikan
pencegahan dan
solusi secara
internal terkait
kejadian
54
perundungan dan
kekerasan seksual.
Guru juga tidak
melakukan
hukuman fisik
kepada peserta
didik yang
melanggar
peraturan sekolah.
…….. Di SD Negeri Iklim kebinekaan di
6. Iklim kebinekaan di satuan
Sukorejo 01 sudah SD Negeri Sukorejo
pendidikan
menghargai 01 sudah berjalan
57
Semarang, 6 September 2023
Mengetahui,
58
Lampiran 6. Dokumentasi Kegiatan Observasi
59