Deden 1-5 Bendel
Deden 1-5 Bendel
Oleh:
DEDEN ERI BINTARA
NIM. 361641311132
ii
ANALISIS DAN REKOMENDASI STRATEGI E-COMMERCE
SARI KEDELAI DI HOME INDUSTRI AL FAWWAZ
Tugas Akhir Ini Dibuat dan Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Kelulusan
Program Studi Diploma IV Agribisnis dan Mencapai Gelar
Sarjana Sains Terapan Agribisnis (S.Tr.P)
Oleh:
DEDEN ERI BINTARA
NIM. 361641311132
ii
PERSEMBAHAN
Penyelesaian Tugas Akhir ini tentunya tidak terlepas dari bantuan dari berbagai pihak.
Alhamdulillah segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpah kanrahmat dan hidayah-Nya,
sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhirdengan judul “Analisis dan Rekomendasi
Strategi E-Commerce Sari Kedelai di Home Industri Al Fawwaz”. Tugas Akhir ini saya
persembahkan :
1. Orang tua saya, Ibu Nur Hayati dan Bapak Kumaeri tercinta, yang telah senantiasa
mendoakan dan memberi kasih saying, serta pengorbanan selama ini untuk memberi
motivasi, dukungan, dan semangatnya.
2. Bapak Abdul Holik S.TP., M.Sc. dan Ibu Sari Wiji Utami S.P., M.M. selaku dosen
pembimbing, terima kasih atas bimbingan, arahan, dukungan dan waktu yang telah
diberikan kepada penulis selama penyusunan Tugas Akhir ini.
3. Teman-teman seperjuangan Politeknik Negeri Banyuwangi Program Studi Agribisnis
yang telah memberikan dukungan dan semangat.
Semoga karya ini bisa menjadi suatu kebanggaan bagi kalian semua atas usaha dan
tanggung jawab saya dalam menuntut ilmu.
iii
--Halaman ini sengaja dikosongkan--
iv
MOTTO
Jadilah seperti pohon kayu yang lebat buahnya, tumbuh di tepi jalan. Dilempar buahnya
dengan batu, tetapi tetap dibalas dengan buah.
(Abu Bakar As Siddiq)
Tidak ada rasa bersalah yang dapat mengubah masa lalu dan tidak ada kekhawatiran yang
dapat mengubah masa depan
(Umar bin Khattab)
Buatlah tujuan untuk hidup, kemudian gunakan segenap kekuatan untuk mencapainya,
kamu pasti berhasil.
(Utsman bin Affan)
Jangan menjelaskan tentang dirimu kepada siapapun, karena yang menyukaimu tidak
butuh itu. Dan yang membencimu tidak percaya itu.
(Ali bin Abi Thalib)
v
--Halaman ini sengaja dikosongkan--
vi
PERNYATAAN
vii
--Halaman ini sengaja dikosongkan--
viii
ANALISIS DAN REKOMENDASI STRATEGI E-COMMERCE
SARI KEDELAI DI HOME INDUSTRI AL FAWWAZ
Tugas Akhir disusun untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Terapan Pertanian (S.Tr.P)
Politeknik Negeri Banyuwangi
Oleh :
NIM. 361641311132
Menyetujui,
Mengesahkan, Mengetahui,
Ketua Jurusan Agribisnis Ketua Program Studi Agribisnis
ix
--Halaman ini sengaja dikosongkan--
x
ANALISIS DAN REKOMENDASI STRATEGI E-COMMERCE
SARI KEDELAI DI HOME INDUSTRI AL FAWWAZ
ABSTRAK
Penelitian ini berfokus pada kondisi pemasaran di Home Industry Al Fawwaz, produsen
sari kedelai di kabupaten Banyuwangi. Permintaan sari kedelai mengalami penurunan selama tiga
tahun terakhir, terutama karena dampak pandemi Covid-19 yang memengaruhi aktivitas sekolah
dan ekonomi masyarakat. Untuk mengatasi permasalahan ini, penelitian ini mengadopsi
pendekatan analisis SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats) untuk
mengidentifikasi faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi pemasaran di Home Industry
Al Fawwaz. Hasil penelitian ini menunjukkan terdapat enam faktor internal dan enam faktor
eksternal yang menghasilkan tujuh strategi alternatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai
IFE 2,748 dan EFE 2,639. Hasil IE menunjukkan Home Industry Al Fawwaz berada pada posisi
V menggambarkan menjaga dan mempertahankan (hold and maintain). Strategi yang dapat
digunakan adalah strategi penetrasi dan strategi pengembangan aplikasi.
xi
--Halaman ini sengaja dikosongkan--
xii
E-COMMERCE STRATEGY ANALYSIS AND RECOMMENDATIONS
SOYBEAN JUICE AT AL FAWWAZ HOME INDUSTRY
ABSTRACT
This research focuses on analyzing the marketing conditions of Home Industry Al
Fawwaz, a soy milk producer in Banyuwangi Regency. The demand for soy milk has experienced
a decline over the past three years, primarily due to the Covid-19 pandemic's impact on school
activities and the community's economy. In an effort to address this issue, this study adopts a
SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats) analysis approach to identify internal
and external factors influencing the marketing at Home Industry Al Fawwaz. The results of this
research showed that there were six internal factors and six external factors which produce
seven alternative strategies. The research results showed that the IFE value is 2.748 and EFE
2.639. The IE results showed that Al Fawwaz Home Industry is in position V, describing holding
and maintaining. The strategies that can be used were penetration strategies and application
development strategies.
xiii
--Halaman ini sengaja dikosongkan--
xiv
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL……………………………………………………………………………...i
HALAMAN PERSEMBAHAN...................................................................................................iii
MOTTO..........................................................................................................................................v
HALAMAN PERNYATAAN.....................................................................................................vii
HALAMAN PENGESAHAN......................................................................................................ix
ABSTRAK.....................................................................................................................................xi
ABSTRACT..................................................................................................................................xiii
DAFTAR ISI................................................................................................................................xv
DAFTAR TABEL......................................................................................................................xvii
DAFTAR GAMBAR..................................................................................................................xix
BAB 1 PENDAHULUAN..............................................................................................................1
1.1 Perumusan Masalah...................................................................................................................4
1.2 Tujuan Penelitian.......................................................................................................................4
1.3 Manfaat Penelitian.....................................................................................................................4
1.4 Batasan Masalah..........................................................................Error! Bookmark not defined.
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA....................................................................................................5
2.1 Landasan Teori.................................................................................................................................5
2.1.1. Tanaman Kedelai...................................................................................................................5
2.1.3. E-Commerce..........................................................................................................................6
xvi
DAFTAR TABEL
xvii
--Halaman ini sengaja dikosongkan--
xviii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.2 Data Penjualan Sari Kedelai Home Industry Al Fawwaz ………………...……. 3
xix
--Halaman Sengaja Di Kosongkan--
xx
BAB 1
PENDAHULUAN
Produksi
300000
268885
250000 231233
215699
200000
Jumlah produk
150000 produksi
100000
50000
0
2020 2021 2022
Tahun Produksi
Gambar 1.1 menunjukkan bahwa permintaan sari kedelai home industry Al Fawwaz
mengalami penurunan selama 3 tahun terakhir yaitu dari tahun 2020 sampai tahun 2022.
Terjadi penurunan produksi pada tahun 2020 ke tahun 2021 yang mulanya 268,885 produk
menjadi 231,233 produk. Sedangkan pada tahun 2022 produksi mengalami penurunan dengan
jumlah produksi 215,699 produk. Penurunan produksi tersebut disebabkan karena pada tahun
2020-2022 terjadi pandemi covid 19 yang menyebabkan berkurangnya permintaan pasar
seperti halnya banyak dari sekolah – sekolah melakukan pembelajaran dirumah, banyak
industri membatasi aktivitas, dan perekonomian masyarakat menurun, sehingga memengaruhi
daya beli masyarakat. Selain itu persaingan dengan produk minuman lain juga memengaruhi
dalam penurunan penjualan dan produksi susu kedelai. Gambar 1.2 menunjukkan bahwa
penjualan home industry Al Fawwaz mengalami fluktuasi tiap bulan yang dikarenakan
permintaan pasar tidak tentu. Berikut data penjualan sari kedelai home industry Al Fawwaz
pada tahun 2022 dapat dilihat pada gambar 1.2
2
Data Penjualan
25000
20000
15000
penjualan
10000
5000
0
ar
i
ar
i
et ril ei ni Ju
li
tu
s
be
r er er er
nu r u ar Ap M Ju us m tob emb emb
a b M g e
J Fe A pt Ok v
De
s
Se No
Penjualan sari kedelai pada tahun 2022 tertinggi yaitu pada bulan September
sebanyak 21,232 buah. Sedangkan penjualan terendah terjadi pada bulan Mei yaitu sebanyak
10,020 buah yang disebabkan oleh waktu pendistribusian produk sangat terbatas dikarenakan
pada bulan mei bertepatan dengan bulan puasa dan hari raya Idul Fitri. Faktor internal dan
eksternal pada Home Industry Al Fawwaz bisa menjadi penyebab permasalahan pada
pemasaran produknya. Maka dari itu, peningkatan pemasaran harus lebih dikembangkan lagi
jika ingin produknya dikenal secara luas. Salah satunya dengan memanfaatkan sistem
teknologi sebagai strategi pemasaran. Sistem teknologi informasi yang dapat digunakan ialah
website. Website atau sistem teknologi informasi lainnya jika dimanfaatkan akan membantu
berkembangnya suatu usaha secara pesat, karena teknologi informasi dalam pemasaran
memberikan informasi secara meluas (Irnawati, 2015).
Penjualan dan pemasaran agar mendapatkan hasil yang optimal perlu diterapkannya
strategi guna tercapainya tujuan yang diinginkan. Strategi yang digunakan peneliti dalam
menganalisis ialah menggunakan metode analisis SWOT (Strengths, Weaknesses,
Opportunities, Threats) dimana kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman yang ada
sebagai media analisis untuk mengetahui kondisi Home Industry Al Fawwaz (Rangkuti,
2016). Metode analisis SWOT ini akan mempermudah untuk menemukan masalah di dalam
Home Industry Al Fawwaz dan juga dapat memberikan solusi dari masalah yang ada, melalui
kekuatan (strengths) untuk mencari keuntungan yang dapat diambil dari peluang
(opportunities), mencari cara mengatasi kelemahan (Weaknesses) yang dapat menghambat,
serta bagaimana mengatasi sebuah ancaman (Threats).
3
Berdasarkan dari pemaparan di atas, diharapkan peneliti dapat mengetahui bagaimana
kondisi Home Industri Al Fawwaz di dalam pemasaran dan penjualan melalui e-commerce
menggunakan website sebagai media pemasaran dan penjualan. Website ini diharapkan
mempermudah masyarakat umum untuk mendapatkan informasi apa saja yang terdapat di
dalam Home Industri Al Fawwaz, dan sedangkan untuk Home Industri Al Fawwaz sendiri
diharapkan menjadi sarana promosi atau pengenalan kepada publik tentang potensi yang ada
di dalam lingkungan kecamatan Kalipuro.
4
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.3. E-Commerce
E-commerce (Electronic Commerce) atau perdagangan secara elektronik adalah
perdagangan yang dilakukan dengan memanfaatkan jaringan telekomunikasi, terutama
internet. E-commerce didefinisikan sebagai bisnis perdagangan, layanan, dan informasi
melalui teknologi elektronik yang mempertemukan konsumen dengan produsen dalam bentuk
interaksi atau transaksi secara virtual (Fadel dan Nurdin, 2015). Sebagai sarana interaksi dan
transaksi yang mudah dan cepat e-commerce dapat menguntungkan berbagai pihak, baik
pihak konsumen maupun pihak produsen. Dengan memanfaatkan e-commerce biaya dan
waktu dalam proses jual beli menjadi lebih efisien.
E-commerce merujuk pada penggunaan dari internet dan web untuk bertransaksi
bisnis. Secara lebih formal, e-commerce adalah tentang menyediakan transaksi komersial
secara digital baik antar dan antara organisasi dan individual. Hal ini berarti bahwa transaksi
komersial yang terjadi pada internet dan web melibatkan pertukaran nilai (missal uang)
melintasi batasan organisasi atau individu sebagai imbal hasil dari produk dan jasa.
E-Commerce Perdagangan elektronik, yang disebut juga e-commerce, adalah
pengguna jaringan komunikasi dan computer untuk melaksanakan proses bisnis. Perdagangan
popular dari e-commerce adalah pengguna internet dan computer dengan browser web untuk
membeli dan menjual produk. Sebagian besar e-commerce terjadi antar bisnis, dan bukan
antara bisnis dengan konsumen. Secara sederhana istilah ini digunakan untuk menunjukkan
pembelian dan penjualan menggunakan teknologi internet. Tetapi istilah e-commerce itu
sendiri bukan hanya sekedar transaksi keuangan secara elektronik melalui organisasi dan
pelanggan saja melainkan juga merujuk pada semua mediasi transaksi secara elektronik antara
organisasi dan pihak ketiga. Jadi dengan definisi ini permintaan pelanggan berupa informasi
juga bisa disebut sebagai bagian dari e-commerce.
6
2.2 Strategi
Rangkuti (2016) menyatakan bahwa strategi adalah suatu perencanaan dalam usaha
untuk melihat potensi peluang serta mengetahui ancaman yang ada dan mencapai keunggulan
bersaing. Strategi dapat diartikan sebagai alat untuk tercapainya suatu tujuan usaha dalam
kurun waktu yang panjang. Tujuan harus ditentukan mulai dari awal, karena tujuan
merupakan sebuah rencana yang meliputi jangka waktu panjang suatu usaha, serta
pemanfaatan dan alokasi sumber daya yang dibutuhkan guna tercapainya tujuan tersebut.
Keberhasilan suatu strategi yang diterapkan tidak lepas dari pemahaman tentang konsep
strategi dan konsep-konsep lain yang berkesinambungan. Pemahaman tersebut akan
menentukan keberhasilan strategi yang disusun.
2.3 Pemasaran
Pemasaran adalah salah satu fungsi usaha dan sebuah proses untuk menciptakan,
mengkomunikasikan, dan menyampaikan nilai kepada konsumen serta untuk mengelola
hubungan dengan konsumen dalam upaya memperoleh keuntungan. Pemasaran merupakan
suatu hal yang utama dalam usaha, karena menjadi parameter dari keberhasilan suatu usaha
dalam menciptakan nilai pada suatu usaha itu sendiri. Pemasaran juga menjadi sarana untuk
mempertemukan produsen dengan konsumen guna memberikan informasi kepada konsumen,
dengan demikian konsumen akan mengerti tentang kualitas produk yang ditawarkan (Debby
dan Muhammad, 2015).
7
Penelitian terdahulu digunakan sebagai referensi dalam melakukan penelitian ini,
adapun penelitian terdahulu yang telah diuraikan pada Tabel 2.1.
8
memerlukan inovasi di
dalamnya.
10
BAB 3
METODE PENELITIAN
1 Pengajuan Proposal TA
dan dosen pembimbing
2. Tahap Pengujian
Proposal TA
a. Seminar Proposal TA
b. Analisis data
a. Seminar Hasil TA
b. Revisi Laporan TA
11
Tabel 3. 1 Rencana Jadwal Kegiatan
12
3. Obeservasi
Teknik observasi dilakukan dengan cara observasi terbuka dengan memberitahu dan
meminta izin terhadap UMKM untuk melakukan penelitian. Teknik observasi ini
dilakukan guna mengetahui bagaimana kondisi di dalam lingkup UMKM terkait
dengan judul penelitian yang dilakukan.
David (2016) menyatakan matriks SWOT alat pencocokan penting yang membantu
manajer mengembangkan empat tipe strategi. Strategi kekuatan - peluang (Strength -
Opportunities - SO), strategi kelemahan - peluang (Weakness - Opportunities - WO) strategi
kekuatan - ancaman (Strenght - Threats - ST) dan strategi kelemahan - ancaman (Weakness
- Threats - WT). Mencocokkan faktor internal dan faktor eksternal kunci adalah bagian
yang paling sulit dalam mengembangkan matriks SWOT dan membutuhkan penilaiaan yang
baik serta tidak ada satu set pun pencocokkan yang terbalik. Matriks SWOT pada Tabel 3.2
dapat menghasilkan empat sel kemungkinan strategi, keempat alternatif tersebut yaitu:
13
Tabel 3.2 Matriks SWOT
IFE STRENGTHS (S) WEAKNESSES (W)
internal.
EFE
OPPORTUNITIES (O) STRATEGI SO STRATEGI WO
Tentukan 5-10 faktor Ciptakan strategi yang Ciptakan strategi yang
peluang eksternal menggunakan kekuatan untuk meminimalkan kelemahan
14
pada table 3.3 sebagai berikut:
Kekuatan (Strengths)
1.
2.
……….
Kelemahan (weakness)
1.
2.
………..
Sumber : David,2016
David (2016) menyatakan bahwa matriks IFE dapat dikembangkan dalam lima
tahap:
1. Tentukan faktor-faktor yang menjadi kekuatan dan kelemahan dari perusahaan
yang bersangkutan (5-10 faktor internal) dalam kolom 1.
2. Berikan bobot masing-masing faktor internal tersebut dengan skala mulai dari
1,0 (paling penting) sampai dengan 0,0 (tidak penting) dalam kolom 2,
berdasarkan pengaruh faktor- faktor tersebut terhadap posisi strategis
perusahaan yang bersangkutan. (Semua bobot tersebut jumlahnya tidak boleh
melebihi skor total yaitu 1,00).
3. Berikan peringkat 1 hingga 4 pada setiap faktor internal (kekuatan dan
kelemahan) untuk mengidentifikasi apakah faktor tersebut mereprentasikan
kelemahan utama (peringkat=1), kelemahan kecil (peringkat=2), kekuatan kecil
(peringkat 3) dan kekuatan utama (peringkat=4) pada kolom 3. Kekuatan harus
menerima peringkat 3 dan 4, kelemahan harus menerima peringkat 1 dan 2.
Peringkat tersebut berbasiskan perusahaan.
4. Kalikan bobot pada kolom 2 dengan rating pada kolom 3 untuk memperoleh
faktor pembobotan dalam kolom 4. Hasilnya berupa skor pembobotan untuk
masing-masing faktor internal.
5. Jumlah skor pembobotan pada kolom 4 untuk memperoleh total skor
pembobotan bagi perusahaan yang bersangkutan
15
strategi untuk merangkum dan mengevaluasi informasi ekonomi sosial, budaya,
pemerintah, lingkungan, pemerintah, politik dan pesaing terlepas dari jumlah
peluang (opportunities) dan ancaman (threaths) yang dianggap penting (David,
2016). Contoh matriks EFE dapat dilihat pada tabel 3.4 sebagai berikut:
Peluang (opportunitties)
1.
2.
……….
Ancaman (threaths)
1.
2.
Sumber : David, 2016
Berikut ini adalah cara-cara penentuan faktor strategi eksternal menggunakan matrik
External Factor Evaluation (EFE), dalam buku David (2016):
1. Susunlah dalam kolom 1 (5-10 peluang dan ancaman perusahaan) faktor eksternal
kunci sebagai di identifikasi dalam proses audit internal.
2. Berikan bobot masing-masing faktor eksternal dalam kolom 2, mulai dari 1,0 (sangat
penting) sampai dengan 0,0 (tidak penting). Faktor-faktor tersebut kemungkinan dapat
memberikan dampak terhadap faktor strategis perusahaan yang bersangkutan. (Semua
bobot tersebut jumlahnya tidak boleh melebihi skor total yaitu 1,00).
3. Berilah peringkat antara 1 hingga 4 bagi setiap faktor eksternal kunci (peluang dan
ancaman) untuk megidentifikasi seberapa efektif strategi perusahaan saat ini untuk
merespon faktor eksternal, dimana 4 = responnya superior, 3 = responnya di atas rata-
rata, 2 = responnya rata-rata dan 1 = responnya buruk. Peringkat didasarkan pada
strategi perusahaan, maka peringkat berbasis perusahaan. Baik peluang maupun
ancaman dapat diberi peringkat 1, 2, 3 dan 4.
4. Kalikan bobot pada kolom 2 dengan rating pada kolom 3, untuk memperoleh hasil
dari faktor pembobotan dalam kolom 4.
5. Jumlahkan skor pembobotan pada kolom 4 untuk memperoleh total skor pembobotan
bagi perusahaan yang bersangkutan. Nilai total menunjukkan bagaimana perusahaan
yang bersangkutan terhadap strategis eksternalnya. Tabel Matriks Internal Factor
Evaluation (IFE) dapat dilihat pada Tabel 3.2 berikut.
16
3.5.3 Matriks Internal Eksternal (IE)
Menurut David (2016) Matriks Internal-Eksternal (IE) digunakan untuk menentukan
posisi perusahaan dan memosisikan berbagai divisi diorganisasi dalam perusahaan. Matriks IE
didasari pada dua dimensi kunci, total rata-rata pertimbang IFE pada sumbu X dan total rata-
rata petimbang IFE pada sumbu Y. Pada sumbu X pada Matriks IE, total rata-rata
tertimbangdari 1,0 - 1,99 dianggap rendah, nilai 2,0 – 2,99 adalah menengah dan nilai 3,0 –
4,0 adalah tinggi. Matriks IE dapat dilihat pada Gambar 3.1 berikut.
Tinggi I II III
3,0-4,0 (Growth (Growth (Hold and
and Build) and Build) maintain)
Total Nilai Sedang
IV V VI
Tertimbang 2,0-2,99 (Growth (Hold and (Harvest or
EFE and Build) maintain) divest)
Rendah
VII VIII IX
1,0-1,99 (Hold and (Harvest or (Harvest or
maintain) divest) divest)
1. Growth and build (tumbuh dan berkembang) yaitu terdapat pada sel I, II dan IV. Strategi
yang sesuai adalah strategi intensif (penetrasi pasar, pengembangan pasar dan
pengembangan produk) atau dapat disebut juga strategi integrasi (integrasi ke belakang,
integrasi ke depan dan integrasi horizontal).
2. Hold and maintain (jaga dan pertahankan) yaitu terdapat pada sel III, V dan VII. Artinya
strategi yang diterapkan tanpa mengubah arah strategi yang telah ditetapkan. Penetrasi
17
pasar dan pengembangan produk adalah dua strategi yang umum digunakan dalam divisi
tipe ini.
3. Harvest or divest (mengambil hasil atau melepaskan) yaitu terdapat pada sel VI, VIII dan
IX. Dapat menggunakan strategi divestasi dan pengaruh usaha.
Permaslahan :
18
Gambar 3.2 Kerangka Pemikiran
BAB 4
HASIL DAN PEMBAHASAN
20
Lokasi usaha adalah hal utama yang perlu dipertimbangkan. Lokasi strategis menjadi
salah satu faktor penting dan sangat menentukan keberhasilan suatu usaha. Dalam memilih
lokasi usahanya, pemilik lokasi usaha harus mempertimbangkan faktor-faktor pemilihan
lokasi, karena lokasi usaha adalah aset jangka panjang dan akan berdampak pada kesuksesan
usaha itu sendiri. Home industry alfawwaz sendiri terletak di desa klatak Kec. Kalipuro, Kab.
Banyuwangi tepatnya di perumahan villa Sukowidi dimana lokasi tersebut merupakan
wilayah padat penduduk. Lokasi dapat dilihar pada Gambar 4.2
b. Memiliki ciri khas, varian rasa yang berbeda dari produk pesaing
Ciri khas pada produk akan menjadi simbol atau identitas suatu perusahaan untuk
menarik konsumen dan meningkatkan nilai produk itu sendiri. Kemudahan dalam mengenali
suatu produk disebabkan oleh adanya ciri khas pada produk tersebut dibandingkan dengan
produk lain. Konsumen juga akan berbagi informasi kepada konsumen lain jika produk
tersebut memiliki ciri khas yang unik. Ciri khas berfungsi sebagai alat pemisah di antara
produk-produk pesaing lainnya. Suatman (2013) menyatakan bahwa produk yang memiliki
ciri khas berperan dalam persaingan karena membedakan produk tersebut dari produk yang
ditawarkan oleh perusahaan lain. Ciri khas tersebut mungkin bersifat unik, khas, dan
istimewa, yang tidak dimiliki oleh perusahaan lain. Home Industri Al-Fawwaz sendiri
memiliki dua varian produk yang menjadi ciri khasnya. Pertama adalah varian 'Original' yang
mempertahankan cita rasa asli dari sari kedelai itu sendiri. Kedua adalah varian rasa 'SDMG'
(Susu Kedelai Madu Ginseng) yang menggabungkan sari kedelai dengan madu dan ginseng
yang bermanfaat bagi kesehatan. Varian ini menjadi produk unggulan dari Home Industri Al-
Fawwaz. Foto produk dapat dilihat pada Gambar 4.3
21
Gambar 4.3 Foto Produk Sari Kedelai
c. Harga produk yang terjangkau oleh konsumen
Mulyadi (2014) menyatakan bahwa prinsip pada harga jual harus dapat menutupi
biaya penuh ditambah dengan laba yang wajar. Harga jual harus ditentukan secara rinci,
karena harga tersebut perlu mencakup biaya pengeluaran dan juga memberikan keuntungan
yang diharapkan. Home Industri Al-Fawwaz menawarkan harga yang terjangkau oleh
masyarakat. Meskipun harga setiap produk yang ditawarkan lebih rendah dibandingkan
produk pesaing, namun hal ini tidak mengorbankan citarasa dan kualitas produk. Harga yang
ditetapkan adalah Rp 2.000 untuk produk varian Original dan Rp 2.500 untuk produk varian
SDMG (Susu Kedelai Madu Ginseng), dengan ukuran 180 ml per produk. Di sisi lain, produk
pesaing memiliki harga yang lebih tinggi daripada produk Home Industri Al-Fawwaz.
Sebagai contoh, satu botol sari kedelai dari pesaing dijual dengan harga Rp 6.000, dengan
ukuran botol 330 ml. Anda dapat melihat gambar produk pesaing pada Gambar 4.4
23
yang seharusnya produk sudah didistribusikan kepada konsumen pada pukul 04:30 WIB
mengalami keterlambatan hingga pukul 05:30 WIB.
24
produk pesaing skor 0,203 hal ini menunjukkan bahwa memiliki keunikan dalam sebuah
produk dapat meningkatan nilai penjulan pada suatu produk. Faktor kelemahan utama dalam
home industry al fawwaz adalah masih sering terjadinya trobel pada mesin prosuksi dimana
skor 0,173, sehingga perlu memaksimalkan mesin yang telah ada. Analisis menghasilkan total
skor tertimbang 2,739 hal ini menunjukkan bahwa kemampuan faktor internal dalam home
industry al fawwaz berada di posisi rata-rata. Total skor untuk faktor kekuatan adalah 1,785
dan untuk faktor kelemahan adalah 0,954 yang menunjukkan home industry al fawwaz
memiliki kekuatan yang lebih besar dari pada kelemahan yang ada.
Analisis Faktor Eksternal
Analisis faktor eksternal merupakan analisis pada faktor-faktor eksternal atau kondisi
yang berada diluar lingkungan suatu perusahaan yang secara langsung atau tidak langsung
dapat mempengaruhi kinerja suatu perusahaan.
1. Peluang (opportunities)
Peluang merupakan faktor eksternal yang positif yang dapat dimanfaatkan oleh Home
industri al fawwaz yang dapat meningkatkan kinerja untuk tercapainya tujuan. Indentifikasi
faktor eksternal yang telah dilakukan dengan melalui wawancara dan pengisian kuesioner
kepada narasumber yang menghasilkan beberapa faktor eksternal peluang sebagai berikut:
25
Gambar 4.5 Contoh Website
26
Dengan memadukan kekuatan website dan whatsApp Bisnis, Anda dapat membangun
hubungan yang lebih kuat dengan pelanggan, meningkatkan visibilitas merek, dan
mengoptimalkan upaya pemasaran online Anda.
b. Pengembangan varian rasa baru
Sesuatuhal yang dapat mengacu dari daya saing yaitu menemukan keunikan sendiri
misalnya menemukan varian baru atau mengembangkan produk dalam pasar yang menjadi
sasaran, yang bias memungkinkan perusahan untuk memasuki pasar yang sebelumnya telah
ada utuk pertama kali dan untuk bersaing dengan perusahaan lain (wijaya dan ana, 2018). Jadi
dengan adanya produk varian baru dapat meningkatkan minat konsumen untuk membeli
produk home industry Al fawwaz sekaligus bersaing dengan perusahaan lain dengan produk
yang berkualitas.
2. Ancaman (Threats)
Ancaman merupakan segala macam bahaya yang sedang dialami maupun yang akan di
alami oleh home industry al fawwaz, identifikasi faktor eksternal yang telah dilakukan dengan
melalui wawancara dan pengisian kuesioner kepada narasumber yang menghasilkan beberapa
faktor eksternal ancaman sebagai beikut:
a. Perubahan kebiasaan konsumen
Perubahan kebiasaan konsumen merujuk pada pergeseran pola perilaku dan preferensi
pembeli dalam memilih, membeli, dan menggunakan produk atau layanan. Faktor-faktor
seperti perkembangan teknologi, tren sosial, perubahan gaya hidup, dan lingkungan ekonomi
dapat mempengaruhi cara konsumen berinteraksi dengan merek dan produk. Dalam konteks
Home Industry Al Fawwaz, perubahan kebiasaan konsumen dapat berdampak pada
permintaan produk sari kedelai, misalnya dengan meningkatnya kesadaran akan gaya hidup
sehat, konsumen mungkin lebih cenderung memilih produk-produk sehat dan alami. Oleh
karena itu, perusahaan perlu peka terhadap tren ini dan mungkin perlu menyesuaikan strategi
27
pemasaran, inovasi produk, dan penggunaan platform digital untuk menjangkau konsumen
yang semakin terhubung secara online dalam mengambil keputusan pembelian.
28
Tabel 4.2 Evaluasi Faktor Eksternal
sektor
No Faktor ekternal bobot Peringkat tertimbang
wibste dan whatsapp bisnis
3 Mengembangkan kemitraan 0,162 0,324
2
dengan took-toko local
Total 0,532 1,434
Ancaman
1 0,139 3 0,417
Masih banyak konsumen yang 0,176 0,352
2
2 “gabtek”
3 Harga bahan baku fluktuasi 0,153 3 0,459
Total 0,465 1,228
Total
tertimbang 1,000 2,662
Sumber: Data primer (Diolah), 2023.
Kondisi eksternal dalam home industry al fawwaz dapat dilihat dari skor tertimbang
pada matrik EFE.Analisis matrik EFE dapat dilihat dari beberapa faktor peluang pada home
industry al fawwaz menghasilkan faktor pengembangan pemasaran secara online mengunakan
wibste dan whatsapp bisnis dengan skor 0,217. Faktor ancaman utama pengembangan
pemasaran secara online mengunakan wibste dan whatsapp bisnis adalah Masih banyak
konsumen yang “gabtek” dengan skor tertimbang 0,175 yang harus diatasi karena akan
mempengaruhi dalam peemasaran produk di home industry al fawwaz. Hasil analisis matrik
evaluasi faktor eksternal menghasilkan total skor 2,649 yang menunjukkan bahwa respon
faktor eksternal dalam penerapan e-commerce sebagai media pemasaran home industry al
fawwaz berada di posisi rata-rata. Hasil analisis ini diharapkan dapat memaksimalkan peluang
dan menghindari ancaman Home industry al fawwaz.
Analisis Matrik IE
Matriks internal dan eksternal (IE) adalah penggabungan antara matrik internal dan
matriks eksternal. Analisis IFE menghasilkan total skor tertimbang 2,748 dan analisis EFE
menghasilkan total skor tertimbang 2,639. Penentuan posisi penelitian dengan penggabungan
nilai total IFE dan EFE ke dalam matriks IE yang memposisikan ke dalam tampilan sembilan
sel. Hasil analisis matrik IE dapat dilihat pada gambar 4.7 sebagai berikut:
29
Skor Tertimbang Total IFE
Tinggi I II III
3,0-4,0 Grow and Grow and Hold and
Build Build Maintain
Skor
Sedang IV V VI
Tertimbang
2,0-2,99 Grow and Hold and Harvest or
Total EFE
Build Maintain Divest
Hasil analisis matriks IE diatas dapat menjelaskan bahwa posisi aplikasi e-bilaperdu
berada pada sel V. Sel V menggambarkan menjaga dan mempertahankan (hold and maintain).
David (2016), menyatakan bahwa strategi-strategi yang dapat digunakan adalah strategi
penetrasi pasar dan strategi pengembangan produk. Strategi penetrasi pasar berfokus pada
meningkatkan pangsa pasar untuk produk yang sudah ada melalui upaya pemasaran lebih
intensif, sedangkan strategi pengembangan produk melibatkan inovasi dan pengembangan
produk baru untuk mencapai segmen pasar yang belum terjangkau hal ini di dasari oleh hasil
pemetaan total matriks IFE dan total EFE pada matriks IE.
31
Tabel 4.3 Hasil Analisis SWOT
Kekuatan (strengths) Kelemahan (weaknesses)
1. Lokasi usaha 1. Kemasan masih plastic
Internal strategis
2. System pembelian masih
2. Memiliki ciri khas,
varian rasa yang pre-order
berbeda dari produk
3. Mesin masih sering
pesaing
3. Harga produk trobel
yang
terjangkau
Eksternal oleh
konsumen
32
3.4.1 Strategi strengsth-opportunites (SO)
Strategi SO memaanfaatkan kekuatan internal perusahaan guna menarik keuntungan
dari peluang eksternal. Alternatif strategi yang didapat dari kombinasi SO terdiri dari:
1. User interface didesain lebih mudah
User Interface memiliki peranan yang sangat penting dalam aplikasi maupun website.
User Interface merupakan sebuah tampilan aplikasi yang memfasilitasi pengguna ketika
melakukan interaksi dengan wibsite (Jamilah dan Padmasari, 2022). Muhyidin, et al. (2020)
menjelaskan bahwa user interface adalah ilmu yang mempelajari tentang tata letak desain
grafis pada tampilan sebuah website atau aplikasi. User interface lebih berfokus pada
keindahan tampilan sebuah website atau aplikasi. Seorang desainer user interface bertugas
untuk menyusun elemen teks, warna, garis, tombol, gambar, dan semua elemen di dalam
tampilan website atau aplikasi. Menurut Wiwesa (2021) menyebutkan bahwa user interface
adalah cara yang digunakan untuk melakukan interaksi antara manusia dan sistem. Aspek
penting yang dikemukakan oleh Rochmawati (2019) yaitu kejelasan, ringkas, mudah dikenali,
responsif, konsistensi, estetika, dan efisiensi. Penggunaan teknologi dan kemudahan
penggunaan sistem sesuai dengan keinginan pemakai sehingga semakin mudah suatu situs
atau aplikasi semakin sering orang akan menggunakannya (amalia dan saryadi, 2019).
Memberikan desain yang lebih mudah sangat penting dalam penerapan website atau aplikasi
sebagai media teransaksi pembelian produk. Alternatif strategi dengan memberikan user
interface didesain lebih mudah dilakukan supaya konsumen dan produsen dapat dengan
mudah mengakses website atau aplikasi dengan mudah.
2. Meningkatkan kualitas pelayanan pembelian produk
Aplikasi dalam android dalam perkembangan teknologi komunikasi banyak digunakan
untuk kemudahan dalam komunikasi manusia, baik sebagai individu, kelompok maupun
Lembaga. Perkembangan aplikasi pada smartphone khususnya aplikasi android merupakan
salah satu hal terpenting yang diterapkan untuk membuka cakrawala dengan membuat dan
menerapan penggunaan aplikasi dalam sebuah institusi ataupun perusahaan (Fatmawati,
2022). Konsep aplikasi merupakan suatu program yang siap untuk digunakan yang dibuat
untuk melaksanakan suatu fungsi bagi pengguna jasa aplikasi serta penggunaan aplikasi lain
yang dapat digunakan oleh suatu sasaran yang akan dituju (Juansyah, 2015). Kualitas
pelayanan adalah tingkat keunggulan yang diharapkan dapat memenuhi keinginan pelanggan,
apabila pelayanan yang diterima (perceived service) selaras dengan harapan pelanggan
(expected service), maka kualitas pelayanan yang telah diberikan dapat dikatakan baik
(Hutagalung dan hermawan, 2019). Kualitas pelayanan dalam sebuah sistem informasi dapat
33
mendukung berjalannya pelayanan lembaga maupun perusahaan. Alternatif strategi dengan
meningkatkan kualitas pelayanan dilakukan supaya konsumen mendapatkan informasi dan
layanan pembelian dengan cepat melalui website.
3. Pemasaraan menggunakan website dan whatapp bisnis
Pemasaran melalui website dan WhatsApp Bisnis merupakan pendekatan yang kuat
dalam era digital saat ini. Website berfungsi sebagai pusat informasi online, memungkinkan
perusahaan untuk menampilkan produk, layanan, dan informasi penting lainnya kepada calon
konsumen dengan mudah. Di sisi lain, WhatsApp Bisnis memungkinkan interaksi langsung
dan personal dengan pelanggan, baik dalam menyediakan dukungan, mengirimkan penawaran
khusus, atau menginformasikan pembaruan terbaru. Kombinasi keduanya memperluas
jangkauan, memudahkan pelanggan dalam berinteraksi, dan memperkuat brand perusahaan.
Keberadaan website membuka akses 24/7 bagi konsumen yang ingin menjelajahi produk
tanpa batasan waktu, sementara WhatsApp Bisnis memberikan jalur komunikasi instan yang
lebih personal dan fleksibel. Dengan sinergi antara website dan WhatsApp Bisnis, perusahaan
dapat memaksimalkan potensi pemasaran, meningkatkan keterlibatan pelanggan, dan
memperluas pangsa pasar secara efektif di dunia digital yang semakin berkembang.
Mempertahankan ciri khas produk merupaka strategi yang baik dalam perusahaan
untuk mempertahankan kesetiaan konsumen dari banyaknya pesain, bahkan dapat meperluas
pasar. Ciri khas produk merupakan aset dari sebuah perusahaan yang menjadi pembeda dari
perusahaan lain. Semakin tinggi pesaing antar perusahaan, maka tingkat profitabilitas industri
akan semakin meningkat, namun profitasbilitas perusahaan akan menurun (Asrina, 2017).
Strategi ini dilakukan untuk meminimalakan banyaknya pesaing dalam segi kualitas dan harga
35
jual suatu produk.
36
BAB 5
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan tujuan penelitian ini, maka kesimpulan dari hasil penelitian ini adalah
sebagai berikut:
1. Faktor internal dari home industry al fawwaz ada enam yaitu lokasi usaha strategis,
memiliki ciri khas varian rasa dari peroduk pesaing, harga produk yang terjangkau oleh
konsumen, kemasan masih plastic, system pembelian masih pre-order, dan mesin masih
sering trobel.
2. Faktor eksternal dari home industry al fawwaz ada enam yaitu pengembangan
pemasaran mengunakan website dan whatapp bisnis, pengembangan varian rasa baru,
mengembangkan mitra dengan toko-toko local, server down, masih banyak konsumen
yang “gaptek”, dan harga bahan baku fluktuasi
5.2 Saran
Berdasarkan beberapa hal yang telah dibahas, dapat disampaikan sebagai saran dan
rekomendasi dalam penerapan aplikasi e-bilaperdu sebagai media informasi sebagai berikut:
1. Meningkatkam pemasaran menggunakan media online
2. Mengelolah media pemasaran dengan lebih baik
37
--Halaman ini sengaja dikosongkan--
38
DAFTAR PUSTAKA
Aan, P. dan Heriyanto, S. M. 2013. Analisis Pemanfaatan Buku Elektornik (E-Book) oleh
Pemustaka di Perpustakaan SMA Negeri 1 Semarang. Jurnal Ilmu Perpustakaan. 2(2):
1-9.
Dhanar, I. dan Agatha, F. 2017. Analisis dan Rekomendasi Strategi E-Commerce Pada Usaha
Kecil Menengah Batik Sokaraja. Jurnal Pro Bisnis. 10(1): 19-35.
Eko, H. dan Wing, W. 2013. Analisis Pemanfaatan E-Commerce Sebagai Strategi Bisnis Jual
Beli Emas Terhadap Kepuasan Pelanggan. SemnasIF; 2013 Mei 18; Yogyakarta. hlm
95-103.
Fadel, R. L. dan Nurdin, N. 2015. Analisis Strategi Pemasaran dan Penjualan E-commerce
Pada Tokopedia.com. Jurnal Elektronik Sistem Informasi dan Komputer. 1(2): 20-29.
Febi, T. T. 2016. Manfaat Internet Sebagai Media Komunikasi Bagi Remaja di Desa Air
Mangga Kecamatan Laiwui Kabupaten Halmahera Selatan. E-Journal Acta Diurna.
5(1).
Handrio, M. 2019. Sistem Informasi E-Commerce Pemasaran Hasil Pertanian Desa Pulau
Panjang Hilir Inuman. JuPerSaTek. 2(1): 76-82.
Irnawati. 2015. Peranan Teknologi Informasi Dalam Meningkatkan Sistem Pemasaran.
Faktor Exacta. 8(1): 14-22.
Joko, S. 2011. Strategi Pengembangan Teknologi E-commerce Dengan Metode SWOT: Studi
Kasusu: PT. Chingmix Berhan Sejahtera. Jurnal Telematika MKOM. 3(2): 44-50.
Marhamah., Sarip, H., dan Ari, I. 2016. Sistem E-commerce B2C Pada PT. Harapan Sentosa
Nusantara Jakarta Pusat. Jurnal Sistem Informasi. 9(2): 159-167.
Marsum, W. A. 2005. Restoran dan Segala Permasalahannya. Yogyakarta: Andi.
Penda, S. 2018. Perancangan Website Sebagai Media Promosi dan Informasi. Journal Of
Informatic Pelita Nusantara. 3(1): 82-86.
Rangkuti, F. 2016. Teknik Membedah Kasus Bisnis Analisis SWOT: Cara Perhitungan
Bobot, Rating, dan Ocai. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Ratih, W. 2018. Analisis Strategi E-Marketing Untuk Meningkatkan Minat Beli Online.
Jurnal Manajemen Bisnis. 21(3): 275-290.
39
Ricky, F., Phitsa, M., Nanang, H., Wildan, W., Dewi, S., dan Yunika, K. 2018. Penerapan
Sistem Penjualan Online Pada Usaha Dagang Kusuma Bandung. Jurnal Pengabdian
Kepada Masyarakat. 1(2): 125-136.
Sugiyono, 2017. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: CV. Alfabet.
Vendella, A. K. 2017. Perencanaan Strategi Pemasaran Online Untuk End-User Pant of Shoes
Berdasarkan SWOT. Jurnal Manajemen dan Start-Up Bisnis. 2(2): 183-190.
Winarno. 2015. Sistem E-Commerce Bagi Usaha Mikro Kecil dan Menengah. Jurnal Studi
Manajemen Dan Bisnis. 2(1): 40-51.
Yosua, K. P., Siti, A., dan Totok, S. M. 2019. Strategi Petani Dalam Pemasaran Salak dengan
E-Commerce (Perdagangan Berbasis Elektronik). Jurnal Ilmu-ilmu Pertanian. 26(1):
81-91.
Debby, Y. dan Muhammad, S. 2015. Analisis Biaya Pemasaran Menurut Daerah Pemasaran
Pada Kemampuan Menghasilkan Laba Perusahaan (Studi pada PT. Bella Agung Citra
Mandiri Tahun 2015). Jurnal Administrasi. 47(2): 10-18.
40
LAMPIRAN
Profil Narasumber
Divisi/Bagian : ....................................................................
Apakah Anda bersedia dihubungi? (Beri lingkaran pada salah satu jawaban)
41
---Halaman ini sengaja dikosongkan--
42
Dengan Hormat,
Dalam rangka penyelesaian tugas akhir (TA) yang sedang saya tempuh di Politeknik
Negeri Banyuwangi, maka saya melakukan penelitian dengan judul “ANALISIS DAN
REKOMENDASI STRATEGI E-COMMERCE SARI KEDELAI DI HOME
INDUSTRI AL FAWWAZ”.
Adapun salah satu cara mendapatkan data adalah dengan mengajukanpertanyaan
kepada narasumber melalui serangkaian wawancara. Sehubungan dengan hal tersebut, saya
mengharapkan kesediaan Bapak/Ibu sekalian untuk menjawab pertanyaan yang saya ajukan
sebagai data atau informasi yang dipergunakan dalam penelitian. Atas kesediaan dan
kerjasamanya, saya ucapkan terima kasih.
Hormat saya,
43
---Halaman ini sengaja dikosongkan--
44
TAHAPAN WAWANCARA
Petunjuk Pengisian: Berilah tanda centang (√) pada kolom alternatif pilihan sesuai dengan
alternatif jawaban yang anda anggap paling sesuai.
Tabel 1 Faktor Internal
Faktor Internal Iya Tidak
Kekuatan
1. Lokasi strategis
Kelemahan
1. Kemasan masih mengunakan plastic
2. Sisitem pembelian masih pre-order
3. Mesin masih sering trobel
Tabel 1. Faktor Eksternal
Faktor Eksternal Iya Tidak
Peluang
1. Pengembangan pemasaran secara online
mengunakan wibste dan whatsapp bisnis
2. Pengembangan varian rasa baru
3. Mengembangkan kemitraan dengan took-toko lokal
Ancaman
1. Server down
2. masih banyak konsumen yang “gabtek”
3. harga bahan baku fluktuasi
45
B. PENENTUAN BOBOT DAN RATING TERHADAP FAKTOR INTERNAL DAN
EKSTERNAL
Petunjuk Umum :
2. Penentuan bobot dari setiap variabel menggunakan skala 1, 2 dan 3. Skala tersebut
adalah sebagai berikut :
1 = Jika indikator horizontal kurang penting daripada indikator vertikal 2 = Jika
indikator horizontal sama pentingnya dengan indikator vertikal. 3 = Jika indikator
horizontal lebih penting daripada indikator vertikal
46
3. Penetuan bobot merupakan pandangan dari masing-masing narasumber terhadap
faktor- faktor strategi internal dan eksternal.
Cara membaca perbandingan dimulai dari variabel pada baris ke-1 terhadap kolom
ke-1 dan harus konsisten seterusnya.
Tabel 3. Pembobotan Faktor Internal.
Faktor-
Faktor A B C D E F G Total Bobot
Internal
Keterangan :
Kekuatan
a Lokasi strategis
b Memiliki ciri khas, varian rasa yang berbeda dari produk pesaing
kelemahan
47
Tabel 4. Pembobotan Faktor Eksternal.
Faktor-
Faktor A B C D E F G Total Bobot
Eksternal
Keterangan :
Peluang
Ancaman
1. Server down
2. masih banyak konsumen yang “gabtek”
harga bahan baku fluktuasiB. Penentuan Peringkat (Rating) terhadap Faktor Internal
(Kekuatan dan Kelemahan) dan Faktor Eksternal (Peluang dan Ancaman).
Petunjuk Umum :
48
sekaligus (tanpa menunda) agar terhindar dari inkonsistensi jawaban.
4. Narasumber berhak menambahkan atau mengurangi hal-hal yang sudah tercantum
dalam kuesioner ini, jika memiliki alasan yang akurat.
5. Narasumber dapat memiliki pandangan yang berbeda mengenai faktor-faktor yang
tercantum pada kuesioner ini, baik dengan narasumber lainnya maupun dengan
peneliti. Hal ini akan dibenarkan jika narasumber memiliki alasan yang akurat.
Tujuan :
Mendapatkan penilaian dari para narasumber mengenai faktor-faktor internal
dan ekstreal. Penentuan peringkat (rating) dimaksudkan untuk mengukur pengaruh
masing-masing variabel terhadap kondisi lingkungan. Variabel internal terdiri dari
faktor kekuatan yang dapat dimanfaatkan dan faktor kelemahan yang mungkin dapat
diatasi dalam upaya pemberian informasi bagi petani. Variabel eksternal terdiri dari
faktor peluang yang dapat dimanfaatkan dan faktor ancaman yang mungkin dapat
diatasi dalam upaya pemberian alternatif strategi pengembangan pemasaran
menggunakan e-commerce di home industry al fawwaz. Pemberian Nilai Rating
Terhadap Faktor-faktor Internal (Kekuatan dan Kelemahan)
a) Pemberian Nilai Rating Terhadap Kekuatan
Petunjuk Pengisian :
1. Tentukan nilai peringkat (rating) dengan memberikan tanda (√) pada pilihan
narasumber.
2. Penentuan nilai peringkat (rating) berdasarkan pada keterangan berikut :
4 = Jika faktor tersebut berpengaruh sangat kuat dan digunakan secara
maksimal. 3 = Jika faktor tersebut berpengaruh kuat dan digunakan biasa
saja.
Tabel 5. Penentuan Rating Faktor-faktor Strategi Internal.
No. Peringkat
Kekuatan
1 2 3 4
49
b) Pemberian Nilai Rating Terhadap Kelemahan
Petunjuk pengisian :
1. Tentukan nilai peringkat (rating) dengan memberikan tanda (√) pada pilihan
narasumber.
2. Penentuan niali peringkat (rating) berdasarkan pada keterangan berikut :
1 = Sangat rendah, respon dalam meraih peluang tersebut kurang.
2 = Rendah, respon dalam meraih peluang tersebut rata-rata.
Tabel 6. Penentuan Rating Faktor-faktor Strategi Internal.
No. Peringkat
Kelemahan
1 2 3 4
1. Kemasan masih mengunakan plastic
2. Sisitem pembelian masih pre-order
3. Mesin masih sering trobel
50
Tabel 7. Penentuan Rating Faktor-faktor Strategi Eksternal
No. Peringkat
Peluang
1 2 3 4
1. Pengembangan pemasaran secara online mengunakan wibste
dan whatsapp bisnis
2. Pengembangan varian rasa baru
Petunjuk pengisian :
1. Tentukan nilai peringkat (rating) dengan memberikan tanda (√) pada pilihan
narasumber.
2. Penentuan nilai peringkat (rating) berdasarkan pada keterangan berikut :
1 = Sangat rendah, respon dalam menanggapi ancaman tersebut rendah.
2 = Rendah, respon dalam menanggapi ancaman tersebut rata-rata.
3 = Tinggi, respon dalam menanggapi ancaman tersebut di atas rata- rata.
4 = Sangat tinggi, respon dalam menanggapi ancaman tersebut superior.
Tabel 8. Penentuan Rating Faktor-faktor Strategi Eksternal
No. Peringkat
Ancaman
1 2 3 4
1. Server down
51
3. harga bahan baku fluktuasi
Narasumber 1
Faktor
A B C D E F TOTAL BOBOT
Internal
A 2 2 3 2 3 3 15 0,208
B 2 2 3 2 3 2 14 0,194
C 1 1 2 1 2 3 10 0,139
D 2 2 3 2 2 1 12 0,167
E 1 1 2 2 2 3 11 0,153
F 1 2 1 3 1 2 10 0,139
TOTAL 72 1,000
Narasumber 2
Faktor
A B C D E F TOTAL BOBOT
Internal
A 2 2 1 2 1 1 9 0,125
B 2 2 3 2 3 3 15 0,208
C 3 1 2 3 2 3 14 0,194
D 2 2 1 2 2 1 10 0,139
E 3 1 2 2 2 1 11 0,153
F 3 1 1 3 3 2 13 0,180
TOTAL 72 1,000
Narasumber 3
Faktor
A B C D E F TOTAL BOBOT
Internal
A 2 1 3 2 1 3 12 0,167
B 3 2 3 3 1 3 15 0,208
C 1 1 2 1 3 3 11 0,153
D 2 1 3 2 2 1 11 0,153
E 3 3 1 2 2 3 14 0,194
52
F 1 1 1 3 1 2 9 0,125
TOTAL 72 1,000
Narasumber 1
Faktor
A B C D E F TOTAL BOBOT
Eksternal
A 2 1 1 3 1 3 11 0,153
B 3 2 3 3 3 2 16 0,222
C 3 1 2 3 3 1 13 0,180
D 1 1 1 2 3 2 10 0,139
E 3 1 1 1 2 2 10 0,139
F 1 2 3 2 2 2 12 0,167
TOTAL 72 1,000
Narasumber 2
Faktor
A B C D E F TOTAL BOBOT
Eksternal
A 2 1 3 2 1 1 10 0.139
B 3 2 3 3 2 3 16 0,222
C 1 1 2 3 1 3 11 0.153
D 2 1 1 2 2 3 11 0,153
E 3 2 3 2 2 3 15 0,208
F 3 1 1 1 1 2 9 0,125
TOTAL 72 1,000
Narasumber 3
Faktor
A B C D E F TOTAL BOBOT
Eksternal
A 2 1 3 3 1 2 12 0,167
B 3 2 3 3 3 1 15 0,208
C 1 1 2 3 1 3 11 0,153
53
D 1 1 1 2 1 3 9 0,125
E 3 1 3 3 2 1 13 0,180
F 2 3 1 1 3 2 12 0,167
TOTAL 72 1,000
4 3 3 3
4 4 3 4
3 3 3 3
b. Kelemahan
R1 R2 R3 RATA-RATA
2 2 1 2
2 2 2 2
1 2 2 2
c. Peluang
R1 R2 R3 RATA-RATA
3 3 3 3
2 4 3 3
2 2 3 2
d. Ancaman
R1 R2 R3 RATA-RATA
54
3 3 3 3
2 3 2 2
2 3 3 3
55
Lampiran 6. Dokumentasi
1. Wawancara Bersama Bapak Dovit Agus Susilo selaku Pemilik Home Industri
56
3. Contoh cara pemasanan
57
---Halaman ini sengaja dikosongkan--
58
Lampiran 7 Biodata Penulis
Biodata Penulis
Penulis Bernama Deden Eri Bintara lahir di Malang, 30 Desember 1997 dan merupakan
anak pertama dari Bapak Kumaeri dan Ibu Nurhayati yang berprofesi Sebagai wiraswasta.
Penulis memiliki 3 sodara yaitu 2 sodara laki-laki dan 1 sodara perempuan. Penulis beralamat di
Kelurahan Karangrejo RT 02 RW 03, Kecamatan Gambiran Kabupaten Banyuwangi. Pada tahun
2004 memulai masa Pendidikan di SDN 44 Koto baru Sumatra Barat dan lulus pada tahun 2010,
kemudian melanjutkan Ke SMPN 1 Sempu dan lulus pada tahun 2013, setelah tamat SMP,
penulis melanjutkan Pendidikan di SMA Muhammadiyah 2 Genteng mengambil jurusan MIPA
dan lulus pada tahun 2016, tamat dari SMA Muhammadiyah 2 Genteng penulis melanjutkan
Pendidikan di Perguruan Tinggi dan berkesempatan masuk di Politeknik Negeri Banyuwangi
dengan program studi D-IV Agribisnis melalui jalur mandiri pada tahun 2016. Tahun 2020
penulis berkesempatan untuk melakukan penelitian dan menulis Tugas Akhir yang berjudul
“analisis dan rekomendasi strategi e-commerce sari kedelai di home industri al fawwaz” sebagai
salah satu persyartan kelulusan dibawah bimbingan Bapak Abdul Holik S.TP., M.Sc dan Ibu Sari
Wiji Utami, S.P., M.M dan diuji oleh Bapak Mohamad Ilham Hilal, S.ST., M.ST dan Bapak
Ardito Atmaka Aji S.ST., M.M..
59