TRANSFORMASI DIGITAL
PT PUPUK INDONESIA (PERSERO)
2022
Ringkasan Improvement / Inovasi
Ketegori PI Agile
Inovasi
Tema/ MENYEDIAKAN ALTERNATIF BAGI STAKEHOLDER PERTANIAN DALAM RANGKA
Judul: OPTIMALISASI LAHAN
Masalah: Penggunaan Pupuk yang tidak berimbang membuat lahan pertanian tidak menghasilkan
produktivitas optimal. Menurunnya produktivitas ini juga disebabkan oleh penggunaan
Pupuk Kimia yang tidak terkontrol oleh pengguna sehingga jika berlebihan menyebabkan
lahan pertanian masuk dalam kategori lahan kritis dan tentunya ngurangi produktivitas.
Dampak - Produktivitas Pertanian menurun setiap tahun
Masalah: - Banyak lahan pertanian yang tidak optimal dalam penyerapan unsur hara
- Tidak Terkontrolnya penggunaan pupuk dalam kegiatan pertanian sehingga berpotensi
overdosis
Penyeba - Belum ada alat pendeteksi pertanian yang praktis dan akurat untuk memprediksi kondisi
b Utama: lahan tersebut sebelum kegiatan pertanian.
-Terjadinya kondisi overdosis unsur hara pada lahan pertanian sehingga merusak tanah dan
penyerapan nutrisi tidak maksimal
Solusi: - Membuat Alat pendeteksi unsur hara portable yang akurat dan praktis untuk dibawa ke
setiap lahan pertanian.
- Membuat metode baku dosis unsur hara pada tanaman tertentu
Dampak/ Q: Petani dapat mengontrol penggunaan dosis pupuk sesuai kebutuhan nutrisi tanaman
Hasil C: Perani dapat mengatur penggunaan pupuk kimia sesuai kebutuhannya (saving cost)
Solusi: D: mencegah lahan pertanian menjadi lahan kritis sehingga mempercepat proses pertanian
S: Meminimalisir pencemaran lahan dan rusaknya tanaman dengan penggunaan pupuk
kimia berlebih
M: Meningkatkan semangat petani karena telah ada alat control yang portable, akurat dan
mudah digunakan agar mengantisipasi gagal panen
Prestasi/ PT Pupuk Indonesia menghasilkan produk yang mendukung kegiatan pertanian dipadukan
Dampak-l dengan beberapa program yang sedang berjalan antara lain Program Makmur dan
ainnya: Digitalisasi pertanian serta dapat merecord kondisi lahan setiap wilayah PT PUpuk Indonesia
Group.
Nama Tim: Indigo Granuls Jumlah Anggota: 6 orang
Asal PT Pupuk Indonesia
Oganisasi:
Foto Tim Foto Improvement/ Inovasi
PROFIL TIM
Nama Tim : INDIGO GRANULS Produk dan Bidang Usaha
Perusahaan
Unit Kerja : Transformasi Digital
a. Perdagangan (distribusi,
Perusahaan : PT Pupuk Indonesia eksport import bahan baku,
bahan penolong, peralatan
produksi di bidang
perpupukan, petrokimia,
agrokimia, agroindustry dan
kimia lainnya)
Menentukan Aktifitas P
A
Mengidentifikasi P
Penyebab A
P Menentukan Solusi P
A
Merencanakan P
Perbaikan A
Menerapkan Rencana P
D Perbaikan A
Mengevaluasi Solusi P
C A
Menetapkan P
Standarisasi A
A Menentukan Tema P
Berikutnya A
LANGKAH 1 : MENENTUKAN AKTIFITAS
Dalam menjalani pertanian di Indonesia menggunakan program ekosistem pertanian ataupun mandiri seringkali
terkendala informasi kebutuhan kadar unsur hara setiap lahan pertanian agar memperoleh hasil pertanian yang optimal.
Berikut adalah kandungan unsur hara yang direkomendasikan oleh Mengel dan Kirkby (2007) dalam Principles of Plant
Nutrition:
Kesimpulan :
Berdasarkan grafik diatas diketahui bahwa Nitrogen adalah zat yang paling banyak dibutuhkan pada tanaman / tanah
diikuti kalium, Kalsium, magnesium,Fospor, Sulfur dan Unsur Hara Mikro lainnya.
Pada proses pertanian, persiapan lahan pertanian sangat mempengaruhi hasil produktivitas pertanian. Sehingga agar
mendapatkan hasil pertanian yang optimal, maka unsur hara tersebut harus dipenuhi sesuai porsinya. Beberapa study
literature mengenai efek kelebihan dan kekurangan Unsur hara tanaman (fageria et.al (1997) :
Mengutip salah satu artikel yang merepresentasikan data dari Tech- Cooperation ASPAC FAO menyebutkan sekitar 69%
tanah pertanian di Indonesia rusak parah lantaran penggunaan pupuk kimia dan pestisida yang berlebihan. Dengan
kondisi itu diramalkan ketahanan pangan (food security) Indonesia hingga 2050 sangat rentan terhadap perubahan iklim.
Mengutip data dari Badan Pusat Statistik (BPS) mengenai trend data lahan kritis di Indonesia yang menurun sejak 2011 –
2018
Mengutip data dari Badan Pusat Statistik (BPS) mengenai trend data lahan kritis di Indonesia yang menurun sejak 2018 -
2021
Dari grafik diatas dapat dilihat bahwa produktivitas padi pertanian di Indonesia mengalami peningkatan produksi sejalan
dengan jumlah lahan kritis dan sangat kritis yang berkurang dari tahun ke tahun. Sehingga dapat dilihat potensi
memaksimalkan lahan pertanian ini perlu dikaji guna mempertahankan ketahanan pangan terutama komoditas padi.
Dimungkinkan bahwa produktivitas padi tahun 2019 dan 2020 menurun diasumsikan akibat tidak optimalnya
komponen-komponen yang mempengaruhi hasil pertanian seperti penggunaan pupuk kimia, organic, hayati dan pestisida.
Kesimpulan
Atas dasar study literature dan kemampuan menganalisa masalah dengan skema QCD(SHE)M maka gugus
sepakat mengangkat Tema :
“ Menyediakan Alternatif bagi Stakeholder Pertanian Dalam Rangka Optimalisasi Lahan”
1.3. Pengesahan Aktifitas
Komentar Pimpinan:
2. Perbedaan Iklim/Musim
4. Belum Ada Saat ini focus petani hanya hasil panen Berkorelasi
Metode Pra tanpa memperhatikan kondisi lahan pra dan
dan Pasca pasca pertanian serta control saat pertanian
Pertanian berlangsung.
Komentar Pimpinan:
Uraian Pekerjaan Membeli Stadar Tanah yang tersertifikasi Laboratorium untuk standar acuan
Konsultasi Dengan
Rekan Di Bandung By Zoom
Merakit Alat dan Mempelajari Coding serta Try Error. Ujicoba Kami
Tidaklah semudah membalikkan telapak tangan karena kami
memiliki basic yang tidak terlalu familiar. Bidang Yang Wajib Dimiliki
Adalah Elektrokimia.
Menghitung Konversi kembali Konsentrasi Standar tanah Ke dalam
Satuan ppm (part per million)
Gugus meneliti hasil inovasi / perbaikan dari Minggu Ke 1-2 Mei 2022 dimana diperoleh hasil
sebagai berikut :
Berdasarkan Tingkat Ketelitian
Hasil Perbedaan Pembacaan Master dengan Duplikat
7.
Dari Tabel dan Diagram diatas diketahui bahwa hasil yang telah dicapai gugus adalah alat
memiliki keakuratan 98,06 % untuk Nitrogen, 100 % untuk Fospor dan 97,06 % untuk
Kalium dari target yang ditetapkan yaitu 100%.
Gugus telah mempelajari kajian-kajian dalam pertanian bahwa tingkat kesuburan tanah /
fertility merupakan faktor utama dari keberhasilan pertanian. Oleh karena itu Gugus PKM
GRANULS kami membuat standar baru mengenai fertility yang tertera pada
display dan alat kami memiliki berat kira-kira 1 Kg.
Komentar Pimpinan:
Menentukan Aktifitas P
A
Mengidentifikasi P
Penyebab A
P Menentukan Solusi P
A
Merencanakan Perbaikan P
A
Menerapkan Rencana P
D Perbaikan A
Mengevaluasi Solusi P
C A
Menetapkan Standarisasi P
A
A Menentukan Tema P
Berikutnya A
Komentar Pimpinan:
Lampiran 1
Lampiran 2. Book Of Pertanian (Cover)
Untuk File Lengkap bisa menghubungi Tim PKM GRANULS
Lampiran 3. Penawaran Harga dan Gambar Pihak Eksternal
Lampiran 4. Sensor Pendeteksi NPK Yang Dijual Dipasaran Dunia
Lampiran 5. Standar Prosedur
Cara Handling Alat
1. Buka Alat GRANULS secara hati-hati
2. Jauhkan dari jangkauan anak-anak
3. Jangan sampai terjatuh
4. Jangan Dicuci dengan cairan Asam
Tidak Ada Respon Jika Tidak Ditancapkan ke Tanah (Tak Terdeteksi Unsur Hara)
Check pada Tanaman Jagung