Anda di halaman 1dari 37

PASCASARJANA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH ACEH

PROGRAM STUDI MAGISTER KESEHATAN MASYARAKAT

UJIAN AKHIR SEMESTER

MKM 1014 - METODE PENELITIAN KESMAS INTERMEDIATE

SOAL sebanyak 20 pertanyaan dan sebagian berkaitan dengan Tugas Proposal


Tesis
Jawaban harus menggunakan kalimat sendiri (jawaban akan diperiksa tingkat
Plagarism)
File Jawaban diberinama: UAS2023_MKM1014_Nama_Mahasiswa_NIM dikirim
bersamaan dengan Revisi File Proposal_Tesis_
MKM1014_Nama_Mahasiswa_NIM
dikirim ke email: Asnawi.Abdullah@gmail.com; dengan
Subjek email (WAJIB Ditulis): UAS2023_MKM1014_Nama_Mahasiswa_NIP;
paling terlambat hari Senin, 6 Maret 2023, JAM 13.00
Jawaban ditulis di kotak yang tersedia (khusus untuk soal tertentu), minimal
seukuran yang telah disediakan; kalau ingin jawaban lebih panjang,
silahkankan dilebarkan dengan cara klik di kotak yang disediakan dan tarik ke
bawah.
Jawaban harus disertai reference lebih dari dua menggunakan Endnote Style
S2 MKM Tesis (OK) (tanpa referensi tidak memungkinkan mendapatkan nilai di
atas 80).

Bila jawaban sama dengan yang lain; akan dikembalikan dan gagal mata kuliah
ini (Tidak ada diberikan kesempatan memperbaiki semester ini)
Jawaban wajib gunakan gunakan Arial 11 dan 1 spasi.
Jawaban ditulis di file ini, dengan merubah nama file sesuai petunjuk

1. Tuliskan judul Tugas Proposal Penelitian Tesis yang dikumpulkan


sebagai bagian tugas matakuliah Metodologi Penelitian Kesehatan
Masyarakat? Apakah beda dengan yang dikmpulkan sebelumnya?
Analisis kualitas hidup dengan strategi koping anggota keluarga penderita kanker di RSUD
dr. Zainoel Abidin Tahun 2023

Tidak

Tulis Yaa tau Tidak

2. Penelitian berangkat dari rasa ingin tahu kita terhadap sesuatu


phenomena yang ada disekitar kita. Jelaskan phenomena apa yang
membuat Saudara tertarik untuk menjadikan usulan topik penelitian
tesis. Apa rasa ingin tahu Saudara?

Data Global Burden of Cancer Study (Globocan) dari World Health Organization (WHO) mencatat,
total kasus kanker di Indonesia pada 2020 mencapai 396.914 kasus dan total kematian sebesar
234.511 kasus (GLOBOCAN, 2021). Kanker payudara memiliki jumlah kasus baru tertinggi di
Indonesia sebesar 65.858 kasus atau 16,6% dari total 396.914 kasus kanker. Selanjutnya jika
ditinjau berdasarkan daerah, Provinsi Aceh mencatat data kanker mencapai 1,2 permil
pada tahun 2018. Berbagai keluhan yang dihadapi oleh pasien kanker menyebabkan tingginya
tingkat ketergantungan pasien kepada orang lain, dalam hal ini adalah anggota keluarga. Sejumlah
86.6% pasien kanker memiliki ketergantungan pada anggota keluarga. Permasalahan ini akan
memberikan dampak buruk pada kualitas hidup yang berhubungan dengan kesehatan penderita
dan aggota keluarganya. Hal-hal lain seperti stress juga dapat mempengaruhi anggota keluarga
yang merasakan harus merawat anggota keluarga yang terdiagnosis kanker, stres yang
berkelanjutan pada anggota keluarga dapat menyebabkan perubahan kualitas hidup. Strategi
koping merupakan suatu upaya yang dilakukan untuk mengendalikan, mengurangi, atau
menoleransi ancaman yang menyebabkan stress.

3. Apa saja yang perlu diperhatikan dalam menulis Latar Belakang


penelitian Tesis. Jelaskan secara detail, disertai references dan
contoh-contoh (Jawab minimal 1 halaman, tidak perlu copas latar
belakang peneliatian Saudara disini, pertanyaan lebih ke pemahaman
konsep)

Latar belakang permasalahan berisi uraian tentang apa yang menjadi masalah penelitian, alasan
mengapa masalah itu penting dan perlu diteliti. Masalah tersebut harus didukung oleh fakta
empirik (pemikiran induktif) sehingga jelas, memang ada masalah yang perlu diteliti. Juga harus
ditunjukkan letak masalah yang akan diteliti dalam kontek teori (pemikiran deduktif) dengan
permasalahan yang lebih luas, serta peranan penelitian tersebut dalam pemecahan permasalahan
yang lebih luas. Boleh ditambahkan hasil-hasil penelitian yang relevan (Subadi, 2006). Tujuan dari
penulisan latar belakang adalah untuk mendeskripsikan kenapa penelitian yang akan dilakukan itu
penting. Data yang digunakan untuk mendukung penelitian kita harus bersifat umum dan luas (A
Wibowo, 2014). Dalam penelitian kesehatan, data yang diambil bersumber dari WHO cukup satu
atau dua kalimat sebagai pembuka kemudia mengecil ke data nasional (misalnya data Riskesdas).
Sesudah itu dilanjutkan dengan data provinsi atau kabupaten yang proporsinya lebih bayak dari
data nasional atau global. Kemudian data ini berujung pada data dari lokasi atau tempat penelitian
akan dilakukan. Untuk substansi, makin mengerucut ke bawah dan datanya makin spesifik dan
teperinci. Apabila data didalam negeri tidak diperoleh boleh mencantumkan data luar negeri
dengan menulis lengkap sumber referensinya. Untuk substansi, diibaratkan sebagai kerucut
terbalik dimana pada awal latar belakang sebaiknya menyatakan fenomena yang luas kemudian
makin ke bawah substansinya makin sangat berhubungan dengan masalah yang akan diteliti.
Contoh substansi: diawali dengan pernyataan tentang masih tingginya angka penyakit ISPA di
Indonesia kemudian makin mengerucut ke bawah ke mengapa masih tingginya rumah yang tidak
ada ventilasi dan masih padatnya hunian dalam satu rumah. Sejalan dengan substansi, maka
tampilan data bermula dari satu kalimat data global tentang tingginya penyakit ISPA di dunia, dan
berakhir dengan data satu paragraf tentang masih adanya rumah yang hunian padat.

Bagan proporsi data dan cara berpikir dalam merumuskan masalah penelitian
Sumber: Wibowo, A, 2012, Hubungan proporsi data dengan substansi dalam LBM
4. Berikut contoh 1 rumusan masalah. Coba jelaskan pemahaman
Saudara terhadap contoh ini. Setiap warna mempunyai tujuan
tertentu; 4.1. Tuliskan pemahaman saudara terhadap warna-warna
tersebut. 4.2. Dari contoh di rumusan masalah, apa focus
penelitiannya. 4.3. Apa kekurangan penelitian selama ini. 4.4.
Permasalahan penelitian sering ditunjukkan dalam gap, ada dua
kalimat mengindikasikan gap masalah penelitian. Kalimat apa saja?
4.5. Apa argumentasi perlunya dilakukan penelitian ini? 4.6. Dari
rumusan masalah ini tersirat tujuan penelitian, apa yang ingin
dilakukan oleh penelitian ini. 4.7. Apa manfaat penelitian yang dapat
kita tarik dari rumusan masalah ini. 4.8 Tulisakan, apa kira-kira judul
penelitian dari rumusan masalah tersebut.

Contoh 1 Rumusan Masalah.

Peringatan dini dan bertarget wabah demam berdarah sangat penting


untuk pengendalian vektor. Studi saat ini lebih fokus pada peran kondisi
cuaca dalam peramalan demam berdarah. Kesesuaian lingkungan dan
lingkungan mikro untuk perkembangbiakan nyamuk telah diabaikan
sebagai faktor penting, terutama di lingkungan perkotaan. Lonjakan
demam berdarah dan infeksi bawaan nyamuk lainnya di kota-kota
metropolitan India pada 2020-2022 menyoroti kebutuhan mendesak
untuk mengidentifikasi fitur yang kondusif untuk melacak dan
memprediksi wabah dengan lebih baik. Studi ini mengusulkan kerangka
kerja untuk menerapkan peramalan demam berdarah intra-perkotaan
dengan. Melalui penyelidikan ini, kami bertujuan untuk mengembangkan
serangkaian prediktor awal untuk meningkatkan pengawasan demam
berdarah di petak-petak perkotaan besar di kota-kota metropolitan
India.

Jawaban 4

4.1 Warna biru menjelaskan topik yang ingin diteliti secara umum, warna hijau menjelaskan
permasalahan penelitian, warna ungu menjelaskan isu permasalahan negatif, warna abu-abu
menjelaskan isu permasalahan positif, warna coklat menjelaskan hipotesis penelitian dan warna
kuning menjelaskan tujuan penelitian.

4.2 Fokus penelitian di atas adalah peran kondisi cuaca dalam peramalan demam berdarah

4.3 Kekurangan penelitian ini hanya berfokus pada peran kondisi cuaca, sementara faktor
lingkugan juga sangat berkaitan dengan penyakit demam berdarah, dan seharusnya penelitian ini
juga dilakukan di desa-desa sebagai kelompok pembanding dalam penelitian ini.

4.4 Dua kalimat mengindikasikan gap masalah penelitian:


- Kesesuaian lingkungan dan lingkungan mikro untuk perkembangbiakan nyamuk telah
diabaikan sebagai faktor penting, terutama di lingkungan perkotaan.
- Lonjakan demam berdarah dan infeksi bawaan nyamuk lainnya di kota-kota metropolitan
India pada 2020-2022 menyoroti kebutuhan mendesak untuk mengidentifikasi fitur yang
kondusif untuk melacak dan memprediksi wabah dengan lebih baik
4.5 Argumentasi perlunya dilakukan penelitian ini: Lonjakan demam berdarah dan infeksi bawaan
nyamuk lainnya di kota-kota metropolitan India pada 2020-2022 menyoroti kebutuhan mendesak
untuk mengidentifikasi fitur yang kondusif untuk melacak dan memprediksi wabah dengan lebih
baik

4.6 Yang ingin dilakukan oleh penelitian ini adalah untuk mengembangkan serangkaian prediktor
awal untuk meningkatkan pengawasan demam berdarah di petak-petak perkotaan besar di kota-
kota metropolitan India.

4.7 Manfaat penelitian di atas adalah dengan dilakukan penelitian tersebut bisa menjadi informasii
bagi masyarakat sehingga angka lonjakan deman berdarah bisa menurun dan melihat apakah
dengan dikembangkan serangkaian prediktor awal bisa meningkatkan pengawasan demam
berdarah di petak-petak perkotaan besar di kota-kota metropolitan India.

4.8 Judul penelitian di atas adalah “Analisis prediktor awal untuk meningkatkan pengawasan
demam berdarah di kota-kota metropolitan India”.

5. Berikut contoh 2 rumusan masalah. Coba jelaskan pemahaman


Saudara terhadap contoh ini. Setiap warna mempunyai tujuan
tertentu; 4.1. Tuliskan pemahaman saudara terhadap warna-warna
tersebut. 4.2. Dari contoh di rumusan masalah, apa focus
penelitiannya. 4.3. Apa kekurangan penelitian selama ini. 4.4.
Permasalahan penelitian sering ditunjukkan dalam gap, ada dua
kalimat mengindikasikan gap masalah penelitian. Kalimat apa saja?
4.5. Apa argumentasi perlunya dilakukan penelitian ini? 4.6. Dari
rumusan masalah ini tersirat tujuan penelitian, apa yang ingin
dilakukan oleh penelitian ini. 4.7. Apa manfaat penelitian yang dapat
kita tarik dari rumusan masalah ini. 4.8 Tulisakan, apa kira-kira judul
penelitian dari rumusan masalah tersebut.

Contoh 2: Rumusan Masalah

NTT merupakan salah satu provinsi di Indonesia dengan angka kematian


neonatal yang cukup tinggi. Berbagai program inovatif telah
dilaksanakan untuk menurunkan angka kematian neonatal. Selama
periode x-y, angka kematian telah menurun secara significan. Namun
periode berikut angka kematian meningkat kembali. Hal tersebut belum
sepenuhnya diketahui. Apakah karena A, B, C atau D. Studi ini akan
mengidentifikasi dan menghitung efek dari sejumlah variabel terkait
dengan kesehatan ibu dan neonatal yang mempengaruhi kematian
neonatal dan variabel tersebut memungkinkan untuk diintervensi melalui
pelayanan kesehatan dan intervensi terkait.

Jawaban 5

5.1 Warna kuning menjelaskan topik penelitian secara umum yang menggambarkan tingginya
angka kematian neonatal di NTT, warna merah, coklat dan biru menjelaskan permasalah
penelitian yang dimulai dari isu positif dan dilanjutkan isu negatif, warna hijau menjelaskan
hipotesis penelitian, warna ungu lanjutan daru kalimat hipotesis penelitian dan warna abu-abu
menjelaskan tujuan dari penelitian tersebut.

5.2 Fokus penelitian di atas adalah mengidentifikasi dan menghitung efek dari sejumlah variabel
terkait dengan kesehatan ibu dan neonatal yang mempengaruhi kematian neonatal dan variabell
yang memungkinkan untuk diintervensi melalui pelayanan kesehatan dan intervensi terkait.

5.3 Kekurangan penelitian di atas tidak dijelaskan secara detail

5.4 Dua kalimat mengindikasikan gap masalah penelitian di atas:


- Hal tersebut belum sepenuhnya diketahui.
- Apakah karena A, B, C atau D.

5.5 Argumentasi perlunya dilakukan penelitian ini dikarenakan angka kematian neonatal di NTT
cukup tinggi. Untuk menurunkan angka kematian neonatal tersebut berbagai program inovatif telah
dilakukan tetapi angka kematian masih saja meningkat. Maka diperlukan penelitian ini untuk
mengetahui apakah ada faktor-faktor yang mempengaruhi kematian neonatal tersebut.

5.6 Tujuan penelitian di atas adalah untuk mengidentifikasi dan menghitung efek dari sejumlah
variabel terkait dengan kesehatan ibu dan neonatal yang mempengaruhi kematian neonatal dan
variabel tersebut memungkinkan untuk diintervensi melalui pelayanan kesehatan dan intervensi
terkait.

5.7 Manfaat penelitian di atas untuk melihat faktor apa yang paling mempengaruhi kematian
neonatal sehingga hasil dari penelitian ini bisa berguna untuk informasi bagi masyarakat
khususnya ibu dan tenaga kesehatan sebagai upaya untuk mencegah kematian neonatal tersebut.
5.8 Judul penelitian di atas “Analisis faktor yang mempengaruhi
kematian neonatal di NTT”.

6. Berikut ini contoh latar belakang singkat. Gunakan latar belakang ini
untuk membuat rumusan masalah. Gunakan Bahasa sendiri, jangan
copas dengan rumusan masalah di contoh 2 di atas. Tuliskan berbeda
dengan Bahasa sendiri.

Contoh Latar Belakang Singkat.

NTT adalah salah satu provinsi di Indonesia dengan angka


kematian neonatal yang cukup tinggi; 26/1000 kelahiran yang hidup,
dibandingkan dengan angka nasional 20/1000 kelahiran hidup [1].
Beberapa program inovatif telah diperkenalkan untuk meningkatkan
kesehatan ibu dan neonatal di NTT. Selain melaksanakan berbagai
program nasional [2], NTT juga memiliki program inovatif “Revolusi KIA”
yang diluncurkan oleh Pemerintah Daerah pada tahun 2009 [3]. Pada
tahun yang sama, Program Kemitraan Australia Indonesia untuk
Kesehatan Ibu dan Neonatal (Australia-Indonesia Partnership for
Maternal and Neonatal Health - AIPMNH) juga dimulai [4]. Dengan
bekerja secara kolaborasi dengan pemerintah dan mitra-mitra lainnya,
peningkatan sistem pelayanan kesehatan ibu dan neonatal di NTT telah
diraih.
Jumlah kunjungan pelayanan antenatal (ANC), persalinan yang
ditolong oleh tenaga kesehatan dan persalinan di fasilitas kesehatan
telah meningkat dengan pesat. Jumlah kematian neonatal yang
dilaporkan di 14 Kab/Kota yang mendapatkan bantuan AIPMNH turun
dari 756 pada tahun 2009 ke 683 pada tahun 2010, dan kemudian turun
lagi menjadi 595 pada tahun 2011. Namun, yang mengejutkan pada tahun
2012, jumlah kematian dilaporkan naik menjadi 791; (ini kira-kira sekitar
10/1000 kelahiran hidup). Diperkirakan angka kematian riil masih lebih
tinggi dari angka yang dilaporkan ini, mengingat hasil Survei Demografi
dan Kesehatan (Demographic and Health Survey – DHS) tahun 2012,
angka kematian neonatal di NTT diperkirakan sekitar 26/1000 kelahiran
hidup.
Studi ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan menghitung efek
dari sejumlah variabel terkait dengan kesehatan ibu dan neonatal yang
mempengaruhi kematian neonatal dan variabel tersebut memungkinkan
untuk diintervensi melalui pelayanan kesehatan dan intervensi terkait.
Studi ini difokuskan pada bayi yang lahir tanpa intervensi medis seperti
operasi caesar. Dengan demikian, bayi yang lahir di rumah sakit yang
memerlukan tindakan medis, atau bayi yang sangat rendah berat badan
ketika dilahirkan tidak merupakan bagian dari analisis penelitian ini.
Dengan perkataan lain, studi ini bertujuan untuk menjawab pertanyaan
seperti kenapa bayi yang dilahirkan dengan berat badan normal, tanpa
tindakan medis (seperti persalinan melalui operasi Caesar), tidak
kembar, ada sebagian yang meninggal dan ada sebagian yang hidup.
Studi ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor risiko kematian
neonatal berkaitan dengan kondisi kesehatan ibu selama hamil dan
kondisi kesehatan neonatal melalui perbandingan antara case (neonatal
yang meninggal) dengan control (neonatal yang bertahan hidup), dengan
mengendalikan variabel penggangu (confounding factor) dan matching
beberapa variabel umum.

(Note, dalam latar belakang ini menggunakan reference style Number, sedangkan di MKM UNMUHA mengunakan
Style Harvard modikasi dengan file style tesis MKM OK).

NTT merupakan salah satu provinsi dengan angka kematian neonatal yang relatif tinggi di
Indonesia, bahkan jumlah kematian melebihi angka nasional. Berbagai program inovatif telah
dilakukan untuk mengurangi angka kematian neonatal. Namun pada tahun 2012 jumlah kematian
dilaporkan kembali meningkat. Tidak diketahui apakah sepenuhnya apakah ini karena faktor A,B,
C atau faktor lainnya. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor risiko
kematian neonatal berkaitan dengan kondisi kesehatan ibu selama hamil.

7. Tuliskan Latar Belakang Proposal Saudara dalam 1-2 halaman dengan


reference, Font Arial 11, 1 spasi, lengkap dengan referensi (wajib
gunakan Endnote, Style Tesis MKM OK)

Jawab di dalam kolom ini, enter untuk membesarkan.


Kanker merupakan penyakit tidak menular yang ditandai dengan adanya sel/jaringan abnormal
yang bersifat ganas, tumbuh cepat tidak terkendali dan dapat menyebar ke tempat lain dalam
tubuh penderita (Kemenkes RI, 2019). Hal ini disebabkan pertumbuhan sel -sel jaringan tubuh
tidak normal yang menginsfiltrasi/merembes dan menekan jaringan tubuh sehingga mempengaruhi
organ tubuh (Am, 2017). Kanker atau tumor ganas terjadi akibat adanya pertumbuhan sel – sel
jaringan tubuh yang tidak normal, disebabkan neoplasania, displasia, dan hiperlasia. Neoplasia
adalah kondisi sel yang terdapat pada jaringan berproliferasi secara tidak normal dan invasif,
dysplasi yaitu kondisi sel yang tidak berkembang normal dan indikasi adanya perubahan pada
nucleus (inti sel), hyperplasia merupakan kondisi sel normal pada jaringan mengalami
pertumbuhan berlebih (Ariani, 2015).
Kanker sering dikenal oleh masyarakat sebagai tumor, padahal tidak semua tumor adalah
kanker. Kanker merupakan istilah umum untuk semua jenis tumor ganas, kanker dapat menimpa
semua orang, pada setiap bagian tubuh, dan pada semua gologan umur, namun lebih sering
menimpa orang yang berusia 40 tahun (Sumardi et al., 2020). Umumnya sebelum kanker meluas
atau merusak jaringan di sekitarnya, penderita tidak merasakan adanya keluhan ataupun gejala.
Bila sudah ada keluhan atau gejala, biasa penyakitnya sudah stadium lanjut (Sumakul et al.,
2019).
Penyebab penyakit kanker sulit untuk diketahui secara pasti karena merupakan gabungan dari
sekumpulan faktor genetik dan lingkungan. Namun ada faktor-faktor yang diduga meningkatkan
resiko terjadinya penyakit kanker, antara lain adalah faktor keturunan, kejiwaan, emosional,
perilaku, dan makanan yang mengandung bahan kimia (Ariani, 2015). Penyakit kanker ditandai
dengan pertumbuhan tidak terkendali sel tubuh tertentu yang berakibat merusak sel dan jaringan
tubuh lain (Pathania et al., 2021), karena pada stadium awal, biasanya kanker tidak menimbulkan
gejala, gejala kanker biasanya baru muncul ketika kanker telah berkembang menjadi dan menekan
organ-organ di sekitarnya sehingga kebanyakan kasus kanker terdeteksi pada stadium akhir
bahkan sering berakhir dengan kematian (CancerHelps, 2019).
World Health Organization (WHO) melaporkan penyakit kanker merupakan penyebab
kematian terbanyak di dunia, dimana sebagai penyebab kematian nomor 2 di dunia sebesar 13%
setelah penyakit kardiovaskular. Setiap tahun 12 juta orang di dunia menderita kanker dan 7,6 juta
diantaranya meninggal dunia. Diperkirakan pada tahun 2030 kejadian tersebut akan mencapai
hingga 26 juta orang dan 17 juta diantaranya meninggal, terlebih untuk negara miskin dan
berkembang kejadiannya akan lebih cepat.
Di Indonesia penyakit kanker terus meningkat setiap tahunnya, angka kejadian kanker
mengalami kenaikan dari tahun 2013, yaitu 1,4 per 1000 penduduk menjadi 1,82 per 1000
penduduk (Riskesdas, 2018) diperburuk lagi dengan 70% kasus di Indonesia diketahui setelah
stadium lanjut (Diaty et al., 2022). Data Global Burden of Cancer Study (Globocan) dari World
Health Organization (WHO) mencatat, total kasus kanker di Indonesia pada 2020 mencapai
396.914 kasus dan total kematian sebesar 234.511 kasus (GLOBOCAN, 2021). Kanker payudara
memiliki jumlah kasus baru tertinggi di Indonesia sebesar 65.858 kasus atau 16,6% dari total
396.914 kasus kanker.
Selanjutnya jika ditinjau berdasarkan daerah, Provinsi Aceh mencatat data kanker
mencapai 1,2 permil pada tahun 2018. Jumlah tersebut tersebar di seluruh rumah sakit yang
ada di Aceh. RSUD dr. Zainoel Abidin adalah salah satu rumah sakit rujukan pemerintah di Banda
Aceh yang memiliki fasilitas pengobatan kemoterapi, rumah sakit ini mencatat angka penderita
kanker di Aceh dari tahun ke tahun cenderung mengalami peningkatan. Tahun 2020 terdapat .....
penderita kanker yang menjalani pemeriksaan. Kemudian meningkat menjadi ...... pada tahun
2021 dan pada tahun 2022 sampai bulan November ada . Informasi ini diperoleh dari bagian
rekam medis berdasarkan pasien rawat inap dan rawat jalan.
Pasien kanker memiliki berbagai keluhan fisik dan mental yang timbul akibat penyakit itu
sendiri maupun akibat pengobatan yang dijalani (Werdani, 2018). Berbagai keluhan yang dihadapi
oleh pasien kanker menyebabkan tingginya tingkat ketergantungan pasien kepada orang lain,
dalam hal ini adalah anggota keluarga (Kurniawan et al., 2021). Sejumlah 86.6% pasien kanker
memiliki ketergantungan pada anggota keluarga dengan tingkatan yang bervariasi, dan jumlah
yang terbesar berada pada tingkat ketergantungan berat yaitu 36.7% (Werdani, 2018). Minimnya
tingkat kemandirian pasien inilah yang menyebabkan perlu dilakukan caregiving secara totalitas.
Ketergantungan yang utama pasien kanker yaitu pada keluarga khususnya orang tua yang
berperan sebagai caregiver. Hal tersebut sesuai dengan salah satu fungsi keluarga menurut
(Friedman et al., 2010) yaitu fungsi perawatan kesehatan yang didefinisikan sebagai fungsi untuk
mempertahankan kesehatan anggota keluarga agar setiap anggota keluarga dapat menjalankan
perannya masing-masing sehingga kesehatan keluarga menjadi maksimal.
Anggota keluarga yang berperan sebagai caregiver penderita kanker memiliki beberapa
permasalahan yang dihadapi yaitu kecemasan (penolakan serta perlakuan negatif dari lingkungan
sekitar) dan keterbatasan kemampuan penderita kanker (Fananni, 2021). Masalah lain yang sering
muncul adalah beban finansial, karena membutuhkan pengobatan untuk penyakit atau melakukan
kemoterapi untuk mengurangi kecenderungan sel kanker untuk menyebar ke bagian tubuh yang
lain (Muchtar & Sari, 2021). Permasalahan ini akan memberikan dampak buruk pada kualitas
hidup yang berhubungan dengan kesehatan penderita dan aggota keluarganya (Klassen et al.,
2008).
Hal-hal lain seperti stress juga dapat mempengaruhi anggota keluarga yang merasakan harus
merawat anggota keluarga yang terdiagnosis kanker (Seven et al., 2014) Strategi koping
merupakan suatu upaya yang dilakukan untuk mengendalikan, mengurangi, atau menoleransi
ancaman yang menyebabkan stres. Strategi koping yang dilakukan oleh keluarga memberikan
dampak signifikan pada kondisi psikis, fisik, maupun kualitas hidup anak kanker maupun
keluarganya (Geni & Rahmania, 2013). Penelitian yang dilakukan oleh (Ivana, 2018) menunjukkan
bahwa sebanyak 16 responden (30,8%) memilih problem focused coping dalam penyelesaian
masalah dan melakukan perencanaan serta tindakan nyata dalam penyelesaian masalah. Stres
yang berkelanjutan pada anggota keluarga dapat menyebabkan perubahan kualitas hidup (El-
Jawahri et al., 2017).
Badan Kesehatan Dunia (WHO) mendefinisikan kualitas hidup sebagai persepsi individu
mengenai posisi individu dalam hidup yang ditinjau dari konteks budaya dan sistem dimana
mereka hidup dan berkaitan dengan harapan, standar hidup, kesenangan dan perhatian mereka
(Whoqol Group, 1995). Kualitas hidup merupakan suatu konsep tingkatan dan terangkum secara
kompleks yang meliputi status psikologis, tiangkat kebebasan, hubungan sosial dan hubungan
karakteristikan dengan lingkungan mereka. Penilaian kualitas hidup meliputi beberapa domain,
yaitu domain fisik, domain psikologis, domain sosial, domain lingkungan (Bonomi et al., 2000).
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh (Ng et al., 2021) anggota keluarga pasien
kanker memiliki risiko stres, depresi, kesehatan fisik yang lebih buruk, kualitas psikososial yang
lebih rendah, kesehatan umum yang buruk dan bahkan kematian yang lebih tinggi dibandingkan
dengan anggota keluarga pada umumnya. Penelitian mengenai kualitas hidup anggota keluarga
penderita kanker juga dilakukan oleh (Choi & Seo, 2019) yang menunjukkan bahwa anggota
keluarga penderita kanker dalam fase paliatif menunjukkan memiliki tingkat yang lebih rendah jika
dibandingkan dengan populasi umum. Selain itu, tingkat kualitas hidup pada wanita lebih buruk
dibandingkan pria dalam lingkup emosional, kualitas hidup yang rendah pada wanita dapat
dikaitkan dengan tingginya beban emosional yang dirasakan. Penelitian lain menunjukkan
mayoritas strategi koping orang tua dari anak kanker yang sedang melakukan pengobatan
kemoterapi adalah Problem Focused Coping sebesar 94,7% (Dewi et al., 2021). Orang dengan
problem focused coping meyakini bahwa suatu upaya yang konstruktif dapat dilaksanakan untuk
menangani atau mengubah situasi.

8. Tuliskan Rumusan Masalah Proposal Penelitian yang akan diajukan


untuk Tesis Saudara (1 paragraph, 5-6 kalimat sebagaimana di
ajarkan di kelas; Gunakan warna yang berbeda-beda untuk
menunjukkan pemahaman Saudara perihal aspek yang perlu
diperhatikan dalam menulis sebuah rumusan masalah yang baik.
Secara garis besar, diawali dengan intro topic, dilanjutkan dengan
dua kalimat permasalahan penelitian. Biasanya diawali hal yang
positip, namun dilanjutkan dengan hal yang dinegatif. Biasanya ada
aspek kontradiktif, ada kata namun, namun demikian atau kalimat
ayng mengandung unsur positif dan negatif. Dilanjutkan kalimat
hipotesis dugaaan permasalah tersebut; dan kalimat ke empat
dilanjutkan kalimat, Penelitian ini bertujuan ……).
TIDAK Boleh menggunakan kalimat seperti Bersadasarkan latar
belakang di atas, maka rumusan masalah …..)
Kanker merupakan penyakit kronis dan masih menjadi masalah kesehatan utama termasuk di
Aceh, bahkan angka kasusnya melebihi angka nasional. Individu yang mendapatkan diagnosa
kanker akan mengalami keadaan shock dan perasaan sedih. Namun hal ini juga di alami keluarga
pasien. Kanker tidak hanya mempengaruhi individu, tetapi juga keluarga secara
multidimensi. Keluarga adalah sumber dukungan penting bagi penderita kanker, tetapi mereka
juga perlu mengatasi tekanan yang dibawa oleh proses pengasuhan. Keluarga penderita yang
mengalami stres fisik dan mental bisa menurunkan kualitas hidup (QoL) mereka sehingga dalam
menangani hal tersebut, maka perlu adanya strategi coping untuk membantu menyelesaikan
permasalahan. Maka dari itu penelitian ini bertujuan ingin menganalisis kualitas hidup dan strategi
koping anggota keluarga pasien kanker.

Keterangan:
Warna kuning menjelaskan topik penelitian
Warna biru menjelaskan permasalahan penelitian
Warna hijau menjelaskan kalimat yang mengandung unsur positif
Warna abu-abu menjelaskan kalimat yang mengandung unsur negatif
Warna ungu menjelaskan hipotesis penelitian
Warna army menjelaskan tujuan penelitian

9. Jelaskan apa perbedaan mendasar antara tujuan umum dengan


khusus. Jawaban perlu disertai references dan contoh-contoh dari
reference tersebut. Tuliskan juga tujuan umum dan tujuan khusus
penelitian Saudara.
Tujuan penelitian adalah acuan suatu penelitian yang bertujuan untuk memberikah arahan kepada
peneliti utnuk memperjelas tujuan yang ingin dicapai. Pada umumnya tujuan penelitian dibagi
menjadi tujuan umun dan tujuan khusus. Tujuan umum berhubungan erat dengan dengan
pernyataan masalah dan biasanya berupa satu tujuan besar. Sedangkan tujuan khusus adalah
tujuan yang sifatnya lebih kecil, ada beberapa dan masing-masing tujuan khusus merupakan dari
tercapainya tujuan umum. Karena setiap tujuan umum harus saling berhubungan dengan tujuan
khusus (Adik Wibowo, 2014). Sedangkan menurut Subadi (2006), tujuan umum merupakan tujuan
penelitian secara keseluruhan yang ingin dicapai melalui penelitian. Sedangkan tujuan khusus
merupakan penjabaran atau pentahapan tujuan umum, sifatnya lebih operasional dan spesifik. Bila
semua tujuan khusus tercapai, maka tujuan umum penelitian juga terpenuhi.

Berikut merupakan contoh tujuan umum dan tujuan khusus (Adik Wibowo, 2014):
Tujuan umum: Analisis terhadap faktor-faktor yang memengaruhi perilaku cuci tangam dari
perawat di rumah sakit Y
Tujuan khusus:
1. Mengidentifikasi/mengetahui persentase perawat yang mencuci tangan di rumah sakit Y
2. Mengidentifikasi faktor-faktor yang berperan dalam perilaku cuci tangan perawat
3. Menentukan faktor yang paling berperan pada perilaku cuci tangan perawat

Tujuan umum peneliti: menganalisis hubungan strategi koping dengan kualitas hidup pada
anggota keluarga penderi kanker di RSUD dr. Zainoel Abidin

Tujuan khusus peneliti:


1. Untuk mengetahui hubungan strategi koping dengan kualitas hidup anggota keluarga penderita
di RSUD dr. Zainoel Abidin
2. Untuk mengetahui hubungan beban merawat anggota keluarga dengan kualitas hidup anggota
keluarga penderita di RSUD dr. Zainoel Abidin
3. Untuk mengetahui hubungan dukungan sosial dengan kualitas hidup anggota keluarga
penderita di RSUD dr. Zainoel Abidin
4. Untuk mengetahui hubungan self efficacy dengan kualitas hidup anggota keluarga penderita
di RSUD dr. Zainoel Abidin
5. Untuk mengetahui hubungan jenis kanker dengan kualitas hidup anggota keluarga penderita
di RSUD dr. Zainoel Abidin
6. Untuk mengetahui hubungan pendidikan dengan kualitas hidup anggota keluarga penderita di
RSUD dr. Zainoel Abidin
7. Untuk mengetahui hubungan pekerjaan dengan kualitas hidup anggota keluarga penderita di
RSUD dr. Zainoel Abidin
8. Untuk mengetahui hubungan pendapatan dengan kualitas hidup anggota keluarga penderita
di RSUD dr. Zainoel Abidin
9. Untuk mengetahui hubungan status pernikahan dengan kualitas hidup anggota keluarga
penderita di RSUD dr. Zainoel Abidin
10. Untuk mengetahui hubungan jenis kelamin dengan kualitas hidup anggota keluarga penderita
di RSUD dr. Zainoel Abidin
11. Untuk mengetahui hubungan umur dengan kualitas hidup anggota keluarga penderita di
RSUD dr. Zainoel Abidin

10. Apa yang dimaksud dengan ruang lingkup penelitian? Jawaban


Saudara harus disertai reference dan contoh dari reference. Tuliskan
juga ruang lingkup penelitian Saudara sesuai dengan rujukan yang
telah Saudara baca

Menurut KBBI, ruang lingkup adalah luasnya subjek yang tercakup. Secara umum, ruang lingkup
memiliki arti sebuah batasan. Dalam sebuah penelitian, batasan yang dimaksud adalan batasan
mengenai materi yang dibahas, variabel yang akan diteliti, berapa banyak subjek akan yang diteliti,
dan lokasi untuk melakukan penelitian (Ratnawati, 2019). Adapun beberapa manfaat membuat
ruang lingkup dalam sebuah penelitian adalah sebagai berikut (Afrianto, 2020) :
 Membatasi masalah, sehingga masalah tidak melebar kepada hal yang tidak berkaitan dan
tidak perlu.
 Mempermudah pembahasan, dengan membuat ruang lingkup pembahasan akan lebih mudah
menemukan teori dan pembahasannya.
 Mempercepat penyelesaian masalah. Dengan adanya ruang lingkup maka masalah yang akan
dikaji akan lebih cepat terselesaikan karena sudah terarah bagaimana langkah yang harus
dilakukan.
Contohnya: Menganalisis hubungan indeks masa tubuh (IMT) dengan psikopatologi di lingkungan
kerja polisi daerah Aceh tahun 2021. Data yang digunakan yaitu data sekunder dari RIKESLA
Polda Aceh. Penelitian ini hanya terbatas pada pegawaI yang berkerja di Polda Aceh.

Ruang lingkup peneliti:


Ruang lingkup dalam penelitian ini adalah menganalisi hubungan strategi koping dengan kualitas
hidup anggota keluarga penderita kanker di RSUD dr. Zainoel Abidin. Kemudian variabel tersebut
dikaitkan dengan determinan-determinan yang dapat mempengaruhi variabel dependen
diantaranya berupa jenis kelamin, umur, pendidikan, pendapatan, status pernikahan, beban
merawat pasien, dukungan sosial, dan self efficacy.

11. Jelaskan apa perbedaan mendasar antara manfaat teoritis dengan manfaat praktis. Jawaban
Saudara harus disertai reference dan contoh dari reference. Tuliskan juga Manfaat teoritis dan
Praktis penelitian Saudara sesuai dengan rujukan yang telah Saudara baca

Manfaat praktis menjelaskan kontribusi hasil penelitian bagi subyek atau organisasi yang diteliti,
sedangkan manfaat teoritis menjelaskan kontribusi penelitian tersebut bagi pengembangan ilmu
pengetahuan (Suliyanto & MM, 2017).
Ada dua hal yang perlu perhatikan pada manfaat penelitian:
1. Manfaat penelitian terlalu umum dan nomatif sehingga tidak berhubungan dengan masalah
penelitian
Contoh:
a. Manfaat praktis, penenelitian ini bermanfaat bagi perusahaan untuk memecahkan masalah
yang dihadapi dalam rangka mengembangkan usahanya.
b. Manfaat teoritis, penelitian ini dapat digunakan sebagai salah satu literatur untuk
mengembangkan ilmu pengetahuan dan menjadi dasar atau perbandingan untuk penelitian
selanjutnya.

2. Manfaat penelitian yang ditujukan bagi pihak-pihak yang tidak sesuai dengan masalah
penelitian yang dipecahkan dalam penelitian
Contoh:
a. Bagi penulis, sebagai wahana untuk mengaplikasikan ilmu yang telah didapatkan selama
mengikuti perkuliahan di Fakultas Ekonomi
b. Bagi perpustakaan, untuk menambah referensi di perpustakaan Universitas X
c. Bagi peneliti selanjutnya sebagai salah satu bahan acuan dalam penelitian berikutnya pada
topik penelitian yang relatif sama

Manfaat teoritis penelitian


Sebagai penerapan ilmu pengetahuan tentang metode penelitian dan analisis statistik dan hasil
penelitian dapat dijadikan kontribusi dalam pengembangan ilmu dan referensi untuk penelitian
selajutnya khususnya tentang kualitas hidup.

Manfaat praktis penelitian


1. Menambah pengalaman dan pengetahuan dalam melakukan proses penelitian, serta dalam
menerapkan ilmu yang telah dipelajari
2. Untuk instansi kesehatan dapat memberikan informasi terkait hubungan staregi koping dan
faktor lainnya dengan kualitas hidup pada anggota keluarga penderita kanker di RSUD dr.
Zainoel Abidin, serta dapat digunakan untuk meningkatkan kualitas hidup pasien dan keluarga
pasien kanker dengan pengetahuan koping untuk mengatasi stres.

12. Apa perbedaan antara kerangka teori dengan kerangka konsep.


Sertai Reference dan contoh dari buku yang Saudara baca. Tuliskan
kerangka teori stunting menurut WHO. Bisa di google dengan keyword
WHO conceptual framework stunting. Tuliskan Theori Social Capital.
Tuliskan juga kerangka teori penelitian Saudara. Note: Kerangka teori
bukan gabungan factor-faktor hasil-hasil penelitian beberapa orang.
Dalam penelitian, boleh merujuk ke beberapa teori, namun jangan
satukan dalam satu kerangka teori, biarlah terpisah sehingga kita
tahu itu teori siapa sacara utuh.

 Kerangka teori merupakan uraian yang menegaskan tentang teori apa yang dijadikan
landasan (grand theory) yang akan digunakan untuk menjelaskan fenomena yang diteliti.
Kerangka teori dibuat berdasarkan teori yang didapat saat melakukan kajian pustaka
(Adiputra et al., 2021). Sedangkan Kerangka Konsep merupakan model konseptual yang
berkaitan dengan bagaimana seorang peneliti menyusun teori atau menghubungkan
secara logis beberapa factor yang dianggap penting untuk masalah (Puspitasari).

Contoh:
Pada penelitian yang berjudul “Faktor–Faktor Yang Memengaruhi Perilaku Ibu Dalam
Pemberian Asi…”.

Faktor Predisposisi
• Pendidikan
• Pengetahuan

Faktor Pendukung
• Pendapatan Keluarga
• Ketersediaan Waktu
Perilaku Pemberian Asi
Faktor Pendorong
• Sikap Ibu
• Sikap PetugasKesehatan

Berdasarkan kerangka konsep tersebut, ada 4 (empat) konsep utama, yaitu : Konsep
tentang Faktor Predisposisi, Faktor Pendukung dan Faktor Pendorong terjadinya perilaku
serta konsep tentang Perilaku Pemberian ASI. Setiap konsep mempunyai variable sebagai
indikasi pengukuran dari konsep itu sendiri. Pengukuran terhadap Factor Predisposisi
dilakukan melalui variable tingkat pendidikan dan pengetahuan. Factor Pendukung diukur
dengan vaiabel tingkat pendapatan keluarga dan ketersediaan waktu, dan Factor
Pendorong diamati melalui variable sikap ibu dan sikap petugas kesehatan. Sedangkan
Perilaku Pemberia ASI (sebagai Variabel Dependent) dapat diukur melalui variable Praktek
Pemberian ASI/Menyusui.

kerangka teori stunting menurut WHO


Kerangka teoritis modal sosial diinformasikan oleh Narayan & Cassidy

 Theori Sosial Capital dapat didefinisikan sebagi fitur dari organisasi sosial, seperti
kepercayaan, norma dan relasi, dimana dapat meningkatkan efisiensi dari sebuah
lingkungan sosial dengan memfasilitasi koordinasi di antara setiap perilaku dari orang-
orang di dalam lingkungan sosial tersebut.
Kerangka teori penelitian (Quality of Life and Coping Starategy Conceptual Framework (De
Mol et al., 2018))
13. Kerangka konsep, lebih fokus pada variable yang akan Saudara
teliti. Tidak semua variabel yang ada secara teoritis akan diteliti.
Umumnya kita akan fokus pada variable yang berkaitan dengan
pertanyaan penelitian kita. Namun demikian, wajib memasukkan
variable yang berkaitan dengan karakteristik responden, termasuk
social ekonomi yang berkaitan dengan responden, plus variable
variable yang kita duga sebagai variable penggangu, variable antara
atau variable lainnya. Tuliskan kerangka konsep penelitian Saudara.

Variabel Independen Variabel Dependen

Strategi coping
- Problem focused
coping
- Emotion focused
form of coping

Beban merawat anggota


keluarga
Orangtua(Penyakit)
Dukungan sosial

Self efficacy

Jenis kanker Kualitas hidup


anggota keluarga
Pendidikan penderita kanker

Pekerjaan

Pendapatan keluarga

Status pernikahan

Jenis Kelamin

Umur
14. Perilaku plagarisme itu sama dengan koruptor. Untuk itu perlu dan
wajib dihindari. Tuliskan beberapa contoh tulisan yang mengandung
plagiarism dan sebutkan beberapa strategi mencegah plagiarism.
Jawaban harus disertai references.

Plagiarisme merupakan suatu tindakan mengambi gagasan atau pikiran yang telah
diaplikasikan dalam bentuk tertulis atau tulisan orang lain seolah-olah ide, pikiran, dan tulisan
sendiri (Siddik & Ilyas, 2020). Tindakan tersebut dapat merugikan secara material dan
nonmaterial tersebut dapat berupa pencurian kata, frasa, kalimat, paragraf atau bahkan
pencurian bab dari tulisan atau buku seseorang tanpa menyebut sumber. Menurut Shadiqi
(2019) tindakan plagiarisme dapat terjadi secara disengaja maupun tidak disengaja, kedua
alasan motivasional ini tetap dianggap sebagai plagiarisme jika pada dua karya ilmiah terdapat
kesamaan tanpa melakukan sitasi dan perubahan teks asli menggunakan katakata sendiri
Menurut A Wibowo (2014) beriku beberapa contoh Tindakan plagiat:
a. Word by word plagiarism yaitu mengutip atau menjiplak kata-kata, kalimat, paragraph, bab
bahkan seluruh karya orang lain sesuai dengan karya asli tanpa mengubah kata-kata atau
susunan kalimatnya sedikitpun tanpa mencantumkan nama asli dan sumber informasi
b. Word switch plagiarism yaitu mengutip atau mengambil kalimat atau penggalan kalimat
atau paragraph dari karya penulis lain kemudian mengganti beberapa kata di dalam kalimat
tersebut tanpa mengubah susunan kata maupun susunan kalimat dan tanpa
mencantumkan nama penulis maupun sumber darimana bagian yang dikutipnya berasal.
c. Style plagiarism yaitu meniru atau menjiplak gaya penulis asli, walaupun sudah mengubah
kalimatnya dengan kata-kata atau paragraf baru dan tidak mencantum nama penulis
penulis dan sumber dari mana gaya penulisan tersebut dikutip.
d. Metaphor Plagiarism yaitu mengutip atau menjiplak sebuah bagian dari karya penulis lain
dan menggunakannya untuk memperjelas makna dari tulisan sendiri dan tidak
mencantumkan nama penulis dan sumber dari bagian yang dikutip.
e. Idea Plagiarism yaitu mengambil, mengutip atau memakai gagasan seorang penulis yang
telah mengeluarkan sebuah ide untuk memecahkan masalahatau untuk menggambarkan
sebuah konsep tentang suatu fenomenadan dikutip untuk dipakai dalam karya sendiri
tanpa mencantumkan nama penggagasdan sumber informasi
f. Self plagiarism atau plagiarisme diri atau karya tulis duplikat atau publikasi berulang
merupakan mengutip dan menjiplak Sebagian atau seluruh hasil karyanya sendiri secara
identik dan mengirimkannya ke sejumlah jurnal untuk diterbitkan, tanpa mencantumkan
informasi tentang karyanya sendiri.
g. Plagiarism dari akses elektronik /internet.

Berikut beberapa strategi mencegah plagiarism adalah sebagai berikut:


a. Memberikan apresiasi terhadap karya orang lain
b. Melakukan paraphrase
c. Melakukan pengecekan akan adanya kecenderungan melakukan plagiarisme dengan
bantuan piranti lunak.
d. Pustakawan sebagai salah satu tempat bertanya dan mendapatkan pengarahan (A
Wibowo, 2014).
Sedangkan menurut Cooper (2016) terdapat tiga langkah yang dapat dilakukan untuk
menghindari plagiarisme:
a. Menghindari pencurian ide “intellectual theft” dengan menyitasi sumber orisinal, sumber
yang paling representatif, atau sumber paling terbaru
b. Melakukan pengutipan dan paraphrase
c. Menggunakan layanan uji plagiarisme.

15. Sebutkan hirarkhi atau piramida kualitas research design. Jelaskan


pemahaman Saudara dengan detail. Jelaskan secara rinci setiap
research design secara rinci, apa beda mendasar antar jenis research
design. Sertai contoh-contoh penelitian (gunakan search Pubmed).
Penjelasannya:
 Pada tingkat paling atas terdapat meta analysis, meta analysis adalah suatu teknik yang
digunakan untuk merangkum temuan dua penelitian atau lebih dengan tujuan untuk
merampungkan, meninjau, dan meringkas penelitian sebelumnya (Haidich, 2010).
Conntohnya yaitu penelitian yang dilakukan oleh (Anantasari, 2011) tentang Peran
dukungan sosial terhadap pertumbuhan pasca trauma: Studi meta-analisis.
 Tingkat selanjutnya yaitu RCTs, RCTs adalah prosedur yang umumnya digunakan pada uji
coba obat atau prosedur medis . RCT melibatkan proses pemberian perlakuan kepada
subjek secara acak (Stolberg et al., 2004). Contohnya penelitian yang dilakukan
oleh(Kishimoto et al., 2021) tentang Long-acting injectable versus oral antipsychotics for
the maintenance treatment of schizophrenia: a systematic review and comparative meta-
analysis of randomised, cohort, and pre-post studies.
 Cohort studies dan case-control studies merupakan jenis penelitian observasional yang
lebih rendah dibandingkan RCTs dalam hirarki kualitas research design. Cohort studies
melibatkan pengamatan terhadap kelompok orang yang memiliki karakteristik tertentu,
seperti paparan terhadap suatu faktor risiko, dan memantau perkembangan mereka dari
waktu ke waktu. Sementara itu, case-control studies melibatkan pembandingan kelompok
orang yang telah didiagnosis dengan suatu penyakit atau kondisi tertentu dengan kelompok
orang yang tidak mengalami kondisi tersebut, dan mencari faktor risiko yang mungkin
mempengaruhi kemunculan kondisi tersebut.
 Cross sectional adalah pendekatan penelitian yang mengukur hubungan variabel pada
satu waktu. Digunakan apabila dalam menetapkan populasi ialah dengan menjadikan
semua sampel sebagai populasi. Contohnya semua pasien poliklinik penyakit dalam RS X
sebagai populasi (baik yang kanker paru ataupun tidak). Contohnya Hubungan stressor
dengan ansietas, stress dan depresi perawat terkait pandemi Covid-
19: Studi cross - sectional (Muliantino, 2021).
 Case series dan case report merupakan studi epidemiologi deskriptif tentang serangkaian
kasus, yang berguna untuk mendeskripsikan spektrum penyakit, manifestasi klinis,
perjalanan klinis, dan prognosis kasus. Case series banyak dijumpai dalam literatur
kedokteran klinik. Case series dan case report bentuk studi yang kurang kuat dalam
hierarki kualitas research design karena mereka melibatkan laporan tentang beberapa
kasus yang telah diamati tanpa kelompok pembanding atau kontrol.
 Expert opinion merupakan bentuk studi yang paling lemah dalam hierarki kualitas research
design, karena mereka didasarkan pada opini atau pandangan ahli tanpa adanya bukti
empiris yang kuat.
16. Jelaskan apa perbedaan antara research design cross-sectional survey dengan case-control dan perbedaan case-control
dengan cohort. Kapan kita menggunakan design Experimen, Kohort, case-control dan Survey. Apa perbedan mendasar ke empat
jenis penelitian tsb? Buat dalam table perbedaan ke empat jenis penelitian tersebut.

No. Desain penelitian Definisi Kelebihan Kekurangan Digunakan Contoh

1 Cross sectional Pendekatan penelitian - Peneliti tidak perlu - Kesulitan dalam Digunakan apabila dalam Sebuah penelitian dengan judul
yang mengukur hubungan menunggu effect dari menetapkan causal-effect menetapkan populasi ialah “Pengetahuan, sikap dan Motivasi
variabel pada satu waktu faktor risiko, dengan relationship dari data dengan menjadikan semua terhadap Keaktifan Kader dalam
demikian, maka observasional yang sampel sebagai populasi. Pengendalian Tuberkolosis”.
penelitian menjadi cepat dikumpulkan dalam a cross Contohnya semua pasien Pengambilan data pengetahuan,
dan inexpensive, ini sectional time frame poliklinik penyakit dalam RS X sikap, motivasi dan keaktifan kader
berarti no loss to follow- - Impractical untuk penelitian sebagai populasi (baik yang dilakukan dalam waktu yang
up dengan kasus atau penyakit kanker paru ataupun tidak). bersamaan
- Merupakan first step yang jarang atau langka
untuk penelitian cohort terjadi. Misalnya kasus
study ataupun kanker lambung pada umur
experimetal study. Hal 45-59 tahun pada laki-laki.
tersebut berarti hasil Sebetulnya membutuhkan
penelitian deskriptif dapat 10.000 kasus, tetapi yang
dilanjutkan dengan tersedia hanya beberapa
cohort maupun kasus saja atau bahkan
experimental study hanya ada satu kasus saja.
2 Case control Pendekatan penelitian - Penelitian dapat - Bias, terutama ketika Digunakan apabila peneliti ingin Sebuah penelitian sengan judul :
untuk melihat hubungan dilakukan pada kasus- menyeleksi kasus dan kotrol menilai berapa besar peran faktor Breastfeeding and breast cancer: a
variabel dengan melihat kasus yang jarang terjadi - Information available pada risiko dalam kejadian penyakit case control study in Southem Brazil
ke belakang - Relatif efesien, case control study terbatas dan menetapkan kelompok case memiliki tujuan untuk melihat
membutuhkan sampel - Haya satu outcome yang control. hubungan antara ibu yang
yag lebih kecil dapat dipelajari mempraktekkan memberi ASI kepada
dibandingkan dengan - Tidak dapat menghitung bayinya dan kejadian kanker
cohort study design angka insiden ataupun payudara di Brazil Selatan. Setelah
- Dapat terhindar atau absolute risk diidentifikasi 250 kasus kakner
meminimalisir masalah - Kemungkinan pada cases payudara kemudian dibandingkan
yag terkait degan follow- group tidak homogeny dengan 1.020 kontrol berbasis rumah
up dan subjek penelitian akibat kriteria yang sakit dan komunitas maka kemudian
yang menolak untuk digunakan dalam dilakukan penelitian. Kasus dan
melanjutkan mendiagnosis tidak sama, control ditentukan pada masa
berpartisipasi dalam baik pada helath provider sekarang (pada saat penelitian),
penelitian maupun researchers sedangkan riwayat memberi ASI
- Merupakan earlist - Informasi yang didapatkan dilihat riwayatnya pada masa lampau
practical observational sangat dipengaruhi oleh
strategi untuk memori sehigga dapat
mendeterminasi sebuah menjadi potentially biased
asosiasi
- Memerlukan waktu yang
relatif sigkat untuk
melaksanakan studi
- Dapat menggunakan
existing data
- Tidak berisiko untuk
subjek
- Memungkinkan untuk
meneliti multiple potential
causes of a disease
3 Cohort Bentuk penelitian - Memberikan gambaran - Membutuhkan sampel yang Digunakan Jika pajanannya Sebuah penelitian dengan judul
retrospektif yang komplit tentang besar dan akan menemui jarang dan outcomenya sering Loctobacillus reuteri DSM 17938 in
menelaah hubungan exposeure, termasuk rate kesulitan terutama pada dan ketika meneliti multiple Infantile Colic : A Randomized,
antara penyakit dengan of progession, straging of kasus-kasus yang langka outcome dari suatu pajanan Double-Blind, Placebo-Controlled Trial
faktor risiko tertentu disease and natural atau jarang terjad (rate tunggal bertujuan untuk menganalisis
dengan membandingkan history of disease disease) kefektifan Lactobacillus reuteri pada
dua kelompok yang - Memberikan informasi - Ada kemugkinan exposure infantile colic dibandingkan dengan
berbeda status penyakit tentag multiple potential to study factor berubah plasebo. Satu kelompok anak yang
berdasarkan faktor risiko effect akibat faktor risiko sehingga tidak sesuai menderita infantile colic diberi
yang diteliti. Kasus kontrol - Menghasilkan dengan penelitian yang Lactobacillus reuteri dan kelompok
memilih sebuah grup perhitungan (rate) pada ditemukan yang lain diberi plasebo. Lalu efek
partisipan dengan exposed dan non - Sulit melakukan follow-up pada kedua kelompok dibandingkan.
penyakit tertentu (kasus) exposed individuals - Kontrol terhadap extraneus Alokasi ke dalam kedua kelompok
dan sebuah grup dari variable may be incomplate dilakukan denga randomisasi
individu sebanding yang - Membutuhkan waktu
bebas dari penyakit panjang misalnya penelitian
(kontrol). Pemilihan subjek tentang pengaruh merokok
penelitian dimulai dari efek terhadap kanker paru-paru
atau penyakit, lalu membutuhkan waktu sekitar
ditelusuri ke masa lalu 20 tahun untuk
untuk mengidentifikasi menyelesaikan penelitian
adanya faktor risiko - Membutuhkan biaya yang
besar
- Ada kemungkinan
investigator tidak survive
smpai akhir penelitian
4 Design exsperimen Desain penelitian yang - Peneliti memiliki - Sulit untuk mewakili Desain penelitian eksperimental Pengaruh Cooperative Learning
digunakan untuk pegangan yang lebih populasi tertentu dapat digunakan dalam situasi Model terhadap Pemahaman
mengevaluasi atau kuat atas variabel untuk - Hasil eksperimental agak berikut: Konsep Siswa Mata Pelajaran
memperoleh pengetahuan mendapatkan hasil yang sulit digeneralisasikan - Waktu adalah faktor penting Ekonomi. Maka dalam kasus
awal . Tujuan penelitian ini diinginkan. - Waktu penelitian yang dalam membangun hubungan tersebut, sebenarnya hampir mirip
untuk mengelola dan - Hasilnya spesifik. cukup lama antara sebab dan akibat. dengan The One Shoot Case Study
menyusun rangkaian data - Hasil analisis dapat - Manusia sebagai objek - perilaku yang tidak berubah- Design. Bedanya dalam desain ini,
secara sistematis, untuk diterapkan temuan pada ubah antara sebab dan subjek diberikan pretest terlebih
menentukan atau mencari ide atau situasi yang akibat. dahulu sebelum diberikan treatment.
model matematik yang sama. - Ingin memahami pentingnya
sesuai, untuk menduga - Dapat mengidentifikasi sebab dan akibat. Langkah-langkahnya sebagai berikut.
akibat dari beberapa sebab dan akibat dari - Pada awal kegiatan subjek
variabel secara simultan suatu hipotesis. Peneliti penelitian akan
dan untuk dapat selanjutnya dapat diberikan pretest untuk mengukur
menentukan variabel yang menganalisis hubungan pengetahuan dan sikap subjek
signifikan dalam suatu ini untuk menentukan ide - Pada tahap kedua, subjek
penelitian/percobaan yang lebih mendalam. diberikan treatment cooperative
- Penelitian eksperimental learning model.
Ada empat jenis desain membuat titik awal yang - Pada tahap ketiga,
utama eksperimental: ideal. setelah treatment diberikan
yaitu Pre-experimental, selanjutnya subjek
True Experimental, Quasi diberikan posttest.
Experimental, dan - Pada tahap terakhir, peneliti
Factorial Experimental . membandingkan
hasil pretest dan posttest.
17. Jelaskan perbedaan antara penelitian experimen murni dengan
penelitian experimen semu.
- Penelitian eksperimental murni merupakan suatu penelitian eksperimental yang sering
dilakukan di laboratorium maupun klinik dengan menggunakan randomisasi yaitu setiap
individu dalam penelitian tersebut mempunyai kesempatan yang sama untuk terpilih dalam
kelompok kasus atau kontrol. Contonya yaitu uji coba obat secara klinis (klinical trial).
Sedangkan jika penelitian eksperimen murni dalam bidang pendidikan, subjek, atau
partisipan penelitian dipilih secara random dimana setiap subjek memperoleh peluang
sama untuk dijadikan subjek penelitian. Peneliti memanipulasi subjek sesuai dengan
rancangannya. Berbeda dengan penelitian kuasi, peneliti tidak mempunyai keleluasaan
untuk memanipulasi subjek, artinya random kelompok biasanya di pakai sebagai dasar
untuk menetapkan sebagai kelompok perlakuan dan control (Abraham & Supriyati, 2022).

- Penelitian eksperimental semu (quasy experimental) merupakan suatu penelitian


eksperimental tanpa menggunakan randomisasi. Bila pada penelitian ekperimental murni,
peneliti telah lebih banyak menggunakan binatang percobaan maka pada eksperimental
semu dapat dilakukan terhadap kelompok populasi tertentu dan tidak harus dilakukan di
dalam laboratorium. Penelitian eksperimen semu dapat dilakukan di masyarakat, misalnya
melakukan penelitian untuk menguji sebuah system pelayanan Kesehatan yang baru di
masyarakat (A Wibowo, 2014). Adapun beberapa kelemahan yang dimiliki oleh desain
quasi eksperimen adalah terlalu fokus terhadap kejadian yang tidak dapat diperkirakan dan
tidak berkelanjutan sehingga dapat mengaburkan tujuan jika terjadi perubahan yang tidak
terduga akibat faktor fenomena ekonomi atau perkembangan politik. Dan juga kurang
kuatnya pengukuran dalam hal asosiasi yang menjadikan beberapa efek yang terjadi
pengukurannya terbatas. Hal tersebut mengakibatkan beberapa efek seringkali “tidak
terlihat” pada saat pengukuran terjadi (Abraham & Supriyati, 2022).

18. Randomized control trial, termasuk jenis research design apa?


Jelaskan secara rinci pemahaman Saudara; Jawaban sertai reference
 Randomized control trial adalah termasuk research desain eksperimental studi
 Uji coba terkontrol secara acak (RCT) adalah cara melakukan evaluasi dampak
di mana populasi yang menerima intervensi program atau kebijakan dipilih
secara acak dari populasi yang memenuhi syarat, dan kelompok kontrol juga
dipilih secara acak dari populasi yang memenuhi syarat yang sama. Ini menguji
sejauh mana dampak spesifik yang direncanakan tercapai (Howard White. et al.,
2014). Dalam RCT, program atau kebijakan dipandang sebagai 'intervensi' di
mana perlakuan unsur-unsur program/kebijakan yang dievaluasi – diuji seberapa
baik pencapaian tujuannya, yang diukur dengan serangkaian indikator yang telah
ditentukan sebelumnya. Kekuatan RCT adalah memberikan tanggapan yang
sangat kuat terhadap pertanyaan kausalitas, membantu evaluator dan pelaksana
program untuk mengetahui bahwa apa yang dicapai adalah hasil dari intervensi
dan bukan hal lain. RCT hanya dapat digunakan jika ukuran sampel cukup besar
untuk mendeteksi efek program dengan presisi yang memadai
19. Sebutkan jenis-jenis research design kualitatif. Jelaskan
perbedaan secara rinci, kapan kita gunakan. Sebutkan contoh-contoh
masing-masing jenis (boleh menggunakan Pubmed utuk mencari
contoh masing-masing jenis penelitian).
 Fenomenologi
Fenomenologi merupakan salah satu jenis metode penelitian kualitatif yang diaplikasikan untuk
menggali dan mengungkap kesamaan makna dari sebuah konsep atau fenomena yang
menjadi pengalaman hidup sekelompok individu. Sebagai metode untuk mengungkap esensi
makna sekumpulan individu (Murdiyanto, 2020), fenomenologi menjadi metode riset yang
dekat dengan filsafat dan psikologi, serta penerapannya syarat upaya-upaya filosofis dan
psikologis.Penelitian fenomenologi berusaha untuk mencari arti secara psikologis dari suatu
pengalaman individu terhadap suatu fenomena melalui penelitian yang mendalam dalam
konteks kehidupan sehari-hari subjek yang diteliti. Perlu kiranya diingat bahwa dalam
melakukan persiapan yang matang dan komprehansif, bukan hanya kepada subjek penelitian
semata, tetapi juga peneliti harus mendapatkan akses untuk menacapai situasi dan tempat
yang akan diteliti karena inti dari fenomenologi adalah adanya keterkaitan antara subjek,
lokasi, fenomena yang alami (Suwandi & Si, 2008).
 Etnografi
Etnografi merupakan suatu penelitian yang difokuskan pada penjelasan deskriptif dan
interpretasi terhadap budaya dan sistem sosial suatu kelompok atau suatu masyarakat tertentu
melalui pengamatan dan penghayatan langsung terhadap kelompok aatau masyarakat yang
diteliti. Peneliti memfokuskan penelitiannya pada kelompok atau suatu masyarakat tertentu
melalui pengamatan dan penelitian secara langsung terhadap kelompok yang bersangkutan
(Herdiansyah, dalam (Husaini et al., 2017)). Pada prinsipnya, studi dengan metode ini
memanfaatkan segala sumber daya yang tersedia dalam rangka pengumpulan data. Jadi, tak
hanya observasi partisipatoris dan wawancara mendalam saja, melainkan juga penelusuran
apapun termasuk dokumen berupa, gambar, video, audio, buku harian, majalah, simbol-simbol,
artifak, dan segala benda yang berkaitan dengan fokus penelitian (Spradley, 1979). Pada
praktiknya, sering kali etnografer menyusun diary selama riset di lapangan. Diary ini digunakan
untuk merekam setiap aktivitas subjek penelitian dalam keseharian yang diobservasi peneliti.
Catatan detail yang tebal menjadi tipikal data lapangan yang dibuat oleh etnografer.
 Studi Kasus
Penelitian studi kasus adalah studi yang mengeksplorasi suatu masalah dengan batasan
terperinci, memiliki pengambilan data yang mendalam, dan menyertakan berbagai sumber
informasi. Penelitian ini merupakan suatu model penelitian kualitatif yang terperinci tentang
individu atau suatu unit sosial tertentu selama kurun waktu tertentu. Secara mendalam studi
kasus merupakan suatu model yang bersifat komprehansif, intens, terperinci dan mendalam
serta lebih diarahkan sebagai upaya untuk menelaah masalah-masalah atau
fenomenafenomena yang bersifat kontemporer (Murdiyanto, 2020). Sementara Lincoln & Guba
(1985) menyebutkan bahwa studi kasus adalah penelitian yang mendalam dan mendetail
tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan subjek penelitian. Dalam hal ini peneliti
menggali suatu fenomena tertentu (kasus) dalam suatu waktu dan kegiatan (program, event,
proses, institusi atau kelompok sosial) serta mengumpulkan informasi secara terinci dan
mendalam dengan menggunakan berbagai prosedur pengumpulan data selama periode
tertentu.
 Grounded theory
Penelitian Grounded theory adalah suatu model dalam penelitian kualitatif dan yang bersifat
konseptual atau teori sebagai hasil pemikiran induktif, bukan hasil pengembangan teori yang
telah ada. ujuan dari Grounded Theory Approach adalah teoritisasi data. Teoritisasi adalah
sebuah metode penyusunan teori yang berorientasi tindakan/interaksi, karena itu cocok
digunakan untuk penelitian terhadap perilaku. Penelitian ini tidak bertolak dari suatu teori atau
untuk menguji teori (seperti paradigma penelitian kuantitatif), melainkan bertolak dari data
menuju suatu teori. Untuk maksud itu, yang diperlukan dalam proses menuju teori itu adalah
prosedur yang terencana dan teratur (sistematis).
 Biografi
Secara istilah menurut Denzin & Lincoln (2011) yaitu, ‚sejarah tertulis tentang kehidupan
seseorang‛, mengkaji sebuah penelitian yang melandaskan dari catatan atau pengalaman
hidup seseorang untuk dijadikan sebagai bahan penelitian. Menulis kehidupan mengandung
konotasi yang jauh dari sekedar sedikit melampaui makna biografis itu sendiri. Metode biografi
yang menjadi titik fokus utama dalam penelitian adalah kisah kehidupan keseluruhan dalam
beberapa fase dari satu individu yang dianggap menarik, unik, khas, dan dianggap sangat luar
biasa sehingga layak untuk diangkat menjadi suatu penelitian dengan pendekatan kualitatif
(Subadi, 2006). Alasan penting menulis biografi tentu sangat penting dan diperlukan.
Masudnya biografi dapat memberikan penilain positif pada diri seseorang dan dapat
memberikan pengaruh sehingga merubah kehidupan orang lain.

20. Perbedaan mendasar antara kualitatif dan kuantitatif terletak pada


research question. Pemahaman Saudara? Sertai reference dan
contoh.
 Perbedaan antara penelitian kualitatif dan kuantitatif antara lain pada penelitian kuantitatif
terdapat kesenjangan jarak antara peneliti dengan objek yang diteliti, sementara penelitian
kualitatif menyatu dengan situasi dan fenomena yang diteliti. Dalam penelitian kualitatif
kegiatan manusia sangat dipengaruhui oleh setting di mana hal tersebut berlangsung.
Penelitian kuantitatif memandang peneliti lepas dari situasi yang diteliti (Siyoto & Sodik,
2015).
Tabel perbedaan metode kuantitatif dan kualitatif (Bachri, 2010)

21. Sebutkan jenis-jenis metode pengambilan sample dan jelaskan


perbedaan serta syarat-syarat yang harus dipenuhi untuk setiap jenis
sampel. Misalnya, simple random sampling syarat utamanya harus
tersedia sampling frame. Jelaskan jawaban Saudara secara detail
disertai reference dan contoh.
 Probability Sampling
a. Pengambilan Sampel Acak Sederhana (Simple Random Sampling)
Salah satu teknik pengambilan sampel probabilitas terbaik yang membantu menghemat
waktu dan sumber daya, adalah metode pengambilan sampel acak sederhana. Langkah ini
adalah metode yang dapat diandalkan untuk memperoleh informasi di mana setiap anggota
populasi dipilih secara acak, hanya secara kebetulan. Setiap individu memiliki probabilitas
yang sama untuk dipilih menjadi bagian dari sampel. Syaratnya jika elemen populasi
bersifat homogen, sehingga elemen manapun yang terpilih menjadi sampel dapat
mewakili populasi. Dan dilakukan jika analisis penelitiannya cenderung deskriptif dan
bersifat umum.
b. Pengambilan Sampel Acak Berdasar Area (Cluster Random Sampling)
Cluster sampling adalah suatu metode dimana peneliti membagi seluruh populasi menjadi
beberapa bagian atau kluster yang mewakili suatu populasi. Kluster diidentifikasi dan
dimasukkan dalam sampel berdasarkan parameter demografis seperti usia, jenis kelamin,
lokasi, dan lain-lain. Hal ini mempermudah pembuat survei untuk mendapatkan kesimpulan
yang efektif dari umpan balik syaratnya penelitian ini membutuhkan populasi yang luas
dan bersifat heterogen atau beragam.
c. Pengambilan Sampel Acak Sistematis (Systematic Random Sampling)
Peneliti menggunakan metode pengambilan sampel sistematis untuk memilih anggota
sampel suatu populasi secara berkala. Hal ini memerlukan pemilihan titik awal untuk
sampel dan ukuran sampel yang dapat diulangi secara berkala. Jenis metode pengambilan
sampel ini memiliki rentang yang telah ditentukan, dan karenanya teknik pengambilan
sampel ini memakan waktu paling sedikit. Syaratnya populasi harus besar, harus tersedia
daftar kerangka sampel dan populasi harus bersifat homogen.
d. Pengambilan Sampel Acak Berstrata (Stratified Random Sampling)
Pengambilan sampel acak berstrata adalah metode yang digunakan peneliti untuk
membagi populasi menjadi kelompok-kelompok kecil yang tidak tumpang tindih tetapi
mewakili seluruh populasi. Saat pengambilan sampel, kelompok-kelompok ini dapat diatur
dan kemudian mengambil sampel dari setiap kelompok secara terpisah. Syaratnya
populasi mempunyai unsure heterogenitas, diperlukan kriteria yang jelas dalam
membuat stratifikasi/lapisan sesuai dengan unsure heterogenitas yang dimiliki, dan harus
diketahui dengan tepat komposisi jumlah anggota sampel yang akan dipilih (secara
proporsional atau disproporsional).

 Non Probability Sampling


a. Convenience Sampling
Convenience sampling akan dipilih seorang peneliti apabila penelitian sudah memiliki
informasi mengenai elemen yang telah memenuhi syarat untuk dijadikan sebagai sebuah
sample penelitian tersebut. Syaratnya bergantung pada kemudahan akses ke subjek
penelitian seperti survei pelanggan di mal atau orang yang lewat di jalan yang sibuk
b. Purposive Sampling
Purposive sampling adalah sebuah metode untuk penetapan sample yang dilakukan
dengan cara menentukan target dari elemen populasi yang diperkirakan paling cocok untuk
dikumpulkan datanya. Syaratnya Sampel yang dipilih harus memiliki karateristik, sifat,
dan ciri khusus, yang sesuai dengan ketiga aspek tersebut dari populasi yang dipilih
sebagai sampel.
c. Quota Sampling
Quota sampling yaitu jenis lain dari purposive sampling, untuk jenis sampling ini dalam
menentukan banyaknya jumlah element yang terpilih sebagai sample akan ditentukan
berdasarkan dari quota maksimal sebanding dengan komposisi tiap-tiap kelompok
tersebut.syaratnya berdasarkan proporsi ciri‐ciri tertentu untuk menghindari bias.

d. Judgement Sampling
Judgement Sampling adalah metode yang dipilih peneliti apabila peneliti menentukan
subjek dari sample yang dipilih berdasarkan judgmemnt/ penilaian dari peneliti saja.
Biasanya teknik sampling ini digunakan data dari populasi yang berkaitan dengan
demografi (kependudukan) seperti lokasi geografis, usia, jenis kelamin, pendidikan,
pendapatan, dll.
e. Snowball Sampling
Snowball sampling adalah teknik penentuan sampel yang awalnya jumlahnya kecil, lalu
sampel ini disuruh untuk memeilih teman-temannya untuk dijadikan sebagai samel. Seperti
itu seterusnya, sehingga jumlah sampel akan menjadi semakin banyak. Syarat
pengambilan sample seperti ini khusus digunakan untuk data-data yang bersifat komunitas
dari subjektif responden/sample, atau dengan kata lain oblek sample yang kita inginkan
sangat langka dan bersifat mengelompok pada suatu Himpunan.
f. Sampling Aksidental
Sampling aksidental yaitu metode penentuan sampel atas dasar kebetulan yaitu siapa pun
yang kebetulan bertemu dengan peneliti bisa digunakan sebagai sampel, jika rasa orang
yang kebetulan ditemui tersebut cocok digunakan sebagai sumber data.

22. Jelaskan istilah-istilah berikut ini: inform concern, penalaran ilmiah


deduktif-deduktif, body knowledge, novelty, variable confounding,
variable antara, dependent/independent variable, hipotesis nol,
hipotesis kerja, unit analisis sample, triangulation, penelitian
ethography, penelitian mixed-method, Nvivo, Content Analysis,
validitas dan reabilitas. Jelaskan jawaban Saudara secara detail,
serta contoh

 Inform concern atau persetujuan sesudah Penjelasan (PSP) yaitu formulir yang mencari
persetujuan seseorang untuk bersedia secara sukarela dan tanpa paksaan untuk menjadi
subjek penelitian. Pada penelitian uji coba klinis, maka seseorang disebut subjek
penelitian. Pada pengumpulan data dengan koesioner, seseorang disebut sebagai
responden dan pada metode penelitian kualitatif seseorang disebut informan (A Wibowo,
2014).
 Penalaran ilmiah deduktif Ialah proses berpikir yang bertolak dari prinsip, hukum, putusan
yang berlaku umum tentang suatu hal atau gejala atas prinsip umum tersebut ditarik
kesimpulan tentang sesuatu yang khusus, yang merupakan bagian dari hal atau gejala
diatas.
 Penalaran ilmiah induktif Ialah proses berpikir yang bertolak dari satu atau sejumlah
fenomena atau gejala individual untuk menurunken suatu kesimpulan (inferesi) yang
berlaku umum.
 Body knowledge adalah serangkaian konsep, istilah, dan kegiatan lengkap yang
membentuk domain profesional, sebagaimana didefinisikan oleh masyarakat terpelajar
yang relevan atau asosiasi profesional. Ini adalah jenis representasi pengetahuan oleh
organisasi pengetahuan mana pun.
 Novelty adalah Suatu temuan yang bersifat baru. Artinya menemukan apa yang belum di
temukan orang lain. Menemukan celah pengetahuan baru, masalah baru dan metode baru
dari sekian banyak riset yang telah dilakukan.
 Variable confounding atau variabel pengganggu merupakan masalah potensial pada
penelitian yang mencoba menegakkan hubungan sebab akibat. Variabel pengganggu ini
adalah bila sebagiaan atau seluruh hubungan yang signifikan antara dua variabel muncul
karena kedua variabel secara causal berhubungan dengan variabel ketiga (A Wibowo,
2014). Contohnya pada sebuah populasi secara mudah terlihat bahwa terdapat hubungan
negatif antara akitivitas sehari-hari dengan kejadian penyakit degeneratif, yang artinya
semakin sering melakukan aktivitas sehari-hari semakin jarang terkena penyakit tersebut.
tetapi perlu diingat bahwa hubungan ini mungkin diganngu oleh variabel usia. Kelompok
usia lebih tidak aktif, lebih jarang melakukan aktivitas sehari-hari dan juga cenderung
memiliki ganggguan kesehatan, sehingga peneliti harus mencari hubungan antara aktivitas
sehari-hari dengan kejadian penyakit degeneratif tanpa kedua variabel tersebut saling
dipengaruhi oleh variabel usia. Agar terhindar dari variabel pengganggu, perlu dilakukan
kontrol terhadap variabel tersebut. Seperti semua objek yang akan diteliti dipilih berada
pada kisaran usia yang sama, kelompok lansia tidak diikutsertakan atau memasukkan
variabel usia kedalam analisis untuk mrncoba menghilangkan efek dari variabel
pengganggu usia terhadap hubungan kedua variabel tersebut.
 Variable antara adalah variabel yang menghubungkan antara variabel independent dengan
variabel dependen yang dapat memperkuat atau memperlemah hubungan (A Wibowo,
2014). Contoh sebuah penelitian yang ingin mengetahui hubungan antara tingkat
pendidikan (variabel independen) lulusan sarjana dnegan penghasilan (variabel dependen)
yang diperolehnya ketika bekerja. Variabel antara dalam hal ini merupakan pekerjaan
karena gaji atau upah yang didapatkan ditentukan oleh pekerjaan seseorang.
 Variabel dependen adalah variable terikat dengan variabel-variabel lain yang berhubungan
dengannya.variabel dependen adalh objek dari variabel lain, sering juga disebutkan sebagi
variabel yang mendapatkan perlakuan. Pada umumnya variabel dependen hanya terdapat
satu (A Wibowo, 2014).
 Variabel independent atau variabel bebas, yaitu variabel yang mempengaruhi atau
mempunyai hubungan dengan variabel dependen. Variabebel independent bisa lebih dari
satu (A Wibowo, 2014).
 Hipotesis nol biasanya disimbolkan dengan Ho. Nama lain hipotesis ini adalah hipotesis
statistik. Dinamai demikian karena sering dipakai dalam penelitian kuantitatif yang
membutuhkan perhitungan statistik. Kebalikannya dengan hipotesis hipotesis Ho
menerangkan tidak ada hubungannya atau pengaruh antara variabel dengan variabel
lain.
 Hipotesis kerja kerap juga disebut hipotesis alternatif (Ha). Namun ada kalanya hipotesis
disimbolkan dengan H1. Jadi, hipotesis kerja ini berfungsi untuk menyatakan hubungan
antara variabel X dan Y. Hipotesis ini juga bisa menunjukkan adanya perbedaan antar
dua kelompok. Hipotesis ini menjelaskan adanya hubungan antara variabel dengan
variabel lain.
 Sampling frame adalah Daftar nama semua orang dalam populasi survei dari mana sampel
representatif dipilih.
 Unit analisis sampel diartikan sebagai sesuatu yang berkaitan dengan fokus/ komponen
yang diteliti. Unit analisis ini dilakukan oleh peneliti agar validitas dan reabilitas penelitian
dapat terjaga. Karena terkadang peneliti masih bingung membedakan antara objek
penelitian, subjek penelitian dan sumber data.
 Triangulation adalah di mana peneliti menggunakan berbagai metode pencarian data untuk
mendapatkan gambaran dari fenomena yang sedang ditelitinya yaitu dengan melakukan
misalnya wawancara, diskusi kelompok terarah, pengamatan, telaah dokumen dan semua
ini semata dilakukan untuk memperkuat kesahihan dan memperkecil bias dari data dan
informasi yang diperoleh untuk menjawab fenomena yang sedang diteliti (A Wibowo, 2014).
 Penelitian ethography adalah penelitian yang memfokus diri pada budaya dari sekelompok
orang. Umumnya penelitian etnografi meneliti tentang budaya secara umum. Penelitian ini
lebih terfokus pada organisasi yang mendefinisikan kelompok orang (Siyoto, 2015).
 Penelitian mixed-method adalah penelitian yang menggabungkan dua metode atau Teknik
penelitian kualitatif dan kuantitatif. Peneliti menggunakan metode penelitian kualitatif pada
satu fase dan menggunakan metode kuantitatif pada fase yang lain atau sebaliknya (Yusuf,
2014).
 Nvivo adalah perangkat lunak yang diproduksi oleh QSR International, dan dirancang
untuk para peneliti kualitatif yang bekerja menggunakan informasi berbasis teks dan atau
multimedia. NVivo pertama dikembangkan oleh Tom Richards pada tahun 1999, yang pada
awalnya disebut NUD*IST (Candra, 2021).
 Content Analysis merupakan analisis ilmiah tentang isi pesan suatu komunikasi. Dalam hal
ini, content analysis mencakup: klasifikasi tanda-tanda yang dipakai dalam komunikasi,
menggunakan kriteria sebagai dasar klasifikasi, dan menggunakan teknik analisis tertentu
sebagai pembuat prediksi.
 Validitas adalah tingkat keandalan dan kesahihan alat ukur yang digunakan. Intrumen
dikatan valid berarti menunjukkan alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data itu
valid atau dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur (Adiputra, 2021).
 Reabilitas merupakan penerjemahan dari kata reliability yang mempunyai asal kata rely
yang artinya percaya dan reliabel yang artinya dapat dipercaya. Kepercayaan berhubungan
dengan ketepatan dan konsistensi. Test hasil belajar dikatakan dapat dipercaya apabila
memberikan hasil pengukuran hasil belajar yang relative tetap secara konsisten (Siyoto,
2015).

23. Sebutkan jenis-jenis pertanyaan kuesioner, sebutkan contohnya.


Sebutkan langkah-langkah membuat sebuah kuesioner yang baik.
Jawaban harus detail, sertai reference dan contoh.
 Menurut A Wibowo (2014) Jenis pertanyaan koesioner ada 2 yaitu: pertanyaan tertutup dan
pertanyaan terbuka. Pertanyaan terbuka adalah pertanyaan yang jawabannya sudah ditulis
dan responden tinggal memilih jawaban mana yang paling sesuai dengan pendapatnya.
Sedangkan pertanyaan tertutup adalah pertanyaan yang memiliki respon panjang.
Pertanyaan terbuka biasanya diajukan dengan maksud untuk mengetahui pendapat dan
gagasan responden.
 Contoh pertanyaan terbuka: pertanyaan mengenai apa Pendidikan terakhit anda? Pilihan
jawabnnya 1. SD, 2. SMP, 3. SMA, 4. Perguruan Tinggi.
 Contoh pertanyaan tertutup: menurut anda , apa saja yang kira-kira menyebabkan perawat
keluar dari rumah sakit ini? (disediakan ruang cukup untuk jawaban).
 Langkah membuat sebuah koesioner:
a. Menentukan runtutan koesioner
b. Penggunaan Bahasa yang baik dan bener
c. Menghindari kalimat yang Panjang
d. Memberikan kode pada jawaban pertanyaan
e. Menjaga kerahasiaan dan etika koesioner

24. Jelaskan pemahaman Saudara mengenai validity dan reabilitas.


Bagaimana kita tahu instrument kita itu valid dan reliable.
 Instrumen dikatakan valid saat dapat mengungkap data dari variabel secara tepat dan tidak
menyimpang dari keadaan yang sebenarnya . Instrumen dikatakan reliabel saat dapat
mengungkapkan data yang dapat dipercaya

25. Jelaskan pemahaman Saudara mengenai jenis-jenis validitas


berikut, sertai reference dan contoh.

 Concurrent Validity = validitas yang berkenaan dengan hubungan antara skor dengan
kinerja. Validitas ini ditetapkan dengan cara mengkorelasikan hasil skor tes yang sedang
disusun dengan skor tes lain (yg tidak sejenis) yang saat pengetesannya dilakukan
bersamaan atau hampir berdekatan waktunya (minimal time). Tolok ukur pada validitas
pengukuran serentak ini adalah skor tes yang tidak sejenis yang diasumsikan dapat
mencerminkan aspek perilaku yang sedang dikembangkan tesnya, tetapi diberikan dalam
waktu yang sama atau hampir bersamaan.
 Construct Validity = validitas yang berkenaan dengan kualitas aspek psikologis apa
yang diukur oleh suatu pengukuran serta terdapat evaluasi bahwa suatu konstruk tertentu
dapat dapat menyebabkan kinerja yang baik dalam pengukuran. Misalnya seperti
kepribadian seseorang. Kepribadian ini terdiri dari beberapa komponen dengan melalui tes
kepribadian ini kita ingin mengetahui aspek manakah yang sebenarnya diukur.
 Face Validity = validitas yang berhubungan apa yang nampak dalam mengukur sesuatu
dan bukan terhadap apa yang seharusnya hendak diukur.
 Factorial Validity dari sebuah alat ukur = korelasi antara alat ukur dengan faktor-faktor
yang yang bersamaan dalam suatu kelompok atau ukuran-ukuran perilaku lainnya, dimana
validitas ini diperoleh dengan menggunakan teknik analisis faktor.
 Empirical Validity = validitas yang berkenaan dengan hubungan antara skor dengan
suatu kriteria. Kriteria tersebut adalah ukuran yang bebas dan langsung dengan apa yang
ingin diramalkan oleh pengukuran.
 Intrinsic Validity = validitas yang berkenaan dengan penggunaan teknik uji coba untuk
memperoleh bukti kuantitatif dan objektif untuk mendukung bahwa suatu alat ukur benar-
benar mengukur apa yang seharusnya diukur.
 Predictive Validity = validitas yang berkenaan dengan hubungan antara skor suatu alat
ukur dengan kinerja seseorang di masa mendatang. Jenis validitas ini ditetapkan dengan
cara mengkorelasikan skor tes yang sedang disusun dengan kriteria yang menyangkut
hasil karya atau prestasinya di masa yang akan datang. Misal, menyelidiki hubungan
antara skor tes masuk perguruan tinggi (SNMPTN) dengan indeks prestasi (IP) di
perguruan tinggi yang dicapai oleh seorang mahasiswa, ATAU korelasi antara skor tes
seleksi CPNS dgn kinerja pegawai tsb.
 Content Validity = validitas yang berkenaan dengan baik buruknya sampling dari suatu
populasi. Content validity merupakan isi atau bahan yang diuji relevan dengan
pengalaman, kemampuan dan pengetahuan atau latar belakang dari orang yang tes.
Apabila kita uji bahan yang ada diluar yang dipelajari maka tes itu tidak memiliki content
validity
 Curricular Validity = validitas yang ditentukan dengan cara menilik isi dari pengukuran
dan menilai seberapa jauh pengukuran tersebut merupakan alat ukur yang benar-benar
mengukur aspek-aspek sesuai dengan tujuan instruksional.

26. Jelaskan pemahaman Saudara mengenai perbedaan mendasar


antara Skala Nominal, Ordinal, Interval dan Rasio, sertai references
dan contoh-contoh minimal 5 contoh, dan contoh dari variable
penelitian Saudara.

Perbedaan antara Skala Nominal, Ordinal, Interval dan Rasio (Junaidi, 2015):
 Skala nominal merupakan skala pengukuran yang paling sederhana. Data ditetapkan atas
dasar proses penggolongan, data bersifat membedakan. Angka-angka yang digunakan ini
hanyalah sebagai kategori dan tidak mempunyai makna dan tidak bisa dipergunakan untuk
perhitungan secara matematis. Misalnya jenis kelamin laki-laki dan perempuan, agama,
jenis kulit, lokasi geografis, dan warna rambut.

 Skala ordinal didasarkan pada ranking. Skala pengukuran ordinal ini digunakan dalam
menentukan ranking suatu kelompok tertentu. Dalam ranking ini hanya dipertimbangkan
urutan obyek dari hasil yang paling besar sampai yang paling kecil atau dari yang paling
tinggi hingga paling rendah. Dalam skala ordinal, tidak seperti skala nominal, ketika kita
ingin mengganti angka- angkanya, harus dilakukan secara berurut dari besar ke kecil atau
dari kecil ke besar. Jadi, tidak boleh kita buat 1=sangat puas, 2=tidak puas, 3=puas dstnya.
Yang boleh adalah 1=sangat puas, 2=puas, 3=kurang puas dstnya. Misalnya dalam
pengetahuan klien tentang covid-19 (1=kurang, 2= cukup, 3= baik), tingkat kepuasan
seseorang terhadap produk, tingkat ekonomi masyarakat, mengukur ranking di kelas dan
status pekerjaan
 Skala interval mempunyai karakteristik seperti yang dimiliki oleh skala nominal dan ordinal
dengan ditambah karakteristik lain, yaitu berupa adanya interval yang tetap (Pratikno et al.,
2020). Dengan demikian, skala interval sudah memiliki nilai intrinsik, sudah memiliki jarak,
tetapi jarak tersebut belum merupakan kelipatan. Pengertian “jarak belum merupakan
kelipatan” ini kadang-kadang diartikan bahwa skala interval tidak memiliki nilai nol mutlak.
Skala interval ini sudah benar-benar angka dan sudah dapat menerapkan semua operasi
matematika serta peralatan statistik. Misalnya pengukuran suhu badan dapat membentuk
variabel interval jika tiga buah objek A, B, dan C berturut-turut memberikan suhu dengan
skala interval, menghitung skor kecerdasan dalam tes IQ, engukur waktu sepanjang hari
menggunakan format 12-jam, dan usia.

 Skala rasio hampir sama dengan skala interval yang membedakannya adalah skala
pengukuran rasio memiliki nilai nol mutlak dan jarak yang sama sedangkan interval tidak.
Nilai nol mutlak ini artinya adalah nilai dasar yang tidak bisa diubah meskipun
menggunakan skala yang lain (Pratikno et al., 2020).

No. Contoh Kategori

1 Berapa berat badan Anda dalam kg? - Kurang dari 50 kg


- 51-60 kg
- 61-70 kg
- 71-80 kg
- 81-90 kg
- Di atas 90 Kg
2 Berapa tinggi badan anda dalam satuan kaki dan - Kurang dari 5 kaki.
inci? - 5 kaki 1 inci – 5 kaki
5 inci
- 5 kaki 6 inci – 6 kaki
- Lebih dari 6 kaki

3 Berapa jumlah apel yang bisa anda makan setiap - 1-2


hari? - 2-3
- 3-4
- 4-5
- 5-6
- Lebih dari 6
4 Berapa banyak waktu yang anda habiskan untuk - Kurang dari 2 jam
membuka internet setiap hari? - 3-4 jam
- 4-5 jam
- 5-6 jam
- Lebih dari 6 jam
5 Misalnya, jika Andi berusia 45 tahun dan Sinta dua - 20
tiga lebih tua dari Andi. Berapa umur Sinta dalam 15 - 30
tahun ke depan - 40
- 50
- 60
27. Jelaskan secara detail dan koprehensif, aspek-aspek yang perlu
diperhatikan dalam membuat kuesioner, sertai reference dan contoh.

Aspek yang harus diperhatikan dalam membuat kuesioner (Pujihastuti, 2010)


a. Kejelasan, pertanyaan yang dibuat harus jelas, singkat dan terang. Tujuannya adalah
meghapuskan perbedaan persepsi pada setiap pertanyaan sehingga responden akan
mengartikan pertanyaan sesuai dengan persepsi pembuat kuesioner. Contohnya suatu
pertanyaan tentang frekuensi menyediakan aneka pilihan yang terbuka sepert sangat
sering, sering, kadang-kadang, jarang dan tidak pernah. Lebih baik untuk mengukurnya
dengan cara tiap hari atau lebih, 2-6 kali satu minggu, sekitar sekali seminggu, sekitar
sebulan sekali dan tidak pernah.
- Ada aspek yang sulit dipisahkan dan harus dipertimbangkan seperti kuktur dan budaya
- Jangan menggunakan bahasa sehari-hari yang tidak sama dengan yang digunakan oleh
responden
- Istilah teknik yang mengasumsikan suatu latar belakang tertentu
b. Leading questions yaitu suatu pertanyaan yang memaksa untuk memilih jawaban tertentu.
Kekeliruan ini tidak di pertanyaannya, tetapi di dalam pilihan jawabannya. Suatu
pertanyaan format tertutup harus menyeediakan jawab yang tidak hanya meliputi
keseluruhan cakupan jawaban, tetapi juga harus terbagi rata (Nugroho, 2018). Contoh
seperti kesahalan hebat, sempurna, agung, baik, biasa dan tidka baik.
c. Jangan membuat pertanyaan yang mempunyai arti positif dan negatif secara berurutan
karena dapat menyebabkan perbedaaan arti. Contoh apakah kamu menyetujui rencana
Gubernur untuk mendukung pengembangan pantai Lhoknga.
d. Pertanyaan yang berhadapan dengan pribadi karena jika respnden merasa gelisah, kita
kan kehilangan kepercayaan mereka dan mereka tidak mau menjawabnya.
e. pertanyaan hipotesis atau pertanyaan yang didasarkan atas dugaan dan khayalan, seperti
responden diminta untuk memikirkan sesuatu yangbmungkin tidak pernah dilakukannya.
Hal ini tidak akan menghasilkan data konsisten dan jelas dan mewakili pendapat riil.
f. Frestige Bias yaitu kecenderungan untuk repsonden untuk menjawab dengan cara yang
membuat mereka merasakan lebih baik. Orang mugkin tidak berbohong secara lagsung
tetpai akan melebihkan diri mereka sendiri (Creswell, 2002). Contoh ketika dia ditanya
apakah setuju dengan program pemerintah memberikan bantuan kepada rakyat miskin, dia
akan menjawab setuju karena takut dikira tidak berjiwa sosial, namun dilain pihak dia
menantang hal tersebut.
Kesimpulannya yaitu kuesinoner yang dibuat harus:
- Simple, kuesioner dibuat secara to the point, tidak kompleks dan mudah untuk dimengerti.
- Memiliki ukuran yang jelas.
- Pertanyaan yang diajukan tidak terlalu banyak/panjang.
- Pertanyaan sedapat mungkin diarahkan secara tertutup.
- Jangan sampai menimbulkan ambiguitas.

28. Jelaskan secara detail dan koprehensif, aspek-aspek yang perlu


diperhatikan melakukan wawancara face to face dan wawancara by
phone, sertai reference dan contoh.
Wawancara adalah metoda yang digunakan untuk mencari data primer dan merupakan
metoda yang banyak dipakai dalam penelitian interpretif maupun penelitian kritis (Usop,
2019). Wawancara dilakukan ketika peneliti ingin menggali lebih dalam mengenai sikap,
keyakinan, perilaku, atau pengalaman dari responden terhadap fenomena sosial. Ciri khas
dari metoda ini adalah adanya pertukaran informasi secara verbal dengan satu orang atau
lebih. Terdapat peran pewawancara yang berusaha untuk menggali informasi dan
memperoleh pemahaman dari responden.
 Yang harus diperhatikan dalam wawancara face to face adalah
- Pilih lokasi yang nyaman
- Siapkan pertanyaan sesuai
- Sesuaikan jadwal yanga baik
- Tatap atau jaga kontak mata yang baik dengan narasumber
- Berikan umpan balik yang baik terhadap jawaban yang diberikan narasumber
- Catat semua jawaban yang penting berdasarkan jawaban narasumber
- Dan akhiri wawancara dengan sopan

 Yang harus diperhatikan dalam wawancara by phone adalah


- Perhatikan jaringan, kualitas audio apakah ada kendala atau tidak.
- Usahakan berada di ruangan tertutup untuk menghindari noise
- Pastikan tampilan audio baik.
- Pastikan bahwa pertanyaan yang ditanyakan sudah spesifik
- Dengarkan denga baik jawaban dari narasumber dan memberikan respon yang sesuai
- Catat semua jawaban dari narasumber

29. Jelaskan secara detail konsep dan langkah2 melakukan


triangulation dalam penelitian kualitatif, sertai contoh dan reference
penelitian lain dalam melakukan triangulation.

 Triangulasi adalah suatu pendekatan analisa data yang mensintesa data dari berbagai
sumber. Triangulasi penelitian berarti menggabungkan beberapa metode kualitatif, tetapi
juga berarti menggabungkan metode kualitatif dan kuantitatif (Flick, 2018). Perspektif
metodologis yang berbeda saling melengkapi dalam studi masalah, dan dipahami sebagai
kompensasi pelengkap dari kelemahan. Triangulasi dapat dilakukan dengan melakukan
pemeriksaan terhadap data kemudian membandingkan dengan data lainnya untuk
memperoleh keabsahan. Teknik tersebut dilakukan untuk memjamin keabsahan data
melalui pembandingan data yang diperoleh dari sumber atau metode lainnya. Teknik
triangulasi dapat diasumsikan setiap terjadinya bias yang inheren dari sumber data, maka
dapat dilakukan atau dinetralkan dengan sumber data atau metoda lainnya (Rahadi, 2020).
Metodologi Triangulasi menyediakan perangkat untuk merespon dan menjawab setiap
pertanyaan spesifik untuk membantu memperoleh data yang sahih dan tidak bertentangan
dengan kondisi dilapangan. Triangulasi juga dapat digunakan untuk menjawab
permasalahan yang kompleks dikarena kondisi dilapangan yang bisa berubah-ubah.
 Langkah-langkah triangulasi adalah, 1. Melakukan observasi partisipasi dan wawancara
secara mendalan untuk mendapatkan data. Hasil yang diperoleh dilakukan cross check
agar tidak terjadi pertentangan berdasarkan catatan harian dan dokumen. 2. Hasil yang
diperoleh dilakukan pengujian dan konfirmasi ulang kembali dengan informan sebelumnya,
bilamana terdapat perbedaan maka peneliti harus menelusuri kembali dimana terjadi
perbedaan tersebut sampai memperoleh sumber perbedaan dan materi perbedaannya .
 Timbulnya perbedaan dan pemahaman terhadap informasi yang diterima harus menjadi
bahan telaah kembali untuk dikonfirmasi ulang. Uji keabsahan dilakukan dengan
menggunakan metode triangulasi mellalaui pembandingan dengan informan atau sumber
lainnya sehingga data atau informasi yang diperoleh menjadi benar dan dapat digunakan.

== SELAMAT MENGERJAKAN, SEMOGA ALLAH MUDAHKAN SEMUANYA


=
DAFTAR PUSTAKA
Abraham I. & Supriyati Y., Desain Kuasi Eksperimen dalam Pendidikan: Literatur Review, Jurnal
Ilmiah Mandala Education, 2022;8(3).

Adiputra d., Metodologi Penelitian Kesehatan: Yayasan Kita Menulis; 2021.

Adiputra I.M.S., Trisnadewi N.W., Oktaviani N.P.W., Munthe S.A., Hulu V.T., Budiastutik I., et al.,
Metodologi Penelitian Kesehatan: Yayasan Kita Menulis; 2021.

Afrianto I., Psta 3-tujuan, Manfaat Dan Ruang Lingkup Penelitian, 2020.

Am. Cancer Society, Cancer Facts & Figures,, American Cancer Society: Amerika; 2017.

Anantasari M.L., Peran dukungan sosial terhadap pertumbuhan pasca trauma: Studi meta-
analisis, Jurnal Psikologi Tabularasa, 2011;6(1).

Ariani S., Stop Kanker Yogyakarta: Istana Media 2015.


Bachri B.S., Meyakinkan validitas data melalui triangulasi pada penelitian kualitatif, Jurnal
teknologi pendidikan, 2010;10(1):46-62.

Bonomi A.E., Patrick D.L., Bushnell D.M. & Martin M., Validation of the United States' version of
the World Health Organization Quality of Life (WHOQOL) instrument, J Clin Epidemiol,
2000;53(1):1-12.

CancerHelps T., Stop Kanker: AgroMedia; 2019.

Candra d., Pengantar Metodologi Penelitian: Yayasan Kita Menulis; 2021.

Choi S. & Seo J., Analysis of caregiver burden in palliative care: An integrated review, Nurs
Forum, 2019;54(2):280-290.

Cooper H., Principles of good writing: Avoiding plagiarism, Retrieved January, 2016;27:2019.

Creswell J.W., Desain penelitian, Pendekatan Kualitatif & Kuantitatif, Jakarta: KIK, 2002:121-180.

Denzin N.K. & Lincoln Y.S., The Sage handbook of qualitative research: sage; 2011.

Dewi N.Y., Lestari D.R. & Agustina R., Hubungan Pusat Kendali dengan Strategi Koping Orang Tua
dari Anak Kanker Yang Menjalani Pengobatan Kemoterapi, Journal of Holistic Nursing
Science, 2021;8(1):19-30.

Diaty R., Arisa A., Lestari N.C.A., Utami S.W. & Purwanti S., Pengaruh Umur Ibu yang Beresiko
Kanker Serviks dan Tingkat Pendidikan Ibu dengan Kanker Serviks di Ruang Poli
Kandungan RSUD Ulin Banjarmasin, JURNAL KEBIDANAN BESTARI, 2022;6(1):19-25.

El-Jawahri A., Greer J.A., Pirl W.F., Park E.R., Jackson V.A., Back A.L., et al., Effects of Early
Integrated Palliative Care on Caregivers of Patients with Lung and Gastrointestinal
Cancer: A Randomized Clinical Trial, Oncologist, 2017;22(12):1528-1534.

Fananni M.R., editor Hubungan Antara Strategi Coping Terhadap Psychological Distress Pada
Family Caregive Kanker. Prosiding Seminar Nasional Unimus; 2021.

Flick U., Doing triangulation and mixed methods: Sage; 2018.

Friedman M.M., Bowden V.R. & Jones E.G., Buku ajar keperawatan keluarga: Riset, teori, dan
praktik, alih bahasa, Akhir Yani S, Hamid dkk, 2010.

Geni P.L. & Rahmania Q., Hubungan coping style dan anticipatory grief pada orangtua anak yang
didiagnosis kanker, Humaniora, 2013;4(1):241-247.

GLOBOCAN, Estimates Of Incidence And Mortality Worldwide For 36 Cancers In 185 Countries,
Global cancer statistics 2020 : GLOBOCAN, 2021:71(3):209-249.

Haidich A.B., Meta-analysis in medical research, Hippokratia, 2010;14(Suppl 1):29-37.

Howard White., Shagun Sabarwal. & Hoop T.d., Randomized Controlled Trials (RCTs) United
Nations Children’s Fund (UNICEF), 2014.
Husaini S., Husaini S., Fauzie Rahman S., Fauzie Rahman S., Lenie Marlinae S., MKL L.M., et al.,
Buku Ajar Antropologi Sosial Kesehatan: Tim Penyusun; 2017.

Ivana S.a.J., D Hubungan Coping Stres Terhadap Kualitas Hidup Penderita, 2018.

Junaidi J., Memahami Skala-Skala Pengukuran, 2015.

Kemenkes RI. Beban Kanker di Indonesia (p. 1), Jakarta : Kementrian Kesehatan Republik
Indonesia: 2019.

Kishimoto T., Hagi K., Kurokawa S., Kane J.M. & Correll C.U., Long-acting injectable versus oral
antipsychotics for the maintenance treatment of schizophrenia: a systematic review and
comparative meta-analysis of randomised, cohort, and pre-post studies, Lancet
Psychiatry, 2021;8(5):387-404.

Klassen A.F., Klaassen R., Dix D., Pritchard S., Yanofsky R., O'Donnell M., et al., Impact of caring for
a child with cancer on parents' health-related quality of life, J Clin Oncol,
2008;26(36):5884-9.

Kurniawan A.R., Ilmi B. & Hiryadi H., Pengalaman Keluarga Merawat Pasien Kanker Di Kota
Tanjung, Jurnal Health Sains, 2021;2(2):135-152.

Lincoln Y.S. & Guba E.G., Naturalistic inquiry: sage; 1985.

Muchtar R. & Sari I.W.W., HUBUNGAN TINGKAT KETERLIBATAN DAN KUALITAS HIDUP FAMILY
CAREGIVER DALAM MERAWAT PASIEN KANKER DI POLI ONKOLOGI RUMAH SAKIT
PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL: Universitas Jenderal Achmad Yani Yogyakarta; 2021.

Muliantino M.R., Hubungan stressor dengan ansietas, stress dan depresi perawat terkait
pandemik Covid-19: Cross-sectional study, Jurnal Endurance, 2021;6(2):319-327.

Murdiyanto E., Penelitian Kualitatif (Teori dan Aplikasi disertai contoh proposal): Lembaga
Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LP2M) UPN” Veteran …; 2020.

Ng S.M., Fung M.H.Y., Chan J.S.M., Chan C.H.Y. & Chan C.L.W., Physical activity, confidence and
quality of life among cancer patient-carer dyads, Sports Med Open, 2021;7(1):46.

Nugroho E., Prinsip-prinsip menyusun kuesioner: Universitas Brawijaya Press; 2018.

Pathania A.S., Prathipati P., Abdul B.A., Chava S., Katta S.S., Gupta S.C., et al., COVID-19 and
Cancer Comorbidity: Therapeutic Opportunities and Challenges, Theranostics,
2021;11(2):731-753.

Pratikno A.S., Prastiwi A.A. & Ramahwati S., Penyajian Data, Variasi Data, dan Jenis Data, OSF
PREPRINTS, 2020:1-10.

Pujihastuti I., Prinsip penulisan kuesioner penelitian, CEFARS: Jurnal Agribisnis dan
Pengembangan Wilayah, 2010;2(1):43-56.

Puspitasari R., KERANGKA TEORI DALAM PENELITIAN.


Rahadi D.R., Konsep Penelitian kualitatif plus tutorial NVivo, PT. Filda Fikrindo, Bogor, 2020.

Ratnawati M.I.J.K.P., Ruang Lingkup Dinamika Masyarakat, 2019:2.

Riskesdas. Hasil Utama Riset Kesehatan Dasar. Kementrian Kesehatan Republik Indonesia,
2018.

Seven M., Yılmaz S., Şahin E. & Akyüz A., Evaluation of the quality of life of caregivers in
gynecological cancer patients, J Cancer Educ, 2014;29(2):325-32.

Shadiqi M.A., Memahami dan Mencegah Perilaku Plagiarisme dalam Menulis Karya Ilmiah,
Buletin Psikologi, 2019;27(1):30-42.

Siddik M. & Ilyas M., Pusat MPK LP3M Universitas Mulawarman, 2020.

Siyoto S. & Sodik M.A., Dasar metodologi penelitian: Literasi Media Publishing; 2015.

Siyoto S.S., A. Dasar Metodologi Penelitian, Yogyakarta: Literasi Media Publishing; 2015.

Spradley J., The ethnographic interview. Wadsworth, Thomson Learning, 1979.

Stolberg H.O., Norman G. & Trop I., Randomized controlled trials, AJR Am J Roentgenol,
2004;183(6):1539-44.

Subadi T., Metode penelitian kualitatif: Muhammadiyah University Press; 2006.

Suliyanto S. & MM S., Metode penelitian kuantitatif, 2017.

Sumakul E., Mingkid E. & Randang J., PERANAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT PADA ANAK
PENDERITA KANKER DI YAYASAN KASIH ANAK KANKER INDONESIA RSUP PROF.
KANDOUW MANADO, ACTA DIURNA KOMUNIKASI, 2019;1(4).

Sumardi B., Damajanti M.N. & Muljosumarto C., Perancangan Busana Ready to Wear Sebagai
Media Untuk Meningkatkan Kepercayaan Diri bagi Perempuan Penderita Kanker, Jurnal
DKV Adiwarna, 2020;1(16):9.

Suwandi B.D. & Si M., Memahami Penelitian Kualitatif Jakarta: PT, Reneka Cipta, 2008.

Usop T.B., Kajian Literatur Metodologi Penelitian Fenomenologi dan Etnografi, Jurnal
Researchgate Net, 2019.

Werdani Y.D.W., Effect of Cancer Related Fatigue tTo the Level of Independence of Cancer
Patients and Caregiver Stress Level, Folia Medica Indonesiana, 2018;54(2):108-112.

Werdani Y.D.W., Pengaruh caregiving pada pasien kanker terhadap tingkat caregiver burden,
Jurnal Ners dan Kebidanan (Journal of Ners and Midwifery), 2018;5(3):249-256.

Whoqol Group, The World Health Organization quality of life assessment (WHOQOL): position
paper from the World Health Organization, Social science & medicine, 1995;41(10):1403-
1409.
Wibowo A., Metodologi Penelitian Praktis Bidang Kesehatan, Depok PT Rajagrafindo Persaja;
2014.

Wibowo A., Metodologi Penelitian Praktis Bidang Kesehatan Jakarta PT RajaGrafindo Persada
2014.

Yusuf M., Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, Penelitian Gabungan, Jakarta: PT Fajar
Interpratama Mandiri; 2014.

Anda mungkin juga menyukai