Anda di halaman 1dari 81

ANALISIS DAN REKOMENDASI STRATEGI E-COMMERCE

SARI KEDELAI DI HOME INDUSTRI AL FAWWAZ

LAPORAN TUGAS AKHIR

Oleh:
DEDEN ERI BINTARA
NIM. 361641311132

PROGRAM STUDI DIPLOMA IV AGRIBISNIS


POLITEKNIK NEGERI BANYUWANGI
2023
--Halaman ini sengaja dikosongkan--

ii
ANALISIS DAN REKOMENDASI STRATEGI E-COMMERCE
SARI KEDELAI DI HOME INDUSTRI AL FAWWAZ

LAPORAN TUGAS AKHIR

Tugas Akhir Ini Dibuat dan Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Kelulusan
Program Studi Diploma IV Agribisnis dan Mencapai Gelar
Sarjana Sains Terapan Agribisnis (S.Tr.P)

Oleh:
DEDEN ERI BINTARA
NIM. 361641311132

PROGRAM STUDI DIPLOMA IV AGRIBISNIS


POLITEKNIK NEGERI BANYUWANGI
2023
i
--Halaman ini sengaja dikosongkan--

ii
PERSEMBAHAN

Penyelesaian Tugas Akhir ini tentunya tidak terlepas dari bantuan dari berbagai pihak.
Alhamdulillah segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpah kanrahmat dan hidayah-Nya,
sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhirdengan judul “Analisis dan Rekomendasi
Strategi E-Commerce Sari Kedelai di Home Industri Al Fawwaz”. Tugas Akhir ini saya
persembahkan :
1. Orang tua saya, Ibu Nur Hayati dan Bapak Kumaeri tercinta, yang telah senantiasa
mendoakan dan memberi kasih saying, serta pengorbanan selama ini untuk memberi
motivasi, dukungan, dan semangatnya.
2. Bapak Abdul Holik S.TP., M.Sc. dan Ibu Sari Wiji Utami S.P., M.M. selaku dosen
pembimbing, terima kasih atas bimbingan, arahan, dukungan dan waktu yang telah
diberikan kepada penulis selama penyusunan Tugas Akhir ini.
3. Teman-teman seperjuangan Politeknik Negeri Banyuwangi Program Studi Agribisnis
yang telah memberikan dukungan dan semangat.
Semoga karya ini bisa menjadi suatu kebanggaan bagi kalian semua atas usaha dan
tanggung jawab saya dalam menuntut ilmu.

Banyuwangi, Agustus 2023

Deden Eri Bintara

iii
--Halaman ini sengaja dikosongkan--

iv
MOTTO

Jadilah seperti pohon kayu yang lebat buahnya, tumbuh di tepi jalan. Dilempar buahnya
dengan batu, tetapi tetap dibalas dengan buah.
(Abu Bakar As Siddiq)

Tidak ada rasa bersalah yang dapat mengubah masa lalu dan tidak ada kekhawatiran yang
dapat mengubah masa depan
(Umar bin Khattab)

Buatlah tujuan untuk hidup, kemudian gunakan segenap kekuatan untuk mencapainya,
kamu pasti berhasil.
(Utsman bin Affan)

Jangan menjelaskan tentang dirimu kepada siapapun, karena yang menyukaimu tidak
butuh itu. Dan yang membencimu tidak percaya itu.
(Ali bin Abi Thalib)

v
--Halaman ini sengaja dikosongkan--

vi
PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:


Nama : Deden Eri
Bintara
NIM : 361641311126
Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa Tugas Akhir yang berjudul “Analisis dan
Rekomendasi Strategi E-Commerce Sari Kedelai di Home Industri Al Fawwaz” adalah
benar-benar hasil karya sendiri, kecuali jika disebutkan sumbernya dan belum pernah
diajukan pada institusi manapun, serta bukan karya jiplakan/plagiat. Saya bertanggung
jawab atas keabsahan dan kebenaran isinya sesuai dengan sikap ilmiah yang harus
dijunjung tinggi.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya tanpa adanya tekanan dan paksaan
dari pihak manapun serta bersedia mendapat sanksi akademik jika ternyata di kemudian
hari pernyataan ini tidak benar.

Banyuwangi, Agustus 2023


Yang menyatakan,

Deden Eri Bintara


NIM. 361641311132

vii
--Halaman ini sengaja dikosongkan--

viii
ANALISIS DAN REKOMENDASI STRATEGI E-COMMERCE
SARI KEDELAI DI HOME INDUSTRI AL FAWWAZ

Tugas Akhir disusun untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Terapan Pertanian (S.Tr.P)
Politeknik Negeri Banyuwangi

Oleh :

DEDEN ERI BINTARA

NIM. 361641311132

Tanggal Ujian : .......................

Menyetujui,

Pembimbing 1 : Abdul Holik S.TP,. M.Sc. (….…….…..)

Pembimbing 2 : Sari Wiji Utami S.P., M.M. (……...…….)

Penguji 1 : Mohamad Ilham Hilal, S.ST., M.ST. (.………..….)

Penguji 2 : Ardito Atmaka Aji, S.ST., M.M (...................)

Mengesahkan, Mengetahui,
Ketua Jurusan Agribisnis Ketua Program Studi Agribisnis

Ardito Atmaka Aji, S.ST., M.M. Halil, S.Pd., M.ST.


NIP. 198901162018031001 NIP. 19809092019031009

ix
--Halaman ini sengaja dikosongkan--

x
ANALISIS DAN REKOMENDASI STRATEGI E-COMMERCE
SARI KEDELAI DI HOME INDUSTRI AL FAWWAZ

Nama : Deden Eri Bintara


NIM : 36164131132
Pembimbing : 1. Abdul Holik,S.TP,. M.Sc.
2. Sari Wiji Utami,S.P,. M.M.

ABSTRAK

Penelitian ini berfokus pada kondisi pemasaran di Home Industry Al Fawwaz, produsen
sari kedelai di kabupaten Banyuwangi. Permintaan sari kedelai mengalami penurunan selama tiga
tahun terakhir, terutama karena dampak pandemi Covid-19 yang memengaruhi aktivitas sekolah
dan ekonomi masyarakat. Untuk mengatasi permasalahan ini, penelitian ini mengadopsi
pendekatan analisis SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats) untuk
mengidentifikasi faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi pemasaran di Home Industry
Al Fawwaz. Hasil penelitian ini menunjukkan terdapat enam faktor internal dan enam faktor
eksternal yang menghasilkan tujuh strategi alternatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai
IFE 2,748 dan EFE 2,639. Hasil IE menunjukkan Home Industry Al Fawwaz berada pada posisi
V menggambarkan menjaga dan mempertahankan (hold and maintain). Strategi yang dapat
digunakan adalah strategi penetrasi dan strategi pengembangan aplikasi.

xi
--Halaman ini sengaja dikosongkan--

xii
E-COMMERCE STRATEGY ANALYSIS AND RECOMMENDATIONS
SOYBEAN JUICE AT AL FAWWAZ HOME INDUSTRY

Author : Deden Eri Bintara


Student Identity Number : 36164131132
Supervisors : 1. Abdul Holik,S.TP,. M.Sc.
2. Sari Wiji Utami,S.P,. M.M.

ABSTRACT
This research focuses on analyzing the marketing conditions of Home Industry Al
Fawwaz, a soy milk producer in Banyuwangi Regency. The demand for soy milk has experienced
a decline over the past three years, primarily due to the Covid-19 pandemic's impact on school
activities and the community's economy. In an effort to address this issue, this study adopts a
SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats) analysis approach to identify internal
and external factors influencing the marketing at Home Industry Al Fawwaz. The results of this
research showed that there were six internal factors and six external factors which produce
seven alternative strategies. The research results showed that the IFE value is 2.748 and EFE
2.639. The IE results showed that Al Fawwaz Home Industry is in position V, describing holding
and maintaining. The strategies that can be used were penetration strategies and application
development strategies.

xiii
--Halaman ini sengaja dikosongkan--

xiv
DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL……………………………………………………………………………...i
HALAMAN PERSEMBAHAN...................................................................................................iii
MOTTO..........................................................................................................................................v
HALAMAN PERNYATAAN.....................................................................................................vii
HALAMAN PENGESAHAN......................................................................................................ix
ABSTRAK.....................................................................................................................................xi
ABSTRACT..................................................................................................................................xiii
DAFTAR ISI................................................................................................................................xv
DAFTAR TABEL......................................................................................................................xvii
DAFTAR GAMBAR..................................................................................................................xix
BAB 1 PENDAHULUAN..............................................................................................................1
1.1 Perumusan Masalah...................................................................................................................4
1.2 Tujuan Penelitian.......................................................................................................................4
1.3 Manfaat Penelitian.....................................................................................................................4
1.4 Batasan Masalah..........................................................................Error! Bookmark not defined.
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA....................................................................................................5
2.1 Landasan Teori.................................................................................................................................5
2.1.1. Tanaman Kedelai...................................................................................................................5

2.1.2. Susu Kedelai..........................................................................................................................5

2.1.3. E-Commerce..........................................................................................................................6

2.2 Strategi ……………………………………………………………………………………………7


BAB 3 METODE PENELITIAN................................................................................................11
3.1 Jadwal dan Tempat Penelitian........................................................................................................11
3.2 Pendekatan Penelitian....................................................................................................................12
3.3 Teknik Pengumpulan Data.............................................................................................................12
3.4 Metode Pengambilan Sampel.........................................................................................................13
3.5 Teknik Analisis Data......................................................................................................................13
3.5.1 Matrik SWOT.......................................................................................................................13

3.5.2 Analisis Faktor Internal dan Eksternal..................................................................................14


xv
3.5.3 Matriks Internal Eksternal (IE).............................................................................................17

3.6 Kerangka Pemikiran.......................................................................................................................18


BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN........................................................................................19
4.1 Gambaran Perusahaan....................................................................................................................19
4.1.1 Profil Prusahaan....................................................................................................................19

4.1.2 Visi dan Misi........................................................................................................................19

4.1.3 Struktur Organisasi...............................................................................................................20

4.2 Evakuasi Faktor Internal................................................................................................................24


4.3 Evaluasi Faktor Eksternal...............................................................................................................28
4.4 Analisis SWOT..............................................................................................................................30
3.4.1 Strategi strengsth-opportunites (SO)....................................................................................33

3.4.2 Strategi Weaknesses-oppertunities (WO).............................................................................34

3.4.3 Strategi strengths-threats (ST)..............................................................................................35

3.4.4 Strategi weaknesse-threats (WT)..........................................................................................35

4.5 Hasil Penelitian..............................................................................................................................36


BAB 5 PENUTUP........................................................................................................................37
5.1 Kesimpulan.....................................................................................................................................37
5.2 Saran……………………………………………………………………………………………..37
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................39
LAMPIRAN.................................................................................................................................41

xvi
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Tabel Penelitian Terdahulu ……………………………………...…………………. 8

Tabel 3.1 Rencana Jadwal Kegiatan ………………………………………….……………….11

Tabel 3.2 Matriks SWOT..……………………………………………….……….…………….14

Tabel 3.3 Matriks IFE ………………………………………………………………………….15

Tabel 3.4 Matriks EFE ………………………………………………...……………………….16

Tabel 4.1 Evaluasi Faktor Internal ……………………………………………………...…….24

Tabel 4.2 Evaluasi Faktor Internal …………………………. …………………………...…...28

Tabel 4.3 Hasil Analisis SWOT …………………………. ……………………………………32

xvii
--Halaman ini sengaja dikosongkan--

xviii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Data Produksi Sari Kedelai Tahun 2020-2022…………………….……………. 2

Gambar 1.2 Data Penjualan Sari Kedelai Home Industry Al Fawwaz ………………...……. 3

Gambar 3.2 Matrik IE…………...…………………………………….…...……………….….17

Gambar 3.2 Kerangka Pemikiran.………………………………………………………….…18

Gambar 4.1 Struktur Organisasi Home Industry Al Fawwaz (Dokumentasi, 2023)………..20

Gambar 4.2 Foto lokasi Home Industri Alfawwaz ………………………………………...…..21

Gambar 4.3 Foto Produk Sari Kedelai ………………………………………………….…….22

Gambar 4.4 Foto Produk Pesaing ……………………………………………………….…….22

Gambar 4.5 Contoh website ………………………...……………………………………....….25

Gambar 4.6 WhatsApp Bisnis ………………………………………………………...…….….26

Gambar 4.7 Posisi Penelitian ……………………………...………………………….…….….29

xix
--Halaman Sengaja Di Kosongkan--

xx
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Internet merupakan salah satu sarana komunikasi yang sangat penting untuk aspek
kehidupan di masa sekarang ini. Informasi dan Ilmu pengetahuan dapat dengan cepat kita
terima dengan mudah melalui akses internet. Salah satunya ialah website, karena dapat
dengan mudah diakses melalui internet oleh masyarakat luas dengan cepat dan nyaman
(Penda, 2018). Kecepatan informasi yang dapat diterima pada saat ini menjadi media bagi
para pengusaha kelas atas maupun pengusaha kelas menengah sebagai sarana pemasaran dan
penjualan suatu produk usaha melalui e-commerce. E-commerce dapat diartikan sebagai
sarana belanja dan dagang secara online dengan menggunakan website. E-commerce pada
saat ini menjadi teknologi yang mendasar dalam kebutuhan perdagangan.
Susu kedelai adalah salah satu hasil pengolahan yang merupakan hasil ekstraksi dari
kedelai. Protein susu kedelai memiliki susunan asam amino yang hamper sama dengan susu
sapi sehingga susu kedelai seringkali digunakan sebagai pengganti susu sapi bagi mereka
yang alergi terhadap protein hewani. Susu kedelai merupakan minuman yang bergizi tinggi,
terutama kandungan proteinnya. Selain itu susu kedelai juga mengandung lemak, karbohidrat,
kalsium, fosfor, zat besi, provitamin A, vitamin B kompleks (kecuali B12), dan air
(Budimarwanti, 2015). Susu kedelai harganya lebih murah daripada susu hewani. Susu
kedelai dapat dibuat dengan teknologi dan peralatan sederhana, serta tidak memerlukan
keterampilan khusus, sehingga semua orang dapat membuat sendiri di rumah. Selain untuk
konsumsi sendiri, susu kedelai juga dapat menjadi ladang usaha yang prospektif bila dikelola
dengan baik. Kendala utama yang dihadapi produsen adalah cepat rusaknya susu kedelai
apabila susu kedelai tidak disimpan di lemari pendingin. Susu kedelai yang rusak ditandai
dengan berubahnya bau, warna, rasa, atau mengental, kemudian terjadi pemisahan air dengan
endapan sari kedelai (Budimarwanti, 2015).
Salah satu home industry di kabupaten Banyuwangi yang memanfaatkan komoditas
kedelai menjadi bahan olahan sari kedelai yakni Home Industry Al Fawwaz. Home Industry
Al Fawwaz beralamatkan di perumahan Villa Sukowidi Kecamatan Kalipuro dan berdiri sejak
tahun 2010. Terdapat dua varian rasa yang di produksi oleh Home Industry Al Fawwaz yakni
rasa original dan rasa madu ginseng. Tiap varian memiliki harga yang berbeda, rasa original
dijual dengan harga Rp. 2000 dan rasa madu gingseng dijual dengan harga Rp. 2500.
Permintaan sari kedelai mengalami penurunan selama 3 tahun terakhir terhitung dari tahun
1
2020. Data produksi sari kedelai Home Industry Al Fawwaz tahun 2020-2022 dapat dilihat
pada gambar 1.1.

Gambar 1. 1 Data Produksi Sari Kedelai Tahun 2020-2022

Produksi
300000
268885
250000 231233
215699
200000
Jumlah produk

150000 produksi

100000

50000

0
2020 2021 2022
Tahun Produksi

Sumber: Home Industry Al Fawwaz (2023)

Gambar 1.1 menunjukkan bahwa permintaan sari kedelai home industry Al Fawwaz
mengalami penurunan selama 3 tahun terakhir yaitu dari tahun 2020 sampai tahun 2022.
Terjadi penurunan produksi pada tahun 2020 ke tahun 2021 yang mulanya 268,885 produk
menjadi 231,233 produk. Sedangkan pada tahun 2022 produksi mengalami penurunan dengan
jumlah produksi 215,699 produk. Penurunan produksi tersebut disebabkan karena pada tahun
2020-2022 terjadi pandemi covid 19 yang menyebabkan berkurangnya permintaan pasar
seperti halnya banyak dari sekolah – sekolah melakukan pembelajaran dirumah, banyak
industri membatasi aktivitas, dan perekonomian masyarakat menurun, sehingga memengaruhi
daya beli masyarakat. Selain itu persaingan dengan produk minuman lain juga memengaruhi
dalam penurunan penjualan dan produksi susu kedelai. Gambar 1.2 menunjukkan bahwa
penjualan home industry Al Fawwaz mengalami fluktuasi tiap bulan yang dikarenakan
permintaan pasar tidak tentu. Berikut data penjualan sari kedelai home industry Al Fawwaz
pada tahun 2022 dapat dilihat pada gambar 1.2

2
Data Penjualan
25000

20000

15000
penjualan
10000

5000

0
ar
i
ar
i
et ril ei ni Ju
li
tu
s
be
r er er er
nu r u ar Ap M Ju us m tob emb emb
a b M g e
J Fe A pt Ok v
De
s
Se No

Gambar 1. 2 Data Penjualan Sari Kedelai Home Industry Al Fawwaz

Penjualan sari kedelai pada tahun 2022 tertinggi yaitu pada bulan September
sebanyak 21,232 buah. Sedangkan penjualan terendah terjadi pada bulan Mei yaitu sebanyak
10,020 buah yang disebabkan oleh waktu pendistribusian produk sangat terbatas dikarenakan
pada bulan mei bertepatan dengan bulan puasa dan hari raya Idul Fitri. Faktor internal dan
eksternal pada Home Industry Al Fawwaz bisa menjadi penyebab permasalahan pada
pemasaran produknya. Maka dari itu, peningkatan pemasaran harus lebih dikembangkan lagi
jika ingin produknya dikenal secara luas. Salah satunya dengan memanfaatkan sistem
teknologi sebagai strategi pemasaran. Sistem teknologi informasi yang dapat digunakan ialah
website. Website atau sistem teknologi informasi lainnya jika dimanfaatkan akan membantu
berkembangnya suatu usaha secara pesat, karena teknologi informasi dalam pemasaran
memberikan informasi secara meluas (Irnawati, 2015).
Penjualan dan pemasaran agar mendapatkan hasil yang optimal perlu diterapkannya
strategi guna tercapainya tujuan yang diinginkan. Strategi yang digunakan peneliti dalam
menganalisis ialah menggunakan metode analisis SWOT (Strengths, Weaknesses,
Opportunities, Threats) dimana kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman yang ada
sebagai media analisis untuk mengetahui kondisi Home Industry Al Fawwaz (Rangkuti,
2016). Metode analisis SWOT ini akan mempermudah untuk menemukan masalah di dalam
Home Industry Al Fawwaz dan juga dapat memberikan solusi dari masalah yang ada, melalui
kekuatan (strengths) untuk mencari keuntungan yang dapat diambil dari peluang
(opportunities), mencari cara mengatasi kelemahan (Weaknesses) yang dapat menghambat,
serta bagaimana mengatasi sebuah ancaman (Threats).
3
Berdasarkan dari pemaparan di atas, diharapkan peneliti dapat mengetahui bagaimana
kondisi Home Industri Al Fawwaz di dalam pemasaran dan penjualan melalui e-commerce
menggunakan website sebagai media pemasaran dan penjualan. Website ini diharapkan
mempermudah masyarakat umum untuk mendapatkan informasi apa saja yang terdapat di
dalam Home Industri Al Fawwaz, dan sedangkan untuk Home Industri Al Fawwaz sendiri
diharapkan menjadi sarana promosi atau pengenalan kepada publik tentang potensi yang ada
di dalam lingkungan kecamatan Kalipuro.

1.2 Perumusan Masalah


Berdasarkan pemaparan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan permasalahan
sebagai berikut:
1. Faktor internal dan eksternal apa saja yang dapat mempengaruhi pemasaran di C Home
Industri Al Fawwaz ?
2. Apakah e-commerce dapat menjadi rekomendasi strategi pemasaran produk di Home
Industri Al Fawwaz?

1.3 Tujuan Penelitian


tujuan penelitian ini sebagai berikut:
1. Mengetahui pengaruh faktor internal dan eksternal apa saja yang dapat mempengaruhi
pemasaran di Home Industri Al Fawwaz.
2. Mengetahui dapat atau tidaknya e-commerce sebagai rekomendasi strategi pemasaran
produk di Home Industri Al Fawwaz.

1.4 Manfaat Penelitian


Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi beberapa pihak antara lain.
Adapun manfaat dalam penelitian ini sebagai berikut:
1. Meningkatkan penjualan produk yang ada di Home Industri Al Fawwaz
2. Mengetahui potensi pemasaran yang ada di Home Industri Al Fawwaz

4
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori


2.1.1. Tanaman Kedelai
Kedelai (Glycine max) merupakan salah satu komoditas tanaman pangan semusim
yang sejak dulu telah dibudidayakan oleh para petani secara intensif. Kedelai sebagai tanaman
asli Asia subtropik dan awalnya tumbuh liar di China, Manchuria, Korea dan Jepang.
Beberapa jenis tanaman kedelai putih di Indonesia yakni Ringgit, Orba, Davros, dan Willis.
Tanaman kedelai dapat dibudidayakan pada lahan sawah maupun lahan kering. Suhu optimal
yang baik untuk petumbuhan tanaman kedelai yakni berkisar 20 – 30°C. Penanaman tanaman
kedelai biasanya dilakukan setelah musim hujan atau tepatnya setelah panen padi. Tanaman
kedelai sangat peka terhadap cahaya matahari. Pencahayaan yang agak rendah akan membuat
batang tanaman kedelai tumbuh memanjang seperti tanaman merambat. Tanaman kedelai
yang dibudidayakan di Indonesia memiliki karakteristik antara lain merupakan tanaman tegak
dengan tinggi antara 40 cm - 90 cm dan bercabang, memiliki daun tunggal dan daun bertiga,
bulu pada daun dan polong tidak terlalu padat dan umur tanaman antara 72 – 90 hari (Logo,
2017).
Berbagai upaya yang dilakukan untuk meningkatkan produksi kedelai yaitu dilakukan
Pemupukan dengan kandungan hara mineral dalam jumlah yang cukup dan seimbang serta
penggunaan varietas kedelai yang unggul. Varietas unggulan tersebut memiliki keragaman
karakteristik hasil yang potensial, umur panen, ukuran biji, warna kulit biji, ketahanan
terhadap cekaman biotik/abiotik, dan bidang adaptasi. Tanaman kedelai merupakan salah satu
tanaman yang peka terhadap kondisi iklim. Untuk kondisi lahan yang berbeda, pemilihan
varietas harus disesuaikan. Wilis merupakan varietas unggul kedelai yang banyak diminati
petani. Wilis sangat populer ditingkat petani, antara lain karena sebelum tahun 1983 belum
ada varietas unggul kedelai yang memiliki potensi hasil lebih dari 1,5 T/ha. Munculnya
varietas unggul Wilis memberi harapan besar bagi petani saat itu, yaitu memiliki potensi hasil
lebih dari 1,5 t/ha bahkan pada daerah produktif dapat mencapai lebih dari 2 t/ha (Susanto,
2017).

2.1.2. Sari Kedelai


Susu kedelai harganya lebih murah daripada sari hewani. Susu kedelai dapat dibuat
dengan teknologi dan peralatan sederhana, serta tidak memerlukan keterampilan khusus,
sehingga semua orang dapat membuat sendiri di rumah. Selain untuk konsumsi sendiri, sari
kedelai juga dapat menjadi ladang usaha yang prospektif bila dikelola dengan baik. Kendala
5
utama yang dihadapi produsen adalah cepat rusaknya sari kedelai apabila susu kedelai tidak
disimpan di lemari pendingin. Susu kedelai yang rusak ditandai dengan berubahnya bau,
warna, rasa, atau mengental, kemudian terjadi pemisahan air dengan endapan sari kedelai.
Kendala utama yang dihadapi produsen adalah cepat rusaknya sari kedelai apabila sari
kedelai tidak disimpan di lemari pendingin. Sari kedelai yang rusak ditandai dengan
berubahnya bau, warna, rasa, atau mengental, kemudian terjadi pemisahan air dengan endapan
sari kedelai. Kedelai dipilih sebagai bahan baku sari karena memiliki kandungan gizi yang
tinggi. Di antara kacang-kacangan, kadar protein kedelai memang paling tinggi.

2.1.3. E-Commerce
E-commerce (Electronic Commerce) atau perdagangan secara elektronik adalah
perdagangan yang dilakukan dengan memanfaatkan jaringan telekomunikasi, terutama
internet. E-commerce didefinisikan sebagai bisnis perdagangan, layanan, dan informasi
melalui teknologi elektronik yang mempertemukan konsumen dengan produsen dalam bentuk
interaksi atau transaksi secara virtual (Fadel dan Nurdin, 2015). Sebagai sarana interaksi dan
transaksi yang mudah dan cepat e-commerce dapat menguntungkan berbagai pihak, baik
pihak konsumen maupun pihak produsen. Dengan memanfaatkan e-commerce biaya dan
waktu dalam proses jual beli menjadi lebih efisien.
E-commerce merujuk pada penggunaan dari internet dan web untuk bertransaksi
bisnis. Secara lebih formal, e-commerce adalah tentang menyediakan transaksi komersial
secara digital baik antar dan antara organisasi dan individual. Hal ini berarti bahwa transaksi
komersial yang terjadi pada internet dan web melibatkan pertukaran nilai (missal uang)
melintasi batasan organisasi atau individu sebagai imbal hasil dari produk dan jasa.
E-Commerce Perdagangan elektronik, yang disebut juga e-commerce, adalah
pengguna jaringan komunikasi dan computer untuk melaksanakan proses bisnis. Perdagangan
popular dari e-commerce adalah pengguna internet dan computer dengan browser web untuk
membeli dan menjual produk. Sebagian besar e-commerce terjadi antar bisnis, dan bukan
antara bisnis dengan konsumen. Secara sederhana istilah ini digunakan untuk menunjukkan
pembelian dan penjualan menggunakan teknologi internet. Tetapi istilah e-commerce itu
sendiri bukan hanya sekedar transaksi keuangan secara elektronik melalui organisasi dan
pelanggan saja melainkan juga merujuk pada semua mediasi transaksi secara elektronik antara
organisasi dan pihak ketiga. Jadi dengan definisi ini permintaan pelanggan berupa informasi
juga bisa disebut sebagai bagian dari e-commerce.

6
2.2 Strategi
Rangkuti (2016) menyatakan bahwa strategi adalah suatu perencanaan dalam usaha
untuk melihat potensi peluang serta mengetahui ancaman yang ada dan mencapai keunggulan
bersaing. Strategi dapat diartikan sebagai alat untuk tercapainya suatu tujuan usaha dalam
kurun waktu yang panjang. Tujuan harus ditentukan mulai dari awal, karena tujuan
merupakan sebuah rencana yang meliputi jangka waktu panjang suatu usaha, serta
pemanfaatan dan alokasi sumber daya yang dibutuhkan guna tercapainya tujuan tersebut.
Keberhasilan suatu strategi yang diterapkan tidak lepas dari pemahaman tentang konsep
strategi dan konsep-konsep lain yang berkesinambungan. Pemahaman tersebut akan
menentukan keberhasilan strategi yang disusun.

2.3 Pemasaran
Pemasaran adalah salah satu fungsi usaha dan sebuah proses untuk menciptakan,
mengkomunikasikan, dan menyampaikan nilai kepada konsumen serta untuk mengelola
hubungan dengan konsumen dalam upaya memperoleh keuntungan. Pemasaran merupakan
suatu hal yang utama dalam usaha, karena menjadi parameter dari keberhasilan suatu usaha
dalam menciptakan nilai pada suatu usaha itu sendiri. Pemasaran juga menjadi sarana untuk
mempertemukan produsen dengan konsumen guna memberikan informasi kepada konsumen,
dengan demikian konsumen akan mengerti tentang kualitas produk yang ditawarkan (Debby
dan Muhammad, 2015).

2.4 Strategi Pemasaran


Ainun (2019) menyatakan bahwa, strategi pemasaran merupakan konsep menyeluruh,
terpadu, dan menyatu dalam bidang pemasaran tentang arahan tindakan yang akan dilakukan
untuk tercapainya tujuan pemasaran. Strategi pemasaran dapat memberikan pengaruh untuk
menetapkan berhasil atau tidaknya dalam memasarkan suatu produk. Tujuan dari pemasaran
akan tercapai dengan baik jika suatu usaha dapat menjalankan strategi pemasaran dengan
baik. Strategi pemasaran dapat diartikan sebagai suatu fungsi dari suatu usaha untuk
mengendalikan susunan rencana dalam mencapai tujuan dan mengarahkan konsumen untuk
menjadi konsumen produk yang dihasilkan oleh suatu usaha.

2.5 Penelitian Terdahulu

7
Penelitian terdahulu digunakan sebagai referensi dalam melakukan penelitian ini,
adapun penelitian terdahulu yang telah diuraikan pada Tabel 2.1.

Tabel 2.1 Tabel Penelitian Terdahulu


No Penulis, Judul Hasil Relevansi
Tahun
1 Hodijah et al., Pelatihan Strategi pelatihan strategi e SWOT
2023 E-Commerce ommerce memberikan
Dalam manfaat yang signifikan
Mengembangkan bagi para pelaku UMKM.
Keunggulan Daya Para peserta menunjukkan
Saing Produk peningkatan pemahaman
Usaha bagi Pelaku tentang e-commerce dan
Bisnis UMKM cara efektif
Kota Bandung memanfaatkannya untuk
memasarkan produk dan
berinteraksi dengan
pelanggan. Mayoritas
peserta menyatakan
kepuasan terhadap materi
dan metode pelatihan.
2 Friadi et al, Sosialisasi dan Hasil yang dicapai dari Kajian E-Commerce
2022 Penyuluhan PKM ini adalah mitra
StrategiPemasaran dapat memahami
Digital Pada kondisi ekonomi global
UMKM Baby saat ini yang
Smart Bubur Bayi membutuhkan tantangan
Berbasis E- untuk mampu
Commerce menyesuaikan diri
terhadap perubahan.
Penggunaan internet
pada abad saat ini
sangat besar, semua
transaksi sudah
menggunakan jaringan
internet. Maraknya
muncul market placeyang
bisa digunakan sebagai
perantarauntuk bertemu
dengan pembeli atau
membuka toko online
sendiri pada situs website
yang sering digunakan
3 Pratiwi dan Penerapan metode Strategi yang digunakan E-commerce
Mas’ud, 2022 7S McKinsey oleh ebay.com juga
pada Ebay sebagai memberikan dampak yang
Strategi sangat luar biasa besar
Ecommerce & terhadap para pesaing
Bonus yang bergerak di bidang
Demography ecommerce, strategi yang
Menghadapi dimiliki oleh ebay.com
Globalisasi walaupun sudah sangat
baik, tetap masih

8
memerlukan inovasi di
dalamnya.

Tabel 2.1 Tabel Penelitian Terdahulu


No Penulis, Judul Hasil Relevansi
Tahun
4 Kurtiawati et Penerapan Konsep-konsep dasar Kajian E-Commerce
al, 2022 Konsep matematika dalam
Diferensial dalam ekonomi sangat penting
Elastisitas dalam pembelajaran
Permintaan matematika ekonomi.
Terhadap Strategi Salah satu konsep dasar
Promosi dan matematika yang
Harga Jual digunakan dalam bidang
Melalui E- ekonomi ialah konsep
Commerce diferensial. Penelitian ini
bertujuan untuk
mengkaji konsep
diferensial pada
subpokok elastisitas
permintaan sebagai
strategi promosi dan
harga jual melalui e-
commerce. Metode yang
digunakan dalam
penelitian ialah metode
studi literatur.
Berdasarkan kajian yang
dilakukan terdapat 5
pokok bahasan dalam
penelitian ini yaitu:1)
konsepdiferensial, 2)
elastisitas permintaan, 3)
promosi, 4) harga jual
dan 5) e-commerce
5 Yosua, et al., Strategi Petani Hasil penelitian adalah SWOT
2019 Dalam Pemasaran harga jual kurang optimal
Salak Dengan E- dan cenderung menurun di
Commerce wilayah lokal.
(Perdagangan Pengembangan pemasaran
Berbasis dilakukan melalui e-
Elektronik) commerce untuk
meningkatkan daya jual
6 Handrio, 2019 Sistem Informasi Hasil penelitian adalah e- Pendekatan
E-Commerce commerce sangat deskriptif dengan
Pemasaran Hasil membantu memperluas metode wawancara,
Pertanian Desa penjualan ke daerah luar studi pustaka, dan
Pulau Panjang dari Desa Pulau Panjang observasi
Hilir Inuman Hilir Inuman
7 Ratih, 2018 Analisis Strategi Penyebab kurangnya daya SWOT
E-Marketing tarik masyarakat dalam
Untuk belanja online yaitu dari
9
Meningkatkan segi harga, promosi,dan
Minat Beli Online kurangnya kepercayaan
masyarakat terhadap e-
commerce

Tabel 2.1 Tabel Penelitian Terdahulu


No Penulis, Judul Hasil Relevansi
Tahun
8 Ricky, et al., Penerapan Pemanfaatan website Pendekatan
2018 Sistem dapat memperluas deskriptif dengan
Penjualan pemasaran dan juga metode
Online Pada dengan memanfaatkan wawancara, studi
Usaha Dagang teknologi informasi ini, pustaka, dan
Kusuma memungkinkan observasi
Bandung menjangkau pasar
global

10
BAB 3
METODE PENELITIAN

3.1 Jadwal dan Tempat Penelitian


Penelitian ini dilakukan di Home Industri Al Fawwaz yang terletak di Kecamatan
Kalipuro Kabupaten Banyuwangi. Lokasi yang ditentukan untuk penelitian ini dilakukan
secara sengaja (purposive) dengan mempertimbangkan tempat yang dipilih memiliki masalah
terkait dengan pemasaran, dikarenakan belum adanya struktur organisasi atau tim khusus
yang menangani masalah pemasaran yang mengakibatkan penjualan di Home Industri Al
Fawwaz ini tidak stabil. Waktu penelitian dilakukan selama 7 bulan, dimulai dari bulan Mei
2023 sampai November 2023. Berikut ini jadwal penyelesaian Tugas Akhir yang dimulai dari
pengajuan proposal sampai sidang akhir laporan tersaji pada table 3.1
Tabel 3. 1 Rencana Jadwal Kegiatan

No. Kegiatan Waktu Penelitian


Penelitian
Mei Jun Jul Agu Sep Okt Nov

1 Pengajuan Proposal TA
dan dosen pembimbing
2. Tahap Pengujian
Proposal TA
a. Seminar Proposal TA

b. Revisi Laporan TA dan


bendel
3. Tahap Pelaksanaan dan
Pengumpulan Data
a. Pengumpulan data

b. Analisis data

4. Tahap Penyusunan Akhir

a. Seminar Hasil TA

b. Revisi Laporan TA

11
Tabel 3. 1 Rencana Jadwal Kegiatan

No. Kegiatan Waktu Penelitian


Penelitian
c. Sidang akhir TA dan
bendel

3.2 Pendekatan Penelitian


Penelititan ini menggunakan pendekatan metode deskriptif kualitatif. Penelitian
deskriptif yaitu menggabungkan data dari berbagai faktor yang menjadi pendukung tentang
objek penelitian, yang kemudian faktor-faktor tersebut di analisa untuk menggali peranannya.
Penelitian kualitatif merupakan penelitian yang berkaitan dengan pendapat, ide, persepsi, dan
kepercayaan orang yang hendak diteliti dan semuanya tidak bisa di ukur oleh angka. Metode
deskriptif kualitatif adalah metode penelitian dengan mengolah data dari faktor-faktor yang
berhubungan dengan objek penelitian yang kemudian diberlakukan analisa untuk
mendapatkan penyajian data secara terperinci terhadap objek penelitian (Aan dan Heriyanto,
2013).

3.3 Teknik Pengumpulan Data


Teknik pengumpulan data dilakukan untuk mendapatkan data yang di perlukan dalam
pelaksanaan penelitian ini, teknik pengumpulan data yang dilakukan ialah:
1. Wawancara
Wawancara merupakan teknik pengumpulan data dengan cara mengajukan pertanyaan
kepada narasumber untuk dijawab secara lisan, didukung dengan kuisioner dan
pedoman wawancara. Pedoman wawancara tersebut berisi tentang isu-isu yang di
rumuskan pada analisis SWOT yang bisa dijadikan panduan narasumber untuk
menjawab pertanyaan. Hal ini dilakukan dengan cara tanya jawab terhadap
narasumber yang dianggap mampu menjawab dan mempunyai pengetahuan tentang
cakupan lokasi penelitian yang dilakukan.
2. Teknik kepustakaan
Teknik kepustakaan dilakukan untuk mempelajari dan membaca buku-buku yang
berkaitan dengan judul penelitian dan referensi-referensi lainnya yang membantu
dalam pelaksanaan penelitian.

12
3. Obeservasi
Teknik observasi dilakukan dengan cara observasi terbuka dengan memberitahu dan
meminta izin terhadap UMKM untuk melakukan penelitian. Teknik observasi ini
dilakukan guna mengetahui bagaimana kondisi di dalam lingkup UMKM terkait
dengan judul penelitian yang dilakukan.

3.4 Metode Pengambilan Sampel


Metode pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan sengaja
(purposive sampling), yaitu pengambilan sampel berdasarkan pada tujuan atau pertimbangan
tertentu (Sugiyono, 2017). Pertimbangan atau tujuan dalam penilitian yang dilakukan ini
mengutamakan kepada informan yang dianggap mengetahui tentang informasi yang diingkan
peneliti tentang Home Industry Al Fawwaz. Metode ini dilakukan dengan wawancara
langsung kepada para narasumber di Home Industry Al Fawwaz. Narasumber dalam
penelitian ini antara lain:
1. Bapak Dovit Agus Susilo selaku pemilik home industry Al Fawwaz, diharapkan dapat
memberikan informasi tentang kondisi pemasaran di home industry Al Fawwaz.
2. Bapak Danang Surdaso Widya Prakoso joyo Widakdo, S.P.,M.M selaku narasumber
ahli
3.5 Teknik Analisis Data
3.5.1 Matrik SWOT

David (2016) menyatakan matriks SWOT alat pencocokan penting yang membantu
manajer mengembangkan empat tipe strategi. Strategi kekuatan - peluang (Strength -
Opportunities - SO), strategi kelemahan - peluang (Weakness - Opportunities - WO) strategi
kekuatan - ancaman (Strenght - Threats - ST) dan strategi kelemahan - ancaman (Weakness
- Threats - WT). Mencocokkan faktor internal dan faktor eksternal kunci adalah bagian
yang paling sulit dalam mengembangkan matriks SWOT dan membutuhkan penilaiaan yang
baik serta tidak ada satu set pun pencocokkan yang terbalik. Matriks SWOT pada Tabel 3.2
dapat menghasilkan empat sel kemungkinan strategi, keempat alternatif tersebut yaitu:

13
Tabel 3.2 Matriks SWOT
IFE STRENGTHS (S) WEAKNESSES (W)

Tentukan 5-10 faktor- faktor Tentukan 5-10 faktor-

kekuatan dan kelemahan faktor kelemahan internal

internal.
EFE
OPPORTUNITIES (O) STRATEGI SO STRATEGI WO
Tentukan 5-10 faktor Ciptakan strategi yang Ciptakan strategi yang
peluang eksternal menggunakan kekuatan untuk meminimalkan kelemahan

memanfaatkan peluang. untuk memanfaatkan


peluang.
THREATS (T) STRATEGI ST STRATEGI WT
Tentukan 5-10 faktor Ciptakan strategi yang Ciptakan strategi yang
ancaman eksternal menggunakan kekuatan untuk meminimalkan kelemahan
mengatasi ancaman. dan menghindari ancaman
Sumber: David, 2016
1. Strategi SO (Strength-Opportunities), strategi ini menggunakan kekuatan internal
perusahaan untuk memanfaatkan peluang-peluang eksternal yang dimiliki oleh
perusahaan.
2. Strategi WO (Weakness-Opportunities), strategi ini bertujuan untuk memperbaiki dan
mengatasi kelemahan internal dengan memanfaatkan peluang eksternal yang dimiliki
perusahaan.
3. Strategi ST (Strength-Threats), strategi ini menggunakan kekuatan perusahaan untuk
menghindari atau mengurangi pengaruh dari ancaman eksternal yang dimiliki oleh
perusahaan. Strategi WT (Weakness-Threats), strategi ini merupakan taktik defensif
yang diarahkan pada pengurangan kelemahan internal dan menghindari ancaman
eksternal yang dimiliki oleh perusahaan.

3.5.2 Analisis Faktor Internal dan Eksternal


a Analisis Faktor Internal (IFE)
Matriks IFE (Internal Factor Evaluation) alat formulasi strategi yang digunakan
untuk meringkas dan mengevaluasi kekuatan (strengths) dan kelemahan (weakness) utama
yang dianggap penting dalam fungsi- fungsi perusahaan. Contoh matriks IFE dapat dilihat

14
pada table 3.3 sebagai berikut:

Tabel 3.3 Matriks IFE


Faktor Strategi Internal Bobot Rating Bobot x Rating

Kekuatan (Strengths)
1.
2.
……….
Kelemahan (weakness)

1.
2.
………..
Sumber : David,2016
David (2016) menyatakan bahwa matriks IFE dapat dikembangkan dalam lima
tahap:
1. Tentukan faktor-faktor yang menjadi kekuatan dan kelemahan dari perusahaan
yang bersangkutan (5-10 faktor internal) dalam kolom 1.
2. Berikan bobot masing-masing faktor internal tersebut dengan skala mulai dari
1,0 (paling penting) sampai dengan 0,0 (tidak penting) dalam kolom 2,
berdasarkan pengaruh faktor- faktor tersebut terhadap posisi strategis
perusahaan yang bersangkutan. (Semua bobot tersebut jumlahnya tidak boleh
melebihi skor total yaitu 1,00).
3. Berikan peringkat 1 hingga 4 pada setiap faktor internal (kekuatan dan
kelemahan) untuk mengidentifikasi apakah faktor tersebut mereprentasikan
kelemahan utama (peringkat=1), kelemahan kecil (peringkat=2), kekuatan kecil
(peringkat 3) dan kekuatan utama (peringkat=4) pada kolom 3. Kekuatan harus
menerima peringkat 3 dan 4, kelemahan harus menerima peringkat 1 dan 2.
Peringkat tersebut berbasiskan perusahaan.
4. Kalikan bobot pada kolom 2 dengan rating pada kolom 3 untuk memperoleh
faktor pembobotan dalam kolom 4. Hasilnya berupa skor pembobotan untuk
masing-masing faktor internal.
5. Jumlah skor pembobotan pada kolom 4 untuk memperoleh total skor
pembobotan bagi perusahaan yang bersangkutan

b Analisis Faktor Eksternal (EFE) :


Matriks EFE (External Factor Evaluation) memungkinkan para penyusun

15
strategi untuk merangkum dan mengevaluasi informasi ekonomi sosial, budaya,
pemerintah, lingkungan, pemerintah, politik dan pesaing terlepas dari jumlah
peluang (opportunities) dan ancaman (threaths) yang dianggap penting (David,
2016). Contoh matriks EFE dapat dilihat pada tabel 3.4 sebagai berikut:

Tabel 3.4 Matriks EFE


Faktor Strategi Internal Bobot Rating Bobot x Rating

Peluang (opportunitties)

1.
2.
……….
Ancaman (threaths)
1.
2.
Sumber : David, 2016
Berikut ini adalah cara-cara penentuan faktor strategi eksternal menggunakan matrik
External Factor Evaluation (EFE), dalam buku David (2016):

1. Susunlah dalam kolom 1 (5-10 peluang dan ancaman perusahaan) faktor eksternal
kunci sebagai di identifikasi dalam proses audit internal.
2. Berikan bobot masing-masing faktor eksternal dalam kolom 2, mulai dari 1,0 (sangat
penting) sampai dengan 0,0 (tidak penting). Faktor-faktor tersebut kemungkinan dapat
memberikan dampak terhadap faktor strategis perusahaan yang bersangkutan. (Semua
bobot tersebut jumlahnya tidak boleh melebihi skor total yaitu 1,00).
3. Berilah peringkat antara 1 hingga 4 bagi setiap faktor eksternal kunci (peluang dan
ancaman) untuk megidentifikasi seberapa efektif strategi perusahaan saat ini untuk
merespon faktor eksternal, dimana 4 = responnya superior, 3 = responnya di atas rata-
rata, 2 = responnya rata-rata dan 1 = responnya buruk. Peringkat didasarkan pada
strategi perusahaan, maka peringkat berbasis perusahaan. Baik peluang maupun
ancaman dapat diberi peringkat 1, 2, 3 dan 4.
4. Kalikan bobot pada kolom 2 dengan rating pada kolom 3, untuk memperoleh hasil
dari faktor pembobotan dalam kolom 4.
5. Jumlahkan skor pembobotan pada kolom 4 untuk memperoleh total skor pembobotan
bagi perusahaan yang bersangkutan. Nilai total menunjukkan bagaimana perusahaan
yang bersangkutan terhadap strategis eksternalnya. Tabel Matriks Internal Factor
Evaluation (IFE) dapat dilihat pada Tabel 3.2 berikut.

16
3.5.3 Matriks Internal Eksternal (IE)
Menurut David (2016) Matriks Internal-Eksternal (IE) digunakan untuk menentukan
posisi perusahaan dan memosisikan berbagai divisi diorganisasi dalam perusahaan. Matriks IE
didasari pada dua dimensi kunci, total rata-rata pertimbang IFE pada sumbu X dan total rata-
rata petimbang IFE pada sumbu Y. Pada sumbu X pada Matriks IE, total rata-rata
tertimbangdari 1,0 - 1,99 dianggap rendah, nilai 2,0 – 2,99 adalah menengah dan nilai 3,0 –
4,0 adalah tinggi. Matriks IE dapat dilihat pada Gambar 3.1 berikut.

Total Nilai Tertimbang IFE


Kuat Rata Lemah
4,0-3,0 2,99-2,0 1,99-1,0

Tinggi I II III
3,0-4,0 (Growth (Growth (Hold and
and Build) and Build) maintain)
Total Nilai Sedang
IV V VI
Tertimbang 2,0-2,99 (Growth (Hold and (Harvest or
EFE and Build) maintain) divest)
Rendah
VII VIII IX
1,0-1,99 (Hold and (Harvest or (Harvest or
maintain) divest) divest)

Gambar 3.1 Matrik IE (David, 2016)

Memperlihatkan penggunaan model ini untuk memperoleh strategi bisnis ditingkat


korporat yang lebih detail, Matriks IE tersebut dapat mengidentifikasikan 9 sel strategi
perusahaan, tetapi pada prinsipnya kesembilan sel itu dapat dikelompokan menjadi tiga
strategi utama, yaitu:

1. Growth and build (tumbuh dan berkembang) yaitu terdapat pada sel I, II dan IV. Strategi
yang sesuai adalah strategi intensif (penetrasi pasar, pengembangan pasar dan
pengembangan produk) atau dapat disebut juga strategi integrasi (integrasi ke belakang,
integrasi ke depan dan integrasi horizontal).
2. Hold and maintain (jaga dan pertahankan) yaitu terdapat pada sel III, V dan VII. Artinya
strategi yang diterapkan tanpa mengubah arah strategi yang telah ditetapkan. Penetrasi
17
pasar dan pengembangan produk adalah dua strategi yang umum digunakan dalam divisi
tipe ini.
3. Harvest or divest (mengambil hasil atau melepaskan) yaitu terdapat pada sel VI, VIII dan
IX. Dapat menggunakan strategi divestasi dan pengaruh usaha.

3.6 Kerangka Pemikiran


Kerangka pemikiran pada penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 3.2

Analisis Dan Rekomendasi Strategi E-


Commerce Sari Kedelai Di Home
Industri Al Fawwaz

Permaslahan :

Permintaan sari kedelai mengalami penurunan selama tiga tahun


terakhir

Analisis Lingkungan Perusahaan

Kekuatan Kelemahan Peluang Ancaman

Analisis Faktor Internal Analisis Faktor Eksternal

(Analisis Matriks IFE) (Analisis Matriks EFE)

Analisis Matriks Internal dan


Eksternal

Analisis Matriks SWOT

Alternatif Strategi Dalam Rekomendasi Strategi E-


Commerce Sari Kedelai Di Home Industri Al Fawwaz

18
Gambar 3.2 Kerangka Pemikiran

BAB 4
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Perusahaan


4.1.1 Profil Prusahaan
Fawaid dan Fatmala(2020) menyatakan bahwa home industry adalah usaha pribadi
yang dilakukan di rumahan untuk menghasilkan barang baru. Home industry juga dikenal
dengan perusahaan yang kecil karena kegiatannya berpusat dirumah atau usaha rumah tangga
karena dikelola oleh keluarga, Serta memiliki tujuan untuk mendapatkan laba sebagai
cerminan dari pertumbuhan di hartanya. Home industry Al fawwaz merupakan salah satu
UMKM penghasil produk minuman sari kedelai di Kecamatan Kalipuro yang didirikan oleh
Bapak Dovit pada tahun 2010. Home industry Al fawwaz beralamatkan di perumahan villa
Sukowidi kelurahan Klatak Kecamatan Kalipuro Kabupaten Banyuwangi.
Home industry Al fawwaz merupakan usaha yang mengolah minuman sehat yaitu sari
kedelai, dimana kedelai sebagai bahan baku utamanya dalam produksi. Inisiatif usaha
minuman sari kedelai ini bermula dari Bapak Dovit yang belajar cara membuat sari kedelai
dari temannya, sehingga timbul keinginan untuk membuka usaha sari kedelai di Banyuwangi.
Usaha minuman sari kedelai tersebut awalnya dijalankan oleh Bapak Dovit bersama dengan
anggota keluarganya, seiring dengan berjalannya waktu Bapak Dovit kemudian menambah
orang untuk dijadikan karyawan. Selayaknya usaha rumahan, Home industry Al fawwaz juga
telah memiliki izin atas produk yang dipasarkan berupa Produk Industry Rumah Tangga (P-
IRT) dengan nomor 213350601048 yang dikeluarkan oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) untuk
menjamin kualitas produk yang dipasarkannya.
Olahan sari kedelai yang di produksi Home Industry Al fawwaz tergolong dalam
olahan produk minuman sehat. Produk sari kedelai berbahan dasar kedelai sebagai bahan baku
utamanya serta bahan pendukung lain seperti gula, garam, madu dan ginseng.

4.1.2 Visi dan Misi


Adapun visi dan misi home industry al fawwaz sebagai berikut
1. Visi:
Menjadi home industry sari kedelai yang memiliki mutu dan terjamin di wilayah
banyuwangi
2. Misi:
19
- Menjaga kualitas produk
- Menjaga kualitas proses pengolahan
- Menciptakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat disekitar perusahaan
4.1.3 Struktur Organisasi
Sejak berdiri pada tahun 2010 home industry al fawwaz hanya memiliki karyawan
berjumlah 10 orang. Tenaga kerja yang bekerja tentunya memiliki tugas dan tanggung jawab
masing-masing. Ada pun struktur organisasi home industry al fawwaz di Kecamatan
Banyuwangi dapat dilihat pada Gambar 4.1

Pemilik Home Industry Al


Fawwaz

Admin Bagian Produksi Bagian Pengemasan Bagian Pemasaran

Gambar 4.1 Struktur Organisasi Home Industry Al Fawwaz (Dokumentasi, 2023)


Struktur organisasi dikelompokkan pada fungsi kerjanya, sehingga kegiatan yang
fungsinya sama berkumpuldalam satu bagian dan memudahkan dalam pekerjaan. Secara
grafis diagram struktur organisasi home industry al fawwaz, dimana kedudukan tertinggi
adalah pemilik home industry al fawwaz yaitu bapak dovid yang merangkap sebagai manager.

4.2 Analisis Factor Internal


Analisis faktor internal adalah cara untuk mengidentifikasi faktor yang berasal dari
dalam perusahaan dimana kekuatan dan kelemahan menjadi komponen suatu penelitian. Hasil
indentifikasi yang dilakukan, penelitian menemukan berbagai faktor kekuatan dan kelemahan.
1. kekuatan (Strengtht)
kekuatan adalah salah satu bagian dari faktor internal yang sangat berpengaruh dalam
sebuah perusahaan. Kekuatan menjadi salah satu hal penting dari sebuah perusahaan
memenuhi tujuan dan target yang diinginkan. Identidikasi faktor internal yang telah dilakukan
dengan melalui wawancara dan pengisian kuesioner kepada narasumber menghasilkan
beberapa faktor internal kebagai berikut:

a. Lokasi usaha strategis

20
Lokasi usaha adalah hal utama yang perlu dipertimbangkan. Lokasi strategis menjadi
salah satu faktor penting dan sangat menentukan keberhasilan suatu usaha. Dalam memilih
lokasi usahanya, pemilik lokasi usaha harus mempertimbangkan faktor-faktor pemilihan
lokasi, karena lokasi usaha adalah aset jangka panjang dan akan berdampak pada kesuksesan
usaha itu sendiri. Home industry alfawwaz sendiri terletak di desa klatak Kec. Kalipuro, Kab.
Banyuwangi tepatnya di perumahan villa Sukowidi dimana lokasi tersebut merupakan
wilayah padat penduduk. Lokasi dapat dilihar pada Gambar 4.2

Gambar 4.2 Foto lokasi Home Industri Alfawwaz

b. Memiliki ciri khas, varian rasa yang berbeda dari produk pesaing
Ciri khas pada produk akan menjadi simbol atau identitas suatu perusahaan untuk
menarik konsumen dan meningkatkan nilai produk itu sendiri. Kemudahan dalam mengenali
suatu produk disebabkan oleh adanya ciri khas pada produk tersebut dibandingkan dengan
produk lain. Konsumen juga akan berbagi informasi kepada konsumen lain jika produk
tersebut memiliki ciri khas yang unik. Ciri khas berfungsi sebagai alat pemisah di antara
produk-produk pesaing lainnya. Suatman (2013) menyatakan bahwa produk yang memiliki
ciri khas berperan dalam persaingan karena membedakan produk tersebut dari produk yang
ditawarkan oleh perusahaan lain. Ciri khas tersebut mungkin bersifat unik, khas, dan
istimewa, yang tidak dimiliki oleh perusahaan lain. Home Industri Al-Fawwaz sendiri
memiliki dua varian produk yang menjadi ciri khasnya. Pertama adalah varian 'Original' yang
mempertahankan cita rasa asli dari sari kedelai itu sendiri. Kedua adalah varian rasa 'SDMG'
(Susu Kedelai Madu Ginseng) yang menggabungkan sari kedelai dengan madu dan ginseng
yang bermanfaat bagi kesehatan. Varian ini menjadi produk unggulan dari Home Industri Al-
Fawwaz. Foto produk dapat dilihat pada Gambar 4.3

21
Gambar 4.3 Foto Produk Sari Kedelai
c. Harga produk yang terjangkau oleh konsumen
Mulyadi (2014) menyatakan bahwa prinsip pada harga jual harus dapat menutupi
biaya penuh ditambah dengan laba yang wajar. Harga jual harus ditentukan secara rinci,
karena harga tersebut perlu mencakup biaya pengeluaran dan juga memberikan keuntungan
yang diharapkan. Home Industri Al-Fawwaz menawarkan harga yang terjangkau oleh
masyarakat. Meskipun harga setiap produk yang ditawarkan lebih rendah dibandingkan
produk pesaing, namun hal ini tidak mengorbankan citarasa dan kualitas produk. Harga yang
ditetapkan adalah Rp 2.000 untuk produk varian Original dan Rp 2.500 untuk produk varian
SDMG (Susu Kedelai Madu Ginseng), dengan ukuran 180 ml per produk. Di sisi lain, produk
pesaing memiliki harga yang lebih tinggi daripada produk Home Industri Al-Fawwaz.
Sebagai contoh, satu botol sari kedelai dari pesaing dijual dengan harga Rp 6.000, dengan
ukuran botol 330 ml. Anda dapat melihat gambar produk pesaing pada Gambar 4.4

Gambar 4.4 Foto Produk Pesaing


22
2. Kelemahan (weaknesses)
Kelemahan adalah bagian dari faktor internal suatu perusahaan yang dapat
meperlambat atau menghambat perusahaan untuk mencapai target yang diinginkan.
Identidikasi faktor internal yang telah dilakukan dengan melalui wawancara dan pengisian
kuesioner kepada narasumber yang menghasilkan beberapa faktor internal kelemahan sebagai
berikut:
a. kemasan masih plastik
Penggunaan plastik pada produk memiliki potensi untuk membuat produk menjadi
mudah bocor. Kelemahan ini seringkali terkait dengan karakteristik fisik dan sifat plastik yang
mungkin tidak selalu mampu menahan tekanan atau perlindungan yang diperlukan untuk
menjaga isi produk tetap aman.
b. Sistem pembelian masih pre-order
Sistem pembelian berbasis pre-order memiliki beberapa kelemahan dan pertimbangan
yang perlu diperhatikan. Meskipun memungkinkan produsen untuk merencanakan produksi
berdasarkan permintaan dan memasarkan produk-produk unik atau terbatas, sistem pre-order
juga membawa risiko. Waktu penyelesaian yang lebih lama, ketidakpastian terkait produksi
dan pengiriman, serta keterbatasan stok adalah beberapa tantangan yang harus dihadapi.
Selain itu, kualitas produk harus sesuai dengan ekspektasi konsumen, dan kebijakan
pengembalian serta pembatalan perlu dijelaskan dengan jelas. Dalam menjalankan sistem pre-
order, penting untuk menjaga komunikasi yang efektif dengan konsumen, menawarkan
layanan pelanggan yang baik, dan memastikan pengalaman mereka selama proses pre-order
memuaskan.
c. Mesin masih sering trobel
Mesin merupakan komponen utama dalam melakukan proses produksi. Perawatan
(maintenance) fasilitas peroses produksi marupakan kegiatan penunjang kelancaran prosuksi.
Fasilitas proses produksi tersebut berupa mesin, dijaga kondisinya sama dengan kondisi
ketika masih dalam keadaan baru atau kondisi yang wajar untuk melakukan operasi. Ketika
mesin mengalami kerusakan, maka proses produksi akan berpengaruh dan yang paling fatal
proses produsi berhenti total (Resa, at al.,2017). Home Industry Al-Fawwaz memiliki dua
mesin modern, yaitu mesin giling kedelai dan mesin pres. Kedua mesin ini memiliki
kerentanan yang sama, terkadang mengalami gangguan listrik yang menyebabkan gangguan
pada proses produksi dan pemasaran. Seharusnya, proses produksi yang selesai pada pukul
04:00 WIB menjadi tertunda hingga pukul 05:00 WIB. Demikian pula, proses pemasaran

23
yang seharusnya produk sudah didistribusikan kepada konsumen pada pukul 04:30 WIB
mengalami keterlambatan hingga pukul 05:30 WIB.

4.3 Evakuasi Faktor Internal


Evaluasi faktor internal merupakan dasr untuk mengidentifikasi hubungan antara fungsi-
fungsi guna meringkas dan mengevaluasi kekuatan dan kelemahan (David, 2016). Evaluasi
faktor internal dilakukan dengan cara menghitung rata-rata tertimbang dari narasumber yang
kemudian di susun dalam matriks evaluasi faktor internal dengan cara pemberian nilai rata-
rata, bobot, dan nilai rating pada tabel 4.1

Tabel 4.1 Evaluasi Faktor Internal

No Faktor internal Bobot Peringkat Sektor tertimbang


Kekuatan
1 Lokasi usaha strategis 0,166 3 0,498
2 Memiliki ciri khas, varian rasa 0,203 0,812
yang berbeda dari produk 4
pesaing
3 Harga produk yang terjangkau 0,162 0,486
3
oleh konsumen
Total 0,531 1,796
Kelemahan
1 Kemasan masih plastik 0,153 2 0,306
2 Sistem pembelian masih pre- 0,166 0,332
2
order
3 Mesin masih sering trobel 0,148 2 0,296
Total 0,467 0,934
Total 1,000 2.730
tertimban
g
Sumber: Data Primer (Diolah), 2023.
Kondisi internal home industry al fawwaz dapat dilihat dari sekor tertimbang pada
matriks IFE. Hasil analisis matriks IFE berdasarkan faktor-faktor kekuatan dalam penerapan
e-commerce sebagai media penjualan adalah memiliki ciri khas, varian rasa yang berbeda dari

24
produk pesaing skor 0,203 hal ini menunjukkan bahwa memiliki keunikan dalam sebuah
produk dapat meningkatan nilai penjulan pada suatu produk. Faktor kelemahan utama dalam
home industry al fawwaz adalah masih sering terjadinya trobel pada mesin prosuksi dimana
skor 0,173, sehingga perlu memaksimalkan mesin yang telah ada. Analisis menghasilkan total
skor tertimbang 2,739 hal ini menunjukkan bahwa kemampuan faktor internal dalam home
industry al fawwaz berada di posisi rata-rata. Total skor untuk faktor kekuatan adalah 1,785
dan untuk faktor kelemahan adalah 0,954 yang menunjukkan home industry al fawwaz
memiliki kekuatan yang lebih besar dari pada kelemahan yang ada.
Analisis Faktor Eksternal

Analisis faktor eksternal merupakan analisis pada faktor-faktor eksternal atau kondisi
yang berada diluar lingkungan suatu perusahaan yang secara langsung atau tidak langsung
dapat mempengaruhi kinerja suatu perusahaan.

1. Peluang (opportunities)
Peluang merupakan faktor eksternal yang positif yang dapat dimanfaatkan oleh Home
industri al fawwaz yang dapat meningkatkan kinerja untuk tercapainya tujuan. Indentifikasi
faktor eksternal yang telah dilakukan dengan melalui wawancara dan pengisian kuesioner
kepada narasumber yang menghasilkan beberapa faktor eksternal peluang sebagai berikut:

a. Pengembangan pemasaran secara online mengunakan wibste dan whatsapp bisnis


Pengembangan pemasaran secara online menggunakan website dan whatsApp Bisnis
adalah langkah strategis untuk memanfaatkan potensi digital dalam mendukung pertumbuhan
bisnis Anda. Melalui website, Anda dapat membangun kehadiran online yang kuat dengan
menyajikan informasi produk, layanan, portofolio, testimoni pelanggan, dan konten yang
relevan. Website juga dapat memberikan wadah bagi calon konsumen untuk berinteraksi,
mengetahui lebih lanjut, dan bahkan melakukan pembelian langsung. Website dapat dilihat
pada Gambar 4.5

25
Gambar 4.5 Contoh Website

Dengan WhatsApp Bisnis, Anda dapat berkomunikasi secara langsung dengan


pelanggan potensial dan yang sudah ada. Anda bisa mengirimkan pesan pribadi,
pemberitahuan tentang penawaran atau diskon, dan bahkan memberikan layanan pelanggan
secara real-time. Fitur-fitur seperti label, pesan otomatis, dan statistik juga dapat membantu
Anda mengelola interaksi dengan lebih efisien. WhatsApp Bisnis dapat dilihat pada Gambar
4.6

Gambar 4.6 WhatsApp Bisnis

26
Dengan memadukan kekuatan website dan whatsApp Bisnis, Anda dapat membangun
hubungan yang lebih kuat dengan pelanggan, meningkatkan visibilitas merek, dan
mengoptimalkan upaya pemasaran online Anda.
b. Pengembangan varian rasa baru

Sesuatuhal yang dapat mengacu dari daya saing yaitu menemukan keunikan sendiri
misalnya menemukan varian baru atau mengembangkan produk dalam pasar yang menjadi
sasaran, yang bias memungkinkan perusahan untuk memasuki pasar yang sebelumnya telah
ada utuk pertama kali dan untuk bersaing dengan perusahaan lain (wijaya dan ana, 2018). Jadi
dengan adanya produk varian baru dapat meningkatkan minat konsumen untuk membeli
produk home industry Al fawwaz sekaligus bersaing dengan perusahaan lain dengan produk
yang berkualitas.

c. Mengembangkan kemitraan dengan took-toko lokal


Mengembangkan kemitraan dengan toko-toko lokal merupakan pendekatan yang
strategis untuk meningkatkan distribusi produk. Melalui kerjasama ini, dapat memperluas
jangkauan produk ke komunitas setempat, memanfaatkan basis pelanggan yang sudah ada,
dan membangun hubungan yang erat dengan pemangku kepentingan lokal. Kemitraan ini juga
dapat berkontribusi pada pemasaran produk dan membantu membangun brand awareness
melalui saluran yang sudah mapan di lingkungan tersebut

2. Ancaman (Threats)
Ancaman merupakan segala macam bahaya yang sedang dialami maupun yang akan di
alami oleh home industry al fawwaz, identifikasi faktor eksternal yang telah dilakukan dengan
melalui wawancara dan pengisian kuesioner kepada narasumber yang menghasilkan beberapa
faktor eksternal ancaman sebagai beikut:
a. Perubahan kebiasaan konsumen
Perubahan kebiasaan konsumen merujuk pada pergeseran pola perilaku dan preferensi
pembeli dalam memilih, membeli, dan menggunakan produk atau layanan. Faktor-faktor
seperti perkembangan teknologi, tren sosial, perubahan gaya hidup, dan lingkungan ekonomi
dapat mempengaruhi cara konsumen berinteraksi dengan merek dan produk. Dalam konteks
Home Industry Al Fawwaz, perubahan kebiasaan konsumen dapat berdampak pada
permintaan produk sari kedelai, misalnya dengan meningkatnya kesadaran akan gaya hidup
sehat, konsumen mungkin lebih cenderung memilih produk-produk sehat dan alami. Oleh
karena itu, perusahaan perlu peka terhadap tren ini dan mungkin perlu menyesuaikan strategi

27
pemasaran, inovasi produk, dan penggunaan platform digital untuk menjangkau konsumen
yang semakin terhubung secara online dalam mengambil keputusan pembelian.

b. Masih banyak konsumen yang “gaptek”


tetap ada sejumlah konsumen yang belum akrab dengan teknologi, dikenal sebagai
"gaptek," yang mungkin menghadapi hambatan dalam berinteraksi dengan platform digital
dan internet. Tantangan ini dapat termasuk kesulitan dalam menjelajahi situs web, melakukan
pembelian online, atau memahami fitur-fitur aplikasi. Penting bagi bisnis untuk memberikan
dukungan dan panduan yang jelas kepada konsumen gaptek, serta menyediakan solusi
sederhana untuk memudahkan mereka mengakses dan memanfaatkan layanan digital,
sehingga tetap inklusif dalam dunia digital saat ini.
c. Harga bahan baku fluktuasi
Factor utama yang menyebabkan harga komoditaas sering fluaktuasi adalah karena
kondisi cuaca yang tidak menentu serta gangguan hama pertanian memicu kegagalan panen
seingga otomatis harga mengalami kenaikan. Selain itu infastruktur Indonesia yang masih
belum merata dapat menghambat jalur distribusi pangan yang akan membuat harga ditempat
tujuan menjadi mahal (Novita dan kuswadi sofwan, 2018). Fluktuasi harga bahan baku
memiliki dampak signifikan pada produksi sari kedelai di Home Industry Al-Fawwaz.
Kenaikan harga bahan utama pembuatan sari kedelai berimbas pada volume isi perbungkus,
yang semula 250 ml menjadi 180 ml. Perubahan ini juga mempengaruhi pola penjualan.

4.4 Evaluasi Faktor Eksternal


Matriks valuasi faktor eksternal merupakan alat analisis untuk mengevaluasi faktor
eksternal peluang dan faktor eksternal ancaman. Evaluasi fakter eksternal dilakukan dengan
menghitung rata-rata tertimbang dari masing-masing fakrot eksternal dapat dilihat pada Tabel
4.2.

Tabel 4.2 Evaluasi Faktor Eksternal


sektor
No Faktor ekternal bobot Peringkat tertimbang
Peluang
1 0,153 0,459
Pengembangan varian rasa baru 3

2 Pengembangan pemasaran 0,217 3 0,651


secara online mengunakan

28
Tabel 4.2 Evaluasi Faktor Eksternal
sektor
No Faktor ekternal bobot Peringkat tertimbang
wibste dan whatsapp bisnis
3 Mengembangkan kemitraan 0,162 0,324
2
dengan took-toko local
Total 0,532 1,434
Ancaman
1 0,139 3 0,417
Masih banyak konsumen yang 0,176 0,352
2
2 “gabtek”
3 Harga bahan baku fluktuasi 0,153 3 0,459
Total 0,465 1,228
Total
tertimbang 1,000 2,662
Sumber: Data primer (Diolah), 2023.
Kondisi eksternal dalam home industry al fawwaz dapat dilihat dari skor tertimbang
pada matrik EFE.Analisis matrik EFE dapat dilihat dari beberapa faktor peluang pada home
industry al fawwaz menghasilkan faktor pengembangan pemasaran secara online mengunakan
wibste dan whatsapp bisnis dengan skor 0,217. Faktor ancaman utama pengembangan
pemasaran secara online mengunakan wibste dan whatsapp bisnis adalah Masih banyak
konsumen yang “gabtek” dengan skor tertimbang 0,175 yang harus diatasi karena akan
mempengaruhi dalam peemasaran produk di home industry al fawwaz. Hasil analisis matrik
evaluasi faktor eksternal menghasilkan total skor 2,649 yang menunjukkan bahwa respon
faktor eksternal dalam penerapan e-commerce sebagai media pemasaran home industry al
fawwaz berada di posisi rata-rata. Hasil analisis ini diharapkan dapat memaksimalkan peluang
dan menghindari ancaman Home industry al fawwaz.
Analisis Matrik IE

Matriks internal dan eksternal (IE) adalah penggabungan antara matrik internal dan
matriks eksternal. Analisis IFE menghasilkan total skor tertimbang 2,748 dan analisis EFE
menghasilkan total skor tertimbang 2,639. Penentuan posisi penelitian dengan penggabungan
nilai total IFE dan EFE ke dalam matriks IE yang memposisikan ke dalam tampilan sembilan
sel. Hasil analisis matrik IE dapat dilihat pada gambar 4.7 sebagai berikut:

29
Skor Tertimbang Total IFE

Kuat Sedang Lemah


3,0-4,0 2,0-2,99 1,0-1,99

Tinggi I II III
3,0-4,0 Grow and Grow and Hold and
Build Build Maintain

Skor
Sedang IV V VI
Tertimbang
2,0-2,99 Grow and Hold and Harvest or
Total EFE
Build Maintain Divest

Rendah VII VIII IX


1,0-1,99 Hold and Harvest or Harvest or
Maintain Divest Divest
Gambar 4.7 Posisi Penelitian (Data Primer Diolah, 2023)

Hasil analisis matriks IE diatas dapat menjelaskan bahwa posisi aplikasi e-bilaperdu
berada pada sel V. Sel V menggambarkan menjaga dan mempertahankan (hold and maintain).
David (2016), menyatakan bahwa strategi-strategi yang dapat digunakan adalah strategi
penetrasi pasar dan strategi pengembangan produk. Strategi penetrasi pasar berfokus pada
meningkatkan pangsa pasar untuk produk yang sudah ada melalui upaya pemasaran lebih
intensif, sedangkan strategi pengembangan produk melibatkan inovasi dan pengembangan
produk baru untuk mencapai segmen pasar yang belum terjangkau hal ini di dasari oleh hasil
pemetaan total matriks IFE dan total EFE pada matriks IE.

4.5 Analisis SWOT

David (2016) menjelaskan bahwa matriks SWOT (Strengths-Weaknesses-


30
Opportunities-Threats) adalah alat pencocokan yang penting untuk membantu manajer
mengembangkan empat tipe strategi SO (strengths-opportunities), WO (weaknesses-
opportunities), ST (strengths-threats), dan WT (weaknesses-threats). Mencocokkan faktor
internal dan eksternal yang menjadi kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman dalam
penerapan aplikasi e-bilaperdu sebagai media informasi bagi petani. Penjelasan tentang
strategi yang terdapat dalam bukunya David (2016) sebagai berikut:
1. Strategi Penetrasi
Penetrasi mengasumsikan bahwa ada keinginan pengguna yang belum terpenuh dan
bahwa pengguna masih mempunyai sumber daya yang belum digunakan. Hal ini dapat
dicapai dengan cara mendapatkan pengguna yang lebih banyak. faktor terbesar dari nilai
penetrasi adalah memperluas kapasitas pengguna dengan memberikan kebutuhan yang sesuai
dengan pengguna. Strategi penetrasi bertujuan untuk meningkatkan pangsa pengguna saat ini
dengan usaha sosialisasi yang lebih besar. Strategi penetrasi ini dapat digunakan secara luas
dengan kombinasi strategi yang lain. Penetrasi dapat berupa peningkatan kegiatan sosialisasi
aplikasi dan meningkatkan kualitas serta fungsi aplikasi.
2. Strategi pengembangan
Pengembangan adalah suatu usaha untuk meningkatkan kemampuan teknis, teoritis,
konseptual, dan moral untuk mencapai target. Strategi pengembangan dalam penerapan e-
commerce sebagai media penjulan bagi home industry al fawwaz yang benar sepanjang waktu
memerlukan bauran disiplin dan fleksibilitas. Perusahaan/ instansi harus tetap berpegang pada
strategi, tetapi juga menemukan cara baru untuk terus mengembangkannya. Strategi juga
harus selalu ditingkatkan misalnya berupa penambahan fitur dan perbaikan pelayanan
(Rusilowati dan Atmaja, 2019).
3. Strategi Integrasi Horizontal
Strategi integrasi horizontal mengacu pada strategi yang mengupayakan kepemilikan
atau kendali yang lebih besar. salah satu tren paling signifikan dalam manajemen strategi
adalah meningkatkan pemakaian integrasi horizontal sebagai pertumbuhan. Dengan
menggunakan merger, akuisisi, dan pengembalian (David, 2016). Manajemen strategi ini
merupakan salah satu tren yang paling signifikan untuk meningkatkan pemakaian integrasi
horizontal sebagai strategi pertumbuhan. Strategi ini dapat dilakukan ketika memiliki dana
serta sumberdaya manusia yang baik. Strategi ini dapat dilakukan dengan pengendalian pada
segala sektor koordinasi, sehingga pengendalian tersebut akan dijadikan sebagai kekuatan
penerapan e-commerce itu sendiri dapat dilihat pada Tabel 4.3.

31
Tabel 4.3 Hasil Analisis SWOT
Kekuatan (strengths) Kelemahan (weaknesses)
1. Lokasi usaha 1. Kemasan masih plastic
Internal strategis
2. System pembelian masih
2. Memiliki ciri khas,
varian rasa yang pre-order
berbeda dari produk
3. Mesin masih sering
pesaing
3. Harga produk trobel
yang
terjangkau
Eksternal oleh
konsumen

Peluang (opportunities) Strategi SO Strategi WO


1. Pengembangan  User Interface di  Meningkatkan kualitas
desain lebih mudah dan fitur e-commerce
pemasaran secara online
(S1, O1) (W2, O1)
mengunakan wibste dan  Meningkatkan
 Perencanaan anggaran
whatsapp bisnis kualitas pelayanan
pembelian produk yang tepat untuk riset
2. Pengembangan farian (S1, S2. S3, O1, O2, dan pengembangan
rasa baru O3 ) pemasaran
3. Mengembangkan ke  Pemasaraan menggunakan e-
mitraan dengan toko- menggunakan commerce (W2, O1)
toko local website dan
whatapp bisnis (S1,
O1)

Ancaman (threats) Strategi ST Strategi WT


1. Perubahan kebiasaan  Sosialisasi e-  Mampertahankan
konsumen commerce ciri khas produk
2. Masih banyak kepada Home
konsumen yang (SDM) (S2, S3, W1,
industy
“gabtek”
3. Harga bahan baku alfawwaz (S1, T3)
fliuktusi S2, S3, T1,
T2)

Sumber: Data primer (Diolah), 2023.

32
3.4.1 Strategi strengsth-opportunites (SO)
Strategi SO memaanfaatkan kekuatan internal perusahaan guna menarik keuntungan
dari peluang eksternal. Alternatif strategi yang didapat dari kombinasi SO terdiri dari:
1. User interface didesain lebih mudah
User Interface memiliki peranan yang sangat penting dalam aplikasi maupun website.
User Interface merupakan sebuah tampilan aplikasi yang memfasilitasi pengguna ketika
melakukan interaksi dengan wibsite (Jamilah dan Padmasari, 2022). Muhyidin, et al. (2020)
menjelaskan bahwa user interface adalah ilmu yang mempelajari tentang tata letak desain
grafis pada tampilan sebuah website atau aplikasi. User interface lebih berfokus pada
keindahan tampilan sebuah website atau aplikasi. Seorang desainer user interface bertugas
untuk menyusun elemen teks, warna, garis, tombol, gambar, dan semua elemen di dalam
tampilan website atau aplikasi. Menurut Wiwesa (2021) menyebutkan bahwa user interface
adalah cara yang digunakan untuk melakukan interaksi antara manusia dan sistem. Aspek
penting yang dikemukakan oleh Rochmawati (2019) yaitu kejelasan, ringkas, mudah dikenali,
responsif, konsistensi, estetika, dan efisiensi. Penggunaan teknologi dan kemudahan
penggunaan sistem sesuai dengan keinginan pemakai sehingga semakin mudah suatu situs
atau aplikasi semakin sering orang akan menggunakannya (amalia dan saryadi, 2019).
Memberikan desain yang lebih mudah sangat penting dalam penerapan website atau aplikasi
sebagai media teransaksi pembelian produk. Alternatif strategi dengan memberikan user
interface didesain lebih mudah dilakukan supaya konsumen dan produsen dapat dengan
mudah mengakses website atau aplikasi dengan mudah.
2. Meningkatkan kualitas pelayanan pembelian produk
Aplikasi dalam android dalam perkembangan teknologi komunikasi banyak digunakan
untuk kemudahan dalam komunikasi manusia, baik sebagai individu, kelompok maupun
Lembaga. Perkembangan aplikasi pada smartphone khususnya aplikasi android merupakan
salah satu hal terpenting yang diterapkan untuk membuka cakrawala dengan membuat dan
menerapan penggunaan aplikasi dalam sebuah institusi ataupun perusahaan (Fatmawati,
2022). Konsep aplikasi merupakan suatu program yang siap untuk digunakan yang dibuat
untuk melaksanakan suatu fungsi bagi pengguna jasa aplikasi serta penggunaan aplikasi lain
yang dapat digunakan oleh suatu sasaran yang akan dituju (Juansyah, 2015). Kualitas
pelayanan adalah tingkat keunggulan yang diharapkan dapat memenuhi keinginan pelanggan,
apabila pelayanan yang diterima (perceived service) selaras dengan harapan pelanggan
(expected service), maka kualitas pelayanan yang telah diberikan dapat dikatakan baik
(Hutagalung dan hermawan, 2019). Kualitas pelayanan dalam sebuah sistem informasi dapat

33
mendukung berjalannya pelayanan lembaga maupun perusahaan. Alternatif strategi dengan
meningkatkan kualitas pelayanan dilakukan supaya konsumen mendapatkan informasi dan
layanan pembelian dengan cepat melalui website.
3. Pemasaraan menggunakan website dan whatapp bisnis
Pemasaran melalui website dan WhatsApp Bisnis merupakan pendekatan yang kuat
dalam era digital saat ini. Website berfungsi sebagai pusat informasi online, memungkinkan
perusahaan untuk menampilkan produk, layanan, dan informasi penting lainnya kepada calon
konsumen dengan mudah. Di sisi lain, WhatsApp Bisnis memungkinkan interaksi langsung
dan personal dengan pelanggan, baik dalam menyediakan dukungan, mengirimkan penawaran
khusus, atau menginformasikan pembaruan terbaru. Kombinasi keduanya memperluas
jangkauan, memudahkan pelanggan dalam berinteraksi, dan memperkuat brand perusahaan.
Keberadaan website membuka akses 24/7 bagi konsumen yang ingin menjelajahi produk
tanpa batasan waktu, sementara WhatsApp Bisnis memberikan jalur komunikasi instan yang
lebih personal dan fleksibel. Dengan sinergi antara website dan WhatsApp Bisnis, perusahaan
dapat memaksimalkan potensi pemasaran, meningkatkan keterlibatan pelanggan, dan
memperluas pangsa pasar secara efektif di dunia digital yang semakin berkembang.

3.4.2 Strategi Weaknesses-oppertunities (WO)


Strategi WO digunakan untuk mengatasi kelemahan internal dengan memanfaatkan
peluang eksternal. Laternatif strategi yang didapat dari kombinasi WO terdiri dari:
1. Meningkatkan kualitas dan fitur e-commerce
Fitur adalah karakteristik yang menambah fungsi dasar suatu e-commerce. Fitur
merupakan alasan pengguna untuk menggunakan suatu aplikasi karena itu fitur adalah alat
kunci untuk mendefinisikan suatu layanan yang disediakan. beberapa konstruk yang
merupakan indikator ketersediaan fitur suatu sistem yaitu kemudahan akses informasi,
keberagaman layanan, keberagaman fitur, dan inovasi informasi dan layanan (Wibowo, 2015).
Fitur pada suatu aplikasi sangat penting begitu juga dengan fitur di website sehingga kualitas
dan fitur website perlu diperhatikan dalam upaya pemberian informasi bagi konsumen.
2. Perencanaan anggaran yang tepat untuk riset dan pengembangan e-commerce
Perencanaan merupakan proses untuk menentukan tindakan masa depan yang tepat
melalui urutan pilihan, dengan memperhitungkan sumber daya yang tersedia (Rahajeng,
2016). Perencanaan anggaran sendiri merupakan penjelasan rencana yang terperinci mengenai
pemasukan dan pembiayaan organisasi, agar pembelanjaan yang dilakukan dapat
dipertanggungjawabkan kepada publik (Bastian, 2010). Perencanaan anggaran belanja
menjadi instrument atau alat dalam mengevaluasi dan memonitor kinerja pemerintah untuk
34
mencapai visi misi yang dituju (Ramadhani dkk, 2022). Salah satu sumber daya yang harus
diperhitungkan adalah ketersediaan anggaran.
3.4.3 Strategi strengths-threats (ST)
Strategi ST menggunakan kekuatan internal untuk menghindari atau meminimalisir
pengaruh dari ancaman eksternal. Alternatif strategi yang didapat dari kombinasi ST terdiri
dari:
1. Sosialisasi aplikasi kepada pemilik home industy al fawwaz
Sosialisasi merupakan upaya memasyarkatkan sesuatu sehingga menjadi dikenal,
dipahami, dihayati oleh masyarakat. Sosialisasi itu sendiri sangat penting adanya, karena bila
tidak ada sosialisasi maka bisa dipastikan apapun tujuan yang dimaksudkan tidak akan
tercapai. Kegiatan sosialisasi tidak hanya menyampaikan informasi tentang yang akan
disampaikan, tetapi juga mencari dukungan dari berbagai kelompok masyarakat. Suyanto
(2010) menyatakan bahwa sosialisasi dapat diartikan sebagai setiap aktivitas yang ditujukan
untuk memberitahukan membujuk atau mempengaruhi masyarakat untuk tetap menggunakan
produk dan jasa yang dihasilkan itu. Kemudian, Dalam kaitannya dengan kegiatan sosialisasi
yang dimaksud adalah suatu proses. Sosialisasi webesite e-commerce berarti upaya
memperkenalkan website e-commerce supaya dikenal dan dipahami oleh komsumen dan
perusahaan
Alternatif strategi dengan sosialisasi Home industy al fawwaz kepada dilakukan
supaya aplikasi atau website sebagai media penjualan yang lebih dikenal oleh konsumen.
Upaya ini berguna dalam penerapan aplikasi atau wibsite sebagai media pembelian bagi
konsumen. Sosialisasi aplikasi atau wibesite kepada home industry alfawwaz, diharapkan
dapat berguna untuk mengatasi kekurangan dalam penjualan produk home industry al
fawwaz.
3.4.4 Strategi weaknesse-threats (WT)
Strategi WT brtujuan untuk meminimalisir kelemahan internal dan mengurangi
ancaman eksternal. Alternatif strategi yang didapat dari kombinasi WT terdiri dari:
1. Mampertahankan ciri khas produk

Mempertahankan ciri khas produk merupaka strategi yang baik dalam perusahaan
untuk mempertahankan kesetiaan konsumen dari banyaknya pesain, bahkan dapat meperluas
pasar. Ciri khas produk merupakan aset dari sebuah perusahaan yang menjadi pembeda dari
perusahaan lain. Semakin tinggi pesaing antar perusahaan, maka tingkat profitabilitas industri
akan semakin meningkat, namun profitasbilitas perusahaan akan menurun (Asrina, 2017).
Strategi ini dilakukan untuk meminimalakan banyaknya pesaing dalam segi kualitas dan harga
35
jual suatu produk.

4.6 Hasil Penelitian

Penerapan hasil penelitian strategi pengembangan pemasaran sari kedelai mengunakan


e-commerce di home industry al fawwaz dapat dilakukan adalah melakukan promosi dengan
menggunakan media sosial dan pelatihan pengelolaan sosial media untuk meningkatkan
kemampuan promosi melalui teknologi dan informasi. Sehingga Home Industry dapat
meningkatkan penjualan produksari kedelai. Berdasarkan hasil penelitian yang telah
dilakukan sebelumnya dapat diperoleh kesimpulan yang akan dijadikan sebagai bahan
penerapan yaitu sebagai berikut:

1. Peneliti menerapkan pengembangan pemadaraan melalui e-commerce mengunakan


website dan whatapp bisnis untuk meningkatkan penjualan sari kedelao. Matriks
SWOT yang menghasilkan alternatif tersebut didapatkan dari faktor internal kekuatan
memiliki ciri khas, varian rasa yang berbeda dari produk pesaing dengan faktor
peluang yakni pengembangan pemasaran secara online mengunakan wibste dan
whatsapp bisnis.
2. Peneliti menerapkan pengembangan pemasaran dengan e-commerce mengunakan
media website dan whatapp bisnis untuk meningkatkan penjualan melalui teknologi
dan informasi. Pelatihan ini seperti bagaimana cara membuat media promosi dan
memasarkan produk dengan cara mengoperasikan melalui website dan Whatsapp
bisnis. Matriks SWOT yang menghasilkan alternatif tersebut didapatkan dari faktor
internal kelemahan yakni sistem pembelian masih pre-order dan kegiatan promosi
masih sederhana dengan faktor peluang yakni masih banyak konsumen yang “gabtek”

36
BAB 5
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan tujuan penelitian ini, maka kesimpulan dari hasil penelitian ini adalah
sebagai berikut:
1. Faktor internal dari home industry al fawwaz ada enam yaitu lokasi usaha strategis,
memiliki ciri khas varian rasa dari peroduk pesaing, harga produk yang terjangkau oleh
konsumen, kemasan masih plastic, system pembelian masih pre-order, dan mesin masih
sering trobel.
2. Faktor eksternal dari home industry al fawwaz ada enam yaitu pengembangan
pemasaran mengunakan website dan whatapp bisnis, pengembangan varian rasa baru,
mengembangkan mitra dengan toko-toko local, server down, masih banyak konsumen
yang “gaptek”, dan harga bahan baku fluktuasi
5.2 Saran
Berdasarkan beberapa hal yang telah dibahas, dapat disampaikan sebagai saran dan
rekomendasi dalam penerapan aplikasi e-bilaperdu sebagai media informasi sebagai berikut:
1. Meningkatkam pemasaran menggunakan media online
2. Mengelolah media pemasaran dengan lebih baik

37
--Halaman ini sengaja dikosongkan--

38
DAFTAR PUSTAKA
Aan, P. dan Heriyanto, S. M. 2013. Analisis Pemanfaatan Buku Elektornik (E-Book) oleh
Pemustaka di Perpustakaan SMA Negeri 1 Semarang. Jurnal Ilmu Perpustakaan. 2(2):
1-9.

Ainun, M. 2019. Marketing Strategis of Rubber Production by Rubber Farmers . Jurnal


Teknologi dan Terapan Bisnis (JTTB). 2(1): 104-108.

Dhanar, I. dan Agatha, F. 2017. Analisis dan Rekomendasi Strategi E-Commerce Pada Usaha
Kecil Menengah Batik Sokaraja. Jurnal Pro Bisnis. 10(1): 19-35.
Eko, H. dan Wing, W. 2013. Analisis Pemanfaatan E-Commerce Sebagai Strategi Bisnis Jual
Beli Emas Terhadap Kepuasan Pelanggan. SemnasIF; 2013 Mei 18; Yogyakarta. hlm
95-103.
Fadel, R. L. dan Nurdin, N. 2015. Analisis Strategi Pemasaran dan Penjualan E-commerce
Pada Tokopedia.com. Jurnal Elektronik Sistem Informasi dan Komputer. 1(2): 20-29.
Febi, T. T. 2016. Manfaat Internet Sebagai Media Komunikasi Bagi Remaja di Desa Air
Mangga Kecamatan Laiwui Kabupaten Halmahera Selatan. E-Journal Acta Diurna.
5(1).
Handrio, M. 2019. Sistem Informasi E-Commerce Pemasaran Hasil Pertanian Desa Pulau
Panjang Hilir Inuman. JuPerSaTek. 2(1): 76-82.
Irnawati. 2015. Peranan Teknologi Informasi Dalam Meningkatkan Sistem Pemasaran.
Faktor Exacta. 8(1): 14-22.
Joko, S. 2011. Strategi Pengembangan Teknologi E-commerce Dengan Metode SWOT: Studi
Kasusu: PT. Chingmix Berhan Sejahtera. Jurnal Telematika MKOM. 3(2): 44-50.
Marhamah., Sarip, H., dan Ari, I. 2016. Sistem E-commerce B2C Pada PT. Harapan Sentosa
Nusantara Jakarta Pusat. Jurnal Sistem Informasi. 9(2): 159-167.
Marsum, W. A. 2005. Restoran dan Segala Permasalahannya. Yogyakarta: Andi.
Penda, S. 2018. Perancangan Website Sebagai Media Promosi dan Informasi. Journal Of
Informatic Pelita Nusantara. 3(1): 82-86.
Rangkuti, F. 2016. Teknik Membedah Kasus Bisnis Analisis SWOT: Cara Perhitungan
Bobot, Rating, dan Ocai. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Ratih, W. 2018. Analisis Strategi E-Marketing Untuk Meningkatkan Minat Beli Online.
Jurnal Manajemen Bisnis. 21(3): 275-290.

39
Ricky, F., Phitsa, M., Nanang, H., Wildan, W., Dewi, S., dan Yunika, K. 2018. Penerapan
Sistem Penjualan Online Pada Usaha Dagang Kusuma Bandung. Jurnal Pengabdian
Kepada Masyarakat. 1(2): 125-136.
Sugiyono, 2017. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: CV. Alfabet.
Vendella, A. K. 2017. Perencanaan Strategi Pemasaran Online Untuk End-User Pant of Shoes
Berdasarkan SWOT. Jurnal Manajemen dan Start-Up Bisnis. 2(2): 183-190.

Winarno. 2015. Sistem E-Commerce Bagi Usaha Mikro Kecil dan Menengah. Jurnal Studi
Manajemen Dan Bisnis. 2(1): 40-51.

Yosua, K. P., Siti, A., dan Totok, S. M. 2019. Strategi Petani Dalam Pemasaran Salak dengan
E-Commerce (Perdagangan Berbasis Elektronik). Jurnal Ilmu-ilmu Pertanian. 26(1):
81-91.

Debby, Y. dan Muhammad, S. 2015. Analisis Biaya Pemasaran Menurut Daerah Pemasaran
Pada Kemampuan Menghasilkan Laba Perusahaan (Studi pada PT. Bella Agung Citra
Mandiri Tahun 2015). Jurnal Administrasi. 47(2): 10-18.

40
LAMPIRAN

Lampiran 1. Kuesioner Panduan Wawancara (Faktor Internal dan Eksternal)

PANDUAN WAWANCARA JUDUL PENELITIAN:


ANALISIS DAN REKOMENDASI STRATEGI E-COMMERCE
SARI KEDELAI DI HOME INDUSTRI AL FAWWAZ

Profil Narasumber

Nama Narasumber : ....................................................................

Divisi/Bagian : ....................................................................

Nama Instansi : ....................................................................

Alamat Instansi : ....................................................................

Alamat Rumah : ....................................................................

Email atau Nomor HP : ....................................................................

Apakah Anda bersedia dihubungi? (Beri lingkaran pada salah satu jawaban)

(1) Ya (2) Tidak

PROGRAM STUDI DIPLOMA IV AGRIBISNIS POLITEKNIK NEGERI


BANYUWANGI
2023

41
---Halaman ini sengaja dikosongkan--

42
Dengan Hormat,

Dalam rangka penyelesaian tugas akhir (TA) yang sedang saya tempuh di Politeknik
Negeri Banyuwangi, maka saya melakukan penelitian dengan judul “ANALISIS DAN
REKOMENDASI STRATEGI E-COMMERCE SARI KEDELAI DI HOME
INDUSTRI AL FAWWAZ”.
Adapun salah satu cara mendapatkan data adalah dengan mengajukanpertanyaan
kepada narasumber melalui serangkaian wawancara. Sehubungan dengan hal tersebut, saya
mengharapkan kesediaan Bapak/Ibu sekalian untuk menjawab pertanyaan yang saya ajukan
sebagai data atau informasi yang dipergunakan dalam penelitian. Atas kesediaan dan
kerjasamanya, saya ucapkan terima kasih.

Hormat saya,

Deden Eri Bintara.

43
---Halaman ini sengaja dikosongkan--

44
TAHAPAN WAWANCARA

A. Identifikasi Faktor Internal dan Eksternal pengembangan setrategi pemasaran E-


commerce sebagai media informasi bagi petani?

Petunjuk Pengisian: Berilah tanda centang (√) pada kolom alternatif pilihan sesuai dengan
alternatif jawaban yang anda anggap paling sesuai.
Tabel 1 Faktor Internal
Faktor Internal Iya Tidak

Kekuatan
1. Lokasi strategis

2. Memiliki ciri khas, varian rasa


yang berbeda dari produk pesaing

3. Harga produk yang terjangkau


oleh konsumen

Kelemahan
1. Kemasan masih mengunakan plastic
2. Sisitem pembelian masih pre-order
3. Mesin masih sering trobel
Tabel 1. Faktor Eksternal
Faktor Eksternal Iya Tidak
Peluang
1. Pengembangan pemasaran secara online
mengunakan wibste dan whatsapp bisnis
2. Pengembangan varian rasa baru
3. Mengembangkan kemitraan dengan took-toko lokal

Ancaman
1. Server down
2. masih banyak konsumen yang “gabtek”
3. harga bahan baku fluktuasi

45
B. PENENTUAN BOBOT DAN RATING TERHADAP FAKTOR INTERNAL DAN
EKSTERNAL

A. Pemberian bobot terhadap Faktor Internal (Kekuatan dan Kelemahan) dan


Faktor Eksternal (Peluang dan Ancaman)

Petunjuk Umum :

1. Pengisian kuesioner dilakukan secara tertulis oleh para narasumber.

2. Jawaban merupakan pendapat pribadi dari masing-masing narasumber.

3. Di dalam pengisian kuesioner, narasumber diharapkan untuk melakukannya secara


sekaligus (tanpa menunda) agar terhindar dari inkonsistensi jawaban.
4. Narasumber berhak menambahkan atau mengurangi hal-hal yang sudah tercantum
dalam kuesioner ini, jika memiliki alasan yang akurat.
5. Narasumber dapat memiliki pandangan yang berbeda mengenai faktor-faktor yang
tercantum pada kuesioner ini, baik dengan narasumber lainnya maupun dengan
peneliti. Hal ini akan dibenarkan jika narasumber memiliki alasan yang akurat.
Tujuan :

Mendapatkan penilaian dari para narasumber mengenai faktor –faktor internal


dan eksternal pada pengembangan pemasaran menggunakan e-commerce di home
industry al fawwaz. Pembobotan dimaksudkan untuk mengetahui seberapa besar faktor
tersebut dalam pengembangan pemasaran menggunakan e-commerce di home industry
al fawwaz.
Petunjuk pengisian :

1. Pemberian nilai diberikan melalui perbandingan berpasangan antara dua faktor


berdasarkan kepentingan atau pengaruhnya terhadap penerapan e-commerce di
home industry al fawwaz.

2. Penentuan bobot dari setiap variabel menggunakan skala 1, 2 dan 3. Skala tersebut
adalah sebagai berikut :
1 = Jika indikator horizontal kurang penting daripada indikator vertikal 2 = Jika
indikator horizontal sama pentingnya dengan indikator vertikal. 3 = Jika indikator
horizontal lebih penting daripada indikator vertikal
46
3. Penetuan bobot merupakan pandangan dari masing-masing narasumber terhadap
faktor- faktor strategi internal dan eksternal.
Cara membaca perbandingan dimulai dari variabel pada baris ke-1 terhadap kolom
ke-1 dan harus konsisten seterusnya.
Tabel 3. Pembobotan Faktor Internal.

Faktor-
Faktor A B C D E F G Total Bobot
Internal

Keterangan :

Kekuatan

a Lokasi strategis

b Memiliki ciri khas, varian rasa yang berbeda dari produk pesaing

c Harga produk yang terjangkau oleh konsumen

kelemahan

1. Kemasan masih mengunakan plastic


2. Sisitem pembelian masih pre-order
3. Mesin masih sering trobel

47
Tabel 4. Pembobotan Faktor Eksternal.
Faktor-
Faktor A B C D E F G Total Bobot
Eksternal

Keterangan :

Peluang

1. Pengembangan pemasaran secara online mengunakan wibste dan whatsapp bisnis


2. Pengembangan varian rasa baru
3. Mengembangkan kemitraan dengan took-toko lokal

Ancaman

1. Server down
2. masih banyak konsumen yang “gabtek”
harga bahan baku fluktuasiB. Penentuan Peringkat (Rating) terhadap Faktor Internal
(Kekuatan dan Kelemahan) dan Faktor Eksternal (Peluang dan Ancaman).
Petunjuk Umum :

1. Pengisian kuesioner dilakukan secara tertulis oleh para narasumber.

2. Jawaban merupakan pendapat pribadi dari masing-masing narasumber.

3. Di dalam pengisian kuesioner, narasumber diharapkan untuk melakukannya secara

48
sekaligus (tanpa menunda) agar terhindar dari inkonsistensi jawaban.
4. Narasumber berhak menambahkan atau mengurangi hal-hal yang sudah tercantum
dalam kuesioner ini, jika memiliki alasan yang akurat.
5. Narasumber dapat memiliki pandangan yang berbeda mengenai faktor-faktor yang
tercantum pada kuesioner ini, baik dengan narasumber lainnya maupun dengan
peneliti. Hal ini akan dibenarkan jika narasumber memiliki alasan yang akurat.
Tujuan :
Mendapatkan penilaian dari para narasumber mengenai faktor-faktor internal
dan ekstreal. Penentuan peringkat (rating) dimaksudkan untuk mengukur pengaruh
masing-masing variabel terhadap kondisi lingkungan. Variabel internal terdiri dari
faktor kekuatan yang dapat dimanfaatkan dan faktor kelemahan yang mungkin dapat
diatasi dalam upaya pemberian informasi bagi petani. Variabel eksternal terdiri dari
faktor peluang yang dapat dimanfaatkan dan faktor ancaman yang mungkin dapat
diatasi dalam upaya pemberian alternatif strategi pengembangan pemasaran
menggunakan e-commerce di home industry al fawwaz. Pemberian Nilai Rating
Terhadap Faktor-faktor Internal (Kekuatan dan Kelemahan)
a) Pemberian Nilai Rating Terhadap Kekuatan
Petunjuk Pengisian :
1. Tentukan nilai peringkat (rating) dengan memberikan tanda (√) pada pilihan
narasumber.
2. Penentuan nilai peringkat (rating) berdasarkan pada keterangan berikut :
4 = Jika faktor tersebut berpengaruh sangat kuat dan digunakan secara
maksimal. 3 = Jika faktor tersebut berpengaruh kuat dan digunakan biasa
saja.
Tabel 5. Penentuan Rating Faktor-faktor Strategi Internal.

No. Peringkat
Kekuatan
1 2 3 4

1. Pengembangan pemasaran secara online mengunakan wibste


dan whatsapp bisnis

2. Pengembangan varian rasa baru

3. Mengembangkan kemitraan dengan took-toko local

49
b) Pemberian Nilai Rating Terhadap Kelemahan

Petunjuk pengisian :
1. Tentukan nilai peringkat (rating) dengan memberikan tanda (√) pada pilihan
narasumber.
2. Penentuan niali peringkat (rating) berdasarkan pada keterangan berikut :
1 = Sangat rendah, respon dalam meraih peluang tersebut kurang.
2 = Rendah, respon dalam meraih peluang tersebut rata-rata.
Tabel 6. Penentuan Rating Faktor-faktor Strategi Internal.

No. Peringkat
Kelemahan
1 2 3 4
1. Kemasan masih mengunakan plastic
2. Sisitem pembelian masih pre-order
3. Mesin masih sering trobel

2. Pemberian Nilai Rating Terhadap Faktor-faktor Eksternal (Peluang dan Ancaman)

a) Pemberian Nilai Rating Terhadap Peluang


Petunjuk pengisian :
1. Tentukan nilai peringkat (rating) dengan memberikan tanda (√) pada pilihan
narasumber.
2. Penentuan niali peringkat (rating) berdasarkan pada keterangan berikut :
1 = Sangat rendah, respon aplikasi dalam meraih peluang tersebut rendah. 2 =
Rendah, respon dalam meraih peluang tersebut rata-rata. 3 = Tinggi, respon
dalam meraih peluang tersebut di atas rata-rata. 4 = Sangat tinggi, respon dalam
meraih peluang tersebut superior.

50
Tabel 7. Penentuan Rating Faktor-faktor Strategi Eksternal

No. Peringkat
Peluang
1 2 3 4
1. Pengembangan pemasaran secara online mengunakan wibste
dan whatsapp bisnis
2. Pengembangan varian rasa baru

3. Mengembangkan kemitraan dengan took-toko lokal

b) Pemberian Nilai Rating Terhadap Ancaman

Petunjuk pengisian :
1. Tentukan nilai peringkat (rating) dengan memberikan tanda (√) pada pilihan
narasumber.
2. Penentuan nilai peringkat (rating) berdasarkan pada keterangan berikut :
1 = Sangat rendah, respon dalam menanggapi ancaman tersebut rendah.
2 = Rendah, respon dalam menanggapi ancaman tersebut rata-rata.
3 = Tinggi, respon dalam menanggapi ancaman tersebut di atas rata- rata.
4 = Sangat tinggi, respon dalam menanggapi ancaman tersebut superior.
Tabel 8. Penentuan Rating Faktor-faktor Strategi Eksternal

No. Peringkat
Ancaman
1 2 3 4
1. Server down

2. masih banyak konsumen yang “gabtek”

51
3. harga bahan baku fluktuasi

Lampiran 2. Hasil Pembobotan Faktor Internal

Narasumber 1
Faktor
A B C D E F TOTAL BOBOT
Internal
A 2 2 3 2 3 3 15 0,208
B 2 2 3 2 3 2 14 0,194
C 1 1 2 1 2 3 10 0,139
D 2 2 3 2 2 1 12 0,167
E 1 1 2 2 2 3 11 0,153
F 1 2 1 3 1 2 10 0,139
TOTAL 72 1,000

Narasumber 2

Faktor
A B C D E F TOTAL BOBOT
Internal

A 2 2 1 2 1 1 9 0,125
B 2 2 3 2 3 3 15 0,208
C 3 1 2 3 2 3 14 0,194
D 2 2 1 2 2 1 10 0,139
E 3 1 2 2 2 1 11 0,153
F 3 1 1 3 3 2 13 0,180
TOTAL 72 1,000

Narasumber 3
Faktor
A B C D E F TOTAL BOBOT
Internal
A 2 1 3 2 1 3 12 0,167
B 3 2 3 3 1 3 15 0,208
C 1 1 2 1 3 3 11 0,153
D 2 1 3 2 2 1 11 0,153
E 3 3 1 2 2 3 14 0,194
52
F 1 1 1 3 1 2 9 0,125
TOTAL 72 1,000

Lampiran 3. Hasil Pembobotan Faktor Eksternal

Narasumber 1
Faktor
A B C D E F TOTAL BOBOT
Eksternal
A 2 1 1 3 1 3 11 0,153
B 3 2 3 3 3 2 16 0,222
C 3 1 2 3 3 1 13 0,180
D 1 1 1 2 3 2 10 0,139
E 3 1 1 1 2 2 10 0,139
F 1 2 3 2 2 2 12 0,167
TOTAL 72 1,000

Narasumber 2

Faktor
A B C D E F TOTAL BOBOT
Eksternal
A 2 1 3 2 1 1 10 0.139
B 3 2 3 3 2 3 16 0,222
C 1 1 2 3 1 3 11 0.153
D 2 1 1 2 2 3 11 0,153
E 3 2 3 2 2 3 15 0,208
F 3 1 1 1 1 2 9 0,125
TOTAL 72 1,000

Narasumber 3

Faktor
A B C D E F TOTAL BOBOT
Eksternal
A 2 1 3 3 1 2 12 0,167
B 3 2 3 3 3 1 15 0,208
C 1 1 2 3 1 3 11 0,153
53
D 1 1 1 2 1 3 9 0,125
E 3 1 3 3 2 1 13 0,180
F 2 3 1 1 3 2 12 0,167
TOTAL 72 1,000

Lampiran 4. Hasil Rata-rata Rating Faktor Internal dan Eksternal


a. Kekuatan
R1 R2 R3 RATA-RATA

4 3 3 3

4 4 3 4

3 3 3 3
b. Kelemahan

R1 R2 R3 RATA-RATA

2 2 1 2

2 2 2 2

1 2 2 2

c. Peluang

R1 R2 R3 RATA-RATA

3 3 3 3

2 4 3 3

2 2 3 2
d. Ancaman

R1 R2 R3 RATA-RATA

54
3 3 3 3
2 3 2 2
2 3 3 3

Lampiran 5. Rekapitulasi Pembobotan dan Rating Faktor Internal dan Eksternal

Faktor Bobot Rata- Rating Rata- Total Skor


Internal B1 B2 B3 rata
R1 R2 R3 rata Rata-rata
Kekuatan
A 0,153 0,125 0,167 0,166 4 3 3 3 0,498

B 0,222 0,208 0,208 0,203 4 4 3 4 0,812


C 0,180 0,194 0,153 0,162 3 3 3 3 0,486
Total 0,531 1,796
Kelemahan
D 0,167 0,139 0,153 0,153 2 2 1 2 0,306
E 0,153 0,153 0,194 0,166 2 2 2 2 0,332
F 0,139 0,180 0,125 0,148 1 2 2 2 0,296
Total 0,467 0,934
Total
Internal 2.730
Peluang
A 0,153 0,139 0,167 0,153 3 3 3 3 0,459
B 0,222 0,222 0,208 0,217 2 4 3 3 0,651
C 0,180 0,153 0,153 0,162 2 2 3 2 0,324
Total 0,532 1,434
Ancaman
D 0,139 0,153 0,125 0,139 3 3 3 3 0,417
E 0,139 0,208 0,180 0,176 2 3 2 2 0,352
F 0,167 0,125 0,167 0,153 2 3 3 3 0,459
Total 0,465 1,228
Total
Eksternal 2,662

55
Lampiran 6. Dokumentasi

1. Wawancara Bersama Bapak Dovit Agus Susilo selaku Pemilik Home Industri

2. Wawancara Bersama Bapak Danang S.W.P.J.Widakdo, S.P.,M.M

56
3. Contoh cara pemasanan

4. Mengantarkan Pesanan kepada Konsumen

57
---Halaman ini sengaja dikosongkan--

58
Lampiran 7 Biodata Penulis

Biodata Penulis
Penulis Bernama Deden Eri Bintara lahir di Malang, 30 Desember 1997 dan merupakan
anak pertama dari Bapak Kumaeri dan Ibu Nurhayati yang berprofesi Sebagai wiraswasta.
Penulis memiliki 3 sodara yaitu 2 sodara laki-laki dan 1 sodara perempuan. Penulis beralamat di
Kelurahan Karangrejo RT 02 RW 03, Kecamatan Gambiran Kabupaten Banyuwangi. Pada tahun
2004 memulai masa Pendidikan di SDN 44 Koto baru Sumatra Barat dan lulus pada tahun 2010,
kemudian melanjutkan Ke SMPN 1 Sempu dan lulus pada tahun 2013, setelah tamat SMP,
penulis melanjutkan Pendidikan di SMA Muhammadiyah 2 Genteng mengambil jurusan MIPA
dan lulus pada tahun 2016, tamat dari SMA Muhammadiyah 2 Genteng penulis melanjutkan
Pendidikan di Perguruan Tinggi dan berkesempatan masuk di Politeknik Negeri Banyuwangi
dengan program studi D-IV Agribisnis melalui jalur mandiri pada tahun 2016. Tahun 2020
penulis berkesempatan untuk melakukan penelitian dan menulis Tugas Akhir yang berjudul
“analisis dan rekomendasi strategi e-commerce sari kedelai di home industri al fawwaz” sebagai
salah satu persyartan kelulusan dibawah bimbingan Bapak Abdul Holik S.TP., M.Sc dan Ibu Sari
Wiji Utami, S.P., M.M dan diuji oleh Bapak Mohamad Ilham Hilal, S.ST., M.ST dan Bapak
Ardito Atmaka Aji S.ST., M.M..

59

Anda mungkin juga menyukai