Anda di halaman 1dari 3

TUGAS

“MANAJEMEN LALU LINTAS”

Oleh :

HELDYORA HUTABARAT
23323099

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL


JURUSAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2023
MANAJEMEN LALU LINTAS
A. Manajemen Kapasitas
Manajemen Kapasitas adalah hal yang termudah dan teknik manajemen lalu lintas yang
paling efektif untuk diterapkan.

Tujuan Manajemen Lalu Lintas, yaitu :

1. Mendapatkan tingkat efisiensi dari pergerakan lalu lintas


2. Meningkatkan tingkat keselamatan
3. Melindungi kondisi lingkungan arus lalu lintas

B. Manajemen Prioritas
Manajemen prioritas lebih diutamakan bagi kendaraan angkutan umum melalui
penerapan jalur khusus bus (buslane), jalan khusus bus (busway), maupun prioritas bagi
kendaraan tak bermotor seperti jalur khusus sepeda, prioritas bagi pejalan kaki, dan
sebagainya.

C. Manajemen Kebutuhan Transportasi (Transport Demand Management)


Manajemen Kebutuhan Transportasi adalah upaya untuk memperkecil jumlah perjalanan
kendaraan pribadi (push) dan mendorong pengembangan pelayanan angkutan umum (pull).

D. Pemecahkan persoalan transportasi (kemacetan)


Pemecahkan persoalan transportasi (kemacetan) di perkotaan menurut (Tamin, 2008), yaitu:
1. Meredam atau memperkecil tingkat kebutuhan akan transportasi (sistem kegiatan)
2. Peningkatan kapasitas dan efisiensi sistem prasarana transportasi yang ada (sistem
jaringan)
3. Memperlancar sistem pergerakan melalui kebijakan rekayasa dan manajemen lalu
lintas (sistem pergerakan)
4. Peningkatan peranan sistem kelembagaan, peran sektor swasta, peran masyarakat,
penegakan hukum, dan lain-lain.

E. Target utama pengukuran TDM


1. Moderation of Activities
2. Efficient use of vehicle
3. Modal Change
4. Change of Time
5. Change of Route
F. TDM Pada Sistem Pergerakan
1. Manajemen lalu lintas (sistem satu arah, dan lain-lain)
2. Manajemen kebutuhan pergerakan (traffic restraint, congestion pricing, dan lain-lain)
3. Penerapan kebijakan perparkiran
a. On-street menjadi off-street
b. Kenaikan tarif parkir
c. Restraint bagi angkutan pribadi
d. Pemberian prioritas pada HOV atau angkutan umum (car/van pooling, lajur khusus
bus (buslane), ataupun jalan khusus bus (busway).
e. Peningkatan fasilitas pejalan kaki yang bisa berupa trotoar (footways), jari- jari
tikungan yang pendek–agar pejalan kaki lebih aman menyeberang jalan akses karena
pengemudi akan memperlambat kendaraannya–, rute pejalan kaki (footpaths), zebra
crossings, jalan khusus pejalan kaki (pedestrianisation), dan sebagainya.
f. Sistem informasi lalu lintas real time

Anda mungkin juga menyukai