(FMEA)
www.rspemata.co.id
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas berkat, rahmat dan ridho-Nya telah tersusun laporan Failure
Mode and Effect Analysis (FMEA) RSIA Permata Dalima Serpong. FMEA adalah metodologi yang dirancang
untuk mengidentifikasi moda kegagalan potensial pada suatu produk atau proses sebelum terjadi,
mempertimbangkan risiko yang berkaitan dengan moda kegagalan tersebut, mengidentifikasi serta
melaksanakan tindakan korektif untuk mengatasi masalah.
FMEA awalnya dikembangkan di luar bidang pelayanan kesehatan dan sekarang digunakan di
pelayanan kesehatan untuk menilai resiko kegagalan dan kesalahan pada berbagai proses dan untuk
mengidentifikasi area-area penting yang membutuhkan perbaikan. Di bidang kesehatan sendiri, di Amerika
FMEA telah diterapkan di ratusan rumah sakit dalam berbagai program perbaikan pelayanan kesehatan.
Banyaknya kejadian tidak diharapkan (KTD) yang sebenarnya dapat dicegah di rumah sakit telah lama
menjadi pusat perhatian, sesuai standar akreditasi, setiap rumah sakit wajib untuk melakukan setidaknya
satu Failure Mode and Effects Analysis (FMEA) setiap tahun untuk dapat mengidentifikasi berbagai upaya
pencegahan, terutama di masa pandemic Covid-19. Laporan FMEA berikut merupakan analisis terhadap
salah satu alur pelayanan di Instalasi Farmasi RSIA Permata Dalima Serpong sebagai salah satu upaya
untuk mengidentifikasi masalah dan perbaikan di Instalasi Farmasi.
Disadari bahwa masih banyak hal-hal yang mungkin belum tertampung dalam laporan ini, dengan
kata lain bahwa laporan ini masih jauh dari kesemprunaan. Kritikan yang membangun dan saran-saran dari
berbagai pihak guna perbaikan dimasa mendatang.
Terima kasih.
Tim Penyusun
A. Latar Belakang
Berdasarkan analisa data yang ada. Pemilihan FMEA di instalasi farmasi didasari kekhawatiran
kesalahan dan lamanya waktu tunggu obat di Instalasi Farmasi yang dapat terjadi dalam rantai pelayanan
pasien dengan tujuan untuk pencegahan kesalahan pelayanan di Instalasi Farmasi dan meminimalisir
complain (zero complain) dengan perlu dilakukan berbagai konsep manajemen diantaranya manajemen
resiko guna memberikan pelayanan laboratorium yang cepat dan akurat bagi paisen.
Berdasarkan identifikasi proses risiko tinggi dan risk register 2022, kesalahan identifikasi pasien
dan lamanya waktu tunggu merupakan suatu proses yang berdampak cukup besar baik bagi pasien maupun
rumah sakit karena risiko complain pasien dan kerugian financial.
Mengingat betapa berbahayanya jika terjadi kesalahan pelayanan obat di instalasi farmasi dan
komplain pasien terhadap pelayanan rumah sakit yang secara tidak langsung dapat menimbulkan kerugian
financial, maka redesain proses dipilih di tahun 2022 adalah “Redesign Proses Pelayanan di Instalasi Farmasi
RSIA Permata Dalima Serpong” dengan sasaran memperbaiki sistem pelayanan obat di instalasi farmasi
mulai dari pasien diberikan resep di poliklinik oleh dokter sampai dengan pasien mendapatkan obat dari
farmasi.
B. Tujuan
1. Meningkatkan keselamatan pasien dalam pelayanan di instalasi farmasi.
2. Mengurangi kejadian yang berpotensi error akibat kegagalan sistem yang berlaku
3. Meningkatkan mutu dan kepuasan pasien terhadap pelayanan farmasi
4. Meminimalisir complain pasien terhadap lama waktu tunggu obat di Instalasi Farmasi
C. Manfaat
1. Bagi RSIA Permata Dalima Serpong : untuk meminimalkan risiko atau potensi risiko yang terjadi
2. Bagi Pasien : Memperoleh pelayanan yang bermutu, cepat, dan aman
Redesign pelayanan instalasi Farmasi di RSIA Permata Dalima Serpong ini mengunakan metode FMEA
diawali dengan melakukan tahap diagnosing, dilanjutkan dengan tahap planning action, selanjutnya tahap action
dan diakhiri dengan tahap evaluating. Adapun hasil dari proses menerapkan metode FMEA dapat diuraikan
sebagai berikut :
Langkah 1
A. Judul Proses : Redesign Proses Pelayanan di Instalasi Farmasi
B. Tim FMEA
Ketua Dr. Dewi Sartika Ka.Bag. Penunjang Medis
Sekretraris Hafizah, S.Farm., apt. Apoteker
Anggota 1. dr. Nida Khoiriah, MARS Manager Pelayanan
2. Bd. Julaeha, Amd.Keb Ka.Bag. Keperawatan
4. Mayang C, Amd.Kes Sekretaris SKP
5. Azumari K., S.Farm., apt. Ka.Bag. Farmasi
C. Alasan :
1. Termasuk alur pelayanan dengan proses yang panjang
2. Skoring tinggi di dalam Risk Register dalam kaitannya dengan identifikasi pasien, dan ketepatan
pemberian obat.
3. Jumlah resep yang semakin meningkat pasca menurunnya tren pandemic covid.
4. Beresiko mendapat komplain dikarenakan waktu tunggu obat lama.
D. Sasaran : Penulisan Resep oleh dokter sampai dengan obat diberikan kepada pasien
a. Kegagalan a. Kesalahan
dalam melakukan
memasukka identifikasi
a. Nomor pasien
a. Kegagalan n obat ke
telepon a. Kesalahan b. Kegagalan
membaca dalam
nama obat
tidak dalam memberika
a. Kesalahan plastic obat
tersambun menghitun n edukasi
b. Kegagalan dalam / obat
g mengambi g dosis penggunaa
mendeteksi tercecer /
b. Kegagalan obat n obat ke
jumlah l obat tumpah
dalam b. Kesalah pasien
obat NORUM / b. Kegagalan
komunikasi LASA dalam (pasien
c. Kesalahan dalam
/ mencampu kurang
pengetikan memberika
kesepakata r racikan mengerti,
saat input n tempelan
n dengan obat tidak
ke sistem etiket ke
ke dokter mendengar
dalam
kemasan , informasi
kurang
obat
tepat)
Likelifood
Potensial Causes for Potensial Effect of
Ditection
Severity
NO Potensial Failure Mode Current control RPN Recommendation Action
Failure Failure
• Petugas terburu-
buru dan kurang • Evaluasi berkala beban kerja
Kegagalan membaca teliti • Pasien salah disbanding jumlah petugas
1 Belum ada 3 1 1 3
nama dan jumlah obat • Tulisan dokter diberikan obat • Dokter semua memakai e-
kurang dapat resep
dibaca jelas (resep
manual)
• Dokter menulis e- • Obat yang
resep di catatan, diberikan tidak Sosialisasi ke semua dokter
bukan input sesuai Dounle check saat agar melakukan input pada
2 Kesalahan pengetikan 3 1 1 3 menu otomatis yg disediakan
otomatis, jadi • Waktu tunggu input ke sistem
saat input ke sistem
farmasi harus pasien jadi lebih bukan pada catatan resep.
menginput ulang lama
resep di sistem
Ditection
Severity
NO • Potensial Causes Current control RPN
Potensial Failure Mode of Failure Recommendation Action
for Failure
Letak obat
Dibuat system double verifikasi
• Petugas kurang teliti berdasarkan
Kesalahan dalam • Pasien salah oleh 2 petugas seblum
6 dalam membedakan kategori dan label 3 1 1 3
mengambil obat diberikan obat dikirimkan / diberikan ke kurir
obat NORUM/LASA NORUM/LASA
diperjelas
Likelifood
Ditection
for Failure Failure
Severity
• Petugas kurang teliti Sosialisasi berkala kepada
Kesalahan Mencampur Obat yang diberikan • Double check
8 • Overload/kelelahan 3 1 1 3 seluruh petugas cara meracik
racikan obat tidak sesuai oleh petugas lain
petugas obat yang benar
Monitoring
Implementation
Action to achieve Implentasion & evaluation
Failure mode Cause Recommendation (s) of the place Sign of by
recomendation by when dan
(where)
arrangement
Kesalahan - Dokter menulis e- - Sosialisasi ke - Dibuat jadwal untuk Juli-Agustus Poliklinik Manajer Sudah ada
pengetikan petugas resep di catatan, semua dokter agar bertemu ke masing- 2022 Penunjang sosialisasi
farmasi saat input ke bukan input otomatis, melakukan input masing dokter Medis, ke
sistem jadi farmasi harus pada menu otomatis spesialis yang masih Manajer beberapa
menginput ulang yg disediakan bukan menuliskan resep di Medis, Ka dokter
resep di sistem pada catatan resep. kolom catatan bukan Inst Poliklinik
- Terdapat system di inputan otomatis
otomatis untuk - Follow up ke vendor
dokter input resep terkait request fitur
racikan di sistem dokter input racikan
obat di sistem
Kegagalan dalam - Petugas baru - Pelatihan komunikasi - Berkoordinasi dengan Juli -Okt 2022 Farmasi, Koor. Sudah ada
komunikasi / - Kurangnya efektif HRD untuk pelatihan Manajer Medis Poliklinik, Ka beberapa
kesepakatan ke dokter penjelasan - Membuat standard komunikasi efektif dan Penunjang, Ins Farmasi CP
sebelumnya oleh obat sesuai jaminan - Koordinasi dengan Casemix, HRD
atasan terkait ke dan dilakukan manager medis dan
dokter sosialisasi ke dokter casemix terkait
terkait standard obat yang
dapat diberikan
1
Kesalahan pengetikan petugas farmasi saat input ke - Semua dokter melakukan order e-resep
14ystem dengan input di kolom otomatis (bukan di
kolom catatan)
- Terdapat system otomatis untuk dokter input
resep racikan di sistem
3 Kesalahan dalam menghitung dosis obat racikan - Terdapat system otomatis yang dapat
mengkonversi dosis resep dokter menjadi
racikan yang sesuai dosis
- Petugas dengan tepat dan cepat dapat
menghitung dosis obat racikan