Anda di halaman 1dari 10

THE 6TH JUNIOR PUBLIC HEALTH

RESEARCHER COMPETITION
“Kesehatan Mental di Era Digital”

TERMS OF REFERENCE THE 6th JUNIOR PUBLIC HEALTH


RESEARCHER COMPETITION
A. Tema Umum:

“Kesehatan Mental di Era Digital”.


B. Sub Tema:
1. Inovasi pelayanan kesehatan dalam mendukung digital health
2. Penelitian lainnya terkait kesehatan masyarakat (Epidemiologi, Biostatistik, K3, AKK,
Kesehatan Lingkungan, Gizi, PKIP)
3. Peran media sosial dalam promosi kesehatan mental
4. Upaya penanganan masalah kesehatan di era modern
5. Inovasi pengendalian kecelakaan kerja dengan menerapkan digital health
6. Komunikasi Kesehatan
7. Penyakit Menular dan Penyakit Tidak Menular
8. Kesehatan Lingkungan

C. Bentuk Kegiatan:

Kegiatan merupakan lomba penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa kesehatan masyarakat
se-Indonesia. Mahasiswa akan mengirimkan abstrak penelitian kepada panitia, yang nantinya
diseleksi menjadi 10 besar, untuk dipresentasikan dalam acara 6thJunior Public Health Researcher
Competition. Pada akhir kegiatan akan diumumkan juara 1, 2, dan 3.

D. Tanggal Kegiatan:

1. Pendaftaran dan Pengiriman Abstrak : 25 Oktober – 15 November 2021


2. Penilaian Abstrak : 13 November – 19 November 2021
3. Pengumuman 10 Besar Finalis : 20 November 2021
4. Presentasi Hasil Penelitian : 25 November 2021
5. Pengumuman Juara : 30 November 2021

E. Ketentuan:

1. Peserta merupakan mahasiswa (S1) Kesehatan Masyarakat se-Indonesia yang masih aktif
terdaftar di Universitasnya dan/atau Sarjana Kesehatan Masyarakat maksimal 1 tahun dari
waktu kelulusan.
2. Penelitian individu atau berkelompok (maksimal terdiri dari 3 orang) + 1 orang dosen
pembimbing.
3. Penelitian menarik dan belum pernah dilombakan atau dipublikasikan di jurnal manapun.
4. Abstrak berbahasa Indonesia.
F. Alur Pendaftaran

Peserta melakukan pendaftaran Abstrak dikirim ke email


melalui jphrc.pami@gmail.com dengan
subjek email dan nama file:
https://bit.ly/RegistJPHRC2021
JPHRC6_Nama Dosen
Pembimbing_Asal Universitas

Peserta akan mendapatkan


Peserta Terdaftar konfirmasi pengiriman
abstrak

Note : Pengiriman Abstrak paling lambat tanggal 15 November 2021


G. Pedoman Abstrak (terlampir) Pedoman Finalis (terlampir)

PEDOMAN PENULISAN ABSTRAK


THE 6TH JUNIOR PUBLIC HEALTH RESEARCHER COMPETITION

Menulis abstrak membutuhkan keterampilan tersendiri. Abstrak adalah informasi singkat, namun
menyeluruh dari suatu artikel ilmiah. Dengan hanya membaca abstrak, pembaca sudah memperoleh
gambaran tentang apa yang dilakukan dan hasil yang diperoleh dari suatu penelitian. Untuk
memudahkan pembuatan abstrak dan memperoleh abstrak dengan format yang tahun sama,maka
Panitia The 6th Junior Public Health Researcher Competition 2021 memberikan Pedoman
Penulisan Abstrak. Semoga dapat membantu.

1. Abstrak disusun secara terstruktur terdiri dari Latar belakang, Tujuan, Metode, Hasil, dan
Kesimpulan.

2. Latar belakang, berisi satu kalimat pernyataan tentang masalah yang diteliti dalam
penelitian ini.

3. Tujuan, berisi satu kalimat tujuan khusus yang akan dijawab dalam penelitian ini.

4. Metode, berisi beberapa kalimat yang disusun secara komprehensif dan padat serta
memberikan informasi tentang lokasi penelitian, desain penelitian, jumlah sampel, metode
pengumpulan data atau pengukuran dari variabel utama, dan analisis data. Pada studi
intervensi dikemukakan juga secara singkat jenis intervensi dan bagaimana intervensi
dilakukan. Umumnya berisi 4-5 kalimat.

5. Hasil, merupakan komponen terbesar dari Abstrak. Dimulai dengan karakteristik sampel
dan diikuti dengan analisis bivariat dan atau multivariat. Tidak diperbolehkan
mencantumkan tabel atau gambar pada abstrak. Pada penelitian kuantitatif, hasil
pengukuran harus ditampilkan dalam bentuk angka, persentasi atau dalam bentuk mean,
standar deviasi, atau yang sesuai. Nilai p harus terlihat pada setiap uji statistik yang
dilakukan. Kalimat juga harus tersusun secara padat dan komprehensif. Umumnya terdiri
5-7 kalimat.
6. Kesimpulan, adalah satu kalimat kesimpulan dari peneliti yang menjawab tujuan
penelitian. Kesimpulan harus sesuai dengan hasil yang diperoleh. Bila diperlukan
tambahkan satu kalimat saran (lihat contoh).

PERSYARATAN PENULISAN ABSTRAK

1. Abstrak ditulis tidak melebihi 350 kata (mulai dari Latar Belakang sampai Saran),
menggunakan Times New Roman, ukuran 12pts, dan satu spasi.

2. Judul abstrak ditulis dengan huruf kapital dan bold, sedangkan judul sub/struktur ditulis
dengan kapital hanya pada huruf pertama dan bold.

3. Abstrak harus ditulis berdasarkan struktur yang telah diberikan pada Pedoman.
4. Contoh abstrak yang dilampirkan dibuat berdasarkan 3 jenis penelitian, yaitu penelitian
deskriptif (Contoh 1), observasional (Contoh 2), dan eksperimen atau studi intervensi
(Contoh 3).

5. Dalam contoh abstrak, sengaja tidak diberikan nama dan afiliasi dari penulisnya untuk
kerahasiaan. Anda wajib mencantumkan nama dan afiliasi dari setiap penulis.

6. Abstrak dikirim ke email jphrc.pami@gmail.com dengan subjek email dan nama file:
JPHRC6_Nama Mahasiswa_Asal Universitas
Contoh 1 :
ANEMIA DAN KEJADIAN INFEKSI PADA REMAJA PUTRI DI DAERAH ENDEMIK
MALARIA, KABUPATEN MAMUJU UTARA, SULAWESI BARAT
(nama 1),(nama 2), (nama 3), .... dst

(afiliasi 1), (afiliasi 2), (afiliasi 3), .... dst

Latar belakang. Anemia, infeksi kecacingan, dan infeksi malaria pada remaja putri yang tinggal
di daerah endemik malaria masih tinggi di Indoneisa. Tujuan. Penelitian ini ingin melihat angka
kejadian anemia dan penyakit infeksi pada remaja putri di wilayah endemik malaria di Kabupaten
Mamuju Utara.
Metode. Kecamatan Baras dipilih dalam penelitian ini dengan angka kejadian malaria yang
tertinggi. Sebanyak 200 remaja putri yang berasal dari 1 SMP, 1 SMA, dan 1 SMK diikutkan
dalam penelitian ini. Data dikumpulkan oleh petugas lapangan terlatih melalui pengukuran status
gizi secara antropometri (berat dan tinggi badan), pengukuran hemoglobin (metode
cyanmethemoglobin), serta pengukuran infeksi malaria dan cacing. Data dianalisis secara
deskriptif dan ditampilkan menurut persen dan nilai rata-rata.
Hasil. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar remaja putri berusia 10-13 tahun (75%)
dan umumnya mengalami haid 3-7 hari (97%) dengan jumlah darah haid umumnya sedang (66%).
Disamping itu, 71,9% remaja menderita anemia yang umumnya derajat ringat sampai sedang
(70,8%) dan nilai rata-rata hemoglobin 11,1g/dl. Ditemukan pula sebesar 21,5% remaja putri yang
terlihat positif menderita malaria dimana yang terbanyak adalah jenis malaria tertiana (17.0%).
Pemeriksaan infeksi kecacingan memperlihatkan 28,5% remaja putri menderita minimal satu jenis
cacing di mana yang tertinggi adalah cacing Trichuris (23,6%) dengan derajat infeksi yang rendah.
Analisis bivariate dilakukan namun tidak ditemukan adanya hubungan yang bermakna antara
kejadian infeksi dengan anemia (p<0.05).
Kesimpulan. Disimpulkan bahwa anemia pada remaja putri sangat tinggi yang disertai dengan
angka kejadian infeksi baik malaria maupun kecacingan. Diperlukan suatu upaya komprehensif
dalam memperbaiki derajat kesehatan remaja putri di wilayah ini.
Contoh 2 :
HUBUNGAN IKLIM DENGAN JUMLAH KASUS DEMAM BERDARAH DENGUE DI
BALIKPAPAN, TAHUN 2000-2009
(nama 1),(nama 2), (nama 3), .... dst

(afiliasi 1), (afiliasi 2), (afiliasi 3), .... dst

Latar belakang. Kasus demam berdarah dengue (DBD) masih sangat tinggi di Indonesia termasuk
di wilayah Balikpapan. Tujuan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan iklim dengan
kasus DBD di Balikpapan pada tahun 2000-2009.
Metode. Data jumlah kasus DBD diambil dari Dinas Kesehatan Kota Balikpapan untuk tahun
2000-2009 sedangkan data iklim diambil dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika.
Variabel iklim yang digunakan adalah curah hujan, suhu (rata-rata, maksimum, minimum),
kelembaban dan jumlah hari hujan. Hubungan iklim dan kejadian DBD per tahun maupun ratarata
dalam 10 tahun dianalisis dengan menggunakan uji korelasi.
Hasil. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah kasus demam berdarah meningkat dari tahun
ke tahun dalam 10 tahun terakhir di mana kasus lebih banyak berada pada bulan Desember sampai
April dan tertinggi pada bulan Maret. Berdasarkan pengamatan tren ada kecenderungan
peningkatan jumlah kasus setiap peningkatan curah hujan. Terdapat hubungan yang bermakna
antara suhu rata-rata dengan jumlah kasus DBD terutama pada tahun 2006 (p<0.05). Demikian
pula terlihat hubungan bermakna antara suhu maksimum dengan kejadian DBD (p<0.05).
Hubungan jumlah hari hujan dengan kasus DB terlihat bermakna hanya pada tahun 2002 dan
2004.
Kesimpulan. Disimpulkan bahwa ada hubungan antara iklim dengan kejadian DBD di Kabupaten
Balikpapan. Disarankan agar masyarakat dan aparat pemerintah dapat mengetahui prediksi tentang
kapan kejadian DB ini akan meninggi.
Contoh 3 :
MADU DAN KESEHATAN PRIA: SUATU BUKTI PEMANFAATAN MADU PADA
PRIA OLIGOSPEMA
(nama 1),(nama 2), (nama 3), .... dst

(afiliasi 1), (afiliasi 2), (afiliasi 3), .... dst

Latar Belakang. Pemanfaatan madu sebagai obat terus terlihat dari jaman kuno sampai jaman
modern saat ini. Tujuan. Penelitian ini ingin mengevaluasi efektifitas dan keamanan dari
pemberian Madu Tualang terhadap konsentrasi, motilitas, morpologi, fungsi ereksi, dan profil
hormon dibandingkan dengan Tribestan.
Metode. Penelitian ini adalah randomized control trial dengan menggunakan 20g madu Tualang
dan 750mg Tribestan yang diberikan selama 12 pekan dan dievaluasi pada 66 pria oligosperma.
Parameter cairan seminal dan kuesioner IIEF5 digunakan untuk mengukur fungsi ereksi.
Disamping itu hormon testosteron, FSH, dan LH juga diukur. Profil hematologi, fungsi hati dan
ginjal juga diukur untuk melihat status keamanan dari intervensi yang diberikan.
Hasil. Data sosial demografi memperlihatkan bahwa rata-rata BMI adalah lebih tinggi dari normal
(27.4 kg/m2 dan 26.2 kg/m2, berturut-turut pada kelompok Madu dan Tribestan. Setelah
intervensi, terlihat peningkatan secara signifikan dari konsentrasi sperma, motilitas, dan morfologi
pada kelompok Madu dan hanya peningkatan konsetrasi sperma dan morfologi yang signifikan
pada kelompok Tribestan. Namun, tidak terlihat perbedaan yang bermakna atara konsentrasi
sperma, motilitas, dan morfologi antara dua kelompok. Rata-rata IIEF-5, hormon testosteron, FSH,
LH dan profil hematologi, fungsi ginjal dan hati tidak berbeda secara bermakna antara ke dua
kelompok setelah intervensi.
Kesimpulan. Madu Tualang yang diberikan pada pria oligosperma adalah sama efektif dengan
Tribestas dalam meningkatkan konsentrasi sperma, motilitas, dan morpologi. Tidak dilaporkan
adanya efek samping pada dua kelompok dan tidak ada perbedaan profil hematologi, fungsi ginjal
dan hati yang terlihat.
PEDOMAN PRESENTASI 10 BESAR FINALIS
THE 6TH JUNIOR PUBLIC HEALTH RESEARCHER COMPETITION

A. KETENTUAN UMUM
a. Peserta presentasi merupakan finalis 10 besar dari hasil seleksi instatik (abstrak) oleh para
reviewer.
b. Presentasi dilakukan secara virtual/dalam jaringan melalui Zoom Cloud Meeting.
c. Jika ada peserta 10 besar yang berhalangan hadir, akan digantikan dengan peserta
yang berada diurutan selanjutnya.
d. Peserta diharapkan mengkonfirmasi kehadiran paling lambat 27 November 2021
e. Peserta wajib memakai pakaian formal yang merepresentasikan identitas instansi asal.
f. Ketentuan panduan presentasi ini bersifat mengikat untuk seluruh peserta selama kegiatan
berlangsung.

B. PRESENTASI
a. Peserta diperkenankan menggunakan media untuk presentasi baik, power point atau pun
alat peraga lainnya.
b. Power point yang digunakan untuk presentasi tidak lebih dari 20 slides dan maksimal
ukuran file 25 MB. File power point dikirimkan ke email jphrc.pami@gmail.com dengan
subjek email dan nama file PRESENTASI JPHRC 6_Nama Dosen Pembimbing_Asal
Universitas
c. Peserta diharapkan mengumpulkan power point kepada panitia pelaksana selambat –
lambatnya tanggal 22 November 2021
d. Masing-masing peserta memperoleh waktu 6 menit untuk presentasi, 5 menit untuk sesi
tanya jawab.

C. WAKTU DAN TEMPAT


Presentasi akan dilaksanakan pada,
hari, tanggal : Kamis, 25 November 2021
waktu : 08.00 - Selesai
tempat : Zoom Cloud Meeting
D. LAIN-LAIN
a. Keputusan dewan juri bersifat mutlak dan tidak dapat diganggu gugat.
b. Ketentuan lain yang belum jelas dapat ditanyakan kepada panitia melalui narahubung.
c. Hal – hal yang belum diatur dalam panduan ini akan diatur kemudian.

NARAHUBUNG:
0881025352149 (Galuh Astika)
08990834777 (Reqy Syavira)

Anda mungkin juga menyukai