Anda di halaman 1dari 6

BAHASA INDONESIA

ULASAN BUKU
Nama: Dheya Kumolontang
Nim: 221011050180
Dosen Pengampu: Dr.Dra.Djennie Imbang M.Hum

1. Identitas
Judul buku :Teknologi Sediaan Obat dalam Bentuk Solid
Penulis :Dr. Yandi Syukri, M.Si , Apt
Penerbit :Universitas Islam Indonesia
Tahun Penerbitan :2018
Hak cipta :Dilindungi Undang-Undang
Jumlah Halaman : 270 halaman
Bahasa yang digunakan :Bahasa Indonesia
Warna sampul buku :Putih dan Hijau

2. Orientasi
Dr. Yandi Syukri, M.Si, Apt, lahir di Payakumbuh, Sumatera Barat pada 18
Mei 1974. Menyelesaikan Sarjana Farmasi dan Apoteker di Universitas Andalas,
sedangkan S2 dan S3 diselesaikan di Universitas Gadjah Mada. Semenjak tahun 2000
menjadi Dosen Tetap Farmasi di Universitas Islam Indonesia (UII) bidang Teknologi
Farmasi. Buku Ajar Teknologi Sediaan Obat dalam Bentuk Solid ini merupakan buku
kedua yang ditulis, sebelumnya pernah menulis Buku Ajar Biofarmasetika yang
diterbitkan tahun 2002. Selain aktif mengajar penulis juga melakukan penelitian yang
dipublikasikan di beberapa Jurnal Nasional Terakreditasi dan Internasional. Selama di
UII penulis juga pernah berpengalaman menjabat sebagai Ketua Jurusan Farmasi
(2006-2010) dan Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (2010-
2014). Selain itu juga pernah menjabat sebagai Sekretaris Eksekutif Lembaga
Pendidikan bidang MIPA Indonesia (MIPANet) tahun 2012-2013. Dan menurut hasil
pencarian kami bahwa Penulis telah menerbitan 13 buku ciptaannya.
Dan buku yang diulas saat ini membantu para pelajar dan pengajar dalam
bidang kefarmasian khususnya Teknoligi sediaan solid.
3. Tafsiran Isi
 Tafsiran BAB 1
Buku ini secara komprehensif akan menyajikan Teknologi Sediaan Obat
dalam Bentuk Solid yang difokuskan pada Sediaan Tablet salut dan Kapsul. Untuk
menambah pengetahuan khususnya untuk menghasilkan sediaan tablet yang lebih
inovatif dan diminati oleh pasien. Sebelum melakukan Formulasi dan Pembuatan
Sediaan ada 3 hal penting yang harus dikaji yaitu bagaimana efek yang diharapkan
pada saat obat dipilih, bagaimana sifat-sifat dari komponen penyusunnya dan
bagaimana sifat-sifat dari obat tersebut setelah diformulasi bersama dengan bahan
tambahan. Selanjutnya dibahas Serbuk dan Sifat-sifatnya. Obat pada umumnya
disusun oleh komponen-komponen serbuk atau partikel yang masing-masing memiliki
sifat yang berbeda.
Studi praformulasi merupakan tahapan awal yang dilakukan sebelum
melakukan formulasi dan pembuatan sediaan yang merupakan tahapan untuk
mengetahui sifat fisikokimia dari zat aktif dan zat tambahan serta kemungkinan
adanya interaksi antara zat aktif dan zat tambahan. Pada topik ini disajikan bahan
tambahan dalam formulasi sediaan tablet, metode pembuatan sediaan tablet dan
kontrol kualitas sediaan. Kontrol kualitas sediaan selain mengacu pada Farmakope
Indonesia terbaru juga mengacu pada standar lainnya.
 Tafsiran BAB 3
Pada BAB 3 dalam buku ini membahas mengenai studi praformulasi dimana d
i dalamnya membahas mengenai sejarah dari studi praformulasi. Studi pre-formulasi
berkembang pada tahun 1950 dan awal 1960. Studi pre-formulasi adalah langkah pert
ama dalam pengembangan sediaan farmasi secara rasional dengan cara mengkaji sifat
fisik dan kimia dari zat aktif dan bila digabungkan dengan eksipien.
Dalam Bab ini penulis mampu menjelaskan tentang apa itu studi praformulasi,
apa tujuan dari studi praformulasi. Penulis juga membahas mengenai parameter prafor
mulasi yang meliputi karakteristik kimia dan karakteristik fisika yang dibahas secara t
erperinci.
Dalam pembahasan karakteristik fisik terdiri dari beberapa bagian, yang perta
ma organoleptik dimana kajian praformulasi harus dimulai dengan deskripsi zat aktif.
Warna, bau dan rasa obat baru harus dicatat dengan menggunakan terminologi deskrip
tif. Yang kedua Karakteristik Bulk yang terdiri dari beberapa pembahasan di dalamny
a. Yang ketiga yaitu analisis kelarutan yang membahas tentang Kelarutan merupakan
sifat fisik-kimia yang penting dari zat aktif terutama kelarutan dalam air. Obat harus
memiliki kelarutan yang baik dalam air dalam kisaran pH fisiologis dari 1 sampai 8 u
ntuk keampuhan efek terapeutiknya. Dan yang terakhir yaitu mengenai studi stabilitas.
Kemudia dalam pembahasan karakteristik fisik, penulis juga membagi topik in
i dengan beberapa bagian, yang terdiri atas Hidrolisis, Oksidasi, Fotolisis, Polimerisas
i, Rasemisasi, Dekomposisi enzim.
Dalam pembahasan akhir juga penulis memberikan soal latihan sehingga para
pembaca bisa mengukur kemampuan yang dimiliki setelah membaca buku Teknologi
sediaan obat dalam bentuk solid. Dalam penulisan buku ini juga, penulis lebih berfoku
s pada karakteristik atau parameter dari studi praformulasi
 Tafsiran Bab 5
Tablet merupakan sediaan dalam bentuk kering sehingga lebih stabil. Secara
umum tablet memiliki waktu paruh eliminasi yang panjang. Tablet juga lebih mudah
dalam hal transportasi karena jumlah eksipiennya relatif sedikit dibandingkan dengan
sediaan dalam bentuk cairan. Bagi farmasis, tablet merupakan sediaan yang mudah
dalam hal pemberian. Lebih lanjut tablet memiliki keseragaman kandungan zat aktif
yang lebih tinggi dibandingkan obat yang lain. Penyalutan yang sesuai dapat
menutupi rasa yang tidak enak dan meningkatkan kenyamanan bagi pasien dalam
mengkonsumsi obat.
Tablet juga menyediakan suatu sistem penghantaran obat dengan berbagai
macam fungsi. Meskipun sebagian besar tablet dimaksudkan untuk ditelan, proses
manufaktur dasar yang sama yang dikaitkan dengan formulasi yang tepat,
menyediakan obat-obat untuk sublingual, bukal, vaginal, tablet hisap, tablet larut,
tablet terdispersi dan tablet effervescent. Sebagai tambahan juga tersedia teknik-
teknik yang dapat memperlama atau pelepasan yang dimodifikasi zat aktif dari tablet.
 Tafsiran Bab 9
Pada Bab 9 Teknologi Sediaan Kapsul meyatakan bahwa bentuk kapsulberupa
sediaan padat dengan bahan obat atau eksipien tertutup dengan suatu cangkang kecil.
Cangkang tersebut terbuat dari gelatin, amilum ataupun bahan lain. Selain itu juga
membahas mengenai bentuk-bentuk dan sediaan dari kapsul, formulasi bahan yang
nanti akan dimasukkan kedalam cangkang kapsul.
Dalam buku ini penulis menerangkan mengenai pengertian kapsul, kapsul
cangakang keras dan kapsul cangkang lunak beserta kelebihan dan kekurangannya,
cara pembuatan, dan juga formulasi. Penulis berusaha menerangkan secara terperinci
mengenai teknologi sediaan kapsul.

4. Evaluasi
 Evaluasi Bab 1
Kelebihan :
Buku ini memiliki kelebihan, yaitu buku ini memiliki gambar sehinggah lebih mudah
dipahami oleh pembaca, buku ini juga membahas topik secara terperinci
Kekurangan :
Kelemahan dari buku ini yaitu, terlalu banyak tulisan yang ada dalam buku, sehingga
bisa saja membuat pembaca menjadi bosan saat membacanya. Dibanding dengan
buku kedua mengenai Teknologi sediaan solida yang ditulis oleh Dram Gloria
Murtink, M.Si., Apt dan Yetri Elisa, M.Farm, Apt dalam buku kedua ini lebih ringkas
dalam penyusunan materi beserta isinya juga membahasa secara terpisah
mengenai desain sediaan farmasi. Sedangkan pada buku yang pertama tidak
membahas satu per satu mengenai desain farmasi.
 Evaluasi Bab 3
Pada bab 3 dalam buku ini memiliki beberapa keunggulan yaitu penulis mener
angkan terlebih dahulu asal mula perkembangan dari studi praformulasi, penulis juga
menjelaskan secara terperinci setiap topik yang dibahas, sehingga memudahkan para
pembaca untuk memahami isi dari topik tersebut.
Akan tetapi dalam kelebihan buku ini, pengulas juga masih menemukan beber
apa kekurangan, yaitu dalam buku ini terlalu padat serta terlalu banyak tulisan, sehing
ga mungkin kurang menarik untuk pembaca,juga dalam buku ini tidak tersedia ringka
san dalam akhir topik.
Jika dibandingkan dengan buku dari penulis Dra. Gloria Murtini, M.Si, Apt d
an Yetri Elisa, M.Farm, Apt mengenai Teknologi Sediaan Solid, buku ini lebih ringka
s dalam menjelaskan topik-topik yang ada. Dalam bukuini juga terdapat ringkasan di
akhir topik. Pada kedua buku ini membahas mengenai topik yang sama yaitu Studi Pr
aformulasi, tapi isi dari kedua buku ini agak berbeda. Meskipun agak berbeda, namun
kedua buku ini bisa membantu bagi para pelajar maupun pengajar dibidang kefarmasi
an.
 Evaluasi Bab 5
Pada bab 5 ini penulis menerangkan secara terperinci mengenai metode,mekan
isme,sampai dengan proses manufaktur sediaan tablet. Sehingga pembaca dapat meng
ikuti proses demi proses yang ada. Namun dalam penulisan khususnya dalam bab 5 in
i masih banyak yang harus diulas kembali. Jika dibandingkan dengan buku dari penul
is Dra. Gloria Murtini, M.Si, Apt dan Yetri Elisa, M.Farm, Apt mengenai Teknologi
Sediaan Solid, buku ini lebih ringkas dalam menjelaskan topik-topik yang ada. Isi dari
kedua buku ini agak berbeda. Meskipun agak berbeda,kedua buku ini bisa membantu
bagi para pelajar maupun pengajar dibidang kefarmasian
 Evaluasi Bab 9
Dalam Bab 9, penulis menekankan dengan jelas mengenai topik inti pembahas
an dari bab ini. Kelebihan dari buku ini khususnya dalam bab ini,terdapat banyak gam
bar sehingga pembaca dapat dengan mudah mengerti dan memahami maksud dari pen
ulis. Namun dalam buku ini juga memiliki kekurangan yaitu terlalu banyak tulisan,
meskipun banyak gambar namun jika terlalu banyak tulisan akan membuat para
pembaca menjadi bosan
Jika dibandingkan dengan buku dari penulis Dra. Gloria Murtini, M.Si, Apt d
an Yetri Elisa, M.Farm, Apt mengenai Teknologi Sediaan Solid. Setelah diulas, buku
tersebut masih memiliki banyak kesalahan penulisan dibandingkan dengan buku yang
pertama, namun buku ini lebih ringkas dibanding dengan buku yang pertama. Kedua
buku ini juga memiliki judul bab yang sama, tapi masih ada beberapa topik yang
berbeda.

5. Rangkuman
Teknologi Sediaan Obat dalam Bentuk Solid merupakan salah satu mata
kuliah yang wajib diajarkan pada pendidikan tinggi kefarmasian. Jadi buku ini sangat
cocok untuk para mahasiswa maupun pelajar di bidang kefarmasian. Ilmu ini
berkembang cepat sekali seiring dengan perkembangan teknologi. Formulasi obat
yang pada awalnya dikenal dengan penyiapan obat yang diresepkan oleh dokter di
apotek telah berkembang dan diproduksi dengan skala besar di industri farmasi
menggunakan peralatan yang modern dengan tujuan akhirnya berorientasi kepada
penyediaan produk farmasi yang memenuhi standar keamanan (safety), kemanjuran
(efficacy) dan berkualitas (quality). Secara umum tujuan dari penerbitan buku ini
adalah agar mahasiswa memahami pengetahuan dan teknologi sediaan obat dalam
bentuk solid. Dalam buku ini masih memiliki beberapa kekurangan sesuai dengan
evaluasi yang masih perlu diperbaiki, kiranya dapat menjadi perhatian dari penulis.

SAMPUL BUKU

Anda mungkin juga menyukai