Anda di halaman 1dari 10

DETASEMEN KESEHATAN WILAYAH 02.04.

04
KLINIK YONARMED 15 / 105 TARIK

KEPUTUSAN KEPALA KLINIK YONARMED 15 / 105 TARIK


NOMOR : SK / 19 / PMKP / IV / 2023

TENTANG
PANDUAN MENGURANGI RISIKO CEDERA PASIEN AKIBAT JATUH
DI KLINIK YONARMED 15/105 TARIK

KEPALA KLINIK YONARMED 15 / 105 TARIK,

Menimbang : 1. bahwa dalam Upaya meningkatkan mutu pelayanan


Klinik Yonarmed 15/105 Tarik, maka diperlukan
penyelenggaraan pelayanan yang bermutu;
2. bahwa agar pelayanan yang bermutu di Klinik Yonarmed
15/105 Tarik dapat terlaksana dengan baik, perlu adanya
panduan Mengurangi risiko cedera pasien akibat jatuh Klinik
Yonarmed 15/105 Tarik sebagai landasan bagi seluruh
penyelenggaraan pelayanan di Klinik Yonarmed 15/105 Tarik
yang ditetapkan dalam keputusan Kepala Klinik Yonarmed
15/105 Tarik.

Mengingat : 1. Undang-Undang RI Nomor 29 Tahun 2004 tentang


Praktek Kedokteran;
2. Undang- Undang RI Nomor 36 Tahun 2009 tentang
Kesehatan;
3. Undang-Undang RI Nomor 44 Tahun 2009 tentang
Rumah Sakit;
4. Undang-Undang RI Nomor 36 Tahun 2014 tentang
Tenaga Kesehatan;
5. Undang-Undang RI Nomor 38 Tahun 2014 tentang
Keperawatan;
6. Permekes RI Nomor 34 Nomor 2022 Tentang Akreditasi
Pusat Kesehatan Masyarakat, Klinik, Laboratorium Kesehatan,
Unit Transfusi Darah, Tempat Praktek Mandiri Dokter Umum dan
Tempat Praktek Mandiri Dokter Gigi
7. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 11 Tahun 2017
tentang Keselamatan Pasien..

MEMUTUSKAN

Menetapkan : 1. Keputusan Kepala Klinik Yonarmed 15 / 105 Tarik


tentang Panduan Mengurangi Risiko Cedera Pasien Akibat
Jatuh di Klinik Yonarmed 15 / 105 Tarik;
2. Panduan Mengurangi Risiko Cedera Pasien Akibat
Jatuh Klinik Yonarmed 15/105 Tarik harus dijadikan acuan
dalam penyelenggaraan pelayanan di Lingkungan Klinik
Yonarmed 15/105 Tarik sebagaimana tercantum dalam
lampiran Keputusan ini.
3. Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan
apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan dalam penetapan
ini, akan diadakan perbaikan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : Martapura
Pada Tanggal : 20 April 2023
Kepala Klinik Yonarmed 15/105 Tarik,

dr. Angga Prasetya


Letnan Dua Ckm NRP 11210002180493.
Lampiran SK Kepala Klinik Yonarmed 15/105 Tarik
DETASEMEN KESEHATAN WILAYAH 02.04.04 Nomor : SK / 18 / PMKP / IV / 2023
KLINIK YONARMED 15 / 105 TARIK Tanggal : 20 April 2023

PANDUAN MENGURANGI RISIKO CEDERA PASIEN AKIBAT JATUH


KLINIK YONARMED 15/105 TARIK

BAB I
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Pasien jatuh merupakan insiden di RS yang sering terjadi dan dapat
mengakibatkan cedera serius dan kematian. Pasien jatuh merupakan adverse
event kedua terbanyak dalam institusi perawatan kesehatan setelah kesalahan
pengobatan /medication errors (AHRQ). Insiden pasien jatuh tidak hanya
berdampak kepada fisik pasien tetapi juga dampak keuangan yang ditanggung
pasien dan rumah sakit (RS).

Organisasi kesehatan dunia WHO juga telah menegaskan pentingnya


keselamatan dalam pelayanan kepada pasien: “safety is a fundamental principle
of patient care and a critical component of quality management” (World Alliance for
Patient Safety, Forward Programme WHO, 2004). Permasalahan pasien jatuh
telah menjadi perhatian penting bagi Pemerintah dalam pelayanan pasien di RS
melalui Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2017
tentang Keselamatan Pasien, Bab III pasal 5 bahwa: setiap fasilitas pelayanan
kesehatan harus menyelenggarakan Keselamatan Pasien. Standar Keselamatan
pasien meliputi 6 (enam) sasaran keselamatan pasien yang salah satunya adalah
mengurangi risiko cedera pasien akibat terjatuh. Mengingat keselamatan pasien
menjadi tuntutan masyarakat dan berdasarkan latar belakang tersebut maka Klinik
Yonarmed 15/105 Tarik melaksanakan manajemen pengurangan risiko pasien
jatuh.

Klinik Yonarmed 15/105 Tarik melaksanakan proses mengurangi risiko cedera


pasien akibat jatuh. Banyak faktor yang dapat meningkatkan resiko pasien jatuh
antara lain kondisi pasien, diagnosis, situasi, dan/atau lokasi yang menyebabkan
risiko jatuh. Jika hasil skrining pasien berisiko jatuh, maka dilakukan intervensi
untuk mengurangi risiko jatuh pasien tersebut. Kriteria risiko jatuh dan intervensi
yang dilakukan didokumentasikan dalam rekam medis pasien. Berdasarkan hal
tersebut diatas, Klinik Yonarmed 15/105 Tarik perlu membuat suatu panduan
mengurangi risiko cedera pasien akibat jatuh dengan menetapkan regulasi yang
sesuai dengan lingkungan dan fasilitas Klinik

2. Pengertian
a. Jatuh merupakan pengalaman pasien yang tidak direncanakan untuk
terjadinya jatuh, suatu kejadian yang tidak disengaja pada seseorang pada
saat istirahat yangdapat dilihat/dirasakan atau kejadian jatuh yang tidak dapat
dilihat karena suatu kondisi adanya penyakit seperti stroke, pingsan, dan
lainnya.
b. Risiko adalah potensi terjadinya kerugian yang dapat timbul dari
proseskegiatan saat sekarang atau kejadian dimasa datang.
c. Cedera adalah memar atau luka, atau dislokasi dari otot, sendi atau tulang
yang disebabkan oleh kecelakaan, benturan (bodycontanc) atau gerakan yang
berlebihan sehingga otot, tulang, atau sendi tidak dapat menahan.
d. Pasien jatuh adalah peristiwa jatuhnya pasien dari tempat tidur ke lantai atau
tempat lainnya yang lebih rendah pada saat istirahat maupan saat pasien
terjaga yang tidak disebabkan oleh penyakit stroke, epilepsy, bahaya karena
terlalu banyak aktivitas. Peristiwa jatuh tersebut dapat menyebabkan cidera
fisik dan psikologis dan bahkan kematian.
e. Pasien yang Berisiko Jatuh adalah pasien yang dikategorikan mempunyai satu
atau lebih faktor risiko jatuh pada saat pasien menjalani perawatan di rumah
sakit

3. Maksud dan Tujuan


Klinik Yonarmed 15/105 Tarik melaksanakan upaya untuk mengurangi risiko
cedera pasien akibat jatuh di unit rawat inap dan rawat jalan.
BAB II
RUANG LINGKUP

4. Ruang Lingkup
Ruang lingkup Panduan Mengurangi Risiko Cedera Pasien Akibat Jatuh Klinik
Yonarmed 15/105 Tarik meliputi tata urut sebagai berikut:

a. Bab I Pendahuluan
b. Bab II Ruang Lingkup
1) Proses mengurangi risiko cedera pasien akibat jatuh di unit rawat jalan pada
pasien dengan kondisi, diagnosis, situasi dan/atau lokasi yang
menyebabkan risiko jatuh
2) Proses mengurangi risiko cedera pasien akibat jatuh di unit rawat inap baik
dewasa maupun anak dengan melakukan pengkajian risiko jatuh
menggunakan metode pengkajian yang baku.
3) Langkah-langkah untuk mengurangi risiko jatuh bagi pasien dari situasi dan
lokasi yang menyebabkan pasien jatuh
BAB III

KEBIJAKAN

5. Kebijakan Umum
Klinik Yonarmed 15/105 Tarik melaksanakan upaya untuk mengurangi risiko
cedera pasien akibat jatuh di unit rawat inap dan rawat jalan

6. Kebijakan Khusus
a. Klinik Yonarmed 15/105 Tarik melaksanakan skrining pasien rawat jalan pada
kondisi, diagnosis, situasi atau lokasi yang menyebabkan pasien berisiko jatuh
dengan menggunakan alat bantu/metode skrining yang telah ditetapkan.
b. Klinik Yonarmed 15/105 Tarik melaksanakan tindakan dan/atau intervensi untuk
mengurangi risiko jatuh pada pasien rawat jalan jika hasil skrining menunjukan
adanya risiko jatuh dan hasil skrining serta intervensi didokumentasikan.
c. Klinik Yonarmed 15/105 Tarik melakukan pengkajian risiko jatuh untuk semua
pasien rawat jalan baik dewasa maupun anak dengan menggunakan metode
pengkajian yang baku.
d. Klinik Yonarmed 15/105 Tarik melakukan dokumentasi pada tindakan dan/atau
intervensi untuk mengurangi risiko jatuh pada pasien rawat jalan.
BAB IV
TATA LAKSANA

7. Pencegahan risiko cedera pasien akibat jatuh di unit rawat jalan


a. Risiko jatuh pada pasien rawat jalan berhubungan dengan kondisi pasien,
situasi, dan/atau lokasi di rumah sakit.
b. Di unit rawat jalan dilakukan skrining risiko jatuh pada pasien dengan kondisi,
diagnosis, situasi dan/atau lokasi yang menyebabkan risiko jatuh. Skrining risiko
jatuh di rawat jalan meliputi:
1) Kondisi pasien misalnya pasien geriatrik, dizziness, vertigo, gangguan
keseimbangan, gangguan penglihatan, penggunaan obat, sedasi, status
kesadaran dsn atau kejiwaan, konsumsi alkohol.
2) Diagnosis misalnya pasien dengan diagnosis Parkinson
3) Situasi misalnya pasien yang mendapatkan sedasi atau pasien dengan
riwayat tirah baring/perawatan yang lama yang akan dipindahkan untuk
pemeriksaan penunjang dari ambulans, perubahan posisi akan meningkatkan
risiko jatuh
4) Lokasi misalnya area-area yang berisiko pasien jatuh yaitu tangga, area yang
penerangannya kurang.
c. Semua pasien baru dinilai memiliki potensi resiko jatuh dan penilaian diulang jika
diindikasikan oleh perubahan kondisi pasien atau pengobatan dan lainnya.
d. Hasil penilaian di monitor dan ditindaklanjuti sesuai level resiko jatuh.
e. Pada pasien rawat jalan saat pertama kali datang dilakukan penilaian dengan
menggunakan penilaian Get up and Go
f. Pada penilaian Get up and Go bila tidak berisiko jatuh lingkari “Tidak” pada
asesmen risiko jatuh dan bila berisiko jatuh lingkari “Ya”.
g. Jika pasien berisiko jatuh di rawat jalan maka:
1) Informasikan pada pasien/ keluarga tentang tindakan yang dilakukan.
2) Orientasikan pasien dan keluarga terhadap lingkungan rumah sakit.
3) Meminta bantuan keluarga pasien atau petugas medis mendampingi pasien
pada saat pemeriksaan dan selama berada di rumah sakit.
4) Berikan edukasi pada pasien dan keluarga agar berhati-hati saat perjalanan
pulang.
8. Penanganan pasien jatuh
a. Bila pasien jatuh :
1) Bawa ke ruangan terdekat, lakukan anamnesa dan asessmen.

2) Akan/telah berobat di klinik apa, agar dapat memberi tahu dokter yang
akan/baru menangani.

3) Bawa ke Ruang Tindakan bila mendapatkan pasien yang dianggap perlu


untuk dilakukan observasi sesuai dengan hasil asesmen yang telah dilakukan.
4) Bila pasien mengalami penurunan kesadaran. Segera rujuk ke Rumah Sakit
terdekat untuk dilakukan penanganan lebih lanjut.

9. Penilaian Risiko Pasien Jatuh.


Penilaian risiko jatuh dilakukan saat asesmen awal pada pasien pertama kali
datang ke Klinik Yonarmed 15/105 Tarik dengan menggunakan metode pengkajian
risiko jatuh yang telah ditetapkan oleh Klinik Yonarmed 15/105 Tarik. Penilaian
risiko jatuh menggunakan penilaian GET UP AND GO.

PENILAIAN RISIKO JATUH PASIEN RAWAT JALAN


MENURUT GET UP AND GO TEST

Skala Get Up and Go Test


Pengkajian (Beri Tanda Centang “V”)
No Penilaian / Pengkajian Ya Tidak

a. Cara berjalan pasien (salah satu atau lebih)

1. Tidak seimbang / sempoyongan / limbung


2. Jalan dengan menggunakan alat bantu (kruk, tripod,
kursi roda, bantuan orang lain)
b. Menopang saat akan duduk : tampak memegang
pinggiran kursi atau meja atau benda llain sebagai
penopang saat akan duduk
Hasil (Beri Tanda Centang “V”)
No Hasil Penilaian / Pengkajian Keterangan

1. Tidak Berisiko Tidak ditemukan a dan b

2. Risiko Rendah Ditemukan salah satu dari a dan b

3. Risiko Tinggi Ditemukan a dan b

Tindakan (Beri Tanda Centang “V”)


No Hasil Kajian Tindakan Ya Tidak TTD & TTD &
Nama Nama
Petugas Pasien

1. Tidak Tidak ada tindakan


Berisiko

2. Risiko Edukasi
Rendah

3. Risiko Tinggi − Pasang Sticker Fall


Risk
− Segera beri alat bantu
penopang tubuh seperti
kursi roda
− Edukasi
BAB V
DOKUMENTASI

10. Dokumentasi
Panduan mengurangi risiko cedera pasien akibat jatuh ini diharapkan dapat
dijalankan dalam proses pelayanan pasien di Klinik Yonarmed 15/105 Tarik.
Seluruh petugas terkait di Klinik Yonarmed 15/105 Tarik agar mampu
melaksanakan proses mengurangi risiko pasien jatuh didokumentasikan dalam
rekam medis pasien, sehingga diharapkan dapat terhindar dari cedera akibat
terjatuh.

Ditetapkan di : Martapura
Pada Tanggal : 20 April 2023
Kepala Klinik Yonarmed 15/105 Tarik,

dr. Angga Prasetya


Letnan Dua Ckm NRP 11210002180493.

Anda mungkin juga menyukai