Anda di halaman 1dari 9

FARMAKOLOGI

BENTUK SEDIAAN OBAT

Disusun Oleh:

KELOMPOK 4

Nama Anggota :

ANDI AWLIYA TENRI AKE (PO713261231050)

SALSABILA BAHARUDDIN (PO713261231082)

PUTRI AMALIA ASRI (PO713261231077)

Dosen pengampu :

drg. Ardian P, M.Pd

PRODI DIII KESEHATAN GIGI

JURUSAN KESEHATAN GIGI

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MAKASSAR

MAKASSAR

2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat, Inayah,

Taufik dan Hidayahnya sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang

berjudul “Teknik Asepsis Selama Perawatan Gigi”. Semoga makalah ini dapat dipergunakan

sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca dalam menempuh mata

kuliah yang bersangkutan. Harapan kami semoga makalah ini membantu menambah

pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, sehingga kami dapat memperbaiki bentuk

maupun isi makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih baik. Ucapan terima kasih saya

ucapkan kepada bapak sebagai dosen pengampu yang telah memberikan arahan dan

pemahaman dalam penyusunan makalah ini

Penyusun menyadari bahwa dalam makalah ini jauh dari sempurna baik dari segi

penyusunan, pembahasan ataupun penulisannya. Semoga makalah ini dapat digunakan

sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman dalam menempuh mata kuliah

pengantar bisnis bagi pembaca.

Makassar, 09 Februari 2024


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Pendahuluan

Bentuk sediaan obat merupakan sediaan farmasi dalam bentuktertentu sesuai dengan
kebutuhan, mengandung satu zat aktif atau lebihdalam pembawa yang digunakan sebagai obat
dalam ataupun obat luar. Adaberbagai bentuk sediaan obat di bidang farmasi, yang dapat
diklasifikasikanmenurut wujud zat dan rute pemberian sediaan. Berdasarkan wujud zat,bentuk
sediaan obat dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu sediaan bentuk cair(larutan sejati, suspensi, dan
emulsi), bentuk sediaan semipadat (krim,lotion, salep, gel, supositoria), dan bentuk sediaan
solida/padat (tablet,kapsul, pil, granul, dan serbuk). Perkembangan dalam bidang industrifarmasi
telah membawa banyak kemajuan khususnya dalam formulasi suatusediaan, salah satunya adalah
bentuk sediaan solida. Sediaan solidamemiliki beberapa keunggulan dibandingkan dengan
sediaan bentuk cair,antara lain: takaran dosis yang lebih tepat, dapat menghilangkan
ataumengurangi rasa tidak enak dari bahan obat, dan sediaan obat lebih stabildalam bentuk padat
sehingga waktu kadaluwarsa dapat lebih lama(Hadisoewignyo dan Fudholi, 2013).

Menurut Farmakope Indonesia Edisi V (2014), tablet adalah sediaanpadat mengandung


bahan obat dengan atau tanpa bahan pengisi.Berdasarkan metode pembuatan, dapat digolongkan
sebagai tablet cetak dan tablet kempa. Sebagian besar tablet dibuat dengan cara pengempaan
danmerupakan bentuk sediaan yang paling banyak digunakan. Tablet kempadibuat dengan
memberikan tekanan tinggi pada serbuk atau granulmenggunakan cetakan baja. Sedangkan
tablet cetak dibuat dengan caramenekan massa serbuk lembab tekanan rendah ke dalam lubang
cetakan.Penghantaran obat secara oral merupakan rute yang paling umumdigunakan
dibandingkan beberapa rute penghantaran lainnya. Pemberianoral juga dapat digunakan untuk
pengobatan sistemik dengan berbagaibentuk sediaan farmasi. Sediaan oral merupakan rute yang
paling banyakdigunakan karena memberikan kemudahan dalam penggunaannya. Namun,kelarutan
bahan obat dalam saluran cerna merupakan suatu karakteristikfisika kimia yang perlu
diperhatikan dalam memformulasi suatu sediaandengan rute pemberian secara oral karena akan
mempengaruhi ketersediaanhayati, sehingga untuk mengatasi keterbatasan tersebut dilakukan
beberapapendekatan untuk meningkatkan waktu tinggal dari penghantaran obat padabagian atas
saluran pencernaan (Baru et al., 2012).

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa definisi sediaan obat?
2. Bagaiamana bentuk sediaan obat berdasarkan zat nya?
3. Bagaimana rute pemberian sediaan obat?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui definisi sediaan obat
2. Untuk mengetahui sediaan obat berdasarkan zat nya
3. Untuk mengetahui rutepemberiansediaanobat
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Definisi Sediaan Obat

Definisi obat adalah suatu zat yang digunakan untuk diagnosa, pengobatan,
melunakkan,penyembuhan atau pencegahan penyakit pada manusia atau pada hewan. Adapun bentuk
sediaan obat merupakan sediaan farmasi dalam bentuk tertentu sesuai dengan kebutuhan,
mengandung satu zat aktif atau lebih dalam pembawa yang digunakan sebagai luar. Meskipun obat
dapat menyembuhkan tetapi terdapat kejadian bahwa seseorang dapat menderita keracunan obat. Oleh
karna itu dapat dikatakan bahwa obat dapat bersifat sebagai obat dan juga obat dapat bersifat sebagai
racun.

Obat akan bersifat sebagai obat bila tepat di gunakan dalam pengobatan suatu penyakit dengan dosis
dan waktu yang tepat. Apabila digunakan salah dalam pengobatan atau overdosis akan menimbulkan
keracunan. Bila dosisnya lebih kecil.tidak diperoleh penyembuhan. Oleh karna itu dalam
menggunakan obat perlu diketahui efek obat tersebut. penyakit apa yang di derita, berapa dosisnya
serta kapan dan dimana obat di gunakan. Batas jarak sebagai obat dan racun adalah pendek sekali,
tergantung dari cara dan dosis obat tersebut.

Aksi dan efek setiap obat pada badan adalah berbeda. Obat yang tergolong oksitosik menstimulir
(memacu) aktivitas otot rahim. secara terpilih bekerja sebagai pengendor otot rahim. Obat yang
tergolong midriatik bekerja melebarkan pupil mata sedangkan obat golongan miotik mengecilkan
pupil mata. Ada obat digunakan untuk mencegah pendarahan yaitu golongan hemostatik atau
koagunalisa menjadikan darah menjendal, tetapi ada pula obat yang justru mencegah darah jangan
sampai menjendal, hal ini diperlukan saat transfuse darah atau pada waktu opersi jantung.

2.2 Bentuk Sediaan Obat Berdasarkan Zat nya

Zat aktif obat tidak dapat digunakan begitu saja untuk pengobatan, tetapi harus dibuat suatu bentuk
yang cocok serta pula dipilih rute penggunaan obat yang sesuai agar tujuan pengobatan dapat tercapai.
Bentuk sediaan obat mempengaruhi kecepatan absorpsi obat tersebut. Ketersediaan hayati adalah
presentasi obat yang diabsorpsi tubuh dari suatu dosis yang diberikan dan tersedia untuk memberi
efek terapetiknya.

Urutan berkurangnya ketrersediaan hayati dari bentuk obat adalah: larutan suspensi oral capsule-
tablet-tablet bersalut. Bentuk obat yang memberi aksi onset cepat tidak selalu menguntungkan.
Sedang obat yang diabsorpsi lambat akan memberi aktivitas obat yang lebih panjang. Untuk itu
pemilihan bentuk obat memerlukan pertimbangan terhadap banyak faktor.

A. Bentuk obat padat : tablet, kapsul, serbuk

Gambar 1. Bentuk Obat Padat


1. Berbagaijenis tablet adalah:

a. Tablet Kempa

b. Tablet kunyah, tablet besar

1. Berbagai jenis tablet adalah:

a. Tablet Kempa

b. Tablet kunyah, tablet besar yang tidak ditelan tapi dikunyah. Contoh tablet antasid

c. Tablet salut. Macam salut:

-Salut gula, dibuat dengan larutan gula

- Salut tekan, dibuat dengan mesin

- Salut film, dibuat dengan salut polimer

-Salut enterik (salut yang dapat tahan terhadap asam lambung hanya dapat hancur di usus), salut
terbuat dari asamftalat, resin dan asamstearate.

Gambar 2. Jenis Obat Tablet

2. Macam-macam kapsul:

a. Kapsul gelatin keras, terdiri Bentuknya keras sehingga orang atas dasar sebagai wadah obat dan
tutupnya. banyak menyangka kaca Tetapi bila kapsul ini kena air akan mudah lunak dan hancur.

b. Kapsul gelatin lunak, tertutup dari pabrik dan obatnya sudah dari dulu di isi pabrik. Agar
menarik kapsul ini diberi warna-warni.
Gambar 3. Bentuk Obat Kapsul

3. Macam-macam serbuk

a. Serbuk terbagi, bentuk serbuk ini berupa bungkusan serbuk dalam kertas perkamen atau dalam
kantong- kantong plastik kecil, tiap bungkus merupakan 1 dosis.

b. Serbuk tak terbagi, serbuk dalam jumlah yang botol mulut lebar. banyak ditempatkan dalam dos.

c. Serbuk efersen, serbuk yang berupa granul kecil yang mengandung asam sitrat dan natrium
bikarbonat.

Gambar 4. Bentuk Obat Serbuk

B. Bentuk Obat Cair

1. Larutan, merupakan suatu larutan obat, dan sebagai pelarut adalah air atau ditambah zat cair
lainnya seperti sedikit gliserin, alkohol dan sebagainya.

2. Eliksir, adalah suatu larutan alkoholis dan diberi pemanis, mengandung obat dan diberibahan
pembau. Sebagai pelarut adalah gliserin, sirup atau larutan sorbitol.

3. Sirup, adalah suatu larutan obat dalam larutan gula yang jenuh, biasanya disebut esen.

4. Emulsi, adalah suatu campuran dua zat cair yang tidak mau campur. biasanya minyak dan air,
dimana zat cair terdispersi dalam zat cair yang lain dengan bantuan emulgator.

5. Suspensi oral, adalah suatu campuran obat berupa zat padat terbagi halus yang terdispersi didalam
medium cairan. Bentuk suspensi oral dapat berupa suspensi oral, mixture, magma dan gel.

Gambar 5. Bentuk Obat Cair


2.3 Rute Pemberian Sediaan Obat

Rute pemberian dalam farmakologi dan toksikologi adalah jalur suatu obat, cairan, racun, atau
zat lain dimasukkan kedalam tubuh. Rute pemberian umumnya dikelompokkan berdasarkan lokasi
pemberian zat tersebut. Rute juga dapat dikelompokkan berdasarkan lokasi yang menjadi target aksi
zat tersebut. Aksi suatu zat dapat berupa topikal (lokal), enteral (efek sistemik secara luas. tetapi
dikirim melalui saluran pencernaan), tetapi dikirim melalui rute selain saluran pencernaan). atau
parenteral (aksisistemik, tetapi dikirim melalui rute selain saluran pencernaan). Cara pemberian dan
bentuk sediaan merupakan aspek pemberian obat.

Adapun bentuk sediaan obat dan rute penggunaanya dapat dilihat pada daftar 1 sebagai berikut:

Daftar 1. Bentuk sediaan obat dan rute penggunaan obat


BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan

Bentuk sediaan obat merupakan sediaan farmasi dalam bentuk tertentu sesuai dengan
kebutuhan, mengandung satu zat aktif atau lebih dalam pembawa yang digunakan sebagai obat dalam
ataupun obat luar. Ada berbagai bentuk sediaan obat di bidang farmasi, yang dapat diklasifikasikan
menurut wujud zat dan rute pemberian sediaan. Berdasarkan wujud zat, bentuk sediaan obat dapat
dibedakan menjadi tiga, yaitu sediaan bentuk cair (larutan sejati, suspensi, dan emulsi), bentuk
sediaan semipadat (krim, lotion, salep, gel, supositoria), dan bentuk sediaan solida/padat (tablet,
kapsul, pil, granul, dan serbuk).

3.2 Saran

Diharapkan pemahaman mahasiswa keperawat terhadap bidang ilmu farmakologi dalam hal
ini aspek bentuk sediaan obat dalam kesehatan untuk terus ditingkat seiringan dengan makin maju
teknologi dalam bidang farmasi yang kita alami saat sekarang ini.

Anda mungkin juga menyukai