Dosen Pembimbing :
Penyusun :
KEMENTRIAN KESEHATAN RI
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA
PRODI DIII JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN SURABAYA
TAHUN 2020
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
menberikan rahmat serta hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah HACCP
tentang prinsip 5 Penerapan Tindakan Koreksi Atau Perbaikan. Tidak lupa kami ucapkan
terima kasih kepada :
1. Kedua orang tua yang telah memberikan doa dan dukungan dalam pengerjaan
makalah ini
2. Ibu Rusmiati, SKM, M.Si selaku dosen mata kuliah HACCP
3. Semua pihak yang telah membantu penulisan makalah ini
Kami menyadari makalah ini masih terdapat kekurangan,tetapi kami berharap semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dalam meningkatkan potensi belajar serta
membina mental seorang mahasiswa indonesia seutuhnya.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...........................................................................................................................ii
DAFTAR ISI........................................................................................................................................iii
BAB I....................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.................................................................................................................................1
A. Latar Belakang...........................................................................................................................1
B. TUJUAN...................................................................................................................................2
BAB II...................................................................................................................................................3
PEMBAHASAN...................................................................................................................................3
A. PENGERTIAN HACCP............................................................................................................3
B. PRINSIP V (Penetapan Tindakan Koreksi atau Perbaikan).......................................................3
BAB III..................................................................................................................................................6
PENUTUP.............................................................................................................................................6
A. KESIMPULAN.........................................................................................................................6
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................................7
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
HACCP merupakan suatu sistem manajemen pengawasan dan pengendalian
keamanan pangan secara preventif yang bersifat ilmiah, rasional dan sistematis
dengan tujuan untuk mengidentifikasi, memonitor dan mengendalikan bahaya
(hazard) mulai dari bahan baku, selama proses produksi/pengolahan, manufakturing,
penanganan dan penggunaan bahan pangan untuk menjamin bahwa bahan pangan
tersebut aman bila dikonsumsi (MOTARKEMI et al, 1996 ; STEVENSON, 1990).
Dengan demikian dalam sistem HACCP, bahan/materi yang dapat membahayakan
keselamatan manusia atau yang merugikan ataupun yang dapat menyebabkan produk
makanan menjadi tidak disukai; diidentifikasi dan diteliti dimana kemungkinan besar
terjadi kontaminasi/pencemaran atau kerusakan produk makanan mulai dari
penyediaan bahan baku, selama tahapan proses pengolahan bahan sampai distribusi
dan penggunaannya. Kunci utama HACCP adalah antisipasi bahaya dan identifikasi
titik kendali kritis.
1
dihasilkannya akan mempunyai konsep rencana penerapan HACCP-nya masing-
masing disesuaikan dengan sistem produksinya.
B. TUJUAN
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan HACCP
2. Untuk mengetahui pengertian penetapan tindakan koreksi atau perbaikan
3. Untuk mengetahui tingkatan resiko dan tindakan koreksi pada produk pangan
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN HACCP
Menurut SNI 01-4852-1998 HACCP adalah suatu piranti untuk menilai bahaya dan
menetapkan sistem pengendalian yang memfokuskan pada pencegahan dari pada
mengandalkan sebagian besar pengujian produk akhir.
B. PRINSIP V (Penetapan Tindakan Koreksi atau Perbaikan).
Sistem HACCP sudah dirancang untuk dapat mengenali kemungkinan adanya bahaya
yang berhubungan dengan kesehatan dan untuk membangun strategi pencegahan preventif
terhadap bahaya, tetapi kadang-kadang terjadi pula penyimpangan yang tidak diharapkan.
Oleh karena itu, jika dari hasil pemantuan (monitoring) ternyata menunjukkan telah terjadi
penyimpangan terhadap CCP dan batas kritisnya, maka harus dilakukan tindakan koreksi
(corrective action) atau perbaikan dari penyimpangan tersebut. Tindakan- tindakan harus
memastikan bahwa CCP telah berada dibawah kendali, tindakan-tindakan harus mencakup :
a. Disposisi yang tepat dan produk yang terpengaruh
b. Penyimpangan dan prosedur disposisi produk harus di dokumentasikan dalam
catatan HACCP
Tindakan koreksi adalah proses yang harus dilaksanakan ketika kesalahan serius atau
kritis ditemukan dan batas kritisnya terlampaui. Dengan demikian, apabila terjadi kegagalan
dalam pengawasan pada CCP-nya, maka tindakan koreksi harus segera dilaksanakan.
Tindakan koreksi ini dapat berbeda-beda tergantung dari tingkat resiko produk, yaitu semakin
tinggi resiko produk semakin cepat tindakan koreksi harus dilakukan.
Tabel 1. Tindakan Koreksi yang harus dilakukan jika ditemukan penyimpangan dari
batas pada CCP-nya.
3
persyaratan, perlu dilakukan tindakan
koreksi/perbaikan yng tepat.
B. Produk Beresiko Sedang a. Produk dapat diproses, tetapi
penyimpangan harus diperbaiki dalam
waktu singkat (dalam beberapa
hari/minggu).
b. Diperlukan pemantauan khusus sampai
semua penyimpangan dikoreksi
/diperbaiki.
C. Produk Beresiko Rendah a. Produk dapat diproses
b. Penyimpangan harus di
koreksi/diperbaiki jika waktu
memungkinkan
c. Harus dilakukan pengawasan rutin
untuk menjamin bahwa status resiko
rendah tidak berubah menjadi resiko
sedang atau tinggi.
4
Resiko Rendah Serealia / biji-bijian
Makanan kering
Kopi teh
5
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Tindakan perbaikan yang spesifik harus dikembangkan untuk setiap TKK dalam
system HACCP agar dapat menangani penyimpangan.Tindakan koreksi adalah proses yang
harus dilaksanakan ketika kesalahan serius atau kritis ditemukan dan batas kritisnya
terlampaui. Dengan demikian, apabila terjadi kegagalan dalam pengawasan pada CCP-nya.
6
DAFTAR PUSTAKA