Anda di halaman 1dari 36

FIELD ASSISTANT ASSESSMENT PROGRAM

NURSERY OIL PALM

Nama : REZA DIRGANTARA, S.S.T

JABATAN : FIELD ASSISTANT TRAINEE

KEBUN : AGRO RAWAS ULU EAST

PEMBIMBING : NUR AZIZAH- FIELD ASSISTANT

PT TOLAN TIGA INDONESIA


SIPEF TRAINING CENTRE

2022
DAFTAR ISI :

1. PENDAHULUAN

 Latar Belakang
 Tujuan
 Perumusan Topik
 Ruang Lingkup Topik
 Tugas dan Tanggung Jawab

2. PROSEDUR PELAKSANAAN
2.1 Perencanaan & Persiapan :

 Budget
 Pengaturan Waktu/Program Kerja
 Bahan dan Alat
 Tenaga Kerja,

2.2 Pelaksanaan

 Prosedur / Urutan langkah-langkah pelaksanaan kerja / Metode / Cara Kerja


 Administrasi
 Norma Kerja / kapasitas kerja per orang atau per alat

2.3 Koordinasi
2.4 Pengawasan Kerja

 Parameter pengawasan/
 Standar-standar / Satuan-satuan ukuran

4. ADMINISTRASI / PELAPORAN Dan FORMULIR/BLANKO

5. PENGELOLAAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3)

6. PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP

7. LAMPIRAN : GRAFIK, PHOTO, LAY-OUT, DSB


1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pembibitan tanaman kelapa sawit merupakan kegiatan menumbuhkan dan
merawat kecambah hingga menjadi bibit yang siap untuk ditransplanting ke
lapangan. Tujuan dari pembibitan tanaman kelapa sawit adalah untuk memastikan
secara seksama bahwa bibit yang ditanam di lapangan adalah bibit yang sesuai
dengan standar dan prosedur manajemen kebun. Selain itu diharapkan dapat
menghasilkan bibit berkualitas tinggi yang harus tersedia pada saat penyiapan lahan
tanam yang telah selesai.
Pembibitan yang dilakukan yaitu menggunakan sistem 2 tahap atau double
stage yaitu yang pertama tahap Pre Nursery dan yang kedua Main Nursery. Pre
Nursery adalah pembibitan yang dilakukan pada polybag kecil berukuran 25 x 18
cm. Pre Nursery dilakukan pada bibit yang berumur 0 bulan sampai 3 bulan. Bibit
yang telah berumur 3 bulan, siap untuk dipindah tanam ( transplanting ) ke polybag
besar dengan ukuran 55 x 38 cm. Pada tahap ini bibit sudah masuk ke tahapan Main
Nursery. Pada Main Nursery bibit dirawat mulai umur 4 bulan sampai 12 bulan.
Kegiatan di pembibitan dibagi menjadi 3 bagian, yaitu persiapan, penanaman
dan perawatan. Pada pre Nursery, tahapan persiapan meliputi : pembuatan naungan,
pembuatan plot , pengisian tanah, penjenuhan tanah, pupuk polybag dan
penambahan tanah. Pada tahapan penanaman di PN meliputi : pemesanan
kecambah, seleksi kecambah, penanaman dankecambah. Pada tahapan perawatan
di PN meliputi : penyiraman, pemupukan, pengendalian hama & penyakit,
pengendalian gulma dan seleksi bibit.
Begitu juga halnya di Main Nursery, pekerjaan di pembibitan dibagi menjadi 3
, yaitu persiapan, penanaman dan perawatan. Pada tahap persiapan meliputi :
pancang tanah, pengisian polybag, arranging, penambahan tanah I, penjenuhan
tanah, , penambahan tanah II. Setelah itu pada tahapan penanaman meliputi :
pembuatan lubang tanam, pemupukan lubang, penanaman bibit. Pada tahapan
perawatan meliputi : penyiraman, aplikasi fiber, pemupukan , pengendalian hama
& penyakit, pengendalian gulma secara kimiawi dan manual, seleksi bibit dan
sensus hama.
Persiapan tahapan tersebut memiliki cara kerja yang berbeda-beda, mulai dari
Supervisi yang harus dilakukan pelatihan terlebih dahulu Mandor yang sudah
berpengalaman dalam penanganan bibit dan kontrol seorang Asisten lapangan yang
selalu dilakukan agar mendapatkan proses tahapan di nursery yang terbaik yang
berguna untuk pertumbuhan Kelapa Sawit selanjutnya.

1.2 Tujuan
Adapun tujuan dari tahapan kegiatan di Nursery mulai dari tahapan Persiapan,
Penanaman dan perawatan pada pembibitan Pre Nursery maupun Main Nursery
yaitu :
1. Menyiapkan bibit dengan kualitas tinggi untuk ditanam ke lapangan
2. Mengetahui Organisasi pekerjaan di Nursery
3. Mengetahui Tahapan-tahapan pekerjaan pada pembibitan PN dan MN
4. Mengetahui Tahapan-tahapan dari proses di Nursery
5. Mengetahui Norma kerja pekerjaan di Nursery
6. Mengetahui kebijakan dari Keselamatan, Kesehatan kerja dan Lingkungan

1.3 Rumusan Masalah


Sehubungan dengan kegiatan penanaman dilapangan, maka dilakukan tahapan –
tahapan Prosedur, Pelaksanaan dan pemeliharaan bibit di pembibitan dengan jarak
waktu satu tahun sebelum penanaman.

1.4 Ruang Lingkup Masalah


Ruang lingkup prosedur ini meliputi kegiatan pembelian kecambah, persiapan,
penanaman, dan pemeliharaan di tahapan Pre Nursery dan Main Nursery. Kegiatan
di Pre Nursery meliputi : Persiapan (Cari Bambu, Buat Plot, Ambil Tanah ,Filling
Soil Polybag 25 x 18 cm, Additional soil+manuring :Pupuk RP, Pupuk Agroblend).
Penanaman Kecambah, Perawatan (Watering, Manuring NPK 15:15:6:4, Pest &
Desease (Bayfolan Decis Antracol), Weeding in the Row, Culling.

Kegiatan di Main Nursery meliputi : Persiapan ( Pancang Tanah, Ambil Tanah,


Filling Soil, Arranging, Additional Soil, Making Hole, Manuring
Hole),Penanaman bibit, Perawatan ( Watering, Mulching, Manuring, Pest &
Desease, Weeding, Sensus Bibit, Culling, Ikat Bibit, Kumpul Bibit).
1.5 Tugas dan Tanggung Jawab
Adapun Tugas dan Tanggung Jawab Estate Manager dan Field Head Asisstant,
Asisstant Nursery, Mandor Nursery, dan Supervisi adalah sebagai berikut :
1. Estate Manager & FHA, bertanggung jawab :
 Memonitor dan memastikan pelaksanaan pekerjaan tahapan demi tahapan
berjalan sesuai dengan prosedur.
 Mengevaluasi keberhasilan pelaksanaan kegiatan di Nursery
 Mempertanggung jawabkan seluruh kegiatan kepada General Manager Musi
Rawas

2. Asisten Divisi bertanggung jawab :


 Membuat Rencana Kerja Tahunan, Bulanan, Mingguan dan Harian
 Mengkoordinir pelaksanaan kegiatan di lapangan, baik dengan Mandor dan
tenaga kerja lainnya.
 Supervisi yang ditunjuk untuk mengawasi pekerjaan di nursery agar berjalan
sesuai dengan standar oprasional ( SOP ).
 Memastikan seluruh kegiatan yang sedang dikerjakan di Nursery berjalan
dengan lancar, baik kegiatan persiapan, penanaman maupun pemeliharaan.
 Mengawasi pelaksanaan kegiatan di lapangan.
 Memberi sosialisasi tentang Kebijakan – kebijakan perusahaan terutama
masalah kebijakan Keselamatan, Kesehatan Kerja ( K3 ).
 Mengkonsultasikan permasalahan yang timbul di lokasi kepada FHA dan
Estate Manager.

3. Mandor Nursery
 Mendata dan mengabsen tenaga kerja yang ada dibawahnya.
 Memastikan seluruh supervisi dan anggota tenaga kerja ditiap-tiap pekerjaan
bekerja dengan baik.
 Mengawasi seluruh kegiatan mulai dari Persiapan, Penanaman,dan
Pemeliharaan bibit.
 Memberi sosialisasi tentang Kebijakan – kebijakan perusahaan terutama
masalah kebijakan Keselamatan, Kesehatan Kerja ( K3 ).
 Mencatat hasil yang diperoleh oleh setiap anggota/ tenaga kerja.
II. PROSEDUR PELAKSANAAN

2.1 Perencanaan dan Persiapan


2.1.1. Budget

Agar pelaksanaan kegiatan nursery berjalan baik dan sesuai dengan yang
diharapkan maka diperlukan perencanaan budget atau anggaran yang baik pula. Dengan
adanya perencanaan budget akan memudahkan dalam mengatur biaya yang dibutuhkan,
jumlah tenaga kerja, target yang ingin dicapai serta kegiatan lainnya yang ada di dalam
pelaksanaan pekerjaan di nursery.

Pembuatan Budget berdasarkan jumlah bibit yang ada di nursery dan estimasi
jumlah kecambah yang akan ditanam pada tahun depan. Budget dibuat dengan
memperhitungkan transaksi biaya seluruh pekerjaan yang akan dikerjakan dalam waktu
setahun sehingga didapatkan biaya tenaga kerja (Free Labour), dan kebutuhan material.

Proses pembuatan Budget :

a. Worksheet
b. Annual Program
c. Monthly Program
d. Weekly Program
e. Daily Program

2.1.2 Pengaturan waktu / Program kerja


Waktu pelaksanaan pekerjaan perlu disusun agar pelaksanaan kegiatan berjalan baik
dan mencapai target waktu yang sudah ditentukan.

2.1.3 Bahan dan Alat


a) Persiapan Pre Nursery
 Pembuatan Plot
- Palu
- Parang
- Paku 1 “, Bambu
- Meteran
 Ambil Tanah
- JCB
- Dump Truck
 Filling Soil
- Polybag 25 x 18 cm
- Cangkul
- Sekop kecil
- Tanah
 Arranging
- Tali sling
- Meteran
 Additional Soil
- Air
- Sekop Kecil
- Tanah
 Manuring Polybag
- Rock Phospate
- Agroblend
- Takaran Pupuk
b) Penanaman Kecambah
- Piring Plastik
- Nampan
- Gunting
- Alat Tulis
- Staples
- Cat Biru
c) Perawatan Pre Nursery
 Watering
- Gembor
- Selang 3/4"
- Water Pump
 Manuring
- NPK 15 :15:6:4
- Drum 200 Liter
- Ember
- Takaran
- Lesung
 Pest & Desease
- Bayfolan
- Decis
- Antracol
- Agristik
- Knapsack
- Nozzle Solid Cone
- Ember
 Weeding in Polybag
- Karung
 Culling
- Karung
- Parang
- Ember
d) Persiapan MN
 Pancang Tanah
- Kayu pancang
- Meteran
- Tali sling
 Ambil Tanah
- JCB
- Dump Truck
 Filling Soil
- Polybag 55 x 38 cm
- Cangkul
- Sekop kecil
- Tanah
 Add Soil dan Penjenuhan
- Sekop Kecil
- Tanah
- Pipa besi
- Selang air
- Air

 Making Hole
- Bor Polybag
 Manuring Hole
- Pupuk RP
- Takaran Pupuk
- Kain Gendong
- Ember
e) Penanaman Bibit
- Pick Up
- Karung
- Pisau
f) Perawatan Pre Nursery
 Watering
- Gembor
- Selang 3/4"
- Water Pump
 Mulching
- Ember
- Karung
- Fiber
 Manuring
- NPK 15 :15:6:4
- NPK 12 :12:17:2
- Ember
- Takaran
- Kain Gendong
 Pest & Desease
- Bayfolan
- Decis
- Antracol
- Agristik
- Knapsack
- Nozzle Solid Cone
- Ember
 Weeding in Polybag Manual & Spraying chemist
- Karung
- Tajak
- Knap sack
- SA-15
- Nozzle Kuning
- Basta
- Agristik
- Takaran
- Ember
 Culling
- Karung
- Parang
 Sensus
- Data Jumlah Bibit
- Alat tulis
 Ikat Bibit
- Parang
- Tali rafia
 Kumpul Bibit
- Parang

2.1.4 Tenaga Kerja


Tenaga kerja sangat penting di persiapkan segera dalam organisasi kerja, meliputi:
 Supervisi
 Tenaga kerja
 Tim Keamanan
2.2 Pelaksanaan
2.2.1) Tahapan Pelaksanaan Kerja
a) Pembuatan Plot
- Persiapkan alat dan bahan
- Potong bambu sesuai ukuran panjang dan lebar plot
- Panjang 5,5 m dan lebar 1,1 m
- Buat patok kayu di setiap sudut plot
- Paku bambu pada patok kayu
- Atur jarak antar plot 0,5 m
- Usahakan barisan plot rapi dengan plot sebelahnya

Proses Pembuatan Plot

b) Filling Soil, Penjenuhan, manuring polybag dan Additional Soil


- Ambil tanah dengan JCB dan Dump Truck
- Langsir tanah ke plot
- Isi tanah dengan sekop kecil dan masukkan kedalam polybag
- Isi polybag sampai penuh
- Susun polybag yang sudah penuh kedalam plot
- Jumlah polybag memanjang 50 polybang dan melebar 10 polybag
- Siram polybag selama 4-5 hari agar tanah jenuh dan memadat
- Hentakkan polybag agar tanah cepat memadat
- Pupuk polybang dengan pupuk RP 20 gr dan Agroblend 2,5 gr
- Tambahkan tanah sampai polybag terisi penuh
Proses Filling Soil

c) Penanaman Kecambah
- Diawali dengan pemesanan kecambah
- Ketika kecambah dating, dilakukan seleksi kecambah untung memisahkan
kecambah normal, DT, abnormal ( patah, busuk)
- Lakukan pengeceran kecambah sesuai nomor kantong, diawali dengan nomor
terkecil terlebih dahulu. Yang di ecer kecambah normal dahulu, kemudian
kecambah DT
- Beri tanda batas tiap kantong dengan membalikkan polybag terahir
- Beri tanda kecambah DT dengan cat biru
- Lakukan penanaman dengan kedalaman lubang 2-2,5 cm
- Penanaman dilakukan dengan posisi plumula ke atas dan radikula kebawah
- Usahakan tidak ada kecambah yang tertinggal
d) Watering
- Pastikan water pump dalam kondisi baik
- Pastikan selang pipa tidak ada yg bocor
- Pasangkan mata gembor pada ujung selang
- Siram bibit secara merata
- Lakukan sampai seluruh bibit tersiram
- Bibit dilakukan penyiraman 2 kali, pagi dan siang hari dengan kebutuhan air 0,2-
0,3 L/hari.

e) Manuring
- Buat permintaan pupuk ke gudang material dengan membuat SRN
- Ajukan SRN untuk mendapatkan SIN
- Setelah SIN keluar, ambil pupuk ke gudang pupuk
- Setelah pupuk sampai ke nursery, lakukan penghalusan pupuk dengan cara pupuk
ditumbuk dengan lesung
- Setelah itu, takar pupuk sesuai kebutuhan , masukkan pupuk ke dalam ember untuk
dicairkan
- Isi drum 200Liter dengan air
- Setelah pupuk diember telah larut, masukkan larutan pupuk kedalam drum
- Aduk pupuk dalam drum agar merata
- Ambil larutan pupuk dengan ember
- Aplikasikan pupuk dengan takaran, 1 seed = 50 ml larutan pupuk
- Setelah aplikasi, siram bibit dengan air agar tidak terjadi plasmolysis
- Lakukan pemupukan secara aman dan benar dengan memakai APD lengkap dan ikut
petunjuk SOP

f) Pest & Desease


- Buat permintaan bahan material ke gudang material dengan membuat SRN
- Ajukan SRN untuk mendapatkan SIN
- Setelah SIN keluar, ambil bahan material ke gudang material
- Setelah material sampai ke nursery, bawa material ke areal yang akan dilakukan
pengaplikasian
- Lakukan pencampuran pestisida dengan dosis Decis 14ml/kep, Bayfolan 14
ml/kep dan Antracol 10 gr/kep
- Lakukan pencampuran dekat dengan sumber air
- Lakukan penyemprotan pada bibit secara merata dan basah
- Lakukan dengan aman dan benar dengan memakai APD lengkap dan sesuai
petunjuk SOP

Proses Pengaplikasian
g) Weeding in The Row
- Tentukan jumlah tenaga kerja dan lokasi kerja
- Lakukan pengendalian gulma dengan cara gulma digaruk dengan alat tajak
- Pengendalian gulma dilakukan secara manual
- Dilakukan pada setiap jalur pemisah antar plot
- Untuk weeding in polybag di pre nursery dilakukan oleh tenaga watering.
Dilakukan sambil menunggu mesin pompa air hidup.

h) Culling in PN
- Dilakukan pada tanaman berumur 3 bulan, atau sebelum dilakukan transplanting
- Seleksi bibit dengan kriteria twisted leaf, retarded, chimera, collated, wrinkled, dan
grass leaf
- Dilakukan dengan pengawasan tim agronomi
- Leader menunjuk bibit abnormal dan polybag kosong
- Bibit abnormal langsung dicabut dan dimasukkan kedalam karung
- Untuk polybag kosong diambil bijinya
- Setelah semua bibit diseleksi, bibit dan biji yang terkumpul dibedakan per 10 bibit
untuk memudahkan perhitungan bibit dan biji
- Setelah dihitung dan diambil dokumentasinya , bibit di cincang dengan beberapa
bagian, agar bibit tidak ditanam kembali oleh oknum
i) Pancang Tanah
- Tentukan blok yang akan dilakukan transplanting
- Tentukan arah timur-barat dan utara-selatan
- Setelah itu, tarik sling dengan arah timur- barat, beri pancang setiap 7 meter
- Setelah itu, tarik sling utara- selatan beri pancang setiap 6,3 meter
- Isi titik pancang yang telah ditentukan dengan anak pancang
- Pastikan pancang dengan benar agar pembagian tanah pada lokasi tersebut sesuai
dengan yang diharapkan

j) Filling Soil
- Pengisian polybag dilakukan setelah pelangsiran tanah selesai dan tanah telak
ditumpuk sesuai dengan titik pancang
- Pengisian menggunakan polybag dengan ukuran 55 x 38 cm
- Pengisian dilakukan pada tiap- tiap tumpuk tanah
- 1 tumpuk tanah dapat menghasilkan 70 polibag
- Isi polybag sampai penuh
- Sisa tanah pada tumpukan akan digunakan untuk kegiatan additional soil
k) Arrangging
- Dilakukan agar barisan polybag rapi sesuai dengan system mata 5
- Dilakukan setelah kegiatan filling soil
- Tentukan arah mata angin
- Untuk arah Utara – Selatan menggunakan jarak 90 cm dan Timur- Barat
menggunakan jarak 78 cm
- Tentukan pancang kepala terlebih dahulu agar barisan polybag lurus
- Tarik sling dengan arah Utara- Selatan dan Timur- Barat
- Isi tanda pada sling denga polybag
- Tentukan juga pancang hiup dan pancang mati

l) Additional Soil dan Jenuh Tanah


- Dilakukan setelah kegiatan Arranging
- Tambahkan tanah pada setiap polybag sampai penuh
- Setelah semua telak terisi penuh, lakukan penjenuhan dengan cara menusukkan pipa
besi kedalam polybag
- Tusuk 3 bagian polybag sampai air benar- benar keluar dari polybag
- Pastikan posisi polybag tegak setelah dilakukan penjenuhan
- Tambahkan kembali tanah kedalam polybag karena terjadi penyusutan setelah
penjenuhan
- Lakukan secara benar agar polybag tidak ada yang patah pinggang

m) Transplanting
- Dilakukan pada bibit yang telah berumur 3 bulan di pre nursery
- Diawali dengan pembuatan lubang tanam di polybag dengan kedalaman 20 cm
dan lebar 11 cm
- Setelah itu pupuk lubang tanam dengan pupuk RP dengan dosis 40 gr
- Setelah itu langsir bibit dari areal PN ke lokasi MN
- Ecer bibit pada tiap polybag
- Bibit DT diletakkan di tengah polybag
- Beri tanda polybag DT dengan cat biru
- Koyak polybag terlebih dahulu, usahakan bola tanah tidak pecah , lalu masukkan
ke lubang tanam
- Untuk bibit DT, lakukan pemisahan bibit dengan cara memotong akar menjadi 2
bagian
- Remas bola tanah hasil potongan agar bola tanah tidak pecah
- Masukkan bibit ke dalam polybag
- Lakukan sampai semua bibit tertanam di polybag besar
n) Watering Main Nursery
- Pastikan water pump dalam kondisi baik
- Pastikan selang pipa tidak ada yg bocor
- Pasangkan mata gembor pada ujung selang
- Siram bibit secara merata
- Lakukan sampai seluruh bibit tersiram
- Bibit dilakukan penyiraman 2 kali, pagi dan siang hari dengan kebutuhan air 2
Liter.
o) Mulching Main Nursery
- Setelah fiber datang dari PKS, lakukan penyiraman dan pembalikkan agar suhu
fiber turun dan kandungan minyak dalam fiber hilang
- Ambil fiber dengan karung
- Bawak ke tiap polybag, isi tiap polybag dengan fiber
- Dosis fiber yaitu 300 gr/seed

p) Manuring
- Buat permintaan pupuk ke gudang material dengan membuat SRN
- Ajukan SRN untuk mendapatkan SIN
- Setelah SIN keluar, ambil pupuk ke gudang pupuk
- Setelah pupuk sampai ke nursery, pupuk langsung diecer ke tiap- tiap blok yang
akan di pupuk
- Pupuk di MN diaplikasian langsung pada polybag
- Pastikan pekerja memakai APD lengkap

q) Pest & Desease


- Buat permintaan bahan material ke gudang material dengan membuat SRN
- Ajukan SRN untuk mendapatkan SIN
- Setelah SIN keluar, ambil bahan material ke gudang material
- Setelah material sampai ke nursery, bawa material ke areal yang akan dilakukan
pengaplikasian
- Lakukan pencampuran pestisida dengan dosis Decis 14ml/kep, Bayfolan 14
ml/kep dan Antracol 10 gr/kep
- Lakukan pencampuran dekat dengan sumber air
- Lakukan penyemprotan pada bibit secara merata dan basah
- Lakukan dengan aman dan benar dengan memakai APD lengkap dan sesuai
petunjuk SOP
r) Weeding in Main Nursery
- Dilakukan secara manual dan kimiawi
- Secara manual dilakukan pada kegiatan weeding in the row dan in the polybag
dengan alat tajak
- Secara kimiawi dilakukan pada kegiatan weeding in the row dengan bahan basta dan
agristik

s) Culling in Main Nursery


- Dilakukan 3 kali yaitu pada umur 6,9, 12 bulan
- Dilakukan dengan pengawasan tim agronomi
- Tim agronomi menunjuk bibit abnormal, bibit langsung di penggal dan dimasukkan
ke karung, setelah itu polybag tangsung dibelah dan digulingkan
- Bagian pencatatan mencatat jumlah bibit normal dan double tone
t) Sensus Bibit
- Dilakukan untuk mengetahui jumlah bibit seluruhnya
- Polybag diberi nomor yang sama dalam 4 baris, diibaratkan 1 plot tanaman 4 baris
tanaman
- Tujuan penomoran utnuk mempermudah perhitungan dalam kegiatan sensus
- Sekali berjalan, tenaga sensus bisa langsung menghitung 4 baris tanaman

u) Pengangkutan Bibit Ke OU
- Diawali dengan kegiatan pengikatan bibit untuk mempermudah dalam proses muat
bibit
- Setelah itu, kumpulkan bibit untuk mempermudah dalam proses perhitungan
- Kumpulkan bibit tiap 10 bibit/tumpuk
- Angkut bibit ke OU dengan dump truk
2.3 Administrasi
- Muster chit
- SRN & SIN
- Contract Worker

2.4 Norma

URAIAN KAPASITAS

PERSIAPAN PN ;
Cari Bambu 160 bambu/seed
Buat Plot 15 plot/wd
Filling Soil 771 polibag/ wd
Additional soil + manuring : 1.000 polibag/wd
Penanaman Kecambah 1.250 seed/wd
Perawatan :
Watering 40.000 seed/wd
Pest & Desease 60.000 seed/wd
Weeding in the Row 10 baris/wd
Culling 10.000 seed/wd
Persiapan MN
Pancang Tanah 15.000seed/wd
Filling Soil 288 seed/wd
Arranging 300 seed/wd
Additional Soil 220 seed/wd
Making Hole 500 seed/wd
Manuring Hole 3.500 seed/wd
Penanaman 220 seed/wd
Perawatan MN
Watering 3500 seed/wd
Mulching 1000 seed/wd
Manuring 3500 seed/wd
Weeding : Spraying Herbicide 3500 seed/wd
Weeding in polybag 3000 seed/wd
Weeding in the row 550 seed/wd
Sensus 20.000 seed/wd
Culling 10.000 seed/wd
Ikat Bibit 1000 seed/wd
Kumpul Bibit 1400 seed/wd
2.5 Organisasi
Adapun struktur koordinasi yang dilakukan Di Agro Rawas Ulu East adalah sebagai
berikut :

Estate Manager

Field Head Assistant

Field Assistant

Supervisi

Pekerja

Adapun kegunaan dari koordinasi adalah untuk mengatur kapan pekerjaan akan
dilakukan, apa jenis pekerjaan yang akan dilakukan dan berapa kapasitas yang harus
didapatkan dalam satu hari kerja serta berapa lama pekerjaan tersebut akan dilakukan.

2.6 Pengawasan Kerja


 Pastikan pembuatan plot sesuai ukurannya yaitu 5,5 x 1,1 m agar dapat menampung
500 polibag/ plot
 Pengisian tanah di polybag harus benar- benar penuh agar penyusutan tanah tidak
terlalu besar yang berakibat kebutuhan tanah akan meningkat
 Pastikan tanah benar- benar jenuh agak tidah ada rongga udara didalam polybag
sehingga terhindar dari polybag patah pinggang
 Penanaman kecambah harus dilakukan oleh orang yang berpengalaman yang dapat
membedakan antara plumula dengan radikula sehingga tidak ada penanaman yang
terbalik
 Penyiraman harus dilakukan dengan benar, dosis air per polybag harus sesua dengan
kebutuhan bibit sehingga pertumbuhan bibit akan bagus
 Pengendalian hama dengan spraying harus dilakukan dengan cara yang benar, dosis
yang tepat dan aman, sehingga pengendalian hama dan penyakit dapat dikendalikan
dengan baik
 Aplikasi mulsa harus dilakukan pada saat suhu fiber sudah menurun, jika tidak maka
akan mengganggu pertumbuhan tanaman
 Pemupukan harus dilakukan dengan dosis yang benar dan cara yang tepat agar pupuk
dapat terserap dengan baik oleh bibit kelapa sawit
 Pengendalian gulma harus dilakukan dengan tepat waktu agar pertumbuhan gulma
dilapangan dapat dikendalikan dengan baik
IV. PENGELOLAAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN
KERJA (K3)

Potensi bahaya dan risiko Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) yang dapat timbul
adalah cedera karena terkena bahan kimia, kondisi fisik akibat paparan cuaca panas, binatang
berbisa dan lain-lain. Adapun pengendaliannya adalah pekerja diwajibkan menggunakan Alat
Pelindung Diri (APD) dan pengetahuan mengenai bahaya-bahaya di kawasan Nursery.

Dalam hal mengurangi kecelakaan kerja dalam pengelolaan Keselamatan dan


kesehatan kerja (K3) ada beberapa hal yang dapat dilakukan, antara lain ;

1. Membuat standart opersional pekerja yang mencantumkan tentang K3.


2. Memberikan pengarahan tentang pentingnya K3 dalam berkerja saat di apel pagi
(Alat pelindung diri) .
3. Beri pertolongan pertama pada kecelakaan atau di bawak ke poliknik apabila
terjadi kecelakaan kerja.
4. Mensterilkan lokasi Nursery dengan cara melarang orang yang tidak
berkepentingan berada di lokasi Nursery.

-
V PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP

Pemeliharaan lingkungan hidup merupakan suatu kewajiban bagi kita semua demi
terciptanya lingkungan yang bersih, sehat dan alami. Aspek dampak lingkungan terhadap
pengelolahan lahan kelapa sawit merupakan hal yang harus di perhatikan karena saat ini dunia
sangat peka terhadap kerusakan lingkungan akibat pengolahan lahan perkebunan.

Kemudian dengan ikutnya perusahaan pada program RSPO maka faktor lingkungan
hidup sangat menjadi perhatian, semua karyawan harus memahami kebijakan ini dan harus di
terapkan sampai kepada keluarga karyawan dalam lingkungan perusahaan.

Setiap sampah ataupun limbah dari pekerjaan seperti bekas kemasan pestisida, karung
pupuk, minyak Solar, harus di masukan dalam wadah seperti drum atau drijen dan di simpan
pada tempat khusus atau gudang khusus.
VI. LAMPIRAN
6.1 Administrasi
6.2 Cost/ seed

Anda mungkin juga menyukai