I-5
Mohon Perhatian :
• Jangan menambahkan halaman.
• Jangan melebihi batas kata untuk setiap halaman.
• Jangan membuat perubahan apa pun pada desain formulir proposal resmi ini.
• Sebagus apa pun proposalnya, jika ada penyimpangan dari aturan di atas, tidak akan dievaluasi.
1
Official Proposal Form
❑ Ikhtisar / gambaran proposal (MAX 400 kata)
Pemeliharaan tanaman menjadi kunci penting dalam pengelolaan E. pellita, ✓ Lampiran (ex, photo, figure, chart etc)
keterlambatan atau pengendalian gulma yang buruk dapat menyebabkan kehilangan
pertumbuhan tanaman hingga 49% (Hardiyanto, 2017). Terkhusus pada pertumbuhan Perlakuan Penyulaman dilakukan
hanya ketika hasil Stocking Rate
awal E. Pellita, pemeliharaan pada fase ini harus lebih serius diperhatikan. Pengelolaan dari Plantation Quality Assessment
<95%
pemeliharaaan tanaman yang terjadwal akan sangat efektif untuk menekan
pertumbuhan gulma sehingga nutrisi yang diberikan selama 1x daur akan optimal 03.b1. Penyiangan-1
03.b1. Penyiangan-1
terserap oleh tanaman sehingga tidak menyebabkan adanya kompetisi dengan gulma 03.b2. Penyemprotan-1 03.b2. Penyemprotan-1
yang ada di sekitar tanaman pokok (E. pellita). Saat ini di PT. Musi Hutan Persada belum 03.b. Rencana Pemeliharaan
03.b3. Penyemprotan-2 03.b3. Penyulaman
ada sebuah sistem yang mengatur jadwal/timeline pemeliharaan tanaman, pengaturan 03.b4. Penyemprotan-3 03.b4. Penyiangan -2
jadwal pemeliharaan dari Standar Operasional Prosedur (SOP) nantinya akan 03.b5. Penyemprotan-2
diintegrasikan di sebuah tambahan sub menu di sistem yang sudah ada (Magic). Hal ini 03.b6 Penyemprotan-3
tentu saja dianggap penting, karena dengan sebuah tambahan sub menu ini nantinya
diharapkan akan memudahkan tim tanam dalam memonitoring pekerjaan di areal
operasional. Untuk itulah konsep “One Click for All, Sistem 4.0 sebagai Panduan
Rencana Operasional Perawatan Tanaman yang Efektif di PT. Musi Hutan Persada” ini
hadir. Dengan adanya panduan rencana operasional perawatan tanaman diharapkan
akan meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan tanaman di lapangan dan
meminimalisir compartement (Cpt) yang terlambat pemeliharaan (late maintenance).
Konsep yang dibuat nantinya hanya sebagai pedoman kami di lapangan sebagai acuan
dasar untuk melihat jadwal pemeliharaan dan akan tetap dikombinasikan dengan
temuan-temuan Supervisor di lapangan sebagai bahan pertimbangan untuk Gambar 1. Visualisasi rencana tambahan Sub Menu dengan nama “Rencana
menentukan keputusan apakah compartement-compartement tersebut sudah layak Pemeliharaan” pada sistem Magic PT. Musi Hutan Persada
atau belum di lakukan pemeliharaan. Untuk perkembangan lebih lanjut konsep ini juga
akan di desain sebagai data register tiap stand pada compartement yang nantinya juga
digunakan untuk early warning system sehingga dengan sendirinya akan memberikan
informasi kepada tim tanam jika di lokasi tersebut belum terdapat perlakuan
pemeliharaan (semacam redlist) yang meminimalisir terjadinya keterlambatan
2
perawatan (late maintenance).
Official Proposal Form
❑ Bagaimana cara berinovasi (MAX 400 kata)
Ide inovasi yang kami usulkan tentunya akan sangat berguna sebagai ✓ Lampiran (ex, photo, figure, chart etc)
panduan perawatan tanaman di lapangan dan meminimalisir permasalahan
Late Maintenance dengan sebuah sistem yang di-upgrade. Nantinya, ide
inovasi ini juga harus didukung oleh departemen MIS (Management
Information System) dalam meng-upgrade sistem Magic. Sistem ini akan
menampilkan seluruh kegiatan baik itu penyiangan, penyulaman, dan
penyemprotan di seluruh Compartement/CPT yang sudah terjadwal ketika
kita mengambil data dari magic dengan rumus sebagai berikut :
Penyiangan-1 = BAP Tanam + 60 hari
Gambar3. berikut adalah hasil data dari Plantation
Penyemprotan-1 = BAP Penyiangan + 0 hari Gambar2. Contoh data compartement yang sudah di BAP dan
masuk dalam rencana pemeliharaan Penyemprotan-1
Quality Assessment yang memberikan rekomendasi
penyulaman akibat stocking rate <95%
Penyemprotan-2 = BAP Penyemprotan-1 + 60 hari
Penyemprotan-3 = BAP Penyemprotan-2 + 60 hari 03.b1. Penyiangan-1 03.b1. BAP Tanam + 60 hari
Penyulaman = BAP Penyemprotan-1 + 0 hari ( dengan syarat hasil data 03.b2. Penyiemprotan-1 03.b2. BAP Penyiangan-1 + 0 hari
dari Plantation Quality Assessment (PQA) <95%). 03.b3. Penyulaman 03.b3. BAP Penyemprotan-1 + 0 hari
Penyiangan-2 = BAP Penyulaman + 60 hari
03.b4. Penyiangan-2 03.b4. BAP Penyulaman + 60 hari
Jadi nantinya pada sistem magic PT. Musi Hutan Persada ditambahkan 1 Sub
03.b5. Penyemprotan-2 03.b5. BAP Penyiangan-2 + 0 hari
Menu dengan nama sub menu nya yaitu “Rencana Pemeliharaan”. Yang di
dalamnya terdapat rencana pemeliharaan mulai dari Penyiangan-1, 03.b6. Penyemprotan-3 03.b6. BAP Penyemprotan-2 + 60 hari
Penyemprotan-1, Penyemprotan-2, dan Penyemprotan-3 atau jika ada Gambar4. Skema Rencana Jadwal Pemeliharaan di PT. Musi Hutan Persada
Hutan Persada
- Meminimalisir adanya Compartement/Cpt yang SISTEM PERTUMBUHAN
TANAMAN
Maintenance) PRODUKTIVITAS
90 HARI + 60 HARI 45 HARI + 0 HARI 65 HARI +60 HARI 65 HARI +60 HARI 65 HARI
- Meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan Bukit Kulim 13 a 1 20.17 ha 1/1/2022 1/4/2022 1/6/2022 15/7/2022 15/7/2022 20/9/202220/11/202225/1/2023 25/3/2023 30/5/2023
Gambar6. Proyeksi rencana Proyeksi timeline pasca BAP Tanam versi-1
PY-1
45 HARI + 0 HARI
PYK-1
65 HARI + 0 HARI
PENYULAMAN
60 HARI
PY-2
+60 HARI 45 HARI
4
Official Proposal Form
❑ Waktu Pelaksanaan (MAX 200 kata)
✓ Lampiran (ex, photo, figure, chart etc)
Lama waktu untuk merealisasikan “One Click for All,
Sistem 4.0 sebagai Panduan Rencana Operasional TIMELINE PROJECT
Perawatan Tanaman yang Efektif di PT. Musi Hutan NAMA KEGIATAN LAMA WAKTU
Persada” ini kurang lebih 1-2 bulan atau menyesuaikan PERCOBAAN SISTEM 30 HARI
PERCOBAAN SISTEM 15 HARI
teknisi dari Departemen MIS (Management Information MAINTENANCE SISTEM 15 HARI
System). TOTAL 60 HARI
Gambar 5. Timeline Project MHP Innovation Award
Untuk realisasi One Click for All ini membutuhkan teknisi pada
bagian departemen MIS (Management Information System), untuk
masalah biaya/budget (0 Rupiah) karena sudah tersedianya
karyawan di bidang tersebut. Jika nantinya membutuhkan tenaga
ahli dari luar untuk merealisasikan ide tersebut itu sudah menjadi
kewenangan perusahaan, jadi belum terbayang berapa biaya yang
harus dikeluarkan.