Anda di halaman 1dari 11

LPMGB JURNAL ISSN : 2089-3396

LEMBARAN PUBLIKASI MINYAK DAN GAS BUMI e-ISSN : 2598-0300

LEMBARAN PUBLIKASI MINYAK DAN GAS BUMI


Penerbit:
Pusat Penelitian dan Pengembangan
Teknologi Minyak dan Gas Bumi “LEMIGAS”

Alamat Editor:
Gedung Perkantoran LEMIGAS
Jl. Ciledug Raya Kav. 109 Cipulir, Kebayoran Lama
Jakarta Selatan 12230, Indonesia

VOL. 55 NO. 1, APRIL 2021


+6221 7394422 Ext. 1227

+6221 7246150

www.jurnal.lemigas@esdm.go.id

TERAKREDITASI RISTEK DIKTI


VOL. 55 NO. 1, APRIL 2021 NO.21/E/KPT/2018
Lembaran Publikasi Minyak dan Gas Bumi Vol. 55 No. 1, April 2021: 23 - 33

atau mineral seperti uranium. Tabel 1 disajikan Tabel 1


potensi sumberdaya panasbumi sebesar 28.900 MW. Potensi EBT di Indonesia
Potensi energi yang besar seperti panasbumi akan
maksimal penggunaannya jika eksplorasi dilakukan No. Jenis EBT Potensi Sumberdaya
secara berkesinanbungan dan konsisten. Eksplorasi
awal ataupun lanjutan bisa dilakukan dengan 1 Hidro 75.000 MW
berbagai metode geologi, geofisika dan geokimia. 2 Panasbumi 28.910 MW
Metode geofisika yang bisa digunakan salah satunya 3 Biomassa 32.654 MW
adalah metode gravitasi dan alir bahang. Pada metode 2
4 Surya 4,8 kWh/m /hari
gravitasi bisa dilakukan berbagai pengolahan data
lanjutan sehingga didapatkan parameter untuk 5 Samudera 49 GW
interpretasi yang lebih baik. Pengolahan lanjutan 6 Uranium 3.000 MW
dilakukan dengan analisis metode Horizontal
Gradient dan Second Vertical Derivative. Kemudian Metode yang dipilih mampu mengetahui kontak
metode alir bahang umumnya digunakan untuk body batuan di bawah permukaan bumi dengan
mengetahui aliran panas, landaian suhu dan prediksi masukan berupa peta kontur anomali gayaberat.
puncak reservoir pada daerah prospek geothermal. Peta kontur yang dihasilkan digabungkan dengan
Penyelidikan panasbumi daerah Gunung Slamet, hasil analisis metode Euler Deconvolution (ED) dan
Jawa Tengah, dimulai sejak tahun 1990 – 1992 alir bahang untuk mendeteksi perkiraan kedalaman
oleh Direktorat Vulkanologi. Beberapa kegiatan anomali tersebut.
survei yang pernah dilakukan adalah pengukuran Data yang digunakan pada penelitian ini adalah
gayaberat dan geolistrik, penyelidikan geologi dan data gravitasi dan alir bahang. Data gaya berat
geokimia, pemboran dan pengukuran landaian suhu, didapatkan dari topex berupa anomali udara bebas
dan pengujian sifat fisik dan kimia sumur landaian (free air anomaly) sementara data alir bahang
suhu di daerah panasbumi Guci (Kusnadi, dkk., heatflow diperoleh dari pengukuran secara langsung.
1991). Kegiatan lainnya Penelitian Alir Panas Daerah Data pendukung seperti informasi geologi atau data
geokimia diperoleh dari kajian literatur.
Baturaden Jawa Tengah oleh Siswoyo dkk., (1998).
Dengan banyak dijumpai ubahan hidrotermal, A. Prinsip Dasar Metode Gayaberat
hasil gradien pada tiga pola yang relatif tinggi Menurut Telford, dkk (1990) prinsip dasar metode
dapat merupakan pola gradien pada daerah indikasi gayaberat merupakan aplikasi dari hukum Newton.
panasbumi. Dengan referensi gradien termal yang Dua buah benda dengan massa tertentu (m) yang
ketiga dengan rentang 10.09–14.09°C/m, maka dapat dipisahkan oleh jarak tertentu, maka akan terjadi
Newton. gaya
diprediksi kedalaman dan temperatur reservoirnya Dua tarik
buah menarik (F) antara
benda dengan kedua
massa benda tersebut.
tertentu �� � �
HG � �� � � �
berdasarkan metoda Na-K-Ca-Mg (Gigggenbach, (m) yang Besar gaya
dipisahkantarik menarik
oleh jarak suatu benda
tertentu, terhadap
maka bumi �� �

1988) sebesar 208°C. akan terjadi gayajarak


dengan tarik tertentu
menarik (r)
(F) dapat
antaradituliskan
kedua Dengan HG nilai Ho
sebagai
benda tersebut.
berikut. Besar gaya tarik menarik suatu turunan nilai gravita
B. Maksud dan Tujuan benda terhadap bumi dengan jarak tertentu (r)
dapat dituliskan sebagai berikut. merupakan turunan
Maksud penelitian untuk prospeksi panasbumi � � y.(1)
sebagai tahapan eksplorasi panasbumi. Bertujuan �� � � � � � � � �̂ (1)

melakukan integrasi data gayaberat dengan model
Dengan �� merupakan gaya tarik-menarik (N), G Second
geologi guna menghasilkan data eksplorasi dan Dengan merupakan
konstanta gayaberat universal= gaya6.67 tarik-menarik
x 10-11 (N), G Vertical Der
pengembangan panasbumi yang lebih rinci daerah (Nm2/kg2konstanta
), �� massa gayaberat
benda satu universal=
(kg), ��6.67 x 10 (Nm
massa
-11 Metode
2
/ SVD dapa
penelitian. Selanjutnya capaian yang diinginkan kg ),
benda dua 2
massa
(kg), bendadisatu
r jarak (kg),kedua
antara massapusat gravitasi
benda dua (kg), yang beb
adalah teridentifikasinya reservoir dangkal panas r jarak
massa benda (m)di dan
antara kedua pusatvektor
�̂ merupakan massaunit jenis
benda (m) dan sesar. Dalam
bumi Wilayah Baturaden, Jawa Tengah. yang berarah dari m2 vektor
merupakan menujuunit
m1. yang berarah dari m menuju awal yang dilakukan
2
lurus yang tegak lu
m1.
Horizontal Gradient/Derivative (HG) telah diinterpretasik
BAHAN DAN METODE B. Horizontal Gradient/Derivative (HG) Secara teoritis me
Horisontal Gradient (HG) merupakan perubahan persamaan Laplace
Metode penelitian ditunjukkan dalam Gambarnilai Horisontal
1 gravitasi Gradient
antara satu (HG)
titik amat ke merupakan
titik amat perubahan
permukaan, yang dit
lainnya nilai
tentang tahapan dan metode teknis yang digunakan. secaragravitasi
horizontal.
antaraMetoda HGamat
satu titik dapat
ke titik amat
digunakan untuk mencari batas kontras densitas �� � �
dari data gravitasi. Gradien horizontal dari
24 anomali gravitasi yang disebabkan oleh suatu Persamaan gradien
body cenderung untuk menunjukkan tepian dari seperti pada persama
bodinya tersebut. Metode ini dapat digunakan
untuk menentukan lokasi batas kontak kontras �� �

Jawa Tengah.
)

METODOLOGI
ya Metode penelitian ditunjukkan dalam
Identifikasi Struktur Geologi Bawah Permukaan Menggunakan Metode Horizontal Gradient, Euler Deconvolution and
Second Vertical Derivative. Studi Eksplorasi Panas Bumi Baturaden, Jawa Tengah (Wijanarko, dkk.)
Gambar 1 tentang tahapan dan metode teknis
yang digunakan.

umi
rasi
ten.
kan
dan
kan
alir
kan
gga
ang
gan
ond
alir
ahui
cak

ung
90 –
apa Gambar 1 Diagram alir 1metode penelitian
Gambar
Diagram alir metode penelitian.
alah
kan Metode yang dipilihmengidentifikasi
lainnya secara horizontal. Metoda HG dapat
mampu struktur mengetahui
yang dangkal. Amplitudo
uran kontak
digunakan untuk body
mencari batas batuan
kontras di
densitas bawah
dari HG permukaan
dapat ditunjukan dari bumiberikut (2)
persamaan
mia dengan masukan berupa (Cordell
dari data gravitasi. Gradien horizontal dari anomali peta& Grauch, kontur 1985): anomali
gravitasi yang disebabkan oleh suatu body cenderung
Guci gayaberat.
untukNewton.
menunjukkan Dua buah benda
tepian dari
Peta
dengan
bodinya massa kontur
tertentu
tersebut.
yang�� � ��dihasilkan �
(2)
Newton. Dua buah benda dengan massa tertentu HG � �� ��� �� � ��� � (2).
nya Metode digabungkan
(m) yang
(m) iniyang
dipisahkan
dapat digunakan oleh dengan
jarak
olehuntuk
tertentu,
jarak menentukan
hasil
maka analisis HG � � ���metode
� � ��
� � Euler(2).
terjadidipisahkan tertentu, maka �� ��
lokasiakan gaya tarik�� � menarik�� � (F) antara kedua
��
ngan massa tertentu Dengan HG nilai Horizontal Gradient, � � ialah
awa Deconvolution
batas kontak
akan terjadi HG � kontras
gaya � �tarik
� densitas
�menarik
� � (ED)
horizontal(2). dari
(F) antara kedua dan alir
Dengan bahang
HGnilai
Dengannilai nilaiHorizontal untuk
Gradient, ��
� � ialah
��
Horizontal sumbu x, danialah
Gradient,
arak tertentu, maka benda tersebut. Besar gaya�� tarik menarik suatu
HG ��
data gravitasi (Cordell,
��
1979). turunan gravitasi terhadap �� � �
rik (F) antara kedua mendeteksi
benda tersebut. Besar gaya perkiraan
tarik menarik suatu kedalaman anomali ��
benda terhadap bumi dengan
Dengan HG nilai Horizontal jarak tertentu ��
(r)
Gradient, � � ialah turunan
turunan nilai gravitasi
nilai gravitasi terhadapterhadap sumbu
sumbu x,x, dandan
��
� �
benda
Metode
dapat terhadap
HG
dituliskan bumi
memiliki
sebagai dengan
suatu
berikut. jarak
keunggulan tertentu ��
dari (r) merupakan turunan nilai gravitasi terhadap sumbu ��
tarik menarik suatu
tersebut. merupakan turunan
merupakan turunan nilai gravitasi
nilai terhadap
gravitasi sumbu
terhadap
��
turunan nilai gravitasi terhadap sumbu x, dan � � y.
mal, (r) dapat
n jarak tertentumetode dituliskan
lainnya, yaitu

sebagai
� � tidak
� �
� � berikut.
rentan
� �
� �̂ terhadap noise.
(1)
��
y.
sumbu y.
merupakan �� � turunan
�� � nilai gravitasi terhadap sumbu
nggi
ut. Hal ini dikarenakan
y.
Data � �yang
bahwa
�� �
� �̂
� metode ini hanya
� digunakan(1) pada penelitian ini
�̂
erah adalah
Dengan
(1) memerlukan
Dengan
perhitungan
� datagaya
� merupakanturunan
�� merupakan
gayagravitasi
tarik-menarik
Horizontal
tarik-menarik dan
(N),
pertama G
G alirSecond
C. Secondbahang.
Vertical Data(SVD)
Vertical Derivative
Derivative gaya
(SVD)
yangkonstanta
dikuadratkan gayaberat
dari universal=
suatu data (Salem, x (N),
6.67 2005). 10-11 Second Vertical Derivative (SVD)
dien
arik-menarik (N), berat
konstanta
G (Nm
Metode
2
ini
2
2/kgSecond
didapatkan
gayaberat
2), �baik
juga � massauntuk
Vertical
universal=
benda satu (kg),
mendelineasi
Derivative
dari
(SVD)
topex
6.67� xmassa
sumber
10 -11
berupa
Metode
Metode SVD SVD anomali
dapat
dapat diterapkan udara
diterapkan pada
pada anomali
anomali
-11 (Nm /kg ), � massa benda satu (kg), �

massa Metode
gravitasi yang
gravitasi SVD
bebas
yang dapat
noise
bebas diterapkan
untuk
noise untuk pada
menentukan anomali
jenis
menentukan
sal= 6.67 x 10 benda
4.09 anomali bebas
benda
dua (kg),
dangkal
dua
Metode

(free
dan
(kg),
r jarak diair
r
SVD dalam,
jarak
dapatdi
antara anomaly)
jika antara
diterapkan
kedua� pusat
dibandingkan
kedua pusat
pada anomali
sementara
sesar.gravitasi
Dalam
jenis sesar.yang bebas
menggunakan
Dalam
datanoise
SVD,
menggunakan
alir
untuk menentukan
langkah
SVD, awal
langkah
satu (kg), �� massa massa benda (m) dan �̂ merupakan vektor unit
dan dengan
antara kedua pusat bahang
metode
massa
yang bendagradien
gravitasi
berarah dariheatflow
(m) mvertikal
dan bebas
yang yangnoise
�̂ merupakan
2 menuju m1.
diperoleh
biasanya hanya
vektor
untuk unit dari
menentukan yangawal pengukuran
jenis sesar.dilakukan
dilakukan
yang adalah adalah secara
Dalam dengan
menggunakanmenarik
dengan SVD,
garislangkah
menarik lurus
garis
yang berarah dari m menuju m awal
lurus yang
yang dilakukan
tegak lurus adalah dengan
terhadap garismenarik
sesar garis
yang
rupakan vektor unit langsung. jenis sesar. Dalam
2
Data menggunakan
1.
pendukung
SVD, langkah seperti informasi
Na-
m1. Horizontal awalGradient/Derivative
yang dilakukan adalah (HG)
lurus yang tegak lurus terhadap
dengan menarik garis telah diinterpretasikan oleh metode HG dan ED. garis sesar yang

. geologi
Horizontal yangatau
lurusGradient/Derivative
tegak lurus data (HG)geokimia
terhadap garis sesar yangdiperoleh
telah diinterpretasikan
Secara dari
teoritis metode oleh kajian
SVDmetode HG dan dari
diturunkan ED.
25
Horisontal Gradient (HG) merupakan perubahan Secara teoritis metode SVD diturunkan dari
ve (HG) literatur.
Horisontal
nilai
telahGradient
gravitasi
diinterpretasikan
Secara antarateoritis
(HG)titik
satu metodeamat
oleh metode
merupakan
SVD ke titik
HG dan ED. persamaan Laplace untuk anomali gravitasi di
perubahan
amat
diturunkan persamaan yang
dari permukaan, Laplace untuk dalam
dituliskan anomali gravitasi
persamaan (3):di
nilai gravitasi
secaraantara satu titik amat keHG
titik amat
erupakan perubahan lainnya persamaanhorizontal. Metoda
Laplace untuk gravitasi di permukaan, yang dituliskan dalam persamaan (3):
anomali dapat
akan terjadi gaya tarik menarik (F) antara kedua Dengan HG nilai Horizontal Gradient, ��� � ialah
densitas horizontal dari data gravitasi (Cordell,
benda tersebut. Besar gaya tarik menarik suatu
benda terhadap bumi dengan jarak tertentu (r)
��
��
turunan nilai gravitasi terhadap sumbu x, dan ��� �

1979).
dapat dituliskan sebagai berikut.
� Lembaran

merupakan turunan nilai gravitasi terhadap sumbu
Publikasi Minyak dan Gas Bumiy.Vol. 55 No. 1, April 2021: 23 - 33
�� � � � � � � � �̂ (1)

Dengan �� merupakan gaya tarik-menarik (N), G Second Vertical Derivative (SVD)


konstanta gayaberat universal= 6.67 x 10-11
(Nm2/kg2), �� massa benda satu (kg), �� massa Metode SVD dapat diterapkan pada anomali
benda dua (kg), r jarak di antara kedua pusat gravitasi yang bebas noise untuk menentukan
massa benda (m) dan �̂ merupakan vektor unit jenis sesar. Dalam menggunakan SVD, langkah
yang berarah dari m2 menuju m1. awal yang dilakukan adalah dengan menarik garis
lurus yang tegak lurus terhadap garis sesar yang
Horizontal Gradient/Derivative (HG) telah diinterpretasikan oleh metode HG dan ED.
Secara teoritis metode SVD diturunkan dari
Horisontal Gradient (HG) merupakan perubahan persamaan Laplace untuk anomali gravitasi di
nilai gravitasi antara satu titik amat ke titik amat permukaan, yang dituliskan dalam persamaan (3):
lainnya��secara
� horizontal.
�� � Metoda HG dapat
� �� ��� �untuk
HGdigunakan � � ��mencari
�� batas(2).
kontras densitas �� � �� �
�� � � ��� � ��� � ��� � �
�� �
(3).
HG � ���� � � ��� �
dari data�� gravitasi.
(2).
Gradien horizontal
�� �� dari
Dengan HG nilai Horizontal Gradient, ������ ialah
anomali gravitasi yang disebabkan
Dengan HG nilai Horizontal Gradient, oleh���� suatu
ialah
��
Persamaan gradien vertikal dapat dirumuskan
urunan nilai gravitasi terhadap sumbu x, dandari
body cenderung untuk menunjukkan tepian ��� � seperti pada persamaan (4):
turunan nilai gravitasi terhadap sumbu x,
bodinya tersebut. Metode ini dapat digunakan dan � ��
��

merupakan
untuk turunan
merupakan
nilailokasi
turunan nilai
menentukan gravitasi
gravitasi
terhadap
batas terhadap sumbu
sumbu
kontak kontras �� � �� � �� �
�‐ ‐ (4).
.
y. densitas horizontal dari data gravitasi (Cordell, ��� ��� ���

1979).
Nilai SVD dari suatu anomali gravitasi sama
econd Vertical dengan negatif dari nilai Second Horizontal
Second Vertical Derivative (SVD)
Derivative (SVD) Derivative (SHD). Anomali yang disebabkan oleh
Metode
Metode SVDSVD dapat
dapat diterapkan
diterapkan pada pada anomali
anomali struktur sesar naik mempunyai nilai harga mutlak
ravitasi yang minimal SVD yang selalu lebih besar dari pada
gravitasi yang bebas
bebas noise untuk menentukan
noise untuk menentukan Gambar 2harga maksimal. Sedangkan anomali yang
enis
jenis sesar.
sesar. Dalam
Dalam menggunakan
menggunakan SVD,
SVD,
Nilai gradien langkah
langkah
horizontal pada suatu model tabular (Blakely, 1996).
disebabkan struktur sesar turun akan mempunyai
wal
awalyang
urus
lurus yang
Gambar 2 Nilai gradien horizontal pada suatu
yangdilakukan
dilakukan adalah dengan
yang tegak
tegak lurus
dengan menarik
lurus terhadap
menarikgaris
garis sesar
terhadap garis
garis
sesar yang
yang
nilai harga maksimal lebih besar dibandingkan
dengan harga mutlak minimal.
elah
telah diinterpretasikan
diinterpretasikan model
diinterpretasikanoleh
oleh metode
metode tabular
metodeHGHG
HG ED. (Blakely,
danSecara
dandan
ED. ED. mutlak minimal. 1996).
yang tegak lurus terhadap garis sesar yang telah maksimal lebih besar dibandingkan dengan harga

Euler Deconvolution (ED)


Secara teoritis
ecara teoritis metodeSVD
teoritis metode
metode SVD
SVD diturunkan
diturunkan
diturunkan dari
dari
dari persamaan
D. Euler Deconvolution (ED)
persamaan Laplace
ersamaan Laplace
Laplace anomali anomali
untukuntuk anomali gravitasi didi
gravitasiyang
gravitasi di permukaan, ED adalah suatu metode untuk menghasilkan
permukaan,dituliskan dalam
yang dituliskanpersamaan
dituliskan dalam (3): ED adalah
peta suatu
yangmetode untuk menghasilkan
dalam persamaan
persamaan(3):
Metode HG memiliki suatu keunggulan dari
ermukaan, yang
Gambar 2 Nilai gradien horizontal pada suatu
(3):
(3)
suatu
suatu peta yangsumber
kedalaman menampilkan
menampilkan
lokasidari
anomali
lokasi dan
dan kedalaman
sebuah medan
model tabular ���(Blakely, 1996). sumber anomaliPrinsip
dari sebuah medan potensial. Prinsip
metode lainnya, yaitudaritidak rentan terhadap noise.
��� � ������
�� � � � �� � � �

(3). potensial. dari pengolahan data ini

� � � �� � �
��� � ��� � �� � � �
� � � (3). dari pengolahanpersamaan
data ini berdasarkan persamaan (5)(Reid
�� �� berdasarkan (5) sebagai berikut
Metode HG memiliki suatu keunggulan sebagai berikut
et al., 1990): (Reid, dkk., 1990):
Persamaan
ersamaan Hal
metode
seperti
epertiHalpada
pada
gradienini
gradien
Persamaan
lainnya,
persamaan
seperti pada
ini persamaan
yaitu
dikarenakan(4):
dikarenakan
vertikal
vertikal
gradien
tidak
(4):
persamaan
dapat
dapat
vertikal
rentan
(4):
terhadap
bahwa metode ini hanya
noise. bahwa metode ini hanya
dirumuskan
dirumuskan
dapat dirumuskan

memerlukan perhitungan turunan Horizontal


 G   G   G 
(5)
( x  xo)     y  yo     z  zo     N  B  G
memerlukan ��� �
perhitungan turunan
��� � ����
Horizontal  x   y  (5).
 z 

pertama �yang � � dikuadratkan


‐� � ‐ � � dari suatu (4). data(4)
(4).untuk
pertama
(Salem,
mendelineasi
����
2005).
��
� ‐
sumber
����
Metode
�� ��

yang
����

anomali
ini juga baik
dangkal
dikuadratkan
dan dalam,
Sumber
Sumber
dengan
dari
Anomali
Anomali
menyelesaikan
yo,zosuatu
xo, yo,
xo, zodan B dapat
dan
persamaan
B dapat
dengan menyelesaikan persamaan linier yanglinier
data
dihitung
dihitung
yang
Nilai SVD dari suatu anomali gravitasi sama
Nilaijika
Nilai SVD
yang
(Salem,
SVD dari
dibandingkan
dari
biasanya
dengan negatifDerivative
suatu
suatu
dengan
dengan negatif dari
hanya
dari
(SHD).
2005).nilai SecondMetode
anomali
metode
anomali
nilai Second
Anomali
gravitasi
gradien
gravitasi
mengidentifikasi
sama
vertikal
Horizontal
Horizontal
yang disebabkan
sama
struktur
oleh
ini
dihasilkan.
dihasilkan.
sumber medan
juga
Dengan
Dengan
gravitasi yang
baik
(xo,yo,zo) merupakan
(xo,yo,zo)
terdeteksi
sumber medan gravitasi yang terdeteksi pada
untuk
merupakanposisiposisi
posisi pada
engan
Derivative
Derivative
mendelineasi
negatif
yang struktur
dangkal.
(SHD).
(SHD).
ditunjukan
minimal
dari
dari
Anomali
sesar nilai
Amplitudo
naik mempunyai
Anomali
persamaan yang
sumber
Second
yangdari HG
disebabkan
berikut
nilai Horizontal
hargadapat
disebabkan
(2)
anomali
oleh
mutlak
oleh
(Cordell
(x,y,z),
potensial
dangkal
posisiN struktur
(x,y,z),
dan G
indeks
merupakan
dan
(SI), B nilai
N struktur
nilai gravitasi
anomali medan potensial dan G merupakan nilai
dalam,
anomali
indeks medan
(SI), B nilai
observasi.
struktur sesar naikSVD yang selalu
mempunyai lebih
nilaibesar dari pada
harga harga
mutlak
dan
minimal
minimal
jika
Grauch,
ruktur sesar
SVD dibandingkan
1985):
naik
maksimal.
yang mempunyai
selalu lebihnilai
Sedangkan anomali
besarharga
yang
dengan
mutlak
disebabkan
dari
struktur sesar turun akan mempunyai nilai harga
SVD yang selalu lebih besar
pada
dari yang
pada
metode
Persamaan
gravitasi (5)
gradien
dibuat dalam
observasi. Persamaan
untuk memudahkan perhitungan.
vertikal
matrik (persamaan
(5) dibuat(6))dalam

harga maksimal. Sedangkan anomali


disebabkanyang
arga maksimal.
26
strukturbiasanya
Sedangkan
sesar turun akan hanya
anomali
mempunyai yang mengidentifikasi struktur3
isebabkan
harga struktur sesar turun akan mempunyai
nilai
ilai harga
dengan yang maksimal
hargamaksimal dangkal.
lebih besar
Amplitudo dari HG dapat
dibandingkan
lebih besar dibandingkan
mutlak minimal.
engan harga mutlak minimal.
Identifikasi Struktur Geologi Bawah Permukaan Menggunakan Metode HorizontaloGradient, Euler Deconvolution and
matrik (persamaan
Second (6)) untuk
Vertical Derivative. memudahkan
Studi Eksplorasi JawaC/km
yaitu 30
Panas Bumi Baturaden, dan
Tengah konduktivitas
(Wijanarko, dkk.) batuan 5 HCU
perhitungan.
matrik (persamaan (6)) untuk memudahkan
(Heat o Conductivity Unit). Variasi nilai alir bahang
yaitu 30 C/km dan konduktivitas batuan 5 HCU
perhitungan. (Heatlebih banyakUnit).
Conductivity disebabkan
Tabel 2Variasi nilai oleh landaian suhu
alir bahang
lebih daripada konduktivitas modelbatuan
landaian yang suhu relatif
�� �� �� �� �� ��
� ��� ��� ��� N � x� � ��� � ��� � ��� � NG � banyak
Indeksdisebabkan
struktur untukoleh
��� �� �� � � � �� � ��⋮ � NG
�� � (6) konstan.
magnetik dan Nilai
model landaian
gravitasi suhu
(Whitehead,
daripada konduktivitas batuan yang relatif sangat
2005) terpengaruh
� ���⋮ ��⋮� ���⋮ N⋮� x��y� � �
� ⋮ ⋮ ⋮ ⋮ � z� � ���� ��� ��⋮� �
� (6). konstan. Nilai landaian suhu sangat terpengaruh kerak
oleh ketebalan kerak bumi. Pada daerah
� ⋮ ⋮ ⋮ ⋮ � y� � � ⋮ �
�� �� �� � �
⋮ ⋮ ⋮ ⋮ �N� z� B � ��� � ��
�� �� �� ��
⋮ �
�� (6).�
�� NG oleh bumi
SI ketebalantipis kerak
Magnetic akan bumi.
Field memberikan
Pada nilai
Fieldlandaian
daerah
Gravity kerak suhu
����
��� ��
�������� � � �� � �� ��� ��� � �
���� N� B ���� � ��� � ��� � NG�
bumi yang
tipis besar sehingga menghasilkan
akan memberikan nilai landaian alirsuhu
panas yang
��� ���
yang
0 besar Contact
tinggi. sehingga
Anomali menghasilkan
panas yang alirtinggi
panas yang
Sill/Dyke/Step dipermukaan
Persamaan
Persamaan(6)
(6)disederhanakan menjadi:
disederhanakan menjadi: tinggi. Anomali panas yang tinggi dipermukaan
Persamaan (6) disederhanakan menjadi: 0.5 bumiThick antara
Steplain dapat terjadiRibbon
karena:
d � Gm (7) bumiantara lainseismik
dapat terjadi
dG�
� Gm
d � GG� m (7) (7) 1 Daerah
Sill/Dyke aktifkarena:Pipe
 Daerah seismik aktif
� �
G d � GG� m�� �
m � �G G� G d (8) (8)  Daerah yang mempunyai unsur radioaktif tinggi
m � �G� G��� G� d (8) 2 Daerah yang mempunyai unsur radioaktif
Pipe Sphere tinggi
dengan  Jalur gunung api
dengan 3 Jalur gunungSphereapi
dengan  Daerah geothermal/hidrotermal.
 Daerah geothermal/hidrotermal.
��� �� �� ��besar
�� sehingga
�� menghasilkan alir panas yang tinggi.
� ��� � ��� � ��� � �� � HASIL � � DAN PEMBAHASAN
� HASIL � DAN PEMBAHASAN
�� � ��Anomali
��� ��panas yang tinggi dipermukaan bumi antara
� ⋮ � �� dan � lain ⋮ Reswana
dapat �
terjadi
Reswana karena: dan Sehah (2014) menyebutkan
���
⋮ �,� � � � dan � � �
�� ⋮ bahwa � dan Sehah (2014) menyebutkan
� �� �� �� � , , - bahwa
Daerah
� �� �� ��
dan dan
sumber
seismik
� sumbermagma
aktif magma
GunungGunung Slamet Slametberasal berasal

� ��� � ��� � ��� � �� � dari
���-� �� dari
Daerahmagma
� ��� yang
� magma andesit. andesit.
Beberapa Beberapa
� mempunyai unsur radioaktif tinggi sesar sesar
yang adayang ada
diduga sebagai jalan bagi fluida untuk
diduga sebagai jalan bagi fluida untuk mengalir ke mengalir ke
- atas
Jalursebagai
gunung api manifestasi air panas. Sementara

�� �� ��
� ��� ��� ��� � �
atas sebagai manifestasi air panas. Sementara
�� - Pasha,
Daerah geothermal/hidrotermal.
dkk (2015) menyebutkan karakterisasi
� �� � � Pasha, dkk (2015) menyebutkan karakterisasi
⋮ batuan instrusi di Gunung Slamet Slametberdasarkan
� , � � � � dan � � � � batuan instrusi di Gunung berdasarkan
�� ⋮ analisis X-ray Fluorescence (XRF) adalah andesit
� � � �� �� �� � analisis X-ray Fluorescence (XRF) adalah andesit
Pertama���harus ��
diperhatikan struktur apa yang dan diorite. Berdasarkan peta elevasi dan anomali

Pertama � ��� ��� dan residual
diorite.
HASILyang Berdasarkan
DANterdapat
DISKUSI peta elevasi dan anomali
dicari.harus diperhatikan struktur apa yang bouguer pada Gambar 3
akan Hal ini terkait dengan jenis sumber bouguer residual yang terdapat Gambar 3
akanindeks
dan dicari. Hal iniyang terkait
akandengan jenis sumber patut Reswana diduga& Sehah magma (2014) andesit
menyebutkanyang pada berperan
bahwa
Pertama struktural
harus diperhatikan digunakan
struktur apadalam
yang patut
sebagai sumber diduga magma
panasSlamet
tidak hanya andesit yang padaberperan
dan indeks struktural
perhitungan. Tabel yang
2 akan digunakan
merangkum indeksdalam sumber magma Gunung berasaldijumpai
dari magma
akan dicari. Hal ini terkait dengan jenis sumber
perhitungan. Tabel 2 merangkum bawah
indeks andesit. sebagai
kalderasumber tetapi panas tidak hanyaterdapat
bisa diperkirakan dijumpai pada
struktural Beberapa sesar yang ada diduga sebagai
dan indeks untuk
strukturalmodelyangsederhana
akan digunakan pada medan
dalam dibagian barat laut dan barat daya dari puncak terdapat
bawah kaldera tetapi bisa diperkirakan
struktural
magnet untuk gravitasi.
dan medan model sederhana pada medan jalan bagi fluida untuk mengalir ke atas sebagai
perhitungan. Tabel 2 merangkum indeks struktural Gunungdibagian
Slamet.barat Hal laut dan baratdengan
ini dicirikan daya nilaidari puncak
magnet dan medan gravitasi. manifestasi air panas. Sementara Pasha, dkk rendah.
(2015)
untuk model sederhana pada medan magnet dan Gunung
elevasi tinggi Slamet.
dan anomali Hal ini
bouguer dicirikan
relatif dengan nilai
Tabel 2 Indeks struktur untuk model magnetik menyebutkan karakterisasi batuan instrusi di Gunung
medan
dan
gravitasi.
model gravitasistruktur
(Whitehead., 2005) elevasi tinggi dan anomali bouguer relatif rendah.
Tabel 2 Indeks untuk model magnetik Slamet berdasarkan analisis X-ray Fluorescence
E.dan
Geothermal Heat flow
model gravitasi (Whitehead., 2005) (XRF) adalah andesit dan diorite. Berdasarkan peta
SI Magnetic Field Gravity Field
Perambatan
0.0 panas
Contact secara konduksi disebut
Sill/Dyke/Step alir elevasi dan anomali bouguer residual yang terdapat
SI Magnetic Field Gravity Field
bahang.
0.5 Bumi pada bagian dalamnya
Thick Step merupakan
Ribbon pada Gambar 3 patut diduga magma andesit yang
0.0 Contact Sill/Dyke/Step
benda1.0panas sedangkan
Sill/Dyke permukaan bumi terbungkus
Pipe berperan sebagai sumber panas tidak hanya dijumpai
0.5 Thick
Pipe Step Ribbon
oleh 2.0
lapisan atmosfer yang relatif Sphere lebih dingin, pada bawah kaldera tetapi bisa diperkirakan terdapat
1.0
3.0 Sill/Dyke
Sphere Pipe
pengukuran panas dilakukan di permukaan bumi. dibagian barat laut dan barat daya dari puncak
2.0 Pipe Sphere
Panas3.0 merambat melalui kerak bumi yang berupa Gunung Slamet. Hal ini dicirikan dengan nilai elevasi
Geothermal Heat Sphere flow
lempeng batuan dengan cara konduksi. Pakar Heat tinggi dan anomali bouguer relatif rendah.
Perambatan panas (1954)
flow antara
Geothermal lain
HeatBirchflowsecara dan konduksi
Smith disebut
(1973) Gambar 3 Peta Elevasi dan Peta Anomali Gravitasi Residual
Nilai anomali gravitasi residual rendah
alir bahang. Bumi pada bagian
menyatakan bahwa nilai alir bahang rata-rata di dalamnya
muka Perambatan
merupakan
bumi adalah panas
benda 1,5±0,5
panas HFUsecara
sedangkan konduksi
(Heat permukaan
Flow Unit)disebut diperkirakan
Nilai mengindikasikan
anomali
Gambar gravitasi
3 Peta Elevasi residual
dan Peta
adanya
rendah magma
diperkirakan
Anomali Gravitasi Residual
bumi
atau terbungkus
alir mempunyai
bahang. kisaran oleh
Bumi umum lapisan
pada antara atmosfer
bagian yang
dalamnya
1 sampai 2 andesit di bagian
mengindikasikan puncak
adanya Gunung
magma Slamet
andesit di serta
bagian
relatif lebih dingin, pengukuran panas dilakukan puncak Gunung Slamet serta bagian barat daya dan
merupakan
HFU. bendadiperoleh
Nilai tersebut panas darisedangkan permukaan bagian baratNilai
rata-rata landaian dayaanomali
dan baratgravitasi
laut. Magma andesit
residual rendah akandiperkirakan
di permukaan bumi.oleh Panas merambat barat
melaluiyang mempengaruhi laut. Magma andesit akan mempengaruhi tipe
bumi terbungkus o lapisan
suhu kerak bumi yaitu 30 C/km dan konduktivitas atmosfer tipe
mengindikasikan fluida yang
adanya dihasilkan
magma dari sistem
andesit di bagian
kerak bumi yang berupa lempeng batuan dengan fluida yang dihasilkan dari sistem panasbumi.
relatif5 HCU
batuan lebih (Heat
dingin, pengukuran
Conductivity Unit).panas
Variasidilakukan
nilai Surmayadi (2014) mengelompokkan tipe kimia air didaya dan
puncak
panasbumi. Gunung
Surmayadi Slamet
(2014) serta bagian
mengelompokkan barat
cara konduksi. Pakar Heat flow antara lain Birch barat laut. Magma andesit tipe akan airmempengaruhi tipe
di bahang
alir permukaan bumi. disebabkan
lebih banyak Panas merambat oleh landaianmelalui tipeBaturaden
kimia airsebagai
di Baturaden sebagai
tipe air klorida-sulfat. Tipe klorida-
fluida ini
(1954) dan Smith (1973) menyatakan bahwa nilai fluida
merupakan yang
bagian inidaridihasilkan dari
produk reservoir sistem panasbumi.
yang
kerakdaripada
suhu bumirata-rata
alir bahang
yang berupa
konduktivitas lempeng
di muka bumibatuan batuan
yang
adalah
dengan sulfat.
relatif
1,5�0,5
Tipe fluida merupakan bagian dari
Surmayadi
mengalami pengayaan (2014) mengelompokkan
sulfat (SO ) dari gas tipe kimia air di
magmatik
cara konduksi.
konstan.
HFU Nilai
(Heat Pakar
Unit) Heat
landaian
Flow suhu flow
sangatantara
atau mempunyai lain Birch produk reservoir yang mengalami pengayaan sulfat
terpengaruh
kisaran
4
selamaBaturaden
perjalanannya sebagai tipe air klorida-sulfat. Tipe fluida ini
ke permukaan.
(1954)
oleh dan
ketebalan Smith
kerak (1973)
bumi. menyatakan
Pada
umum antara 1 sampai 2 HFU. Nilai tersebut daerah bahwa
kerak buminilai (SO4) Beberapa
dari gas magmatik
merupakan bagian air
lokasi mata
selama dari perjalanannya
produk
panas
kedi
reservoir
tersebar yang
alir akan
tipis bahang
diperoleh dari rata-rata
rata-ratadilandaian
memberikan muka
nilai bumi
suhu adalah
landaian kerak 1,5�0,5 permukaan.
suhu bumi
yang Baturaden
mengalamiPurwokerto,pengayaanterdapat sulfatdua(SOlokasi
4) darimasing-
gas magmatik
HFU (Heat Flow Unit) atau mempunyai kisaran selama perjalanannya ke permukaan.
umum antara 1 sampai 2 HFU. Nilai tersebut Beberapa lokasi mata air panas 27tersebar 4 di
diperoleh dari rata-rata landaian suhu kerak bumi Baturaden Purwokerto, terdapat dua lokasi masing-

4
n bawah kaldera tetapi bisa diperkirakan terdapat
dibagian barat laut dan barat daya dari puncak
Gunung Lembaran
Slamet. Hal ini dicirikan dengan nilai
Publikasi Minyak dan Gas Bumi Vol. 55 No. 1, April 2021: 23 - 33

k elevasi tinggi dan anomali bouguer relatif rendah.

t Gambar 3 Peta Elevasi dan Peta Anomali Gravitasi Residual


a Gambar 3
Peta elevasi dan peta anomali gravitasi residual.

n Nilai anomali gravitasi residual rendah diperkirakan


g mengindikasikan
Beberapa lokasi mata air panas adanya
tersebar di magma andesit
tersebut dipisahkan di landaian
oleh daerah bagian suhu kecil
Baturaden Purwokerto, terdapat dua lokasi masing- yaitu kurang dari 0,25 C/m. Daerah ini berbentuk
o

n puncak
masing Gunung
debit sedang Slamet
di Bumiayu Kabupaten sertasempit,
Brebes, bagian
memanjang barat
ke arahdaya dan
barat laut-tenggara

i barat laut. Magma andesit akan


dan relatif berdebit besar di Guci Kabupaten Tegal.
Hal ini sebagai tanda awal adanya potensi panasbumi
mempengaruhi tipe
melalui daerah Jurangmangu dan Kemutug Kidul.
B. Alir Bahang
darifluida
Gunung Slamet. yang dihasilkan dariPengukuran sistem panasbumi.
n alir bahang mencakup 49 posisi
Surmayadi (2014) mengelompokkan
A. Landaian suhu
tipe ditunjukkan
sumur sebagaimana kimia air di
pada Gambar
h Landaian suhu adalah perbedaan suhu pada suatu 5. Nilai alir bahang mulai dari 3,00 HFU sampai
Baturaden sebagai suhutipe airdiklorida-sulfat.
25,00 HFU dengan Tipe rata-ratafluida
sebesar 12,3iniHFU.
i interval
udara,
kedalaman. Pengukuran
merupakan
permukaan dan setiap bagian
dilakukan
dari
kedalaman setengah produk reservoir yang
Peta kontur alir bahang lebih besar 7,5 HFU yang

5 meter. Pengukuran dilakukan sehari setelah dianggap sebagai daerah prospek panasbumi,
mengalami
pemboran pengayaan
untuk menghilangkan sulfat terdapat
gangguan lumpur (SO4dua ) dari gasdanmagmatik
daerah utara selatan, yaitu: daerah

n bor (air). Pengukuran suhu sebaiknya dilakukan pada


selama perjalanannya ke
pagi hari supaya permukaan bumi belum terganggu
utara
permukaan.
mencakup wilayah Baturaden, Mangunsari
dan Limpakuwus; daerah selatan mencakup wilayah
t oleh panas Beberapa lokasi
matahari. Pengukuran mata
suhu di daerah
Baturaden menghasilkan landaian suhu sebagaimana
air panas tersebar di
Gunung Cendana, Kebumen, Rempowah dan Pandak
(Siswojo dkk., 1998).
i Baturaden
ditunjukkan pada GambarPurwokerto,
4. Landaian suhu padaterdapat Keduadua
daerah lokasi masing-
tersebut dipisahkan oleh suatu
lapisan soil di daerah ini berkisar antara 0,18 oC/m wilayah sempit, memanjang kearah baratlaut-
sampai 1,30 oC/m dengan rata-rata sebesar 0,62± tenggara dengan nilai alir bahang yang lebih
0,31 oC/m. Landaian suhu yang tinggi yaitu lebih 4
kecil dari 5,00 HFU. Wilayah tersebut melalui
besar dari 0,50 oC/m dapat ditemukan di bagian utara Jurangmangu dan Kemutug Kidul. Nilai alir bahang
mencakup daerah Baturaden, Maunggangsari dan yang rendah di wilayah ini kemungkinan disebabkan
Limpakuwus, sedangkan di bagian selatan terdapat oleh pengaruh sesar yang dapat berfungsi sebagai
di daerah Gunung Cendana, Kebumen, Rempowah tempat rembesan (recharge) air tanah (meteoric
dan Pandak. Kedua daerah landaian suhu yang tinggi water) ke dalam bumi.

28
Identifikasi Struktur Geologi Bawah Permukaan Menggunakan Metode Horizontal Gradient, Euler Deconvolution and
Second Vertical Derivative. Studi Eksplorasi Panas Bumi Baturaden, Jawa Tengah (Wijanarko, dkk.)

es,
Hal
ari

tu
di
ah
an
r).
ari
as
en (a) (b)
an Gambar 4 Peta Landaian suhu tumpang susun
di
Gambar 4

SVD (a) dan peta geologi (b)


Peta landaian suhu tumpang susun SVD (a) dan peta geologi (b).

m C. Puncak Reservoir dominan di daerah penelitian adalah timur-barat dan


an
Puncak Reservoir
Suatu daerah mempunyai prospek panasbumi baratdaya-timurlaut.

at dengan sistem hidrotermal apabila daerah tersebut


mengadung resevoir fluida panas. Fluida panas
Solusi yang dihasilkan dari perhitungan ED adalah
berupa prediksi keberadaan pipe dalam hal ini adalah
ah Suatu daerah mempunyai prospek panasbumi
tersebut bisa berupa air panas, uap panas atau batuan instrusi. Gambar 8 menunjukkan tentang
prediksi keberadaan batuan instrusi dan informasi
us, campuran keduanya. Pengukuan temperatur
dengan sistem hidrotermal apabila daerah tersebut
kemudian digunakan untuk memperkirankan puncak geologi, diperoleh puncak instrusi pada kedalaman
ng mengadung resevoir fluida panas. Fluida panas tersebut
dari reservoir. Gambar 6 menunjukkan kedalaman
puncak reservoir panasbumi di daerah Baturaden.
800m dengan marjin sebesar 5% dari perhitungan
ED. Sedangkan analisis SVD memberikan prediksi
ua bisa berupa air panas, uap panas atau campuran
Dalam perhitungan kedalaman puncak reservoir jenis sesar, yang mengindikasikan sebagian besar
diproleh nilai berkisar antara 400 sampai 3000 m, berupa sesar turun dan sebagian sesar naik.
an keduanya. Pengukuan temperatur kemudian digunakan
tetapi daerah prospek harus terletak pada kedalaman
25 untuk memperkirankan puncak dari reservoir. Gambar
kurang dari 1500m.
Reservoir dangkal panasbumi yaitu kurang dari
ah 750 m6terdapatmenunjukkan kedalaman KESIMPULAN
di Baturaden, Limpakuwus, Gunung puncakDAN SARAN reservoir
Beberapa lokasi mata air panas di Baturaden,
an Cendana, Rempowah. Lokasi-lokasi tersebut
panasbumi
merupakan di daerah
daerah yang mempunyai Baturaden. Dalam perhitungan
nilai alir bahang Bumiayu sampai Guci sebagai tanda awal potensi
panas bumi Gunung Slamet. Analisis HG, SVD
kedalaman puncak
tinggi yaitu lebih dari 12,50 HFU. Berdasarkan
reservoir
analisis peta HG, SVD dan ED yang dilakukan (lihat dan EDdiproleh nilai
pada data gravitasi berkisar
menghasilkan prediksi
antara
Gambar 4008)sampai
7 dan Gambar diprediksi arah3000
sesar yangm, tetapi daerah prospek harus
struktur geologi yang besifat regional. Kajian panas

terletak pada kedalaman kurang dari 1500 m. 29

ur Reservoir dangkal panasbumi yaitu kurang dari 750


bagai
utara peta HG, SVD dan ED yang dilakukan (lihat Gambar
layah 7 dan Gambar 8) diprediksi arah sesar yang dominan
aerah di daerah penelitian adalah timur-barat dan baratdaya-
Lembaran Publikasi Minyak dan Gas Bumi Vol. 55 No. 1, April 2021: 23 - 33

dana, timurlaut.
dkk.,

suatu
ggara
5,00
dan
ah di
garuh
besan
mi.

(a) (b)
Gambar 5 Peta Aliran bahang tumpang susun
Gambar 5
PetaSVD (a)tumpang
aliran bahang dansusun
petaSVDgeologi (b) (b).
(a) dan peta geologi

KE
(a) (b)
B
Gambar 6 Peta tumpang susun (overlay)
Gambar 6
Bum
kedalaman SVD (a) dan peta geologi (b)
Peta tumpang susun (overlay) kedalaman SVD (a) dan peta geologi (b).
pana
30
ED
geol
Batur
metod
KESI
(a) (b) analis
Identifikasi Struktur Geologi Bawah Permukaan Menggunakan Metode Horizontal Gradient, Euler Deconvolution and
Be
kedala
Gambar 6 Peta tumpang susun (overlay)
Second Vertical Derivative. Studi Eksplorasi Panas Bumi Baturaden, Jawa Tengah (Wijanarko, dkk.)
Bumia
bumi
kedalaman SVD (a) dan peta geologi (b) panas
Batur
ED
Remp pa
geolog
alir ba
(a) (b) Batura
H
Gambar 7 Peta HG (a) dan SVD (b) bahan
daerah
Batura
yaitu:
Solusi yang dihasilkan dari perhitungan ED metod
Mang
adalah berupa prediksi keberadaan pipe dalam hal analis
menca
ini adalah batuan instrusi. Gambar 8 kedala
Remp
menunjukkan tentang prediksi keberadaan batuan bumi
instrusi dan informasi geologi, diperoleh puncak Batura
instrusi pada kedalaman 800m dengan marjin Remp
UCA
alir Te
ba
sebesar 5%(a) dari perhitungan ED. (b) Sedangkan “LEM H
analisis SVD 7memberikan
Gambar Peta HG (a)prediksi
dan SVDjenis(b) sesar, daerah
Gambar 7 memb
yang mengindikasikan sebagian
Peta HG (a) dan SVD (b). besar berupa yaitu:
melak
sesar turunyang
Solusi dan sebagian
dihasilkan sesardarinaik.
perhitungan ED Mang
tentan
adalah berupa prediksi keberadaan pipe dalam hal menca
Imam
ini adalah batuan instrusi. Gambar 8 dan B
Remp
menunjukkan tentang prediksi keberadaan batuan Ekspl
instrusi dan informasi geologi, diperoleh puncak telah
instrusi pada kedalaman 800m dengan marjin UCA
sebesar 5%(a)dari perhitungan ED. (b)Sedangkan Te
“LEM
analisis SVD memberikan prediksi jenis sesar,
memb
yang mengindikasikan sebagian besar berupa melak
sesar turun dan sebagian sesar naik. tentan
Daftar Istilah/Singkatan
Imam
Simbol Definisi dan B
HG Horizontal Gradient Ekspl
ED Euler Deconvolution telah m
SVD Second Vertical Derivative
EBT(c) (d)Baru Terbarukan
Energi
Gambar
X-ray8 Peta Solusi Gambar 8
Euler X-rayDeconvolution
Fluorencence
(a)
HFU (b)
Heat Flow Unit
Peta solusi Euler Deconvolution

HCU Heat Conductivity Unit


31

KESIMPULAN
Daftar Istilah/Singkatan
Lembaran Publikasi Minyak dan Gas Bumi Vol. 55 No. 1, April 2021: 23 - 33

bumi Baturaden secara lokal menggunakan metode KEPUSTAKAAN


alir bahang dapat memetakan prospek panasbumi Bankston, C. A. & Smith, H. J., 1973. Vapor flow in
daerah Baturaden dengan lebih rinci dibandingkan cylindrical heat pipes. Journal of Heat Transfer,
dengan metode gaya berat. Hasil dari tumpang susun 95(3), pp. 371-376.
dan analisis lainnya didapatkan puncak reservoir Birch, A. F., 1954. Thermal conductivity, climatic
mencapai kedalaman lebih dari 400 m. Reservoir variation, and heat flow near Calumet, Michigan.
dangkal panas bumi yaitu kurang dari 750 m terdapat American Journal of Science, 252(1), pp. 1-25.
di area Baturaden, Limpakuwus, Gunung Cendana, Blakely, R. J., 1996. The Second Vertical Derivative
Rempowah, merupakan daerah yang mempunyai Method of Gravity Interpretation. Cambridge, UK:
nilai alir bahang tinggi yaitu lebih dari 12,50 HFU. Cambridge University Press.
Hasil penelitian ini telah mengidentifikasi dua Cordell, L., 1979. Gravity and aeromagnetic anomalies
daerah prospek panas bumi di bagian utara dan over basement structure in the Rolla quadrangle
selatan, yaitu: daerah utara mencakup wilayah and the southeast Missouri lead district. Economic
Baturaden, Mangunsari dan Limpakuwus; daerah Geology, 74(6), pp. 1383-1394.
selatan mencakup wilayah Gunung Cendana, Cordell, L. & Grauch, V., 1985. Mapping basement
Kebumen, Rempowah dan Pandak. magnetization zones from aeromagnetic data in San
Juan basin, New Mexico. In: The utility of regional
gravity and magnetic anomaly maps. s.l.:Society
of Exploration Geophysicists, p. 181.
UCAPAN TERIMA KASIH
Elawadi, E. A., 2005. Subsurface Structural Mapping
Terima kasih kepada Kepala PPPTMGB Using Gravity Data of Hohi Geothermal Area,
“LEMIGAS” Ibu Setyorini Tri Hutami yang Central Kyushu, Japan. Antalya, Turkey, World
memberikan dorongan kepada penulis dalam Geothermal Congress.
melakukan penelitian dan penulisan Karya Tulis Giggenbach, W. F., 1988. Geothermal solute equilibria.
Ilmiah tentang geothermal. Terima kasih kepada derivation of Na-K-Mg-Ca geoindicators.
Bapak DR. Imam Sosrowidjojo selaku Senior/Ahli Geochimica et cosmochimica acta, 52(12), pp.
Eksplorasi dan dan Bapak Sugihardjo Imohardjo 2749-2765.
selaku Senior/Ahli Eksploitasi Minyak Gas Bumi Komite Nasional Indonesia World Energy
dan Panasbumi, yang telah memberikan koreksi Coference, 1980. Hasil Lokakarya Energi 1980,
dalam penulisan ini. Jakarta: Komite Nasional Indonesia World Energy
Coference.
Kusnadi, D., Mazir, R. & Muksin, M. C., 1991.
DAFTAR ISTILAH/SINGKATAN aporan penyelidikan geokimia panasbumi daerah
G.Slamet. Jawa Tengah, Jakarta: Departemen
Pertambangan dan Energi.
Simbol Definisi Satuan
Nurcahyanto, N., 2014. Pengembangan Model
HG mGal/Km
Indonesia 2015 Pathway Calculator (12050PC)
Horizontal Gradient
Sisi Penyediaan dan Permintaan Energi Baru
Terbarukan. Majalah Mineral dan Energi, 12(4),
ED Euler Deconvolution
pp. 29-36.
SVD Second Vertical Derivative mGal/Km2
Pasha, D. A., Nur’aini, A., Abdurrachman, M. &
Aziz, M., 2015. Karakterisasi Batuan Intrusi
EBT Energi Baru Terbarukan
Sekitar Gunung Api Slamet Berdasarkan Analisis
Petrografi, Unsur Utama, Dan Unsur Jejak Daerah
Baturraden Dan Sekitarnya, Kabupaten Banyumas,
X-ray X-ray Fluorencence
Provinsi Jawa Tengah. Yogyakarta, Academia-
Industry Linkage.
HFU Heat Flow Unit
Reid, A. B., Allsop, J.M., Granser, H., Millet, A.J.,
& Somerton, I.W., 1990. Magnetic interpretation
HCU Heat Conductivity Unit
in three dimensions using Euler deconvolution.
Geophysics, 55(1), p. 80–91.

32
Identifikasi Struktur Geologi Bawah Permukaan Menggunakan Metode Horizontal Gradient, Euler Deconvolution and
Second Vertical Derivative. Studi Eksplorasi Panas Bumi Baturaden, Jawa Tengah (Wijanarko, dkk.)

Reswara, A. & Sehah, S., 2014. Pendugaan lapisan


reservoir panasbumi di kawasan Gunungapi
Slamet dengan memanfaatkan data anomali medan
gravitasi citra satelit. Jurnal berkala Fisika, 17(2),
pp. 45-54.
Siswoyo, S., 1998. Penelitian Alir Panas Daerah
Baturaden, Tim Pengembangan Metode Termal,
Jakarta: PPPTMGB LEMIGAS.
Surmayadi, M., 2014. Geokimia Panasbumi
Gunungapi Slamet Jawa Tengah. Bandung, Pusat
Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi.
Telford, W. M., Geldart, L. P. & Sheriff, R. E., 1990.
Applied geophysics. Cambridge, UK: Cambridge
University Press.

33

Anda mungkin juga menyukai