i
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA KELUARGA DENGAN
PERILAKU CENDERUNG BERESIKO AKIBAT SCABIES PADA
ANGGOTA KELUARGA DI DESA …. KECAMATAN…. WILAYAH
KERJA PPK BLUD UPT PUSKESMAS CARINGIN KABUPATEN
SUKABUMI
ii
KATA PENGANTAR
Puji Syukur penulis sampaikan atas kehadirat Allah SWT karena berkat
Sukabumi”. Proposal Metode Penelitian ini diajukan sebagai salah satu syarat
untuk memenuhi salah satu tugas mata ajar Metode Penelitian di Program Studi
banyak mengalami hambatan dan kesulitan. Namun dengan adanya dukungan dari
2. Yeni Yulianti, S.Kep.,Ners, M.Kep selaku Ketua Program Studi Diploma III
iii
selalu sabar dan memberikan masukan kritik kepada penulis dalam menyusun
bagi penulis khususnya bagi para pembaca umumnya dan dapat dijadikan
Penulis
iv
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................
DAFTAR ISI..........................................................................................................
DAFTAR TABEL.................................................................................................
DAFTAR GAMBAR..............................................................................................
DAFTAR BAGAN................................................................................................
DAFTAR LAMPIRAN............................................................................................
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................
1.1 Latar Belakang..................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.............................................................................4
1.3 Tujuan Penulisan...............................................................................4
1.3.1 Tujuan Umum...........................................................................4
1.3.2 Tujuan Khusus..........................................................................5
1.4 Manfaat..............................................................................................6
1.4.1 Teoritis......................................................................................6
1.4.2 Praktisi.......................................................................................6
BAB II TINJAUAN TEORI..................................................................................
2.1 Konsep Dasar Keluarga....................................................................9
2.1.1 Pengertian Keluarga..................................................................9
2.1.2 Definisi Keluarga Sehat..........................................................10
2.1.3 Tipe Keluarga..........................................................................10
2.1.4 Fungsi Keluarga......................................................................12
2.1.5 Struktur Keluarga....................................................................15
2.1.6 Struktur Peran Keluarga..........................................................17
2.1.7 Peranan Keluarga....................................................................18
2.1.8 Tugas Keluarga Dalam Bidang Kesehatan..............................18
2.1.9 Tugas dan Tahap Perkembangan Keluarga.............................20
2.1.10 Peran Perawat Keperawatan Keluarga..................................22
2.2 Konsep Dasar Scabies.....................................................................24
2.2.1 Definisi Scabies.......................................................................24
2.2.2 Etiologi Scabies.......................................................................25
v
2.2.3 Cara Penularan Scabies...........................................................26
2.2.4 Klasifikasi Scabies..................................................................27
2.2.5 Manifesta Klinis Scabies.........................................................28
2.2.6 Patofisiologi Scabies...............................................................29
2.2.7 Pathway Scabies......................................................................30
2.2.8 Pemeriksaan Penunjang Scabies.............................................31
2.2.9 Penatalaksanaan Scabies.........................................................31
2.3 Konsep Asuhan Keperawatan Scabies..........................................33
2.3.1 Pengkajian...............................................................................34
2.3.2 Diagnosa Keperawatan............................................................45
2.3.3 Intervensi Keperawatan...........................................................48
2.3.4 Implementasi Keperawatan.....................................................59
2.3.5 Evaluasi...................................................................................64
2.3.6 Catatan Perkembangan........................................................65
BAB III METODE PENGELOLAAN KASUS.................................................
3.1 Rancangan Studi Kasus..................................................................67
3.2 Subyek Studi Kasus.........................................................................67
3.3 Fokus Studi Kasus...........................................................................67
3.4 Definisi Operasional........................................................................68
3.5 Lokasi dan Waktu...........................................................................68
3.6 Pengumpulan Data..........................................................................69
3.7 Analis Data dan Penyajian Data....................................................70
3.8 Etika Studi Kasus............................................................................70
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................
vi
DAFTAR GAMBAR
vii
DAFTAR TABEL
viii
DAFTAR BAGAN
ix
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
antara lainnya ada beberapa jenis penyakit kulit seperti penyakit kadas,
varisela, kutu air, kusta, kudis atau scabies. Salah satunya penyakit scabies
antara satu orang ke orang lainnya. penyakit kulit yang endemis di wilayah
masyarakat (Stanhope & Lancaster, 1996 Dalam Ns. Tantut Susanto 2021).
parasit pada kulit yang disebabkan oleh Sarcoptes scabei var hominis. Insiden
2
Hasil data menunjukkan bahwa semua anak usia dari 6 tahun menderita
scabies, serta di pengungsian Sierra Leone ditemukan 86% anak pada usia 5-9
238.452.952 jiwa. Jumlah ini mengalami peningkatan pada tahun 2012 yang
(Depkes RI, 2017). Pada hasil penelitian yang telah dilakukan sebelumnya,
dikabupaten Jember jenis kelamin laki-laki terkena scabies lebih besar dari
berkembang pesat jika kondisi lingkungan buruk dan tidak didukung dengan
perilaku hidup bersih dan sehat. Sarcoptes scabiei menyebabkan rasa gatal
pada bagian kulit seperti sela jari, siku, selangkangan. Scabies banyak
menyerang pada orang yang hidup dengan kondisi personal hygiene di bawah
Scabies adalah penyakit kulit yang disebabkan oleh infeksi kuman atau
kutu sarocoptes scabei var hominis. Scabies merupakan penyakit kulit yang
timbul akibat infestasi dan sensititasi sarcoptes scabiei var hominis dan
produknya. penyakit ini di sebut juga the itc, sevenyear itc, norwegia itc,
langsung dan tidak langsung. kontak langsung umumnya melalui kontak kulit
dengan kulit seperti saat berjabat tangan, tidur bersama dan hubungan
3
seksual. sedangkan kontak tidak langsung melalui benda yang di gunakan
dijelaskan.
kesehatan tersebut, maka perawat, alam dan orang yang bersangkutan harus
yang tepat pada pasien perawat sebagai bagian dari tim pelayanan kesehatan,
4
berkualitas pada pasien hipertensi secara komperhensi. Maka dari itu penulis
merasa tetarik untuk melakukan studi kasus dalam bentuk proposal karya tulis
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
5
b. Mampu menegakan diagnosa keperawatan pada Asuhan
Sukabumi
D. Manfaat
1. Teoritis
6
Keperawatan Keluarga Pada Keluarga Dengan Perilaku Cenderung
Kabupaten Sukabumi
2. Praktisi
a. Bagi Penulis
Sukabumi
7
Wilayah Kerja PPK BLUD UPT Puskesmas Caringin Kabupaten
Sukabumi
dan tepat.
8
8
BAB II
TINJAUAN TEORI
1. Pengertian Keluarga
Keluarga adalah dua atau lebih dari dua individu yang tergabung
mereka hidup dalam satu rumah tangga, berinteraksi satu sama lain dan
masyarakat yang terdiri dari kepala keluarga dan beberapa orang yang
berkumpul dan tinggal di suatu tempat dibawah satu atap dalam keadaan
adalah kumpulan dua individu atau lebih yang tergabung dalam satu
Menurut Friedman struktur keluarga terdiri dari (N.s Amira & Trimona
affektif power.
d. Nilai keluarga dan norma adalah sistem ide-ide, sikap dan keyakinan
tertentu.
9
3. Peran Keluarga
sifat dan kegiatan yang berhubungan dengan individu dalam posisi dan
berikut
a. Peran ayah: ayah sebagai suami dari istri dan ayah dari anak-
b. Peran ibu: ibu sebagai istri dan ibu dari anak-anaknya. Ibu
keluarga.
4. Fungsi Keluarga
Fungsi keluarga berfokus pada proses yang digunakan oleh kelurga untuk
10
a. Fungsi Afektif
antara lain:
11
3) Pertalian dan Identifikasi
yang memuaskan.
b. Fungsi Sosialisasi
c. Fungsi Reproduksi
d. Fungsi Ekonomi
12
e. Fungsi Perawatan/Pemeliharaan Kesehatan
tugasnya masing-masing.
b. Dyad family merupakan keluarga yang terdiri dari suami istri namun
c. Keluarga usila, yaitu keluarga yang terdiri suami istri yang sudah tua
13
d. The childless family, yaitu keluarga tanpa anak karena terlambat
wanita
terdiri dari satu orang tua (ayah dan ibu) dengan anak, hal ini
g. Commuter family yaitu kedua orang tua bekerja dikota yang berbeda,
tetapi salah satu kota tersebut sebagai tempat tinggal dan orang tua
yang bekerja diluar kota bisa berkumpul pada anggota keluarga pada
j. Blended family yaitu keluarga yang dibentuk oleh duda atau janda
sebelumnya
14
k. The single adult living alone/single adult family yaitu keluarga yang
terdiri dari orang dewasa yang hidup sendiri tanpa menikah karena
tidak ada hubungan saudara, yang hidup bersama dalam satu rumah,
(martial parents)
15
a. Pendidik
keluarga.
b. Koordinator
Dan pengulangan.
c. Pelaksana
Perawat yang bekerja dengan klien dan keluarga baik dirumah klinik
d. Pengawas Kesehatan
16
e. Konsultan (penasehat)
f. Kolaborasi
pelayanan rumah sakit atau anggota tim kesehatan yang lain untuk
g. Fasilitator
h. Penemu Kasus
17
i. Modifikasi Lingkungan
sumber daya tersendiri, dan meliputi tugas yang harus dipenuhi sebelum
keluarga dibagi sesuai dengan kurun waktu tertentu yang dianggap stabil,
namun secara umum seluruh keluarga mengikuti pola yang sama. Tiap
banyak kita temui keluarga baru yang tinggal dengan orang tua,
18
maka yang dimaksud dengan meninggalkan keluarga disini bukanlah
ini adalah kapan waktu yang tepat untuk menda.patkan anak dan
19
pertama berusia 30 bulan. Kehamilan dan kelahiran bayi perlu
memfasilitasi hubungan orang tua dan bayi yang positif dan hangat
sehingga jalinan kasih sayang antara bayi dan orang tua dapat
tercapai.
20
Tabel 1.4 Tugas perkembangan Keluarga Anak Pra Sekolah
Tahap ini dimulai saat anak masuk sekolah pada usia (6) enam
tahun dan berakhir pda usia 12 tahun. Pada fase. ini umumnya
anak memiliki aktivitas dan minat sendiri. Demikian pula orang tua
(tabel 2.4):
21
Pada tahap ini orang tua perlu belajar berpisah dengan anak,
dan biasanya berakhir sampai 6-7 tahun kemudian, yaitu pada saat
tabel 2.5.
22
melakukan aktivitasnya sementara orang tua mempunyai hak untuk
harmonis.
atau jika ada anak yang belum berkeluarga dan tetap tinggal
ulang dan membina hubungan suami istri seperti pada fase awal.
Orang tua akan merasa kehilangan peran dalam merawat anak dan
23
merasa "kosong" karena anak-anak sudah tidak tinggal serumah
24
h. Tahap VIII. Keluarga Usia Lanjut
tugas utama keluarga pada tahap yang ini. Lanjut usia umumnya
bersama anaknya. Menurut hasil riset Day and Day (dikutip dari
FIK-UI, 2000 Dalam Abi Muhlisin 2012, - 51) wanita yang tinggal
25
dengan teman-teman sebayanya. Orang tua juga perlu melakukan
B. Konsep Scabies
1. Definisi Scabies
oleh kutu Sarcoptes scabiei var. Hominis dan bermenfestasi lesi populer,
berwarna abu-abu yang disertai keluhan yang sangat gatal terutama pada
S. scabiei var hormonis, pada babi oleh S. Scabiei var suis, pada kambing
26
Scabies sering di jumpai pada orang-orang yang seksual-aktif.
melakukan kontak fisik yang lama dengan pasien skabies juga dapat
Kudis adalah kondisi kulit yang sangat gatal akibat tungau kecil.
Rasa gatal itu disebabkan oleh tungau, telur tungau dan kotorannya yang
yang melakukan kontak fisik yang lama dengan pasien skabies juga dapat
2. Etiologi Scabies
27
Arachnida, ordo Ackarima, super famili Sarcoptes. Parasit scabies yang
pula varian yang hidup pada hewan seperti anjing dan babi. Varian
rata. Tungau ini translusen, berwarna putih kotor, dan tidak bermata.
28
3. Cara Penularan Scabies
4. Klasifikasi Scabies
a. Scabies pada orang bersih yaitu ditandai dengan lesi berupa papul
c. Scabies pada bayi dan anak, yaitu lesi scabies pada anak dapat
29
d. Scabies terbaring ditempat tidur, yaitu kelainan yang sering
usia yang terpaksa harus tinggal ditempat tidur terus. Sehingga orang
telinga, bokong, siku, lutut, telapak tangan dan kaki yang disertai
distrofi kuku, namun rasa gatal tidak terlalu menonjol tetapi sangat
30
demografik serta ekologik. Penyakit ini dapat dimasukkan dalam P.H.S
scabiei betina yang sudah dibuahi atau kadang oleh bentuk larva.
2011)
6. Patofisiologi Scabies
jantan akan mati, kadang kadang masih dapat hidup beberapa hari dalam
terowongan yang digali oleh betina. Tunggu betina yang telah dibuahi
perhari sebanyak 2-3 butir. Seekor tungau dalam 30 hari akan bertelur
sebanyak 40-50 butir selama hidupnya. Telur kana menetas dan berubah
menjadi nimfa dalam waktu 3-4 hari dan setelah itu menjadi tungau
dewasa. Sikluas hidup tungau memerlukan waktu 8-12 hari dari bertelur
31
lapisan kulit stratum corneum dan lecidum membuat terowongan ke
bertelur dan dalam waktu singkat telur tersebut menetas menjadi hypopi
sehari selama 2 bulan. Kemudian kutu betina tersebut akan mati. Larva
atau telur menetas dalam waktu 3-4 hari dan berlanjut lewat stadium
larva serta nimfa menjadi bentuk tungau dewasa dalam tempo sekitar 10
7. Pathway Scabies
32
8. Pemeriksaan Penunjang Scabies
e. Uji tetrasiklin
9. Penatalaksanaan Scabies
a. Sanitasi
yang tepat. Penyediaan air bersih sangat penting karena air yang
penularan scabies.
33
2007). Pengobatan Semua keluarga yang berkontak dengan penderita
obat ideal ialah obat yang efektif terhadap semua stadium tungau
dengan tidak menimbulkan iritasi dan tidak toksik, tidak berbau atau
atau krim. Pemakaian obat ini tidak hari boleh kurang dari tiga
34
tambahkan air 2-3 bagian. Ketika menggunakan obat ini
6) Sulfur 10% dalam bentuk parafin lunak lebih efektif dan aman.
harus ditambah 2-3 bagian air dan digunakan setiap hari selama
2-3 hari.
35
1. Pengkajian
menggunakan metode :
a. Wawancara keluarga
sebagainya.
a. Data Umum
5) Komposisi keluarga
36
2.8 Tabel Daftar Komposisi Keluarga (Friedman M, 2010)
Status imunisasi
Pen-
Ket
Hub dng
No Nama JK Umur Didi- Polio DPT Hepatitis Campak
Kk
BCG
Kan
1 2 3 1 2 3 1 2 3
Sehat/
1. Sakit
2.
3.
4.
5.
6.
Dst
37
38
6)Genogram
pohon keluarga. Genogram yang di isikan minimal tiga generasi. Genogram juga
dapat menentukan tipe dari keluarga. Berikut ini merupakan penulisan genogram
menurut Friedman:
b. Tipe keluarga
Tipe Keluarga
Menjalaskan mengenai jenis tipe keluarga beserta kendala atau masalah yang
a. Suku Bangsa
b. Agama
Agama Mengkaji agama yang dianut oleh keluarga serta kepercayaan yang
39
ditentukan pula oleh kebutuhan-kebutuhan yang dikeluarkan oleh keluarga
Rekreasi keluarga tidak hanya dilihat kapan saja keluarga pergi bersama-
Dijelaskan mengenai riwayat kesehatan pada keluarga dari pihak suami dan
istri.
d. Data Lingkungan
a. Karakteristik Rumah
40
Karakteristik rumah diidentifikasi dengan luas rumah, tipe rumah, jumlah
tangga, jenis septic tank, jarak septic tank dengan sumber air, sumber air
Denah Rumah :
Kamar 2
Kamar 1
Dapur
tempat.
41
d. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
dengan masyarakat
atau dukungan anggota keluarga dan fasilitas sosial atau dukungan dari
masyarakat setempat.
e. Struktur Keluarga
a. Struktur Peran
maupun informal.
Menjelaskan mengenai nilai dan norma yang diantu oleh keluarga yang
42
f. Fungsi Keluarga
a. Fungsi Afektif
b. Fungsi Sosisalisasi
Hal yang perlu dikaji bagaimana interaksi atau hubungan dalam keluarga,
sejauh mana anggota keluarga belajar disiplin, norma, budaya dan perilaku.
yang perlu dikaji adalah sejauh mana keluarga mengetahui fakta-fakta dari
masalah.
43
a) Sejauhmana keluarga mengetahui keaadaan penyakit (sifat penyebaran,
lingkungan.
lingkungan sekitar
d. Fungsi Ekonomi
e. Fungsi Reproduksi
anggota keluarga.
44
g. Stress Dan Koping Keluarga
Hal yang perlu dikaji adalah sejauh mana keluarga berespon terhadap situasi
atau stresor.
permasalahan.
e. Harapan Keluarga
F. Pemeriksaan Fisik
45
Pemeriksaan fisik dilakukan pada semua anggota keluarga. Metode yang
2. Diagnosa Keperawatan
46
1. Tipologi diagnosis keperawatan aktua berarti terjadi gangguan
lingkungan rumah yang tidak bersih atau pola makan tidak adekuat.
47
Tabel 2.3.2 Diagnosa Keperawatan Keluarga (NANDA, 2018-2020)
Rumusan Diagnosa
Sasaran Domain Kelas Kode
Keperawatan
Keluarga Domain 1: Kelas 2: 00080 Ketidak efektifan
Promosi kesehatan Manajemen kesehatan 00090 manajemen kesehatan
00188 keluarga
Ketidak efektifan
pemeliharaan kesehatan
Perilaku kesehatan
cenderung beresiko
Domain 2: Kelas 1: 00163 Kesiapan meningkatkan
Nutrisi Ingesti 00002 nutrisi
Ketidak seimbangan
nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh
Domain 4: Kelas 5: 00098 Gangguan pemeliharaan
Aktivitas/Istirahat Perawatan diri rumah
Domain 5: Kelas 4: 00222 Ketidak efektifan control
Persepsi/Kognisi Kognisi impuls
Kelas 5: 00157 Kesiapan meningkatkan
Komunikasi komunikasi
Domain 7: Kelas 1: 00061 Ketegangan peran
Hubungan peran Peran caregiver 00062 pemberian asuhan
00056 Risiko ketegangan peran
00164 pemberi asuhan
00057 Ketidakmampuan
menjdai orang tua
Kesiapan meningkatkan
peran menjadi orang tua
Risiko ketidakmampuan
menjadi orangtua
Kelas 2: 00058 Risiko gangguan
Hubungan keluarga 00063 perlekatan
00060 Disfungsi proses
00159 keluarga
Gangguan proses
keluarga
Kesiapan meningkatkan
proses keluarga
Kelas 3: 00223 Ketidakefektifan
Performa peran 00207 hubungan
00229 Kesiapan meningkatkan
00064 hubungan
00055 Risiko ketidakefektifan
00052 hubungan
Konflik peran orangtua
Ketidakefektifan
performa peran
Hambatan interaksi
social
Domain 9: Kelas 2 : 00074 Penurunan koping
Koping/Toleransi Respon koping 00073 keluarga
stress 00075 Ketidakmampuan koping
00199 keluarga
00226 Kesiapan meningkatkan
00210 koping keluarga
48
00211 Ketidakefektifan
00212 perencanaan aktivitas
Risiko ketidakefektifan
perencanaan aktivitas
Hambatan penyesuaian
Risiko hambatan
penyesuaian
Kesiapan meningkatkan
penyesuaian
Domain 10: Kelas 3: 00083 Konflik pengambilan
Prinsip hidup Nilai/Keyakinan/Aksi 00169 keputusan
kongruen 00170 Hambatan religiositas
00171 Risiko hambatan
00184 religiositas
Kesiapan meningkatkan
religiositas
Kesiapan meningkatkan
pengambilan keputusan
Domain 11: Kelas 4: 00181 Kontaminasi
Keamanan/Proteksi Hazard Lingkungan 00180 Risiko kontaminasi
3. Intervensi Keperawatan
49
1. Prioritas Masalah
No.
No. Kriteria Skala Bobot
1. SIFAT MASALAH 1.
Tidak/kurang sehat 3 1
Ancaman kesehatan 2
Keadaan sejahtera 1
MENONJOLNYA MASALAH
4. Masalah berat harus segera ditangani 4.
Ada masalah, tetapi tidak perlu ditangani 2 1
Masalah tidak dirasakan 1
0
a. Menghitung skoring
score
x bobot
angka tertinggi
a) Kriteria pertama
50
Yaitu sifat masalah, bobot yang lebih berat diberikan pada
b) Kriteria kedua
waktu.
dukungan.
c) Kriteria ketiga
waktu.
memperbaiki masalah.
d) Kriteria keempat
Menonjolnya masalah:
51
(1) Perawat perlu menilai persepsi atau bagaimana
4. Implementasi Keperawatan
meliputi :
1. Tindakan keperawatan
3. Tindakan observasi
berikut.
52
melakukan tindakan, mengidentifikasi sumber-sumber yang
tindakan.
53
Tabel 2.3.4 Format Implementasi dan Evaluasi (Panduan Asuhan Keperawatan, IPKKI 2017)
A:
P:
TUK 2: S:
Keluarga mampu memutuskan tindakan
keperawatan O:
A:
P:
TUK 3: S:
Keluarga mampu melakukan perawatan
O:
A:
P:
TUK 4: S:
Keluarga mampu memodifikasi
lingkungan O:
A:
P:
TUK 5: S:
Keluarga mampu memanfaatkan
pelayanan kesehatan O:
A:
P:
55
5. Evaluasi
2018).
dan kemajuan klien dan keluarga terhadap pencapaian hasil dari tujuan
meliputi :
tujuan keperawatan
56
S : Hal-hal yang dikemukakan oleh keluarga secara subjectif setelah
intervensi keperawatan.
A : Analisa dari hasil yang telah dicapai dengan mengacu kepada tujuan
P : Perencanaan yang akan datang setelah melihat respon dari keluarga pada
tahap evaluasi
6. Catatan Perkembangan
SOAPIER.
57
Tabel 2.3.6 Format Catatan Perkembangan (Panduan Asuhan Keperawatan, IPKKI 2017)
58
BAB III
sifat maupun karakter yang ada dari suatu kasus, dengan kata lain bahwa studi
kasus memusatkan perhatian pada suatu kasus secara itensif dan rinci. Metode
Studi Kasus ini dilakukan secara mendalam terhadap suatu keadaan atau
Keluarga yang menjadi subjek pada studi kasus ini adalah pada 2 keluarga
Fokus studi kasus ini adalah untuk menangani dan mencegah kekambuhan
D. Definisi Operasional
Keluarga adalah dua atau lebih dari dua individu yang tergabung
mereka hidup dalam satu rumah tangga, berinteraksi satu sama lain.
Scabies adalah penyakit kulit yang di sebabkan oleh kuman yang dapat
terjadi Ketika orang tersebut tidak hidup bersih dalam lingkungan nya baik
1. Wawancara
dilakukan oleh dua orang untuk bertukar informasi mupun suatu ide
keluarga
3. Studi Dokumentasi
puskesmas hasil dari pemeriksaaan diagnostik dan data lain yang relevan.
Uji keabsahan data dimaksud untuk menguji kualitas data atau informasi yang
Analisis data dan penyajian data pada studi kasus disajikan secara tekstual
dengan fakta-fakta dijadikan didalam teks dan bersifat naratif. Analisis yang
dilakukan pada studi kasus ini adalah menganalisis semua temuan pada
keperawatan pada pasien dengan hipertensi dan keluarga yang beresiko. Data
telah dilakukan pada pasien kelalaian dengan teori dan penelitian terdahulu.
1. Informed Consent
maksud dan tujuan pengelolaan kasus serta dampak yang dikelola selama
tidak mencantumkan nama pada inform consent dan kelolaan askep hanya
3. Confidentiality
Astuti, S. I., & Arso. (2015). Konsep Dasar Keluarga. In Analisis Standar
(Vol. 3).
http://repo.poltekkes-medan.ac.id/jspui/bitstream/123456789/5028/1/Awaliya
%20Rahmayani%20.pdf
Hayah, 4(1).
Husna, R., Joko, T., & Selatan, A. (2021). Faktor Risiko Yang Mempengaruhi
Husna, R., Joko, T., & Selatan, A. (2021). Faktor Risiko Yang Mempengaruhi