Deden 1-5 Bendel
Deden 1-5 Bendel
Oleh:
DEDEN ERI BINTARA
NIM. 361641311132
ii
ANALISIS DAN REKOMENDASI STRATEGI E-COMMERCE
SARI KEDELAI DI HOME INDUSTRI AL FAWWAZ
Tugas Akhir Ini Dibuat dan Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Kelulusan
Program Studi Diploma IV Agribisnis dan Mencapai Gelar
Sarjana Sains Terapan Agribisnis (S.Tr.P)
Oleh:
DEDEN ERI BINTARA
NIM. 361641311132
ii
PERSEMBAHAN
Penyelesaian Tugas Akhir ini tentunya tidak terlepas dari bantuan dari berbagai pihak.
Alhamdulillah segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpah kanrahmat dan hidayah-Nya,
sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhirdengan judul “Analisis dan Rekomendasi
Strategi E-Commerce Sari Kedelai di Home Industri Al Fawwaz”. Tugas Akhir ini saya
persembahkan :
1. Orang tua saya, Ibu Nur Hayati dan Bapak Kumaeri tercinta, yang telah senantiasa
mendoakan dan memberi kasih saying, serta pengorbanan selama ini untuk memberi
motivasi, dukungan, dan semangatnya.
2. Bapak Abdul Holik S.TP., M.Sc. dan Ibu Sari Wiji Utami S.P., M.M. selaku dosen
pembimbing, terima kasih atas bimbingan, arahan, dukungan dan waktu yang telah
diberikan kepada penulis selama penyusunan Tugas Akhir ini.
3. Teman-teman seperjuangan Politeknik Negeri Banyuwangi Program Studi Agribisnis
yang telah memberikan dukungan dan semangat.
Semoga karya ini bisa menjadi suatu kebanggaan bagi kalian semua atas usaha dan
tanggung jawab saya dalam menuntut ilmu.
iii
--Halaman ini sengaja dikosongkan--
iv
MOTTO
Jadilah seperti pohon kayu yang lebat buahnya, tumbuh di tepi jalan. Dilempar buahnya
dengan batu, tetapi tetap dibalas dengan buah.
(Abu Bakar As Siddiq)
Tidak ada rasa bersalah yang dapat mengubah masa lalu dan tidak ada kekhawatiran yang
dapat mengubah masa depan
(Umar bin Khattab)
Buatlah tujuan untuk hidup, kemudian gunakan segenap kekuatan untuk mencapainya,
kamu pasti berhasil.
(Utsman bin Affan)
Jangan menjelaskan tentang dirimu kepada siapapun, karena yang menyukaimu tidak
butuh itu. Dan yang membencimu tidak percaya itu.
(Ali bin Abi Thalib)
v
--Halaman ini sengaja dikosongkan--
vi
PERNYATAAN
vii
--Halaman ini sengaja dikosongkan--
viii
ANALISIS DAN REKOMENDASI STRATEGI E-COMMERCE
SARI KEDELAI DI HOME INDUSTRI AL FAWWAZ
Tugas Akhir disusun untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Terapan Pertanian (S.Tr.P)
Politeknik Negeri Banyuwangi
Oleh :
NIM. 361641311132
Menyetujui,
Mengesahkan, Mengetahui,
Ketua Jurusan Agribisnis Ketua Program Studi Agribisnis
ix
--Halaman ini sengaja dikosongkan--
x
ANALISIS DAN REKOMENDASI STRATEGI E-COMMERCE
SARI KEDELAI DI HOME INDUSTRI AL FAWWAZ
ABSTRAK
Penelitian ini berfokus pada kondisi pemasaran di Home Industry Al Fawwaz, produsen
sari kedelai di kabupaten Banyuwangi. Permintaan sari kedelai mengalami penurunan selama tiga
tahun terakhir, terutama karena dampak pandemi Covid-19 yang memengaruhi aktivitas sekolah
dan ekonomi masyarakat. Untuk mengatasi permasalahan ini, penelitian ini mengadopsi
pendekatan analisis SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats) untuk
mengidentifikasi faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi pemasaran di Home Industry
Al Fawwaz. Hasil penelitian ini menunjukkan terdapat enam faktor internal dan enam faktor
eksternal yang menghasilkan tujuh strategi alternatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai
IFE 2,748 dan EFE 2,639. Hasil IE menunjukkan Home Industry Al Fawwaz berada pada posisi V
menggambarkan menjaga dan mempertahankan (hold and maintain). Strategi yang dapat
digunakan adalah strategi penetrasi dan strategi pengembangan aplikasi.
xi
--Halaman ini sengaja dikosongkan--
xii
E-COMMERCE STRATEGY ANALYSIS AND RECOMMENDATIONS
SOYBEAN JUICE AT AL FAWWAZ HOME INDUSTRY
ABSTRACT
This research focuses on analyzing the marketing conditions of Home Industry Al Fawwaz,
a soy milk producer in Banyuwangi Regency. The demand for soy milk has experienced a decline
over the past three years, primarily due to the Covid-19 pandemic's impact on school activities and
the community's economy. In an effort to address this issue, this study adopts a SWOT (Strengths,
Weaknesses, Opportunities, Threats) analysis approach to identify internal and external factors
influencing the marketing at Home Industry Al Fawwaz. The results of this research showed that
there were six internal factors and six external factors which produce seven alternative strategies.
The research results showed that the IFE value is 2.748 and EFE 2.639. The IE results showed
that Al Fawwaz Home Industry is in position V, describing holding and maintaining. The strategies
that can be used were penetration strategies and application development strategies.
xiii
--Halaman ini sengaja dikosongkan--
xiv
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL……………………………………………………………………………...i
HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................................................. iii
MOTTO .......................................................................................................................................... v
HALAMAN PERNYATAAN .....................................................................................................vii
HALAMAN PENGESAHAN ...................................................................................................... ix
ABSTRAK ..................................................................................................................................... xi
ABSTRACT ................................................................................................................................. xiii
DAFTAR ISI ................................................................................................................................ xv
DAFTAR TABEL ......................................................................................................................xvii
DAFTAR GAMBAR .................................................................................................................. xix
BAB 1 PENDAHULUAN .............................................................................................................. 1
1.1 Perumusan Masalah ................................................................................................................ 4
1.2 Tujuan Penelitian .................................................................................................................... 4
1.3 Manfaat Penelitian .................................................................................................................. 4
1.4 Batasan Masalah ........................................................................ Error! Bookmark not defined.
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA .................................................................................................... 5
2.1 Landasan Teori .............................................................................................................................. 5
2.1.1. Tanaman Kedelai ................................................................................................................... 5
xvi
DAFTAR TABEL
xvii
--Halaman ini sengaja dikosongkan--
xviii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.2 Data Penjualan Sari Kedelai Home Industry Al Fawwaz ………………...……. 3
xix
--Halaman Sengaja Di Kosongkan--
xx
BAB 1
PENDAHULUAN
Produksi
300000
268885
250000 231233
215699
Jumlah produk
200000
150000
produksi
100000
50000
0
2020 2021 2022
Tahun Produksi
Gambar 1.1 menunjukkan bahwa permintaan sari kedelai home industry Al Fawwaz
mengalami penurunan selama 3 tahun terakhir yaitu dari tahun 2020 sampai tahun 2022. Terjadi
penurunan produksi pada tahun 2020 ke tahun 2021 yang mulanya 268,885 produk menjadi
231,233 produk. Sedangkan pada tahun 2022 produksi mengalami penurunan dengan jumlah
produksi 215,699 produk. Penurunan produksi tersebut disebabkan karena pada tahun 2020-
2022 terjadi pandemi covid 19 yang menyebabkan berkurangnya permintaan pasar seperti
halnya banyak dari sekolah – sekolah melakukan pembelajaran dirumah, banyak industri
membatasi aktivitas, dan perekonomian masyarakat menurun, sehingga memengaruhi daya beli
masyarakat. Selain itu persaingan dengan produk minuman lain juga memengaruhi dalam
penurunan penjualan dan produksi susu kedelai. Gambar 1.2 menunjukkan bahwa penjualan
home industry Al Fawwaz mengalami fluktuasi tiap bulan yang dikarenakan permintaan pasar
tidak tentu. Berikut data penjualan sari kedelai home industry Al Fawwaz pada tahun 2022
dapat dilihat pada gambar 1.2
2
Data Penjualan
25000
20000
15000
10000
penjualan
5000
Penjualan sari kedelai pada tahun 2022 tertinggi yaitu pada bulan September sebanyak
21,232 buah. Sedangkan penjualan terendah terjadi pada bulan Mei yaitu sebanyak 10,020 buah
yang disebabkan oleh waktu pendistribusian produk sangat terbatas dikarenakan pada bulan
mei bertepatan dengan bulan puasa dan hari raya Idul Fitri. Faktor internal dan eksternal pada
Home Industry Al Fawwaz bisa menjadi penyebab permasalahan pada pemasaran produknya.
Maka dari itu, peningkatan pemasaran harus lebih dikembangkan lagi jika ingin produknya
dikenal secara luas. Salah satunya dengan memanfaatkan sistem teknologi sebagai strategi
pemasaran. Sistem teknologi informasi yang dapat digunakan ialah website. Website atau sistem
teknologi informasi lainnya jika dimanfaatkan akan membantu berkembangnya suatu usaha
secara pesat, karena teknologi informasi dalam pemasaran memberikan informasi secara
meluas (Irnawati, 2015).
Penjualan dan pemasaran agar mendapatkan hasil yang optimal perlu diterapkannya
strategi guna tercapainya tujuan yang diinginkan. Strategi yang digunakan peneliti dalam
menganalisis ialah menggunakan metode analisis SWOT (Strengths, Weaknesses,
Opportunities, Threats) dimana kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman yang ada sebagai
media analisis untuk mengetahui kondisi Home Industry Al Fawwaz (Rangkuti, 2016). Metode
analisis SWOT ini akan mempermudah untuk menemukan masalah di dalam Home Industry Al
Fawwaz dan juga dapat memberikan solusi dari masalah yang ada, melalui kekuatan (strengths)
untuk mencari keuntungan yang dapat diambil dari peluang (opportunities), mencari cara
mengatasi kelemahan (Weaknesses) yang dapat menghambat, serta bagaimana mengatasi
sebuah ancaman (Threats).
3
Berdasarkan dari pemaparan di atas, diharapkan peneliti dapat mengetahui bagaimana
kondisi Home Industri Al Fawwaz di dalam pemasaran dan penjualan melalui e-commerce
menggunakan website sebagai media pemasaran dan penjualan. Website ini diharapkan
mempermudah masyarakat umum untuk mendapatkan informasi apa saja yang terdapat di
dalam Home Industri Al Fawwaz, dan sedangkan untuk Home Industri Al Fawwaz sendiri
diharapkan menjadi sarana promosi atau pengenalan kepada publik tentang potensi yang ada di
dalam lingkungan kecamatan Kalipuro.
4
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.3. E-Commerce
E-commerce (Electronic Commerce) atau perdagangan secara elektronik adalah
perdagangan yang dilakukan dengan memanfaatkan jaringan telekomunikasi, terutama
internet. E-commerce didefinisikan sebagai bisnis perdagangan, layanan, dan informasi melalui
teknologi elektronik yang mempertemukan konsumen dengan produsen dalam bentuk interaksi
atau transaksi secara virtual (Fadel dan Nurdin, 2015). Sebagai sarana interaksi dan transaksi
yang mudah dan cepat e-commerce dapat menguntungkan berbagai pihak, baik pihak konsumen
maupun pihak produsen. Dengan memanfaatkan e-commerce biaya dan waktu dalam proses
jual beli menjadi lebih efisien.
E-commerce merujuk pada penggunaan dari internet dan web untuk bertransaksi bisnis.
Secara lebih formal, e-commerce adalah tentang menyediakan transaksi komersial secara digital
baik antar dan antara organisasi dan individual. Hal ini berarti bahwa transaksi komersial yang
terjadi pada internet dan web melibatkan pertukaran nilai (missal uang) melintasi batasan
organisasi atau individu sebagai imbal hasil dari produk dan jasa.
E-Commerce Perdagangan elektronik, yang disebut juga e-commerce, adalah pengguna
jaringan komunikasi dan computer untuk melaksanakan proses bisnis. Perdagangan popular
dari e-commerce adalah pengguna internet dan computer dengan browser web untuk membeli
dan menjual produk. Sebagian besar e-commerce terjadi antar bisnis, dan bukan antara bisnis
dengan konsumen. Secara sederhana istilah ini digunakan untuk menunjukkan pembelian dan
penjualan menggunakan teknologi internet. Tetapi istilah e-commerce itu sendiri bukan hanya
sekedar transaksi keuangan secara elektronik melalui organisasi dan pelanggan saja melainkan
juga merujuk pada semua mediasi transaksi secara elektronik antara organisasi dan pihak
ketiga. Jadi dengan definisi ini permintaan pelanggan berupa informasi juga bisa disebut
sebagai bagian dari e-commerce.
6
2.2 Strategi
Rangkuti (2016) menyatakan bahwa strategi adalah suatu perencanaan dalam usaha
untuk melihat potensi peluang serta mengetahui ancaman yang ada dan mencapai keunggulan
bersaing. Strategi dapat diartikan sebagai alat untuk tercapainya suatu tujuan usaha dalam kurun
waktu yang panjang. Tujuan harus ditentukan mulai dari awal, karena tujuan merupakan sebuah
rencana yang meliputi jangka waktu panjang suatu usaha, serta pemanfaatan dan alokasi sumber
daya yang dibutuhkan guna tercapainya tujuan tersebut. Keberhasilan suatu strategi yang
diterapkan tidak lepas dari pemahaman tentang konsep strategi dan konsep-konsep lain yang
berkesinambungan. Pemahaman tersebut akan menentukan keberhasilan strategi yang disusun.
2.3 Pemasaran
Pemasaran adalah salah satu fungsi usaha dan sebuah proses untuk menciptakan,
mengkomunikasikan, dan menyampaikan nilai kepada konsumen serta untuk mengelola
hubungan dengan konsumen dalam upaya memperoleh keuntungan. Pemasaran merupakan
suatu hal yang utama dalam usaha, karena menjadi parameter dari keberhasilan suatu usaha
dalam menciptakan nilai pada suatu usaha itu sendiri. Pemasaran juga menjadi sarana untuk
mempertemukan produsen dengan konsumen guna memberikan informasi kepada konsumen,
dengan demikian konsumen akan mengerti tentang kualitas produk yang ditawarkan (Debby
dan Muhammad, 2015).
7
Tabel 2.1 Tabel Penelitian Terdahulu
No Penulis, Judul Hasil Relevansi
Tahun
1 Hodijah et al., Pelatihan Strategi pelatihan strategi e SWOT
2023 E-Commerce ommerce memberikan
Dalam manfaat yang signifikan
Mengembangkan bagi para pelaku UMKM.
Keunggulan Daya Para peserta menunjukkan
Saing Produk peningkatan pemahaman
Usaha bagi Pelaku tentang e-commerce dan
Bisnis UMKM cara efektif
Kota Bandung memanfaatkannya untuk
memasarkan produk dan
berinteraksi dengan
pelanggan. Mayoritas
peserta menyatakan
kepuasan terhadap materi
dan metode pelatihan.
2 Friadi et al, Sosialisasi dan Hasil yang dicapai dari Kajian E-Commerce
2022 Penyuluhan PKM ini adalah mitra
StrategiPemasaran dapat memahami kondisi
Digital Pada ekonomi global saat ini
UMKM Baby yang membutuhkan
Smart Bubur Bayi tantangan untuk mampu
Berbasis E- menyesuaikan diri
Commerce terhadap perubahan.
Penggunaan internet pada
abad saat ini sangat
besar, semua transaksi
sudah menggunakan
jaringan internet.
Maraknya muncul market
placeyang bisa
digunakan sebagai
perantarauntuk bertemu
dengan pembeli atau
membuka toko online
sendiri pada situs website
yang sering digunakan
3 Pratiwi dan Penerapan metode Strategi yang digunakan E-commerce
Mas’ud, 2022 7S McKinsey oleh ebay.com juga
pada Ebay sebagai memberikan dampak yang
Strategi sangat luar biasa besar
Ecommerce & terhadap para pesaing yang
Bonus bergerak di bidang
Demography ecommerce, strategi yang
Menghadapi dimiliki oleh ebay.com
Globalisasi walaupun sudah sangat
baik, tetap masih
memerlukan inovasi di
dalamnya.
8
Tabel 2.1 Tabel Penelitian Terdahulu
No Penulis, Judul Hasil Relevansi
Tahun
4 Kurtiawati et Penerapan Konsep-konsep dasar Kajian E-Commerce
al, 2022 Konsep matematika dalam
Diferensial dalamekonomi sangat penting
Elastisitas dalam pembelajaran
Permintaan matematika ekonomi.
Terhadap StrategiSalah satu konsep dasar
Promosi dan matematika yang
Harga Jual digunakan dalam bidang
Melalui E- ekonomi ialah konsep
Commerce diferensial. Penelitian ini
bertujuan untuk mengkaji
konsep diferensial pada
subpokok elastisitas
permintaan sebagai
strategi promosi dan
harga jual melalui e-
commerce. Metode yang
digunakan dalam
penelitian ialah metode
studi literatur.
Berdasarkan kajian yang
dilakukan terdapat 5
pokok bahasan dalam
penelitian ini yaitu:1)
konsepdiferensial, 2)
elastisitas permintaan, 3)
promosi, 4) harga jual dan
5) e-commerce
5 Yosua, et al., Strategi Petani Hasil penelitian adalah SWOT
2019 Dalam Pemasaran harga jual kurang optimal
Salak Dengan E- dan cenderung menurun di
Commerce wilayah lokal.
(Perdagangan Pengembangan pemasaran
Berbasis dilakukan melalui e-
Elektronik) commerce untuk
meningkatkan daya jual
6 Handrio, 2019 Sistem Informasi Hasil penelitian adalah e- Pendekatan
E-Commerce commerce sangat deskriptif dengan
Pemasaran Hasil membantu memperluas metode wawancara,
Pertanian Desa penjualan ke daerah luar studi pustaka, dan
Pulau Panjang dari Desa Pulau Panjang observasi
Hilir Inuman Hilir Inuman
7 Ratih, 2018 Analisis Strategi Penyebab kurangnya daya SWOT
E-Marketing tarik masyarakat dalam
Untuk belanja online yaitu dari
Meningkatkan segi harga, promosi,dan
Minat Beli Online kurangnya kepercayaan
masyarakat terhadap e-
commerce
9
Tabel 2.1 Tabel Penelitian Terdahulu
No Penulis, Judul Hasil Relevansi
Tahun
8 Ricky, et al., Penerapan Pemanfaatan website Pendekatan
2018 Sistem dapat memperluas deskriptif dengan
Penjualan pemasaran dan juga metode
Online Pada dengan memanfaatkan wawancara, studi
Usaha Dagang teknologi informasi ini, pustaka, dan
Kusuma memungkinkan observasi
Bandung menjangkau pasar
global
10
BAB 3
METODE PENELITIAN
1 Pengajuan Proposal TA
dan dosen pembimbing
2. Tahap Pengujian
Proposal TA
a. Seminar Proposal TA
b. Analisis data
a. Seminar Hasil TA
b. Revisi Laporan TA
11
Tabel 3. 1 Rencana Jadwal Kegiatan
12
3. Obeservasi
Teknik observasi dilakukan dengan cara observasi terbuka dengan memberitahu dan
meminta izin terhadap UMKM untuk melakukan penelitian. Teknik observasi ini
dilakukan guna mengetahui bagaimana kondisi di dalam lingkup UMKM terkait dengan
judul penelitian yang dilakukan.
David (2016) menyatakan matriks SWOT alat pencocokan penting yang membantu
manajer mengembangkan empat tipe strategi. Strategi kekuatan - peluang (Strength -
Opportunities - SO), strategi kelemahan - peluang (Weakness - Opportunities - WO) strategi
kekuatan - ancaman (Strenght - Threats - ST) dan strategi kelemahan - ancaman (Weakness -
Threats - WT). Mencocokkan faktor internal dan faktor eksternal kunci adalah bagian yang
paling sulit dalam mengembangkan matriks SWOT dan membutuhkan penilaiaan yang baik
serta tidak ada satu set pun pencocokkan yang terbalik. Matriks SWOT pada Tabel 3.2 dapat
menghasilkan empat sel kemungkinan strategi, keempat alternatif tersebut yaitu:
13
Tabel 3.2 Matriks SWOT
IFE STRENGTHS (S) WEAKNESSES (W)
internal.
EFE
OPPORTUNITIES (O) STRATEGI SO STRATEGI WO
Tentukan 5-10 faktor Ciptakan strategi yang Ciptakan strategi yang
peluang eksternal menggunakan kekuatan untuk meminimalkan kelemahan
14
Tabel 3.3 Matriks IFE
Faktor Strategi Internal Bobot Rating Bobot x Rating
Kekuatan (Strengths)
1.
2.
……….
Kelemahan (weakness)
1.
2.
………..
Sumber : David,2016
David (2016) menyatakan bahwa matriks IFE dapat dikembangkan dalam lima tahap:
1. Tentukan faktor-faktor yang menjadi kekuatan dan kelemahan dari perusahaan
yangbersangkutan (5-10 faktor internal) dalam kolom 1.
2. Berikan bobot masing-masing faktor internal tersebut dengan skala mulai dari
1,0 (paling penting) sampai dengan 0,0 (tidak penting) dalam kolom 2,
berdasarkan pengaruh faktor- faktor tersebut terhadap posisi strategis perusahaan
yang bersangkutan. (Semua bobot tersebut jumlahnya tidak boleh melebihi skor
total yaitu 1,00).
3. Berikan peringkat 1 hingga 4 pada setiap faktor internal (kekuatan dan
kelemahan) untuk mengidentifikasi apakah faktor tersebut mereprentasikan
kelemahan utama (peringkat=1), kelemahan kecil (peringkat=2), kekuatan kecil
(peringkat 3) dan kekuatan utama (peringkat=4) pada kolom 3. Kekuatan harus
menerima peringkat 3 dan 4, kelemahan harus menerima peringkat 1 dan 2.
Peringkat tersebut berbasiskan perusahaan.
4. Kalikan bobot pada kolom 2 dengan rating pada kolom 3 untuk memperoleh
faktor pembobotan dalam kolom 4. Hasilnya berupa skor pembobotan untuk
masing-masing faktor internal.
5. Jumlah skor pembobotan pada kolom 4 untuk memperoleh total skor pembobotan
bagi perusahaan yang bersangkutan
Peluang (opportunitties)
1.
2.
……….
Ancaman (threaths)
1.
2.
Sumber : David, 2016
Berikut ini adalah cara-cara penentuan faktor strategi eksternal menggunakan matrik
External Factor Evaluation (EFE), dalam buku David (2016):
1. Susunlah dalam kolom 1 (5-10 peluang dan ancaman perusahaan) faktor eksternal kunci
sebagai di identifikasi dalam proses audit internal.
2. Berikan bobot masing-masing faktor eksternal dalam kolom 2, mulai dari 1,0 (sangat
penting) sampai dengan 0,0 (tidak penting). Faktor-faktor tersebut kemungkinan dapat
memberikan dampak terhadap faktor strategis perusahaan yang bersangkutan. (Semua
bobot tersebut jumlahnya tidak boleh melebihi skor total yaitu 1,00).
3. Berilah peringkat antara 1 hingga 4 bagi setiap faktor eksternal kunci (peluang dan
ancaman) untuk megidentifikasi seberapa efektif strategi perusahaan saat ini untuk
merespon faktor eksternal, dimana 4 = responnya superior, 3 = responnya di atas rata-
rata, 2 = responnya rata-rata dan 1 = responnya buruk. Peringkat didasarkan pada
strategi perusahaan, maka peringkat berbasis perusahaan. Baik peluang maupun
ancaman dapat diberi peringkat 1, 2, 3 dan 4.
4. Kalikan bobot pada kolom 2 dengan rating pada kolom 3, untuk memperoleh hasil dari
faktor pembobotan dalam kolom 4.
5. Jumlahkan skor pembobotan pada kolom 4 untuk memperoleh total skor pembobotan
bagi perusahaan yang bersangkutan. Nilai total menunjukkan bagaimana perusahaan
yang bersangkutan terhadap strategis eksternalnya. Tabel Matriks Internal Factor
Evaluation (IFE) dapat dilihat pada Tabel 3.2 berikut.
16
3.5.3 Matriks Internal Eksternal (IE)
Menurut David (2016) Matriks Internal-Eksternal (IE) digunakan untuk menentukan
posisi perusahaan dan memosisikan berbagai divisi diorganisasi dalam perusahaan. Matriks IE
didasari pada dua dimensi kunci, total rata-rata pertimbang IFE pada sumbu X dan total rata-
rata petimbang IFE pada sumbu Y. Pada sumbu X pada Matriks IE, total rata-rata
tertimbangdari 1,0 - 1,99 dianggap rendah, nilai 2,0 – 2,99 adalah menengah dan nilai 3,0 – 4,0
adalah tinggi. Matriks IE dapat dilihat pada Gambar 3.1 berikut.
Tinggi I II III
3,0-4,0 (Growth and (Growth and (Hold and
Build) Build) maintain)
Total Nilai Sedang
IV V VI
Tertimbang 2,0-2,99 (Growth and (Hold and (Harvest or
EFE Build) maintain) divest)
Rendah
VII VIII IX
1,0-1,99
(Hold and (Harvest or (Harvest or
maintain) divest) divest)
1. Growth and build (tumbuh dan berkembang) yaitu terdapat pada sel I, II dan IV. Strategi
yang sesuai adalah strategi intensif (penetrasi pasar, pengembangan pasar dan
pengembangan produk) atau dapat disebut juga strategi integrasi (integrasi ke belakang,
integrasi ke depan dan integrasi horizontal).
2. Hold and maintain (jaga dan pertahankan) yaitu terdapat pada sel III, V dan VII. Artinya
strategi yang diterapkan tanpa mengubah arah strategi yang telah ditetapkan. Penetrasi pasar
dan pengembangan produk adalah dua strategi yang umum digunakan dalam divisi tipe ini.
17
3. Harvest or divest (mengambil hasil atau melepaskan) yaitu terdapat pada sel VI, VIII dan
IX. Dapat menggunakan strategi divestasi dan pengaruh usaha.
Permaslahan :
18
BAB 4
HASIL DAN PEMBAHASAN
b. Memiliki ciri khas, varian rasa yang berbeda dari produk pesaing
Ciri khas pada produk akan menjadi simbol atau identitas suatu perusahaan untuk
menarik konsumen dan meningkatkan nilai produk itu sendiri. Kemudahan dalam mengenali
suatu produk disebabkan oleh adanya ciri khas pada produk tersebut dibandingkan dengan
produk lain. Konsumen juga akan berbagi informasi kepada konsumen lain jika produk tersebut
memiliki ciri khas yang unik. Ciri khas berfungsi sebagai alat pemisah di antara produk-produk
pesaing lainnya. Suatman (2013) menyatakan bahwa produk yang memiliki ciri khas berperan
dalam persaingan karena membedakan produk tersebut dari produk yang ditawarkan oleh
perusahaan lain. Ciri khas tersebut mungkin bersifat unik, khas, dan istimewa, yang tidak
dimiliki oleh perusahaan lain. Home Industri Al-Fawwaz sendiri memiliki dua varian produk
yang menjadi ciri khasnya. Pertama adalah varian 'Original' yang mempertahankan cita rasa asli
dari sari kedelai itu sendiri. Kedua adalah varian rasa 'SDMG' (Susu Kedelai Madu Ginseng)
yang menggabungkan sari kedelai dengan madu dan ginseng yang bermanfaat bagi kesehatan.
Varian ini menjadi produk unggulan dari Home Industri Al-Fawwaz. Foto produk dapat dilihat
pada Gambar 4.3
21
Gambar 4.3 Foto Produk Sari Kedelai
c. Harga produk yang terjangkau oleh konsumen
Mulyadi (2014) menyatakan bahwa prinsip pada harga jual harus dapat menutupi biaya
penuh ditambah dengan laba yang wajar. Harga jual harus ditentukan secara rinci, karena harga
tersebut perlu mencakup biaya pengeluaran dan juga memberikan keuntungan yang diharapkan.
Home Industri Al-Fawwaz menawarkan harga yang terjangkau oleh masyarakat. Meskipun
harga setiap produk yang ditawarkan lebih rendah dibandingkan produk pesaing, namun hal ini
tidak mengorbankan citarasa dan kualitas produk. Harga yang ditetapkan adalah Rp 2.000 untuk
produk varian Original dan Rp 2.500 untuk produk varian SDMG (Susu Kedelai Madu
Ginseng), dengan ukuran 180 ml per produk. Di sisi lain, produk pesaing memiliki harga yang
lebih tinggi daripada produk Home Industri Al-Fawwaz. Sebagai contoh, satu botol sari kedelai
dari pesaing dijual dengan harga Rp 6.000, dengan ukuran botol 330 ml. Anda dapat melihat
gambar produk pesaing pada Gambar 4.4
22
2. Kelemahan (weaknesses)
Kelemahan adalah bagian dari faktor internal suatu perusahaan yang dapat meperlambat
atau menghambat perusahaan untuk mencapai target yang diinginkan. Identidikasi faktor
internal yang telah dilakukan dengan melalui wawancara dan pengisian kuesioner kepada
narasumber yang menghasilkan beberapa faktor internal kelemahan sebagai berikut:
a. kemasan masih plastik
Penggunaan plastik pada produk memiliki potensi untuk membuat produk menjadi
mudah bocor. Kelemahan ini seringkali terkait dengan karakteristik fisik dan sifat plastik yang
mungkin tidak selalu mampu menahan tekanan atau perlindungan yang diperlukan untuk
menjaga isi produk tetap aman.
b. Sistem pembelian masih pre-order
Sistem pembelian berbasis pre-order memiliki beberapa kelemahan dan pertimbangan
yang perlu diperhatikan. Meskipun memungkinkan produsen untuk merencanakan produksi
berdasarkan permintaan dan memasarkan produk-produk unik atau terbatas, sistem pre-order
juga membawa risiko. Waktu penyelesaian yang lebih lama, ketidakpastian terkait produksi dan
pengiriman, serta keterbatasan stok adalah beberapa tantangan yang harus dihadapi. Selain itu,
kualitas produk harus sesuai dengan ekspektasi konsumen, dan kebijakan pengembalian serta
pembatalan perlu dijelaskan dengan jelas. Dalam menjalankan sistem pre-order, penting untuk
menjaga komunikasi yang efektif dengan konsumen, menawarkan layanan pelanggan yang
baik, dan memastikan pengalaman mereka selama proses pre-order memuaskan.
c. Mesin masih sering trobel
Mesin merupakan komponen utama dalam melakukan proses produksi. Perawatan
(maintenance) fasilitas peroses produksi marupakan kegiatan penunjang kelancaran prosuksi.
Fasilitas proses produksi tersebut berupa mesin, dijaga kondisinya sama dengan kondisi ketika
masih dalam keadaan baru atau kondisi yang wajar untuk melakukan operasi. Ketika mesin
mengalami kerusakan, maka proses produksi akan berpengaruh dan yang paling fatal proses
produsi berhenti total (Resa, at al.,2017). Home Industry Al-Fawwaz memiliki dua mesin
modern, yaitu mesin giling kedelai dan mesin pres. Kedua mesin ini memiliki kerentanan yang
sama, terkadang mengalami gangguan listrik yang menyebabkan gangguan pada proses
produksi dan pemasaran. Seharusnya, proses produksi yang selesai pada pukul 04:00 WIB
menjadi tertunda hingga pukul 05:00 WIB. Demikian pula, proses pemasaran yang seharusnya
produk sudah didistribusikan kepada konsumen pada pukul 04:30 WIB mengalami
keterlambatan hingga pukul 05:30 WIB.
23
4.3 Evakuasi Faktor Internal
Evaluasi faktor internal merupakan dasr untuk mengidentifikasi hubungan antara fungsi-
fungsi guna meringkas dan mengevaluasi kekuatan dan kelemahan (David, 2016). Evaluasi
faktor internal dilakukan dengan cara menghitung rata-rata tertimbang dari narasumber yang
kemudian di susun dalam matriks evaluasi faktor internal dengan cara pemberian nilai rata-rata,
bobot, dan nilai rating pada tabel 4.1
24
al fawwaz berada di posisi rata-rata. Total skor untuk faktor kekuatan adalah 1,785 dan untuk
faktor kelemahan adalah 0,954 yang menunjukkan home industry al fawwaz memiliki kekuatan
yang lebih besar dari pada kelemahan yang ada.
Analisis Faktor Eksternal
Analisis faktor eksternal merupakan analisis pada faktor-faktor eksternal atau kondisi
yang berada diluar lingkungan suatu perusahaan yang secara langsung atau tidak langsung dapat
mempengaruhi kinerja suatu perusahaan.
1. Peluang (opportunities)
Peluang merupakan faktor eksternal yang positif yang dapat dimanfaatkan oleh Home
industri al fawwaz yang dapat meningkatkan kinerja untuk tercapainya tujuan. Indentifikasi
faktor eksternal yang telah dilakukan dengan melalui wawancara dan pengisian kuesioner
kepada narasumber yang menghasilkan beberapa faktor eksternal peluang sebagai berikut:
25
Dengan WhatsApp Bisnis, Anda dapat berkomunikasi secara langsung dengan
pelanggan potensial dan yang sudah ada. Anda bisa mengirimkan pesan pribadi, pemberitahuan
tentang penawaran atau diskon, dan bahkan memberikan layanan pelanggan secara real-time.
Fitur-fitur seperti label, pesan otomatis, dan statistik juga dapat membantu Anda mengelola
interaksi dengan lebih efisien. WhatsApp Bisnis dapat dilihat pada Gambar 4.6
Dengan memadukan kekuatan website dan whatsApp Bisnis, Anda dapat membangun
hubungan yang lebih kuat dengan pelanggan, meningkatkan visibilitas merek, dan
mengoptimalkan upaya pemasaran online Anda.
b. Pengembangan varian rasa baru
Sesuatuhal yang dapat mengacu dari daya saing yaitu menemukan keunikan sendiri
misalnya menemukan varian baru atau mengembangkan produk dalam pasar yang menjadi
sasaran, yang bias memungkinkan perusahan untuk memasuki pasar yang sebelumnya telah ada
utuk pertama kali dan untuk bersaing dengan perusahaan lain (wijaya dan ana, 2018). Jadi
dengan adanya produk varian baru dapat meningkatkan minat konsumen untuk membeli produk
home industry Al fawwaz sekaligus bersaing dengan perusahaan lain dengan produk yang
berkualitas.
26
c. Mengembangkan kemitraan dengan took-toko lokal
Mengembangkan kemitraan dengan toko-toko lokal merupakan pendekatan yang
strategis untuk meningkatkan distribusi produk. Melalui kerjasama ini, dapat memperluas
jangkauan produk ke komunitas setempat, memanfaatkan basis pelanggan yang sudah ada, dan
membangun hubungan yang erat dengan pemangku kepentingan lokal. Kemitraan ini juga dapat
berkontribusi pada pemasaran produk dan membantu membangun brand awareness melalui
saluran yang sudah mapan di lingkungan tersebut
2. Ancaman (Threats)
Ancaman merupakan segala macam bahaya yang sedang dialami maupun yang akan di
alami oleh home industry al fawwaz, identifikasi faktor eksternal yang telah dilakukan dengan
melalui wawancara dan pengisian kuesioner kepada narasumber yang menghasilkan beberapa
faktor eksternal ancaman sebagai beikut:
a. Perubahan kebiasaan konsumen
Perubahan kebiasaan konsumen merujuk pada pergeseran pola perilaku dan preferensi
pembeli dalam memilih, membeli, dan menggunakan produk atau layanan. Faktor-faktor seperti
perkembangan teknologi, tren sosial, perubahan gaya hidup, dan lingkungan ekonomi dapat
mempengaruhi cara konsumen berinteraksi dengan merek dan produk. Dalam konteks Home
Industry Al Fawwaz, perubahan kebiasaan konsumen dapat berdampak pada permintaan
produk sari kedelai, misalnya dengan meningkatnya kesadaran akan gaya hidup sehat,
konsumen mungkin lebih cenderung memilih produk-produk sehat dan alami. Oleh karena itu,
perusahaan perlu peka terhadap tren ini dan mungkin perlu menyesuaikan strategi pemasaran,
inovasi produk, dan penggunaan platform digital untuk menjangkau konsumen yang semakin
terhubung secara online dalam mengambil keputusan pembelian.
27
Factor utama yang menyebabkan harga komoditaas sering fluaktuasi adalah karena
kondisi cuaca yang tidak menentu serta gangguan hama pertanian memicu kegagalan panen
seingga otomatis harga mengalami kenaikan. Selain itu infastruktur Indonesia yang masih
belum merata dapat menghambat jalur distribusi pangan yang akan membuat harga ditempat
tujuan menjadi mahal (Novita dan kuswadi sofwan, 2018). Fluktuasi harga bahan baku
memiliki dampak signifikan pada produksi sari kedelai di Home Industry Al-Fawwaz.
Kenaikan harga bahan utama pembuatan sari kedelai berimbas pada volume isi perbungkus,
yang semula 250 ml menjadi 180 ml. Perubahan ini juga mempengaruhi pola penjualan.
28
Tabel 4.2 Evaluasi Faktor Eksternal
sektor
No Faktor ekternal bobot Peringkat tertimbang
Total
tertimbang 1,000 2,662
Sumber: Data primer (Diolah), 2023.
Kondisi eksternal dalam home industry al fawwaz dapat dilihat dari skor tertimbang
pada matrik EFE.Analisis matrik EFE dapat dilihat dari beberapa faktor peluang pada home
industry al fawwaz menghasilkan faktor pengembangan pemasaran secara online mengunakan
wibste dan whatsapp bisnis dengan skor 0,217. Faktor ancaman utama pengembangan
pemasaran secara online mengunakan wibste dan whatsapp bisnis adalah Masih banyak
konsumen yang “gabtek” dengan skor tertimbang 0,175 yang harus diatasi karena akan
mempengaruhi dalam peemasaran produk di home industry al fawwaz. Hasil analisis matrik
evaluasi faktor eksternal menghasilkan total skor 2,649 yang menunjukkan bahwa respon faktor
eksternal dalam penerapan e-commerce sebagai media pemasaran home industry al fawwaz
berada di posisi rata-rata. Hasil analisis ini diharapkan dapat memaksimalkan peluang dan
menghindari ancaman Home industry al fawwaz.
Analisis Matrik IE
Matriks internal dan eksternal (IE) adalah penggabungan antara matrik internal dan
matriks eksternal. Analisis IFE menghasilkan total skor tertimbang 2,748 dan analisis EFE
menghasilkan total skor tertimbang 2,639. Penentuan posisi penelitian dengan penggabungan
nilai total IFE dan EFE ke dalam matriks IE yangmemposisikan ke dalam tampilan sembilan sel.
Hasil analisis matrik IE dapat dilihatpada gambar 4.7 sebagai berikut:
29
Skor Tertimbang Total IFE
Kuat Sedang Lemah
3,0-4,0 2,0-2,99 1,0-1,99
Tinggi I II III
3,0-4,0 Grow and Grow and Hold and
Build Build Maintain
Skor
Sedang IV V VI
Tertimbang
2,0-2,99 Grow and Hold and Harvest or
Total EFE
Build Maintain Divest
Hasil analisis matriks IE diatas dapat menjelaskan bahwa posisi aplikasi e-bilaperdu
berada pada sel V. Sel V menggambarkan menjaga dan mempertahankan (hold and maintain).
David (2016), menyatakan bahwa strategi-strategi yang dapat digunakan adalah strategi
penetrasi pasar dan strategi pengembangan produk. Strategi penetrasi pasar berfokus pada
meningkatkan pangsa pasar untuk produk yang sudah ada melalui upaya pemasaran lebih
intensif, sedangkan strategi pengembangan produk melibatkan inovasi dan pengembangan
produk baru untuk mencapai segmen pasar yang belum terjangkau hal ini di dasari oleh hasil
pemetaan total matriks IFE dan total EFE pada matriks IE.
31
Tabel 4.3 Hasil Analisis SWOT
Kekuatan (strengths) Kelemahan (weaknesses)
1. Lokasi usaha 1. Kemasan masih plastic
Internal strategis
2. System pembelian masih
2. Memiliki ciri khas,
varian rasa yang pre-order
berbeda dari produk
3. Mesin masih sering
pesaing
3. Harga produk trobel
yang
terjangkau
Eksternal oleh
konsumen
32
3.4.1 Strategi strengsth-opportunites (SO)
Strategi SO memaanfaatkan kekuatan internal perusahaan guna menarik keuntungan
dari peluang eksternal. Alternatif strategi yang didapat dari kombinasi SO terdiri dari:
1. User interface didesain lebih mudah
User Interface memiliki peranan yang sangat penting dalam aplikasi maupun website.
User Interface merupakan sebuah tampilan aplikasi yang memfasilitasi pengguna ketika
melakukan interaksi dengan wibsite (Jamilah dan Padmasari, 2022). Muhyidin, et al. (2020)
menjelaskan bahwa user interface adalah ilmu yang mempelajari tentang tata letak desain grafis
pada tampilan sebuah website atau aplikasi. User interface lebih berfokus pada keindahan
tampilan sebuah website atau aplikasi. Seorang desainer user interface bertugas untuk
menyusun elemen teks, warna, garis, tombol, gambar, dan semua elemen di dalam tampilan
website atau aplikasi. Menurut Wiwesa (2021) menyebutkan bahwa user interface adalah cara
yang digunakan untuk melakukan interaksi antara manusia dan sistem. Aspek penting yang
dikemukakan oleh Rochmawati (2019) yaitu kejelasan, ringkas, mudah dikenali, responsif,
konsistensi, estetika, dan efisiensi. Penggunaan teknologi dan kemudahan penggunaan sistem
sesuai dengan keinginan pemakai sehingga semakin mudah suatu situs atau aplikasi semakin
sering orang akan menggunakannya (amalia dan saryadi, 2019). Memberikan desain yang lebih
mudah sangat penting dalam penerapan website atau aplikasi sebagai media teransaksi
pembelian produk. Alternatif strategi dengan memberikan user interface didesain lebih mudah
dilakukan supaya konsumen dan produsen dapat dengan mudah mengakses website atau
aplikasi dengan mudah.
2. Meningkatkan kualitas pelayanan pembelian produk
Aplikasi dalam android dalam perkembangan teknologi komunikasi banyak digunakan
untuk kemudahan dalam komunikasi manusia, baik sebagai individu, kelompok maupun
Lembaga. Perkembangan aplikasi pada smartphone khususnya aplikasi android merupakan
salah satu hal terpenting yang diterapkan untuk membuka cakrawala dengan membuat dan
menerapan penggunaan aplikasi dalam sebuah institusi ataupun perusahaan (Fatmawati, 2022).
Konsep aplikasi merupakan suatu program yang siap untuk digunakan yang dibuat untuk
melaksanakan suatu fungsi bagi pengguna jasa aplikasi serta penggunaan aplikasi lain yang
dapat digunakan oleh suatu sasaran yang akan dituju (Juansyah, 2015). Kualitas pelayanan
adalah tingkat keunggulan yang diharapkan dapat memenuhi keinginan pelanggan, apabila
pelayanan yang diterima (perceived service) selaras dengan harapan pelanggan (expected
service), maka kualitas pelayanan yang telah diberikan dapat dikatakan baik (Hutagalung dan
hermawan, 2019). Kualitas pelayanan dalam sebuah sistem informasi dapat mendukung
33
berjalannya pelayanan lembaga maupun perusahaan. Alternatif strategi dengan meningkatkan
kualitas pelayanan dilakukan supaya konsumen mendapatkan informasi dan layanan pembelian
dengan cepat melalui website.
3. Pemasaraan menggunakan website dan whatapp bisnis
Pemasaran melalui website dan WhatsApp Bisnis merupakan pendekatan yang kuat
dalam era digital saat ini. Website berfungsi sebagai pusat informasi online, memungkinkan
perusahaan untuk menampilkan produk, layanan, dan informasi penting lainnya kepada calon
konsumen dengan mudah. Di sisi lain, WhatsApp Bisnis memungkinkan interaksi langsung dan
personal dengan pelanggan, baik dalam menyediakan dukungan, mengirimkan penawaran
khusus, atau menginformasikan pembaruan terbaru. Kombinasi keduanya memperluas
jangkauan, memudahkan pelanggan dalam berinteraksi, dan memperkuat brand perusahaan.
Keberadaan website membuka akses 24/7 bagi konsumen yang ingin menjelajahi produk tanpa
batasan waktu, sementara WhatsApp Bisnis memberikan jalur komunikasi instan yang lebih
personal dan fleksibel. Dengan sinergi antara website dan WhatsApp Bisnis, perusahaan dapat
memaksimalkan potensi pemasaran, meningkatkan keterlibatan pelanggan, dan memperluas
pangsa pasar secara efektif di dunia digital yang semakin berkembang.
Mempertahankan ciri khas produk merupaka strategi yang baik dalam perusahaan untuk
mempertahankan kesetiaan konsumen dari banyaknya pesain, bahkan dapat meperluas pasar.
Ciri khas produk merupakan aset dari sebuah perusahaan yang menjadi pembeda dari
perusahaan lain. Semakin tinggi pesaing antar perusahaan, maka tingkat profitabilitas industri
akan semakin meningkat, namun profitasbilitas perusahaan akan menurun (Asrina, 2017).
Strategi ini dilakukan untuk meminimalakan banyaknya pesaing dalam segi kualitas dan harga
jual suatu produk.
35
4.6 Hasil Penelitian
36
BAB 5
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan tujuan penelitian ini, maka kesimpulan dari hasil penelitian ini adalah
sebagai berikut:
1. Faktor internal dari home industry al fawwaz ada enam yaitu lokasi usaha strategis,
memiliki ciri khas varian rasa dari peroduk pesaing, harga produk yang terjangkau oleh
konsumen, kemasan masih plastic, system pembelian masih pre-order, dan mesin masih
sering trobel.
2. Faktor eksternal dari home industry al fawwaz ada enam yaitu pengembangan pemasaran
mengunakan website dan whatapp bisnis, pengembangan varian rasa baru,
mengembangkan mitra dengan toko-toko local, server down, masih banyak konsumen
yang “gaptek”, dan harga bahan baku fluktuasi
5.2 Saran
Berdasarkan beberapa hal yang telah dibahas, dapat disampaikan sebagai saran dan
rekomendasi dalam penerapan aplikasi e-bilaperdu sebagai media informasi sebagai berikut:
1. Meningkatkam pemasaran menggunakan media online
2. Mengelolah media pemasaran dengan lebih baik
37
--Halaman ini sengaja dikosongkan--
38
DAFTAR PUSTAKA
Aan, P. dan Heriyanto, S. M. 2013. Analisis Pemanfaatan Buku Elektornik (E-Book) oleh
Pemustaka di Perpustakaan SMA Negeri 1 Semarang. Jurnal Ilmu Perpustakaan. 2(2):
1-9.
Ainun, M. 2019. Marketing Strategis of Rubber Production by Rubber Farmers . Jurnal
Teknologi dan Terapan Bisnis (JTTB). 2(1): 104-108.
Dhanar, I. dan Agatha, F. 2017. Analisis dan Rekomendasi Strategi E-Commerce Pada Usaha
Kecil Menengah Batik Sokaraja. Jurnal Pro Bisnis. 10(1): 19-35.
Eko, H. dan Wing, W. 2013. Analisis Pemanfaatan E-Commerce Sebagai Strategi Bisnis Jual
Beli Emas Terhadap Kepuasan Pelanggan. SemnasIF; 2013 Mei 18; Yogyakarta. hlm
95-103.
Fadel, R. L. dan Nurdin, N. 2015. Analisis Strategi Pemasaran dan Penjualan E-commerce Pada
Tokopedia.com. Jurnal Elektronik Sistem Informasi dan Komputer. 1(2): 20-29.
Febi, T. T. 2016. Manfaat Internet Sebagai Media Komunikasi Bagi Remaja di Desa Air
Mangga Kecamatan Laiwui Kabupaten Halmahera Selatan. E-Journal Acta Diurna.
5(1).
Handrio, M. 2019. Sistem Informasi E-Commerce Pemasaran Hasil Pertanian Desa Pulau
Panjang Hilir Inuman. JuPerSaTek. 2(1): 76-82.
Irnawati. 2015. Peranan Teknologi Informasi Dalam Meningkatkan Sistem Pemasaran. Faktor
Exacta. 8(1): 14-22.
Joko, S. 2011. Strategi Pengembangan Teknologi E-commerce Dengan Metode SWOT: Studi
Kasusu: PT. Chingmix Berhan Sejahtera. Jurnal Telematika MKOM. 3(2): 44-50.
Marhamah., Sarip, H., dan Ari, I. 2016. Sistem E-commerce B2C Pada PT. Harapan Sentosa
Nusantara Jakarta Pusat. Jurnal Sistem Informasi. 9(2): 159-167.
Marsum, W. A. 2005. Restoran dan Segala Permasalahannya. Yogyakarta: Andi.
Penda, S. 2018. Perancangan Website Sebagai Media Promosi dan Informasi. Journal Of
Informatic Pelita Nusantara. 3(1): 82-86.
Rangkuti, F. 2016. Teknik Membedah Kasus Bisnis Analisis SWOT: Cara Perhitungan Bobot,
Rating, dan Ocai. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Ratih, W. 2018. Analisis Strategi E-Marketing Untuk Meningkatkan Minat Beli Online. Jurnal
Manajemen Bisnis. 21(3): 275-290.
Ricky, F., Phitsa, M., Nanang, H., Wildan, W., Dewi, S., dan Yunika, K. 2018. Penerapan
Sistem Penjualan Online Pada Usaha Dagang Kusuma Bandung. Jurnal Pengabdian
Kepada Masyarakat. 1(2): 125-136.
39
Sugiyono, 2017. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: CV. Alfabet.
Vendella, A. K. 2017. Perencanaan Strategi Pemasaran Online Untuk End-User Pant of Shoes
Berdasarkan SWOT. Jurnal Manajemen dan Start-Up Bisnis. 2(2): 183-190.
Winarno. 2015. Sistem E-Commerce Bagi Usaha Mikro Kecil dan Menengah. Jurnal Studi
Manajemen Dan Bisnis. 2(1): 40-51.
Yosua, K. P., Siti, A., dan Totok, S. M. 2019. Strategi Petani Dalam Pemasaran Salak dengan
E-Commerce (Perdagangan Berbasis Elektronik). Jurnal Ilmu-ilmu Pertanian. 26(1):
81-91.
Debby, Y. dan Muhammad, S. 2015. Analisis Biaya Pemasaran Menurut Daerah Pemasaran
Pada Kemampuan Menghasilkan Laba Perusahaan (Studi pada PT. Bella Agung Citra
Mandiri Tahun 2015). Jurnal Administrasi. 47(2): 10-18.
40
LAMPIRAN
Profil Narasumber
Divisi/Bagian : ....................................................................
Apakah Anda bersedia dihubungi? (Beri lingkaran pada salah satu jawaban)
41
---Halaman ini sengaja dikosongkan--
42
Dengan Hormat,
Dalam rangka penyelesaian tugas akhir (TA) yang sedang saya tempuh di Politeknik
Negeri Banyuwangi, maka saya melakukan penelitian dengan judul “ANALISIS DAN
REKOMENDASI STRATEGI E-COMMERCE SARI KEDELAI DI HOME INDUSTRI
AL FAWWAZ”.
Adapun salah satu cara mendapatkan data adalah dengan mengajukanpertanyaan
kepadanarasumber melalui serangkaian wawancara. Sehubungan dengan hal tersebut, saya
mengharapkan kesediaan Bapak/Ibu sekalian untuk menjawab pertanyaan yang saya ajukan
sebagai data atau informasi yang dipergunakan dalam penelitian. Atas kesediaan dan
kerjasamanya, saya ucapkan terima kasih.
Hormat saya,
43
---Halaman ini sengaja dikosongkan--
44
TAHAPAN WAWANCARA
Petunjuk Pengisian: Berilah tanda centang (√) pada kolom alternatif pilihan sesuai denganalternatif
jawaban yang anda anggap paling sesuai.
Tabel 1 Faktor Internal
Faktor Internal Iya Tidak
Kekuatan
1. Lokasi strategis
Kelemahan
1. Kemasan masih mengunakan plastic
2. Sisitem pembelian masih pre-order
3. Mesin masih sering trobel
Tabel 1. Faktor Eksternal
Faktor Eksternal Iya Tidak
Peluang
1. Pengembangan pemasaran secara online
mengunakan wibste dan whatsapp bisnis
2. Pengembangan varian rasa baru
3. Mengembangkan kemitraan dengan took-toko lokal
Ancaman
1. Server down
2. masih banyak konsumen yang “gabtek”
3. harga bahan baku fluktuasi
45
B. PENENTUAN BOBOT DAN RATING TERHADAP FAKTOR INTERNAL DAN
EKSTERNAL
Petunjuk Umum :
2. Penentuan bobot dari setiap variabel menggunakan skala 1, 2 dan 3. Skala tersebut
adalahsebagai berikut :
1 = Jika indikator horizontal kurang penting daripada indikator vertikal 2 = Jika
indikator horizontal sama pentingnya dengan indikator vertikal. 3 = Jika indikator
horizontal lebih penting daripada indikator vertikal
46
3. Penetuan bobot merupakan pandangan dari masing-masing narasumber terhadap
faktor-faktor strategi internal dan eksternal.
Cara membaca perbandingan dimulai dari variabel pada baris ke-1 terhadap kolom ke-
1dan harus konsisten seterusnya.
Tabel 3. Pembobotan Faktor Internal.
Faktor-
Faktor A B C D E F G Total Bobot
Internal
Keterangan :
Kekuatan
a Lokasi strategis
b Memiliki ciri khas, varian rasa yang berbeda dari produk pesaing
47
Tabel 4. Pembobotan Faktor Eksternal.
Faktor-
Faktor A B C D E F G Total Bobot
Eksternal
Keterangan :
Peluang
1. Server down
2. masih banyak konsumen yang “gabtek”
harga bahan baku fluktuasiB. Penentuan Peringkat (Rating) terhadap Faktor Internal
(Kekuatan dan Kelemahan)dan Faktor Eksternal (Peluang dan Ancaman).
Petunjuk Umum :
48
5. Narasumber dapat memiliki pandangan yang berbeda mengenai faktor-faktor yang
tercantum pada kuesioner ini, baik dengan narasumber lainnya maupun dengan
peneliti. Halini akan dibenarkan jika narasumber memiliki alasan yang akurat.
Tujuan :
Mendapatkan penilaian dari para narasumber mengenai faktor-faktor internal dan
ekstreal. Penentuan peringkat (rating) dimaksudkan untuk mengukur pengaruh masing-
masing variabel terhadap kondisi lingkungan. Variabel internal terdiri dari faktor
kekuatan yang dapat dimanfaatkan dan faktor kelemahan yang mungkin dapat diatasi
dalam upaya pemberian informasi bagi petani. Variabel eksternal terdiri dari faktor
peluang yang dapat dimanfaatkan dan faktor ancaman yang mungkin dapat diatasi dalam
upaya pemberian alternatif strategi pengembangan pemasaran menggunakan e-
commerce di home industry al fawwaz. Pemberian Nilai Rating Terhadap Faktor-faktor
Internal (Kekuatan danKelemahan)
a) Pemberian Nilai Rating Terhadap Kekuatan
Petunjuk Pengisian :
1. Tentukan nilai peringkat (rating) dengan memberikan tanda (√) pada pilihan
narasumber.
2. Penentuan nilai peringkat (rating) berdasarkan pada keterangan berikut :
4 = Jika faktor tersebut berpengaruh sangat kuat dan digunakan secara
maksimal.3 = Jika faktor tersebut berpengaruh kuat dan digunakan biasa
saja.
Tabel 5. Penentuan Rating Faktor-faktor Strategi Internal.
No. Peringkat
Kekuatan
1 2 3 4
49
b) Pemberian Nilai Rating Terhadap Kelemahan
Petunjuk pengisian :
1. Tentukan nilai peringkat (rating) denganmemberikan tanda (√) pada pilihan
narasumber.
2. Penentuan niali peringkat (rating) berdasarkan pada keterangan berikut :
1 = Sangat rendah, respon dalam meraih peluang tersebut kurang.
2 = Rendah, respon dalam meraih peluang tersebut rata-rata.
Tabel 6. Penentuan Rating Faktor-faktor Strategi Internal.
No. Peringkat
Kelemahan
1 2 3 4
1. Kemasan masih mengunakan plastic
2. Sisitem pembelian masih pre-order
3. Mesin masih sering trobel
2. Pemberian Nilai Rating Terhadap Faktor-faktor Eksternal (Peluang dan Ancaman)
50
Tabel 7. Penentuan Rating Faktor-faktor Strategi Eksternal
No. Peringkat
Peluang
1 2 3 4
1. Pengembangan pemasaran secara online mengunakan wibste
dan whatsapp bisnis
2. Pengembangan varian rasa baru
Petunjuk pengisian :
1. Tentukan nilai peringkat (rating) denganmemberikan tanda (√) pada pilihan
narasumber.
2. Penentuan nilai peringkat (rating) berdasarkan pada keterangan berikut :
1 = Sangat rendah, respon dalam menanggapi ancaman tersebut rendah.
2 = Rendah, respon dalam menanggapi ancaman tersebut rata-rata.
3 = Tinggi, respon dalam menanggapi ancaman tersebut di atas rata-rata.
4 = Sangat tinggi, respon dalam menanggapi ancaman tersebut superior.
Tabel 8. Penentuan Rating Faktor-faktor Strategi Eksternal
No. Peringkat
Ancaman
1 2 3 4
1. Server down
51
Lampiran 2. Hasil Pembobotan Faktor Internal
Narasumber 1
Faktor
A B C D E F TOTAL BOBOT
Internal
A 2 2 3 2 3 3 15 0,208
B 2 2 3 2 3 2 14 0,194
C 1 1 2 1 2 3 10 0,139
D 2 2 3 2 2 1 12 0,167
E 1 1 2 2 2 3 11 0,153
F 1 2 1 3 1 2 10 0,139
TOTAL 72 1,000
Narasumber 2
Faktor
A B C D E F TOTAL BOBOT
Internal
A 2 2 1 2 1 1 9 0,125
B 2 2 3 2 3 3 15 0,208
C 3 1 2 3 2 3 14 0,194
D 2 2 1 2 2 1 10 0,139
E 3 1 2 2 2 1 11 0,153
F 3 1 1 3 3 2 13 0,180
TOTAL 72 1,000
Narasumber 3
Faktor
Internal A B C D E F TOTAL BOBOT
A 2 1 3 2 1 3 12 0,167
B 3 2 3 3 1 3 15 0,208
C 1 1 2 1 3 3 11 0,153
D 2 1 3 2 2 1 11 0,153
E 3 3 1 2 2 3 14 0,194
F 1 1 1 3 1 2 9 0,125
TOTAL 72 1,000
52
Lampiran 3. Hasil Pembobotan Faktor Eksternal
Narasumber 1
Faktor
A B C D E F TOTAL BOBOT
Eksternal
A 2 1 1 3 1 3 11 0,153
B 3 2 3 3 3 2 16 0,222
C 3 1 2 3 3 1 13 0,180
D 1 1 1 2 3 2 10 0,139
E 3 1 1 1 2 2 10 0,139
F 1 2 3 2 2 2 12 0,167
TOTAL 72 1,000
Narasumber 2
Faktor
A B C D E F TOTAL BOBOT
Eksternal
A 2 1 3 2 1 1 10 0.139
B 3 2 3 3 2 3 16 0,222
C 1 1 2 3 1 3 11 0.153
D 2 1 1 2 2 3 11 0,153
E 3 2 3 2 2 3 15 0,208
F 3 1 1 1 1 2 9 0,125
TOTAL 72 1,000
Narasumber 3
Faktor
A B C D E F TOTAL BOBOT
Eksternal
A 2 1 3 3 1 2 12 0,167
B 3 2 3 3 3 1 15 0,208
C 1 1 2 3 1 3 11 0,153
D 1 1 1 2 1 3 9 0,125
E 3 1 3 3 2 1 13 0,180
F 2 3 1 1 3 2 12 0,167
TOTAL 72 1,000
53
Lampiran 4. Hasil Rata-rata Rating Faktor Internal dan Eksternal
a. Kekuatan
R1 R2 R3 RATA-RATA
4 3 3 3
4 4 3 4
3 3 3 3
b. Kelemahan
R1 R2 R3 RATA-RATA
2 2 1 2
2 2 2 2
1 2 2 2
c. Peluang
R1 R2 R3 RATA-RATA
3 3 3 3
2 4 3 3
2 2 3 2
d. Ancaman
R1 R2 R3 RATA-RATA
3 3 3 3
2 3 2 2
2 3 3 3
54
Lampiran 5. Rekapitulasi Pembobotan dan Rating Faktor Internal dan Eksternal
Peluang
A 0,153 0,139 0,167 0,153 3 3 3 3 0,459
B 0,222 0,222 0,208 0,217 2 4 3 3 0,651
C 0,180 0,153 0,153 0,162 2 2 3 2 0,324
Total 0,532 1,434
Ancaman
D 0,139 0,153 0,125 0,139 3 3 3 3 0,417
E 0,139 0,208 0,180 0,176 2 3 2 2 0,352
F 0,167 0,125 0,167 0,153 2 3 3 3 0,459
Total 0,465 1,228
Total
Eksternal 2,662
55
Lampiran 6. Dokumentasi
1. Wawancara Bersama Bapak Dovit Agus Susilo selaku Pemilik Home Industri
56
3. Contoh cara pemasanan
57
---Halaman ini sengaja dikosongkan--
58
Lampiran 7 Biodata Penulis
Biodata Penulis
Penulis Bernama Deden Eri Bintara lahir di Malang, 30
Desember 1997 dan merupakan anak pertama dari Bapak Kumaeri dan
Ibu Nurhayati yang berprofesi Sebagai wiraswasta. Penulis memiliki 3
sodara yaitu 2 sodara laki-laki dan 1 sodara perempuan. Penulis
beralamat di Kelurahan Karangrejo RT 02 RW 03, Kecamatan
Gambiran Kabupaten Banyuwangi. Pada tahun 2004 memulai masa
Pendidikan di SDN 44 Koto baru Sumatra Barat dan lulus pada tahun
2010, kemudian melanjutkan Ke SMPN 1 Sempu dan lulus pada tahun
2013, setelah tamat SMP, penulis melanjutkan Pendidikan di SMA Muhammadiyah 2 Genteng
mengambil jurusan MIPA dan lulus pada tahun 2016, tamat dari SMA Muhammadiyah 2 Genteng
penulis melanjutkan Pendidikan di Perguruan Tinggi dan berkesempatan masuk di Politeknik
Negeri Banyuwangi dengan program studi D-IV Agribisnis melalui jalur mandiri pada tahun 2016.
Tahun 2020 penulis berkesempatan untuk melakukan penelitian dan menulis Tugas Akhir yang
berjudul “analisis dan rekomendasi strategi e-commerce sari kedelai di home industri al fawwaz”
sebagai salah satu persyartan kelulusan dibawah bimbingan Bapak Abdul Holik S.TP., M.Sc dan
Ibu Sari Wiji Utami, S.P., M.M dan diuji oleh Bapak Mohamad Ilham Hilal, S.ST., M.ST dan
Bapak Ardito Atmaka Aji S.ST., M.M..
59